Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kerajaan hewan (Animalia). Ia menjelaskan ciri-ciri umum hewan seperti eukariot multiseluler, tidak memiliki dinding sel atau klorofil, dan bersifat heterotrof. Struktur tubuh hewan dibedakan menjadi vertebrata dan invertebrata, dengan invertebrata terdiri atas 8 filum yakni Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollus
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesFauzan Ardana
Â
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesFauzan Ardana
Â
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Animalia
APAKAH HEWAN ITU?
1.Organisme Eukariot Multiseluler
2.Tidak memiliki dinding sel dan klorofil
3.Memperoleh makanan dari organisme lain (heterotrof)
4.Umumnya dapat bergerak untuk survive dan mencari
makanan
4. Simetri Tubuh (Eumetazoa)
• Terdiri dari tiga :
1. Asymetrical (asimetris = tidak bersimetri)
contoh : Porifera
2. Radial
Bagian tubuh yang tersusun melingkar jika bagian tubuhnya
di potong akan menghasilkan potongan-potongan tubuh dengan
bentuk yang sama.
contoh Coelenterata
3. Bilateral
Hewan yang tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian
lainnya. Jika bagian tubuhnya dipotong melalui mulut dan anusnya
kita akan mendapatkan bagian yang sama antara sisi kiri dan sisi
kanan
contoh dari Platyhelminthes sampai vertebrata
7. Lapisan Tubuh/Lembaga
(Eumetazoa)
a. Diploblastik ( Di = 2 )
Memiliki 2 lapisan tubuh/lembaga =
1. Lapisan luar (Ektoderm)
2. Lapisan dalam (Endoderm)
b. Triploblastik ( Tri = 3 )
Memiliki 3 lapisan lembaga / tubuh yaitu:
1. Lapisan luar (Ektoderm) – epidermis&sistem saraf
2. Lapisan tengah (Mesoderm) – jaringan otot, dll
3. Lapisan dalam (Endoderm) – usus dan kelenjar
pencernaan
8. Penyokong Tubuh
• Eksoskeleton
– Rangka Luar (Arthropoda, Ikan, Ular, Kura-
Kura, Penyu, dsb)
• Endoskeleton
– Rangka Dalam (Semua Vertebrata)
9. A. Avertebrata
Tidak
bertulang
belakang
1. Protozoa
Hewan bersel satu (akhirnya dikelompokkan dalam ganggang/ alga)
2. Metazoa
Hewan bersel
banyak
a. Porifera Hewan berpori
b. Coelenterata Hewan berongga
c. Platyhelminthes Cacing pipih
d. Nemathelminthes Cacing gilig
e. Annellida Cacing gelang
f. Mollusca Hewan lunak
g. Arthropoda Hewan kaki beruas2
h. Echinodermata Hewan berkulit duri
B. Vertebrata
Bertulang
belakang
1. Pisces Ikan
2. Amphibi Hidup di 2 alam
3. Reptil Hewan melata
4. Aves Burung
5. Mamalia Hewan menyusui
10. Invertebrata terdiri dari 8 filum:
• Porifera (Hewan berpori)
• Coelenterata (Hewan berongga)
• Platyhelminthes (Cacing pipih)
• Nemathelminthes (Cacing gilig)
• Annelida ( Cacing gelang )
• Mollusca ( Hewan lunak )
• Arthropoda ( hewan kaki berbuku-buku )
• Echinodermata ( Hewan berkulit duri )
12. Klasifikasi Porifera
A. Calcarea (kapur)
Spikula tersusun atas zat kapur
karbonat (CaCO3), hidup di air
dangkal dan koanositnya besar.
Contoh: Sycon dan Clathrina
Clathrina coriacea
13. Klasifikasi Porifera
B. Hexactinellida (ujung
enam)
Spikula dari zat kersik (silika), hidup di
laut dalam.
Contoh: Pheronema, Euplectella
Euplectella aspergillum
(Venus' Flower Basket)
14. Klasifikasi Porifera
C. Demospongia (spons tebal)
Umumnya tidak berangka karena
tersusun dari serabut spongin, memiliki
saluran air rumit seperti sponge
Contoh: Spongilla, Euspongia
molisima, Hypospongia equina
15. Peranan Porifera
• Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia
dapat digunakan sebagai spons mandi.
• Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai
obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.
17. Klasifikasi Coelenterata
A. Hydrozoa (hewan air)
1) bentuk tubuh selalu polip
2) Terdiri dari Hydra (hidup di air tawar, hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel saraf
tersebar) dan Obelia geniculata (hidup di laut, bermetagenesis, hidup berkoloni).
18. Klasifikasi Coelenterata
B. Scyphozoa (hewan mangkuk)
1) bentuk tubuh selalu medusa
2) beralat kelamin terpisah. Contoh:
Aurelia (ubur-ubur)
Aurelia aurita Cyanea capillata
19. Klasifikasi Coelenterata
C. Anthozoa (hewan bunga)
1) berbentuk polip, meliputi
anemon laut dan karang
2) Gastrovaskular:
- berongga 6 (Metridium
marginatum, mawar laut;
Fungia patella, Acropora)
- berongga 8 (Euplexaura
antipathes, akar bahar;
Alcyonium, karang kulit)
Anthopleura xanthogrammica
20. Peranan Coelenterata
• Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah
menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
• Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan
makanan.
• Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat
melindungi pantai dari aberasi air laut.
• Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat
perkembangbiakan ikan.
23. Tubellaria (Cacing Bulu Getar)
• Contohnya adalah Planaria, dimana:
• Ciri : 1 - 60 cm, hidup di air tawar jernih, mempunyai
faring yang dapat dijulurkan untuk menangkap makanan.
• Sistem saraf: sistem tangga tali
• Sistem ekskresi : flame cell (sel api)
• Sistem reproduksi :
– aseksual dengan cara fragmentasi. Bila terpotong, setiap potongan
tubuh menjadi planaria baru.
– seksual, yaitu pembuahan silang.
• Sistem gerak: dengan silia, atau otot di bawah epidermis.
29. Cestoda (Cacing Pita)
• Sebagai parasit pada vertebrata.
• Ciri-cirinya:
– Tubuh bersegmen-segmen (proglotid).
– Kepala (skoleks) mempunyai alat penghisap.
– Tidak memiliki mulut dan alat pencernaan.
– Penyerapan makanan oleh seluruh permukaan tubuh.
• contoh: Taenia saginata, Taenia solium
31. Peranan Platyhelminthes
• Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab parasit
pada manusia maupun hewan, kecuali Planaria. Planaria
dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan.
• Agar terhindar dari infeksi cacing parasit (cacing pita)
sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:
– memutuskan daur hidupnya,
– menghindari infeksi dari larva cacing,
– tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat
hidup sehat),dan
– tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak
daging sampai matang).
43. Pelecypoda
• Mempunyai insang berlapis-lapis (Lamellibranchiata) dan
bercangkok sepasang (bivalvia)
• Tubuhnya simetris bilateral
• Pencernaan:esofagus, lambung, usus, dan kelenjar pencernaan
• Peredaran darah merupakan peredaran darah terbuka
• Cangkok terdiri dari : periostrakum (terluar), prismatik (tengah),
nakreas (dalam
• Sistem saraf terdiri dari 3 ganglion : celebral/anterior, pedal,
posterior
Contoh: Asaphis detlorata (remis), Meleagrina marganitivera (
kerang mutiara)
44.
