Kisah teladan rasullullah dan orang shaleharohman abi
Kisah-kisah Teladan ini merupakan sejumlah peristiwa menarik dari sejarah kekuasaan Islam awal; Rasulullah saw, para sahabat serta orang-orang saleh. Sebuah jejak pemikiran yang tak terlukiskan keagungannya dalam lembar-lembar sejarah.
Kisah-kisah ini akan memberi kepuasan rasa ingin tahu dengan memungkinkan para pembaca meneladani kehidupan tokoh-tokoh sejarah yang termashur melalui perilaku mereka. Para pembaca bisa menggali inspirasi yang luas dari berbagai perilaku teladan para pendahulu mereka, dengan menyelami halaman-halaman buku ini, bagaimana kaum muslimin generasi awal berfikir, berjuang, hidup meraih apa yang mereka anggap pantas untuk diperjuangkan. Dengan demikian kisah-kisah ini diharapkan dapat menjadi sesuluh (cermin, red) bagi generasi sekarang.
Kisah teladan rasullullah dan orang shaleharohman abi
Kisah-kisah Teladan ini merupakan sejumlah peristiwa menarik dari sejarah kekuasaan Islam awal; Rasulullah saw, para sahabat serta orang-orang saleh. Sebuah jejak pemikiran yang tak terlukiskan keagungannya dalam lembar-lembar sejarah.
Kisah-kisah ini akan memberi kepuasan rasa ingin tahu dengan memungkinkan para pembaca meneladani kehidupan tokoh-tokoh sejarah yang termashur melalui perilaku mereka. Para pembaca bisa menggali inspirasi yang luas dari berbagai perilaku teladan para pendahulu mereka, dengan menyelami halaman-halaman buku ini, bagaimana kaum muslimin generasi awal berfikir, berjuang, hidup meraih apa yang mereka anggap pantas untuk diperjuangkan. Dengan demikian kisah-kisah ini diharapkan dapat menjadi sesuluh (cermin, red) bagi generasi sekarang.
Memberikan cinta dan kasih sayang harus dilakukan dengan tepat.
Sentuhlah perasaannya sehingga si anak mengerti bahwa kedua orang tuanya mencintainya.
Berikan perhatian untuknya. Namun, jangan berlebih karena hal ini bisa membuat anak menjadi manja sehingga tidak baik untuk perkembangannya.
memberi Pr kepada anak itu, tanamkan juga agar ia semangat membaca. tidak perlu banyak soal yang penting ia termotivasi dalam semangat lebih baik dan termotivasi menjadi lebih baik. cerdas akhlak dan cerdas akademik.
1. Kisah serigala yang beriman kepada Rasulullah
Dikisahkan pada masa kenabian Muhammad SAW, pada suatu daerah hiduplah seorang pengembala
kambing. Pengembala tersebut harus mengurus ratusan kambing dan domba. Setiap pagi, lelaki itu
membawaseluruhhewan ternakyangdiamanati kepadanyake padangrumputdekatdenganoasis.
Namun naas, suatu hari lelaki tersebut kecolongan karena seekor serigala berhasil menerkam seekor
domba yang lepas dari kerumunan. Pengembala tersebut pun mengejar sang serigala dan menakut-
nakutinyadenganayunantongkat.
Domba yang menjadi buruan serigala bertubuh cukup gemuk, sehingga serigala alami kesulitan saat
membawanyakabur.Sanggembalapunmenarikpaksadombatersebutdari cengkeramanserigala.
"Wahai fulan, mengapa engkau begitu zalim? Allah telah menetapkan domba itu sebagai rezekiku untuk
hari ini,mengapaengkaumerebutnyadariku?"ujarserigalaitukemudian.
Betapa terkejutnya pria ini ketika mendengar serigala itu bertutur kata layaknya manusia. "Kamu... Bisa
berbicara?"kata sangpengembalatakjub.
