SlideShare a Scribd company logo
Kasus 3 Kampus Islam (Jakarta, Bandung danYogyakarta)
PPIM 2021
Potret Moderasi Beragama di
Kalangan Mahasiswa Muslim
StudiTiga Kampus Islam (Jakarta, Bandung,Yogyakarta)
2021
Latar
Belakang:
Ada
Fenomena
R/VE di
Perguruan
Tinggi
– Selama ini perguruan tinggi Islam dikenal sebagai salah satu “pilar
Islam moderat” di Indonesia—bersama dengan Muhammadiyah
dan NU (Bruinessen, 2009: 219; Lukens-Bull, 2013: 32).
– Para alumni IAIN, terserap dalam kerangka berpikir yang
tersimpul dalam ideologi pembangunan, atau modernisasi, yang
pada dekade 1980-an merupakan ideologi dominan (Jabali dan
Jamhari, 2002)
– Dalam satu dekade terakhir, beberapa survei menunjukkan bahwa
perguruan tinggi Islam memiki kerentanan yang cukup kuat
terhadap ideologi-keagamaan yang bersifat radikal (Survey BNPT
2017, PPIM UIN Jakarta 2017, Alvara Research Center 2017, Setara
Institute 2019);
Mengapa
Moderasi
Beragama?
– Pada 2019, Kementerian Agama Buku dengan judul “Mederasi
Beragama” (Jakarta: Litbang Kemenag, 2019) sebagai bentuk
penjelasan tentang konsep moderasi bergama secara
komprehensif dan kontekstualisasinya di Indonesia;
– Melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Nomor
B- 3663.1/Dj.I/BA.02/10/2019 tertanggal 29 Oktober 2019 tentang
Rumah Moderasi Beragama). Edaran tersebut meminta
Rektor/Ketua PerguruanTinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)
untuk mendirikan Rumah Moderasi Beragama di kampus masing-
masing.
– Pada 2020, “Moderasi Beragama” menjadi bagian tak terpisahkan
“Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan” RPJMN 2020-
2024 dan merupakan prioritas pembangunan nasional;
Mengapa
PTKIN?
– Belum ada model implementasi Moderasi Beragama di
PTKIN yang dipergunakan sebagai bentuk ketahanan
(resilience) dari ekstremisme/kekerasan (VE/
radikalisme);
– Implementasi Moderasi Beragama akan strategis jika
sejalan dengan konteks kultur, sistem, dan tantangan
spesifik yang dihadapi PTKIN;
– Kapasitas Institusi merupakan faktor strategis yang
harus mendapatkan perhatian khusus dalam
mengimplementasikan Moderasi Beragama;
Dimensi Kalimat Penjelasan & Keterangan Turunan Perilaku
Komitmen
Kebangsaan
“..sejauh mana cara pandang, sikap, dan praktik beragama
seseorang berdampak pada kesetiaan terhadap konsensus
dasar kebangsaan, terutama terkait dengan penerimaan
Pancasila sebagai ideologi negara, sikapnya terhadap
tantangan ideologi yang berlawanan dengan Pancasila, serta
nasionalisme.”
• Persetujuan terhadap Azas Berbangsa di UUD 1945
dan Pancasila
• Berpartisipasi dalam aktivisme dan partisipasi
sebagai warga negara yang baik
• Rasa trust kepada institusi negara sebagai bentuk
demokrasi
Toleransi (Ekstra-
Intra dan Praktik
yang
mengakomodasi
budaya lokal)
“..sikap untuk memberi ruang dan
tidak mengganggu hak orang lain untuk berkeyakinan,
mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan
pendapat, meskipun hal tersebut berbeda dengan apa yang
kita yakini.”
“..kesediaan untuk menerima praktik amaliah keagamaan yang
mengakomodasi kebudayaan lokal dan tradisi.”
(Kedua indikator ini digabung karena memiliki perilaku yang
serupa)
• Toleransi: masuk ke level 4 Intercultural Stage
Bennet à hanya ‘menerima’.
• Penelitian ini mengambil level 5 nya yaitu saling
memahami dan bisa melihat dari sudut pandang
orang lain (empati).
• Boer & Muynck (2015) à toleransi memerlukan
kesadaran memperlakukan bahwa setiap individu
punya hak asasi manusia dan berempati satu
dengan yang lain.
• Empati diterjemahkan ke dalam empati antar umat
beragama atau aliran agama.
• Memperlakukan orang lain sesuai hak asasi manusia
(keesetaraan) diukur dengan social dominance
orientation
Anti-Kekerasan “.. radikalisme, atau kekerasan, dalam konteks
moderasi beragama ini dipahami sebagai suatu ideologi (ide
atau gagasan) dan paham yang ingin melakukan perubahan
pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara
kekerasan/ekstrem atas nama agama, baik kekerasan verbal,
fisik dan pikiran.”
• Mempunyai belief anti kekerasan dalam
menyelesaikan masalah
Indikator moderasi beragama (Kemenag, 2019)
5
Pertanyaan Penelitian
dan Metode
Pertanyaan
Penelitian
1. Bagaimana gambaran “Moderasi Beragama” di lingkungan PTKIN?
a. Sikap dan Perilaku Moderasi Beragama individu di dalam sistem
PTKIN
b. Implementasi “Moderasi Beragama” dalam Kebijakan dan Program di
PTKIN
2. Capacity Building apa yang dibutuhkan PTKIN dalam
meningkatkan moderasi beragama?
