Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu yang berdiri pada abad ke-4 di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Mulawarman. Kerajaan Kutai runtuh pada abad ke-16 setelah Raja terakhirnya, Dharma Setia, tewas dalam perang melawan Kesultanan Kutai Kartanegara.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-5 M di Kalimantan Timur. Kerajaan ini mengalami masa keemasan pada pemerintahan Raja Mulawarman dengan pengaruh budaya Hindu yang kuat. Kerajaan Kutai berakhir akibat kekalahan perang melawan Kerajaan Kutai Kartanegara.
Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri sekitar 400 M di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan ini memiliki raja-raja penganut Hindu seperti Raja Mularwaman yang membangun tempat ibadah Hindu. Masyarakat Kutai mulai mengenal sistem kasta dan ekonomi berkembang di sekitar sungai untuk perikanan dan perdagangan. Peninggalan bersejarahnya adalah prasasti yupa bertulisk
Kerajaan Kutai didirikan pada abad ke-4 M oleh Raja Kudungga. Kerajaan ini bercorak Hindu dan terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan pada zaman Raja Mulawarman. Kerajaan ini runtuh setelah dikalahkan oleh Raja Kutai Kartanegara pada abad ke-14 M.
Kerajaan Kutai didirikan pada abad ke-4 di Kalimantan Timur dan bercorak Hindu. Sumber utama informasi tentang kerajaan ini berasal dari tujuh prasasti yang menyebutkan beberapa raja yang pernah berkuasa, seperti Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Masyarakat Kutai memiliki kehidupan ekonomi, politik, sosial, dan budaya yang maju dengan adanya perdagangan, sistem kerajaan warisan, hubungan antara ra
Kerajaan Kutai didirikan pada abad ke-5 M di Kalimantan Timur. Kerajaan ini bercorak Hindu dan dipimpin oleh serangkaian raja. Masyarakat Kutai menjalankan kehidupan pertanian dan perdagangan di sepanjang Sungai Mahakam. Kerajaan ini runtuh pada abad ke-15 akibat serangan dari Kerajaan Kutai Kartanegara. Beberapa peninggalannya berupa prasasti dan arca yang menggambarkan pengaruh Hindu.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-5 M di Kalimantan Timur. Kerajaan ini mengalami masa keemasan pada pemerintahan Raja Mulawarman dengan pengaruh budaya Hindu yang kuat. Kerajaan Kutai berakhir akibat kekalahan perang melawan Kerajaan Kutai Kartanegara.
Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri sekitar 400 M di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan ini memiliki raja-raja penganut Hindu seperti Raja Mularwaman yang membangun tempat ibadah Hindu. Masyarakat Kutai mulai mengenal sistem kasta dan ekonomi berkembang di sekitar sungai untuk perikanan dan perdagangan. Peninggalan bersejarahnya adalah prasasti yupa bertulisk
Kerajaan Kutai didirikan pada abad ke-4 M oleh Raja Kudungga. Kerajaan ini bercorak Hindu dan terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan pada zaman Raja Mulawarman. Kerajaan ini runtuh setelah dikalahkan oleh Raja Kutai Kartanegara pada abad ke-14 M.
Kerajaan Kutai didirikan pada abad ke-4 di Kalimantan Timur dan bercorak Hindu. Sumber utama informasi tentang kerajaan ini berasal dari tujuh prasasti yang menyebutkan beberapa raja yang pernah berkuasa, seperti Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Masyarakat Kutai memiliki kehidupan ekonomi, politik, sosial, dan budaya yang maju dengan adanya perdagangan, sistem kerajaan warisan, hubungan antara ra
Kerajaan Kutai didirikan pada abad ke-5 M di Kalimantan Timur. Kerajaan ini bercorak Hindu dan dipimpin oleh serangkaian raja. Masyarakat Kutai menjalankan kehidupan pertanian dan perdagangan di sepanjang Sungai Mahakam. Kerajaan ini runtuh pada abad ke-15 akibat serangan dari Kerajaan Kutai Kartanegara. Beberapa peninggalannya berupa prasasti dan arca yang menggambarkan pengaruh Hindu.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M. Wilayah Kerajaan Kutai mencakup wilayah yang cukup luas, yaitu hampir menguasai seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur (dekat kota Tenggarong), tepatnya di hulu sungai Mahakam.
Keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk yupa / tiang batu berjumlah 7 buah. Isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang disebut sebagai Wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi berikutnya menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam Kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah memeluk agama Hindu.
