Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pendidikan kepramukaan, gerakan pramuka, keanggotaan pramuka, motto dan kode kehormatan pramuka, lambang gerakan pramuka, serta jenis-jenis salam pramuka.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang Gerakan Pramuka yang mencakup (1) pengertian Gerakan Pramuka sebagai proses pembentukan kepribadian dan akhlak mulia melalui nilai-nilai kepramukaan, (2) motto Gerakan Pramuka yaitu "Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan", dan (3) lambang Gerakan Pramuka berupa tunas kelapa yang mencerminkan kegunaan setiap bagian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pendidikan kepramukaan, gerakan pramuka, keanggotaan pramuka, motto dan kode kehormatan pramuka, lambang gerakan pramuka, serta jenis-jenis salam pramuka.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang Gerakan Pramuka yang mencakup (1) pengertian Gerakan Pramuka sebagai proses pembentukan kepribadian dan akhlak mulia melalui nilai-nilai kepramukaan, (2) motto Gerakan Pramuka yaitu "Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan", dan (3) lambang Gerakan Pramuka berupa tunas kelapa yang mencerminkan kegunaan setiap bagian.
PEMBELAJARAN AWAL PENGGALANG
etiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang disebut regu. Setiap regu terdiri atas 8 orang Penggalang. Regu dipimpin oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama hewan, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama tumbuhan (bunga), semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk satuan putra dan satuan putri. Dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan dengan Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka Penggalang putri.
Satuan ini dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putra juga. Demikian sebaliknya untuk satuan Penggalang Putri dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putri juga.
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Pramuka Penegak yang meliputi pengertian Penegak, tujuan Kepenegakan, struktur organisasi Ambalan dan Sangga, tingkatan dalam Penegak, peran Pembina, contoh kegiatan Penegak, serta Satuan Karya sebagai lembaga pendidikan khusus berdasarkan minat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sejarah kepramukaan di Indonesia dan dunia, serta penjelasan mengenai tingkatan-tingkatan dan satuan organisasi pramuka di Indonesia mulai dari pramuka siaga, penggalang, hingga penegak. Diberikan pula penjelasan mengenai lambang pramuka dan arti kiasannya.
Gerakan Pramuka adalah organisasi kepanduan nonformal di Indonesia yang bertujuan membentuk kepribadian anggotanya menjadi beriman, berakhlak mulia, patriotik, taat hukum, disiplin, serta berguna bagi bangsa dan negara. Gerakan Pramuka mendidik anggotanya melalui kegiatan menarik di alam terbuka dengan menggunakan prinsip dan metode kepanduan seperti sistem berkelompok dan tanda kecakapan.
Pramuka Penggalang adalah peserta didik berusia 11-15 tahun yang sedang menuju masa dewasa. Mereka senang bergerak dan mengembara serta ingin hal-hal baru. Kurikulum pendidikan kepramukaan terdiri atas syarat kecakapan umum, khusus, dan garuda. Organisasi kepenggalangan terdiri atas regu, dewan, dan majelis penggalang yang memiliki peran masing-masing.
Gerakan Pramuka Indonesia adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia untuk membentuk karakter dan keterampilan pada anggotanya melalui kegiatan di alam terbuka dengan metode kepanduan. Gerakan Pramuka memiliki 17 juta lebih anggota, menjadikannya organisasi kepanduan terbesar di dunia.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
PEMBELAJARAN AWAL PENGGALANG
etiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang disebut regu. Setiap regu terdiri atas 8 orang Penggalang. Regu dipimpin oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama hewan, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama tumbuhan (bunga), semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk satuan putra dan satuan putri. Dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan dengan Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka Penggalang putri.
Satuan ini dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putra juga. Demikian sebaliknya untuk satuan Penggalang Putri dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putri juga.