45. Chepalopoda
• Kaki terdapat dikepala, tidak bercangkok (kecuali nautilus)
• Bergerak lambat dengan tentakel, sirip, dan cepat dengan cara
menyemprotkan air
• Warna kulit berubah sesuail lingkungan (karena zat kromator
pada kulitnya)
• Alat kelamin terpisah
Contoh : loligo indica (cumi), Octopus vulgaris (gurita), sepia (ikan
sotong), nautilus
47. Gastropoda
• Menggunakan perut sebagai kaki, dan mempunyai cangkok
(kecuali vaginula)
• Bersifat hemafrodit
• Pernapasan: insang (larva),paru-paru(dewasa yang hidup di
darat), insang (dewasa yang hidup di air)
• Peredaran darah merupakan peredaran darah terbuka
• Cangkok terdiri dari: periostrakum, prismatik, nakreas
• Pencernaan : Kerongkongan, tembolok, lambung, usus,
anus(terletak di atas mulut)
Contoh : Vivipara javanica (kreco), Limnaea trunchatula (siput),
Achatina fulica (bekicot)
48. Peranan Mollusca
• Menguntungkan : dapat dimakan sebagian
dan untuk hiasan (mutiara, tiram)
• Merugikan :
- Tredo navalis (pengebor kayu di air asin)
- Limnaea trunchatula (penyebab penyakit fasciolosis
pada ternak)
- Helix aspera (perusak tanaman budi daya)
52. Ciri-Ciri
• Umumnya hidup di air, bernafas dengan
insang (atau difusi melalui seluruh
prmukaan tubuh), dan termasuk
omnivora (pemakan segala).
• Kulit merupakan rangka luar
(eksokeleton).
• Kepala: sepasang mata faset bertangkai, 2
pasang antena, 3 pasang rahang
• Dada: sepasang kaki pertama besar
seperti catut, 4 pasang kaki untuk
berjalan.
• Perut: beberapa pasang kaki untuk
berenang, pada ekor terdapat uropod atau
telsom untuk alat kemudi saat berenang.
Crustacea
Ciri-Ciri
Reproduksi: Pembuahan dalam induk
betina. Telur menjadi larva kemudian
dewasa.
Peredaran darah: terbuka dengan
jantung pada daerah dorsal
Pencernaan: mulut, kerongkongan, perut
besar, usus dan anus.
Crustacea
53.
54. Peranan
• Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal
udang, lobster dan kepiting.
• Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton
menjadi sumber makanan ikan, misal anggota
Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
• Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara
lain:
– Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
– Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan
Copepoda.
– Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
57. Peranan
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga
terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak
hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan
Acarina misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba,
kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing
dan kucing.
58. MYRIAPODA
• Tubuh terdiri atas kepala dan bagian
belakang yang berbuku-buku.
• Pada setiap segmen terdapat kaki sehingga
disebut kaki seribu
• Pada kepala terdapat sepasang antena dan
mata tunggal. Sedangkan pada kelabang
mata majemuk dan 1 atau 2 maksila
Ciri-Ciri
59. • Ordo Chilopoda =
Sentipede
– contohnya lipan
• Ordo Diplopoda
– contohnya keluwing
MYRIAPODA
Ordo
60.
61. ARACHNIDA
• Tubuh terdiri 2 bagian: sefalotoraks
dan abdomen.
• Memiliki mata 0, 2, 4, 6, 8 (tergantung
jenisnya)
• 2 pasang alat mulut di kepala, yaitu:
Kelisera (seperti catut) dan Pedipalpus
(seperti kaki berakhir dengan cakar)
• Reproduksi: berkelamin terpisah
Ciri-Ciri
62. • Abdomen, terdiri dari 10, atau 11 segmen •
• Reproduksi: berkelamin terpisah, pembuahan terjadi di dalam tubuh induk
betina. Serangga umumnya bersifat ovipar, atau bertelur. •
• Respirasi: berupa trakea atau saluran udara yang bercabang ke seluruh
jari-jari. •
• Sistem saraf: sistem saraf tangga tali.
• Sistem peredaran darah: peredaran darah terbuka dan darahnya tidak
mengandung haemoglobin. •
• Sistem pencernaan: bervariasi tergantung jenis serangganya. Umumnya
terdiri dari: mulut-kerongkongan-tembolok-perut otot-perut kelenjar-usus
bagian akhir-anus. •
• Alat ekskresi: saluran Malphigi
INSEKTA
Ciri-Ciri
66. UKURAN DAN
BENTUK
Terdiri dari bagian ORAL
(yang memiliki mulut)
dan ABORAL (tidak
memiliki mulut)
CARA HIDUP
Makannya bergantung pada
jenisnya. Makanannya misalnya
kerang, plankton, dan organisme
yang mati atau membusuk.