a. Sebagai faktor resiliensi, variabel moderasi beragama apa yang
memprediksi opini pro-VE/ radikalisme?
3. Sejauh mana capacity building yang dilakukan efektif dalam
meningkatkan implementasi moderasi beragama di PTKIN?
Pendekatan
Mixed Method
untuk
Menjawab
Pertanyaan
Penelitian
1. Bagaimana gambaran “Moderasi Beragama”
di lingkungan PTKIN?
a. Sikap dan Perilaku Moderasi Beragama
individu di dalam sistem PTKIN
b. Implementasi “Moderasi Beragama” dalam
Kebijakan dan Program di PTKIN
2. Capacity Building apa yang dibutuhkan PTKIN
dalam meningkatkan moderasi beragama?
a. Sebagai faktor resiliensi, variabel moderasi
beragama apa yang memprediksi opini pro-
VE/ radikalisme?
3. Sejauh mana capacity building yang dilakukan
efektif dalam meningkatkan implementasi
moderasi beragama di PTKIN?
Riset Kuantitatif
- Survei Online
- Stratified Random
Sampling/Purposive Sampling
- Mahasiswa umum (sampel
analisis), mahasiswa key actor,
dosen/pejabat fakultas
Pendekatan
Mixed Method
untuk
Menjawab
Pertanyaan
Penelitian
1. Bagaimana gambaran “Moderasi Beragama”
di lingkungan PTKIN?
a. Sikap dan Perilaku Moderasi Beragama
individu di dalam sistem PTKIN
b. Implementasi “Moderasi Beragama” dalam
Kebijakan dan Program di PTKIN
2. Capacity Building apa yang dibutuhkan PTKIN
dalam meningkatkan moderasi beragama?
a. Sebagai faktor resiliensi, variabel moderasi
beragama apa yang memprediksi opini pro-
VE/ radikalisme?
3. Sejauh mana capacity building yang dilakukan
efektif dalam meningkatkan implementasi
moderasi beragama di PTKIN?
Riset Kuantitatif
- Survei Online
- Stratified Random
Sampling/Purposive Sampling
- Mahasiswa umum (sampel
analisis), mahasiswa key actor,
dosen/pejabat fakultas
Riset Kualitatif
- FGD Online
- Purposive Sampling
- Mahasiswa key actor &
mahasiswa tingkat 2, dosen,
pejabat fakultas, pemimpin
Lembaga moderasi beragama
kampus
Sampling
Kuantitatif
Populasi Target Sampel Sampel yang Didapat
Mahasiswa Umum
(stratified random
sampling)
954
(318 per PTKIN)
949
SGD: 313
SUKA: 318
SH: 318
Mahasiswa Rujukan
(purposive sampling)
126
(42 per PTKIN)
117
SGD: 37
SUKA: 42
SH: 38
Dosen dan Pejabat
(stratified random
sampling & purposive
sampling)
180
(60 per PTKIN)
125
SGD: 45
SUKA: 51
SH: 29
Jumlah Peserta
Kualitatif
Jenis Partisipan P L TOTAL
UIN Syarif Hidayatullah
Rektorat, Dekanat,
Pusat/Lembaga 4 6 10
Dosen 1 2 3
Mahasiswa Key Actors 2 8 10
MahasiswaTingkat 2 3 3 6
UIN Sunan Gunung
Djati
Rektorat, Dekanat,
Pusat/Lembaga 1 6 7
Dosen 3 6 9
Mahasiswa Key Actors 2 8 10
MahasiswaTingkat 2 2 3 5
UIN Sunan Kalijaga
Rektorat, Dekanat,
Pusat/Lembaga 4 3 7
Dosen 4 5 9
Mahasiswa Key Actors 3 5 8
MahasiswaTingkat 2 4 2 6
TOTAL 33 57 90
Prosedur
Pengambilan
Data
Randomisasi
dan/atau
pembuatan pool
partisipan
Enumerator
mengontak
partisipan
Sesi pengambilan
data melalui
Zoom
Pengambilan data
daring/langsung
secara individual
Kelebihan dan
kesulitan
dalam
pengambilan
data
Kelebihan
– Randomisasi dengan memastikan representasi fakultas, PTKIN,
dan jenis kelamin
– Jumlah sampel untuk dataset yang akan digunakan dalam analisis
utama cukup besar
Kesulitan
– Response rate rendah dalam kontak di awal untuk semua populasi
mengurangi tingkat randomness dalam sampling, karena
kemungkinan ada kesamaan karateristik di antara partisipan yang
bersedia ikut
– Gangguan teknis saat pengambilan data
ModelAnalisis dan
Variabel
ModelAnalisis
2. Bagaimana gambaran
“Moderasi Beragama” di
lingkungan PTKIN?
1.Variabel moderasi
beragama apa yang
memprediksi opini pro-VE/
radikalisme?
2. Analisis deskriptif variabel-
variabel moderasi beragama
1. Multiple regression dengan
variabel moderasi beragama
sebagai prediktor dan opini
pro-VE/ radikalisme sebagai
kriterion
Variabel
moderasi
beragama apa
yang
memprediksi
opini pro
radikalisme?
Toleransi
Komitmen
Kebangsaan
Anti-Kekerasan
Empati Eksternal
EI: Empati
Soc. Dominance
Orientation
Anti-Kekerasan (BRAVE)
CAS: Politik Praktis
Opini Pro-Ekstrimisme
Kekerasan
EI: Penolakan
CAS: Aktivisme
CAS: Kewarganegaraan
Baik
CAS: Kepercayaan thd.
Pem.
CAS: UUD
CAS: PilDa
CAS: PilNas
-0.268***
0.003
0.161***
0.200***
-0.172***
0.168***
0.241***
-0.166
-0.135***
0.070
-0.048
-0.005
Variabel
moderasi
beragama apa
yang rentan?
Toleransi
Komitmen
Kebangsaan
Anti-Kekerasan
Empati Eksternal
EI: Empati
Soc. Dominance
Orientation
Anti-Kekerasan (BRAVE)
CAS: Politik Praktis
Opini Pro-VE/ Radikalisme
EI: Penolakan
CAS: Aktivisme
CAS: Kewarganegaraan
Baik
CAS: Kepercayaan thd.
Pem.
CAS: UUD
