Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. KOMPILASI TUGAS EKONOMI MIKRO
Dosen Mata Kuliah: Febrizal Rahmana
Ariel Wira Pratama
2101639830
LA28
Progam Studi Business Creation
Binus Universty
2017/2018
2. I
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna Dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga saya selaku penyusun kompilasi
ini dapat menyelesaikan dengan judul “Kompilasi Tugas Mikro Ekonomi”.
Makalah ini saya tulis berdasarkan hasil pencarian saya dari beberapa sumber,
kompilasi ini diharapkan dapat membantu menambah wawasan serta pengetahuan,
saya juga memahami bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna, oleh sebab itu saya memohon maaf jika ada kekurangan dari
penulisan makalah ini.
Saya menyadari makalah ini jauh dari sempurna dan juga masih banyak
kekurangannya. Maka saran, kritik, petunjuk pengarahan, dan bimbingan dari
berbagai pihak sangat saya harapkan. Akhir kata saya berharap semoga penulisan
makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi saya dan bagi semua
pembacanya.
Tangerang, 10 Juni 2018
Penulis
3. II
Daftar Isi
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II
BAB I EKONOMI MIKRO 1
1.1 EKONOMI MIKRO DAN MAKRO 1
1.2 KEUNTUNGAN DAN MANFAAT MEMPELAJARI E.MIKRO 3
1.3 KURVA SUPPLY 5
1.4 KURVA DEMAND 6
1.5 ELASTISITAS 6
BAB II PERILAKU KONSUMEN 8
2.1 PERILAKU KONSUMEN TERHADAP RESIKO 8
2.2 KURVA RESIKO 8
2.3 ASUMSI TEORI PERMINTAAN KONSUMEN 9
2.4 KURVA PRODUKSI TOTAL 10
2.5KURVA RATA-RATA DAN KURVA MARGINAL 11
BAB III BIAYA PRODUKSI 12
3.1 BIAYA TETAP, VARIABEL DAN TOTAL 12
3.2 RUMUS DAN KURVA BIAYA TOTAL 12
3.3 INCREASING, CONSTANT & DECREASING RETURN OF SCALE13
4. III
3.4 ECONOMIES & DISECONOMIES OF SCOPE DAN LEARNING
CURVE 14
3.5 KURVA LEARNING CURVE 14
BAB 1V ANALISIS PASAR KOMPETITIF 15
4.1 KONSUMEN DAN PRODUSEN SURPLUS 15
4.2 DEADWEIGHT LOSS 15
4.3 MARKET FAILURE 16
4.4 QUOTA, TARIFF, TAX DAN SUBSISDI 17
4.5 IMPOR 18
BAB V ANALISA KEKUATAN MONOPOLI 19
5.1 KURVA MONOPOLI 19
5.2 KURVA MONOPOLISTIK JANGKA PANJANG 19
5.3 COMPETITIVE DAN COLLUSION PRICE 20
5.4 KARTEL DAN OLIGOPOLI 21
5.5 MENGATASI PRAKTEK KARTEL 21
BAB VI STRUKTUR PASAR 22
6.1 KURVA KOMPETISI MONOPOLISTIK, ELASTISITAS DAN JARAK
ANGKA UTILITAS 22
6.2 PASAR OLIGOPLI 23
6.3 GAME THEORY 24
6.4 OPEC 25
6.5 OUTPUT DAN INPUT 26
DAFTAR PUSTAKA 27
5. 1
BAB 1
EKONOMI MIKRO
1.1 EKONOMI MIKRO DAN MAKRO
Di dunia kita mengenal istilah ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi ternyata tidak
berhenti samapi disitu, di kuliah kita mempelajari bedanya ilmu ekonomi mikro
dan makro. Kedua ilmu ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, untuk
mengetahui perbedaan ilmu ini, kita harus mengetahui definisi dari kedua ilmu
tersebut. Berikut definisi kedua ilmu tersebut:
Ekonomi Mikro
Eknomi mikro adalah kegiatan ekonomi dalam lingkup yang lebih kecil dan
lebih bersifat individu. Juga cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjual-belikan. Ekonomi
mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan
menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan
penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang
melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-
sama individu lainnya di pasar, akan membentuksuatu keseimbangan dalam
skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris
paribus).