HABITAT
Bebas di dasar
laut, dari daerah
pantai sampai laut
dalam
67. KLASIFIKASI
Ophiuroidea berbentuk
bintang seperti Asteroidea,
namun lengannya lebih
langsung dan fleksibel
Lengan-lengannya panjang dan
langsing, berfungsi untuk
pergerakan.
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa
lengan. Permukaan tubuhnya berduri panjang.
Pergerakkan oleh duri dan kaki ambulakralnya.
Alat pencernaannya “tembolok” kompleks yang
disebut LENTERA ARISTOTELES, berfungsi
menggiling makanannya yang berupa
ganggang..
68. Holothuroidea (timun laut atau
tripang) tidak berlengan. Tubuhnya
memanjang dan tidak berduri. Mulut
dan anus terdapat pada kutub yang
berlawanan dari tubuhnya. Sistem
respirasinya disebut “pohon
respirasi”.
Crinoidea terdiri dari kelompok yang
tubuhnya bertangkai ( lili laut) dan tidak
bertangkai (laut berbulu). Tubuhnya tidak
memiliki duri.
Hidup menetap pada kedalaman 100 m
atau lebih.
Timun Laut
69. Bintang Laut
BINTANG LAUT
Rata-rata mempunyai 5 kaki.
Merupakan hewan karnivora >> daging Moluska.
Mulutnya berada di bawah, sedangkan duburnya di atas.
Asteroidea
74. Pisces
Pisces memiliki tiga kelas:
1. Agnata , yaitu ikan tidak
berahang (contoh: ikan lamprey
2. Chondrichthyes, yaitu ikan
bertulang rawan (contohnya:
ikan hiu, ikan pari)
3. Osteichthyes, yaitu ikan yang
memiliki tulang keras
(contohnya: ikan lele, bandeng,
gurame, kakap)
76. Peranan Pisces
• Sumber protein hewani, vitamin A, asal
lemak tak jenuh
• Bahan kerajinan atau bahan amplas dari
kulit ikan cucut
• Pabrik-pabrik pengawetan ikan
• Tulang ikan untuk bahan perekat
• Usaha rekreasi
78. Karakteristik Amfibi
- Memiliki kehidupan yang berbeda antara fase larva dan
fase dewasa. Fase larva hidup di air, bernafas dengan
insang. Fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan
paru-paru
- Jantung terdiri atas tiga ruangan, dua buah atrium dan satu
ventrikel.
- Poikilotherm (berdarah dingin)
- Kulit licin dan mengandung minyak kelenjar dan tidak
bersisik
- Contohnya antara lain : Rana canivora atau katak hijau
Bufo bipacatus atau kodok
Rana esculenta atau bancet
80. Peranan
Amfibi Dalam
Kehidupan
-Di bidang kedokterandimanfaatkan untuk
Diambil racunnyasebagaipenguat denyut
Jantung
-Keperluanpraktikumzoologi bagi parasiswa
dan mahasiswa
-Sebagian orang memanfaatkannyauntuk
makanan
- Sebagai predator alamiserangga
82. Reptil di bagi menjadi empat ordo:
1. Ordo Rhynchocephalia
2. Ordo Chelonia
3. Ordo Crocodilia
4. Ordo Squamata
83. 1. Ordo Rhynchocephalia
Ordo ini terdiri dari reptil primitif dan merupakan
reptil tertua sampai sekarang. Sebagian bersar sudah
punah salah satu yang masih hidup adalah tuatara
(Sphenodon punctatus) sehingga di juluki fosil
hidup, tuatara merupakan hewan endemik selandia
baru.
84. 2. Ordo Chelonia
Karakteristik:
• Tubuh pendek dan lebar di lindungi karapas
dan plaston
• Tidak bergigi dan lidah tak dapat di julurkan.
