“Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk memuliakan (ikram) keduanya.” (Al-Hafizh Al-‘Abdari, Al-Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
أَدْرِكْنِيْ يَا رَسُوْلَ اللهِ
(Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan kepada Allah])
Menurut mayoritas kaum Muslimin sejak generasi sahabat hingga kini, bacaan di atas adalah benar dan tidak syirik.
Sementara menurut Ibn Taimiyah (abad ke-8 H.), dan menurut Wahabi (abad ke-12 Hijriah), redaksi tersebut tidak benar, syirik akbar, murtad dan masuk neraka selama-lamanya.
“Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk memuliakan (ikram) keduanya.” (Al-Hafizh Al-‘Abdari, Al-Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
أَدْرِكْنِيْ يَا رَسُوْلَ اللهِ
(Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan kepada Allah])
Menurut mayoritas kaum Muslimin sejak generasi sahabat hingga kini, bacaan di atas adalah benar dan tidak syirik.
Sementara menurut Ibn Taimiyah (abad ke-8 H.), dan menurut Wahabi (abad ke-12 Hijriah), redaksi tersebut tidak benar, syirik akbar, murtad dan masuk neraka selama-lamanya.
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoaHendri Syahrial
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa. Doa yg dikabulkan Allah pada waktu mustajab berdoa. Tempat mustajab berdoa. Waktu mustajab berdoa di hari Jumat. Waktu yang terbaik untuk berdoa antara adzan dan iqomah.
Membaca slide ini, anda tidak akan meninggalkan wirid istighfar 100 kali/perhari. Karena begitu dahsyatnya manfaat beristighfar. Selamat mencoba. Doakan kami juga, ya?
Banyak keutamaan sholat lail, diantaranya sebagai penghapus dosa, ganjanrannya lebih besar, dan yang mengerjakan termasuk orang-orang yang mengerjakan amal baik.
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhanaswajanu
Secara umum, kita dapat mengetahui dengan pasti dan yakin, bahwasanya peristiwa-peristiwa dan kasus-kasus dalam bidang ibadah atau muamalah, tidak terhitung dan tidak terbatas. Kita juga tahu secara pasti bahwa tidak semua kasus ada teksnya bahkan ini tak terpikirkan. Ketika teks-teks itu merupakan sesuatu yang terbatas, sementara fenomena sosial tidak terbatas, maka sesuatu yang tidak terbatas itu tidak bisa tercakup semua oleh yang terbatas. Tentu sudah menjadi keharusan untuk melakukan ijtihad dan qiyas. Sehingga dapat dipastikan akan ada ijtihad dalam setiap persoalan (dari para ahlinya). (Al-Milal wan Nihal, juz I hal 164)
راb ي كث ا ر ك ذ و ر خ ل م ا و لي وا ا جو h ر ن ي كا ن م ل k ة سن ح k وة س h أ ا ل سوh ر ي م ف كh ن ل كا د ق ل
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Demi Karena
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 133)
File PPT dan detil penjelasannya bisa didownload di https://goo.gl/NTrt5L
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoaHendri Syahrial
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa. Doa yg dikabulkan Allah pada waktu mustajab berdoa. Tempat mustajab berdoa. Waktu mustajab berdoa di hari Jumat. Waktu yang terbaik untuk berdoa antara adzan dan iqomah.
Membaca slide ini, anda tidak akan meninggalkan wirid istighfar 100 kali/perhari. Karena begitu dahsyatnya manfaat beristighfar. Selamat mencoba. Doakan kami juga, ya?
Banyak keutamaan sholat lail, diantaranya sebagai penghapus dosa, ganjanrannya lebih besar, dan yang mengerjakan termasuk orang-orang yang mengerjakan amal baik.
