SlideShare a Scribd company logo
Hakikat Ilmu
MATERI FILSAFAT ILMU DAN METODE BERPIKIR
DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. H.CECEP SUMARNA, M.AG.
Oleh: Heru Chakra Setiawan
Dinamika dan perkembangan Ilmu
Ilmu tidak pernah berdiri sendiri. Tidak pernah lepas dari aspek lain.
Ilmu selalu terikat faktor dan aktor yang melatarbelakangi mengapa sesuatu yang
disebut ilmu itu lahir, hadir dan berkembang.
Ilmu selalu merupakan tumpukan teori-teori dari ilmuwan sebelumnya yang
tampak kecil, kemudian membuncah menjadi tumpukan teori yang besar, mapan
dan kompleks.
Adaptasi dan dinamika keilmuan tidak pernah statis dan tidak pernah mati dalam
skeptisismenya sebagai sebuah teori. Selalu muncul tesis, yang melahirkan
antitesis dan berakhir di tepian sintesis.
Pengetahuan tentu berbeda dengan ilmu,
terutama dalam pemakaiannya.
Ilmu lebih menitikberatkan pada aspek
teoretis-yang mensyaratkan
teoretisasi-dari sejumlah pengetahuan
yang diperoleh dan dimiliki manusia.
Pengetahuan dan Ilmu
Sedangkan,
pengetahuan tidak mensyaratkan adanya teoretisasi dan
pengujian.
Kebenaran ilmu menuntut generalisasi
karena diperoleh melalui sejumlah penelitian
dan pembuktian, bukan hanya sekadar
pembenaran atas penalaran rasio.
Sedangkan pengetahuan belum dapat
digunakan untuk sebuah proses generalisasi.
Pengetahuan tidak menuntut adanya
penelitian dan pengkajian lebih lanjut atasnya.
Al-Ghazali mengartikan pengetahuan sebagai
hasil aktivitas mengetahui, yakni
tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa
sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.
Menurut Al-Ghazali, jiwa yang tidak ragu
terhadap apa yang diketahui menjadi syarat
mutlak diterimanya sebuah pengetahuan.
Apa Itu Ilmu?
Apa itu Ilmu?
Kata ilmu sering disejajarkan dengan science, serapan dari
Bahasa Latin, scio dan/atau scire, yang ketika diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia diartikan dengan pengetahuan.
Ada juga yang menyebut bahwa science berasal dari Bahasa
Latin, sciere dan scientin, yang artinya pengetahuan dan
aktivitas mengetahui.
M. Quraish Shihab (1992: 171) berpendapat
bahwa ilmu berasal dari bahasa Arab, ilm yang
berarti kejelasan. Karena itu, segala bentuk kata
yang terambil dari akar kata 'ilm seperti `alama
(bendera), ulmat (bibir sumbing), 'alam (gunung
gunung), dan alamat selalu mengandung objek
pengetahuan.
Melalui nalar ini, M. Quraish Shihab menyebut
Ilmu dengan pengetahuan yang jelas tentang
sesuatu. Artinya, yang tidak jelas atau tidak
membuat sesuatu menjadi jelas, maka hal itu tidak
dapat disebut sebagai ilmu.
Ilmu = Science?
Pengetahuan = Knowledge?
Pengetahuan (Indonesia) semakna dengan kata knowledge (B. Inggris). Kata ini sering
diartikan sebagai sejumlah informasi yang diperoleh manusia meski tidak melalui proses
pengamatan, pengalaman (empirik) dan penalaran (rasio).
Sedangkan ilmu atau sains, cara perolehannya mengharuskan adanya proses
pengamatan, pengalaman, dan penalaran.
Ahmad Tafsir (1992:15) berpendapat bahwa pengetahuan
berlangsung dalam dua bentuk dasar dan fungsi yang berbeda:
Pertama, pengetahuan berfungsi untuk dinikmati dan
memberikan kepuasan kepada hati manusia seperti terdapat
dalam kajian mistik dan filsafat.
Kedua, pengetahuan yang patut digunakan atau diterapkan
dalam menjawab kebutuhan praktis kebutuhan manusia
seperti yang terdapat dalam sains.
Kandungan ilmu berisi tentang; hipotesis, teori, dalil,
dan hokum
Hakikat ilmu bersifat koherensi sistematis. Artinya, ilmu
harus terbuka kepada siapa saja yang mencarinya.
Ilmu berbeda dengan pengetahuan. Ilmu tidak pernah
