Garis panduan ini memberi panduan mengenai penggunaan internet dan e-mel di agensi-agensi kerajaan. Ia menjelaskan tatacara penggunaan internet seperti memilih laman, pengesahan maklumat, muat naik dan turun bahan, serta perbincangan awam. Garis panduan ini juga memberi panduan format, penghantaran, penerimaan, penyimpanan dan pemusnahan e-mel rasmi dan bukan rasmi.
Dokumen tersebut memberikan garis panduan dan etika penggunaan internet serta e-mel dalam konteks pekerjaan. Ia menekankan penggunaan yang bertanggungjawab dan mengelakkan daripada aktiviti-aktiviti haram seperti muat turun perisian tidak berlesen, bahan lucah, dan fitnah. Dokumen tersebut juga memberikan panduan mengenai keselamatan maklumat dan penggunaan e-mel untuk komunikasi rasmi.
Dokumen tersebut memberikan garis panduan penggunaan internet dan e-mel dalam kalangan kakitangan kerajaan. Ia menyentuh aspek hak akses, memilih laman, pengesahan maklumat, muat naik dan turun bahan, perbincangan awam, format e-mel, penghantaran dan penyimpanan e-mel. Dokumen tersebut juga menyenaraikan perkara yang dilarang dan tanggungjawab pengguna.
This document outlines a demerit point system and consequences for violating school rules. It divides offenses into three categories - Category A for minor offenses, Category B for more serious offenses, and Category C for severe offenses. It assigns demerit points based on the offense, with consequences ranging from warnings for minor offenses to suspension, caning, or expulsion for repeat or serious offenses. The consequences are commensurate with the severity, frequency, and manner of the offense. The document requires students and parents to acknowledge the rules by signing.
Dokumen ini memberikan garis panduan keselamatan teknologi maklumat dan komunikasi (ICT) untuk Perpustakaan Awam Selangor. Ia menjelaskan langkah-langkah untuk menjamin keselamatan data, peralatan, perisian, rangkaian dan kemudahan ICT termasuk keselamatan internet, e-mel, rangkaian, kata laluan, komputer dan peralatan. Garis panduan ini bertujuan melindungi aset ICT dan maklumat daripada ancaman siber serta
Penggunaan bintang merit demerit dalam mengawal tingkah lakuUmar Othman
Program Bintang Merit Demerit berjaya mengurangkan tingkah laku disruptif murid prasekolah berdasarkan penurunan kekerapan tingkah laku tersebut. Walau begitu, pelaksanaan program ini menghadapi cabaran seperti kesukaran memantau kelas secara menyeluruh dan perbezaan penerimaan murid terhadap ganjaran.
Dokumen tersebut memberikan garis panduan dan etika penggunaan internet serta e-mel dalam konteks pekerjaan. Ia menekankan penggunaan yang bertanggungjawab dan mengelakkan daripada aktiviti-aktiviti haram seperti muat turun perisian tidak berlesen, bahan lucah, dan fitnah. Dokumen tersebut juga memberikan panduan mengenai keselamatan maklumat dan penggunaan e-mel untuk komunikasi rasmi.
Dokumen tersebut memberikan garis panduan penggunaan internet dan e-mel dalam kalangan kakitangan kerajaan. Ia menyentuh aspek hak akses, memilih laman, pengesahan maklumat, muat naik dan turun bahan, perbincangan awam, format e-mel, penghantaran dan penyimpanan e-mel. Dokumen tersebut juga menyenaraikan perkara yang dilarang dan tanggungjawab pengguna.
This document outlines a demerit point system and consequences for violating school rules. It divides offenses into three categories - Category A for minor offenses, Category B for more serious offenses, and Category C for severe offenses. It assigns demerit points based on the offense, with consequences ranging from warnings for minor offenses to suspension, caning, or expulsion for repeat or serious offenses. The consequences are commensurate with the severity, frequency, and manner of the offense. The document requires students and parents to acknowledge the rules by signing.