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhanaswajanu
Secara umum, kita dapat mengetahui dengan pasti dan yakin, bahwasanya peristiwa-peristiwa dan kasus-kasus dalam bidang ibadah atau muamalah, tidak terhitung dan tidak terbatas. Kita juga tahu secara pasti bahwa tidak semua kasus ada teksnya bahkan ini tak terpikirkan. Ketika teks-teks itu merupakan sesuatu yang terbatas, sementara fenomena sosial tidak terbatas, maka sesuatu yang tidak terbatas itu tidak bisa tercakup semua oleh yang terbatas. Tentu sudah menjadi keharusan untuk melakukan ijtihad dan qiyas. Sehingga dapat dipastikan akan ada ijtihad dalam setiap persoalan (dari para ahlinya). (Al-Milal wan Nihal, juz I hal 164)
راb ي كث ا ر ك ذ و ر خ ل م ا و لي وا ا جو h ر ن ي كا ن م ل k ة سن ح k وة س h أ ا ل سوh ر ي م ف كh ن ل كا د ق ل
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Demi Karena
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 133)
File PPT dan detil penjelasannya bisa didownload di https://goo.gl/NTrt5L
1. "Jangan Kau Buat Allah Cemburu !"
Segala puji bagi Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Salawat dan salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Sang pembawa lentera ilmu dan bimbingan.
Demikian pula semoga dicurahkan kepada para sahabatnya yang berjihad dengan
segenap harta dan diri mereka di jalan-Nya, begitu pula para pengikut mereka di
sepanjang masa. Amma ba’du.
Asma’ binti Abu Bakar radhiyallahu’anhuma meriwayatkan, suatu saat dia mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada seorang pun yang lebih
pencemburu daripada Allah ‘azza wa jalla.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh
Muslim li an-Nawawi [9/28] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Seorang mukmin itu merasa cemburu, sedangkan Allah lebih besar
rasa cemburunya .” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/29]
cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
Kapan Allah cemburu?
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah merasa cemburu. Dan seorang mukmin pun
merasa cemburu. Adapun kecemburuan Allah itu akan bangkit tatkala seorang mukmin
melakukan sesuatu yang Allah haramkan atasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat
Syarh Muslim li an-Nawawi [9/28] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Tidak ada satupun sosok yang lebih menyukai pujian kepada dirinya
dibandingkan Allah. Oleh sebab itulah Allah pun memuji diri-Nya sendiri. Dan tidak ada
seorang pun yang lebih punya rasa cemburu dibandingkan Allah, dikarenakan itulah
maka Allah pun mengharamkan perkara-perkara yang keji.” (HR. Bukhari dan Muslim,
lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/27] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
Kapan Allah gembira?
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sungguh, Allah sangat-sangat bergembira terhadap taubat salah seorang di
antara kalian jauh melebihi kegembiraan salah seorang dari kalian di saat ia berhasil
menemukan kembali ontanya yang telah menghilang.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim
li an-Nawawi [9/13] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
2. Anas bin Malik radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sungguh, Allah jauh-jauh lebih bergembira terhadap taubat hamba-Nya
ketika dia bertaubat kepada-Nya daripada salah seorang dari kalian yang suatu saat
mengendarai hewan tunggangannya di suatu padang yang luas namun tiba-tiba hewan
itu lepas darinya. Padahal di atasnya terdapat makanan dan minumannya. Dia pun
berputus asa untuk bisa mendapatkannya kembali. Lalu dia mendatangi sebuah pohon
kemudian berbaring di bawah naungannya dengan perasaan putus asa dari
memperoleh tunggangannya tadi. Ketika dia sedang larut dalam perasaan semacam
itu, tiba-tiba hewan tadi telah ada berdiri di sisinya. Lalu dia pun meraih tali pengikat
hewan tadi, dan karena saking bergembiranya dia pun berkata, ‘Ya Allah, Engkau
adalah hambaku dan aku adalah Rabbmu.’ Dia salah berucap gara-gara saking
gembiranya. “ (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/16] cet. Dar
Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
Allah amat menyayangi kalian!
Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa suatu ketika
didatangkan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serombongan tawanan
perang. Ternyata ada seorang perempuan yang ikut dalam rombongan itu. Dia sedang
mencari-cari sesuatu . Setiap kali dia menjumpai bayi di antara rombongan tawanan itu
maka dia pun langsung mengambil dan memeluknya ke perutnya dan menyusuinya.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata kepada kami, “Apakah
menurut kalian perempuan ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran
api?”. Maka kamipun menjawab, “Tentu saja dia tidak akan mau melakukannya, demi
Allah. Walaupun dia sanggup, pasti dia tidak mau melemparkan anaknya .” Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan, “Sungguh, Allah jauh lebih
menyayangi hamba-hamba-Nya dibandingkan perempuan ini kepada anaknya.” (HR.
Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/21] cet. Dar Ibnu al-Haitsam
Tahun 2003)
Bertaubatlah, sekarang juga!
Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu’anhu menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla membentangkan tangan-Nya di
waktu malam agar orang yang berbuat dosa di siang hari segera bertaubat. Dan Allah
bentangkan tangan-Nya di waktu siang agar orang yang berbuat dosa di waktu malam
hari segera bertaubat. Sampai matahari terbit dari tempat tenggelamnya.” (HR. Muslim,
lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/26] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Semua umatku akan dimaafkan kecuali orang yang melakukan dosa secara
3. terang-terangan. Termasuk perbuatan dosa yang terang-terangan yaitu apabila seorang
hamba pada malam hari melakukan perbuatan (dosa) lalu menemui waktu pagi dalam
keadaan dosanya telah ditutupi oleh Rabbnya, namun setelah itu dia justru
mengatakan, ‘Wahai fulan, tadi malam saya melakukan ini dan itu’. Padahal sepanjang
malam itu Rabbnya telah menutupi aibnya sehingga dia pun bisa melalui malamnya
dengan dosa yang telah ditutupi oleh Rabbnya itu. Akan tetapi pagi harinya dia justru
menyingkap tabir yang Allah berikan untuk menutupi aibnya itu.” (HR. Bukhari dan
Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/225] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
Jangan sepelekan maksiat
Anas bin Malik radhiyallahu’anhu mengatakan, “Sesungguhnya kalian akan melakukan
perbuatan-perbuatan yang dalam pandangan mata kalian hal itu lebih ringan daripada
helaian rambut. Sementara kami dulu di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menganggapnya termasuk perkara-perkara yang membinasakan.” (HR. Bukhari, lihat
Fath al-Bari bi Syarh Shahih al-Bukhari [11/372] cet. Dar al-Hadits tahun 1424 H)
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba bisa saja hanya mengucapkan suatu kalimat
namun hal itu menyebabkan dirinya terjerumus ke dalam neraka lebih jauh daripada
jarak antara timur dan barat.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi
[9/234] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
Tanda kiamat sudah dekat
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari kiamat.” Ada yang
berkata, “Bagaimanakah penyia-nyiaannya wahai Rasulullah?”. Maka beliau
menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka
tunggulah saat kehancurannya.” (HR. Bukhari, lihat Fath al-Bari bi Syarh Shahih al-
Bukhari [11/377] cet. Dar al-Hadits tahun 1424 H)
Jangan hanya bicara, amalkan ilmu
Usamah bin Zaid radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Kelak pada hari kiamat didatangkan seorang lelaki lalu dilemparkan
ke dalam neraka. Maka usus perutnya pun terburai lalu dia pun berputar-putar
dengannya sebagaimana halnya seekor keledai yang mengelilingi alat penggiling. Maka
para penduduk neraka pun berkeumpul mengerumuninya. Mereka mengatakan, ‘Wahai
fulan, apa yang terjadi padamu. Bukankah dulu kamu memerintahkan yang ma’ruf dan
melarang yang mungkar?’. Dia menjawab, ‘Benar. Aku dulu memang memerintahkan
yang ma’ruf tapi aku sendiri tidak melaksanakannya. Dan aku juga melarang dari yang
mungkar namun aku sendiri justru melakukannya.’.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat
4. Syarh Muslim li an-Nawawi [9/235] cet. Dar Ibnu al-Haitsam tahun 2003)
Sabar, Dunia hanya sebentar
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Dunia adalah penjara bagi seorang mukmin dan surga bagi orang kafir.”