mengartikan kepingan-kepingan pengetahuan berdasarkan
satu putusan tersendiri.
Ilmu justru menandakan adanya satu keseluruhan ide
yang mengacu kepada objek atau alam objek yang sama
dan saling berkaitan secara objektif. Setiap ilmu bersumber
di dalam kesatuan objeknya.
Kategorisasi Ilmu
Naquib al-Attas menyebut bahwa ilmu, dalam
literasi Islam, dapat dibagi menjadi dua kategori,
yakni ilmu ma'rifat dan ilmu sains.
Menurutnya, kedua bidang ilmu ini tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.
Mengkaji kedua kategori ilmu ini akan
semakna dengan menjalankan perintah Tuhan.
Mengapa? Sebab setiap ilmu, sumbernya sama,
yakni Tuhan.
Ilmu ma'rifat menurut al-Attas adalah ilmu yang langsung diberikan Allah kepada
manusia berupa wahyu (Nabi dan Rasul), ilham (mereka yang menjadi shalihin) dan
irhas (calon para Nabi dan Rasul).
Ilmu Ma’rifat diberikan Allah kepada mereka yang taat menjalankan ibadah
dengan tulus namun dibarengi pengetahuan yang luas melalui berbagai pendekatan.
Sementara sains dianggap al-Attas sebagai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
dimensi-dimensi fisik dari objek-objek yang berhubungan dengan aspek yang bersifat
fisik dan materiil.
Ilmu kedua ini dianggap al-Attas dapat dicapai manusia melalui penggunaan daya
intelektual dan jasmaniah atas objek-objek yang materiil dan empiris
Pikiran al-Attas sangat mungkin juga dipengaruhi
pikiran al-Ghazali bahwa ilmu dapat dikategorisasi
menjadi dua kelompok besar. Kedua klasifikasi ilmu
dimaksud adalah ilmu muamalah dan ilmu mukasyafah
(peak experience).
Ilmu mukasyafah hanya akan diperoleh
manusia-manusia saleh yang tercerahkan dengan
sebelumnya menempuh upaya perolehan ilmu
pengetahuan biasa
Objek Ilmu
Ilmu akan mengasumsikan alam sebagai objek kajian utama dan
meletakkan rasio sebagai alat untuk menganalisis dan melukiskan
kesemestaan.
Karena itu, wilayah kerja ilmu pasti selalu bersifat empiris dan pasti
menuntut suatu pola ilmiah yang bersifat logis, karena perubahan alam
selalu bersifat logis dan teratur.
Masalah Ilmiah
Ilmu mengharuskan adanya Masalah Ilmiah, suatu masalah akan
menentukan ada atau tidak adanya ilmu. Tanpa ada masalah, maka tidak akan
ada ilmu.
Prof. Djawad Dahlan menyebut masalah sebagai motif, yang
menjadi pendorong mengapa melakukan penelitian terhadap
sesuatu yang dianggap bertentangan dan sesuatu yang
dianggap berbeda. Adanya pertentangan atau perbedaan ini,
dalam banyak hal disebut dengan masalah ilmiah. Dalam
bahasa sederhana, pengajuan masalah ini dapat pula disebut
sebagai proposal penelitian.
Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah dalam banyak kasus bahkan masuk dalam
prosedur berpikir ilmiah.
Sikap ilmiah, menurut Archi J. Bahm (1980) meliputi enam
karakteristik berikut.
1. Sikap rasa ingin tahu
2. Bersikap spekulatif terhadap segala sesuatu yang disebut
ilmu atau pengetahuan
3. Bersikap Objektif
4. Keterbukaan
5. Kesedian untuk menunda penilaian
6. Tentatif
Aktivitas Ilmiah
Suatu aktivitas baru disebut ilmiah jika dibentuk dalam kegiatan penelitian.
Aktivitas ilmiah ini dimaksudkan untuk mencapai apa yang disebutnya benar
dengan menggunakan sumber, logika, metode, sarana, dan alat tertentu yang
digunakan dalam standar ilmiah.
Tujuan suatu penelitian dimaksudkan untuk memperoleh suatu kebenaran
yang pasti secara ilmiah.
Penelitian merupakan suatu aktivitas penyelesaian sesuatu yang dianggap
masalah untuk dipecahkan dan dimanfaatkan hasilnya bagi kepentingan
manusia. Penelitian bertujuan untuk menemukan jawaban dari persoalan yang
signifikan melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah.

