Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang identifikasi hama komoditas kopi yang ditemukan di Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Padang. Beberapa hama yang ditemukan meliputi Hyphotenemus hampai, Lasioderma serricorne, dan Ahasverus advena. Dokumen ini juga membahas faktor yang mempengaruhi perkembangan serangga hama gudang dan cara pengendaliannya."
Laporan hasil magang ini menyajikan prosedur, persyaratan, dan tata cara pengeluaran (ekspor) kopi dari wilayah Yogyakarta ke Denmark melalui Balai Karantina Kelas II Yogyakarta. Dalam laporan ini dijelaskan tentang proses karantina yang meliputi pemeriksaan kualitas, kelayakan, dan keamanan kopi sebelum diekspor, serta persyaratan dokumen yang harus dipenuhi seperti perijinan, sertifikasi, dan legalisasi. Langkah-langkah praktis pengeluaran kopi juga diuraikan, mulai dari pengajuan dokumen hingga pengiriman barang. Peran Balai Karantina dalam memastikan kepatuhan terhadap standar internasional serta pemenuhan regulasi menjadi fokus utama dalam laporan ini, yang diakhiri dengan kesimpulan temuan magang dan rekomendasi untuk peningkatan efisiensi dan kepatuhan dalam proses ekspor kopi.
Laporan hasil magang ini menyajikan prosedur, persyaratan, dan tata cara pengeluaran (ekspor) kopi dari wilayah Yogyakarta ke Denmark melalui Balai Karantina Kelas II Yogyakarta. Dalam laporan ini dijelaskan tentang proses karantina yang meliputi pemeriksaan kualitas, kelayakan, dan keamanan kopi sebelum diekspor, serta persyaratan dokumen yang harus dipenuhi seperti perijinan, sertifikasi, dan legalisasi. Langkah-langkah praktis pengeluaran kopi juga diuraikan, mulai dari pengajuan dokumen hingga pengiriman barang. Peran Balai Karantina dalam memastikan kepatuhan terhadap standar internasional serta pemenuhan regulasi menjadi fokus utama dalam laporan ini, yang diakhiri dengan kesimpulan temuan magang dan rekomendasi untuk peningkatan efisiensi dan kepatuhan dalam proses ekspor kopi.
Produksi benih merupakan suatu proses kegiatan memperbanyak benih
dengan jumlah dan mutu tertentu. Produksi benih secara komersial memiliki 3
komponen yaitu: benih, lingkungan tumbuh atau lapangan produksi, dan
pengelolaan atau tektik budidaya. Komponen lapangan produksi mencakup
substrat, iklim, dan biologis. Komponen teknik budidaya mencakup prinsip
genetis dan agronomis. Prinsip genetis, teknik budidaya diarahkan untuk
menghasilkan benih bermutu genetik tinggi, yakni benih yang sesuai dengan
2
deskripsi varietasnya. Prinsip agronomis, teknik budidaya tanaman diarahkan
untuk menghasilkan benih yang bermutu fisiologis dan mutu fisik yang tinggi,
selain hasilnya juga tinggi (Mugnisjah dan Setiawan, 2004).
Berdasarkan argumentasi diatas maka perlu dilakukan praktikum simulasi
budidaya untuk tujuan produksi benih, agar produksi kacang panjang ke depan
dapat ditingkatkan.
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...Moh Masnur
Kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komoditas ekspor penting dari Indonesia. Rendahnya produktivitas kopi adalah akibat adanya serangan hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman kopi berasal dari bangsa Serangga dan Nematoda. Hama-hama tersebut adalah Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei), Penggerek Cabang Kopi (Xylosandrus spp.), Penggerek Batang Kopi (Zeuzera coffeae), Kutu Hijau (Coccus viridis), Kutu Putih (Ferrisia virgata), Wereng Pucuk (Sanurus indecora) dan Nematoda (Radopholus sp dan Pratylenchus coffeae). Sedangkan Penyakit yang menyerang tanaman kopi disebabkan oleh patogen seperti jamur, virus dan bakteri. Penyakit-penyakit tersebut adalah Karat Daun (Hemileia vastatrix), Bercak Daun (Cercospora coffeicola), Jamur Upas (Upasia salmonicolor), Kanker Belah (Armillaria sp.), Jamur Akar (Rigidoporus lignosus, Phellinus noxius, dan Roselina bunodes), Mati Pucuk (Topstrfte) dan Penyakit Rebah Batang (Rhizoctonia solani). Cara-cara pengendalian yang dilakukan untuk membasmi hama dan mengobati penyakit pada tanaman kopi adalah dengan cara kultur teknis, mekanis fisik, aplikasi pestisida hayati, kimiawi dan memanfaatkan musuh alami.
