Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi DiracSamantars17
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi distribusi Bose-Einstein dan Fermi-Dirac. Fungsi distribusi Bose-Einstein menyatakan rata-rata jumlah partikel pada setiap tingkat energi yang bergantung pada energi, potensial kimia, konstanta Boltzmann, dan suhu. Sedangkan fungsi distribusi Fermi-Dirac berbeda dimana nilainya dapat melebihi 1. Kedua fungsi tersebut digunakan untuk mendeskripsikan statistika partikel dalam
Statistik Bose-Enstein & Statistik Fermi-DiracSamantars17
Dokumen ini membahas statistik Bose-Einstein dan Fermi-Dirac yang menjelaskan distribusi partikel pada tingkat energi tertentu. Boson dapat menempati satu tingkat energi lebih dari satu partikel, sedangkan fermion hanya boleh satu partikel untuk setiap tingkat energi. Fungsi partisi digunakan untuk memodelkan distribusi energi partikel pada suhu tertentu.
Teori elektron bebas terkuantisasi menjelaskan bahwa elektron dalam logam dapat bergerak bebas namun memiliki energi yang terkuantisi. Energi elektron ditentukan oleh bilangan kuantum dan berkaitan dengan panjang gelombang de Broglie. Statistik Fermi-Dirac menjelaskan distribusi elektron pada tingkat energi yang berbeda berdasarkan prinsip eksklusi Pauli. Konduktivitas listrik logam dijelaskan oleh model elektron bebas
Dokumen tersebut membahas tentang teori atom dan komposisinya, serta sifat muatan listrik pada atom. Dijelaskan bahwa atom terdiri dari proton, neutron, dan elektron, dan muatan listrik suatu atom tergantung jumlah proton dan elektronnya. Muatan sejenis akan saling menolak, sedangkan muatan berlawanan akan saling tarik.
Dokumen tersebut membahas perbedaan distribusi Maxwell-Boltzmann, Bose-Einstein, dan Fermi-Dirac beserta aplikasinya. Distribusi Maxwell-Boltzmann digunakan untuk partikel yang dapat dibedakan sedangkan Bose-Einstein dan Fermi-Dirac untuk partikel yang tidak dapat dibedakan. Bose-Einstein digunakan untuk boson seperti fonon dan foton, sedangkan Fermi-Dirac untuk fermion seperti elektron. Kedua distribusi
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi DiracSamantars17
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi distribusi Bose-Einstein dan Fermi-Dirac. Fungsi distribusi Bose-Einstein menyatakan rata-rata jumlah partikel pada setiap tingkat energi yang bergantung pada energi, potensial kimia, konstanta Boltzmann, dan suhu. Sedangkan fungsi distribusi Fermi-Dirac berbeda dimana nilainya dapat melebihi 1. Kedua fungsi tersebut digunakan untuk mendeskripsikan statistika partikel dalam
Statistik Bose-Enstein & Statistik Fermi-DiracSamantars17
Dokumen ini membahas statistik Bose-Einstein dan Fermi-Dirac yang menjelaskan distribusi partikel pada tingkat energi tertentu. Boson dapat menempati satu tingkat energi lebih dari satu partikel, sedangkan fermion hanya boleh satu partikel untuk setiap tingkat energi. Fungsi partisi digunakan untuk memodelkan distribusi energi partikel pada suhu tertentu.
Teori elektron bebas terkuantisasi menjelaskan bahwa elektron dalam logam dapat bergerak bebas namun memiliki energi yang terkuantisi. Energi elektron ditentukan oleh bilangan kuantum dan berkaitan dengan panjang gelombang de Broglie. Statistik Fermi-Dirac menjelaskan distribusi elektron pada tingkat energi yang berbeda berdasarkan prinsip eksklusi Pauli. Konduktivitas listrik logam dijelaskan oleh model elektron bebas
Dokumen tersebut membahas tentang teori atom dan komposisinya, serta sifat muatan listrik pada atom. Dijelaskan bahwa atom terdiri dari proton, neutron, dan elektron, dan muatan listrik suatu atom tergantung jumlah proton dan elektronnya. Muatan sejenis akan saling menolak, sedangkan muatan berlawanan akan saling tarik.