More Related Content

Similar to Hakikat Ilmu.pptx

APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
herdisaksul
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
yuliati chan
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
Iska Nangin
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo
 
Makalah Filsafat
Makalah FilsafatMakalah Filsafat
Makalah Filsafat
PPS Universitas Sriwijaya
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
Rizal Fahmi
 
PENELITIAN SEBAGAI METODE PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
PENELITIAN SEBAGAI METODE PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUANPENELITIAN SEBAGAI METODE PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
PENELITIAN SEBAGAI METODE PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
AdnanNuzula
 
4 epistemologi
4 epistemologi4 epistemologi
ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuan
alvinkasenda
 
Science and Knowledge
Science and KnowledgeScience and Knowledge
Science and Knowledge
Mulawarman University
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianSigit Kindarto
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
Annisa Fauzia
 
Cabang
CabangCabang
Filsafat 2
Filsafat 2Filsafat 2
Filsafat 2rhika
 
Apa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.pptApa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.ppt
Imam Alfiannoor
 

Similar to Hakikat Ilmu.pptx (20)

APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
Makalah Filsafat
Makalah FilsafatMakalah Filsafat
Makalah Filsafat
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Penelitian Pendidikan Matematika
Penelitian Pendidikan MatematikaPenelitian Pendidikan Matematika
Penelitian Pendidikan Matematika
 
PENELITIAN SEBAGAI METODE PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
PENELITIAN SEBAGAI METODE PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUANPENELITIAN SEBAGAI METODE PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
PENELITIAN SEBAGAI METODE PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
 
4 epistemologi
4 epistemologi4 epistemologi
4 epistemologi
 
ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuan
 
Science and Knowledge
Science and KnowledgeScience and Knowledge
Science and Knowledge
 
Filsafat 8
Filsafat 8Filsafat 8
Filsafat 8
 
Filsafat 8
Filsafat 8Filsafat 8
Filsafat 8
 
Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
 
Cabang
CabangCabang
Cabang
 
Filsafat 2
Filsafat 2Filsafat 2
Filsafat 2
 
Apa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.pptApa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.ppt
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