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Pramuka Penegak yang meliputi pengertian Penegak, tujuan Kepenegakan, struktur organisasi Ambalan dan Sangga, tingkatan dalam Penegak, peran Pembina, contoh kegiatan Penegak, serta Satuan Karya sebagai lembaga pendidikan khusus berdasarkan minat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sejarah kepramukaan di Indonesia dan dunia, serta penjelasan mengenai tingkatan-tingkatan dan satuan organisasi pramuka di Indonesia mulai dari pramuka siaga, penggalang, hingga penegak. Diberikan pula penjelasan mengenai lambang pramuka dan arti kiasannya.
Gerakan Pramuka adalah organisasi kepanduan nonformal di Indonesia yang bertujuan membentuk kepribadian anggotanya menjadi beriman, berakhlak mulia, patriotik, taat hukum, disiplin, serta berguna bagi bangsa dan negara. Gerakan Pramuka mendidik anggotanya melalui kegiatan menarik di alam terbuka dengan menggunakan prinsip dan metode kepanduan seperti sistem berkelompok dan tanda kecakapan.
Pramuka Penggalang adalah peserta didik berusia 11-15 tahun yang sedang menuju masa dewasa. Mereka senang bergerak dan mengembara serta ingin hal-hal baru. Kurikulum pendidikan kepramukaan terdiri atas syarat kecakapan umum, khusus, dan garuda. Organisasi kepenggalangan terdiri atas regu, dewan, dan majelis penggalang yang memiliki peran masing-masing.
Gerakan Pramuka Indonesia adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia untuk membentuk karakter dan keterampilan pada anggotanya melalui kegiatan di alam terbuka dengan metode kepanduan. Gerakan Pramuka memiliki 17 juta lebih anggota, menjadikannya organisasi kepanduan terbesar di dunia.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
5. Penggalang itu memiliki sifat keingintahuan (curiosity)
yang tinggi, semangat yang kuat, sangat aktif, dan suka
berkelompok. Oleh sebab itu,titik terberat dari
latihannya,tentu terletak pada kegiatan regu yang didasari
oleh sistem beregu dalam seluruh pelaksanaan kegiatan
dari pasukan penggalang.
6. Kegiatan penggalang
1. Berkarakter
2. Dinamis
3. Progresif
4. Menantang
Pembina memiliki peranan yang begitu penting dalam
mengemas bahan latihan,kemudian kreativitas pembina
itu sangat dibutuhkan agar tujuan pembinaan mudah
tercapai.
8. Istilah diambil dari
kiasan dasar Gerakan Pramuka
yang bersumber dari romantika
perjuangan bangsa dalam meraih
kemerdekaan dari penjajahan
Belanda yaitu “ masa menggalang
persatuan “ yang diwujudkan dalam
ikrar sumpah pemuda tanggal 28
Oktober 1928
14. Tanda Kecakapan Umum Pramuka
Penggalang berbentuk huruf V dengan
sisi pendek 1,3 cm dan sisi panjang 4,5
cm dan kedua kaki tersebut
membentuk susut 1200, berwarna
dasar merah. Sisi kaki-kaki huruf V itu
lurus. Didalam Kedua Kaki huruf V itu
terdapat GAMBAR MAYANG TERURAI
(Bertangkai Bungan Kelapa Muda Tiga
Buah) berwarna putih.
15. Mayang Terurai bertangkai 3 buah menggambarkan
bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan
menarik. Mengibaratkna Pramuka Penggalang yang
riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon
tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi
dirinya dengan jiwa yang berlandaskan pada Tri Satya
Mayang Terurai yang mekar
kesamping, mengibaratkan makin
terbukanya pandangan pramuka
penggalang dan menerima
pengaruh yang baik dari sekitar
lingkungannya
17. SIFAT KARAKTER
PRAMUKA PENGGALANG
Sangat Bangga Bila Mendapat Pujian
Gemar Berpetualang
Suka Berkelompok Dengan Teman Sebaya Terutama Yang Seaspirasi
Bangga Apabila Diberi Tanggungjawab
Bangga bila diperlakukan/disamakan dengan orang dewasa
Suka Usil dan Mengganggu Orang Lain
Cepat Bosan
Selalu Ingin Bergerak / Tidak Mau Berdiam Diri Lama-Lama
Ingin Menjadi Yang Terbaik
Menyukai Hal-hal Yang Baru
18.