CAS: PilDa
CAS: PilNas
-0.268***
0.003
0.161***
0.200***
-0.172***
0.168***
0.241***
-0.166
-0.135***
0.070
-0.048
-0.005
Empati
Eksternal
MahasiswaNon-KeyActor
Skala 1-6.Titik tengah (median) direpresentasikan oleh garis merah, mean skor dari tiap PTKIN dan rentang CI 95%
(Confidence Interval) direpresentasikan oleh titik berwarna dan error-bar.
Di ketiga PTKIN, pengambilan perspektif terhadap penganut agama lain rendah. Idealnya, empati afektif dan
pengambilan perspektif tinggi. Karena itu dapat dikatakan bahwa empati eksternal merupakan faktor yang rentan.
Empati
Internal
MahasiswaNon-KeyActor
“Kira-kira kelompok atau aliran mana di antara pilihan ini yang Anda anggap
memiliki ajaran yang PALING menyimpang/berbeda praktiknya dengan apa
yang biasa Anda lakukan?”
Empati
Internal
MahasiswaNon-KeyActor
Skala 1-6.Titik tengah (median) direpresentasikan oleh garis merah, mean skor dari tiap PTKIN dan rentang CI 95%
(Confidence Interval) direpresentasikan oleh titik berwarna dan error-bar.
Di ketiga PTKIN, empati terhadap aliran lain di dalam Islam rendah, dan penolakan tinggi. Idealnya empati umum tinggi dan
penolakan rendah. Karena itu empati internal merupakan faktor yang rentan.
Kesimpulan
Temuan
Kuantitatif
– Kebanyakan variabel moderasi beragama memprediksi opini pro-
VE/radikalisme
– Di antara variabel-variabel tersebut, yang paling rentan adalah
empati eksternal dan internal. Maka dari itu keduanya penting
untuk menjadi target intervensi.
ModelAnalisis dan
Hasil Kualitatif
Implementasi -
Kekuatan
Pendidikan dan Pengajaran (n=82) Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (n=19)
Budaya Organisasi (n=11) Kegiatan Kemahasiswaan (n=52)
Masuk dalam materi mata kuliah
tertentu, pendekatan student-
center, sikap dosen yang open-
minded
Topik penelitian, hibah dan tema KKN
Ada dalamVisi-Misi dan
Pembentukan Rumah Moderasi
PBAK,Webinar, Kaderisasi dalam
Organisasi Kemahasiswaan
Implementasi -
Kelemahan
Belum adanya standar pedoman
implementasi MB (n=5)
Rumah Moderasi Beragama
belum masuk susunan Ortaker
(n=6)
Kebutuhan Monev terstruktur
(n=2)
Penanganan Mahasiswa yang
terpaparVE (n=1)
Rekomendasi Penelitian
Rekomendasi
dari Hasil
Penelitian
– Regulasi Struktur Kelembagaan Rumah Moderasi Beragama
menjadi bagian terpadu dalam Organisasi danTata Kerja
(Ortaker) PerguruanTinggi, jika tidak dimungkinkan à regulasi
khusus advokasi struktur dimana program dan kegiatan
turunan moderasi beragama dilembagakan (mata kuliah atau
kompetensi SKPI)
– Indeks pengukuran terpadu sebagai alat evaluasi moderasi
beragama di PTKIN, à alat deteksi dini kerentanan dan
ketahanan moderasi beragama di PTKIN
– Modul dasar bagi masing-masing Rumah Moderasi Beragama
dalam mengembangkan bidang cakupannya yang terdiri dari
Modul Pendidikan dan Pelatihan, Model Kajian dan Penelitian
serta advokasi dan pendampingan masyarakat;
1
2
3
Capacity Building dalam
Meningkatkan Moderasi
Beragama
Protokol untuk
PTKIN
Protokol
SEMAR
SAPA SALAM RANGKUL
Selidik-Asesmen-Pendampingan
Usaha Preventif dengan mendata
kondisi moderasi beragama
mahasiswa serta pendampingan
bagi yang individu yang rentan
Sinergisasi-Asesmen-
Latih, Monitoring dan
evaluasi
Usaha Promotif yaitu bekerja sama
dengan Organisasi kemahasiswaan
dalam mengadakan Pelatihan
Moderasi Beragama sebagai social
skills yang menargetkan pengurus
organisasi mahasiswa.
Usaha Rehabilitatif dan Kuratif
untuk individu yang sudah
terpapar ekstrimisme kekerasan.
Tahapan ini dilakukan jika
pendampingan di SAPA tidak
berhasil
Respon, Analisis, Narasikan,
Gali, Kaji Ulang, Lakukan dan
berakhir dengan Rehabilitasi
Modul
Pelatihan
Moderasi
Beragama
sebagai social
skills pada
mahasiswa
Moderasi Beragama Sebagai Social Skills
“social skills adalah kemampuan individu untuk berfungsi secara sosial”
Tujuan dari Modul
1. Menyadari keragaman identitas, pilihan moral, dan belajar
menghargainya (kemampuan flexibility).
2. Menyadari bias-bias pribadi terkait relasi dengan kelompok lain
(streotip, prasangka, dan diskriminasi).
3. Meningkatkan kemampuan empati, baik afektif dan perspective
taking.
4. Meningkatkan kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai
pihak
Pendekatan Modul:
1. Andragogi dan Daur Belajar Kolb à Memanfaatkan pengalaman
peserta dan membuat peserta lebih aktif
2. Terbagi dalam 7 sesi pelatihan dengan total durasi 6-7 jam
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Diseminasi-PPIM-CapBuild-Moderasi-Beragama-24Feb21-v2.pdf

