Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu Prima sebagai bagian dari integrasi layanan primer yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lainnya secara terintegrasi di tingkat desa/kelurahan melalui jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW."
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Posyandu Lansia bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup lansia melalui pemeriksaan berkala, penyuluhan gizi, dan pelayanan kesehatan. Kegiatannya meliputi pencatatan data lansia, skrining kesehatan, penilaian kemandirian, dan pemberian makanan tambahan serta obat-obatan. Harapannya adalah lansia dapat menikmati masa tuanya dengan sejahtera.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Posyandu merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak. Posyandu dilaksanakan secara terpadu oleh masyarakat dan berbagai sektor untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu lansia adalah pengembangan Posyandu untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat usia lanjut.
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu Prima sebagai bagian dari integrasi layanan primer yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lainnya secara terintegrasi di tingkat desa/kelurahan melalui jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW."
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Posyandu Lansia bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup lansia melalui pemeriksaan berkala, penyuluhan gizi, dan pelayanan kesehatan. Kegiatannya meliputi pencatatan data lansia, skrining kesehatan, penilaian kemandirian, dan pemberian makanan tambahan serta obat-obatan. Harapannya adalah lansia dapat menikmati masa tuanya dengan sejahtera.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Posyandu merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak. Posyandu dilaksanakan secara terpadu oleh masyarakat dan berbagai sektor untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu lansia adalah pengembangan Posyandu untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat usia lanjut.
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Capaian kesehatan lanjut usia di Posyandu Lansia belum optimal karena sumber daya manusia dan dana terbatas, serta kurangnya pengetahuan masyarakat dan kader tentang pentingnya skrining kesehatan rutin bagi lanjut usia. Beberapa Posyandu Lansia juga belum melaksanakan standar skrining yang disyaratkan.
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) dari kegiatan promosi kesehatan yang mencakup survei PHBS di berbagai institusi seperti rumah tangga, pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum serta pembinaan dan pengembangan posyandu.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu untuk mencapai target penurunan stunting dan AKI-AKB. Beberapa program yang dijelaskan adalah peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, serta transformasi layanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu seperti kunjungan rumah dan kelas ibu hamil & balita. Data menunjukkan korelasi yang lemah ant
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI PENDIDIKAN
PHBS TEMPAT KERJA
PHBS TEMPAT UMUM
PHBS RUMAH TANGGA
PERKEMBANGAN BALITA
TAMAN POSYANDU
DESA SIAGA
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, kebijakan, dan prosedur pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan di bidang kesehatan masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat secara mandiri dalam menanggulangi masalah kesehatan. Prosedur pelaksanaannya meliputi perencanaan, komunikasi, advokasi,
Dokumen tersebut membahas penyebab masalah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi. Beberapa faktor penyebab masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya petugas kesehatan, kurangnya penyuluhan tentang hipertensi, serta kurangnya kesadaran masyarakat lanjut usia. Prioritas penyebab masalah ditentukan menggunakan metode NGT oleh pembimbing Puskesmas dan pen
Dokumen tersebut membahas kurikulum pelatihan kader Posyandu yang disusun untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu sehingga dapat mengelola Posyandu dengan baik dan memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas kepada masyarakat."
Standar operasional prosedur konseling giziyusup firmawan
Dokumen ini berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) konseling gizi di puskesmas yang mencakup tujuan, sasaran, kebijakan dan prosedur konseling gizi. Tujuannya adalah membantu klien mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah gizi dan mengubah perilaku gizi secara positif. Sasarannya adalah balita, ibu hamil dan ibu nifas dengan masalah gizi. Prosedurnya melip
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang Posyandu dan peran kader Posyandu. Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola oleh dan untuk masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar terutama untuk ibu, bayi dan anak balita. Kader Posyandu memainkan peran penting dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu seperti pendaftaran, penimbangan,
Capaian kesehatan lanjut usia di Posyandu Lansia belum optimal karena sumber daya manusia dan dana terbatas, serta kurangnya pengetahuan masyarakat dan kader tentang pentingnya skrining kesehatan rutin bagi lanjut usia. Beberapa Posyandu Lansia juga belum melaksanakan standar skrining yang disyaratkan.
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) dari kegiatan promosi kesehatan yang mencakup survei PHBS di berbagai institusi seperti rumah tangga, pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum serta pembinaan dan pengembangan posyandu.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu untuk mencapai target penurunan stunting dan AKI-AKB. Beberapa program yang dijelaskan adalah peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, serta transformasi layanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu seperti kunjungan rumah dan kelas ibu hamil & balita. Data menunjukkan korelasi yang lemah ant
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI PENDIDIKAN
PHBS TEMPAT KERJA
PHBS TEMPAT UMUM
PHBS RUMAH TANGGA
PERKEMBANGAN BALITA
TAMAN POSYANDU
DESA SIAGA
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, kebijakan, dan prosedur pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan di bidang kesehatan masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat secara mandiri dalam menanggulangi masalah kesehatan. Prosedur pelaksanaannya meliputi perencanaan, komunikasi, advokasi,
Dokumen tersebut membahas penyebab masalah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi. Beberapa faktor penyebab masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya petugas kesehatan, kurangnya penyuluhan tentang hipertensi, serta kurangnya kesadaran masyarakat lanjut usia. Prioritas penyebab masalah ditentukan menggunakan metode NGT oleh pembimbing Puskesmas dan pen
Dokumen tersebut membahas kurikulum pelatihan kader Posyandu yang disusun untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu sehingga dapat mengelola Posyandu dengan baik dan memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas kepada masyarakat."
Standar operasional prosedur konseling giziyusup firmawan
Dokumen ini berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) konseling gizi di puskesmas yang mencakup tujuan, sasaran, kebijakan dan prosedur konseling gizi. Tujuannya adalah membantu klien mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah gizi dan mengubah perilaku gizi secara positif. Sasarannya adalah balita, ibu hamil dan ibu nifas dengan masalah gizi. Prosedurnya melip
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang Posyandu dan peran kader Posyandu. Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola oleh dan untuk masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar terutama untuk ibu, bayi dan anak balita. Kader Posyandu memainkan peran penting dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu seperti pendaftaran, penimbangan,
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan gizi keluarga, termasuk pengertian zat gizi, masalah gizi yang sering dihadapi, dan cara menyusun menu seimbang dengan bahan lokal."
Dokumen tersebut membahas tentang tugas-tugas kader posyandu yang meliputi persiapan sebelum, pelaksanaan saat, dan evaluasi sesudah kegiatan posyandu, serta paket pelayanan minimal dan pilihan yang harus diselenggarakan kader.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang merupakan kebiasaan untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan agar sehat. PHBS perlu dilakukan agar orang dan lingkungan di sekolah terlindungi dari penyakit. Beberapa aspek PHBS adalah mencuci tangan dengan sabun, memilih makanan yang sehat, membuang sampah pada tempatnya, menyanyi, dan menggosok gigi dua kali
Dokumen tersebut membahas tentang praktik hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, yang bertujuan untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat sekolah agar mengetahui, mau, dan mampu menerapkan PHBS untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Dokumen tersebut juga menjelaskan 14 indikator PHBS di sekolah yang meliputi kebersihan diri, pakaian, lingkungan sekolah, serta pola mak
Pedoman ini memberikan panduan pengelolaan Posyandu untuk memfasilitasi kegiatan promosi kesehatan masyarakat seperti gizi, kesehatan ibu dan anak. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh masyarakat dengan dukungan petugas kesehatan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga, yang merupakan desa dimana masyarakatnya memiliki sumber daya dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri. Dokumen ini menjelaskan tentang forum desa siaga, survei mandiri, musyawarah masyarakat desa, pembentukan unit kegiatan masyarakat berbasis masyarakat, serta tahapan pencapaian desa siaga.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan di desa, termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah kesehatan secara mandiri. Untuk itu, dibentuk struktur organisasi Desa Siaga yang terdiri dari kelompok-kelompok seperti Dasolin, ambulan desa, dan donor darah untuk menunjang kemandirian masyarakat. Dana kesehatan mandiri dapat bersumber dari infak masyar
Dokumen tersebut membahas tentang makanan sehat dan hygienis. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh, sedangkan makanan hygienis bebas dari kuman penyakit dan sumber penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi makanan untuk memberikan energi, pertumbuhan, dan mengatur metabolisme tubuh serta zat gizi penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
4. A.KEPENGURUSAN
1.SK Kepala Desa/Pokja Posyandu
Desa/Pokjanal Kec/LPP
2.Minimal sudah ada Ketua,sekretaris dan
anggota
3.Ada pembagian tugas diantara
pengurus (Rumusan Tupoksi)
5. B.KADER
1.Jumlah kader 5 orang atau lebih
2.Jenis Kader beragam tidak hanya kader
Gizi/kesehatan tetapi juga ada kader
yang lain
(Penyuluh,Pertanian ,PAUD)
3.Jumlah kader yang sudah mengikuti
pelatihan
lebih dari 50%
6. C.SARANA
1.Sudah lengkap (Timbangan dacin dan
injak,KMS/buku KIA,Pita lila,alat ukur
TB,meja kursi,Test Iodisasi
2.Jumlah sarana memedai sesuiai
kebutuhan (terutama KMS/buku
KIA,Tab FE,Vit A,Meja kursi)
3.Kondisi semua alat berfungsi dengan
baik
8. E.DANA
1.Jumlah dana cukup untuk membiayai
oprasional kegiatan posyandu
2.Sumber dana berasal dari swadaya
masyarakat setempat
3.Sumber pendanaan bersifat rutin
10. G.PELAKSANAAN PROGRAM
TANBAHAN
1.Ada program
pengembangan(Pemberantasan dan
pencegahan penyakit endemik,deteksi
dini penyakit ringan,penyediaan obat
P3K/Pos Obat Desa,PSN,Dana
sehat,Polindes/PKD)
2.Program pengembangan dilaksanakan
Rutin dan berkesinambungan
3.Pencapaian Sasaran Program
11. H. ADMINISTRASI
1.Terdapat minimal 9 buku
administrasi(susunan pengurus,daftar
hadir,buku
kegiatan,Notulen,infentaris,daftar
bantuan,buku tamu,kunjungan
rumah,kas dan SIP)
2.Pengisian buku wajib dan SIP dil;akukan
secara tertib
3.Pelaporan Posyandu dilakukan secara
rutin dan tepat waktuantara lain dalam
12. I. KINERJA
1.D/S Lebih atau sama dengan 50 %
2.N/D Lebih atau sama dengan 50 %
3.K/S Lebih atau sama dengan 50 %
4.Cakupan K4 Lebih atau sama dengan 50 %
5.Pertolongan persalinan oleh Nakes Lebih atau sama
dengan 50 %
6.Cakupan peserta KB Lebih atau sama dengan 50 %
7.Cakupan iminisasi Lebih atau sama dengan 50 %
8.Cakupan Dana Sehat Lebih atau sama dengan 50 %
9.Cakupan FE Lebih atau sama dengan 50 %
10.Cakupan vit A balita dan Bufas masing-masing Lebih
atau sama dengan 50 %
11.Frekuensi penimbangan 1 tahun lebih dari 8 kali