Contoh spesies:
• Kura-kura raksasa (Testuda gigantea)
• Kura-kura air tawar (Chelydra serpentia)
• Penyu hijau (Chelonia mydas), hidup di laut
85. 3. Ordo crocodilia
Karakteristik:
• Berkulit tebal dan lidah tak dapat di julurkan
• Tidak mempunyai kandung kemih
• Di pangkal lidah terdapat lipatan transversal
sebagai penutup faring sewaktu membuka mulut
Contoh spesies:
• Buaya indonesia (Crocodylus porosus)
• Buaya amerika (Alligator mississippiensis)
• Buaya india (Gavialis gangeticus)
88. 1) Lacertilia
Karakteristik:
• Gigi melekat pada rahang, lidah dapat di julurkan
• Kelopak mata dapat di pejamkan
Contoh spesies:
• Kadal indonesia (Mabuya multifasciata)
• Cicak (Hemidactilus prenatus)
• Komodo (Varanus comodoesis)
• Biawak (Varanus salvator)
• Bunglon (Chameleon chameleochameleo)
89.
90. 2). Ophidia
Karakteristik:
• Pada umunya tak berkaki, lidah bercabang dua
dan dapat di julurkan dalam keadaan mulut
tertutup
• Gigi melengkung ke dalam dan sebagian ada yang
beracun
• Mulut dapat di buka lebar
• Mempunyai oragan jacobson yang peka terhadap
rangsang
• Hanya memiliki satu paru-paru
91. Contoh spesies:
• Ular sanca (Phyton reticulatus), tidak berbisa
• Ular kobra (Naja tripudians), salah satu ular
berbisa
92. Peranan reptil bagi kehidupan manusia:
• Sebagai predator alami; ular memakan tikus
• Sebagai bahan pangan; daging ular, telur
penyu, daging kura-kura
• Racun ular di manfaatkan untuk obat
• Daging ular di percaya sebagai obat
• Memangsa hewan ternak dan dapat membunuh
manusia
97. 1. Ordo rosares
• Kaki berfungsi untuk mengais dan berlari,
dan memiliki paruh yang pendek.
Contoh spesies:
• Ayam buras (Gallus domestica)
• Maleo (Macrochephalon maleo)
• Kalkun (Meleagris gallopavo)
• Merak (Pavo cristatus)
98. 2. Ordo ratites
Meliputi ordo burung yang tidak bisa terbang,
yaitu:
• Struthioniformes; burung unta (Struthio
camelus) di afrika
• Casuariiformes; kasuari (Casuarius casuarius)
di pulau seram, irian dan australia
• Apterigiformes; kiwi (Apteryx australis) di
slandia baru
• Rheiformes;burung rea (Rea americana) di
aemerika
101. 4. Ordo ciconiiformes
• Berkepala botak; memiliki paruh, leher, dan
tungkai panjang
• Hidup bergrombol memakan hewan air
Contoh spesies:
• Blekok (Ardeola sp.)
• Flamingo
(Phoenicopterus ruber)
• Bangau jawa
(Leptoptilos javanicus)
102. 5. Ordo coraciiformes
• Berparuh besar, kepala besar dan tungkai
pendek
• Pemakan hewan, seperti ikan, udang , katak,
kupu-kupu,kumbang, lebah
Contoh spesies:
• Rangkong (Buceros rhinocheros)
• Tetangket (Halchyon chloris)
• Raja udang (Alcedo meninting)
103. 6. Ordo columbiformes
• Paruh pendek dengan sora di pangkalnya
• Tembolok besar, sel eptelnya mudah
mengelupas dan di berika pada anaknya
sewakru masih kecil
Contoh spesies:
• Merpati (Columba fasciata)
• Perkutut (Geopelia striata)
• Tekukur (Streptopelia chinensis)
104. 7. Ordo apodiformes
• Tubuh kecil berukuran 5,6cm
• Paruh lembek, lidah panjang dan dapat di
julurkan; membuat sarang dari ludahnya
Contoh spesies:
• Burung koibri (Archilocus columbris)
• Lelayag (Apus appinis)
• Walet (Chaetura pelagica)
105. 8. Ordo oscines
• Pita suara berfungsi bagus; merupakan burung
penyanyi
• Telurnya berwarna-warni,ketika menetas anaknya
masih buta
• Pemaka serangga dan biji-bijian
Contoh spesies:
• Burung gereja (Passer montanus)
• Burung kenari (Srinus canaria)
• Jalak (Sturnidae jalla)
• Cendrawasih (Paradisaea apoda)
106. Beberapa ordo yang telah punah:
• Aepyornitiformes; burung gajah di malagasi
• Dinonithiformes; di selandia baru
• Hesperornis dan ichthyornis; burung bergigi di
ameerika serikat
• Achaeopteryx; bergigi dan tidak mempunya
pigostil. Fosilnya di jerman
• Diatrymiformes; tidak dapat terbang, paruh besar.