Sumber yang menyatakan Bahwa di kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh Hindu adalah beberapa penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut Yupa. Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan persembahan rakyat kepada para Dewa yang dipujanya. Tulisan yang terdapat pada Yupa tersebut menggunakan huruf pallawa dan berbahasa sansekerta
Kehidupan ekonomi
Dapat diketahui dari dua hal yaitu letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian. Dan keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Diperkirakan bahwa pertanian, baik sawah maupun ladang, merupakan mata pencarian utama masyarakat Kutai. Melihat letak di sekitar Sungai Mahakam sebagai jalur transportasi laut, diperkirakan perdagangan masyarakat Kutai berjalan cukup ramai. Bagi pedagang luar yang ingin berjualan di Kutai, mereka harus memberikan “hadiah” kepada raja agar diizinkan berdagang.
Pemberian “hadiah” ini biasanya berupa barang dagangan yang cukup mahal harganya; dan pemberian ini dianggap sebagai upeti atau pajak kepada pihak Kerajaan. Melalui hubungan dagang tersebut, baik melalui jalur transportasi sungai-laut maupan transportasi darat, berkembanglah hubungan agama dan kebudayaan dengan wilayah-wilayah sekitar. Banyak pendeta yang diundang datang ke Kutai. Banyak pula orang Kutai yang berkunjung ke daerah asal para pendeta tersebut.
kehidupan sosial budaya
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara merupakan dua kerajaan kuno yang berkembang di Kalimantan Timur dan Jawa Barat. Kerajaan Kutai didirikan oleh Raja Kudungga dan mencapai kejayaannya pada zaman Raja Mulawarman. Tarumanegara didirikan Raja Jayasingawarman dan mengalami masa keemasan pada pemerintahan Raja Purnawarman yang membangun ibu kota baru dan saluran irigasi. Kedua kerajaan ini diketah
Dokumen tersebut membahas sejarah Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, mulai dari asal usul, raja-raja, masa kejayaan, hingga peninggalan sejarahnya. Kerajaan Kutai didirikan pada abad ke-5 Masehi oleh Raja Kudungga dan mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Kerajaan ini runtuh akibat perang melawan Kerajaan Kutai Kartanegara pada
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia KutaiRiana Indah
Tugas ini dibuat dalam memenuhi tugas sejarah mengenai kerajaan-kerajaan hindu di Indonesia. Dalam presentasi ini memuat mengenai awal berdirinya Kerajaan Kutai yang merupakan Kerajaan tertua di Indonesia, pemerintahannya hingga akhir dari kekuasaannya.
Artikel tentang Kerajaan Kutai (berbagai sumber)Ika
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang terletak di sekitar Sungai Mahakam di Kalimantan Timur. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan. Prasasti-prasasti tersebut menyebutkan nama-nama raja Kutai seperti Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Raja Mulawarman dikenal sebagai raja terbesar Kutai yang me
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-5 M di Kalimantan Timur. Kerajaan ini memiliki sistem pemerintahan kerajaan dengan turun-temurun di bawah kepemimpinan Raja Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Kerajaan Kutai memiliki banyak hasil kebudayaan seperti prasasti, kalung, pedang, dan meriam. Kerajaan ini runtuh pada masa pemerint
Kerajaan Kutai Martadipura dan Kerajaan Tarumanegara merupakan dua kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-4. Kerajaan Kutai berlokasi di Kalimantan Timur dan memiliki wilayah yang luas, sedangkan Kerajaan Tarumanegara berlokasi di Jawa Barat. Kedua kerajaan ini runtuh beberapa abad kemudian akibat serangan dari kerajaan lain.
Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia yang terletak di tepi sungai Mahakam di Kalimantan Timur dekat kota Tenggarong. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-4 Masehi dan masa kejayaannya terjadi pada pemerintahan Raja Mulawarman, yang membuktikannya dengan memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Kerajaan Kutai berakhir ketika Raja Dharma Setia tewas dalam pe
Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-4 di Kalimantan Timur. Bukti keberadaannya ditemukan pada prasasti yang ditulis pada tujuh yupa di tepi Sungai Mahakam antara 1879-1940. Prasasti tersebut menyebutkan nama Raja Mulawarman yang memerintah Kutai pada saat itu dan melakukan upacara pengurbanan 1000 ekor sapi kepada Brahmana. Kerajaan K
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara merupakan dua kerajaan kuno di Indonesia yang bercorak Hindu. Kerajaan Kutai didirikan di Kalimantan Timur dan merupakan kerajaan tertua di Indonesia, sedangkan Kerajaan Tarumanegara didirikan di Jawa Barat pada abad ke-4 Masehi. Kedua kerajaan mengalami masa kejayaan hingga akhirnya runtuh akibat penaklukan oleh kerajaan lain.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M. Wilayah Kerajaan Kutai mencakup wilayah yang cukup luas, yaitu hampir menguasai seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur (dekat kota Tenggarong), tepatnya di hulu sungai Mahakam.
Keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk yupa / tiang batu berjumlah 7 buah. Isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang disebut sebagai Wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi berikutnya menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam Kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah memeluk agama Hindu.
Sumber yang menyatakan Bahwa di kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh Hindu adalah beberapa penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut Yupa. Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan persembahan rakyat kepada para Dewa yang dipujanya. Tulisan yang terdapat pada Yupa tersebut menggunakan huruf pallawa dan berbahasa sansekerta
Kehidupan ekonomi
Dapat diketahui dari dua hal yaitu letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian. Dan keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Diperkirakan bahwa pertanian, baik sawah maupun ladang, merupakan mata pencarian utama masyarakat Kutai. Melihat letak di sekitar Sungai Mahakam sebagai jalur transportasi laut, diperkirakan perdagangan masyarakat Kutai berjalan cukup ramai. Bagi pedagang luar yang ingin berjualan di Kutai, mereka harus memberikan “hadiah” kepada raja agar diizinkan berdagang.
Pemberian “hadiah” ini biasanya berupa barang dagangan yang cukup mahal harganya; dan pemberian ini dianggap sebagai upeti atau pajak kepada pihak Kerajaan. Melalui hubungan dagang tersebut, baik melalui jalur transportasi sungai-laut maupan transportasi darat, berkembanglah hubungan agama dan kebudayaan dengan wilayah-wilayah sekitar. Banyak pendeta yang diundang datang ke Kutai. Banyak pula orang Kutai yang berkunjung ke daerah asal para pendeta tersebut.
kehidupan sosial budaya
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara merupakan dua kerajaan kuno yang berkembang di Kalimantan Timur dan Jawa Barat. Kerajaan Kutai didirikan oleh Raja Kudungga dan mencapai kejayaannya pada zaman Raja Mulawarman. Tarumanegara didirikan Raja Jayasingawarman dan mengalami masa keemasan pada pemerintahan Raja Purnawarman yang membangun ibu kota baru dan saluran irigasi. Kedua kerajaan ini diketah
Dokumen tersebut membahas sejarah Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, mulai dari asal usul, raja-raja, masa kejayaan, hingga peninggalan sejarahnya. Kerajaan Kutai didirikan pada abad ke-5 Masehi oleh Raja Kudungga dan mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Kerajaan ini runtuh akibat perang melawan Kerajaan Kutai Kartanegara pada
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia KutaiRiana Indah
Tugas ini dibuat dalam memenuhi tugas sejarah mengenai kerajaan-kerajaan hindu di Indonesia. Dalam presentasi ini memuat mengenai awal berdirinya Kerajaan Kutai yang merupakan Kerajaan tertua di Indonesia, pemerintahannya hingga akhir dari kekuasaannya.
Artikel tentang Kerajaan Kutai (berbagai sumber)Ika
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang terletak di sekitar Sungai Mahakam di Kalimantan Timur. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan. Prasasti-prasasti tersebut menyebutkan nama-nama raja Kutai seperti Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Raja Mulawarman dikenal sebagai raja terbesar Kutai yang me
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-5 M di Kalimantan Timur. Kerajaan ini memiliki sistem pemerintahan kerajaan dengan turun-temurun di bawah kepemimpinan Raja Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Kerajaan Kutai memiliki banyak hasil kebudayaan seperti prasasti, kalung, pedang, dan meriam. Kerajaan ini runtuh pada masa pemerint
Kerajaan Kutai Martadipura dan Kerajaan Tarumanegara merupakan dua kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-4. Kerajaan Kutai berlokasi di Kalimantan Timur dan memiliki wilayah yang luas, sedangkan Kerajaan Tarumanegara berlokasi di Jawa Barat. Kedua kerajaan ini runtuh beberapa abad kemudian akibat serangan dari kerajaan lain.
Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia yang terletak di tepi sungai Mahakam di Kalimantan Timur dekat kota Tenggarong. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-4 Masehi dan masa kejayaannya terjadi pada pemerintahan Raja Mulawarman, yang membuktikannya dengan memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Kerajaan Kutai berakhir ketika Raja Dharma Setia tewas dalam pe
Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-4 di Kalimantan Timur. Bukti keberadaannya ditemukan pada prasasti yang ditulis pada tujuh yupa di tepi Sungai Mahakam antara 1879-1940. Prasasti tersebut menyebutkan nama Raja Mulawarman yang memerintah Kutai pada saat itu dan melakukan upacara pengurbanan 1000 ekor sapi kepada Brahmana. Kerajaan K
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara merupakan dua kerajaan kuno di Indonesia yang bercorak Hindu. Kerajaan Kutai didirikan di Kalimantan Timur dan merupakan kerajaan tertua di Indonesia, sedangkan Kerajaan Tarumanegara didirikan di Jawa Barat pada abad ke-4 Masehi. Kedua kerajaan mengalami masa kejayaan hingga akhirnya runtuh akibat penaklukan oleh kerajaan lain.
Peninggalan sejarah kebudayaan Hindu Buddha Indonesia meliputi agama, seni bangunan, karya sastra, tulisan, bahasa, sistem penanggalan, dan sistem pemerintahan berupa kerajaan. Kerajaan-kerajaan awal seperti Kutai dan Sriwijaya mengadopsi sistem pemerintahan dari India dan dipengaruhi agama Hindu dan Buddha.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia yang berdiri pada abad ke-5 M di Kalimantan Timur dengan raja pertama Kudungga. Kutai mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Mulawarman namun akhirnya runtuh setelah raja terakhirnya, Maharaja Dharma Setia, tewas dalam perang melawan Kerajaan Kutai Kartanegara.
Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-5 di tepi Sungai Mahakam di Kalimantan Timur. Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Mulawarman, yang dibuktikan dengan pemberian sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Kerajaan Kutai berakhir setelah Raja terakhirnya tewas dalam perang melawan Raja Kutai Kartanegara
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Kutai, mulai dari pendirinya yaitu Raja Kudungga, raja-raja terkenal seperti Aswawarman dan Mulawarman yang membawa Kutai menjadi jaya, hingga penyebab kemunduran Kutai akibat peperangan melawan Kerajaan Kutai Kartanegara. Dokumen juga menyinggung beberapa peninggalan bersejarah Kutai seperti Prasasti Yupa, Kalung Ciwa, dan Singgasana Sultan
Kutai
MENGAPA DINAMAKAN KUTAI?
Nama Kutai diambil dari nama daerah tempat ditemukannya prasasti Kutai. Wujud prasastinya berupa tujuh buah tugu batu besar yang disebut yupa. Ketujuh yupa ini merupakan sumber sejarah Kutai. Fungsi yupa sesungguhnya adalah tugu batu untuk menambatkan lembu kurban. Aksara yang dipahatkan pada yupa berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh penguasa Kutai bernama Mulawarman. Mulawarman adalah orang Indonesia asli. Kakeknya, Kudungga, masih menggunakan nama asli Indonesia.
KUTAI
Kutai merupakan kerajaan tertua yang saat ini ditemukan di indonesia. Kerajaaan Kutai dibagi menjadi 2 bentuk kekuasaan berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya, yakni:
1. Kutai Martadipura
Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.
Keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti
2. Kutai Kertanegara
Pada awal abad ke-13, berdirilah sebuah kerajaan baru di Tepian Batu atau Kutai Lama yang bernama Kerajaan Kutai Kartanegara dengan rajanya yang pertama, Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325)
Dengan adanya dua kerajaan di kawasan Sungai Mahakam ini tentunya menimbulkan friksi diantara keduanya. Pada abad 16 terjadilah peperangan diantara kedua kerajaan Kutai ini. Kerajaan Kutai Kartanegara dibawah rajanya Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa akhirnya berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai Martadipura. Raja kemudian menamakan kerajaannya menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura
LETAK KERAJAAN
Letak dari Kutai yang berada disekitar aliran Sungai Mahakam merupakan potensi yang besar bagi penduduk Kutai untuk melakukan kegiatan bertani.
Secara geografis, Kerajaan Kutai yang berada menjorok ke daerah pedalaman, menyebabkan Kutai menjadi tempat yang menarik sebagai persinggahan bagi para pedagang dari Cina dan India. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh Hindu masuk ke Kutai, serta membuat kegiatan perdagangan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai.
KEHIDUPAN?