"Mengapa engkau melihatku terheran-heran? Harusnya engkau tahu, ada yang lebih mengherankan
daripadaseekorserigalabisaberbicara,"katahewanitu.
"Apaitu?"
"Di Madinah, ada seorang nabi dan rasul yang Allah utus untuk sekalian alam. Namun, banyak orang
yang justru membangkang dan enggan beriman kepadanya. Nama nabi itu, Rasulullah Muhammad
shalallahu'alaihi wasallam,"paparserigala.
Keesokan harinya, lelaki pengembala itu pergi ke Madinah untuk menjumpai langsung sosok yang
diceritakan serigala kemarin. Perjalanan yang tidak mudah dia tempuh dengan penuh kesabaran dan
sampailahiadi Madinah.
Setelah bertanya kepada warga setempat, lelaki itu kemudian tiba di depan Masjid Nabawi. Singkat
cerita, ia berkesempatan bertemu Nabi Muhammad SAW. Kepada beliau, ia pun menuturkan kisahnya
hinggasampai di Madinah.
Kemudian Rasulullah membenarkan kisah sang gembala bahwa ada seekor binatang yang terang-
terangan menunjukkan rasa imannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Lebih lanjut, hal itu ternyata
termasuktandakiandekatnyahari akhir.
"Yang demikianituadalahsalahsatutandakiamat,"sabdaMuhammad SAW.
Kisah ini termaktub dalam hadis riwayat dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri, serta Imam Ahmad.
Pakar tafsirIbnuKatsirmenilai sanadnyasahih.
Dari kisah ini, diharapkan anak dapat selalu beriman kepada Allah SWT untuk mempersiapkan hari akhir
kelak.Wallahualam.
2. Atikah Binti Yazid, Sahabat Wanita Penderma Yang Ahli Hadits
Ketika Rasulullah SAW wafat para sahabat dan shahabiyah lah yang memberikan keputusan atau fatwa
dengan menggunakan hadist-hadits Rasulullah SAW. Hadits-hadits Rasulullah dipelihara para sahabat
laki dan perempuan(shahabiyah) dengancaradihafal
Sahabat yang paling banyak hafal hadits Rasulullah ialah Abu Hurairah dan di golongan perempuan
adalah Aisyah istri Rasulullah. Selain istri Rasulullah Aisyah yang banyak hafal hadist, Atikah binti Yazid
binNufail jugabanyakhafal hadist.
Atikah adalah shahabiyah yang mulia, keturunan Quraisy, dan saudari Said bin Zaid, salah satu dari 10
orang yang telah dijamin masuk surga. Ibunya Atikah binti Zaid bin Amru bin nufail adalah Ummu Kuraiz
binti Al Hadram.
Abu Malik Muhammad bin Hamid dalam bukunya '150 Perempuan Shalihah Teladan Muslimah
Sepanjang Masa' menukilkan, di kalangan para perempuan Quraisy, Atikah binti Zaid terkenal sebagai
seorang penyair yang fasih. Dia juga pandai berinteraksi dan cerdas. Selain itu, Atikah binti Zaid memiliki
paras yang cantikdan pemikiranyangcemerlang.
Atikah tidak asing dalam ilmu dan riwayat hadits. Sebab ia hidup semasa tabi'in, masa yang sangat
menggiatkan ilmu hadist. Atikah termasuk orang yang mendaptkan ilmu dari mulut para ulama yang
mendapaatkan riwayat dari sahabat dan para tabiin senior. Atikah mempunya andil besar dalam
periwayatanhadits.
Atikah memiliki peran dalam hadits seperti disampaikan Abu Zurah saat menyebutkannya dalam
katagori wanitaahli hadistyangfokusdan terdepandalambidanghadits.
