Indoneisa Menjadi Pusat Ekonomi Islam Dunia Pembiayaan Syaraiah
1. INDONESIA MENJADI PUSAT
EKONOMI ISLAM DUNIA:
PEMBIAYAAN SYARIAH BERBASIS
ZAKAT
BAMBANG SUDIBYO
KETUA BAZNAS
HIGH LEVEL DISCUSSION DENGAN TEMA “INDONESIA: PUSAT EKONOMI
ISLAM DUNIA,” DISELENGGARAKAN OLEH KEMENTERIAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS BEKERJASAMA DENGAN ISEI,
IAEI, DAN KNKS, JAKARTA, 25 JULI 2018
1
2. POTENSI FILANTROPI ISLAM DI
INDONESIA
MESKI BUKAN NEGARA ISLAM, INDONESIA ADALAH
NEGARA DENGAN WARGA NEGARA MUSLIM TERBESAR
DI DUNIA. DARI SEKITAR 260 JUTA JIWA WARGA
NEGARA PADA 2017, LEBIH DARI 87%NYA (226,2 JUTA
JIWA) ADALAH MUSLIM
SEMENTARA KEDERMAWANAN ADALAH DEMIKIAN
SENTRAL DAN PENTINGNYA DALAM AJARAN DAN
RUKUN ISLAM
OLEH KARENA ITU, JIKA DIKELOLA DENGAN BENAR
DAN BAIK, FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
SEHARUSNYA SANGAT BESAR
2
3. PERAN INSENTIF PAJAK PADA
POTENSI ZAKAT
BESARNYA POTENSI ZAKAT SANGAT TERGANTUNG
PADA INSENTIF PAJAK YANG DIBERIKAN PEMERINTAH
INSENTIF PAJAK YG BERLAKU SEKARANG, YANG TIDAK
IDEAL:
“ZAKAT YG DITUNAIKAN MELALUI BAZNAS/LAZ
DAPAT DIKURANGKAN PADA PENGHASILAN KENA
PAJAK”
INSENTIF PAJAK YANG IDEAL:
“ZAKAT YG DITUNAIKAN MELALUI BAZNAS/LAZ
DAPAT DIKURANGKAN PADA KEWAJIBAN PAJAK
PENGHASILAN”
3
4. ESTIMASI POTENSI ZAKAT DI INDONESIA
FIRDAUS ET AL (2012), DENGAN MENGASUMSIKAN ADANYA INSENTIF
PAJAK YG IDEAL, MEMPERKIRAKAN POTENSI ZAKAT DI INDONESIA
TAHUN 2010 SEBESAR ± Rp217 T.
DALAM REALITANYA INSETIF PAJAK BELUM IDEAL SEBAGIAN BESAR
PERUSAHAAN BELUM BERZAKAT TAKSIRAN POTENSI ZAKAT 2010
YANG LEBIH REALISTIK ADALAH ± “Rp100T” ATAU 1,57% PDB.
4
AREA ZAKAT POTENSI ZAKAT (Rp)
RUMAH TANGGA 82,70 T
PERUSAHAAN SWASTA 114,89 T
BUMN/BUMD 2,40 T
DEPOSITO DAN TABUNGAN 17,00 T
TOTAL 217,00 T
EKUIVALEN DENGAN 3,40% PDB
SUMBER: Modifikasi dari Muhammad Firdaus, Irfan Syauqi Beik, Tonny Irawan dan Bambang Juanda (2014) : “
Economic Estimation and determinations of zakat potential in Indonesia,” IRTI (IDB) Working Paper Series.
6. MENANGGAPI ANJURAN
MENTERI KEUANGAN
6
ANJURAN MENKEU: “ZAKAT SEHARUSNYA DIKELOLA SEPERTI
PAJAK,” (SEMINAR KEUANGAN SYARIAH DI YOGYAKARTA, 1997)
BAZNAS SE-7 BERAT, NAMUN KONSEKWENSINYA HRS DIPENUHI:
1. ZAKAT YG SEKARANG MASIH “OPSIONAL” HENDAKNYA
DIJADIKAN “WAJIB” SEPERTI HALNYA PAJAK, BAGI SEMUA
MUZAKI, BAIK PRIBADI MAUPUN BADAN.
2. INSENTIF PAJAKNYA HARUS DIPERBAIKI DARI “ZAKAT KE
BAZNAS/LAZ DAPAT MENGURANGI PENGHASILAN KENA
PAJAK” MENJADI “ZAKAT KE BAZNAS/LAZ DAPAT
MENGURANGI KEWAJIBAN PPh” YANG BERLAKU BAGI MUZAKI
PRIBADI MAUPUN BADAN.
3. KARENA ZAKAT ADALAH URUSAN AGAMA DAN KEUANGAN
MAKA, SESUAI KONSTITUSI, PENGELOLAAN ZAKAT TIDAK
PERLU DIDESENTRALISASIKAN
4. OLEH KARENA ITU UU NO. 23/2011 TTG PENGELOLAAN ZAKAT
DAN UU NO. 26/2008 TTG PAJAK PENGHASILAN HARUS
DIREVISI.
8. MENGAPA PERTUMBUHAN PENGUMPULAN ZIS
SANGAT TINGGI
RERATA TAHUNAN PENGUMPULAN ZIS (38,2%) JAUH MELAMPAUI
RERATA TAHUNAN PERTUMBUHAN EKONOMI (5,37%).