19. Salah satu Metode
Kepramukaan adalah Kegiatan
Menarik dan Menantang serta
mengandung nilai pendidikan
yang sesuai dengan
perkembangan jasmani dan
rohani peserta didik. Atas dasar
tersebut kegiatan Pramuka
Penggalang harus disesuaikan
dengan kondisi jasmani dan
rohani pramuka penggalang
yang dikemas secara menarik,
menantang dan menyenangkan
serta bervariasi.
20. SIFAT KEGIATAN PRAMUKA PENGGALANG
Patriotisme
atau
Kepahlawa
nan
Petualang
an atau
Penjelaja
han Alam
Kompetisi
Regu /
Kelompok
Aktualisasi
Diri Melalui
Pentas Seni
Budaya DLL
Kompetisi
perorangan
di bidang
IPTEK dll
Kepedulian
Sosial,
Pengabdian
Masyarakat
Pemanta
pan Iman
dan
Taqwa
KTYE
22. Pasukan dipimpin oleh
seorang Pembina Pasukan
Penggalang disingkat
Pembina Penggalang
dibantu Pembantu Pembina
Penggalang.
Pembina Penggalang
sedikitnya berusia 21 tahun,
sedang Pembantunya
berusia sekurang-kurangnya
20 tahun.
23. Pembina dan
Pembantu Pembina
Pasukan Penggalang
Putra harus dijabat
oleh pria, sedangkan
Pembina dan
Pembantu Pembina
Penggalang Putri
harus dijabat oleh
wanita
25. Setiap regu terdiri atas 6
sampai 8 orang
dan memiliki nama yang
dipilih sendiri oleh
anggotanya. Regu putra
menggunakan nama
binatang dan regu putri
menggunakan nama
bunga atau tumbuh-
tumbuhan.
26. Setiap regu memiliki
bendera regu yang bergambar
sesuai dengan nama regu dan
menjadi ciri khas yang
menandai regu tersebut.
Bendera regu dipegang oleh
Pemimpin Regu dengan
tongkat setinggi 160 cm dengan
ukuran bendera
25 cm x 35 cm.
29. Di antara Pemimpin Regu
dipilih salah seorang dari
dan oleh mereka untuk
melaksanakan tugas di
tingkat pasukan yang
disebut Pemimpin Regu
Utama, dipanggil
PRATAMA.
32. Untuk pendidikan kepemimpinan
dan mengikutsertakan dalam
pengambilan keputusan para
pramuka penggalang, dibentuk
DEWAN PASUKAN
PENGGALANG, disingkat
DEWAN PENGGALANG, yang
terdiri atas Pemimpin Regu Utama,
para Pemimpin Regu, Wakil
Pemimpin Regu, Pembina
Penggalang dan para Pembantu
Pembina Penggalang
33. Dewan Penggalang dikoordinasikan
oleh Pembina Pasukan Penggalang.
Ketua Dewan Penggalang adalah PRATAMA,
sedangkan jabatan Penulis dan Bendahara Dewan
Penggalang dipegang secara bergilir oleh para
anggota Dewan Penggalang.
Masa bakti Ketua Dewan Penggalang adalah
6 bulan, dan dapat dipilih kembali maksimal
2 kali berturut-turut.
34. • Mengurus dan mengatur program kegiatan-kegiatan Pasukan
Penggalang.
• Mengevaluasi program kegiatan.
• Mendukung regu dalam kegiatan mengintegrasikan anggota baru.
• Menyelenggarakan pemilihan Pemimpin Regu dan Wakil Pemimpin
Regu.
• Merekrut anggota regu baru.
• Menyiapkan materi yang akan dibahas dalam Dewan Majelis
Penggalang
• Dalam rapat Dewan Penggalang, Pembina dan Pembantu Pembina
bertindak sebagai penasehat, pengarah, pembimbing serta
mempunyai hak mengambil keputusan terakhir, dalam hal-hal
yang dinilai membahayakan peserta didik.