1. Kisah Nabi Zulkifli yang sabar dan jujur sejak kecil hingga dewasa.
2. Nabi Zulkifli bersedia memenuhi syarat menjadi raja dengan berpuasa siang hari dan beribadah malam hari.
3. Iblis menggoda Nabi Zulkifli dengan berpura-pura menjadi tamu yang membutuhkan bantuan malam hari.
1. Tersebutlah kisah, di suatu masa,
Lahirlah seorang putera perkasa,
Zukifli ibnu Ayub diberi nama,
Dijanjikan Allah menjadi rasul pabila dewasa.
(syair)
Kawan-kawan,
Di pertemuan hari ini saya ingin menceritakan kisah
Nabi Zulkefli as. Nabi Zulkifli adalah merupakan anak
kepada Nabi Ayyub as dan merupakan cucu kepada
Nabi Ibrahim as. Nabi Zulkifli diangkat menjadi nabi
dan rasul sesudah ayahnya. Nama timang-
timangannya adalah Basyar yang bermaksud ia
termasuk dalam golongan orang yang sabar.
2. Dari kecil dewasa baginda tidak pernah berbohong
kepada sesiapa. Semua janji yang diucapkannya
selalu ditepati sehingga teman-temannya dan orang-
orang sangat senang padanya. Bagi orang yang
belum kenal dengannya dengan lebih rapat akan
senang melihatnya kerana semua tingkah lakunya
mencerminkan kebenaran.
Jujur itu, amalan mulia,
Perlulah kita, tanamkan di jiwa.
Bercakap benar, amalkan sentiasa
Teman-teman akan suka bersama ( nasyid
rasulullah)
Ya kawan-kawan, apabila kita jujur dalam menjalani
aktiviti seharian kita, kita akan mendapat ramai rakan
yang ingin bersama. Keadaan ini dapat dilihat dalam
kehidupan seharian Nabi Zulkifi.
3. Namun begitu, ini tidak bermakna baginda terlepas
dari cobaan dan dugaan dari yang esa. Pelbagai
dugaan dan cobaan dari Allah SWT, yang ditempuhi.
Walaupun begitu, baginda tidak pernah sedikitpun
mengeluh, bahkan lebih mendekatkan dirinya kepada
yang maha kuasa.
Kesabaran baginda ini, telah diabadikan Allah SWT di
dalam Al Qur'an Surah Al Anbiya': 85 – 86 yang
bermaksud:
Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua
mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah
memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami.
Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.
Zukifli sabar, terima dugaan,
Cobaan ditempuh, jadi pengajaran,
4. Berkat sifat mulia, Allah beri ganjaran
Semua keturunannya pemimpin Negara.
(Tanya sama pokok)
Kawan-kawan,
Benarlah seperti apa yang tersurat. Di dalam sebuah
kota, ada seorang raja yang sudah tua dan tidak
diberikan keturunan sama sekali. Ia sangat bingung
dan gelisah mengenai penggantinya kelak. Raja itu
adalah pemimpin yang bijaksana. Ia tidak pernah
mementingkan dirinya, semua fikirannya ditumpahkan
pada negaranya.
Suatu hari, raja telah mengadakan sayembara
kepada suluruh rakyatnya. Sayembara itu disebarkan
adalah untuk memberikan kesempatan kepada
seluruh rakyatnya agar bisa memimpin negaranya.
5. Persyaratan yang diminta sangatlah berat bagi
ukuran rakyatnya.
Meskipun demikian, raja tetap mengajukan
persyaratan tersebut. Ini adalah disebabkan pada
fikirannya, seorang peneraju Negara perlulah
mempunyai contoh yang mulia agar dikagumi oleh
seluruh rakyat jelata.
Kabar sayembara itu sangat cepat tersebar. Dalam
waktu yang singkat sahaja, berduyun-duyun rakyat
datang menuju ke istana. Tidak ketinggalan Zulkifli
juga turut hadir dengan perasaan yang tidak menentu
untuk bersama-sama menempah nasib di sana.
Sesampainya di kawasan luas depan istana,
kelihatan Raja telah berada di atas tahta menunggu
seluruh rakyat jelatanya yang gagah perkasa. Tanpa
memanjangkan masa, Baginda mula bertitah:
6. "Wahai rakyatku, kini usiaku sudah tua. Nasib tidak
menyebelahi diriku untuk memperoleh seorang anak
teruna. Maka, untuk meneruskan kejayaan kerajaan
ini, aku ingin mengambil salah satu daripada kalian
untuk menjadi penggantiku. Aku tidak ingin raja yang
hendak menggantikan kedudukanku dari insan
sembarangan. Ketahuilah bahwa titah raja selalu
dituruti dan tingkah laku rajanya akan diikuti oleh
rakyatnya. Untuk itu, aku ingin mengajukan satu
persyaratan iaitu:
Untuk menjadi seorang raja,
Syarat utama perlu diterima,
Siang harinya rajin berpuasa
Dingin harinya mengabdikan diri pada yang Esa.
(Nasyid Rasulullah)
7. Setelah bertitah, Raja mengajukan persoalan kepada
seluruh rakyatnya :
“Wahai seluruh rakyatku !, adakah terdapat diantara
kamu semua yang sanggup untuk menunaikan
syaratku?
Masa tetap berlalu, namun tidak ada seorangpun
yang berani untuk mengangkatkan tangannya
menandakan persetujuan. Kelihatan raja berasa
sangat hampa dan kecewa.