PPT SEMINAR HASIL PENELITIAN BEATRICK CLARINTA (1).pptx
PPT SEMINAR HASIL PENELITIAN BEATRICK CLARINTA (1).pptxPPT SEMINAR HASIL PENELITIAN BEATRICK CLARINTA (1).pptx
PPT SEMINAR HASIL PENELITIAN BEATRICK CLARINTA (1).pptx
FirmanNovenaEBaharun
 
11.4. Silabus sosiologi dicariguru.com.docx
11.4. Silabus sosiologi dicariguru.com.docx11.4. Silabus sosiologi dicariguru.com.docx
11.4. Silabus sosiologi dicariguru.com.docx
IjonGabeSinaga
 
2. Silabus.docx
2. Silabus.docx2. Silabus.docx
2. Silabus.docx
finawarman
 
3.2 silabus sma pp kn kls xi
3.2 silabus sma pp kn kls xi3.2 silabus sma pp kn kls xi
3.2 silabus sma pp kn kls xiSuaidin -Dompu
 
2. silabus sosiolgi 11
2. silabus sosiolgi 112. silabus sosiolgi 11
2. silabus sosiolgi 11
sukarmankarman6
 
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptxProposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Fahmi313128
 
RPP SMA Sosiologi Kelas XII
RPP SMA Sosiologi Kelas XIIRPP SMA Sosiologi Kelas XII
RPP SMA Sosiologi Kelas XII
Diva Pendidikan
 
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptxPPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
Ameliautami6
 
RPS Aqidah Akhlak versi OBE IAIN OK-1.docx
RPS Aqidah Akhlak versi OBE IAIN OK-1.docxRPS Aqidah Akhlak versi OBE IAIN OK-1.docx
RPS Aqidah Akhlak versi OBE IAIN OK-1.docx
MUSLIMCENDEKIATV
 
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatifPertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Al Azhar Indonesia University
 
Pembelajaran tentang Suara Demokrasi F E
Pembelajaran tentang Suara Demokrasi F EPembelajaran tentang Suara Demokrasi F E
Pembelajaran tentang Suara Demokrasi F E
JokoPramono46
 
7. ki kd biologi sma
7. ki kd biologi sma7. ki kd biologi sma
7. ki kd biologi sma
NoviHera2
 
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdf
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdfMODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdf
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdf
RahmatAntasari2
 
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...
2220202187
 
PPT PROPOSAL LITAPDIMAS 2023 (TAREKAT & MODERASI BERAGAMA).pptx
PPT PROPOSAL LITAPDIMAS 2023 (TAREKAT & MODERASI BERAGAMA).pptxPPT PROPOSAL LITAPDIMAS 2023 (TAREKAT & MODERASI BERAGAMA).pptx
PPT PROPOSAL LITAPDIMAS 2023 (TAREKAT & MODERASI BERAGAMA).pptx
fadlan31
 
dcbbf474-1fe6-a94f-1814-1ee0fc0df848-sap.doc
dcbbf474-1fe6-a94f-1814-1ee0fc0df848-sap.docdcbbf474-1fe6-a94f-1814-1ee0fc0df848-sap.doc
dcbbf474-1fe6-a94f-1814-1ee0fc0df848-sap.doc
Boriii1
 
