Dokumen ini membahas tentang ujian kepercayaan Nabi Ibrahim ketika diperintahkan Allah untuk mengorbankan putranya Ismail. Meskipun berat, Ibrahim patuh dan bersedia mengorbankan Ismail, namun akhirnya Ismail digantikan dengan kambing. Ketaatan Ibrahim ini menunjukkan kesetiaannya kepada Allah melebihi rasa kasih kepada anaknya. Akibat ketaatan ini, Allah memperteguh janji-Nya untuk membuat keturunan

1. Kepercayaan Abraham
Diuji
Kejadian 22:1-19
Minggu, 4 Oktober 2015
GKII Filadelfia Gilimanuk
Stefanus Adi Nugroho

2. Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia
Idul Adha (di Republik
Indonesia, Hari Raya
Haji, adalah sebuah hari
raya Islam. Pada hari ini
diperingati peristiwa
kurban, yaitu ketika
Nabi Ibrahim (Abraham),
yang bersedia untuk
mengorbankan
putranya Ismail untuk All
ah, akan mengorbankan
putranya Ismail,
kemudian digantikan
oleh-Nya dengan domba.

3. Ujian yang Dihadapi Abraham Semasa
Hidupnya: 1. Panggilan untuk memisahkan
diri dari bangsa dan tanah
airnya. Kej.12
2. Tututan Mempercayai Allah
akan menggenapi perjanjian-
Nya walaupun penggenapan
perjanjian itu tidak tampak
selama 25 Tahun. Kej. 12, 15, 18
3. Perintah untuk
mempersembahkan Ishak.

4. Inti Persoalan ini terletak di dua
bidang:
1. Masih adakah kasih
Abraham kepada Allah,
dibandingkan dengan kasih
kepada sesama, termasuk
kepada anaknya?
2. Apakah janji Allah beralih
dari Abraham?

5. 1. Iman Kecekatan:
22:3 “Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah
Abraham, ia memasang pelana keledainya dan
memanggil dua orang bujangnya beserta
Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk
korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan
pergi ke tempat yang dikatakan Allah
kepadanya.”
Ada ketaatan, tidak menunda-nunda, dan
totalitas

6. 2. Iman Kepastian
22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya
itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai
ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana;
kami akan sembahyang, sesudah itu kami
kembali kepadamu. “
Ada kesaksian iman, ada kepastian dan
keyakinan.

7. 3. Iman Jaminan
22:8 Sahut Abraham: "Allah yang akan
menyediakan anak domba untuk korban
bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah
keduanya berjalan bersama-sama.
Yehovah-jireh bersifat nubuat dan akan terjadi
Ada jaminan yang dipegang dalam hidup.

8. Dari Ujian Abraham ini kita telah
belajar bahwa:
1. Allah kadang-kadang menguji iman anak-anak-Nya
Dalam Menghadapi Ujian kita harus:
2. Allah dapat dipercayai untuk menyediakan kehadiran, kasih
karunia, dan segala yang diperlukan bagi setiap situasi yang
sesuai dengan kehendak-Nya (Mazm 46:2-4; 2Kor 9:8; 12:9;Ef
3:20).
3. Allah sering melaksanakan maksud penebusan-Nya melalui
kehancuran sebuah visi; yaitu, Dia mungkin membiarkan hal-hal
terjadi dalam kehidupan kita yang tampaknya menghancurkan
harapan dan cita-cita kita (Kej 17:15-17; 22:1-12; 37:5-7,28; Mr
14:43-50; 15:25,37).
4. Setelah iman teruji, Allah meneguhkan, menguatkan,
menegakkan, dan memberikan upah kepada orang percaya itu
(ayat Kej 22:16-18; 1Pet 5:10).
5. Cara menemukan kehidupan sejati di dalam Allah ialah melalui
kesediaan untuk mengorbankan segala sesuatu yang diminta
oleh-Nya (bd. Mat 10:37-39; 16:24-25; Yoh 12:25).
6. Setelah suatu ujian penderitaan dan iman, hasil dari semua
perlakuan Tuhan terhadap orang percaya ialah "maha penyayang
dan penuh belas kasihan" (Yak 5:11)

9. KARENA ENGKAU MENDENGARKAN
FIRMAN-KU.
Karena ketaatan Abraham yang tulus dan
sungguh-sungguh, yang ditunjukkan dengan
kesediaannya untuk mengorbankan putranya,
Abraham diberi tahu bahwa Allah akan
melanjutkan perjanjian-Nya dengan-Nya yaitu
"Keturunan" yang akhirnya akan menjadi berkat
bagi bangsa-bangsa ialah Kristus Yesus
(Gal 3:8,16,18)