1. 4.3. EQ (EMOTIONAL
QUOTIENT
Kemampuan berhubungan dengan orang lain
Menghargai emosi negative orang lain
Sabar menghadapi emosi negative orang lain
Sadar dan menghargai emosi diri sendiri
Emosi negative untuk membina hubungan
Peka terhadap emosi orang lain
Tidak bingung menghadapi emosi orang lain
Tidak menganggap lucu emosi orang lain
Tidak memaksa apa yang harus dirasakan
Tidak harus membereskan emosi orang lain
2. PENDAHULUAN
Menurut Daniel Goleman : orang yang mempunyai IQ
tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan
yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ -nya
rata-rata tetapi EQ-nya tinggi, artinya bahwa
penggunaan EQ atau olahrasa justru menjadi hal yang
sangat penting, dimana menurut Goleman dalam dunia
kerja, yang berperan dalam kesuksesan karir
seseorang adalah 85% EQ dan 15% IQ
Kita perlu mengembangkan IQ – menyangkut
pengetahuan dan keterampilan, namun kita juga harus
dapat menampilkan EQ yang sebaik-baiknya karena
EQ harus dilatih
3. Memahami Kecerdasan
Kemampuan menggunakan konsep abstrak
Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri
dengan situasi baru
Kemampuan mempelajari dan memahami sesuatu
Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi dalam kehidupan manusia
Kemampuan untuk menghasilkan persoalan -persoalan
baru untuk diselesaikan
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan
memunculkan penghargaan dalam budaya seo rang
individu
4. Memahami Kecerdasan
To judge well
To comprehend well
To reason well
Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru bagi yang
bersangkutan
Serasi tujuan dan ek onomis
Masalah mengandung tingkat kesulitan
Keterangan pemecahannya dapat diterima
Sering menggunakan abstraksi
Bercirikan k ecepatan
Memerlukan pemusatan perhatian
5. PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan k emampuan IQ dan
EQ ag ar supaya dapat memanfaatkan hati
nurani k ita yang terdalam mak a k ita jug a
harus membina SQ yang merupakan
cerminan hubungan k ita deng an Sang
Pencipta / Allah SW T, melalui SQ k ita
dilatih menggunakan k etulusan hati k ita
sehingga mempertajam apa yang dapat
k ita tampilkan
6. Memahami
Kecerdasan
Pem bawaan ; k apasitas / batas k esanggupan
Kem atangan ; telah m enc apai k es anggupan
m enjalank an f ungs inya , erat k aitan dengan
um ut
Pem bentuk an ; pengaruh dari luar
Minat
Kebebas an ; terutam a dalam m em ec ahk an
m as alah
8. 4.1. KECERDASAN
Kenapa ada orang disebut lebih cerdas dari
yang lain ?
Ketika seorang anak usia 2 tahun dapat mengeja
sederetan huruf pembentuk kata, bahkan
kalimat, dengan baik dan benar, serta merta
orang tua dan lingkungannya menyebut ia “anak
cerdas”
Sederhana dasar yang dipakai, banyak anak lain
dalam usia tersebut sama sekali belum mampu
melakukan hal itu
11. 4.3. EQ (EMOTIONAL
QUOTIENT
Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri,
perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri,
mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan
dengan orang lain
Kemampuan mengindra, memahami dan dengan
efektif menerapkan kekuatan ketajaman, emosi
sebagai sumber energi, informasi, dan pengaruh
Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri,
kepekaan sosial, dan adaptasi sosial
Aspek Eq Ada Lima
13. 4.3. EQ (EMOTIONAL
QUOTIENT
Kemampuan berhubungan dengan orang lain
Saat emosional adalah saat mendengatkan
Berempati
Mengungkapkan dan memahami perasaan
Mengendalikan amarah
Kemandirian
Kemampuan menyesuaikan diri
Disukai
Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi
Ketekunan
16. 4.3. EQ
(EMOTIONAL
QUOTIENT
Y a k i n t a h u s e m u a h a l
S e r i n g m e n g g u n a k a n f i k i r a n u n t u k m e n a l a r b u k a n
u n t u k m e r a s a k a n
M e y a k i n i b a h w a I Q l e b i h p e n t i n g d a r i E Q
S e r i n g m e m b u a t p r i o r i t a s - p r i o r i t a s y a n g m e r u s a k
k e s e h a t a n k i t a s e n d i r i K e m a m p u a n a k a d e m i k ,