SOSIAL DAN EKONOMI
Tidak banyak yang kita ketahui tentang kehidupan ekonomi masyarakat Kutai, namun dari banyaknya persembahan yang diberikan raja dapat disimpulkan bahwa ekonomi negara Kutai cukup baik. Hal ini ditunjang letaknya di tepi sungai dan kemampuan dagang serta pelayaran.
Kondisi sosial masyarakat Kutai pada abad ke-5 sudah teratur dan telah berbentuk sebuah kerajaan besar. Ini mengubah kebiasaan berorganisasi masyarakat pada saat itu yang semula bersifat kesukuan menjadi kerajaan. Artinya, kehidupan sosial masyarakat Kutai sudah berkembang dan dinamis.
BUDAYA
EKONOMI
selengkapnya silahkan lihat fia pptnya
Indianisasi dan Kerajaan Hindu Budha di NusantaraErwin M.E.S
Indianisasi dan kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara ditandai dengan masuknya pengaruh India, terbentuknya kerajaan-kerajaan besar seperti Tarumanegara, Kediri, Singosari, Majapahit, dan Mataram Kuno yang bercorak Hindu, serta kerajaan Kalingga dan Sriwijaya yang bercorak Buddha. Kerajaan-kerajaan ini mengalami keemasan namun jatuh akibat serangan dari luar atau konflik internal.
Teks tersebut membahas tentang:
1) Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia melalui jalur perdagangan dan penyebaran oleh pedagang, raja, dan brahmana dari India
2) Perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha awal di Indonesia seperti Kutai, Tarumanegara, Holing, Melayu, dan Sriwijaya
3) Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan maritim besar di Asia Tenggara pada abad 7-15 M disebab
masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia menyebabkan perubahan yang besar sekali pada buda asli Indonesia. perubahan terpenting yaitu mulai bermunculannya kerajaan-kerajaan bercorak Hidnu-Buddha di Indonesia. di dalam pemerintahan kerajaan, rajalah yang paling berkuasa
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
8. Letak Kerajaan
• Terletak pada iMuara Kaman, Kalimantan Timur
tepatnya di hulu sungai Mahakam.
• Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah
ini
9. Pengertian
Kerajaan Kutai (Kutai Martadipura) adalah kerajaan bercorak
hindu yang terletak di muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya
di hulu Sungai Mahakam. Kerajaan Kutai berdiri sekitar abad ke-4.
Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah tempat
penemuan prasasti, yaitu daerah Kutai. Hal ini disebabkan, karena
setiap prasasti yang ditemukan tidak ada yang menyebutkan
nama dari kerajaan tersebut. Wilayah Kerajaan Kutai mencakup
wilayah yang cukup luas, yaitu hampir menguasai seluruh wilayah
Kalimantan Timur. Bahkan pada masa kejayaannya Kerajaan Kutai
hampir manguasai sebagian wilayah Kalimantan.
10. Nama Kerajaan Kutai
• Nama pada zaman dahulu Qwitaire Maradapur
• Nama Kutai diberikan oleh para ahli berdasarkan dari nama
tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi
kerajaan tersebut.Hingga saat ini belum ada prasasti yang
secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini.
11. Masuknya Pengaruh Budaya
Masuknya pengaruh budaya India ke Nusantara, menyebabkan budaya Indonesia
mengalami perubahan. Perubahan yang terpenting adalah timbulnya suatu sistem
pemerintahan dengan raja sebagai kepalanya. Sebelum budaya India masuk,
pemerintahan hanya dipimpin oleh seorang kepala suku.
Selain itu, percampuran lainnya adalah kehidupan nenek moyang bangsa
Indonesia mendirikan tugu batu. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa dalam
menerima unsur-unsur budaya asing, bangsa Indonesia bersikap aktif. Artinya
bangsa Indonesia berusaha mencari dan menyesuaikan unsur-unsur kebudayaan
asing tersebut dengan kebudayaan sendiri.
Bangsa Indonesia mempunyai kebiasaan mendirikan tugu batu yang disebut
menhir, untuk pemujaan roh nenek moyang, sedangkan tugu batu (Yupa) yang
didirikan oleh raja Mulawarman digunakan untuk menambatkan hewan kurban.
13. Pada prasasti itu juga diceritakan bahwa Raja Mulawaraman
memerintah dengan bijaksna. Ia pernah menghadiahkan ± 20.000 ekor sapi
untuk korban kepada para brahmana / pendeta. Dan dalam prasasti itu pun
menyatakan bahwa Raja Aswawarman merupakan pendiri dinasti, mengapa
bukan ayahnya Kudungga yang menjadi pendiri dinasti tetapi anaknya
Aswawarman? Hal itu karena pada saat itu Raja Kudungga belum memeluk
agama Hindu, sehingga ia tidak bisa menjadi pendiri dinasti Hindu.