Ekonomi Makro
Ekonomi makro adalah merupakan kegiatan perekonomian yang
mempelajari hanya pada bagian kecilnya, artinya bagian kecilnya yaitu
seperti perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga
pasar dan kuantitas faktorinput, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Dan
juga studi tentang ekonomisecarakeseluruhan. Makroekonomimenjelaskan
perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan,
dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis caraterbaik
6. 2
untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan
ekonomi,stabilitasharga, tenaga kerjadan pencapaian keseimbangan neraca
yang berkesinambungan.
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas,
ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk
mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka
pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari
pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional).
Model makroekonomi yang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak
digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk membantu
pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.
Setelah kita mengetahui definisi dari kedua cabang ilmu ekonomi
tersebut, berikut adalah perbedaan yang dapat dilihat dari kedua cabang
tersebut:
Dilihat dari Harga
Jika dilihat dari harga ilmu ekonomi mikro melihat segala sesuatu nilai
dari suatu komoditas saja atau hanya barang-barang tertentu saja, tidak
semuanya. Berbanding terbali dengan makro, dilihat dari segi harga makro
melihat nilai dari komoditas secara agregat atau menyeluruh.
Dilihat dari Unit Analisis
Dilihat dari unit analisisnya, ilmu ekonomi mikro melihat suatu
perubahan kegiatan ekonomi secara perorangan/individual, contohnya
permintaan dan penawaran konsumen, perilaku konsumen, perilaku
produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.
Sedangkan cabang ilmu ekonomi makro melihat kegiatan ekonomi yang
7. 3
membahas secara menyeluruh. Contohnya Pendapatan nasional, Investasi,
Kesempatan kerja, Inflasi , Neraca pembayaran.
Dilihat dari Tujuan Analisis
Dilihat dari tujuan analisisnya cabang ilmu ekonomi mikro
Terkonsentrasi mengenai cara dalam mengalokasikan sumber daya agar
dapat dicapai kombinasi yang tepat. Sedangkan cabang ilmuekonomimakro
Terkonsentrasi pada pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian
secara menyeluruh.
1.2 Keuntungan atau Manfaat dari Mempelajari Ilmu ekonomi
Mikro
Setelahkita mengetahudefinisidan perbedaan dari cabang ilmu ekonomi
tersebut, kita juga harus tahu apa manfaat yang kita dapat setelah
mempelajari ilmu tersebut. Berikut manfaat yang didapat setelah
mempelajari ilmu ekonomi mikro:
1. Merumuskan kebijakan ekonomi
Arus perekonomian setiap tahun selalu tidak stabil. Adanya teori ini
dapat membantu menganalisis kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi
perekonomian negara. Teori ini dapat mempelajari bagaimana pengaruh
ekonomi dari segi harga, upah, atau alokasi sumber dana.
2. Sebagai dasar untuk membuat ramalan
Ekonomi mikro dapat membantu dalam membuat ramalan, baik ramalan
bersyarat maupun ramalan kondisional. Dengan begitu, aktivitas ekonomi dapat
terprediksi, tetapi tetap melihat bagaimana kondisi realitasnya.
8. 4
3. Untuk memeriksa syarat kemakmuran perekonomian
Manfaat ini sangat berguna untuk mengetahui seberapa banyak kekayaan
ekonomi yang dimiliki. Melalui teori yang berlaku dapat memperkirakan berapa
keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh. Melalui cara ini, setiap individu
dapat mempelajari apa yang perlu dilakukan dalam mengalokasikan sumber
dana.
4. Sebagai alat pengatur manajemen
Melalui teori ini, individu dapat mengatur sumber dana mulai dari dana
masuk sampai keluar. Metode yang digunakan dalam mengaturnya
menggunakan liner programming untuk menganalisis permintaan dan biaya
yang dibutuhkan.
5. Mempelajari perilaku seseorang sebagai konsumen
Meskipun teori ini merupakan teori ekonomi individu, tetapi juga
bermanfaat untuk mengetahui perilaku seorang konsumen. Mempelajari
konsumen sebagai pemilik sumber ekonomi atau sebagai produsen. Ekonomi
mikro dapat menganalisis mereka dengan pengamatan dan perhitungan yang
sangat detail
6. Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa
Hal inilah yang sering terjadi dalam proses ekonomi sehari-hari, khususnya
dalam individu sebagai produsen. Teori ini dapat membantu bagaimana siklus
yang tepat untuk mendistribusikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Teori yang ada juga dapat digunakan sebagai strategi pendistribusian agar
efektif.
