Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
3. Pengertian lingkungan hidup adalah semua benda,
daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat
atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup
berada dan dapat mempengaruhi hidupnya. Istilah
lingkungan hidup, dalam bahasa Inggris disebut
dengan environment, dalam bahasa Belanda disebut
dengan millieu atau dalam bahasa Perancis disebut
dengan l’environment
4. Dalam kamus lingkungan hidup yang disusun Michael Allaby,
lingkungan hidup itu diartikan sebagai: the physical, chemical
and biotic condition surrounding and organism.
S.J. McNaughton dan Larry L. Wolf mengartikannya dengan
semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang
langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan,
perkembangan dan reproduksi organism Prof. Dr. Ir. Otto
Soemarwoto, seorang ahli ilmu lingkungan (ekologi)
terkemuka mendefinisikannya sebagai berikut: Lingkungan
adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam
ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
Prof. Dr St. Munadjat Danusaputro, SH, ahli hukum lingkungan
terkemuka dan Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas
Padjadjaran mengartikan lingkungan hidup sebagai semua
benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan
tingkah perhuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat
manusia berada dan mempengaruhi hidup serta
kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
5. 1.Unsur Abiotik
Abiotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk
menyebut sesuatu yang tidak hidup (benda-benda mati).
Komponen abiotik
merupakan komponen penyusunekosistem yang terdiri
dari benda-benda tak hidup. Secara terperinci, komponen
abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia di
sekitar organisme yang menjadi medium
dan substrat untuk menunjang berlangsungnya kehidupan
organisme tersebut.Beberapa contoh komponen abiotik
adalah air, udara, cahaya
matahari,tanah, topografi ,dan iklim.
6. B.Unsur Biotik
Biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri
atas makhluk hidup. Pada pokoknya makhluk hidup
dapat digolngkan berdasarkan jenis-jenis tertentu,
misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan.
Makhluk hidup berdasarkan ukurannya digolongkan
menjadi mikroorganisme dan makroorganisme.
Manusia merupakan faktor biotik yang mempunyai
pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam pengaruh
memusnahkan dan melipatkan, atau mempercepat
penyebaran hewan dan tumbuhan.
7. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat
anorganik menjadi zat organik (organisme autotrof). Proses
tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil
dengan cara fotosintesis. Contoh produsen
adalahalga, lumut dan tumbuhan hijau.
Konsumer adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat
makanannya sendiri dan tergantung kepada organisme lain, baik
yang bersifat heterotrofmaupun yang autotrof. Konsumer
biasanya merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan
secara langsung (herbivora) dinamakan konsumer primer.
Hewan yang memakan konsumer primer dinamakan konsumer
II dan seterusnya sehingga terbentuk suatu rantai makanan.
Konsumer terakhir disebut konsumer puncak. Contoh konsumer
puncak adalah manusia.
Dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik
menjadi anorganik untuk kemudian digunakan oleh produsen.
Dekomposer dapat disebut juga sebagai
organisme detritivor atau pemakan bangkai. Contoh organisme
dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur
8. 3. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya adalah lingkungan sosial dan
budaya yang dibuat manusia dan merupakan sistem
nilai, gagasan, dan keyakinan dalam berperilaku
sebagai makhluk sosial. Unsur ini berperan dalam
perubahan lingkungan demi memenuhi kebutuhan
hidup manusia.