SlideShare a Scribd company logo
Hak Cipta © 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
PANDUAN PELAKSANAAN
EKSTRAKURIKULER DAN
KEPRAMUKAAN
DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA (SMP)
Hotel Faletahan, Jakarta
Pengertian Ekstrakurikuler
1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai
perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah
bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih
luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di
luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran
bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
2. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik
dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
3. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang
dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya
masing-masing.
Fungsi Kegiatan Esktrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi:
• Fungsi pengembangan, kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung
perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan
potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan
kepemimpinan.
• fungsi sosial, bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik,
dengan memberikan kesempatan untuk memperluas pengalaman sosial,
praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
• Fungsi rekreatif, bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana
rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses
perkembangan peserta didik.
• Fungsi persiapan karir, bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
3
Tujuan Ekstrakurikuler
1. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotor peserta didik.
2. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat
mengembangkan bakat dan minat peserta
didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju
manusia seutuhnya.
4
Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler
• Bersifat individual, dikembangkan sesuai dengan potensi,
bakat, dan minat peserta didik masing-masing.
• Bersifat pilihan, dikembangkan sesuai dengan minat dan
diikuti oleh peserta didik secara sukarela.
• Keterlibatan aktif, menuntut keikutsertaan peserta didik
secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing.
• Menyenangkan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi
peserta didik.
• Membangun etos kerja, dilaksanakan dengan prinsip
membangun semangat peserta didik untuk berusaha dan
bekerja dengan baik dan.
• Kemanfaatan sosial, dikembangkan dan dilaksanakan dengan
tidak melupakan kepentingan masyarakat.
5
Jenis Kegiatan Kurikuler
• Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan:
• Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik
dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Dalam Kurikulum
2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler
wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas
(SMA/SMK). Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan
organisasi Kepramukaan setempat/terdekat.
• Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan yang antara lain UKS,
dan PMR. Selain itu, kegiatan ini dapat juga dalam bentuk
kelompok atau klub yang dikembangkan atau berkenaan dengan
konten suatu mata pelajaran, misalnya klub olahraga seperti klub
sepak bola atau klub bola voli.
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk.
• Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa
• (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar
BenderaPusaka (Paskibraka), dan lainnya;
• Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR),
kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik,
penelitian, dan lainnya;
• Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat
olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik,
teater,keagamaan, dan lainnya; atau
• Jenis lainnya.
7
Jadwal kegiatan ekstrakurikuler di Satuan
Pendidikan
• Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler
harus dirancang pada awal tahun atau semester
dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau
wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan
peserta didik. Jadwal kegiatan diatur
sedemikian rupa sehingga tidak menghambat
pelaksanaan kegiatan kurikuler yang dapat
menganggu peserta didik dalam mengikuti
kegiatan kurikuler.
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
• Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran
kurikuler yang terencana setiap hari, atau waktu tertentu (blok
waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub olahraga,
atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam
pelajaran usai. Sementara itu kegiatan lain seperti Klub
Pencinta Alam, Panjat Gunung, dan kegiatan lain yang
memerlukan waktu panjang dapat direncanakan sebagai
kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu).
• Khusus Kepramukaan, kegiatan yang dilakukan di luar sekolah
atau terkait dengan berbagai satuan pendidikan lainnya, seperti
Jambore Pramuka, ditentukan oleh pengelola/pembina
Kepramukaan dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu
belajar kurikuler rutin.
9
Penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler
• Penilaian diberikan terhadap kinerja peserta didik
dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kriteria keberhasilan
ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik
dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya.
Penilaian dilakukan secara kualitatif.
• Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai
memuaskan pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada
setiap semester. Nilai yang diperoleh pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib Kepramukaan berpengaruh