Dokumen tersebut membahas perbedaan distribusi Maxwell-Boltzmann, Bose-Einstein, dan Fermi-Dirac beserta aplikasinya. Distribusi Maxwell-Boltzmann digunakan untuk partikel yang dapat dibedakan sedangkan Bose-Einstein dan Fermi-Dirac untuk partikel yang tidak dapat dibedakan. Bose-Einstein digunakan untuk boson seperti fonon dan foton, sedangkan Fermi-Dirac untuk fermion seperti elektron. Kedua distribusi
Dokumen tersebut membahas tentang penyajian materi pesawat sederhana di kelas, mencakup: (1) kompetensi dasar yang harus dicapai siswa yaitu mendeskripsikan kegunaan dan hubungan pesawat sederhana dengan kerja otot dan rangka, (2) keluasan materi seperti pengertian, jenis, contoh, dan prinsip kerja pesawat sederhana, dan (3) urutan penyajian dimulai dari pengertian,
Dokumen ini membahas metode eksperimen fisika, termasuk definisi eksperimen fisika, prosedur pengukuran, jenis pengukuran, standar alat ukur, dan sumber kesalahan dalam pengukuran. Metode eksperimen fisika adalah cara sistematis untuk melakukan perlakuan terhadap sistem fisis guna mengambil kesimpulan. Ada dua jenis pengukuran utama yaitu pengukuran tunggal dan pengukuran berulang. Stand
Dokumen tersebut membahas tentang penyajian materi pesawat sederhana di kelas, mencakup: (1) kompetensi dasar yang harus dicapai siswa yaitu mendeskripsikan kegunaan dan hubungan pesawat sederhana dengan kerja otot dan rangka, (2) keluasan materi seperti pengertian, jenis, contoh, dan prinsip kerja pesawat sederhana, dan (3) urutan penyajian dimulai dari pengertian,
Dokumen ini membahas metode eksperimen fisika, termasuk definisi eksperimen fisika, prosedur pengukuran, jenis pengukuran, standar alat ukur, dan sumber kesalahan dalam pengukuran. Metode eksperimen fisika adalah cara sistematis untuk melakukan perlakuan terhadap sistem fisis guna mengambil kesimpulan. Ada dua jenis pengukuran utama yaitu pengukuran tunggal dan pengukuran berulang. Stand
2. Fungsi distribusi dalam statistik M-B diperoleh dengan cara
yang sama seperti pada statistik B-E dan F-D statistik.
Peluang termodinamik untuk keadaan makro yang
berhungan dengan assembly tidak utama dan utama adalah
j j
N
j
k
N
g
N
j
!
!
W
j j
N
j
k
N
g
N
j
!
'
!
'
'
'
W
Setelah menjumlahkan semua makro, diperoleh
r
r
r
Ng
N '
3. dan dengan prosedur yang sama seperti sebelumnya,
T
k
g
N
N
B
j
j
j
exp
yang merupakan fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann. Ini berbeda
dari fungsi distribusi klasik, yang kadang-kadang disebut sebagai
"pengkoreksi" dari fungsi Bollzmann, pada pembilang di sebelah
kiri adalah rata-rata jumlah pecahan partikel di level , ,
sehingga sisi kiri adalah jumlah pecahan dari partikel per keadaan
di tingkat manapun.
j N
N j
5. Fungsi distribusi dalam statistik Maxwell-Boltzmann
dapat ditulis:
T
k
g
T
k
N
N
B
j
j
B
j
exp
exp
Ketika N
N j
j
dan potensi kimia
tidak tergantung pada j maka
T
k
g
T
k
N
N
N
B
j
j
B
j
j
exp
exp
6. Jumlah di bagian akhir disebut fungsi partisi atau
jumlah keadaan lebih dan diwakili oleh Z. (German
Zustandssumm). Bentuk lain yang sering digunakan
T
k
g
Z
B
j
j
j
exp
Fungsi partisi hanya tergantung pada suhu T dan pada parameter-
parameter yang menentukan tingkat-tingkat energi. Hal itu
lanjutan dua persamaan sebelumnya dalam statistik M-B:
Z
T
kB
1
exp
7. Jadi sistem yang diberikan, rata-rata jumlah partikel per
keadaan di setiap level berkurang secara eksponensial
dengan energi dan pada suhu T yang lebih rendah,
kelebihan kecepatan tersebut adalah penurunan
kecepatannya. Fungsi distrubusi klasik dapat ditulis:
j
T
k
g
T
k
N
B
j
j
B
j
exp
exp
8. Dan penjumlahan semua nilai , kita dapatkan
j
T
k
g
T
k
N
N
B
j
j
B
j
j
exp
exp
Lalu jika fungsi partisi ditentukan dengan cara yang sama seperti
di statistik M-B, kita dapatkan:
Z
N
T
k B
ex
p
Dan fungsi distrubusi klasik dapat ditulis:
T
k
Z
N
g
N
B
j
j
j
exp