SlideShare a Scribd company logo
Gunung Meletus
Gunung Meletus
 Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi
akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
 Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam
lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi,
yakni diperkirakan lebih dari 1.000° C. Cairan
magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava.
Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-
1.200° C. Letusan gunung berapi yang membawa
batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh
radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
 Tidak semua gunung berapi sering meletus.
Gunung berapi yang sering meletus disebut
Berbagai Tipe Gunung Berapi
 Gunung berapi kerucut atau gunung
berapi strato (strato vulcano).
 Gunung berapi perisai (shield
volcano).
 Gunung berapi maar.
Klasifikasi gunung berapi di
Indonesia
Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan
gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan catatan
sejarah letusan/erupsinya.
 Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi
magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun
1600.
 Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat
lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih
memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti
kegiatan solfatara.
 Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui
dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-
tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan
solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
Penyebab Terjadinya Gunung
Berapi
 Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan
dengan zona kegempaan aktif sebab
berhubungan dengan batas lempeng. Pada
batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan
dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu
melelehkan material sekitarnya yang merupakan
cairan pijar (magma).
 Saat magma mendekati permukaan, kandungan
gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini
bersama-sama meledak dan membentuk lubang
yang disebut lubang utama (central vent).
Sebagian besar magma dan material vulkanik
lainnya kemudian menyembur keluar melalui
lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah
(crater) yang menyerupai mangkuk biasanya
terbentuk pada bagian puncak gunung berapi.
Ciri-ciri gunung berapi akan meletus
 Gunung berapi yang akan meletus
dapat diketahui melalui beberapa
tanda, antara lain:
 Suhu di sekitar gunung naik.
 Mata air menjadi kering
 Sering mengeluarkan suara gemuruh,
kadang disertai getaran (gempa)
 Tumbuhan di sekitar gunung layu
 Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Hasil letusan gunung berapi
 Gas vulkanik
 Lava
 Aliran pasir serta batu panas
 Lahar
 Hujan Abu
 Awan panas
Persiapan Menghadapi Letusan Gunung Berapi
 Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.
 Membuat perencanaan penanganan bencana.
 Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
 Mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian alat perlindungan) jika terjadi
letusan gunung berapi.
 Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
 Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas.
 Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
 Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana
panjang, topi dan lainnya.
 Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya.
 Jangan memakai lensa kontak.
 Pakai masker atau kain menutupi mulut dan hidung.
 Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah
tangan.
 Setelah terjadinya Letusan Gunung Berapi.
 Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
 Bersihkan atap dari timbunan Abu, karena beratnya bisa merusak ataun meruntuhkan
atap bangunan.
 Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak
mesin motor, rem, persneling hingga pengapian
Bahaya Letusan Gunung
Api
Bahaya Letusan Gunung Api di bagi
menjadi dua berdasarkan waktu
kejadiannya, yaitu :
 Bahaya Utama (Primer)
 Bahaya Sekunder
Bahaya Utama (Primer)
 Awan Panas,suhunya sangat tinggi, antara 300 - 700 Celcius,
kecepatan lumpurnya pun sangat tinggi, > 70 km/jam (tergantung
kemiringan lereng).
 Lontaran Material (pijar),terjadi ketika letusan (magmatik)
berlangsung.
 Hujan Abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang
berlangsung. Karena ukurannya yang halus, material ini akan
sangat berbahaya bagi pernafasan dan mata
 Lava, merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya liquid
(cairan kental dan bersuhu tinggi, antara 700 – 1200 C. Karena cair,
maka lava umumnya mengalir mengikuti lereng dan membakar apa
saja yang dilaluinya.
 Gas Racun, muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api
sebab gas ini dapat keluar melalui rongga-rongga ataupun rekahan-
rekahan yang terdapat di daerah gunung api.
 Tsunami, umumnya dapat terjadi pada gunung api pulau, dimana
saat letusan terjadi material-material akan memberikan energi yang
besar untuk mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi
gelombang tsunami.
Bahaya Sekunder
 Bahaya ikutan letusan gunung api adalah bahaya yang terjadi
setelah proses peletusan berlangsung. Bila suatu gunung api
meletus akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran di
puncak dan lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba,
sebagian material tersebut akan terbawa oleh air hujan dan tercipta
adonan lumpur turun ke lembah sebagai banjir bebatuan, banjir
tersebut disebut lahar.
Upaya penanggulangan Letusan Gunung Api Oleh
Pemerintah
 Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau
selama 24 jam menggunakan alat pencatat
gempa (seismograf).
 Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan
oleh DVMBG ketika terjadi peningkatan
aktivitas gunung berapi
 Penyelidikan gunung berapi menggunakan
metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia.
Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk
buku, peta dan dokumen lainya.
 Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi
kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat
terutama yang tinggal di sekitar gunung
berapi.
Keuntungan Gunung Api
 Ketika gunung meletus pasti akan mengeluarkan abu
vulkanik yang sangat kaya dengan unsur hara sehingga
tanah disekitar pegunungan menjadi lebih subur daripada
tempat lain. Pertanian menjadi mata pencarian yang dapat
mensejahterakan masyarakat sekitar gunung api.
 Bahan bangunan yang berupa pasir, batu, kerikil dan mineral
lainnya banyak dihasilkan ketika terjadi letusan gunung api.
Bahan bangunan itu bisa digunakan untuk pembangunan
prasarana untuk masyarakat, misalnya: gedung sekolah,
jalan, jembatan dan lain-lain.
 Gunung api juga menghasilkan mineral yang sangat berguna
bagi kehidupan.
 Secara geografis, gunung berapi juga menghasilkan dataran
tinggi yang sering mendatangkan hujan orografis sehingga
menghasilkan banyak air bagi kehidupan disekitar gunung
api.
 Dengan dataran tinggi yang subur dan indah dapat
dimanfaatkan untuk tempat pariwisata bagi wisatawan yang
ingin menikmati segarnya udara pegunungan dan dapat
menghilangkan kejenuhan selama beraktifitas.
Kerugian dari gunung api
 Ketika gunung meletus akan akan mengeluarkan awan
panas, misalnya masyarakat sekitar gunung merapi
menyebutnya "wedus gembel".
 Letusan gunung berapi juga menghasilkan lava pijar
yang sangat berbahaya.
 Lahar dingin juga berbahaya, lahar ini dihasilkan dari
lava yang bercampur dengan air hujan.
 Gunung api juga menghasilkan daerah bayangan
hujan. Daerah ini jarang terjadi hujan dan kering
sehingga sulit dijadikan lahan pertanian.
 Abu vulkanik yang membumbung ke atas bisa
menyebabkan terganggunya penerbangan pesawat.
 Untuk skala kecil, kejadian gunung meletus juga
menghasilkan gelombang tsunami. Misalnya letusan
gunung krakatau di selat sunda.
Letusan-Letusan Yang pernah
Terjadi di Indonesia
Gunung Kelud
 Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa.
Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa.
Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada
tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919
memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu
pemukiman penduduk.
 Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei),
1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya.
Pola ini membawa maternity ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan
gunung ini.
 Gunung Merapi
 Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di
bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana
Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan
di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000
tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi
eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.
 Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-
15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain
di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006
membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu.
Gunung Galunggung
 Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5).
Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana expose
Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah
menunjukkan bahwa expose keruh tersebut panas dan kadang muncul
kolom asap dari dalam kawah.
 Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan
hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta
lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai.
Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan
kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak
gunung.
Gunung Agung
 Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan mas ih aktif, dengan sebuah kawah
besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Iranian
kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar.
 Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau
Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan. Pada tanggal 18 Februari 1963,
penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah
Gunung Agung.
 Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung, akhirnya
perjalanan 7 km dalam 20 hari mendatang. Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi
meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik
yang besar.
 Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah
letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200
penduduk lain.
Krakatau
 Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa
dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung
Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.
 Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan wave yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000
jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, wave ini adalah yang terdahsyat di kawasan
Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, state dan Pulau Rodrigues
dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom corpuscle yang
diledakkan di Hiroshima dan metropolis di akhir Perang Dunia II.
 Letusan Krakatoa menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah
hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya.
Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
 Ledakan Krakatoa ini seben arnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan
Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun
gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara
ketika Gunung Krakatoa meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah
berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
 Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatoa adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan
telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang
geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan
tersebut.