terhadap kenaikan kelas. Nilai di bawah memuaskan
dalam dua semester atau satu tahun memberikan sanksi
bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program
khusus yang diselenggarakan bagi mereka.
10
Pihak Yang Terlibat Kegiatan Ekstrakurikuler
A. Satuan Pendidikan
Kepala sekolah, dewan guru, guru pembina ekstrakurikuler,
dan tenaga kependidikan bersama-sama mengembangkan
ragam kegiatan ekstrakurikuler; melaksanakan supervisi dan
pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta
evaluasi terhadap program ekstrakurikuler.
B. Komite Sekolah/Madrasah
Sebagai mitra sekolah yang mewakili orang tua peserta didik
memberikan usulan dalam pengembangan ragam kegiatan dan
dukungan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
C. Orang tua
Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap
suksesnya kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan
11
Evaluasi Program Ekstrakurikuler
• Program ekstrakurikuler merupakan program yang
dinamis. Satuan pendidikan dapat menambah atau
mengurangi ragam kegiatan ekstrakurikuler
berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada
setiap semester.
• Satuan pendidikan melakukan revisi “Panduan
Kegiatan Ekstrakurikuler” yang berlaku di satuan
pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya
berdasarkan hasil evaluasi tersebut dan
mendiseminasikannya kepada peserta didik dan
pemangku kepentingan lainnya.
12
PENGERTIAN
Pramuka
Kepramukaan
Gerakan Pramuka
Pendidikan Kepramukaan
PENGERTIAN
Pramuka
Kepramukaan
Gerakan Pramuka
Pendidikan Kepramukaan
Pengertian
• Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam
pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka
dan Darma Pramuka;
• Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan
pramuka; (Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam
bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur
(SK. Kwarnas No. 231 Thn 2007)).
• Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh
pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan
Pengertian (Lanjutan)
• Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan
kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan;
• Kegiatannya dilaksanakan melalui Gugus Depan (Gudep)
• Gerakan Pramuka yang berpangkalan di sekolah dan merupakan
upaya pembinaan melalui proses kegiatan belajar dan mengajar di
sekolah. Melalui pendidikan kepramukaan ini dapat dilakukan
pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kehidupan
berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila, pendidikan
pendahuluan bela negara, kepribadian dan budi pekerti luhur,
berorganisasi, pendidikan kewiraswastaan, kesegaran jasmani dan
daya kreasi, persepsi, apresiasi dan kreasi seni, tenggang rasa dan
kerjasama.
• Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka.
Pembina bertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat Gugus Depan.
Pengertian (Lanjutan)
• Pramuka Siaga adalah anggota Gerakan Pramuka rentang
usia 7 sampai 10 tahun;
• Pramuka Penggalang adalah anggota Gerakan Pramuka
rentang usia 11 sampai 15 tahun;
• Pramuka Penegak adalah anggota Gerakan Pramuka rentang
usia 16 sampai 20 tahun;
• Pramuka Pandega adalah anggota Gerakan Pramuka rentang
usia 21 sampai 25 tahun;
Pengertian (Lanjutan)
• Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi
terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan;
• Kwartir adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka
yang dipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah;
• Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia
antara 11-15 tahun yang disebut Pramuka Penggalang;
• Pasukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka
Penggalang yang menghimpun regu dan dipimpin oleh
Pembina Pasukan;
• Ambalan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka
Penegak, yang menghimpun sangga dan dipimpin oleh
Pradana dengan pendamping Pembina Ambalan;
Landasan Hukum
1. Undang – Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2010
tentang Gerakan Pramuka;
Landasan Operasional
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009
tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor: 39 Tahun 2008, Tentang Pembinaan Kesiswaan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013;
5. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dengan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor:
156/Kab/65 dan Nomor: 47/KN/65 tanggal 27 September 1965,
tentang Pengintegrasian Gerakan Pramuka dengan Sekolah.
6. Kesepakatan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 51/X/KB/2006 dan Nomor 161
Tahun 2006 tentang Peningkatan Upaya Bela Negara melalui
Gerakan Pramuka;
Lanjutan
7. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203
Tahun 2009 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka;
8. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220
Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok
Organisasi Gerakan Pramuka;
9. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231
Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan
Gerakan Pramuka;
10. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 225
Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Majelis
Pembimbing Gerakan Pramuka;
11. Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa Gerakan
Pramuka Nomor: 05/Munaslub/2012 tentang Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Tujuan dan Sasaran
• Tujuan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler di
bidang kepramukaan di sekolah adalah untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar,
khususnya di bidang pembinaan kesiswaan