7. Mempelajari bagaimana proses harga barang dan jasa dapat terbentuk
Bagi konsumen mungkin tidak memperdulikan hal ini, tetapi berbeda bagi
produsen. Melalui proses ekonomi semua harga dapat terbentuk, terutama untuk
barang dan jasa. Melalui ekonomi mikro, seorang produsen dapat menetapkan
berapa harga yang dikeluarkan. Hal itu juga berdasarkan permintaan dan
9. 5
penawaran pasar. Ini merupakan langkah awal produsen untuk menyesuaikan
antara pembelian dan penjualan agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.
8. Mempelajari produsen dalam menentukan tingkat produksi
Hal inilah yang menjadi faktor utama untuk mendapatkan keuntungan.
Melalui ekonomi mikro, seorang produsen dapat mengatur dana agar
mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
9. Mempelajari bagaimana rumah tangga atau konsumen dalam
mengalokasikan dana
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu proses ekonomi terus berjalan.
Terkadang, masih banyak konsumen yang tidak tahu bagaimana
mengalokasikan dana mereka, sehingga tidak mendapatkan kepuasan secara
maksimal. Ekonomi mikro dapat membantu konsumen dalam mengalokasikan
dana sehari-harinya. Dengan begitu, selain konsumen bisa mengatur keuangan
mereka untuk mendapatkan keuntungan, konsumen juga bisa mendapatkan
kepuasan secara maksimal.
1.3 Kurva Suply
Dalam ilmu ekonomi kita sering dihadapkan oleh berbagai macam kurva
yang menggambarkan berbagai macam kasus, seperti daya beli, permintaan,
penawaran dan lainnya. Kurva yang wajib dan sering kita temui di cabang ilmu
ekonomi ini antara lain kurva penawaran (Suply) dan permintaan (Demand).
Dibawah ini merupakan contoh dari kurva penawaran.
10. 6
Contoh dari kurva penawaran: ketika harga suatu barang adalah 5000
maka kuantitasnya adalah 10, lalu jika harga turun menjadi 2000 maka
kuantitas permintaan bertambah menjadi 35.
1.4 Kurva Demand
Setelah kita mengetahui bentuk dari kurva penawaran diatas, setiap ada
penawaran ada permintaan, kedua kurva wajib ini harus diketahui oleh setiap
orang yang memeplajari ilmu ini. Berikut adalah gambar dari kurva
perimintaan:
Contoh dari kurva permintaan: kebalikan dari kurva penawaran, ketika
harga naik maka kuantitasnya juga akan naik.
1.5 Elastisitas
Elastisitas adalah perubahan yang akan terjadi apabila satu atau lain hal
berubah. Elastisitas digunakan untuk mengukur sampai dimana besarnya
respon atau kepekaan variable terikat jika terjadi perubahan pada variable
bebas tertentu. Besar kecilnya kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya
angka koefisien elastisitas/indeks elastisitas. Elastisitas memiliki tujuan
yaitu lebih mengukur reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Elastisitas juga mempunyai rumus. Rumus elastisitas permintaan dan
penawaran. Berikut adalah rumus dari elastisitas permintaandan penawaran
11. 7
a. Rumus Elastisitas Harga Permintaan
ED = %ΔQ
%ΔP
b. Rumus Elastisitas Harga Pasokan
ES = %ΔQ
%ΔP
12. 8
BAB II
PERILAKU KONSUMEN
2.1 Perilaku Konsumen Terhadap Resiko
Didunia ini banyak sekali resiko yang terkait dalam aktivitas sehari-hari,
termasuk dalam ilmu ekonomi. Dalam ilmu ekonomi, khususnya mikro, resiko-
resiko ini seringkali di lihat bagaimnaa konsumen menanggapinya. Berikut
tingkah laku konsumen dalam menanggapi suatu resiko:
A. Pengambilan risiko, kondisi lebih memilih pendapatan berisiko untuk
pendapatan tertentu dengan nilai yang diharapkan sama.