Dokumen ini memberikan garis panduan keselamatan teknologi maklumat dan komunikasi (ICT) untuk Perpustakaan Awam Selangor. Ia menjelaskan langkah-langkah untuk menjamin keselamatan data, peralatan, perisian, rangkaian dan kemudahan ICT termasuk keselamatan internet, e-mel, rangkaian, kata laluan, komputer dan peralatan. Garis panduan ini bertujuan melindungi aset ICT dan maklumat daripada ancaman siber serta
Penggunaan bintang merit demerit dalam mengawal tingkah lakuUmar Othman
Program Bintang Merit Demerit berjaya mengurangkan tingkah laku disruptif murid prasekolah berdasarkan penurunan kekerapan tingkah laku tersebut. Walau begitu, pelaksanaan program ini menghadapi cabaran seperti kesukaran memantau kelas secara menyeluruh dan perbezaan penerimaan murid terhadap ganjaran.
The code of ethics for professional teachersJenny Aque
This document outlines the Code of Ethics for Professional Teachers in the Philippines. It establishes ethical standards for teachers in their relationships with the state, community, profession, teaching community, higher authorities, school officials, learners, parents, and their duties as individuals. The code is established under existing laws and aims to ensure teachers uphold the dignity and reputation of the teaching profession. Non-compliance with the code can result in disciplinary actions against teachers.
Cat operating rules and procedures on merits, demerits, and bangs (with sig...iamkim
This document outlines the operating rules and procedures for issuing bangs, demerits, and merits to students at the Philippine Science High School. It defines each punishment or reward, how they can be issued, and for what infractions. Bangs are minor punishments addressed through physical activity. Demerits are more serious and deduct from grades, with Class A being the most severe. Merits reward good conduct and add to grades. The rules specify who can issue these and the process for appeal.
The document outlines the rules and reward/punishment system for Yangming Junior High School. It lists the different levels of rewards including commendation, minor merit, major merit, and prizes. It also lists the levels of punishment including warning, minor demerit, major demerit, holiday counseling, probation, changing learning environment, parental involvement, and legal action. It provides examples of behaviors that would warrant each level of reward and punishment.
The document outlines a code of conduct and disciplinary measures for a school. It describes the demerit system, where students receive demerits for minor offenses, which can lead to detention or suspension. Detention involves staying after school for 1-4 hours. Corporal punishment of up to 3 licks may be used. At-home suspension requires students to stay home without making up work. For more serious offenses, students are referred to the Board Discipline Committee, which can also expel students for a full school term before allowing re-enrollment.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kerja pembuatan sistem informasi pendaftaran seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri berbasis website. Sistem ini bertujuan untuk memudahkan pendaftaran calon mahasiswa dan pengelolaan data oleh panitia. Proyek ini akan dilaksanakan selama 8 bulan dengan menggunakan metode kurva S dan menghasilkan website aplikasi pendaftaran serta dokumentasinya.
E-government di Indonesia berfokus pada pelayanan publik secara online dan transparan. Pelaksanaannya meliputi pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik menggunakan sistem e-procurement untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. Evaluasi menunjukkan penerapan e-government di Indonesia mulai berkembang namun masih dihadapkan pada kendala infrastruktur telekomunikasi.
Surat penawaran ini menawarkan pembuatan aplikasi pendaftaran siswa baru secara online untuk sekolah. Aplikasi ini akan memudahkan proses pendaftaran siswa baru secara online, meningkatkan efisiensi, dan memungkinkan akses dari mana saja. Biaya pembuatan aplikasi ini sebesar Rp3.000.000 yang dibayar setengahnya dimuka dan sisanya setelah selesai.
STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEBSITE PADA SMAN 2 LUMAJA...raras anggita
Sistem informasi akademik berbasis website direncanakan untuk SMAN 2 Lumajang. Ringkasannya adalah:
Pertama, studi kelayakan teknis menunjukkan bahwa infrastruktur teknologi SMAN 2 Lumajang mendukung penerapan sistem ini. Kedua, analisis biaya dan manfaat menunjukkan sistem ini layak secara ekonomi karena periode pengembalian investasinya kurang dari satu tahun dan nilai ROI-nya positif. Ketiga, sist
ini adalah salah satu contoh laporan magang kerja untuk kuliah saya. saya kuliah di STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta program studi Teknik Informatika
The code of ethics for professional teachersJenny Aque
This document outlines the Code of Ethics for Professional Teachers in the Philippines. It establishes ethical standards for teachers in their relationships with the state, community, profession, teaching community, higher authorities, school officials, learners, parents, and their duties as individuals. The code is established under existing laws and aims to ensure teachers uphold the dignity and reputation of the teaching profession. Non-compliance with the code can result in disciplinary actions against teachers.