Kopi adalah minuman favorit setiap orang, termasuk mahasiswa. Ada budaya popular meminum kopi oleh orang Indonesia yang disebut “ngopi”. Katanya, ngopi itu mampu mempererat hubungan silaturahmi, ngopi itu mampu menemani malam-malam begadang untuk mengerjakan tugas, dan dengan ngopi itu mampu menemukan gagasan-gagasan ideal dan kreatif. Untuk itu, karena begitu vitalnya peran kopi dalam kehidupan, terutama mahasiswa, penulis berharap, ada mahasiswa Uniba Surakarta yang melakukan penelitian tentang kopi. Terima kasih.
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Ekal Kurniawan
Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae yang telah banyak diusahakan dan dikonsumsi sejak zaman dahulu.
Menurut Soetiarso (2010) katuk termasuk sayuran indigenous yang dapat beradaptasi baik dalam kondisi lingkungan yang relatif beragam.
SNI dan UKM (INdonesia National Standard) and SME's. This paper presented on SME's gathering in Palembang, Feb 21, 2019. Cooperation with National Madani Ventura (PNM) to enhance SME's (especially food) in implementing SNI
Produksi benih merupakan suatu proses kegiatan memperbanyak benih
dengan jumlah dan mutu tertentu. Produksi benih secara komersial memiliki 3
komponen yaitu: benih, lingkungan tumbuh atau lapangan produksi, dan
pengelolaan atau tektik budidaya. Komponen lapangan produksi mencakup
substrat, iklim, dan biologis. Komponen teknik budidaya mencakup prinsip
genetis dan agronomis. Prinsip genetis, teknik budidaya diarahkan untuk
menghasilkan benih bermutu genetik tinggi, yakni benih yang sesuai dengan
2
deskripsi varietasnya. Prinsip agronomis, teknik budidaya tanaman diarahkan
untuk menghasilkan benih yang bermutu fisiologis dan mutu fisik yang tinggi,
selain hasilnya juga tinggi (Mugnisjah dan Setiawan, 2004).
Berdasarkan argumentasi diatas maka perlu dilakukan praktikum simulasi
budidaya untuk tujuan produksi benih, agar produksi kacang panjang ke depan
dapat ditingkatkan.
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...Moh Masnur
Kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komoditas ekspor penting dari Indonesia. Rendahnya produktivitas kopi adalah akibat adanya serangan hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman kopi berasal dari bangsa Serangga dan Nematoda. Hama-hama tersebut adalah Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei), Penggerek Cabang Kopi (Xylosandrus spp.), Penggerek Batang Kopi (Zeuzera coffeae), Kutu Hijau (Coccus viridis), Kutu Putih (Ferrisia virgata), Wereng Pucuk (Sanurus indecora) dan Nematoda (Radopholus sp dan Pratylenchus coffeae). Sedangkan Penyakit yang menyerang tanaman kopi disebabkan oleh patogen seperti jamur, virus dan bakteri. Penyakit-penyakit tersebut adalah Karat Daun (Hemileia vastatrix), Bercak Daun (Cercospora coffeicola), Jamur Upas (Upasia salmonicolor), Kanker Belah (Armillaria sp.), Jamur Akar (Rigidoporus lignosus, Phellinus noxius, dan Roselina bunodes), Mati Pucuk (Topstrfte) dan Penyakit Rebah Batang (Rhizoctonia solani). Cara-cara pengendalian yang dilakukan untuk membasmi hama dan mengobati penyakit pada tanaman kopi adalah dengan cara kultur teknis, mekanis fisik, aplikasi pestisida hayati, kimiawi dan memanfaatkan musuh alami.
Kopi adalah minuman favorit setiap orang, termasuk mahasiswa. Ada budaya popular meminum kopi oleh orang Indonesia yang disebut “ngopi”. Katanya, ngopi itu mampu mempererat hubungan silaturahmi, ngopi itu mampu menemani malam-malam begadang untuk mengerjakan tugas, dan dengan ngopi itu mampu menemukan gagasan-gagasan ideal dan kreatif. Untuk itu, karena begitu vitalnya peran kopi dalam kehidupan, terutama mahasiswa, penulis berharap, ada mahasiswa Uniba Surakarta yang melakukan penelitian tentang kopi. Terima kasih.
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Ekal Kurniawan
Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae yang telah banyak diusahakan dan dikonsumsi sejak zaman dahulu.