"Termasukorangyang mengajarkanhadisdi Syamdari kalanganwanitaadalah Atikah,"
Sementara Ibnu Sumai memasukkannya dalam kitab Thabaqatnya dalam tingkatan generasi ketiga. Ibn
Asakir mengatakan "Muhajir bin Amr bin Muhajir al-Anshar meriwayatkan hadis dari Atikah" Atikah dan
para wanitadi masanya tak terkejardalambidang kemuliaan.
Hanya sajah Atikah lebih jauh wawasannya, lebih banyak memberikan dan lebih tulus dalam membantu
orang fakir miskin. Selain itu Atikah juga peka dalam masalah sosial lainnya, ia selalu mengamati
kenestapaan yang dialami orang-orang fakir miskin dia melihat kesengsaraan yang mereka (fakir miskin)
alami.
Pekerjaan Atikah yang sering dilakukannya adalah, ia selalu memberikan pakaian kepada orang miskin
dan menambal luka orang-orang yang sakit saat perang. Atikah tidak hanya berderma atas sesuatu yang
kecil dari miliknya semata, tapi ia keluar membawa semua hartanya pada orang-orang fakir eluarga Abu
Sufyan.
3. Kelebihan lain Atikah adalah wanita yang hidup di masa tabiin ini paling kuat dalam pemerintahan,
sebabia memiliki mahramlaki-laki sebanyak12Khalifah.
Selain itu, termasuk wanita terhormat di masanya, dalam hal ilmu karena adab dan kemuliaan yang
dimilikiAtikah.
Dalam hidupnya Atikah selalu memadukan antara semua keutamaan ibadah dalam satu sikap. Atikah,
nama yang disematkan kepada adalah nama sebuah daerah di Damaskus yang terletkan di luar pintu
masukAl-Jabiya.AtikahbersamasuaminyaAbdul MalikbinMarwanhidupbahagiadi Istana.
Namun selang beberapa tahun Abdul Malik meninggal dunia yang meninggalkan Yazid dan
Marwan. Dalam kondisi penuh kecukupan itulah Atikah dibesarkan dan menjalani seluruh kehidupannya
di Damaskus.Namun,ini takmembuatnyamelupakankaumfakirmisikin.
Seperti diriwayatkan dalam buku 101 kisah Tabi'in. Suatu kali suaminya, Abdul Malik, mengusulkan
kepadanya untuk menghibahkan hartanya yang berlimpah kepada Yazid dan Marwan, putra-putra
mereka.
Menurut suaminya, harta Atikah itu akan lebih berguna bagi anak-anaknya yang masih muda
dibandingkanuntukdirinyasendiri.AwalnyaAbdul Malikmengiraistrinyaakanmenuruti sarannya.
Bagaimana pun seorang ibu pasti rela memberi segalanya untuk anak-anaknya. Namun ternyata tidak
demikian, Atikah telah memutuskan untuk apa harta yang dimilikinya. Dengan ringan ia mengatakan
bahwa anak-anaknya menjadi tanggungan ayahnya dan karena ayahnya seorang khalifah tak ada
kekhawatirankalaumerekaakanhidupkekurangan.
Kelak, mereka pun akan menjadi khalifah yang berkecukupan secara materi. Maka Atikah memutuskan
untuk memberikan seluruh hartanya kepada kepada fakir miskin dari kalangan Bani Sufyan. “Mereka
lebihmembutuhkanhartakuuntukmendapatkankehidupanyanglebihbaik,”kataAtikah.
Suaminya tak bisa berbuat apa-apa karena itu adalah harta pribadi Atikah. Kekayaan saja tak ada apa-
apanya dibandingkan ilmu. Sejak belia, Atikah rajin menuntut ilmu. Dia banyak belajar dari banyak
ulama,terutamadalamilmuperiwayatanhaditsyangpadamasaitu memangsedanggiatdilakukan.
Atikah kemudian termasuk wanita tabi’in yang meriwayatkan hadits. Murid-muridnya juga
meriwayatkanhaditsdarinya.Demikianlah,ilmudankekayaanseolahberhimpunpadadiri Atikah.