Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan penerapannya di tempat kerja. Termasuk di dalamnya penjelasan mengenai lambang K3, filosofi K3, pengertian K3, dasar hukum penerapan K3, tujuan K3, bahaya K3, resiko K3, insiden K3, penyebab kecelakaan kerja, kerugian kecelakaan kerja, upaya pencegahan kecelakaan kerja, penyak
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada pelatihan jaringan komputer dan LAN. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian K3, dasar hukum K3, tujuan K3, resiko, hirarki pengendalian resiko, insiden, kecelakaan kerja, penyebab kecelakaan, dan pencegahan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan penerapannya di tempat kerja. Termasuk di dalamnya penjelasan mengenai lambang K3, filosofi K3, pengertian K3, dasar hukum penerapan K3, tujuan K3, bahaya K3, resiko K3, insiden K3, penyebab kecelakaan kerja, kerugian kecelakaan kerja, upaya pencegahan kecelakaan kerja, penyak
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada pelatihan jaringan komputer dan LAN. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian K3, dasar hukum K3, tujuan K3, resiko, hirarki pengendalian resiko, insiden, kecelakaan kerja, penyebab kecelakaan, dan pencegahan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan dan penerapan dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja, termasuk pengertian, tujuan, bahaya, resiko, kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, tanggap darurat, api dan kebakaran.
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptxSintaMarlina3
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang mencakup pengenalan fasilitas, tertib pelatihan, tindakan dalam keadaan darurat, jam pelatihan, larangan merokok dan penggunaan telepon genggam, serta konsentrasi selama pelatihan. Juga terdapat daftar riwayat hidup pelatih dan penjelasan mengenai K3 serta undang-undang, peraturan dan standar terkait."
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptxnabila488980
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di bidang radiologi konvensional. Ia menjelaskan tentang definisi K3, radiologi konvensional, tindakan proteksi radiasi, langkah-langkah K3, dan persyaratan desain ruangan radiologi konvensional seperti ketebalan dinding, pintu, ventilasi, dan ruangan pendukung seperti ruang operator dan ruang ganti.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, jenis kecelakaan, penyebab, dan upaya pembinaan K3.
2. Termasuk didalamnya juga pembahasan mengenai kebakaran, keadaan darurat, dan sistem isolasi bahaya (lock out tag out/LOTO).
3. K3 merupakan hak pegawai dan tanggung jawab perusahaan secara hukum
Dokumen tersebut membincangkan tentang hazard dan risiko di tempat kerja, termasuk definisi hazard dan risiko, jenis-jenis hazard seperti fizikal, kimia, biologi dan ergonomik, serta punca utama hazard seperti keadaan tempat kerja dan perlakuan pekerja. Dokumen ini juga menjelaskan kepentingan penggunaan pakaian perlindungan diri.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di rumah sakit. Ia menjelaskan pengertian kesehatan kerja dan keselamatan kerja, tujuan masing-masing, serta syarat-syarat untuk mencapai kesehatan dan keselamatan yang optimal bagi tenaga kesehatan di rumah sakit. Dokumen tersebut juga menyebutkan beberapa data mengenai risiko penyakit akibat kerja yang dihadapi tenaga
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium. Memberikan informasi tentang penggunaan alat pelindung diri seperti jas, kacamata, dan sarung tangan saat bekerja di laboratorium. Juga menjelaskan pentingnya memisahkan laboratorium dengan ruang kantor dan menyediakan peralatan keamanan seperti pancuran mata, APAR, dan rak penyimpanan bahan kimia. Terakhir membahas pentingnya budaya
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxfransisca47
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian, tujuan, dasar hukum, bahaya, resiko, pengendalian resiko, penerapan 5R, tanda-tanda keselamatan, dan izin pekerjaan bahaya di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) K3 bertujuan melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja, (2) terdapat undang-undang yang mengatur pelaksanaan K3 di tempat kerja, dan (3) pentingnya mengidentifikasi bahaya K3 dan menerapkan budaya 5R untuk mencegah kecelakaan kerja.