Cat operating rules and procedures on merits, demerits, and bangs (with sig...iamkim
This document outlines the operating rules and procedures for issuing bangs, demerits, and merits to students at the Philippine Science High School. It defines each punishment or reward, how they can be issued, and for what infractions. Bangs are minor punishments addressed through physical activity. Demerits are more serious and deduct from grades, with Class A being the most severe. Merits reward good conduct and add to grades. The rules specify who can issue these and the process for appeal.
The document outlines the rules and reward/punishment system for Yangming Junior High School. It lists the different levels of rewards including commendation, minor merit, major merit, and prizes. It also lists the levels of punishment including warning, minor demerit, major demerit, holiday counseling, probation, changing learning environment, parental involvement, and legal action. It provides examples of behaviors that would warrant each level of reward and punishment.
The document outlines a code of conduct and disciplinary measures for a school. It describes the demerit system, where students receive demerits for minor offenses, which can lead to detention or suspension. Detention involves staying after school for 1-4 hours. Corporal punishment of up to 3 licks may be used. At-home suspension requires students to stay home without making up work. For more serious offenses, students are referred to the Board Discipline Committee, which can also expel students for a full school term before allowing re-enrollment.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kerja pembuatan sistem informasi pendaftaran seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri berbasis website. Sistem ini bertujuan untuk memudahkan pendaftaran calon mahasiswa dan pengelolaan data oleh panitia. Proyek ini akan dilaksanakan selama 8 bulan dengan menggunakan metode kurva S dan menghasilkan website aplikasi pendaftaran serta dokumentasinya.
E-government di Indonesia berfokus pada pelayanan publik secara online dan transparan. Pelaksanaannya meliputi pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik menggunakan sistem e-procurement untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. Evaluasi menunjukkan penerapan e-government di Indonesia mulai berkembang namun masih dihadapkan pada kendala infrastruktur telekomunikasi.
Surat penawaran ini menawarkan pembuatan aplikasi pendaftaran siswa baru secara online untuk sekolah. Aplikasi ini akan memudahkan proses pendaftaran siswa baru secara online, meningkatkan efisiensi, dan memungkinkan akses dari mana saja. Biaya pembuatan aplikasi ini sebesar Rp3.000.000 yang dibayar setengahnya dimuka dan sisanya setelah selesai.
STUDI KELAYAKAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEBSITE PADA SMAN 2 LUMAJA...raras anggita
Sistem informasi akademik berbasis website direncanakan untuk SMAN 2 Lumajang. Ringkasannya adalah:
Pertama, studi kelayakan teknis menunjukkan bahwa infrastruktur teknologi SMAN 2 Lumajang mendukung penerapan sistem ini. Kedua, analisis biaya dan manfaat menunjukkan sistem ini layak secara ekonomi karena periode pengembalian investasinya kurang dari satu tahun dan nilai ROI-nya positif. Ketiga, sist
ini adalah salah satu contoh laporan magang kerja untuk kuliah saya. saya kuliah di STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta program studi Teknik Informatika
Presentasi jaring pengaman sandi untuk mendukung spbe 29042019 rev2Cahyo Darujati
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi jaring komunikasi sandi (JKS) untuk mendukung sistem pemerintahan berbasis elektronik di Provinsi Jawa Timur. JKS dibagi menjadi tiga tipe yakni eksternal, internal, dan khusus untuk pertukaran informasi rahasia antar instansi pemerintah. Gelar JKS meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi melalui beberapa tahapan seperti perumusan desain, persiapan infrastruktur, dan penila
Dokumen ini memberikan petunjuk penggunaan aplikasi manajemen pendataan pendidikan dasar yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Aplikasi ini memuat data pokok pendidikan seperti profil sekolah, prasarana, sarana, peserta didik, dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia. Petunjuk penggunaan mencakup cara login, menu manajemen, dan jenis data yang tersedia.
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan tentang penetapan standar kompetensi kerja nasional Indonesia di bidang jaringan komputer. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, pengertian, penggunaan, dan komite yang terlibat dalam penyusunan standar kompetensi di bidang jaringan komputer. Juga dijelaskan pemetaan kompetensi yang terdiri dari tujuan utama, fungsi kunci, fungsi utama, dan fungsi dasar di bidang jaring
Dokumen tersebut membahas tentang e-government yang merupakan penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan efisiensi dan proses demokratis. Dibahas pula contoh penerapan e-government di Kota Probolinggo melalui berbagai aplikasi sesuai dengan lima dimensi pemeringkatan e-government Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang e-government yang merupakan penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan efisiensi dan proses demokratis. Dibahas pula contoh penerapan e-government di Kota Probolinggo melalui berbagai aplikasi sesuai dengan lima dimensi penilaian e-government Indonesia."