Tiba-tiba, tidak disangka-sangka, terdapat seorang
pemuda gagah perkasa mengangkatkan tangannya
dan berkata : Hamba sanggup semua sayarat yang
diberikan, menjalankan ibadah puasa di siang hari
dan menjalankan ibadah di malam hari."
Para hadirin merasa terkejut dengan ucapan pemuda
tersebut. Begitu juga raja.
8. Baginda masih tidak yakin pada zulkefli kerana
usianya yang masih sangat muda. Bagaimana
mungkin ia sanggup menjalankan persyaratan
tersebut.
Raja berkata: "Hai anak muda, jangan main-main.
Sayembara ini adalah untuk kepentingan rakyat dan
negeri ini."
Dengan tenang Zulkifli melangkah ke hadapan raja.
"Wahai raja junjungan hamba, saya tidak main-main
dengan ucapanku. Saya akan berusaha untuk
melakukan persyaratan yang paduka berikan."
Semula raja tidak dapat menerimanya karena faktor
usianya yang masih sangat muda. Namun raja juga
mempunyai keyakinan bahwa anak muda itu kelak
akan memerintah rakyatnya dengan penuh kebajikan
sebab dari sekian banyak rakyatnya yang hadir di
alun-alun itu, hanya anak muda itu yang sanggup
9. menjalankan persyaratan yang ia berikan. Akhirnya
raja setuju, dan sejak saat itu, Zulkifli dinobatkan
menjadi raja. Raja merasa senang sebab Zulkifli tetap
memenuhi janjinya bahwa ia akan berpuasa di siang
hari dan menjalankan ibadah di malam hari. Ia sangat
yakin kalau rakyatnya akan mendapatkan kedamaian
di bawah kepemimpinan Zulkifli. Raja yang tua itupun
menghembuskan nafasnya terakhir dengan tenang.
Namun sebelum ia menghembuskan bafasnya, ia
sempat berpesan kepada Zulkifli agar tetap
menjalankan persyaratannya sepeninggal dia. Ia takut
kalau ia meninggal, Zulkifli akan meninggalkan
janjinya itu. Zulkifli meyakinkan raja dan bersumpah
bahwa ia akan tetap menjalankan persyaratan
tersebut.
Iblis Menggoda Zulkifli
Karena Zulkifli sangat menghormati tamunya, maka
iblis mencoba untuk menggodanya. Ia berpura-pura
menjadi tamu di malam hari, ketika raja mau tidur.
10. "Siapa yang ada diluar, silahkan masuk!" Kata Raja
setelah shalat. Setelah menunggu agak lama,
terdengar pintu diketuk orang. Setelah dipersilahkan
masuk oleh raja, tamu itu tidak menjawab sama
sekali.
Seusai dzikir, Nabi Zulkifli mendatangi pintu itu dan
membukanya. Ia sangat heran sebab tidak ada orang.
Begitu pintu ditutup, pintu kembali diketuk. Akhirnya
Nabi Zulkifli membuka pintu itu dan tidak
menutupnya. Ia yakin bahwa tamu yang hendak
datang ke rumahnya mempunyai kepentingan yang
harus diselesaikan malam itu juga. Ia berpikiran
seperti itu sebab tidak pernah ia menerima tamu pada
malam hari.
Tidak lama kemudian, muncullah tamu yang
ditunggu-tunggu itu. Terlebih dahulu ia mengucapkan
salam dan dibalas dengan ucapan salam juga oleh
Nabi Zulkifli. "Silahkan masuk tuan," kata Nabi Zulkifli
mempersilahkan tamunya masuk. Kemudian mereka
11. duduk berhadapan yang dibatasi oleh meja. Nabi
Zulkifli kemudian menanyakan maksud
kedatangannya. Tamu itu menundukkan mukanya
dan menjawab:" Ampun tuanku, memang ada
keperluan yang mendesak sekali sehingga hamba
bertamu pada malam hari begini. Lagi pula rumah
hamba sangatlah jauh dari sini." jawab tamu itu yang
tidak lain adalah iblis yang menyerupai manusia.
"Ceritakan masalah yang sedang engkau hadapi,
siapa tahu aku dapat membantunya," kata Nabi
Zulkifli. Kemudian tamu itu menceritakan semua
persoalannya. Pada dasarnya tamu itu meminta agar
masalahnya dituntaskan pada malam itu juga. "Begini
saja, biar penasehatku yang akan memecahkan
masalah ini," kata Nabi Zulkifli. Namun tamu itu tetap
ngotot agar Zulkifli langsung yang menyelesaikan
persoalannya. Ia berkata:" Hamba tidak mau jika
orang lain menyelesaikan persoalanku. Hamba mau
tuan sendiri yang menyelesaikannya.
12. Akhirnya Nabi Zulkifli bersedia menyelesaikan
masalah itu sendiri. Tamunya pun puas. Raja pun
pergi tidur. Namun sebelumnya ia menyuruh agar
tamunya itu pulang besok pagi saja. Namun, betapa
terkejutnya Nabi Zulkifli ketika pada pagi hari,
tamunya sudah tidak ada lagi. Ia tahu bahwa tamu
semalam adalah Iblis.
Meskipun jam tidurnya terganggu dengan adanya
tamu itu, Nabi Zulkifli tidak pernah mengeluh sebab ia
menganggap bahwa tamu adalah berkah. Menolak
tamu berarti menolak berkah.