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
Tri Damayantho
 
Kompetensi inti dan komptensi dasar biologi sma ma
Kompetensi inti dan komptensi dasar biologi sma maKompetensi inti dan komptensi dasar biologi sma ma
Kompetensi inti dan komptensi dasar biologi sma ma
Amalia Hasanah
 
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_07 biologi sma
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_07 biologi smaPermendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_07 biologi sma
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_07 biologi sma
Ikball Aja
 

Similar to Diseminasi-PPIM-CapBuild-Moderasi-Beragama-24Feb21-v2.pdf (20)

PPT SEMINAR HASIL PENELITIAN BEATRICK CLARINTA (1).pptx
PPT SEMINAR HASIL PENELITIAN BEATRICK CLARINTA (1).pptxPPT SEMINAR HASIL PENELITIAN BEATRICK CLARINTA (1).pptx
PPT SEMINAR HASIL PENELITIAN BEATRICK CLARINTA (1).pptx
 
11.4. Silabus sosiologi dicariguru.com.docx
11.4. Silabus sosiologi dicariguru.com.docx11.4. Silabus sosiologi dicariguru.com.docx
11.4. Silabus sosiologi dicariguru.com.docx
 
2. Silabus.docx
2. Silabus.docx2. Silabus.docx
2. Silabus.docx
 
3.2 silabus sma pp kn kls xi
3.2 silabus sma pp kn kls xi3.2 silabus sma pp kn kls xi
3.2 silabus sma pp kn kls xi
 
2. silabus sosiolgi 11
2. silabus sosiolgi 112. silabus sosiolgi 11
2. silabus sosiolgi 11
 
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptxProposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
 
RPP SMA Sosiologi Kelas XII
RPP SMA Sosiologi Kelas XIIRPP SMA Sosiologi Kelas XII
RPP SMA Sosiologi Kelas XII
 
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptxPPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
PPT-Pengambilan Keputusan Pada Muallaf.pptx
 
RPS Aqidah Akhlak versi OBE IAIN OK-1.docx
RPS Aqidah Akhlak versi OBE IAIN OK-1.docxRPS Aqidah Akhlak versi OBE IAIN OK-1.docx
RPS Aqidah Akhlak versi OBE IAIN OK-1.docx
 
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatifPertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
 
Pembelajaran tentang Suara Demokrasi F E
Pembelajaran tentang Suara Demokrasi F EPembelajaran tentang Suara Demokrasi F E
Pembelajaran tentang Suara Demokrasi F E
 
7. ki kd biologi sma
7. ki kd biologi sma7. ki kd biologi sma
7. ki kd biologi sma
 
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdf
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdfMODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdf
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdf
 
Agama+dan+hubungan+sosial (1)
Agama+dan+hubungan+sosial (1)Agama+dan+hubungan+sosial (1)
Agama+dan+hubungan+sosial (1)
 
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...
 
PPT PROPOSAL LITAPDIMAS 2023 (TAREKAT & MODERASI BERAGAMA).pptx
PPT PROPOSAL LITAPDIMAS 2023 (TAREKAT & MODERASI BERAGAMA).pptxPPT PROPOSAL LITAPDIMAS 2023 (TAREKAT & MODERASI BERAGAMA).pptx
PPT PROPOSAL LITAPDIMAS 2023 (TAREKAT & MODERASI BERAGAMA).pptx
 
dcbbf474-1fe6-a94f-1814-1ee0fc0df848-sap.doc
dcbbf474-1fe6-a94f-1814-1ee0fc0df848-sap.docdcbbf474-1fe6-a94f-1814-1ee0fc0df848-sap.doc
dcbbf474-1fe6-a94f-1814-1ee0fc0df848-sap.doc
 
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
 
Kompetensi inti dan komptensi dasar biologi sma ma
Kompetensi inti dan komptensi dasar biologi sma maKompetensi inti dan komptensi dasar biologi sma ma
Kompetensi inti dan komptensi dasar biologi sma ma
 
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_07 biologi sma
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_07 biologi smaPermendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_07 biologi sma
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_07 biologi sma
 