Dari Raja Aswawarman menurunlah sampai Mulawarman, karena
Mulawarman pun memeluk agama Hindu. Hal itu diketahui dari penyebutan
bangunan suci untuk Dewa Trimurti. Bangunan itu disebut bangunan
Wapraskewara dan di Gua Kembeng di Pedalaman Kutai ada sejumlah arcaarca agama Hindu seperti Siwa dan Ganesa.
18. Pemerintahan Kerajaan Kutai
Berikut adalah beberapa orang raja paling berpengaruh yang pernah
memerintah Kerajaan Kutai.
Raja Kudungga Adalah raja pertama sekaligus pendiri dari Kerajaan Kutai. Jika
dilihat dari namanya yang masih menggunakan nama Indonesia, para ahli
berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Kudungga pengaruh Agama Hindu
belum terlalu kuat. Hal ini dikarenakan para raja kerajaan Hindu pada zaman
dulu selalu menggunakan nama-nama India. Para ahli juga memperkirakan
bahwa Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku. Namun setelah
masuknya pengaruh Hindu dari India, maka berubahlah sistem pemerintahan
dari kepala suku menjadi kerajaan. Kudungga lalu mendeklarasikan dirinya
sebagai raja dan memutuskan bahwa pergantian kekuasaan harus dilakukan
secara turun temurun sebagaimana sistem kerajaan pada umumnya.
19. Raja Aswawarman. Aswawarman adalah putra dari Kudungga.
Aswawarman disebut sebagai seorang raja yang cakap dan kuat.
Aswawarman pulalah yang memiliki jasa paling besar atas
perluasan wiayah Kerajaan Kutai. Perluasan wilayah diakukan
oleh Aswawarman dengan cara melakukan upacara Asmawedha,
yaitu upacara pelepasan kuda untuk menentukan batas wilayah
kerajaan. Kuda-kuda yang dilepaskan ini akan diikuti oleh
prajurit kerajaan yang akan menentukan wilayah kerajaan sesuai
dengan sejauh mana jejak telapak kaki kuda dapat ditemukan.
20. Raja Mulawarman. Merupakan putra Aswawarman sekaligus
raja terbesar Kerajaan Kutai yang membawa Kutai mencapai
puncak kejayaannya. Dibawah pemerintahannya, rakyat Kutai
dapat hidup aman dan sejahtera. Pada prasasti Yupa,
Mulawarman disebut sebagai seorang raja yang sangat
dermawan karena telah memberikan sedekah berupa 20.000
ekor sapi kepada para brahmana.
21. Kehidupan sosial
Kehidupan sosial di Kerajaan Kutai merupakan terjemahan
dari prasasti-prasasti yang ditemukan oleh para ahli. Diantara
terjemahan tersebut adalah sebagai berikut :
[+] Masyarakat Di Kerajaan Kutai Tertata, Tertib Dan Teratur
[+] Masyarakat di Kerajaan Kutai memiliki kemampuan
beradaptasi dengan budaya luar (India), mengikuti pola
perubahan zaman dengan tetap memelihara dan melestarikan
budayanya sendiri.
22. Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi di Kerajaan Kutai dapat diketahui dari dua hal berikut ini :
Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan
India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para
pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.
Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman
pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada
para Brahmana.
24. Kehidupan Politik
Sejak muncul dan berkembangnya pengaruh
hindu (India) di Kalimantan Timur, terjadi
perubahan dalam kepemerintahan, yaitu dari
pemerintahan suku dengan kepala suku yang
memerintah menjadi kerajaan dengan seorang
raja sebagai kepala pemerintahan.
Sumber : http://rangkumsejarah.blogspot.com/p/kerajaan-kutai.html
25. Runtuhnya Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai runtuh pada masa
pemerintahan Maharaja Dharma Setia.
Dharma Setia sendiri terbunuh dalam
peperangan melawan Aji Pangeran
Anum Panji Mendapa dari Kesultanan
Islam Kutai Kartanegara. Terbunuhnya
Maharaja Dharma Setia ini
menandakan berakhirnya Kerajaan
Kutai sekaligus menjadikan Dharma
Setia sebagai raja terakhir Kerajaan
Kutai.