Similar to Garis panduan tatacara menggunakan internet (20)
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Garis panduan tatacara menggunakan internet
1. GARISPANDUAN MENGENAI
TATACARA PENGGUNAAN
INTERNET DAN MEL ELKTRONIK
DI AGENSI-AGENSI KERAJAAN
2. TUJUAN
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujua
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujua
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUA
ujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
UJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan TUJUAN tujuan
3. TATACARA PENGGUNAAN INTERNET
Hak Akses Pengguna
Memilih Laman
Pengesahan Maklumat
Muat Naik Bahan
Muat Turun Bahan
Perbincangan Awam
4. HAK AKSES PENGGUNA
Hak akses hendaklah dilihat sebagai satu kemudahan yang
disediakan oleh agensi untuk membantu melicinkan
pentadbiran atau memperbaiki perkhidmatan yang
disediakan. Pengguna harus mengambil maklum bahawa
semua aset ICT di bawah kawalannya (termasuk
maklumat) adalah hak milik Kerajaan.
5. MEMILIH LAMAN
Laman yang dilayari dari Internet perlulah dengan bidang
kerja dan terhad untuk tujuan yang dibenarkan oleh Ketua
Jabatan.
6. PENGESAHAN MAKLUMAT
Bahan yang diperolehi dari Internet perlulah ditentukan
ketepatan dan kesahihannya. Sebagai amaln baik, rujukan
sumber Internet hendaklah juga dinyatakan.
7. MUAT NAIK BAHAN
Bahan rasmi yang hendak dimuat naik ke Internet
hendaklah disemak dan mendapat pengesahan daripada
Jabatan sebelum dimuat naik.
8. MUAT TURUN BAHAN
Tindakan memuat turun hanya dibenarkan ke atas bahan
yang sah seperti perisian yang berdaftar dan di bawaj hak
cipta terpelihara. Sebarang bahan yang dimuat turun dari
Internet hendaklah digunakan untuk tujuan yang
dibenarkan oleh jabatan sahaja.
9. PERBINCANGAN AWAM
Hanya pegawai yang mendapat kebenaran sahaja boleh
melibatkan diri dan menggunakan kemudahan ini.
Kandungan perbincangan awam seperti newsgroup dan
bulletin board mestilah mendapat pengesahan daripada
Ketua Jabatan tertakluk kepada dasar dan tatacara yang
telah ditetapkan. Perlu diingat bahawa setiap maklumat
yang dikongsi melambangkan imej Kerajaan. Dengan
sebab itu, setiap pengguna mestilah bertindak dengan
bijaksana, jelas dan berupaya mengekalkan konsistensi
dan keutuhan maklumat berkenaan.
10. LARANGAN
a) memuat naik, memuat turun, menyimpan dan menggunakan
perisian yang tidak berlesen;
b) menyedia dan menghantar maklumat berulang-ulang berupa
gangguan;
c) menyedia, memuat naik, memuat turun, dan menyimpan material,
teks ucapan, imej atau bahan-bahan yang mengandungi unsur-
unsur lucah;
d) menyedia, memuat naik, memuat turun dan menyimpan maklumat
Internet yang melibatkan sebarang pernyataan fitnah atau hasutan
yang boleh memburuk dan menjatuhkan imej Kerajaan;
e) menyalahgunakan kemudahan perbincangan awam atas talian
seperti newsgroup dan bulletin board;
f) memuat naik, memuat turun dan menyimpan gambar atau teks
yang bercorak penentangan yang boleh membawa keadaan huru-
hara dan menakutkan pengguna internet yang lain
11. g) memuat turun, menyimpan dan menggunakan perisian berbentuk
hiburan atas talian seperti permainan elektronik, video dan lagu;
h) (h) menggunakan kemudahan chatting melalui Internet;
i) (i) menggunakan kemudahan Internet untuk tujuan peribadi;
j) (j) menjalankan aktiviti-aktiviti komersial dan politik;
k) (k) melakukan aktiviti jenayah seperti menyebarkan bahan yang
membabitkan perjudian, senjata dan aktiviti pengganas;
l) (l) memuat naik, memuat turun, menghantar dan menyimpan kad
elektronik, video, lagu dan kepilan fail melebihi saiz 2 megabait
yang boleh mengakibatkan kelembapan perkhidmatan dan operasi
sistem rangkaian komputer; dan
m) (m) menggunakan kemudahan modem peribadi untuk membuat
capaian terus ke Internet.