Diseminasi-PPIM-CapBuild-Moderasi-Beragama-24Feb21-v2.pdf

  • 1. Kasus 3 Kampus Islam (Jakarta, Bandung danYogyakarta) PPIM 2021 Potret Moderasi Beragama di Kalangan Mahasiswa Muslim StudiTiga Kampus Islam (Jakarta, Bandung,Yogyakarta) 2021
  • 2. Latar Belakang: Ada Fenomena R/VE di Perguruan Tinggi – Selama ini perguruan tinggi Islam dikenal sebagai salah satu “pilar Islam moderat” di Indonesia—bersama dengan Muhammadiyah dan NU (Bruinessen, 2009: 219; Lukens-Bull, 2013: 32). – Para alumni IAIN, terserap dalam kerangka berpikir yang tersimpul dalam ideologi pembangunan, atau modernisasi, yang pada dekade 1980-an merupakan ideologi dominan (Jabali dan Jamhari, 2002) – Dalam satu dekade terakhir, beberapa survei menunjukkan bahwa perguruan tinggi Islam memiki kerentanan yang cukup kuat terhadap ideologi-keagamaan yang bersifat radikal (Survey BNPT 2017, PPIM UIN Jakarta 2017, Alvara Research Center 2017, Setara Institute 2019);
  • 3. Mengapa Moderasi Beragama? – Pada 2019, Kementerian Agama Buku dengan judul “Mederasi Beragama” (Jakarta: Litbang Kemenag, 2019) sebagai bentuk penjelasan tentang konsep moderasi bergama secara komprehensif dan kontekstualisasinya di Indonesia; – Melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Nomor B- 3663.1/Dj.I/BA.02/10/2019 tertanggal 29 Oktober 2019 tentang Rumah Moderasi Beragama). Edaran tersebut meminta Rektor/Ketua PerguruanTinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk mendirikan Rumah Moderasi Beragama di kampus masing- masing. – Pada 2020, “Moderasi Beragama” menjadi bagian tak terpisahkan “Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan” RPJMN 2020- 2024 dan merupakan prioritas pembangunan nasional;
  • 4. Mengapa PTKIN? – Belum ada model implementasi Moderasi Beragama di PTKIN yang dipergunakan sebagai bentuk ketahanan (resilience) dari ekstremisme/kekerasan (VE/ radikalisme); – Implementasi Moderasi Beragama akan strategis jika sejalan dengan konteks kultur, sistem, dan tantangan spesifik yang dihadapi PTKIN; – Kapasitas Institusi merupakan faktor strategis yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam mengimplementasikan Moderasi Beragama;
  • 5. Dimensi Kalimat Penjelasan & Keterangan Turunan Perilaku Komitmen Kebangsaan “..sejauh mana cara pandang, sikap, dan praktik beragama seseorang berdampak pada kesetiaan terhadap konsensus dasar kebangsaan, terutama terkait dengan penerimaan Pancasila sebagai ideologi negara, sikapnya terhadap tantangan ideologi yang berlawanan dengan Pancasila, serta nasionalisme.” • Persetujuan terhadap Azas Berbangsa di UUD 1945 dan Pancasila • Berpartisipasi dalam aktivisme dan partisipasi sebagai warga negara yang baik • Rasa trust kepada institusi negara sebagai bentuk demokrasi Toleransi (Ekstra- Intra dan Praktik yang mengakomodasi budaya lokal) “..sikap untuk memberi ruang dan tidak mengganggu hak orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat, meskipun hal tersebut berbeda dengan apa yang kita yakini.” “..kesediaan untuk menerima praktik amaliah keagamaan yang mengakomodasi kebudayaan lokal dan tradisi.” (Kedua indikator ini digabung karena memiliki perilaku yang serupa) • Toleransi: masuk ke level 4 Intercultural Stage Bennet à hanya ‘menerima’. • Penelitian ini mengambil level 5 nya yaitu saling memahami dan bisa melihat dari sudut pandang orang lain (empati). • Boer & Muynck (2015) à toleransi memerlukan kesadaran memperlakukan bahwa setiap individu punya hak asasi manusia dan berempati satu dengan yang lain. • Empati diterjemahkan ke dalam empati antar umat beragama atau aliran agama. • Memperlakukan orang lain sesuai hak asasi manusia (keesetaraan) diukur dengan social dominance orientation Anti-Kekerasan “.. radikalisme, atau kekerasan, dalam konteks moderasi beragama ini dipahami sebagai suatu ideologi (ide atau gagasan) dan paham yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan/ekstrem atas nama agama, baik kekerasan verbal, fisik dan pikiran.” • Mempunyai belief anti kekerasan dalam menyelesaikan masalah Indikator moderasi beragama (Kemenag, 2019)
