Dokumen ini merupakan puisi yang menggambarkan perjalanan hubungan antara seorang ayah dan anaknya sejak lahir hingga dewasa. Ayah digambarkan sebagai sosok yang selalu menjaga, mendoakan, dan menyayangi anaknya meskipun seringkali tidak terlihat. Anak pun tumbuh menyadari kasih sayang sang ayah meskipun seringkali mereka berselisih paham.

1. Dyah Retnani Sulistyaningrum
5211100003

2. Ayah
Dialah orang yang pertama tersenyum
saat pertama kali kamu ada di dunia

3. Dialah orang yang menuntunmu
menuju dunia ini

4. Ayah yang tahu bagaimana
kamu bisa hidup

5. Ayah selalu berdoa agar kita
menjadi orang yang sukses di
dunia dan akhirat, walaupun
kita jarang bahkan jarang
sekali mendoakannya.

6. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika
kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur
semalaman. Siapa tahu kamu
membutuhkannya.

7. Dan tahukan kamu . . .
ternyata dia bisa menangis dan tidak
bisa tidur sepanjang malam, ketika
anak gadis kesayangannya di rantau
tak memberi kabar selama hampir satu
bulan.

8. Tahukah kamu . . .
Saat Beliau berkata “tidak boleh” saat
kamu ingin keluar malam, itu
sebenarnya ia selalu ingin menjagamu .
.

9. Tapi Kemudian . .
Kamu marah padanya, sebenarnya dia
lakuakan hal seperti itu karena dia
sangat sayang padamu . .

10. Dan kamu adalah sesuatu
yang sangat berharga
baginya , ,

11. Dan disaat kamu diberikan
kebebasan itu . .
Kamu berani untuk melanggarnya
dengan pulang larut malam.

12. Dan sekali lagi tahukah kamu
,,,
Saat itu yang dia lakukan adalah duduk
di ruang tamu, dan menunggumu
pulang dengan hati yang sangat
khawatir…

13. Dan sekali lagi,, sadarkah
kamu..
Hal seperti ini yang paling dia takutkan
dan semua ini akan segara datang

14. “Bahwa anak kecilnya akan segera
pergi meninggalkannya”

15. Dan disaat kamu mulai tumbuh
dewasa . .
Tibalah saat dimana kamu akan mulai
merantau,,saat melepasmu yang dia
lakukan hanya memberimu nasihat ini-
itu . .

16. Tapi tahukah kamu, sebenarnya yang
ingin dia lakukan adalah menangis dan
memelukmu erat-erat sambil berkata
“ jaga dirimu baik-baik yah nak, ayah
sayang padamu”

17. Dan Akhirnya . . .
Saat ia melihatmu duduk bahagia
dipelaminan dengan seorang yang dia
anggap pantas untuk mendampingimu,,
Dia tersenyum bahagia,,
Tapi tahukah kamu . .

18. Di hari bahagiamu itu,,
Ayah pergi kebelakang panggung
sebentar, dan menangis , ,

19. Ayah menangis karena Ayah sangat
berbahagia,
kemudian Ayah berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Allah SWT,
Ayah berkata

20.  “Ya Tuhan tugasku telah selesai
dengan baik…. Lindungilah anak-
anakku…
Anak kecilku yang lucu dan kucintai
telah menjadi manusia dewasa….
Bahagiakanlah ia bersama orang yang
telah dia pilih…”

21. Dan Kini . . .

22. Sekarang lihatlah tubuh tua
rentanya yang tak mampu lagi
mengangkatmu

24. Tapi dia selalu berusaha
memberimu senyum
termanisnya

25. Saat ia menangis,
Dia pernah berkata . . . .
 “Jangan cengeng meski kau seorang
wanita, jadilah selalu bidadari kecilku
dan bidadari terbaik untuk ayah anak-
anakmu kelak. Laki-laki yang lebih
bisa melindungimu melebihi
perlindungan Ayah, tapi jangan pernah
kau gantikan posisi Ayah di hatimu”

26. For all father in this world…

28. Walaupun kini aku telah tumbuh
dewasa aku tak akan pernah
melupakan engkau ayah yang selalu
ada di hatiku…
Selamanya . . .