12. TATACARA ENGGUNAAN MEL ELEKTRONIK
E-mel Rasmi
E-mel Bukan Rahsia
E-mel Rahsia Rasmi
Rasmi
Tidak
Mengandungi mengandungi
perkara rahsia maklumat atau
rasnu perkara rahsia
rasmi
13. Pemilihan akaun E-mel
Format
Penghantaran
Penghantaran Bersama Fail Kepilan
Penerimaan
Mengenal Pasti Identiti Pengguna
15. PEMILIKAN AKAUN E-MEL
Pemilikan akaun e-mel bukanlah hak mutlak seseorang. Ia
adalah kemudahan yang tertakluk kepada peraturan
jabatan dan boleh ditarik balik jika penggunaannya
melanggar peraturan. Akaun atau alamat e-mel yang
diperuntukkan oleh jabatan sahaja boleh digunakan.
Penggunaan akaun milik orang lain atau akaun yang
dikongsi bersama adalah dilarang.
16. FORMAT
E-mel adalah salah satu saluran komunikasi rasmi Kerajaan. Ini
bermakna, setiap e-mel mestilah mengandungi rujukan fail, tarikh dan
logo rasmi. Contoh format e-mel bukan rahsia rasmi adalah seperti di
Lampiran A dan format bagi e-mel rahsia rasmi adalah seperti di
Lampiran B.
Penggunaan huruf besar kandungan e-mel adalah tidak digalakkan dan
dianggap tidak beretika. Sebaik-baiknya, gabungan huruf besar dan
huruf kecil digunakan dan dipraktikkan di tempat-tempat yang
bersesuaian disamping mengamalkan penggunaan bahasa yang betul,
ringkas dan sopan.
Pengguna juga perlu memastikan bahawa subjek dan kandungan e-
mel adalah berkaitan dan menyentuh perkara perbincangan yang sama
sebelum penghantaran dilakukan.
17. PENGHANTARAN
Penghantaran e-mel rasmi hendaklah menggunakan akaun e-mel
rasmi dan pastikan alamat e-mel penerima adalah betul. Penghantar
boleh menggunakan kemudahan ¡®salinan kepada¡¯ (cc) sekiranya e-
mel tersebut perlu dimaklumkan kepada penerima lain. Bagaimanapun,
penggunaan ¡®blind cc¡¯ (bcc) tidak digalakkan.
Kemudahan ¡®reply¡¯ digunakan untuk menjawab e-mel kepada
penghantar asal dan ¡®forward¡¯ untuk memanjangkan e-mel atau
dimajukan kepada penerima lain. Sebagai amalan baik, e-mel
penghantar hendaklah dijawab selewat-lewatnya 4 hari dari tarikh e-
mel berkenaan diterima. Kemudahan penghantaran e-mel jawab
automatik semasa berada di luar pejabat bagi tempoh waktu yang
panjang, boleh dipertimbangkan penggunaannya oleh Jabatan.
18. PENGHANTARAN BERSAMA
FAIL KEPILAN
Penghantar hendaklah mengamalkan penggunaan fail
kepilan, misalnya mengepilkan fail minit mesyuarat dan
elakkan dari menghantar dan menerima fail e-mel yang
bersaiz melebihi 2 megabait. Sekiranya perlu, kaedah
pemampatan untuk mengurangkan saiz fail adalah
disarankan.
20. MENGENAL PASTI IDENTITI
PENGGUNA
Setiap pengguna perlu mengenal pasti dan mengesahkan
identiti pengguna yang berkomunikasi dengannya sebelum
meneruskan komunikasi dan transaksi maklumat melalui e-
mel. Ini bertujuan melindungi maklumat Kerajaan daripada
sebarang bentuk penyalahgunaan.
21. PENYIMPANAN
• Setiap e-mel rasmi yang dihantar atau diterima
hendaklah disimpan mengikut tatacara pengurusan
sistem fail elektronik agensi masing-masing.
• Pengguna hendaklah memastikan jumlah e-mel yang
disimpan di dalam kotak masuk e-mel adalah tidak
melebihi ruang storan yang telah diperuntukkan dan
mengutamakan penyimpanan e-mel yang perlu sahaja.