dalam pembentukan watak dan kepribadian
siswa melalui kegiatan kepramukaan.
• Sasaran peningkatan pembinaan Gudep
Gerakan Pramuka yang berpangkalan di
sekolah adalah siswa dan guru.
Ruang Lingkup
• Peningkatan kegiatan ekstrakurikuler di
bidang kepramukaan diarahkan pada
peningkatan pembinaan Gudep Gerakan
Pramuka yang berpangkalan di sekolah, yang
meliputi; pembentukan Gudep, organisasi dan
tata kerja, kepengurusan, dan administrasi
gudep serta identitas Gudep.
Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan
Kepramukaan
Keimanan kepada Tuhan YME
Ketakwaan kepada Tuhan YME
Kecintaan pada alam
Kecintaan kepada sesama
manusia
Kecintaan kepada tanah air
Indonesia
Kecintaan kepada bangsa
Indonesia
Kedisiplinan
Keberanian
Kesetiaan
Tolong menolong
Bertanggungjawab
Dapat dipercaya
Jernih dalam berpikir
Jernih dalam berkata
Jernih dalam berbuat
Hemat
Cermat
Bersahaja
Rajin
Terampil
Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan
A. Upacara pembukaan dan penutupan :
• Pasukan Penggalang
B. Keterampilan Kepramukaan(Scouting Skill)
• Pioneering (Simpul dan Ikatan)
• Mountenering (Mendaki Gunung)
• Orientering (Peta dan Kompas)
• Camping (Berkemah)
• Wirausaha
• Belanegara
• Teknologi
• Komunikasi
Rincian kegiatan Kepramukaan
Berbaris
Memimpin
Berdoa
Janji
Memberi hormat
Pengarahan
Refleksi
Dinamika kelompok
Permainan
Menghargai teman
Berkomunikasi
MenolongBerempati
Bersikap adil
Cakap berbicara
Cakap motorik
Kepempinan
Konsentrasi
Sportivitas
Simpul dan ikatan,
tanda jejak,
sandi dan isyarat,
jelajah
Peta
kompas
memasak
tenda
PPGD
KIM
menaksir
halang rintang
TTG
bakti
lomba
hastakarya
Pembentukan Gugus Depan
 Anggota putera dan anggota puteri dihimpun dalam Gudep
yang terpisah, masing-masing merupakan Gudep yang berdiri
sendiri.
 Gudep Puteri menggunakan nomor genap sedangkan Gudep
putera menggunakan nomor ganjil/gasal.
 Gudep yang berpangkalan di sekolah dapat berupa :
1) Gudep tidak lengkap, artinya Gudep tersebut hanya
mempunyai satu atau dua golongan peserta didik
misalnya terdiri atas Siaga dan Penggalang atau
Penggalang dan Penegak.
2) Gudep Lengkap, artinya Gudep tersebut mempunyai
golongan peserta didik yang lengkap terdiri atas Siaga,
Penggalang, Penegak dan Pandega.
Gudep di SMP
Gudep Pramuka yang berpangkalan di sekolah (SMP) merupakan
Gudep Pramuka tidak lengkap, hanya terdiri atas pasukan-
pasukan Penggalang dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24-32, maksimal 40
orang. Pramuka Penggalang dibagi menjadi 3 - 4 kelompok
disebut regu. Apabila melebihi ketentuan, dapat dibentuk
pasukan sendiri.
2. Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia
antara 11-15 tahun yang disebut Pramuka Penggalang. Jumlah
anggota dalam satu regu yang terbaik adalah 6-8, maksimal
10 orang Pramuka Penggalang.
3. Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka Penggalang
sendiri. Pembina dan Pembantu Pembina dapat membantu
jika diperlukan.
Lanjutan
4. Keanggotaan regu bersifat tetap dan mempunyai keterikatan
yang kuat.
5. Setiap regu memiliki nama yang dipilih sendiri oleh
anggotanya. Regu putera menggunakan nama binatang dan
regu puteri menggunakan nama bunga atau tumbuh-
tumbuhan.
6. Nama regu merupakan identitas regu dan mengandung kiasan
dasar yang memotivasi kehidupan regu.
7. Setiap regu memiliki bendera regu yang bergambar sesuai
dengan nama regu dan menjadi ciri khas yang menandai regu
tersebut. Bendera regu diikatkan pada tongkat regu dan
dipegang oleh Pemimpin Regu. Tinggi tongkat regu adalah
160 cm dan ukuran bendera 25 cm x 35 cm.
Lanjutan
8. Sistem berkelompok dalam golongan Pramuka Penggalang
diwujudkan dalam sistem beregu yang merupakan unsur
penting/poros dalam metode kepramukaan.
Di Gugus Depan yang berbasis di Sekolah Menengah Pertama
peserta didiknya selain siswa sekolah juga harus terbuka untuk
anggota masyarakat usia penggalang yang tinggal di sekitar
sekolah tersebut.
Struktur Organisasi Gugus Depan
Struktur Organisasi Pasukan Penggalang
Pimpinan Gugus Depan
1. Gudep dikelola secara kolektif oleh pembina gudep,
dipimpin oleh Ketua Gudep.
2. Ketua Gudep dipilih oleh musyawarah Gudep untuk
satu kali masa jabatan dan dapat dipilih kembali pada
musyawarah gudep berikutnya.
3. Masa bakti Ketua Gudep diupayakan maksimal
untuk dua periode secara berturut-turut, tiap periode
berlaku 3 (tiga) tahun.
4. Ketua Gudep dapat merangkap sebagai Pembina
Satuan.
5. Ketua Gudep secara ex-officio menjadi anggota
Mabigus.
Pimpinan Pasukan Penggalang
1. Pasukan dipimpin oleh seorang Pembina Pasukan Penggalang
disingkat Pembina Penggalang dibantu Pembantu Pembina
Penggalang. Pembina Penggalang sedikitnya berusia 21 tahun,
sedang Pembantunya berusia sekurang-kurangnya 20 tahun.
2. Pembina dan Pembantu Pembina Pasukan Penggalang Putera harus
dijabat oleh pria, sedangkan Pembina dan Pembantu Pembina
Penggalang Puteri harus dijabat oleh wanita.
3. Regu dipimpin secara bergantian oleh seorang Pemimpin Regu,
dipilih oleh dan dari para anggota regu dalam musyawarah Dewan
Regu.
4. Untuk membantu Pemimpin Regu, ditunjuk seorang Wakil
Pemimpin Regu.
5. Dari para Pemimpin Regu dipilih salah seorang menjadi Pemimpin
Regu Utama, dipanggil Pratama untuk melaksanakan tugas di
tingkat pasukan.
Pendidik
1. Tenaga pendidik dalam pendidikan kepramukaan di
Gugus Depan adalah Pembina Pramuka yang telah
memenuhi persyaratan standar tenaga pendidik yang
disusun oleh Pusat pendikian dan pelatihan tingkat
nasional dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
2. Pembina Pramuka sekurang-kurangnya berijazah
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar
(KMD) dan berusia sedikitnya 21 tahun serta