Menurut Soetiarso (2010) katuk termasuk sayuran indigenous yang dapat beradaptasi baik dalam kondisi lingkungan yang relatif beragam.
SNI dan UKM (INdonesia National Standard) and SME's. This paper presented on SME's gathering in Palembang, Feb 21, 2019. Cooperation with National Madani Ventura (PNM) to enhance SME's (especially food) in implementing SNI
3. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis cukup tinggi diantara tanaman perkebunan lainnya, serta berperan
penting sebagai sumber devisa negara selain minyak dan gas (Rahardjo,
2012). Kopi memiliki peluang ekspor tinggi dan memiliki pasar penjualan yang
besar, baik di dalam negeri maupun pasar Internasional. Produksi kopi biji yang
diterima pasar harus memenuhi syarat mutu biji yang baik sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Menurut Badan Standarisasi Nasional (2017),
syarat mutu biji kopi yang baik harus: Tidak adanya serangga hidup, tidak ada
biji berbau busuk dan atau berbau kapang
Taksonomi Tanama Kopi :
Kindom : Palantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : Coffea sp. ( Coffea Arabica L., Coffea canephora,
Coffea liberica, Coffea excels) (Raharjo, 2012 ).
Tanaman Kopi (coffea sp)
4. Coffea sp merupakan salah satu komoditas ekspor penting dari Indonesia. kopi
juga sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat. Budidaya kopi merupakan usaha tani
yang dapat memberikan sumbangan besar dalam peningkatan pendapatan petani dan
permintaan pasar (domestik dan luar negeri) yang makin meningkat (Pusat Penelitian
dan Pengembangan Perkebunan, 2010).
Rendahnya produktivitas kopi adalah akibat adanya serangan hama dan penyakit.
Kuruseng dan Rismayani (2006) juga menyatakan bahwa gejala serangan dari berbagai
hama dan penyakit dapat menurunkan produktivitas kopi. Dalam pelaksanaan karantina
ada 8 tindakan yang menjadi prosedur resmi tindakan karantina hewan, ikan, dan
tumbuhan yang di lakukan oleh petugas karantina atau yang di sebut dengan tindakan
8P. Tindakan karantina meliputi : 1. pemeriksaan, 2. Pengamatan. 3. Pengasingan 4.
Perlakuan, 5. Penahanan, 6. Penolakan, 7. Pemusnaham dan 8. pembebasan,
5. Tujuan:
Mengetahuai OPT/OPTK Pada Komoditas Kopi (coffea sp) Yang di
Temuakan Di Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Padang
Manfaat :
Dapat mengetahui spesies hama pada komoditi kopi
6. Metedologi Pelaksanaan
01. Waktu dan Tempat
Kuliah praktek/magang di
laksanakan pada tanggal 4
Juli 2022 – 19 Agustus
2022 di Balai Karantina
Peratanian Kelas 1 Padang
03Prosedur Kerja
Sampel yang di jemput kelokasi atau
yang langsung di bawa oleh pemilik
di lakukan pengujian di laboratorium
untuk di lakukan pengecekan
serangga hama pada komoditi
tersebut menggunakan metode hand
sampling. Jika di temukan serangga
hama pada sampel langsung diamati
dengan menggunakan mikroskop
stereo dan di lakukan identifikasi
02Alat dan Bahan
Buku laporan hasil temuan
bulan Januari 2022 – Juli
2022,logbookhama, laptop,
Hp, Mikroskop, Petridis, kuas,
computer, nampan, kertas
putih, alcohol dan sampel
komoditi
8. Hasil
No Komoditi Nama Serangga Gambar
1. Kopi Hyphotenemus hampai
Lasioderma serricorne
Ahasverus advena
a. Antena b. L. serricorne
Tabel 1. Serangga Pada Kopi
9. “This is a quote. Words full of wisdom that someone important said and can make the reader
get inspired.”
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Frekuensi Ekspor
Frekuensi Ekspor
Diagram 1. Frekuensi Ekspor Kopi Bulan Janurai – Juli 2022
10. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan sampel yang dilakukan pada bulan Januari
– Juli 2022 pada tanaman kopi terdapat beberapa serangga hama yang
ditemukan yaitu,
1. Hyphotenemus hampai
2. Lasioderma serricorne
3. Ahasverus advena
11. Hyphotenemus hampai
Bulu Padi
(Barrera, 2008).
mempunyai mandibulata
yang mengarah ke depan
(Barrera, 2008).
ukuran protonotum sepertiga
panjang badan menutupi
kepala
Perbandingan
Logbook
serangga hama
Hasil temuan
Berwarna
hitam
kecoklatan
Berbentuk
bulat pendek
12. Lasioderma serricorne
Hasil temuan
Logbok
serangga hama
Perbandingan
Berbentuk
bulat oval
Warna
coklat ke
merahan
kepala ditutupi protonum
apabila dilihat dari atas
Elytra ditutupi oleh
bulu-bulu halus
(Erwin, 2000).