More Related Content

Similar to Gunung_Meletus.pptx

Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapiBelajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
helmut simamora
 
Gunung Berapi
Gunung BerapiGunung Berapi
Gunung Berapi
Nadiyah Rahmasari
 
Gunung ber api
Gunung ber apiGunung ber api
Gunung ber api
yudamlaran
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
abqary1107
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
desyomaolidya
 
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung apiPencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
amythafp
 
Jenis jenis gunung berapi
Jenis jenis gunung berapiJenis jenis gunung berapi
Jenis jenis gunung berapi
Operator Warnet Vast Raha
 
Analisis kerusakan ekosistem
Analisis kerusakan ekosistemAnalisis kerusakan ekosistem
Analisis kerusakan ekosistemTifanny Ellies
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
VulkanismeAN Fadly
 
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
MAN BERAU KAL-TIM
 
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
MAN BERAU KAL-TIM
 
Gunung berapi (volkano)
Gunung berapi (volkano)Gunung berapi (volkano)
Gunung berapi (volkano)kumpulan_emas
 
Tugas ipa
Tugas ipa Tugas ipa
Tugas ipa
patwibawa
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPINanda Reda
 

Similar to Gunung_Meletus.pptx (20)

Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapiBelajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
 
Gunung Berapi
Gunung BerapiGunung Berapi
Gunung Berapi
 
Gunung ber api
Gunung ber apiGunung ber api
Gunung ber api
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
 
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung apiPencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
 
Jenis jenis gunung berapi
Jenis jenis gunung berapiJenis jenis gunung berapi
Jenis jenis gunung berapi
 
Analisis kerusakan ekosistem
Analisis kerusakan ekosistemAnalisis kerusakan ekosistem
Analisis kerusakan ekosistem
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
 
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
Teks eksplanasi komplek ( najmi dkk)
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Gunung berapi (volkano)
Gunung berapi (volkano)Gunung berapi (volkano)
Gunung berapi (volkano)
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
Tugas ipa
Tugas ipa Tugas ipa
Tugas ipa
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 

Recently uploaded

KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
d1051231079
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
d1051231031
 
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
WikaAlifia
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
d1051231053
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
d1051231033
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Erma753811
 
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
KhusnulKhatimah94
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
d1051231041
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
albakiddies
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
muhammadnoorhasby04
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
aisyrahadatul14
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 

Recently uploaded (15)

KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
 
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 

Gunung_Meletus.pptx

  • 2. Gunung Meletus  Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.  Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000° C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700- 1.200° C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.  Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut
  • 3. Berbagai Tipe Gunung Berapi  Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano).  Gunung berapi perisai (shield volcano).  Gunung berapi maar.
  • 4. Klasifikasi gunung berapi di Indonesia Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.  Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.  Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.  Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda- tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
  • 5. Penyebab Terjadinya Gunung Berapi  Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).  Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi.
  • 6. Ciri-ciri gunung berapi akan meletus  Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain:  Suhu di sekitar gunung naik.  Mata air menjadi kering  Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)  Tumbuhan di sekitar gunung layu  Binatang di sekitar gunung bermigrasi
  • 7. Hasil letusan gunung berapi  Gas vulkanik  Lava  Aliran pasir serta batu panas  Lahar  Hujan Abu  Awan panas
  • 8. Persiapan Menghadapi Letusan Gunung Berapi  Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.  Membuat perencanaan penanganan bencana.  Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.  Mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian alat perlindungan) jika terjadi letusan gunung berapi.  Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.  Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas.  Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.  Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.  Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya.  Jangan memakai lensa kontak.  Pakai masker atau kain menutupi mulut dan hidung.  Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.  Setelah terjadinya Letusan Gunung Berapi.  Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.  Bersihkan atap dari timbunan Abu, karena beratnya bisa merusak ataun meruntuhkan atap bangunan.  Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling hingga pengapian
  • 9. Bahaya Letusan Gunung Api Bahaya Letusan Gunung Api di bagi menjadi dua berdasarkan waktu kejadiannya, yaitu :  Bahaya Utama (Primer)  Bahaya Sekunder
  • 10. Bahaya Utama (Primer)  Awan Panas,suhunya sangat tinggi, antara 300 - 700 Celcius, kecepatan lumpurnya pun sangat tinggi, > 70 km/jam (tergantung kemiringan lereng).  Lontaran Material (pijar),terjadi ketika letusan (magmatik) berlangsung.  Hujan Abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang berlangsung. Karena ukurannya yang halus, material ini akan sangat berbahaya bagi pernafasan dan mata  Lava, merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya liquid (cairan kental dan bersuhu tinggi, antara 700 – 1200 C. Karena cair, maka lava umumnya mengalir mengikuti lereng dan membakar apa saja yang dilaluinya.  Gas Racun, muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api sebab gas ini dapat keluar melalui rongga-rongga ataupun rekahan- rekahan yang terdapat di daerah gunung api.  Tsunami, umumnya dapat terjadi pada gunung api pulau, dimana saat letusan terjadi material-material akan memberikan energi yang besar untuk mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi gelombang tsunami.
  • 11. Bahaya Sekunder  Bahaya ikutan letusan gunung api adalah bahaya yang terjadi setelah proses peletusan berlangsung. Bila suatu gunung api meletus akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba, sebagian material tersebut akan terbawa oleh air hujan dan tercipta adonan lumpur turun ke lembah sebagai banjir bebatuan, banjir tersebut disebut lahar.
  • 12. Upaya penanggulangan Letusan Gunung Api Oleh Pemerintah  Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf).  Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi  Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen lainya.  Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi.
  • 13. Keuntungan Gunung Api  Ketika gunung meletus pasti akan mengeluarkan abu vulkanik yang sangat kaya dengan unsur hara sehingga tanah disekitar pegunungan menjadi lebih subur daripada tempat lain. Pertanian menjadi mata pencarian yang dapat mensejahterakan masyarakat sekitar gunung api.  Bahan bangunan yang berupa pasir, batu, kerikil dan mineral lainnya banyak dihasilkan ketika terjadi letusan gunung api. Bahan bangunan itu bisa digunakan untuk pembangunan prasarana untuk masyarakat, misalnya: gedung sekolah, jalan, jembatan dan lain-lain.  Gunung api juga menghasilkan mineral yang sangat berguna bagi kehidupan.  Secara geografis, gunung berapi juga menghasilkan dataran tinggi yang sering mendatangkan hujan orografis sehingga menghasilkan banyak air bagi kehidupan disekitar gunung api.  Dengan dataran tinggi yang subur dan indah dapat dimanfaatkan untuk tempat pariwisata bagi wisatawan yang ingin menikmati segarnya udara pegunungan dan dapat menghilangkan kejenuhan selama beraktifitas.
  • 14. Kerugian dari gunung api  Ketika gunung meletus akan akan mengeluarkan awan panas, misalnya masyarakat sekitar gunung merapi menyebutnya "wedus gembel".  Letusan gunung berapi juga menghasilkan lava pijar yang sangat berbahaya.  Lahar dingin juga berbahaya, lahar ini dihasilkan dari lava yang bercampur dengan air hujan.  Gunung api juga menghasilkan daerah bayangan hujan. Daerah ini jarang terjadi hujan dan kering sehingga sulit dijadikan lahan pertanian.  Abu vulkanik yang membumbung ke atas bisa menyebabkan terganggunya penerbangan pesawat.  Untuk skala kecil, kejadian gunung meletus juga menghasilkan gelombang tsunami. Misalnya letusan gunung krakatau di selat sunda.
  • 15. Letusan-Letusan Yang pernah Terjadi di Indonesia Gunung Kelud  Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.  Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa maternity ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.
  • 16.  Gunung Merapi  Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.  Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10- 15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu.
  • 17. Gunung Galunggung  Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana expose Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa expose keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.  Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.
  • 18. Gunung Agung  Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan mas ih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Iranian kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar.  Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan. Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung.  Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung, akhirnya perjalanan 7 km dalam 20 hari mendatang. Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar.  Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.
  • 19. Krakatau  Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.  Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan wave yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, wave ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, state dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom corpuscle yang diledakkan di Hiroshima dan metropolis di akhir Perang Dunia II.  Letusan Krakatoa menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.  Ledakan Krakatoa ini seben arnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatoa meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.  Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatoa adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.