memiliki Tanda Hak Bina dari Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka di wilayahnya.
3. Sumber rekrut Pembina bisa berasal dari guru
ataupun non guru.
Kurikulum
1. Kurikulum pendidikan kepramukaan peserta didik
terdiri dari;
a. Kurikulum Umum disebut Syarat Kecakapan
Umum (SKU)
b. Kurikulum Khusus disebut Syarat Kecakapan
khusus (SKK)
2. Syarat Kecakapan Umum (SKU) diarahkan untuk
mengembangkan lima ranah kecerdasan peserta
didik meliputi ranah spiritual, emosional, sosial,
intelektual, dan fisik (SESOSIF). SKU untuk
Pramuka Penggalang terdiri atas 3 (tiga) tingkatan
yaitu; Ramu, Rakit, dan Terap.
Lanjutan
3. Seorang Pramuka Penggalang Terap dapat
menempuh syarat Pramuka Garuda untuk
diuji menjadi Pramuka Penggalang Garuda
yang menitik beratkan pada keteladanan
hidup.
4. Indikator hasil pendidikannya berupa: Tanda
Kecakapan Umum (TKU), Tanda Kecakapan
Khusus (TKK) dan Tanda Pramuka Garuda
(TPG) yang terpasang pada pakaian seragam
pramuka.
Model Pengorganisasian Kegiatan
No. Nama Model Sifat Pegorganisasian Kegiatan
1 Model
Aktualisasi
Wajib,rutin,terjadwal,
berlaku untuk seluruh
peserta didik dalam setiap
kelas, penjadwalan, dan
penilaian formal
ď‚· Pembina Pramuka
ď‚· Bersifat intramural
(dalam lingkungan
satuan pendidikan)
2 Model Blok Wajib,setahun sekali,
berlaku bagi seluruh
peserta didik, terjadwal,
penilaian umum
ď‚· Kolaboratif
ď‚· Bersifat intramural
atau ekstramural (di
luar dan/atau didalam
lingkungan satuan
pendidikan)
3 Reguler di
Gugus Depan
Sukarela, berbasis minat Sepenuhnya dikelola oleh
Gugus DepanPramuka
pada satuan pendidikan.
Model Blok
1. Diikuti oleh seluruh siswa.
2. Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
3. Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
4. Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam.
5. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku
Ketua Mabigus.
6. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Matapelajaran
selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta
dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur
Muda/Instruktur Pramuka)
Model Aktualisasi dan Model Reguler
Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Diikuti oleh seluruh siswa.
2. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
3. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.
Model Reguler.
1. Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan
Gerakan Pramuka di dalam Gugus Depan.
2. Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus
Depan.
Metode Pendidikan Kepramukaan
1. Pengenalan dan pengamalan kode kehormatan Pramuka
2. Belajar sambil melakukan (Learning by Doing)
3. Sistem kelompok (beregu)
4. Kegiatan di alam terbuka yg mengandung pendidikan yg
sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta
didik.
5. Kemitraan dengan anggota Dewasa
6. Sistem tanda kecakapan
7. Sistem satuan terpisah putra dan putri
8. Kiasan dasar
Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan
1. Praktik Langsung
2. Permainan
3. Perjalanan
4. Diskusi
5. Produktif
6. Lagu
7. Gerak
8. Widya Wisata
9. Simulasi
10.Napak Tilas
Penilaian Pendidikan Kepramukaan
1. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
2. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan
keikutsertaan peserta didik.
3. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal
baik pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap
semester.
4. Nilai yang diperoleh pada kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
Pendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan
kelas peserta didik.
5. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu
mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai
baik.
Teknik dan Bentuk Penilaian
Teknik Penilaian
1. Teknik penilaian sikap dilakukan melalui
observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik.
2. Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui
demonstrasi keterampilannya.
• Bentuk Penilaian:
1. Jurnal/bukuharian
2. Portofolio
Proses Penilaian
1. Proses penilaian dilaksanakan setiap kali
latihan dan setiap hari di dalam proses
pembelajaran.
2. Proses penilaian ekstrakurikuler wajib
pendidikan kepramukaan menitikberatkan
pada ranah nilai sikap. Keterampilan
kepramukaan merupakan pendukung terhadap
penilaian pendidikan kepramukaan itu sendiri.
3. Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan
metode observasi.
Proses Penilaian (Lanjutan)
4. Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan
disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dari masing-
masing Tema dan Matapelajaran sebagai penguatan
yang bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam
Kurikulum 2013.
5. Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru
Kelas/Guru Matapelajaran, pemangku kepentingan
dan/atau Pembina Pramuka.
6. Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru
Kelas/Guru Matapelajaran selaku Pembina Pramuka.
Pendanaan
1. Bantuan dari pemerintah daerah melalui sekolah yang
bersangkutan
2. Bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat.
3. Bantuan Operasional Sekolah ( BOS)
4. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang undangan, anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga Gerakan Pramuka.
Walaupun berdasarkan ketentuan anggota Gerakan Pramuka dan
Pembina diwajibkan membayar iuran, namun bagi siswa, anggota
Pramuka dan Pembina Pramuka pada Gudep Pramuka yang
berpangkalan di sekolah dibebaskan dari kewajiban membayar
iuran, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk berupaya
terus-menerus membebaskan biaya sekolah.
Selesai
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Kepramukaan Sahid Hotel.pptx

Smanru-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.pptx
Smanru-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.pptxSmanru-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.pptx
Smanru-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.pptx
SaifulQodri
 
Penyelenggaraan Ekstrakulikuler di Satuan Pendidikan SD
Penyelenggaraan Ekstrakulikuler di Satuan Pendidikan SDPenyelenggaraan Ekstrakulikuler di Satuan Pendidikan SD
Penyelenggaraan Ekstrakulikuler di Satuan Pendidikan SD
Afdan Rojabi
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran3
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran3Permen tahun2013 nomor81a_lampiran3
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran3Irma Muthiara Sari
 
Lampiran Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
Lampiran Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang EkstrakurikulerLampiran Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
Lampiran Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
Gilang Asri Devianty
 
09 ekskul allium
09 ekskul   allium09 ekskul   allium
09 ekskul allium
Fashihul Makmun
 
Lampiran permen nomor 62 tahun 2014
Lampiran permen nomor 62 tahun 2014Lampiran permen nomor 62 tahun 2014
Lampiran permen nomor 62 tahun 2014KKGPAI KAB. BANGKALAN
 
04. lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
04. lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler04. lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
04. lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
Otto Ono Gallery
 
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikulerLampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikulerKKGPAI KAB. BANGKALAN
 
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikulerLampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikulerAmrizal Ahmad
 
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf
VictoriaRatnaAmbarse
 
PPT-UEU-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.pptPPT-UEU-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.ppt
ariefhanafi2
 
C1 pedoman ekstrakurikuler.iis
C1 pedoman ekstrakurikuler.iisC1 pedoman ekstrakurikuler.iis
C1 pedoman ekstrakurikuler.iis
Iis Nurhayati
 
Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018
KAMARIAH S.Pd
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
Fahruljamil11
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
AliTaufiq1
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
AmaliaRamadhani10
 
Kokurikuler[1]
Kokurikuler[1]Kokurikuler[1]
Kokurikuler[1]
febriantifebi1
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
MuhammadAbid162
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
KanKaneki
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
Muhtrii7
 

Similar to Kepramukaan Sahid Hotel.pptx (20)

Smanru-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.pptx
Smanru-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.pptxSmanru-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.pptx
Smanru-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.pptx
 
Penyelenggaraan Ekstrakulikuler di Satuan Pendidikan SD
Penyelenggaraan Ekstrakulikuler di Satuan Pendidikan SDPenyelenggaraan Ekstrakulikuler di Satuan Pendidikan SD
Penyelenggaraan Ekstrakulikuler di Satuan Pendidikan SD
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran3
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran3Permen tahun2013 nomor81a_lampiran3
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran3
 
Lampiran Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
Lampiran Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang EkstrakurikulerLampiran Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
Lampiran Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
 
09 ekskul allium
09 ekskul   allium09 ekskul   allium
09 ekskul allium
 
Lampiran permen nomor 62 tahun 2014
Lampiran permen nomor 62 tahun 2014Lampiran permen nomor 62 tahun 2014
Lampiran permen nomor 62 tahun 2014
 
04. lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
04. lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler04. lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
04. lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
 
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikulerLampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
 
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikulerLampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
Lampiran iii-pedoman-kegiatan-ekstrakurikuler
 
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf
 
PPT-UEU-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.pptPPT-UEU-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengembangan-Program-Ekstra-Kurikuler-Pertemuan-3.ppt
 
C1 pedoman ekstrakurikuler.iis
C1 pedoman ekstrakurikuler.iisC1 pedoman ekstrakurikuler.iis
C1 pedoman ekstrakurikuler.iis
 
Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
 
Kokurikuler[1]
Kokurikuler[1]Kokurikuler[1]
Kokurikuler[1]
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 