B. Beresiko netral, kondisi lebih memilih pendapatan berisiko untuk
pendapatan tertentu dengan nilai yang diharapkan sama
C. Risiko merugikan, kondisi mengacu pada investor yang ketika
dihadapkan dengan dua investasi dengan pengembalian yang diharapkan
serupa, lebih menyukai yang memiliki risiko lebih rendah.
D. Premi risiko, maksimun jumlah uang yang berisiko seseorang akan
membayar untuk menghindari risiko.
2.2 Kurva Resiko
Setelah kita mengetahui berbagai macam perilaku konsumen dalam
menanggapi suatu resiko, di ilmu ekonomi mikro juga dapat digambarkan
dalam bentuk kurva. Berkut adalah kurva untuk menggambarkan bagaimana
resiko-resiko tersebut ditanggapi oleh konsumen.
13. 9
2.3 3 Asumsi Teori Permintaan Konsumen
Kandungan analitis teori permintaan konsumen ( tingkah laku Konsumen )
konsumen adalah seseorang yang menggunakan jasa atau barang. Sedangkan
perilaku konsumen adalah gerakan yang dilakukan oleh konsumen sebelum
mereka memutuskan untuk membeli atau menggunakan barang atau jasa
tersebut. Analisis yang menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan
membelanjakan pendapatan yang diperoleh, yaitu:
Alasan pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga
yang lebih rendah akan mengurangi pembelian barang pada harga tinggi.
Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari
barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya. Pendekatan teori
permintaan konsumen pendekatan utility (nilai guna) pendekatan nilai guna
cardinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif (dapat diukur menggunakan satuan), dengan
asumsi:
• Tingkat utiliti total yang dicapai seorang konsumen merupakan
fungsi dari kuantitas berbagai barang yang dikonsumsinya (TU = F
(barangx,y,..Z)
• konsumen akan memaksimumkan utilitinya dengan taat kepada
kendala anggaran mereka.
14. 10
• Utiliti dapat diukur secara kardinal.
- Pendekatan teori prilaku konsumen
• Pendekatan Nilai guna ordinal, manfaat atau kenikmatan yang
diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifkasi
(tidak dapat diukur menggunakan satuan)
2.4 Kurva Produksi Total
kurva produksi total adalah kurva yang menunjukkan hubungan produksi
total dengan 1 input variabel sedangkan input-input lainnya di anggap tetap.
Berikut gambar kurva produksi total:
15. 11
2.5 Kurva Rata-rata dan Kurva Marginal
Setelah mengetahui kurva total produksi, kurva tersebut dapat dirubah atau
diturunkan menjadi kurva rata-rata dan kurva marginal. Berikut gambar kurva
produksi total jika diturunkan menjadi kurva marginal dan kurva rata-rata:
16. 12
BAB III
BIAYA PRODUKSI
3.1 Biaya Tetap, Variabel dan Total
Dalam kehidupan berekonomi, biaya adalah suatu faktor utama untuk
melakukan kegiatan ekonomi ini, dalam biaya, ada beberapa jenis biaya yang
seringkali di gunakan dalam aktivitas bereknomi. Biaya-biaya tersebut adalah:
Biaya Total
Biaya total (TC) adalah jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya variabel
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk
dalam suatu periode tertentu.
Contoh= Diketahui TFC = 250.000
TVC = 800 x 4000 = 3.200.000
TC = TFC + TVC = 250.000 + 3.200.000 = 3.450.000
Biaya Tetap
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang tidak berubah terhadap perubahan
output.
Contoh= Rp 400.000.000 1.000 unit Rp 4.000.000
Rp 400.000.000 500 unit Rp 800.000
Biaya Variabel
Biaya variable (VC) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan jumlah produk yang dihasilkan.
17. 13
Contoh= Buruh dapat membuat 10 baglog, maka total biayanya adalah Rp.
2.000,00 x 10 unit = Rp. 20.000,00. Kalau Cuma bisa membuat satu biji
biaya variabelnya Rp.2.000,00 x 1 unit = Rp. 2.000,00.