  • 7. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana gambaran “Moderasi Beragama” di lingkungan PTKIN? a. Sikap dan Perilaku Moderasi Beragama individu di dalam sistem PTKIN b. Implementasi “Moderasi Beragama” dalam Kebijakan dan Program di PTKIN 2. Capacity Building apa yang dibutuhkan PTKIN dalam meningkatkan moderasi beragama? a. Sebagai faktor resiliensi, variabel moderasi beragama apa yang memprediksi opini pro-VE/ radikalisme? 3. Sejauh mana capacity building yang dilakukan efektif dalam meningkatkan implementasi moderasi beragama di PTKIN?
  • 8. Pendekatan Mixed Method untuk Menjawab Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana gambaran “Moderasi Beragama” di lingkungan PTKIN? a. Sikap dan Perilaku Moderasi Beragama individu di dalam sistem PTKIN b. Implementasi “Moderasi Beragama” dalam Kebijakan dan Program di PTKIN 2. Capacity Building apa yang dibutuhkan PTKIN dalam meningkatkan moderasi beragama? a. Sebagai faktor resiliensi, variabel moderasi beragama apa yang memprediksi opini pro- VE/ radikalisme? 3. Sejauh mana capacity building yang dilakukan efektif dalam meningkatkan implementasi moderasi beragama di PTKIN? Riset Kuantitatif - Survei Online - Stratified Random Sampling/Purposive Sampling - Mahasiswa umum (sampel analisis), mahasiswa key actor, dosen/pejabat fakultas
  • 9. Pendekatan Mixed Method untuk Menjawab Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana gambaran “Moderasi Beragama” di lingkungan PTKIN? a. Sikap dan Perilaku Moderasi Beragama individu di dalam sistem PTKIN b. Implementasi “Moderasi Beragama” dalam Kebijakan dan Program di PTKIN 2. Capacity Building apa yang dibutuhkan PTKIN dalam meningkatkan moderasi beragama? a. Sebagai faktor resiliensi, variabel moderasi beragama apa yang memprediksi opini pro- VE/ radikalisme? 3. Sejauh mana capacity building yang dilakukan efektif dalam meningkatkan implementasi moderasi beragama di PTKIN? Riset Kuantitatif - Survei Online - Stratified Random Sampling/Purposive Sampling - Mahasiswa umum (sampel analisis), mahasiswa key actor, dosen/pejabat fakultas Riset Kualitatif - FGD Online - Purposive Sampling - Mahasiswa key actor & mahasiswa tingkat 2, dosen, pejabat fakultas, pemimpin Lembaga moderasi beragama kampus
  • 10. Sampling Kuantitatif Populasi Target Sampel Sampel yang Didapat Mahasiswa Umum (stratified random sampling) 954 (318 per PTKIN) 949 SGD: 313 SUKA: 318 SH: 318 Mahasiswa Rujukan (purposive sampling) 126 (42 per PTKIN) 117 SGD: 37 SUKA: 42 SH: 38 Dosen dan Pejabat (stratified random sampling & purposive sampling) 180 (60 per PTKIN) 125 SGD: 45 SUKA: 51 SH: 29
  • 11. Jumlah Peserta Kualitatif Jenis Partisipan P L TOTAL UIN Syarif Hidayatullah Rektorat, Dekanat, Pusat/Lembaga 4 6 10 Dosen 1 2 3 Mahasiswa Key Actors 2 8 10 MahasiswaTingkat 2 3 3 6 UIN Sunan Gunung Djati Rektorat, Dekanat, Pusat/Lembaga 1 6 7 Dosen 3 6 9 Mahasiswa Key Actors 2 8 10 MahasiswaTingkat 2 2 3 5 UIN Sunan Kalijaga Rektorat, Dekanat, Pusat/Lembaga 4 3 7 Dosen 4 5 9 Mahasiswa Key Actors 3 5 8 MahasiswaTingkat 2 4 2 6 TOTAL 33 57 90
  • 13. Kelebihan dan kesulitan dalam pengambilan data Kelebihan – Randomisasi dengan memastikan representasi fakultas, PTKIN, dan jenis kelamin – Jumlah sampel untuk dataset yang akan digunakan dalam analisis utama cukup besar Kesulitan – Response rate rendah dalam kontak di awal untuk semua populasi mengurangi tingkat randomness dalam sampling, karena kemungkinan ada kesamaan karateristik di antara partisipan yang bersedia ikut – Gangguan teknis saat pengambilan data
  • 15. ModelAnalisis 2. Bagaimana gambaran “Moderasi Beragama” di lingkungan PTKIN? 1.Variabel moderasi beragama apa yang memprediksi opini pro-VE/ radikalisme? 2. Analisis deskriptif variabel- variabel moderasi beragama 1. Multiple regression dengan variabel moderasi beragama sebagai prediktor dan opini pro-VE/ radikalisme sebagai kriterion
  • 16. Variabel moderasi beragama apa yang memprediksi opini pro radikalisme? Toleransi Komitmen Kebangsaan Anti-Kekerasan Empati Eksternal EI: Empati Soc. Dominance Orientation Anti-Kekerasan (BRAVE) CAS: Politik Praktis Opini Pro-Ekstrimisme Kekerasan EI: Penolakan CAS: Aktivisme CAS: Kewarganegaraan Baik CAS: Kepercayaan thd. Pem. CAS: UUD CAS: PilDa CAS: PilNas -0.268*** 0.003 0.161*** 0.200*** -0.172*** 0.168*** 0.241*** -0.166 -0.135*** 0.070 -0.048 -0.005
  • 17. Variabel moderasi beragama apa yang rentan? Toleransi Komitmen Kebangsaan Anti-Kekerasan Empati Eksternal EI: Empati Soc. Dominance Orientation Anti-Kekerasan (BRAVE) CAS: Politik Praktis Opini Pro-VE/ Radikalisme EI: Penolakan CAS: Aktivisme CAS: Kewarganegaraan Baik CAS: Kepercayaan thd. Pem. CAS: UUD CAS: PilDa CAS: PilNas -0.268*** 0.003 0.161*** 0.200*** -0.172*** 0.168*** 0.241*** -0.166 -0.135*** 0.070 -0.048 -0.005