Kepramukaan Sahid Hotel.pptx

  • 1. Hak Cipta © 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama PANDUAN PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER DAN KEPRAMUKAAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) Hotel Faletahan, Jakarta
  • 2. Pengertian Ekstrakurikuler 1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler. 2. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. 3. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
  • 3. Fungsi Kegiatan Esktrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi: • Fungsi pengembangan, kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan. • fungsi sosial, bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik, dengan memberikan kesempatan untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial. • Fungsi rekreatif, bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik. • Fungsi persiapan karir, bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik. 3
  • 4. Tujuan Ekstrakurikuler 1. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik. 2. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya. 4
  • 5. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler • Bersifat individual, dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing. • Bersifat pilihan, dikembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela. • Keterlibatan aktif, menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing. • Menyenangkan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik. • Membangun etos kerja, dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan. • Kemanfaatan sosial, dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat. 5
  • 6. Jenis Kegiatan Kurikuler • Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan: • Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK). Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan organisasi Kepramukaan setempat/terdekat. • Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan yang antara lain UKS, dan PMR. Selain itu, kegiatan ini dapat juga dalam bentuk kelompok atau klub yang dikembangkan atau berkenaan dengan konten suatu mata pelajaran, misalnya klub olahraga seperti klub sepak bola atau klub bola voli.
  • 7. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk. • Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa • (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar BenderaPusaka (Paskibraka), dan lainnya; • Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; • Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater,keagamaan, dan lainnya; atau • Jenis lainnya. 7
  • 8. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler di Satuan Pendidikan • Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler harus dirancang pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan peserta didik. Jadwal kegiatan diatur sedemikian rupa sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler yang dapat menganggu peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.
  • 9. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler • Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana setiap hari, atau waktu tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran usai. Sementara itu kegiatan lain seperti Klub Pencinta Alam, Panjat Gunung, dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat direncanakan sebagai kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu). • Khusus Kepramukaan, kegiatan yang dilakukan di luar sekolah atau terkait dengan berbagai satuan pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka, ditentukan oleh pengelola/pembina Kepramukaan dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu belajar kurikuler rutin. 9
  • 10. Penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler • Penilaian diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kriteria keberhasilan ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif. • Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai memuaskan pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. Nilai yang diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas. Nilai di bawah memuaskan dalam dua semester atau satu tahun memberikan sanksi bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program khusus yang diselenggarakan bagi mereka. 10
  • 11. Pihak Yang Terlibat Kegiatan Ekstrakurikuler A. Satuan Pendidikan Kepala sekolah, dewan guru, guru pembina ekstrakurikuler, dan tenaga kependidikan bersama-sama mengembangkan ragam kegiatan ekstrakurikuler; melaksanakan supervisi dan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta evaluasi terhadap program ekstrakurikuler. B. Komite Sekolah/Madrasah Sebagai mitra sekolah yang mewakili orang tua peserta didik memberikan usulan dalam pengembangan ragam kegiatan dan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. C. Orang tua Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap suksesnya kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan 11
  • 12. Evaluasi Program Ekstrakurikuler • Program ekstrakurikuler merupakan program yang dinamis. Satuan pendidikan dapat menambah atau mengurangi ragam kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada setiap semester. • Satuan pendidikan melakukan revisi “Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler” yang berlaku di satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut dan mendiseminasikannya kepada peserta didik dan pemangku kepentingan lainnya. 12
  • 15. Pengertian • Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka; • Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka; (Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK. Kwarnas No. 231 Thn 2007)). • Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan
  • 16. Pengertian (Lanjutan) • Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan; • Kegiatannya dilaksanakan melalui Gugus Depan (Gudep) • Gerakan Pramuka yang berpangkalan di sekolah dan merupakan upaya pembinaan melalui proses kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Melalui pendidikan kepramukaan ini dapat dilakukan pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila, pendidikan pendahuluan bela negara, kepribadian dan budi pekerti luhur, berorganisasi, pendidikan kewiraswastaan, kesegaran jasmani dan daya kreasi, persepsi, apresiasi dan kreasi seni, tenggang rasa dan kerjasama. • Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka. Pembina bertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat Gugus Depan.
  • 17. Pengertian (Lanjutan) • Pramuka Siaga adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 7 sampai 10 tahun; • Pramuka Penggalang adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 11 sampai 15 tahun; • Pramuka Penegak adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 16 sampai 20 tahun; • Pramuka Pandega adalah anggota Gerakan Pramuka rentang usia 21 sampai 25 tahun;
  • 18. Pengertian (Lanjutan) • Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan; • Kwartir adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah; • Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 11-15 tahun yang disebut Pramuka Penggalang; • Pasukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penggalang yang menghimpun regu dan dipimpin oleh Pembina Pasukan; • Ambalan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penegak, yang menghimpun sangga dan dipimpin oleh Pradana dengan pendamping Pembina Ambalan;
  • 19. Landasan Hukum 1. Undang – Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka;
  • 20. Landasan Operasional 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka; 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka; 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 39 Tahun 2008, Tentang Pembinaan Kesiswaan; 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013; 5. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 156/Kab/65 dan Nomor: 47/KN/65 tanggal 27 September 1965, tentang Pengintegrasian Gerakan Pramuka dengan Sekolah. 6. Kesepakatan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 51/X/KB/2006 dan Nomor 161 Tahun 2006 tentang Peningkatan Upaya Bela Negara melalui Gerakan Pramuka;
  • 21. Lanjutan 7. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka; 8. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka; 9. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka; 10. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 225 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka; 11. Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa Gerakan Pramuka Nomor: 05/Munaslub/2012 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
  • 22. Tujuan dan Sasaran • Tujuan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler di bidang kepramukaan di sekolah adalah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, khususnya di bidang pembinaan kesiswaan dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa melalui kegiatan kepramukaan. • Sasaran peningkatan pembinaan Gudep Gerakan Pramuka yang berpangkalan di sekolah adalah siswa dan guru.
  • 23. Ruang Lingkup • Peningkatan kegiatan ekstrakurikuler di bidang kepramukaan diarahkan pada peningkatan pembinaan Gudep Gerakan Pramuka yang berpangkalan di sekolah, yang meliputi; pembentukan Gudep, organisasi dan tata kerja, kepengurusan, dan administrasi gudep serta identitas Gudep.
  • 24. Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan Keimanan kepada Tuhan YME Ketakwaan kepada Tuhan YME Kecintaan pada alam Kecintaan kepada sesama manusia Kecintaan kepada tanah air Indonesia Kecintaan kepada bangsa Indonesia Kedisiplinan Keberanian Kesetiaan Tolong menolong Bertanggungjawab Dapat dipercaya Jernih dalam berpikir Jernih dalam berkata Jernih dalam berbuat Hemat Cermat Bersahaja Rajin Terampil
  • 25. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan A. Upacara pembukaan dan penutupan : • Pasukan Penggalang B. Keterampilan Kepramukaan(Scouting Skill) • Pioneering (Simpul dan Ikatan) • Mountenering (Mendaki Gunung) • Orientering (Peta dan Kompas) • Camping (Berkemah) • Wirausaha • Belanegara • Teknologi • Komunikasi
  • 26. Rincian kegiatan Kepramukaan Berbaris Memimpin Berdoa Janji Memberi hormat Pengarahan Refleksi Dinamika kelompok Permainan Menghargai teman Berkomunikasi MenolongBerempati Bersikap adil Cakap berbicara Cakap motorik Kepempinan Konsentrasi Sportivitas Simpul dan ikatan, tanda jejak, sandi dan isyarat, jelajah Peta kompas memasak tenda PPGD KIM menaksir halang rintang TTG bakti lomba hastakarya
  • 27. Pembentukan Gugus Depan  Anggota putera dan anggota puteri dihimpun dalam Gudep yang terpisah, masing-masing merupakan Gudep yang berdiri sendiri.  Gudep Puteri menggunakan nomor genap sedangkan Gudep putera menggunakan nomor ganjil/gasal.  Gudep yang berpangkalan di sekolah dapat berupa : 1) Gudep tidak lengkap, artinya Gudep tersebut hanya mempunyai satu atau dua golongan peserta didik misalnya terdiri atas Siaga dan Penggalang atau Penggalang dan Penegak. 2) Gudep Lengkap, artinya Gudep tersebut mempunyai golongan peserta didik yang lengkap terdiri atas Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.
  • 28. Gudep di SMP Gudep Pramuka yang berpangkalan di sekolah (SMP) merupakan Gudep Pramuka tidak lengkap, hanya terdiri atas pasukan- pasukan Penggalang dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24-32, maksimal 40 orang. Pramuka Penggalang dibagi menjadi 3 - 4 kelompok disebut regu. Apabila melebihi ketentuan, dapat dibentuk pasukan sendiri. 2. Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 11-15 tahun yang disebut Pramuka Penggalang. Jumlah anggota dalam satu regu yang terbaik adalah 6-8, maksimal 10 orang Pramuka Penggalang. 3. Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka Penggalang sendiri. Pembina dan Pembantu Pembina dapat membantu jika diperlukan.
  • 29. Lanjutan 4. Keanggotaan regu bersifat tetap dan mempunyai keterikatan yang kuat. 5. Setiap regu memiliki nama yang dipilih sendiri oleh anggotanya. Regu putera menggunakan nama binatang dan regu puteri menggunakan nama bunga atau tumbuh- tumbuhan. 6. Nama regu merupakan identitas regu dan mengandung kiasan dasar yang memotivasi kehidupan regu. 7. Setiap regu memiliki bendera regu yang bergambar sesuai dengan nama regu dan menjadi ciri khas yang menandai regu tersebut. Bendera regu diikatkan pada tongkat regu dan dipegang oleh Pemimpin Regu. Tinggi tongkat regu adalah 160 cm dan ukuran bendera 25 cm x 35 cm.
  • 30. Lanjutan 8. Sistem berkelompok dalam golongan Pramuka Penggalang diwujudkan dalam sistem beregu yang merupakan unsur penting/poros dalam metode kepramukaan. Di Gugus Depan yang berbasis di Sekolah Menengah Pertama peserta didiknya selain siswa sekolah juga harus terbuka untuk anggota masyarakat usia penggalang yang tinggal di sekitar sekolah tersebut.
  • 33. Pimpinan Gugus Depan 1. Gudep dikelola secara kolektif oleh pembina gudep, dipimpin oleh Ketua Gudep. 2. Ketua Gudep dipilih oleh musyawarah Gudep untuk satu kali masa jabatan dan dapat dipilih kembali pada musyawarah gudep berikutnya. 3. Masa bakti Ketua Gudep diupayakan maksimal untuk dua periode secara berturut-turut, tiap periode berlaku 3 (tiga) tahun. 4. Ketua Gudep dapat merangkap sebagai Pembina Satuan. 5. Ketua Gudep secara ex-officio menjadi anggota Mabigus.
  • 34. Pimpinan Pasukan Penggalang 1. Pasukan dipimpin oleh seorang Pembina Pasukan Penggalang disingkat Pembina Penggalang dibantu Pembantu Pembina Penggalang. Pembina Penggalang sedikitnya berusia 21 tahun, sedang Pembantunya berusia sekurang-kurangnya 20 tahun. 2. Pembina dan Pembantu Pembina Pasukan Penggalang Putera harus dijabat oleh pria, sedangkan Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang Puteri harus dijabat oleh wanita. 3. Regu dipimpin secara bergantian oleh seorang Pemimpin Regu, dipilih oleh dan dari para anggota regu dalam musyawarah Dewan Regu. 4. Untuk membantu Pemimpin Regu, ditunjuk seorang Wakil Pemimpin Regu. 5. Dari para Pemimpin Regu dipilih salah seorang menjadi Pemimpin Regu Utama, dipanggil Pratama untuk melaksanakan tugas di tingkat pasukan.
  • 35. Pendidik 1. Tenaga pendidik dalam pendidikan kepramukaan di Gugus Depan adalah Pembina Pramuka yang telah memenuhi persyaratan standar tenaga pendidik yang disusun oleh Pusat pendikian dan pelatihan tingkat nasional dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 2. Pembina Pramuka sekurang-kurangnya berijazah Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dan berusia sedikitnya 21 tahun serta memiliki Tanda Hak Bina dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka di wilayahnya. 3. Sumber rekrut Pembina bisa berasal dari guru ataupun non guru.
  • 36. Kurikulum 1. Kurikulum pendidikan kepramukaan peserta didik terdiri dari; a. Kurikulum Umum disebut Syarat Kecakapan Umum (SKU) b. Kurikulum Khusus disebut Syarat Kecakapan khusus (SKK) 2. Syarat Kecakapan Umum (SKU) diarahkan untuk mengembangkan lima ranah kecerdasan peserta didik meliputi ranah spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik (SESOSIF). SKU untuk Pramuka Penggalang terdiri atas 3 (tiga) tingkatan yaitu; Ramu, Rakit, dan Terap.
  • 37. Lanjutan 3. Seorang Pramuka Penggalang Terap dapat menempuh syarat Pramuka Garuda untuk diuji menjadi Pramuka Penggalang Garuda yang menitik beratkan pada keteladanan hidup. 4. Indikator hasil pendidikannya berupa: Tanda Kecakapan Umum (TKU), Tanda Kecakapan Khusus (TKK) dan Tanda Pramuka Garuda (TPG) yang terpasang pada pakaian seragam pramuka.
  • 38. Model Pengorganisasian Kegiatan No. Nama Model Sifat Pegorganisasian Kegiatan 1 Model Aktualisasi Wajib,rutin,terjadwal, berlaku untuk seluruh peserta didik dalam setiap kelas, penjadwalan, dan penilaian formal ď‚· Pembina Pramuka ď‚· Bersifat intramural (dalam lingkungan satuan pendidikan) 2 Model Blok Wajib,setahun sekali, berlaku bagi seluruh peserta didik, terjadwal, penilaian umum ď‚· Kolaboratif ď‚· Bersifat intramural atau ekstramural (di luar dan/atau didalam lingkungan satuan pendidikan) 3 Reguler di Gugus Depan Sukarela, berbasis minat Sepenuhnya dikelola oleh Gugus DepanPramuka pada satuan pendidikan.
  • 39. Model Blok 1. Diikuti oleh seluruh siswa. 2. Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran. 3. Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). 4. Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam. 5. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus. 6. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Matapelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka)
  • 40. Model Aktualisasi dan Model Reguler Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut. 1. Diikuti oleh seluruh siswa. 2. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. 3. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit. Model Reguler. 1. Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam Gugus Depan. 2. Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.
  • 41. Metode Pendidikan Kepramukaan 1. Pengenalan dan pengamalan kode kehormatan Pramuka 2. Belajar sambil melakukan (Learning by Doing) 3. Sistem kelompok (beregu) 4. Kegiatan di alam terbuka yg mengandung pendidikan yg sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik. 5. Kemitraan dengan anggota Dewasa 6. Sistem tanda kecakapan 7. Sistem satuan terpisah putra dan putri 8. Kiasan dasar
  • 42. Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan 1. Praktik Langsung 2. Permainan 3. Perjalanan 4. Diskusi 5. Produktif 6. Lagu 7. Gerak 8. Widya Wisata 9. Simulasi 10.Napak Tilas
  • 43. Penilaian Pendidikan Kepramukaan 1. Penilaian dilakukan secara kualitatif. 2. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik. 3. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. 4. Nilai yang diperoleh pada kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. 5. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.
  • 44. Teknik dan Bentuk Penilaian Teknik Penilaian 1. Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik. 2. Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi keterampilannya. • Bentuk Penilaian: 1. Jurnal/bukuharian 2. Portofolio
  • 45. Proses Penilaian 1. Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam proses pembelajaran. 2. Proses penilaian ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan menitikberatkan pada ranah nilai sikap. Keterampilan kepramukaan merupakan pendukung terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu sendiri. 3. Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode observasi.
  • 46. Proses Penilaian (Lanjutan) 4. Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dari masing- masing Tema dan Matapelajaran sebagai penguatan yang bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013. 5. Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Matapelajaran, pemangku kepentingan dan/atau Pembina Pramuka. 6. Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru Matapelajaran selaku Pembina Pramuka.
  • 47. Pendanaan 1. Bantuan dari pemerintah daerah melalui sekolah yang bersangkutan 2. Bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat. 3. Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) 4. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Gerakan Pramuka. Walaupun berdasarkan ketentuan anggota Gerakan Pramuka dan Pembina diwajibkan membayar iuran, namun bagi siswa, anggota Pramuka dan Pembina Pramuka pada Gudep Pramuka yang berpangkalan di sekolah dibebaskan dari kewajiban membayar iuran, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk berupaya terus-menerus membebaskan biaya sekolah.