Terdapat di amerika serikat
107. Peranan aves bagi kehidupan manusia:
• Daging dan telurnya merupakan protein hewani
• Telur ayam dan itik untuk obat dan bahan
membuat kue
• Bulunya untuk bahan industri; selimut, bantal,
kasur dll
• Di ternak; ayam, itik, angsa dll
• Burung dilatih dan dilombakan
• Untuk kesenangan; keindahan bulunya, tingkah
lakunya, suaranya
• Sebagai predator alami
• Di gunakan untuk praktikum oleh siswa dan
mahasiswa
110. 1. Monotremata (mamalia berparuh
dan berkloaka)
• Pemaka invertebrata air
• Berparuh, bertelur, mengeram, tubuh berambut, tidak
punya daun telinga.
• Gigi hanya ada sebelum dewasa
• Penis hanya untuk saluran sperma
• Hewan betina tidak punya rahim, vagina, puting susu
tapi menyusui
Contoh spesies:
• Itik platipus (Ornithorhynchus anatinus)
di australi dan tasmania
• Tachyglossus aculeatus di irian jaya, tasmania, australia
111. 2. Ordo Insectivora (mamalia
pemakan insecta)
• Memiliki ciri berjari lima dan memiliki gigi
runcing
Contoh spesies:
Tikus pohon (Tupaia javanica)
Tikus kesturi (Crocidura bru
112. 3. Ordo carnivora (pemakan daging)
• Memiliki gigi taring besar dan panjang, gigi seri
kecil
• Uterus terbagi dua
• Kaki memiliki cakar tajam
Contoh spesies:
• Singa (Felis leo)
• Panda merah (Ailurus fulgens)
• Anjing (Canis familiaris)
• Beruang (Ursus horribilis)
• Rubah merah (Vulves sp.)
113. 4. Ordo rodentia (pengengat)
• Berjari lima, tidak memiliki gigi taring, gigi
seri berbentuk pahat dan dapat tumbuh terus
Contoh spesies:
• Tikus mencit (Mus musculus)
• Tikus wirok (Bandicota indica setifera)
• Marmut (Cavia cobaya)
• Hamster (Cricetus griseus)
• Landak (Hystrix branchyura)
114. 5. Ordo lagomorpha
• Memiliki ciri seperti rodentia tapi gigi serinya
empat atau lebih
• Ekor pendek, kuat dan dapat di gerakkan
Contohnya adalah berbagai kelinci, yaitu:
• Kelinci budidaya (Oryctolagus cuniculus)
• Nesolagus netscheridi sumut
• Lepus nigricollis di jawa barat
• Pika (Ochotona sp.)
115. 6. Ordo sirenia (sapi laut)
• Tidak memiliki daun telinga dan tungkai
belakang
• Kulit tebal dengan sedikit rambut
Contoh spesies:
• Sapi laut (Trichaonus)
• Dugong australia (Halicore dugong)
116. 7. Ordo cetacea (paus)
• Tidak memiliki daun telinga, rambut, dan kelenjar di
kulit
• Tidak ada tungkai belakang
• Bentuk gigi semua sama dan tidak berlapis emailjari
lebih dari lima
• Hidup di laut atau air tawar
Contoh spesies:
• pesut (Orcaella sp.)
• Paus (Balaenoptera borealis)
• Lumba-lumba (Prodelphinus malayanus)
• Dolpin (Delphinus dellphis)
117. 8. Ordo chiroptera (bersayap tangan)
• Pemakan buah-buahan dimalam hari
• Gigi runcing tajam, kaki belakang lebih
kecil
Contoh spesies:
• Kalong pemakan buah (Pteropus edulis)
• Kelelawar (Myotis sp.)