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxjuliuswimpie
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), termasuk pengertian, tujuan, bahaya, dan upaya pencegahannya.
2. Termasuk juga penjelasan tentang lambang K3, filosofi K3, kecelakaan kerja, dan berbagai tanda serta label yang berhubungan dengan K3.
3. Dokumen tersebut juga membahas tentang penerapan budaya 5R dan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan dan penerapan dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja, termasuk pengertian, tujuan, bahaya, resiko, kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, tanggap darurat, api dan kebakaran.
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rev.pptxSintaMarlina3
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang mencakup pengenalan fasilitas, tertib pelatihan, tindakan dalam keadaan darurat, jam pelatihan, larangan merokok dan penggunaan telepon genggam, serta konsentrasi selama pelatihan. Juga terdapat daftar riwayat hidup pelatih dan penjelasan mengenai K3 serta undang-undang, peraturan dan standar terkait."
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptxnabila488980
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di bidang radiologi konvensional. Ia menjelaskan tentang definisi K3, radiologi konvensional, tindakan proteksi radiasi, langkah-langkah K3, dan persyaratan desain ruangan radiologi konvensional seperti ketebalan dinding, pintu, ventilasi, dan ruangan pendukung seperti ruang operator dan ruang ganti.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, jenis kecelakaan, penyebab, dan upaya pembinaan K3.
2. Termasuk didalamnya juga pembahasan mengenai kebakaran, keadaan darurat, dan sistem isolasi bahaya (lock out tag out/LOTO).
3. K3 merupakan hak pegawai dan tanggung jawab perusahaan secara hukum
Dokumen tersebut membincangkan tentang hazard dan risiko di tempat kerja, termasuk definisi hazard dan risiko, jenis-jenis hazard seperti fizikal, kimia, biologi dan ergonomik, serta punca utama hazard seperti keadaan tempat kerja dan perlakuan pekerja. Dokumen ini juga menjelaskan kepentingan penggunaan pakaian perlindungan diri.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di rumah sakit. Ia menjelaskan pengertian kesehatan kerja dan keselamatan kerja, tujuan masing-masing, serta syarat-syarat untuk mencapai kesehatan dan keselamatan yang optimal bagi tenaga kesehatan di rumah sakit. Dokumen tersebut juga menyebutkan beberapa data mengenai risiko penyakit akibat kerja yang dihadapi tenaga
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium. Memberikan informasi tentang penggunaan alat pelindung diri seperti jas, kacamata, dan sarung tangan saat bekerja di laboratorium. Juga menjelaskan pentingnya memisahkan laboratorium dengan ruang kantor dan menyediakan peralatan keamanan seperti pancuran mata, APAR, dan rak penyimpanan bahan kimia. Terakhir membahas pentingnya budaya
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxfransisca47
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup pengertian, tujuan, dasar hukum, bahaya, resiko, pengendalian resiko, penerapan 5R, tanda-tanda keselamatan, dan izin pekerjaan bahaya di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) K3 bertujuan melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja, (2) terdapat undang-undang yang mengatur pelaksanaan K3 di tempat kerja, dan (3) pentingnya mengidentifikasi bahaya K3 dan menerapkan budaya 5R untuk mencegah kecelakaan kerja.
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxjuliuswimpie
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), termasuk pengertian, tujuan, bahaya, dan upaya pencegahannya.
2. Termasuk juga penjelasan tentang lambang K3, filosofi K3, kecelakaan kerja, dan berbagai tanda serta label yang berhubungan dengan K3.
3. Dokumen tersebut juga membahas tentang penerapan budaya 5R dan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. SOSIALISASI
SOSIALISASI
( K3 )
( K3 )
KESELAMATAN DAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
KESEHATAN KERJA
&
&
DISASTER
DISASTER
Dr. Donny, MARS
2. National Safety Council (NSC)
th 1988
kecelakaan di Rumah Sakit 41% lebih
besar dari pekerja di industry lain.
Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk
jarum, terkilir, sakit pinggang,
tergores/terpotong, luka bakar, penyakit
infeksi dan lain-lain.
3. US Department of Laboratorium,
Bureau of Laboratorium Statistic, 1983
sprains, strains : 52%;
contusion, crushing, bruising : 11%;
cuts, laceration, punctures: 10.8%;
fractures : 5.6%;
multiple injuries : 2.1%;
thermal burns : 2%;
stratches, abrasions : 1.9%;
infections : 1.3%
Dermatitis : 1.2%;
dan lain-lain : 12.4%
4. Laporan
I SRAEL: angka prevalensi cedera punggung tertinggi pada
perawat 16.8% dibandingkan pekerja sector industry lain.
AUSTRALIA,
diantara 813 perawat, 87% pernah low back
pain, prevalensi 42%
AS,
insiden cedera musculoskeletal 4.62/100 perawat per
tahun. Cedera punggung menghabiskan biaya konpensasi
terbesar, yaitu lebih dari 1 milliar $ per tahun. Khusus di
INDONESIA, data penelitian sehubungan dengan bahayabahaya di Rumah Sakit belum tergambar dengan jelas, namun
diyakini bahwa banyak keluhan-keluhan dari para petugas di
Rumah Sakit, sehubungan dengan bahaya-bahaya yang ada
di Rumah Sakit.
5. Penyakit kronis yg diderita petugas RS
Laporan Gun (1983 )
Hipertesi, varises, anemia, ( kebanyakan
wanita),
penyakit ginjal dan saluran kemih (69% wanita),
dermatitis dan urtikaria (57% wanita)
nyeri tulang belakang dan pergeseran diskus
intervertebrae.
6. Penyakit Akut yg diderita petugas RS
Laporan Gun (1983 )
> 1.5 kali dari petugas atau pekerja lain, yaitu
penyakit infeksi dan parasit,
saluran pernapasan,
saluran cerna
keluhan lain, seperti sakit telinga, sakit kepala,
gangguan saluran kemih, masalah kelahiran
anak, gangguan pada saat kehamilan,
penyakit kulit dan system otot dan tulang
rangka
7. Dari berbagai potensi bahaya
tersebut, maka perlu upaya untuk
mengendalikan, meminimalisasi dan
bila mungkin meniadakannya. Oleh
karena itu K3 Rumah Sakit perlu
dikelola dengan baik.
8. Dasar Hukum Perundangan K3
UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(BAB XI dan XII) Kesehatan Lingkungan &
Kesehatan Kerja
9. UU No.23 TH 1992
TENTANG KESEHATAN
Pasal 23 :
Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3)
harus diselenggarakan disemua
tempat kerja, khususnya tempat kerja
yang mempunyai resiko bahaya
kesehatan, mudah terjangkit penyakit
atau mempunyai karyawan paling
sedikit 10 orang.
10. Tujuan
Melindungi pekerja dan orang lain di tempat
kerja
Menjamin agar setiap sumber produksi dapat
dipakai secara aman dan efisien
Menjamin proses produksi berjalan lancar
13. Definisi Ergonomi
Ilmu yang membahas tentang kemampuan
dan keterbatasan manusia, yang secara
sistematis memanfaatkan informasi tersebut
untuk tujuan rancang bangun, sehingga
dapat tercipta sistem, produk, atau
lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan
manusia.
.
.
14. Pokok Penting Dalam Ergonomi
1.
Manusia dan pekerjaannya.
2.
Tempat dan kondisi lingkungan kerja.
3.
Perancangan sistem kerja.
4.
Indera manusia.
5.
Konsumsi energi dan kelelahan kerja.
6.
Mengatur waktu kerja.
7.
Mengendalikan stres.
