slide ini merupakan bahan ajar untuk materi bab Tata surya topik kelayakan planet bumi untuk kehidupan. slide ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas SSP 2 di serangkaian kegiatan PPG SM3T angkatan 3 Jururan Geografi kampus UM tahun 2015.
slide ini merupakan bahan ajar untuk materi bab Tata surya topik kelayakan planet bumi untuk kehidupan. slide ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas SSP 2 di serangkaian kegiatan PPG SM3T angkatan 3 Jururan Geografi kampus UM tahun 2015.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
1. Lapisan ozon atau perisai ozon adalah salah bagian dari stratosfer bumi yang mampu
menyerap radiasi ultraviolet yang dipancarkan matahari. Sebagian besar lapisan ozon (90%)
terletak pada sisi terdalam stratosfer, yaitu 20-30km diatas permukaan bumi, sisanya (10%) berada
pada trofosfer, lapisan langit yang berada lebih dekat dari permukaan bumi. Adanya lapisan ozon
yang menyelimuti bumi ditemukan ketika tidak ada radiasi dengan panjang gelombang 310 nm
pada zona spectrum ultraviolet yang sampai ke permukaan bumi. Dari fenomena tersebut ditarik
sebuah kesimpulan deduktif bahwa ada materi pada atmosfer bumi yang menyaring gelombang
ultraviolet matahari.
Ozon terbentuk ketika atom oksigen dan molekul oksigen menyatu, atom oksigen terbentuk
ketika molekul oksigen (O2) terpapar oleh cahaya ultraviolet dengan energi yang besar, kemudian
dalam waktu singkat atom oksigen menyatu kembali dengan molekul oksigen (O2) sehingga
membentuk ozon (O3). Proses tersebut adalah siklus ozon-oksigen dimana ozon selalu terbarukan
pada lapisan stratosphere bumi.
Proses pembentukan ozon (O3) terjadi bersamaan dengan proses penyerapan radiasi sinar
Ultraviolet B dan Ultraviolet C. UVB dan UVC masing – masing memiliki energi yang lebih besar
jika dibandingkan dengan UVA yaitu 3.94–4.43 eV (electronvolt) dan 4.43–12.4 eV. Sebagian
energi yang dimiliki oleh UVB dan seluruh energi yang dimiliki UVC terpakai untuk memecah molekul
O2 sehingga dihasilkan atom O sehingga radiasi sianr UVB yang berbahaya bagi organisme di
permukaan bumi sebagian telah hilang atau terserap pada lapisan ozon di stratosfer.
Ketebalan lapisan ozon tidak seragam untuk semua daerah di muka bumi. Pada umumnya
lapisan ozon lebih tipis di sekitar ekuator jika dibandingkan dengan daerah kutub. Faktor lain yang
mempengaruhi ketebalan ozon adalah musim, secara umum lapisan ozon lebih tebal ketika musim
semi dan lebih tipis ketika musim gugur. Alasan pengaruh koordinat latitude dan ciaca terhadap
ketebalan ozon masih sulit untuk dijelaskan dimana melibatkan pola sirkulasi atmosfir dan
intensitas cahaya.
Pengukuran spektroskopik untuk mengetahui seberapa besar kolom ozon dilakukan oleh
Fabry dan Buisson (1913, 1921), sehingga diketahui bahwa jika semua molekul ozon di lapisan
atmosfir pada lintang tengah dipisahkan dari seluruh jumlah molekul gas yang ada dan kemudian
dimampatkan pada tekanan atmosfir (1 bar) maka ketebalan lapisan atmosfir hanya mencapai 3
mm. Meskipun demikian kemampuan ozon dalam menyerap gelombang radiasi matahari mutlak
diperlukan oleh organisme yang ada di bumi.