  • 18. Empati Eksternal MahasiswaNon-KeyActor Skala 1-6.Titik tengah (median) direpresentasikan oleh garis merah, mean skor dari tiap PTKIN dan rentang CI 95% (Confidence Interval) direpresentasikan oleh titik berwarna dan error-bar. Di ketiga PTKIN, pengambilan perspektif terhadap penganut agama lain rendah. Idealnya, empati afektif dan pengambilan perspektif tinggi. Karena itu dapat dikatakan bahwa empati eksternal merupakan faktor yang rentan.
  • 19. Empati Internal MahasiswaNon-KeyActor “Kira-kira kelompok atau aliran mana di antara pilihan ini yang Anda anggap memiliki ajaran yang PALING menyimpang/berbeda praktiknya dengan apa yang biasa Anda lakukan?”
  • 20. Empati Internal MahasiswaNon-KeyActor Skala 1-6.Titik tengah (median) direpresentasikan oleh garis merah, mean skor dari tiap PTKIN dan rentang CI 95% (Confidence Interval) direpresentasikan oleh titik berwarna dan error-bar. Di ketiga PTKIN, empati terhadap aliran lain di dalam Islam rendah, dan penolakan tinggi. Idealnya empati umum tinggi dan penolakan rendah. Karena itu empati internal merupakan faktor yang rentan.
  • 21. Kesimpulan Temuan Kuantitatif – Kebanyakan variabel moderasi beragama memprediksi opini pro- VE/radikalisme – Di antara variabel-variabel tersebut, yang paling rentan adalah empati eksternal dan internal. Maka dari itu keduanya penting untuk menjadi target intervensi.
  • 23. Implementasi - Kekuatan Pendidikan dan Pengajaran (n=82) Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (n=19) Budaya Organisasi (n=11) Kegiatan Kemahasiswaan (n=52) Masuk dalam materi mata kuliah tertentu, pendekatan student- center, sikap dosen yang open- minded Topik penelitian, hibah dan tema KKN Ada dalamVisi-Misi dan Pembentukan Rumah Moderasi PBAK,Webinar, Kaderisasi dalam Organisasi Kemahasiswaan
  • 24. Implementasi - Kelemahan Belum adanya standar pedoman implementasi MB (n=5) Rumah Moderasi Beragama belum masuk susunan Ortaker (n=6) Kebutuhan Monev terstruktur (n=2) Penanganan Mahasiswa yang terpaparVE (n=1)
  • 26. Rekomendasi dari Hasil Penelitian – Regulasi Struktur Kelembagaan Rumah Moderasi Beragama menjadi bagian terpadu dalam Organisasi danTata Kerja (Ortaker) PerguruanTinggi, jika tidak dimungkinkan à regulasi khusus advokasi struktur dimana program dan kegiatan turunan moderasi beragama dilembagakan (mata kuliah atau kompetensi SKPI) – Indeks pengukuran terpadu sebagai alat evaluasi moderasi beragama di PTKIN, à alat deteksi dini kerentanan dan ketahanan moderasi beragama di PTKIN – Modul dasar bagi masing-masing Rumah Moderasi Beragama dalam mengembangkan bidang cakupannya yang terdiri dari Modul Pendidikan dan Pelatihan, Model Kajian dan Penelitian serta advokasi dan pendampingan masyarakat; 1 2 3
  • 28. Protokol untuk PTKIN Protokol SEMAR SAPA SALAM RANGKUL Selidik-Asesmen-Pendampingan Usaha Preventif dengan mendata kondisi moderasi beragama mahasiswa serta pendampingan bagi yang individu yang rentan Sinergisasi-Asesmen- Latih, Monitoring dan evaluasi Usaha Promotif yaitu bekerja sama dengan Organisasi kemahasiswaan dalam mengadakan Pelatihan Moderasi Beragama sebagai social skills yang menargetkan pengurus organisasi mahasiswa. Usaha Rehabilitatif dan Kuratif untuk individu yang sudah terpapar ekstrimisme kekerasan. Tahapan ini dilakukan jika pendampingan di SAPA tidak berhasil Respon, Analisis, Narasikan, Gali, Kaji Ulang, Lakukan dan berakhir dengan Rehabilitasi
  • 29. Modul Pelatihan Moderasi Beragama sebagai social skills pada mahasiswa Moderasi Beragama Sebagai Social Skills “social skills adalah kemampuan individu untuk berfungsi secara sosial” Tujuan dari Modul 1. Menyadari keragaman identitas, pilihan moral, dan belajar menghargainya (kemampuan flexibility). 2. Menyadari bias-bias pribadi terkait relasi dengan kelompok lain (streotip, prasangka, dan diskriminasi). 3. Meningkatkan kemampuan empati, baik afektif dan perspective taking. 4. Meningkatkan kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak Pendekatan Modul: 1. Andragogi dan Daur Belajar Kolb à Memanfaatkan pengalaman peserta dan membuat peserta lebih aktif 2. Terbagi dalam 7 sesi pelatihan dengan total durasi 6-7 jam