3.2 Rumus dan Kurva Biaya Total
Dalam prakteknya, ketiga biaya diatas, mempunyai bentuk rumus yang
sedemikian rupa, berikut adalah gambar ketiga kurva diatas dan rumus biaya
total.
Rumus biaya total:
TC – FC+VC
3.3 Increasing, Constant & Decreasing Return of Scale
Increasing returns to scale adalah kenaikan satu unit input menyebabkan
kenaikan output yang semakin bertambah.
constant returns to scale adalah tambahan pada factor produksi tidak
memberikan dampak pada tambahan produksi.
decreasing returns to scale adalah bahwa proporsi dari penambahan faktor
produksi melebihi proporsi pertambahan produksi.
18. 14
Menurut pendapat saya, lebih baik increasing return to scale karena sudah
pasti meningkatkan kapasitas produksi sehingga hasilnya juga bisa
mendapatkan lebih.
3.4 Economies of Scope, Diseconomies of Scope dan Learning Curve
Economies of Scope is an economic theory stating that the average total cost
of production decreases as a result of increasing the number of different goods
produced.
Diseconomies of Scope is multi-product production by a single firm that is
less efficient than having separate firms each specializing in the production of
a single product.
Learning Curve is a concept that graphically depicts the relationship
between cost and output over a defined period of time, normally to represent
the repetitive task of an employee or worker.
3.5 Kurva Learning Curve
Bila jumlah produksi meningkatkan 2 kali maka waktu yang diperlukan
untuk mengerjakan satu satuan unit produk berkurang dengan tingkat konstanta
tertentu
19. 15
BAB IV
ANALISIS PASAR KOMPETITIF
4.1 Konsumen dan Produser Surplus
Yang dimaksud dengan consumer surplus dan produser surplus adalah:
consumer surplus adalah kondisi dimana daya beli consumen diatas harga
produk yang ingin dibeli. Seperti, ketika si A mempunya uang 100rb untuk
membeli kaos. Ternyata harga kaos hanya sebesar 70rb. Sehingga A masih
memiliki uang sisa 30rb, maka disebut dengan konsumen surplus.
Sedangkan produsen surplus adalah, ketika penjual memberikan harga
dibawah titik keseimbangan, namun sudah mendapatkan profit. Seperti, si B
menjual baju seharga 50rb, dan ia sudah mendapatkan profit, sedangkan harga
keseimbangan baju adalah 70rb, maka B sudah produsen surplus.
4.2 Deadweight Loss
Deadweight Loss adalah kondisi dimana penjual maupun pembeli tidak
mendapatkan keuntungan apapun. Hal ini dapat terjadi karena:
• Harga pasar minimum yang diberlakukan
• Kuota yang diberlakukan
• Pajak
20. 16
4. 3. Market Failure
Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kehidupan berekonomi,
tidak selalu dalam keadaan yang mulus-mulus saja. Dalam kehidupan
berekonomi ada dimana suatu keadaan dimana pasar gagal dalam menyediakan
barang, keadaan ini disebut market failure.
Market Failure adalah suatu kondisi dimana tidak teraturnya pasar yang
kompetitif karena pemberitahuan tentang harga tidak sampai ke pelanggan
ataupun produsen. Beberapa faktor penyebab Market Failure adalah:
• Barang Publik
• Barang Bersama
• Monopoli
• Eksternalitas
• Adanya Pasar Yang Tidak Lengkap
Externalities adalah kondisi dimana tindakan penjual/pembeli
mempengaruhi penjual/pembeli tanpa pengaruh harga
pasar.ekonomi.Externalities terjadi ketika harga yang terjadi di pasar tidak
21. 17
sesuai dari yang seharusnya. Namun ada jenis eksternalitas yang bukan
termasuk kegagalan pasar, yaitu pecuniary externality.
Lack of Information adalah suatu keadaan yang dimana ada hambatan
tentang minimnya informasi.3 Market Failure
4.4 Quota, Tariff, Tax dan Subsidi
Dalam perkembangannya, dunia perekonomian telah mencangkup hampir
semua aspek, bahkan mencangkup dari negara-negara yang bekerjasama. Hal
ini menyebabkan pemerintah membuat suatu kebijakan yang dibuat agar
perekonomian local dapat bersaing dengan masukanya barang dari luar negri.