MENGAPA?
BENCANA ALAM. JIKA TAHUN2 BENCANA 2004, 2005, DAN
2007 DIKELUARKAN, MAKA RERATA TAHUNAN
PENGUMPULAN ZIS MENJADI 24,2%, MASIH JAUH DI ATAS
RERATA TAHUNAN PERTUMBUHAN EKONOMI 5,37%.
MEMBAIKNYA KETAATAN MUSLIM PADA SYARIAH ZAKAT
MEMBAIKNYA KETAATAN MUSLIM PADA UU NO. 23/2011,
UNTUK MENUNAIKAN ZAKAT MELALUI BAZNAS/LAZ
MEMBAIKNYA SISTEM PELAPORAN ZIS
CEPATNYA PERTUMBUHAN KELAS MENENGAH DAN ATAS
8
9. CEPATNYA PERTUMBUHAN
KELAS MENENGAH DAN ATAS
KELAS SOSIAL
2012
PROYEKSI
2020
PERGESERAN KELAS
JUTA
JIWA
%
JUTA
JIWA
%
JUTA
JIWA
%
MUZAKI
ELIT 2,5
3,67
6,9
8,74
4,4
5,O7
23,85
KAYA 6,6 16,5 9,9
MENENGAH
ATAS
23,2
44,00
49,3
62,78
26,1
18,78
MENENGAH 41,6 68,2 26,6
MENENGAH
BAWAH
44,4 50,5 6,1
MUSTA-
HIK
MISKIN 65,4
52,33
47,9
28,48
-17,6
-23,85 -23,85
FAKIR 64,5 28,3 -36,2
9
SUMBER:DIMODIFIKASI DARI BCG
DIPROYEKSIKAN DALAM 8 THN 23,85% WNI BERPINDAH
KELAS DARI KELAS MUSTAHIK KE KELAS MUZAKI
10. PEMBIAYAAN DENGAN ZAKAT
SESUAI SURAT AT-TAUBAH AYAT 60, ZAKAT DIPERUNTUKKAN
BAGI 8 OBYEK PEMBIAYAAN: FAKIR, MISKIN, PENGELOLAAN
ZAKAT, MUALAF, PEMERDEKAAN BUDAK, PEMBEBASAN UTANG,
PERJUANGAN DI JALAN ALLAH, DAN PERANTAU KEHABISAN
BEKAL.
FIQIH ZAKAT SANGAT DINAMIS DAN SENANTIASA HARUS
DIKONTEKSTUALISASIKAN DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN
DAN KONDISI LINGKUNGAN PENCAPAIAN SDGs 2030 DAPAT
DIBIAYAI DENGAN ZAKAT.
UNTUK KONDISI INDONESIA SEKARANG PRIORITAS
PEMBIAYAAN BERBASIS ZAKAT MASIH UNTUK PENGENTASAN
KEMISKINAN ZAKAT BISA UNTUK MEMBANGUN
INFRASTRUKTUR JIKA PENERIMA MANFAATNYA FAKIR MISKIN.
JIKA FAKIR MISKIN SUDAH TIDAK ADA LAGI, MAKA ZAKAT
BISA DIPAKAI UNTUK MEMBANGUN INFRASTRUKTUR YANG
MEMFASILITASI FI SABILILLAH
10
11. MOHEIDIN, IQBAL, ROSTOM,
DAN FU (2011) MENEMUKAN
BUKTI BAHWA 20 NEGARA,
TERMASUK INDONESIA,
DARI 39 NEGARA ANGGOTA
OKI DAPAT MENGENTASKAN
LAPISAN TERMISKIN YANG
HIDUP DENGAN INCOME DI
BAWAH $1.25 PER HARI
PER KAPITA DARI GARIS
KEMISKINAN DENGAN
PENGELOAAN ZAKAT YANG
BAIK.
DI INDONESIA ZAKAT
MENUTUP KEKURANGAN
INCOME DI BAWAH $1,25
PER HARI PER KAPITA TSB.
SEBESAR O,39% PDB PER
TAHUN.
SUMBER: Moheidin
et al (2014):
Enhancing Financial
inclusion Through
Islamic Finance
EFEKTIVITAS ZAKAT UNTUK PENGENTASAN
KEMISKINAN
11
12. SENTRALITAS INDONESIA DALAM
PERZAKATAN DUNIA
BAZNAS BERPERAN AKTIF DAN SENTRAL DALAM
PENDIRIAN WORLD ZAKAT FORUM (WZF) PADA TAHUN
2010
SEJAK BERDIRINYA HINGGA KINI SEKRETARIS JENDRAL
WZF SELALU DIJABAT OLEH ORANG INDONESIA
WZF BEKERJASAMA DENGAN BI DAN IDB BERHASIL
MENGEMBANGKAN ZAKAT CORE PRINCIPLES, YAITU
PRUDENTIAL PRINCIPLES DALAM PENGELOLAAN ZAKAT
BAZNAS BERHASIL MENGEMBANGKAN INDEKS ZAKAT
NASIONAL YANG MENGUKUR KEMAJUAN DAN KINERJA
ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ). MELALUI WZF
BEST PRACTICE INI DITULARKAN KEPADA SEMUA
ANGGOTA WZF.
BAZNAS MENERBITKAN INTERNATIONAL JOURNAL OF
ZAKAT 2 KALI SETAHUN.
12