Panjang 2-3 mm
Antena berbentuk sisir
13. Ahasverus advena
Hasil Temuan
Warna coklat
kemerahan
Panjang 2-3 mm
Terdapat tonjolan
seperti gigi
Antena terdiri dari
sekitar 11 ruas
(Rahman, 2012).
Perbandingan
Logbook serangga
hama
Berbentuk
Bulat Oval
14. Berdasarkan diagram 1 dapat kita lihat pada jumlah ekspor kopi
dari bulan Januari 2022 – Juli 2022 frekuensi ekspor komoditi kopi
cendrung tidak stabil. hal ini bisa disebabkan karena kurangnya
permintaan dan produksi kopi. Selain itu peningkatan harga ekspor suatu
komoditas dapat berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan oleh
negara importir menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, stabilitas harga
ekspor kopi perlu dijaga, sehingga dapat meningkatkan penerimaan
ekspor kopi Indonesia.
Produksi merupakan menciptakan atau menambah kegunaan (nilai
guna) suatu barang. Aida Komalasari (2009), menyatakan bahwa
produksi yang meningkat akan berpengaruh positif terhadap penawaran
ekspor. Semakin banyak jumlah suatu produksi, semakin banyak
penawaran ekspor yang mana meningkatkan volume ekspor atau
sebaliknya.
15. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Serangga
Hama Gudang
01 02
03 04
Suhu Kelembaban
Pengemasan Cahaya
16. PENGENDALIAN
Berbagai cara pengendalian telah dilakukan untuk mengendalikan hama
gudang primer maupun sekunder. Penggunaan insektisida sintetik masih memegang
peranan utama dalam kegiatan pengendalian hama gudang pada tempat
penyimpanan. Insektisida yang biasanya digunakan untuk mengendalikan hama
gudang adalah fumigan
fumigan yang umum digunakan adalah metil bromida, fosfin, dan sulfuril
fluorida. Penggunaan insektisida kontak dan fumigan sintetik yang terlalu sering
dapat menyebabkan resistensi pada serangga hama, meninggalkan residu pada
komoditas dan beracun bagi manusia dan hewan Melakukan monitoring untuk
menentukan struktur populasi dan melihat struktur bangunan tempat penyimpanan
atau kendaraan pembawa komodit.
17. KESIMPULAN,,,,,
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 35 hari tangal 4 juli
2022- 19 Agustus 2022. Dapat disimpulkan ditemukan beberapa organisme
pengganggu tumbuhan (OPT) yang merupakan hama gudang atau hama
pascapanen yaitu Hypothenemus hampei, Lasioderma serricone, Ahasverus
advena. Untuk mengetahui jenis dan morfologi serangga hama yang kita temui
dapat menggunakan bantuan mikroskop ster eo untuk lebih memperjelas
bentuk bagian Kepala, Thoraks, dan abdomen.
Kegiatan identifikasi hama komoditas kopi (coffea sp.) di Balai Karantina Pertanian
kelas 1 padang adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintahan untuk
mencegah masuk dan tersebarnya OPT/ OPTK berdaskan peraturan
perundangan. Upaya tersebut dilaksanakan melalui penerapan syarat – syarat dan
tindakan karantina tumbuhan terhadap media pembawa yang dilalulintaskan
(ekspor, impor, antar area) di tempat – tempat pemasukan dan pengeluaran.
18. DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budi Daya Pengelolaan Kopi Arabika dan Robusta.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Aida Komalasari. 2009. Analisis Tentang Pelaksanaan Plant Layout Dalam Usaha Meningkatkan
Efisiensi Produksi. Universitas Widyatama. Bandung
Rahman, Muskina Dj., et. al. 2012. Komunitas Serangga Hama Pada Komoditi Jagung Di
Kecamatan Mootilango, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Vol 18 (3).
Hal 178-185
Erwin. 2000. Hama dan Penyakit Tembakau Deli. Balai Penelitian Tembakau Deli
PTPN II (Persero), Tanjung Morawa Medan. Hal 52-56.
Barrera J. F. 2008. Coffee Pests and Their Management. Encyclopedia of Entomology. 2nd ed.
Springer: 961-998
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2010. Panduan Lengkap Budidaya Kakao. PT
Agromedia Pustaka : Jakarta.