n i l a i r a p o r t , p r e d i k a t k e l u l u s a n p e r g u r u a n t i n g g i
t i d a k b i s a m e n j a d i t o l a k u k u r s e b e r a p a b a i k
k i n e r j a s e s e o r a n g s e s u d a h b e k e r j a a t a u
s e b e r a p a t i n g g i s u k s e s y a n g a k a n d i c a p a i
18. 4.3. EQ (EMOTIONAL
QUOTIENT
Mengek spresik an k en yataan bahwa tidak seorangpun m em ilik i
perasaan yang sam a tentang persoalan yang serupa
Mengek ang em osi adalah tindak an tidak sehat dan dapat
m engarahk an k ita k edalam cara -cara yang negative
Mem pertajam intuisi pem ecahan m asalah k etik a m enghadapi suatu
m asalah yang k ita tidak m ungk in dapat m engontroln ya
Mengetahui k eterbatasan diri sendiri dan tahu k apan k ita perlu
m engubah strategi
Mem ungk ink an orang lain m enjadi diri sendiri, tanpa m em ak sak an
harapan k ita pada m erek a
Mengetahui diri sendiri dan m enghargai potensi yang k ita m ilik i
bagi pertum buhan pribadi
Mengetahui pentingn yak asih sayang, perhatian dan berbagi
bersam a
19. 4.4. SQ
Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri
Kecerdasan spiritual adalah sumber yang
mengilhami menyemangati dan mengikat diri
seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa
batas waktu
Kecerdasan spiritual sering disebut SQ
penemunya Danah Zohar dan Lan Marshall,
London, 2000) cenderung diperlukan bagi setiap
hamba Tuhan untuk dapat berhubungan
denganTuhannya
20. SQ Dalam
Penelitian
Memiliki prinsip dan visi yang kuat
Mampu melihat kesatuan dalam
keanekaragaman
Mampu memaknai setiap sisi
kehidupan
Mampu mengelola dan bertahan
dalam kesulitan dan penderitaan
24. Visi Yang Kuat
Setelah prinsip, k ita harus mempunyai visi
Deng an visi k ita bisa melihat bag aimana
sesuatu deng an apa adanya, jernih dari
sumber cahaya k ebenaran
Contoh : Belajar itu tidak sek edar mencari
ang ka raport, ijazah atau bisa mencari
k erja yang bergaji pantas
25. Mampu Memaknai Setiap
Sisi Kehidupan
Semua yang terjadi di alam raya ini ada
maknanya
Semua kejadian pada diri kita dan
lingkungan ada hikmahnya, semua
diciptakan ada tujuannya
Contoh : Thomas Edison menjadi sukses
dan cemerlang dengan berbagai
termuannya setelah melalui caci maki dan
kegagalan-kegagalan
26. Kecerdasan Spiritual
Bagi Pelaksana Profesi
SDM sebagai pelak sana dari suatu profesi dengan tingkat
k ecelakaan spiritual yang tinggi adalah pemimpin yang tidak
sek edar beragama, tetapi terutama beriman dan bertaqwa
k epada Allah SW T.Seorang pelak sana profesi yang beriman
adalah orang yang per caya bahwa Tuhan itu ada, Maha
Melihat, Maha Mendengar dan Maha Mengetahui apa -apa yang
diucapkan, diperbuat bahk an isi hati atau niat manusia
Seorang pelak sana profesi dapat membohongi pelak sana -
pelak sana profesi yang lain yang ada di lembaga k erjanya
ataupun di luar lembaga k erjanya, tetapi tidak dapat
membohongi Tuhannya
Pemimpin tipe ini dalam menjalankan tugasnya selalu berpijak
k epada amar am’ruf nahi munkar
27. 4.5. CQ
KECERDASAN
KREATIVTAS
K e l a n c a r a n : K e m a m p u a n m e m p r o d u k s i b a n y a k i d e
K e l u w e s a n : K e m a m p u a n u n t u k m e n g a j u k a n b e r m a c a m -
m a c a m p e n d e k a t a n j a l a n p e m e c a h a n m a s a l a h
K e a s l i a n : K e m a m p u a n u n t u k m e l a h i r k a n g a g a s a n y a n g
o r i s i n a l s e b a g a i h a s i l p e m i k i r a n s e n d i r i
P e n g u r a i a n : K e m a m p u a n m e n g u r a i k a n s e s u a t u s e c a r a
t e r p e r i n c i
P e r u m u s a n : K e m a m p u a n u n t u k m e n g k a j i k e m b a l i s u a t u
p e r s o a l a n K e m b a l i m e l a l u i c a r a y a n g b e r b e d a d e n g a n y a n g
s u d a h l a z i m
28. 4.5. CQ KECERDASAN
KREATIVTAS
Kepasihan yang ditunjukkan oleh
kemampuan menghasilkan sejumlah besar
gagasan dan ide-ide pemecahan masalah
secara lancar dan cepat
Keluwesan yang pada umumnya mengacu
pada kemampuan untuk menemukan
gagasan atau ide yang berbeda-beda dan
luar biasa untuk memecahkan suatu
masalah