8.
Penelitian, pengukuran, dan penyederhanaan
kerja.
.
.
15. 2. FAKTOR BIOLOGI
Fak. Biologi berbeda dg Fak. Kimia dan Fak. Fisik
Biological hazard tumbuh dan berkembang
Infeksi biological hazard terjadi ditempat kerja dan
lingk.
Kuman phatogen yg berasal umumnya dr pasien
Pekerja yg terinfeksi dpt menjadi pembawa resiko
16. KATAGORI BIOLOGICAL
HAZARD
Microorganisma dan toksinnya (virus, bakteri,
fungi & produknya)
Arthopoda (crustacea, arochmid, insect)
Alergen & toksin tumbuhan tingkat tinggi
(dermatitis kontak, rhinitis, asma)
Protein alergen dari tumbuhan tingkat rendah
(lichen, liverwort, fern) & hewan invertebrata
(protozoa, ascaris)
20. Kriteria bahan kimia berbahaya:
bahan beracun
bahan sangat beracun
cairan mudah terbakar
cairan sangat mudah terbakar
gas mudah terbakar
bahan mudah meledak
bahan reaktif
bahan oksidator
21. GAS MUDAH TERBAKAR
•
GAS ELPIJI (DAPUR) :
Selang gas diganti setiap th/10-12x pergantian tabung gas,dicatat(karatan)
Tidak men”charger”dan mengaktifkan HP dekat tabung GAS Ventilasi dapur
•
KEMASAN
Tabung Oxigen RS : Warna putih
Tabung Oxigen industri : warna Biru
Uji tekanan setiap 10 th (ada tgl pembuatan)
25. NOISE (KEBISINGAN)
KEBISINGAN ADALAH SUARA YANG TIDAK DIINGINKAN
OLEH PENDENGARAN MANUSIA.
PADA UMUMNYA TERJADI PADA FREQUENSI TINGGI.
KEBISINGAN TERDIRI DARI BERBAGAI MACAM :
KONSTAN, FLUKTUASI, KONTINU,RANDOM (ACAK) DAN
IMPACT NOISE.
(ex: naik pesawat udara :random)
26. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : KEP51/MEN/1999, KEBISINGAN
WAKTU PAPARAN
8
4
2
1
30
15
7,5
3,75
1,88
0,94
28,12
14,06
7,03
3,52
1,75
WAKTU
JAM/MENIT
JAM
JAM
JAM
JAM
MENIT
MENIT
MENIT
MENIT
DETIK
DETIK
DETIK
DETIK
DETIK
DETIK
DETIK
INTENSITAS KEBISINGAN DALAM
dBA
85
88
91
94
97
100
103
106
109
112
115
118
121
124
127
28. Bahaya dan Resiko Listrik
Kesetrum (electric shock)
Terbakar (electric burns)
Kebakaran dan peledakan akibat listrik
Percikan
Peralatan listrik protable
Bahaya-bahaya turunan akibat listrik
29. Sumber Bahaya Listrik
Instalasi (sambungan listrik) overload
Kebocoran penghantar listrik (sistim
isolasi, kabel rusak)
Hubungan pendek (short circuit)
Personil tidak kompeten
Perawatan yang kurang
34. Pencegahan Resiko Akibat
Bahaya Listrik
Selamat Rancangan (INTRISICALLY SAFE DESIGN)
1.
Instalasi, rancangan alat, bahan-bahan, kabel dan semua
aspek teknis perlengkapan listrik dibuat sesuai dgn standard
Prosedur Kerja (SAFE WORKING PROCEDURE)
1.
Kabel dan extensionnya terhindar kerusakan, penggunaan
perkakas listrik yang berlebihan dan tidak memenuhi
standard.
PROGRAM PENGENDALIAN
1.
