Tingkah laku nonverbal memberikan informasi penting tentang emosi dan sikap seseorang. Beberapa tingkah laku seperti berkacak pinggang, meninju udara, atau berdiri terlalu dekat menandakan sikap agresif, sementara mengenggam ibu jari atau duduk merosot menunjukkan perasaan takut atau pasif. Tingkah laku seperti tangan di dada atau membuka telapak tangan diartikan sebagai sikap yang terbuka dan tulus

1. Capacity Building
TINGKAH LAKU NON-VERBAL
TINGKAH LAKU/ SIKAP ARTI
Agresif -- melawan dan berpengaruh.
Tangan diatas pinggul/ berkacak pinggang
Seringkali digunakan jika “menghakimi” --
berkacak pinggang.
Mengacungkan jari Agresif – menakut-nakuti
Berdiri terlalu dekat – memasuki kawasan
Agresif
orang lain
Mengenggam ibu jari Takut, gugup, gelisah
Bersedekap Pasif, takut, menutup diri agar aman
Tangan di atas dada Ikhlas, tulus
Mengusap dagu, menggaruk kepala Tanda sedang berpikir
Lengan mendekap bahu, jari telunjuk Berduka, sedih, tapi masih bisa menguasai
mengarah/ menunjuk bahu diri
Mengangkat bahu – menurunkan Mungkin tidak paham mengenai apa yang
rahang,menonjolkan kepala anda katakan
Mungkin tidak mempercayai apa yang anda
katakan, mungkin tidak mempercayai apa
Jari diantara hidung dan mulut
yang dikatakan, atau sedang menerka-nerka
sesuatu
Membuka telapak tangan Keterbukaan, ramah
Pasif, tidak yakin dengan apa yang sedang
Menutupi mulut ketika sedang berbicara
dikatakan
Tidak suka/setuju dengna apa yang sedang
Mengerutkan dahi
terjadi, atau tidak paham
Tangan diatas hidung dan mulut Menyatakan suatu penilaian yang negatif
Meninju udara Kekuatan, sukses
FK PSM Kota Sukabumi Page 1

2. Capacity Building
TINGKAH LAKU/ SIKAP ARTI
Ingin menegaskan/memberi tekanan pada –
mungkin menandakan situasinya tegang/
Meninju telapak tangan
sedang membicarakan situasi yang tegang,
gawat
Ketika berada dalam suatu kelompok,
setiap anggota kelompok saling Menolak kehadiran orang lain
berpegangan pinggul (saling berangkulan)
Merasa tidak nyaman/suka terhadap
Duduk membelakangi seseorang
kehadiran orang tersebut
Duduk berhadapan Keterbukaan
Bahu diturunkan – duduk merosot Kepasifan
Dari sikap badan merosot kemudian berdiri
tegak, mengempiskan perut, Ingin membuat suatu kesan (seringkali
membidangkan bahu (akan nampak sekali terlihat jika sedang “menghakimi”)
jika terjadi pada pria)
Menutupi atau mengosok-gosok mata Menolak sesuatu/tiak mau menerima
Menyempitkan mata Curiga
Tidak nyaman/suka terhadap suatu pokok
Mengosok diantara kedua mata
persoalan
Memberi tanda kepada pembicara agar
Menutupi mulut, menarik kepala mundur karena jaraknya terlalu dekat
kebelakang/mundur, menyempitkan mata dengan lawan bicara atau berbicara terlalu
keras
Memandang ke bawah Terbawa perasaan
Menatap lantai Pasif, gelisah
“Jika anda tidak dapat malihat kebijaksanaan
Menutup mata dan mengernyit ini, maka anda benar-benar menjadi seorang
yang naif”
Mengedipkan mata dengan cepat, menutup
Meresapi informasi yang diterima
mata ketika berbicara
Mata terbuka, menghunjam, kontak mata
bagus, namun tanpa menatap/memandang Tegas, sombong
lawan bicara
Menatap tanpa ekspresi Agresif
FK PSM Kota Sukabumi Page 2