(HR. Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/214] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun
2003)
Anas bin Malik radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Surga diliputi oleh perkara-perkara yang terasa tidak menyenangkan,
sedangkan neraka diliputi oleh perkara-perkara yang terasa menyenangkan hawa
nafsu.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/101] cet. Dar Ibnu al-Haitsam
Tahun 2003)
Anas bin Malik radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Ya Allah, tiada kehidupan yang sejati melainkan kehidupan akherat…” (HR.
Bukhari, lihat Fath al-Bari [11/260] cet. Dar al-Hadits tahun 1424 H).
Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Barangsiapa yang berusaha menjaga kehormatannya maka Allah
pun akan mengaruniakan iffah/terjaganya kehormatan kepadanya. Barangsiapa yang
melatih diri untuk bersabar maka Allah akan jadikan dia penyabar. Barangsiapa yang
melatih diri untuk senantiasa merasa cukup maka niscaya Allah akan beri kecukupan
untuk dirinya. Tidaklah kalian diberikan suatu karunia yang lebih baik dan lebih lapang
daripada kesabaran.” (HR. Bukhari, lihat Fath al-Bari [11/343] cet. Dar al-Hadits tahun
1424 H)
Jangan tertipu oleh dunia!
Amr bin Auf radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Bukanlah kemiskinan yang kukhawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi
sesungguhnya yang kukhawatirkan menimpa kalian adalah ketika dunia dibentangkan
untuk kalian sebagaimana dibentangkan kepada orang-orang sebelum kalian sehingga
kalian pun berlomba-lomba untuk meraupnya sebagaimana dahulu mereka berlomba-
lomba mendapatkannya. Dan dunia mencelakakan kalian sebagaimana dulu dunia
telah mencelakakan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-
Nawawi [9/216] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003 dan Fath al-Bari [11/274] cet. Dar
al-Hadits tahun 1424 H)
‘Aisyah radhiyallahu’anha menceritakan, “Keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam sejak awal tiba di Madinah tidak pernah sampai merasakan kenyang karena
5. menyantap hidangan gandum halus selama tiga malam berturut-turut sampai beliau
meninggal.” (HR. Bukhari, lihat Fath al-Bari [11/327] cet. Dar al-Hadits tahun 1424 H)
‘Aisyah radhiyallahu’anha menceritakan, “Keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam tidak pernah memakan dua jenis makanan dalam sehari kecuali salah satunya
pasti kurma kering.” (HR. Bukhari, lihat Fath al-Bari [11/329] cet. Dar al-Hadits tahun
1424 H)
Ikhlaslah!
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, ‘Aku adalah Dzat yang paling tidak
membutuhkan sekutu. Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang di dalamnya
dia mempersekutukan selain-Ku bersama dengan diri-Ku maka akan Kutinggalkan dia
bersama kesyirikannya.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/232] cet. Dar
Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, kaya
jiwanya (merasa cukup), dan tersembunyi (tidak suka menonjol-nonjolkan diri, pent).”