Inspeksi dan pengujian rutin sistim instalasi, pelatihanpelatihan penanggulangan bahaya listrik, penerapan ‘LOG
and TAG OUT’ System, ijin kerja, “buddy system”,
pengawasan pekerjaan-pekerjaan khusus
52. JL. P. SERANGAN
R. ganti
ICU
GAS LIQUID
26 M2
R. KHUSUS ICU
16 M2
R. CAPD
15.4 M2
R. TUNGGU ICU
30 M2
JL. P. SERANGAN
COUNTER
R. SPOOL HOOK
4 M2
R. DR
5.7 M2
OK II
5,85 X 5,15
R. PERSIAPAN
20.2 M2
13.7 M2
partisi kaca (Tg 220cm) tanpa tembok
2.75X2.6
tambahan dinding solid
50 M2
R. PRW
24 M2
LIFT
6.6 M2
partisi kaca (Tg 220cm) tanpa tembok
2.6X2.75
ICCU
SELASAR
OK I
4,85 X 5,15
R. ME
8.5 M2
R. JZH
9.5 M2
R. PERALIHAN
31.2 M2
PRW
R. DOKTER
8.1 M2
HALL
18 M2
R. GAS SENTRAL
25.5 M2
R. PERAWAT
36 M2
R. INTERMEDIETE
55 M2
R. PERAWAT
7.2 M2
R. STUM
13.7 M2
R. HD
45 M2
2.6X2.75
tambahan dinding solid
R. TUNGGU OK
40 M2
R. PEMULIHAN
R. UPS
4X2
stop c
R.DOKTER
4.3 M2
NAIK
OK IV
25.5 M2
40 M2
OK III
19.6
2.75X2.6
stop c
stop c
stop c
stop c
stop c
VK.OBS
BAYI VIP
7 M2
LORONG
R. ISOLASI
12.6 M2
1
R. DOKTER
7 M2
UGD
120 M2
VK.OBS
62.5 M2
O2
R. DR. POLI
stop c
PARKIR
AMBULANCE
13.4 X 7
R. RM
3X7.4
1
stop c
admin keu
3X3
stop c
stop c stop c
stop c
O2
stop c
KASIR/FO
2x5
farmasi
mod
stop c
± 0.40
VK GYN
16 M2
stop c
P1
stop c stop c stop c
TV
kasir
stop c stop c
stop c
di bawah meja
RUANG TUNGGU UGD
LOBBY
F.O
EXECUTIVE
P4
LIFT
NAIK
SHAFT
V1
POS
SATPAM
KETERANGAN
:
3/4
P1
TEMPAT
BERKUMPUL
YG AMAN
Emergency exit
stop c
stop c sto p c
R.M
19 M2
Tabung Bertekanan
:
APAR
:
Arus Listrik
:
Hydrant
:
Radiasi
:
Mudah Terbakar
:
Posisi Anda
Renc.rumah pak Gede
10x50
:
SIRKULASI EMERGENCY EXIT LANTAI 1
1
55. MENGELOLA DISASTER INTERNAL
Hubungi Operator untuk meminta bantuan
Bila ada kebakaran gunakan APAR yang terdekat
Seleksi pasien
Pilih jalur evakuasi yang paling aman, efektif dan pasien selamat
Siapkan alat emergency, tandu dan alat lainnya yang diperlukan
Usahakan pasien emergency yang paling mudah dulu
diutamakan untuk dievakuasi
Setelah tiba di lantai dasar, sebelumnya telah koordinasi dengan
pihak keamanan dan ditempatkan pada MASTER POIN
Bila perlu siapkan untuk rujukan
56. MENGELOLA DISASTER EKSTERNAL
Operator mendapat telpon dari Disaster Pusat
Operator menghubungi Tim Disaster untuk
bersiap-siap
Tim segera berangkat ke lokasi, yang
sebelumnya ditanyakan lokasi yang tepat.
Setiba di lokasi, bila belum dilakukan seleksi
lakukan seleksi segera
Segera evakuasi penderita ke tempat rujukan
yang ditunjuk.