Berikut kebijakan-kebijakan dari pemerintah:
Quota adalah nilai batas yang ditetapkan untuk mengelola akses ke sumber
daya sistem dan jaringan atau jumlah penyimpanan yang digunakan oleh user
atau grup tertentu.Contoh,kuota impor daging 2013 sebanyak 80.000 ton,maka
impor selama setahun tidak boleh melebihi batas tersebut.
Tariff adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang
yang melewati batas suatu negara.Contoh, pajak pertambahan nilai.
Tax dan Subsidi adalah bentuk bantuan keuangan yang dibayarkan kepada
suatu bisnis atau sektor ekonomi. Contohnya subsidi untuk mendorong
penjualan ekspor, subsidi di beberapa bahan pangan untuk mempertahankan
biaya hidup, khususnya di wilayah perkotaan, dan subsidi untuk mendorong
perluasan produksi pertanian dan mencapai swasembada produksi pangan.
Contoh:
Kuota: smartphone xiaomi hanya boleh beredar di Indonesia sejumlah
750.000 buah.
Tariff: sebelum masuk ke Indonesia harga smartphone 1.200.000, setelah
masuk ke Indonesia, harganya menjadi 1.700.000.
22. 18
Specific tax: pajak yang berlaku untuk minuman keras, berbeda denagn
pajak barang lainnya, seperti pajak wine, berbeda dengan pajak untuk beras.
Subsidi: subsidi bensin, barang kebutuhan pokok lainnya.
4.5 Impor
Dalam era globalisasi ini, semua asskpek dalam kehidupan menjadi
terhubung dengan dunia luar, dengan negara lain, termasuk juga terhubungnya
kegiatan ekonomi negara kita dengan negara luar, dengan kegiatan ekspor dan
impor. Salah satu kegiatannya adalah impor dan ekspor garam dan gula.
Tujuan pemerintah melakukan impor garam dan gula adalah untuk
memenuhi jumlah permintaan dalam negri, serta meratakan jumlah persebaran
gula dan garam di seluruh Indonesia. Selain itu,ada saja pihak-pihak yang
diuntungkan dengan impor gula dan garam akan memperjuangkan mati-matian
agar Indonesia tetap impor gula dan garam.Impor gula ini menurutnya tidak
terlepas dari permainan importir dengan oknum birokrat yang berkaitan dengan
soal rekomendasi hingga izin impor gula dan garam.
23. 19
BAB V
ANALISA KEKUATAN MONOPOLI
5.1 Kurva Monopoli
Dalam berekonomi, banyak hal yang bisa terjadi, seperti, terjadinya satu
penjual dan banyak pembeli, atau yang kita tau dengan monopoli. Monopoli
adalah kondisi dimana suatu pasar dikuasai oleh seorang penjual. Monopoli
memiliki kurva, sama seperti rata-rata teori ekonomi lainnya. Berikut adalah
gambar dari kurva monopolistik:
5.2 Kurva Monopolistik Jangka Panjang dan Daerah Profitnya
24. 20
Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada perusahaan
perusahaan baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan
pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap
perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai
tingkat harga
5.3 Competitive Price dan Collusion Price
Dalam praktek kehidupan berekonomi adapa penetapan harga. Penetapan
ini bisa bersifat kompetitif yang biasa disebut Competitive Price. Penetapan
harga kompetitif adalah menetapkan harga suatu produk atau layanan
berdasarkan apa yang dikenakan oleh pesaing.
Penetapan harga produk atau layanan Anda sama dengan pesaing Anda.
Harga produk atau layanan Anda sedikit di bawah pesaing Anda.
Harga produk atau layanan Anda sedikit di atas pesaing Anda.
Ada juga “pencocokan harga”, ketika bisnis tidak tahu atau tidak dapat
mengantisipasi bagaimana harga pesaing akan berubah dan menawarkan untuk
mencocokkan harga mereka, tidak peduli apa pun itu.
Contoh: ada 2 perusahaan yang saling bersaing dalam bisnis minuman,
perusahaan satu akan mencoba melakukan strategi competitive pricing untuk
tetap bertahan di dalam persaingann bisnis tersebut.
Selain penetapan secara kompetitif, penetapan harga juga bisa secara kolusi
atau kerjasama antar perusahaan atau biasa yang disebut Collusion Price.
Collusion price adalah pelanggaran pidana di mana banyak perusahaan
bekerja sama untuk menjaga harga produk atau jasa pada tingkat yang lebih
tinggi dengan tujuan menerima keuntungan besar atau memojokkan pasar.
Perusahaan-perusahaan yang terlibat pada dasarnya mencoba mengejar pesaing.
Contoh: ada 4 peruasahaan minuman di Indonesia yang setuju untuk tidak
bersaing untuk pelanggan di suatu wilayah di Negara tersebut. mereka setuju di
25. 21
mana dari empat penyedia akan "mendapatkan" setiap wilayah dengan
menawarkan harga atau layanan terbaik di wilayah itu. masing-masing dari tiga
perusahaan lain mendapatkan wilayah mereka sendiri dengan perjanjian yang
sama. Dengan melakukan ini, keempat perusahaan memastikan bahwa tidak ada
pesaing lain yang akan memasuki pasar, dengan demikian mempertahankan
keuntungan dan daerah mereka secara keseluruhan.
5.4 Kartel dan Oligopoli
Kerjasama tidak selalu dalam bentuk positif, kadang kala dalam
perekonomian, bentuk kerjasama bisa menjadi suatu yang menguntungkan bagi
produsen untuk saling menaikan keuntungan. Kerjasama itu dalam bentuk
Kartel.
Oligopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna, dimana
hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan banyak pembeli di pasar.
Contoh: industri rokok, industri mobil, industri semen.
Cartel adalah suatu kesepakatan (tertulis) antara beberapa perusahaan
seperti perusahaan produsen dan lainnya yang sejenis.
Contoh: PT Semen Gresik, PT Holcim Indonesia dan PT Indocement yang
mampu mengontrol harga semen di dalam negeri, dikarenakan menguasai 88%
pangsa pasar.
5.5 Mengatasi Praktek Kartel
Kartel dalam prakteknya memang dilihat tidak sehat, maka harus segera
diatasi. Upaya untuk meminimalisasi praktik kartel adalah dengan leniency
program. Leniency program adalah keistimewaan bagi pelaku usaha yang
terindikasi melakukan kartel, syaratnya adalah pelaku usaha tersebut bersedia
membuka data dan informasi kepada kppu mengenai kartel yang dilakukan.
26. 22
BAB VI
STRUKTUR PASAR
6.1 Kurva Kompetisi Monopolistik, Elastisitas dan Jarak Angka
Utilitas
Kurva Monopolistic competition merupakan dimana terdapat sebuah
market yang dimana sebuah perusahaan dapat masuk bebas, setiap produk yang
dihasilkan memiliki berbagai variasi dan perbedaan disetiap produknya. Berikut
adalah kurva monopolistic competition
Kurva perusahaan persaingan monopolistic merupakan peralihan dari kurva
perusahaan persaingan sempurna dan monopoli. Jadi hal itu menyebabkan
kurva tersebut sedikit miring dari kiri atas ke kanan bawah, hal itu menunjukan
bahwa elastisitas nya lebih kecil dari pada perusahaan persaingan sempurna,
tetapi lebih besar dari elastisitas perusahaan monopoli.
27. 23
6.2 Pasar Oligopoli
Nash equilibrium terjadi karena situasi dalam pasar oligopoly terdapat
pilihan strategi sedemikian rupa sehingga tidak ada keuntungan yang dapat
diraih oleh perusahaan perusahaan dengan merubah strategi, dengan
mempertimbangkan strategi yang ada dari pesaingnya. Hal itu keseimbangan
nash merupakan respon terbaik oleh setiap perusahaan untuk strategi tertentu.
Strategi tersebut mengacu kepada keputusan yang perusahaan buat.
Sedangkan collusive equilibrium terjadi karena Kesepakatan antara
perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan
produksi (kesepakatan ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”)
dengan tujuan menghindari perang harga yang akan membawa kerugian bagi
masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu (contoh adalah kesepakatan
produksi dan harga pada OPEC). Bentuk persepakatan ini biasanya mengatur
tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh masing-masing
perusahaan berikut dengan harganya yang sama juga. Kesepakatan dalam
jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata, yaitu pembagian
produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan efektif di pasar
terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama.
28. 24
6.3 Game Theory
Didalam game theory terdapat beberapa strategi, yaitu seperti Dominant
strategies (strategi yang optimal, terserah bagaimana lawan melakukan hal
tersebut). Berikut dibawah merupakan gambar dari tabelnya.
Tidak penting firm A melakukan advertise, firm b akan tetap melakukan
advertise, begitupun sebaliknya. Hal tersebut menunjukan jika firm A
melakukan advertise, dan firm melakukan advertise maka nilai yang keluar
adalah (10,5), jika firm A tidak advertise, dan firm b advertise, maka nilai yang
keluar adalah (6,8). Jadi semakin tinggi nilai tersebut, semakin bagus juga
(efektif).
Dan yang kedua yaitu maximin strategies, strategi ini merupakan strategi
dimana memaksimalkan dari peningkatan minimum yang bisa di capai, artinya
strategi ini memaksimalkan nilai yang bisa di dapat. Berikut adalah tabel dari
strategi tersebut.
29. 25
Dalam contoh kasus ini, jika firm A tidak invest dan firm B tidak invest
maka outcome yang dihasilkan ialah (0,0) artinya tidak menimbulkan hasil.
Jika firm A invest, dan firm B tidak invest maka outcome yang dihasilkan yaitu
(-100,0) artinya jika firm A invest, maka firm A akan mengalami loss yang
tinggi. Dan jika fim B invest, firm A tidak invest maka outcome yang
dihasilkan ialah (-10,10), hal itu menunjukan bahwa Firm A akan mengalami
loss jika tidak invest, dan fim B akan mengalami profit.
6.4 OPEC
OPEC adalah organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah
mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-
perusahaan minyak. OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak.
OPEC juga mengendalikan harga minyak mentah dunia di antara sesama
anggotanya yang merupakan negara-negara pengimpor minyak, agar harga
minyak mentah dunia tidak dikendalikan/diambil alih oleh pihak-pihak tertentu
yang bisa jadi akan merugikan negara pengimpor minyak atau negara lainnya.
Dengan berdirinya OPEC memberikan banyak dampak positif yang bisa
kita rasakan sekarang, antara lain menciptkan perdamaian perdagangan
multilateral WTO, mendorong pertumbuhan ekonomi, mendorong terciptanya
pemerintah yang bersih, meningkatkan pendapatan, menciptakan tariff yang
lebih murah, dan berbagai manfaat lainnya. Hal diatas merupakan praktek yang
dilakukan oleh OPEC sehingga dampak yang dihasilkannya dapat kita
manfaatkan yaitu seperti harga minyak yang stabil / tidak melonjak tinggi.
Menurut saya, organisasi OPEC sangat baik karena dampaknya di Indonesia
pun dapat dirasakan, dan memberikan nilai yang baik kepada negara Indonesia.
Tidak hanya itu OPEC juga meningkatkan posisi Indonesia dalam proses tawar
menawar dalam hubungan internasional, dan pengingkatan citra RI di luar
negri. Hal tersebut menunjukan kerja yang baik bagi OPEC untuk memberikan
dampak kepada negara kita. Namun di sisi lain, pasti ada kekurangannya yang
diberikkan oleh OPEC.
30. 26
6.5 Output dan Input
Pasar input adalah pasar yang menyediakan faktor produksi. Terdiri dari
pasar sumber daya alam/ tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Ciri
ciri nya yaitu berwujud kegiatan, tidak berwujud fisik, permintaan dan
penawaran dilakukan dalam jumlah besar, dan sebagainya. Contoh dari pasar
output yaitu seperti pasar sumber daya alam (tanah), pasar tenaga kerja, pasar
modal, pasar factor produksi kewirausahaan.
Sedangkan Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang
memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).
Dalam pengertian yang sederhana atau sempit, pasar adalah tempat terjadinya
transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada
waktu dan tempat tertentu. Secara luas pasar adalah tempat bertemunya
permintaan dan penawaran sehingga dapat menetapkan harga. Contoh dari
pasar output itu seperti yang kita sering jumpai seperti pensil, smartphone, jam
tangan, kendaraan roda 2, dan sebagainya