Penyimpanan salinan e-mel pada sumber storan kedua
seperti disket adalah digalakkan bagi tujuan
keselamatan.
22. PEMUSNAHAN DAN
PENGHAPUSAN
• E-mel yang tidak penting dan tidak mempunyai nilai
arkib yang telah diambil tindakan dan tidak diperlukan
lagi bolehlah dihapuskan. ( contoh : draf kertas kerja,
draf minit, kertas makluman dan brosur )
23. TARIKH DAN MASA SISTEM
KOMPUTER
• Sebelum sesuatu mesej dihantar, perlu ditentukan tarikh
dan masa sistem komputer adalah tepat.
24. a) menggunakan akaun milik orang lain, berkongsi akaun atau memberi
akaun kepada orang lain;
b) (menggunakan identiti palsu atau menyamar sebagai penghantar maklumat
yang sah;
c) menggunakan e-mel untuk tujuan komersial atau politik;
d) Menghantar dan memiliki bahan-bahan yang salah di sisi undang-undang
seperti bahan lucah, perjudian dan jenayah;
e) menghantar dan melibatkan diri dalam e-mel yang berunsur hasutan, e-mel
sampah, e-mel born, e-mel sparm, fitnah, ciplak atau aktiviti-aktiviti lain
yang ditegah oleh undang-undang Kerajaan Malaysia;
f) (menyebarkan kod perosak seperti virus, worm, trojan horse dan trap door
yang boleh merosakkan sistem komputer dan maklumat pengguna lain;
g) menghantar semula e-mel yang gagal sampai ke destinasi sebelum
menyiasat punca kejadian; dan
h) membenarkan pihak ketiga untuk menjawab e-mel kepada penghantar asal
bagi pihaknya.
25. KAWALAN KESELAMATAN INTERNET
DAN E-MEL
KESELAMATAN
Komputer hendaklah diletakkan di tempat yang mempunyai kawalan
fizikal yang selamat daripada pencerobohan atau sebarang bentuk
capaian tidak sah.
KESELAMATAN DOKUMEN ELEKTRONIK
Bagi memastikan semua fail yang dihantar dan diterima bebas daripada
sebarang bentuk ancaman keselamatan, perisian anti-virus dan penapis
malicious codes perlulah dikemas kini dari semasa ke semasa.
Sekiran Penyelenggaraan komputer hendak dilaksanakan, agensi perlu
memastikan semua maklumat bukan rahsia rasmi atau rasmi didalam
komputer berkenaan telah dikeluarkan dan selamat sebelum menghantar
komputer untuk penyelenggaraan.
26. KAWALAN KESELAMATAN INTERNET
DAN E-MEL
TANDATANGAN DIGITAL
Agensi Kerajaan yang mengendalikan maklumat rahsia rasmi mesti
menggunakan tandatangan digital yang dikeluarkan oleh pihak
berkuasa perakuan tempatan yang ditauliahkan oleh Kerajaan
Malaysia iaiti Pihak Berkuasa Persijilan (Certification Authority)
27. KAWALAN KESELAMATAN INTERNET
DAN E-MEL
KESELAMATAN PENGENDALIAN E-MEL RAHSIA RASMI
i. penyulitan mesti dilakukan ke atas semua e-mel rahsia rasmi yang
dihantar, diterima dan disimpan;
ii. penerima e-mel rahsia rasmi mesti mengesahkan kesahijan dokumen
apabila tandatangani secara digital oleh pengirim;
iii. penerima mesti membuat akuan penerimaan e-mel rahsia rasmi sebaik
sahaha menerimanya;
iv. e-mel rahsia rasmi bertanda Rahsia Besar dan Rahsia tidak boleh
dimajukan kepada pihak lain. Sementara e-mel bertanda sulit dan terhad
yang hendak dimajukan kepada pihak lain memerlukan izin daripada
pemula dokumen;
v. e-mel yang melibatkan maklumat rahsia rasmi yang hendak dimusnahkan
perlulah ditulis ganti (overwrite) sekurang-kurangnya tiga (3) kali dengan
fail yang lain sebelum dipadamkan; dan
vi. agensi perlu menentukan sistem e-mel rahsia rasmi yang disambungkan
kepada Intenet atau Intranet mesti mempunyai sistem keselamatan yang
mencukupi seperti Firewall dan Virtual Private Network