Hakikat Ilmu.pptx

  • 1. Hakikat Ilmu MATERI FILSAFAT ILMU DAN METODE BERPIKIR DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. H.CECEP SUMARNA, M.AG. Oleh: Heru Chakra Setiawan
  • 2. Dinamika dan perkembangan Ilmu Ilmu tidak pernah berdiri sendiri. Tidak pernah lepas dari aspek lain. Ilmu selalu terikat faktor dan aktor yang melatarbelakangi mengapa sesuatu yang disebut ilmu itu lahir, hadir dan berkembang. Ilmu selalu merupakan tumpukan teori-teori dari ilmuwan sebelumnya yang tampak kecil, kemudian membuncah menjadi tumpukan teori yang besar, mapan dan kompleks. Adaptasi dan dinamika keilmuan tidak pernah statis dan tidak pernah mati dalam skeptisismenya sebagai sebuah teori. Selalu muncul tesis, yang melahirkan antitesis dan berakhir di tepian sintesis.
  • 3. Pengetahuan tentu berbeda dengan ilmu, terutama dalam pemakaiannya. Ilmu lebih menitikberatkan pada aspek teoretis-yang mensyaratkan teoretisasi-dari sejumlah pengetahuan yang diperoleh dan dimiliki manusia. Pengetahuan dan Ilmu Sedangkan, pengetahuan tidak mensyaratkan adanya teoretisasi dan pengujian.
  • 4. Kebenaran ilmu menuntut generalisasi karena diperoleh melalui sejumlah penelitian dan pembuktian, bukan hanya sekadar pembenaran atas penalaran rasio. Sedangkan pengetahuan belum dapat digunakan untuk sebuah proses generalisasi. Pengetahuan tidak menuntut adanya penelitian dan pengkajian lebih lanjut atasnya.
  • 5. Al-Ghazali mengartikan pengetahuan sebagai hasil aktivitas mengetahui, yakni tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. Menurut Al-Ghazali, jiwa yang tidak ragu terhadap apa yang diketahui menjadi syarat mutlak diterimanya sebuah pengetahuan.
  • 7. Apa itu Ilmu? Kata ilmu sering disejajarkan dengan science, serapan dari Bahasa Latin, scio dan/atau scire, yang ketika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia diartikan dengan pengetahuan. Ada juga yang menyebut bahwa science berasal dari Bahasa Latin, sciere dan scientin, yang artinya pengetahuan dan aktivitas mengetahui.
  • 8. M. Quraish Shihab (1992: 171) berpendapat bahwa ilmu berasal dari bahasa Arab, ilm yang berarti kejelasan. Karena itu, segala bentuk kata yang terambil dari akar kata 'ilm seperti `alama (bendera), ulmat (bibir sumbing), 'alam (gunung gunung), dan alamat selalu mengandung objek pengetahuan. Melalui nalar ini, M. Quraish Shihab menyebut Ilmu dengan pengetahuan yang jelas tentang sesuatu. Artinya, yang tidak jelas atau tidak membuat sesuatu menjadi jelas, maka hal itu tidak dapat disebut sebagai ilmu.
  • 10. Pengetahuan (Indonesia) semakna dengan kata knowledge (B. Inggris). Kata ini sering diartikan sebagai sejumlah informasi yang diperoleh manusia meski tidak melalui proses pengamatan, pengalaman (empirik) dan penalaran (rasio). Sedangkan ilmu atau sains, cara perolehannya mengharuskan adanya proses pengamatan, pengalaman, dan penalaran.
  • 11. Ahmad Tafsir (1992:15) berpendapat bahwa pengetahuan berlangsung dalam dua bentuk dasar dan fungsi yang berbeda: Pertama, pengetahuan berfungsi untuk dinikmati dan memberikan kepuasan kepada hati manusia seperti terdapat dalam kajian mistik dan filsafat. Kedua, pengetahuan yang patut digunakan atau diterapkan dalam menjawab kebutuhan praktis kebutuhan manusia seperti yang terdapat dalam sains.
  • 12. Kandungan ilmu berisi tentang; hipotesis, teori, dalil, dan hokum Hakikat ilmu bersifat koherensi sistematis. Artinya, ilmu harus terbuka kepada siapa saja yang mencarinya. Ilmu berbeda dengan pengetahuan. Ilmu tidak pernah mengartikan kepingan-kepingan pengetahuan berdasarkan satu putusan tersendiri. Ilmu justru menandakan adanya satu keseluruhan ide yang mengacu kepada objek atau alam objek yang sama dan saling berkaitan secara objektif. Setiap ilmu bersumber di dalam kesatuan objeknya.