(HR. Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/220] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun
2003)
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Bukanlah kekayaan yang sejati itu kekayaan yang berupa melimpahnya
perbendaharaan dunia. Akan tetapi kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan di
dalam hati .” (HR. Bukhari, lihat Fath al-Bari [11/306] cet. Dar al-Hadits tahun 1424 H)
Kenikmatan tiada tara menanti di sana…
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Aku telah persiapkan untuk hamba-hamba-
Ku yang soleh kenikmatan yang belum pernah dilihat mata, belum pernah terdengar
telinga, dan belum pernah terlintas dalam hati manusia.’.” (HR. Bukhari dan Muslim,
lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/102] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang masuk surga maka dia akan selalu senang dan tidak
akan merasa susah. Pakaiannya tidak akan usang dan kepemudaannya tidak akan
habis.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/110] cet. Dar Ibnu al-Haitsam
tahun 2003)
6. Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Apabila para penduduk surga telah memasuki surga dan para
penduduk neraka pun telah memasuki neraka maka didatangkanlah kematian hingga
diletakkan di antara surga dan neraka, kemudian kematian itu disembelih. Lalu ada
yang menyeru, ‘Wahai penduduk surga, kematian sudah tiada. Wahai penduduk
neraka, kematian sudah tiada’. Maka penduduk surga pun semakin bertambah gembira
sedangkan penduduk neraka semakin bertambah sedih karenanya.” (HR. Bukhari dan
Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/120-121] cet. Dar Ibnu al-Haitsam tahun
2003)
Saudariku, jangan kau seperti mereka!
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Ada dua kelompok manusia calon penghuni neraka yang belum pernah
kulihat keduanya. Suatu kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang
dengannya mereka memukuli manusia. Dan kaum perempuan yang berpakaian tapi
telanjang, yang menyimpang dan mengajak orang lain untuk ikut menyimpang. Kepala
mereka seperti punuk onta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga, dan tidak
akan mencium baunya. Padahal baunya akan bisa tercium dari jarak perjalanan sekian
dan sekian.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/124] cet. Dar Ibnu al-
Haitsam tahun 2003)
Kiamat terlalu dahsyat untuk dibayangkan!
Aisyah radhiyallahu’anha meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Pada hari kiamat umat manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tidak
beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan.” Maka Aisyah mengatakan, “Wahai
Rasulullah, perempuan dan laki-laki dikumpulkan menjadi satu? Tentu saja mereka
akan saling melihat satu dengan yang lain.” Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Wahai ‘Aisyah, sesungguhnya urusan di waktu itu lebih dahsyat sehingga
tidak sempat bagi mereka untuk saling memperhatikan satu dengan yang lain.” (HR.
Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/126] cet. Dar Ibnu al-Haitsam
tahun 2003)
Istiqomahlah!
‘Aisyah radhiyallahu’anha menceritakan, “Amal yang paling disenangi oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang dikerjakan secara terus menerus oleh
pelakunya.” (HR. Bukhari, lihat Fath al-Bari [11/332] cet. Dar al-Hadits tahun 1424 H)
‘Aisyah radhiyallahu’anha meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Berbuatlah sebaik dan selurus mungkin dan lakukan apa yang paling
mendekati ideal. Ketahuilah sesungguhnya bukan amal kalian semata yang bisa
7. memasukkan kalian ke surga. Dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah
adalah yang paling kontinyu walaupun hanya sedikit.” (HR. Bukhari, lihat Fath al-Bari
[11/335] cet. Dar al-Hadits tahun 1424 H)
Demikianlah yang bisa kami sajikan ke hadapan para pembaca yang mulia, dengan
harapan Allah berkenan untuk mengaruniakan petunjuk dan bimbingan-Nya ke dalam
hati kita sehingga akan semakin meningkatkan rasa cinta kita kepada-Nya, harap dan
takut serta tawakal hanya kepada Rabb alam semesta. Teriring doa semoga Allah
mengampuni semua dosa kita di masa lalu, dan semoga Allah menuntun kita agar
tetap berjalan di atas shirathal mustaqim sampai ajal tiba. Akhirnya, segala puji bagi
Allah yang dengan karunia-Nya segala kebaikan bisa menjadi terlaksana. Wa
shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallam.