asasaaa

1. Perceraian dan Pernikahan Campuran
“Pernikahan yang Alkitabiah”
Maleakhi 2:10-16
Kelompok I:
Alfian Muntuuntu
Daniel Pratasik
Eka Waruwu
Michael Singkoh
Parulian Sidabalok

2. Latar belakang
Pembuatan makalah ini dilatar belakangin
karena terjadinya pelanggaran yang dilakukan
oleh bangsa Israel, mereka mengabaikan
perintah Allah, Allah melarang perceraian dan
pernikahan campuran akan tetapi mereka
melakukannya. Selain itu juga yang menjadi
latar belakang makalah ini di buat karena
tugas dari dosen pengajar kitab maleakhi.

3. Tujuan
Ada beberapa tujuan di buatnya makalah ini:
 Untuk mengetahui apa kata Alkitab tentang
pernikahan
 Menjawab pertanyaan-pertanyaan jemaat
tentang pernikahan
 Mengetahui kebenaran yang Alkitabiah

4. Judul
Judul yang kami angkat dalam pembahasan
makalah kami dari tema Perceraian dan
Pernikahan Campuran(Maleakhi 2:10-16)
adalah “Pernikahan yang Alkitabiah”

5. Ada 2 ciri-ciri Pernikahan yang Alkitabiah di
lihat dari kitab Maleakhi:
Tidak ada Perceraian didalamnya
Tuhan membenci perceraian(Mal 2:16) karena mereka
yang bercerai meninggalkan janji suci yang telah
dijanjikan kepada Allah.
Ada beberapa alasan kenapa bangsa Israel melakukan
perceraian:
 Karena berzinah(Ula 24:1)
 Tidak cinta lagi(Ula 24:3)
 Tidak setia(Mal 2:14)

6. Sepadan(tidak campuran)
Tuhan tidak mengijinkan bangsa Israel melakukan
pernikahan campuran dengan alasan:
 Supaya bangsa Israel tidak menyimpang dari
Tuhan(Ula 7:3-4)
 Supaya Bangsa Israel tidak beribadah kepada allah
lain(Ula 7:4)
 Supaya tidak kena murka Tuhan(Ula 7:4)
 Karena bertentangan dengan hukum Allah(Kel 34:15-
17; Ula 7:1-4)

7. Simpulan
Dari makalah yang kami buat bisa di simpulkan
bahwa Tuhan membenci pereraian dan Tuhan
tidak mengijinkan pernikahan campuran.