  • 14. Naquib al-Attas menyebut bahwa ilmu, dalam literasi Islam, dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni ilmu ma'rifat dan ilmu sains. Menurutnya, kedua bidang ilmu ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Mengkaji kedua kategori ilmu ini akan semakna dengan menjalankan perintah Tuhan. Mengapa? Sebab setiap ilmu, sumbernya sama, yakni Tuhan.
  • 15. Ilmu ma'rifat menurut al-Attas adalah ilmu yang langsung diberikan Allah kepada manusia berupa wahyu (Nabi dan Rasul), ilham (mereka yang menjadi shalihin) dan irhas (calon para Nabi dan Rasul). Ilmu Ma’rifat diberikan Allah kepada mereka yang taat menjalankan ibadah dengan tulus namun dibarengi pengetahuan yang luas melalui berbagai pendekatan. Sementara sains dianggap al-Attas sebagai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan dimensi-dimensi fisik dari objek-objek yang berhubungan dengan aspek yang bersifat fisik dan materiil. Ilmu kedua ini dianggap al-Attas dapat dicapai manusia melalui penggunaan daya intelektual dan jasmaniah atas objek-objek yang materiil dan empiris
  • 16. Pikiran al-Attas sangat mungkin juga dipengaruhi pikiran al-Ghazali bahwa ilmu dapat dikategorisasi menjadi dua kelompok besar. Kedua klasifikasi ilmu dimaksud adalah ilmu muamalah dan ilmu mukasyafah (peak experience). Ilmu mukasyafah hanya akan diperoleh manusia-manusia saleh yang tercerahkan dengan sebelumnya menempuh upaya perolehan ilmu pengetahuan biasa
  • 18. Ilmu akan mengasumsikan alam sebagai objek kajian utama dan meletakkan rasio sebagai alat untuk menganalisis dan melukiskan kesemestaan. Karena itu, wilayah kerja ilmu pasti selalu bersifat empiris dan pasti menuntut suatu pola ilmiah yang bersifat logis, karena perubahan alam selalu bersifat logis dan teratur.
  • 19. Masalah Ilmiah Ilmu mengharuskan adanya Masalah Ilmiah, suatu masalah akan menentukan ada atau tidak adanya ilmu. Tanpa ada masalah, maka tidak akan ada ilmu. Prof. Djawad Dahlan menyebut masalah sebagai motif, yang menjadi pendorong mengapa melakukan penelitian terhadap sesuatu yang dianggap bertentangan dan sesuatu yang dianggap berbeda. Adanya pertentangan atau perbedaan ini, dalam banyak hal disebut dengan masalah ilmiah. Dalam bahasa sederhana, pengajuan masalah ini dapat pula disebut sebagai proposal penelitian.
  • 20. Sikap Ilmiah Sikap ilmiah dalam banyak kasus bahkan masuk dalam prosedur berpikir ilmiah. Sikap ilmiah, menurut Archi J. Bahm (1980) meliputi enam karakteristik berikut. 1. Sikap rasa ingin tahu 2. Bersikap spekulatif terhadap segala sesuatu yang disebut ilmu atau pengetahuan 3. Bersikap Objektif 4. Keterbukaan 5. Kesedian untuk menunda penilaian 6. Tentatif
  • 21. Aktivitas Ilmiah Suatu aktivitas baru disebut ilmiah jika dibentuk dalam kegiatan penelitian. Aktivitas ilmiah ini dimaksudkan untuk mencapai apa yang disebutnya benar dengan menggunakan sumber, logika, metode, sarana, dan alat tertentu yang digunakan dalam standar ilmiah. Tujuan suatu penelitian dimaksudkan untuk memperoleh suatu kebenaran yang pasti secara ilmiah. Penelitian merupakan suatu aktivitas penyelesaian sesuatu yang dianggap masalah untuk dipecahkan dan dimanfaatkan hasilnya bagi kepentingan manusia. Penelitian bertujuan untuk menemukan jawaban dari persoalan yang signifikan melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah.