Dokumen tersebut membahas rekomendasi terbaru panduan diagnosis dan pengobatan Hospital Acquired Pneumonia (HAP) dan Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) dari American Thoracic Society dan Infectious Diseases Society of America tahun 2016. Panduan ini menghapus konsep Healthcare-Associated Pneumonia dan merekomendasikan pendekatan berbasis bukti dalam diagnosis, pemilihan antibiotik empiris, dan pengobatan HAP dan VAP.

1. Oleh :
Rendi Dwi Prasetyo
Yessi Apriance
HOSPITAL ACQUIRED
PNEUMONIA

2. Pendahuluan
 Meskipun kemajuan dalam memahami penyebab
dan pendegahannya, HAP dan VAP selalu
mengalami komplikasi perawatan di RS
 HAP dan VAP merupakan salah satu infeksi yang
paling umum didapat di RS (HAI)  22% dari
total HAI dlm survey multisistem

3. Pendahuluan
 Dianggap HAP umumnya dianggap kurang parah
dari VAP
 Komplikasi serius 50% pasien  gagal nafas,
efusi pleura, syok septik, gagal ginjal, dan
empiema
 Panduan HAP/ VAP dari American Thoracic Society
(ATS) / Infectious Diseases Society of America (IDSA)
terbaru, yg terbit th 2005 merekomendasikan berbasis
bukti untuk pencegahan, diagnosis, dan pengobatan
HCAP, HAP dan VAP

4. Pendahuluan
 ATS dan IDSA berkolaborasi membuat panduan
terbaru untuk diagnosis dan pengobatan HAP
dan VAP

5. HAP vs VAP
 Guidelines 2016 ini  HAP adalah pneumonia
yang didapat di rumah sakit, namun tidak terkait
dg ventilasi mekanik
 HAP dan VAP 2 kelompok berbeda

6. Perbedaan konsep 2005 dan
2016
 Penghapusan HCAP
 Menghapus rekomendasi setiap RS untuk
menghasilkan antibiogram guna memandu
pemilihan antibiotik

7. Interpretasi rekomendasi kuat dan
lemah

8. Metode mikrobiologi untuk diagnosis
VAP
Rekomendasi Lemah
 Pengambilan sampel non invasif dg kultur
semikuantitatif > pengambilan sampel invasif
dg kultur invasif  Diagnosis VAP

9. Metode mikrobiologi untuk diagnosis
Suspek HAP
Rekomendasi Lemah
 Diperlakukan sesuai hasil studi mikrobiologi
yg dilakukan pd sampel respiratorik yg
diperoleh secara non invasif bukan secara
empiris
Ket : metode non invasif  ekspektorasi spontan, induksi sputum,
suction nasotrakeal pd pasien HAP yg membutuhkan ventilasi
mekanik

10. Biomakrker dan skoring klinis infeksi
paru untuk diagnosis VAP dan HAP
Rekomendasi Kuat
 Suspek HAP/VAP  kriteria klinis saja >
serum procalsitonin _ kriteria klinis 
memulai terapi antibiotik

11. Memulai antibiotik
Rekomendasi Kuat
 Suspek HAP/VAP  kriteria klinis saja vs
bronchoalveolar lavage fluid (BALF) sTREM-1
+ kriteria klinis  memulai terapi antibiotik

12. Memulai antibiotik
Rekomendasi Lemah
 Suspek HAP/VAP  kriteria klinis saja vs C-
reactiv protein (CRP) + kriteria klinis 
memulai terapi antibiotik

13. Memulai antibiotik
Rekomendasi Lemah
 Suspek HAP/VAP  kriteria klinis saja vs
modifikasi clinical pulmonary infection score
(CPIS) + kriteria klinis  memulai terapi
antibiotik

14. Terapi inisial pd VAP dan HAP
Rekomendasi
 Suspek VAP  antibiotik empiris mencakup
untuk S.aureus, P.aeruginosa dan basil gram
negatif (rekomendasi kuat)
 Suspek VAP  terapi empirik mencakup untuk MRSA
terutama pd pasien dengan faktor risiko resisten
antibiotik, pasien yg dirawat dg kejadian resisten
MRSA tidak diketahui (rekom lemah)
 Suspek VAP  terapi empirik mencakup untuk
MSSA terutama pd pasien tanpa faktor risiko yg
sedang dirawat di ICU (rekom lemah)
Terapi empirik MRSA yg diindikasikan  vankomisin atau linezolid (rekom
kuat)

15. Faktor Risiko MDR

16. Terapi inisial pd VAP dan HAP
Rekomendasi
 Terapi empirik MRSA yg diindikasikan 
vankomisin atau linezolid (rekom kuat)
 Rejimen mencakup MSSA (bukan MRSA) 
piperacillin tazobaktam, sefepime, levofloxacin,
imipenem, atau meropenem (rekom lemah)
 Oksasilin, nafsilin atau sefazolin : agen pilihan
MSSA yg terbukti, tapi tidak diperlukan sbg
terapi empirik VAP

17. Terapi inisial pd VAP
Rekomendasi
 Suspek VAP  aminoglikosida sbg agen
alternatif yg adekuat untuk aktifitas gram
negatif (rekom lemah)
 Disarankan 2 antibiotik antipseudomonas dri kelas
berbeda  terapi empirik suspek VAP pasien dg
faktor risiko resisten (rekom lemah)
 Suspek VAP  colistin sbg agen alternatif yg
adekuat untuk aktifitas gram negatif (rekom
lemah)

19. Terapi inisial pd HAP
Rekomendasi
 Suspek VAP  aminoglikosida sbg agen
alternatif yg adekuat untuk aktifitas gram
negatif (rekom lemah)
 Semua rumah sakit membuat antibiogram lokal yg
sesuai dg populasi HAP mereka  distribusi lokal
patogen dan kerentanan antimikroba
 Suspek VAP  colistin sbg agen alternatif yg
adekuat untuk aktifitas gram negatif (rekom
lemah)

20. Terapi Empirik Suspek HAP
Rekomendasi
 Pasien HAP yg sedang dirawat dan memiliki risiko
inefksi MRSA  butuh antibiotik dg aktivitas
melawan MRSA (rekom lemah)
 Antibiotik mencakup aktivitas antibiotik
S.aureus (Rekomendasi kuat)
 Pasien HAP dg risiko MRSA  vankomisin
atau linezolid sbg terapi empirik alternatif
(rekom kuat)
 Pasien HAP dg risiko MSSA  piperacillin-
tazobactam, sefepime, levofloxacin, imipenem
atau meropenem (rekom lemah)

21. Rekomendasi Terapi empirik untuk
HAP