• Kelelawar vampir (Desmodus draculae),
penghisap darah sapi atau kuda
118. 9. Ordo demoptera (bersayap
kulit)
• Berbulu dari leher
• Gigi runcing tajam dan keempat tungkai
sama panjang
Contoh spesies:
• Galeophitecus sp. ; pemakan daun dan
buah-buahan di asia tenggara
• Kubung (Galeopterus variegatus)
119. 10. Ordo marsupialia
(berkantong)
• Memiliki marsupium (kantong)
• Memilki sepasang uterus dan sepasang vagina
• Marsupium juga di gunakan untuk perlindungan
Contoh spesies:
• Kuskus (Phalanger sp.)
• Kanguru (Macropus sp.)
• Wombat (Phascolomis sp.)
• Opossum (Didelpia marsupialis)
• Koala (Pascolarctos sp.)
121. 11. Ordo proboscidea (berprobosis)
• Probosis (modifikasi hidung menadi belalai)
dengan dua lubang hidung
• Tubuh besar, kepala besar, leher pendek dan
telingalebar
• Memiliki gigi seri atas (gading)
• Kaki lurus seperti tiang dan menapak pada jari-
jari
• Hidup berkoloni
Contoh spesies:
Gajah sumatra (Elephas
122. 12. Ordo pinnipedia
• Termasuk carnivor yang tidak terdapat di
indonesia
Contoh spesies:
Singa laut (Zalopus
sp.)
Gajah laut (Mirounga
Anjing laut (Phoca pitulina)
123. 13. Ordo pholidota (bersisik, tak
bergigi)
• Umumnya tak bergigi dan tak memiliki
klavikula
• Tubuh di lindungi sisik yang merupakan
modifikasi dari tanduk
• Makanan berupa semut, anai-anai yang di
tangkap dengan lidah panjang yang dapat
dijulurkan
• Ekor dapat digunakan untuk berpegangan
Contoh spesies:
Trenggiling (Manis
124. 14. Ordo perissodactyla (berjari ganjil)
• Telapak kaki berjari ganjil, di bungkus kuku
dari zat tanduk
• Tidak bertanduk, lambung sederhana tidak
memiliki kandung kemih
Contoh spesies:
Kuda (Equus coballus)
Keledai (Equus asinus)
125. 15. Ordo artiodactyla (berkuku
genap)
• Digolongkan menjadi dua, yaitu: ruminansia dan nonruminansia
• Ruminansia adalah mamalia memamahbiak
• Kaki panjang berjari genap, umumnya bertanduk dan tidak
bertaring
• Lambung terbagi 4 ruangan: rumen, retikulum, omasum dan
abomasum
Contoh spesies:
• banteng (Bos sondaicus)
• Bison (Bison bison)
• Kijang (Cervus unicolor equinus)
• Kancil ( Tragulus sp.)
126. 16. Ordo primata
• Pada umumnya setiap melahirkan satu anak
• Tangan dan kaki berjari lima, berkuku, dan
dapat untuk memegang
Contoh spesies:
127. Peranan mamalia bagi kehidupan
manusia
• Sumber protein hewani, misalnya daging
sapi
• Diambil susunya, misalkan susu sapi
• Sebagai bahan pakaian dari kulit misalkan
domba
• Sumber bahan bakar, misalkan minyak dari
lemak paus
• Dilatih untuk penjaga rumah, misalkan
anjing
128. • Membantu penyelidikan, misalkan anjing
pelacak
• Untuk pertunjukan, misalkan sepakbola gajah
• Di bidang sains di jadikan bahan praktikum
• Memberantas nyamuk, misalkan kelelawar
• Untuk kerajinan tangan dari tulang, kulit dan
tanduk
• Untuk berburu, misalkan anjing
• Untuk transportasi, misalkan kuda
129. Sumber
• Campbell, N.A., Reece, J.B, dan Mitchel.
L.G. 2004. Biologi. Edisi Kelima, Jilid 3.
Penerbit Erlangga : Jakarta
• www.slideshare.net/.../bahan-ajar-1-filum-
porifera-coelenterata-platyhel...
• http://www.slideshare.net/oktalumakeki9/ki
ngdom-animalia-19094182