Dokumen tersebut merupakan daftar Sultan Siak Sri Inderapura dari tahun 1723 hingga 1945 beserta catatan dan peristiwa penting selama masa pemerintahan masing-masing sultan. Beberapa sultan dipaksa turun tahta oleh Belanda dan pengaruh kolonialisme membuat wilayah kekuasaan Siak semakin berkurang. Pada akhirnya, Yang Dipertuan Besar Syarif Kasyim menyerahkan kerajaannya kepada pemerintah Republik Indonesia
1. Tahun
Nama
sultan
Catatan dan peristiwa penting
1723-1746
Yang
Dipertuan
Besar Siak
Sultan Abdul
Jalil Syah
1746-1761
Sultan Abdul
Jalil Syah II
Sultan
Mahmud
Memindahkan pusat pemerintahan ke Mempura**
1761-1761
Sultan Abdul
Jalil Syah III
Raja Ismail
Dipaksa VOC turun tahta, kemudian berkelana selama
18 tahun*
1761-1770 Masa peralihan
1770-1779
Sultan Abdul
Jalil
Muazzam
Syah
Raja
Muhammad
Ali
Johor telah menjadi bagian dari Siak Sri Inderapura
Mengizinkan pendirian Kerajaan Negeri Sembilan tahun
1773
1779-1781
Sultan Abdul
Jalil Syah III
Raja Ismail
Kembali berkuasa
1781-1791
Sultan Abdul
Jalil
Muzaffar
Syah
Sultan
Yahya
Pada tanggal 1 - 8 - 1782 membuat perjanjian dengan
VOC dalam berperang melawan Inggris, Meninggal
dunia tahun 1791 dan dimakamkan di Tanjung Pati (Che
Lijah, Dungun, Terengganu, Malaysia)
1791-1811
Sultan Abdul
Jalil
Saifuddin
Sultan
Sayyid Ali
Putra dari Sayyid Osman al-Syaikh 'Ali Ba' Alawi, yang
menikahi cucu perempuan Raja Kecil
1811-1827
Sultan Abdul
Jalil
Khaliluddin
Sultan
Sayyid
Ibrahim
Membuat perjanjian kerja sama dengan Inggris tanggal
31 Agustus 1818.
Kemudian dengan Belanda tahun 1822
Pengaruh dari Perjanjian London tahun 1824, beberapa
wilayah Siak lepas dan menjadi bagian dari kolonialisasi
antara Inggris dan Belanda.
Johor lepas dari Siak, berada dalam pengawasan
Daftar Sultan Siak Sri Inderapura
2. Tahun
Nama
sultan
Catatan dan peristiwa penting
Inggris.
Pulau Lingga menjadi wilayah pengawasan Belanda.
1827-1864
Sultan Abdul
Jalil
Jalaluddin
Sultan
Sayyid
Ismail
Mangkubumi
Sayyid al-
Syarif
Jalaluddin
'Ali Ba' Alawi
Menerima perjanjian baru dengan Inggris tahun 1840.
Tahun 1864 dipaksa Belanda turun tahta.
1864-1889
Sultan Syarif
Kasim I
Pengangkatannya mesti disetujui oleh Ratu Belanda,
Belanda menempatkan controleur di Siak
Diperebutkan oleh Inggris dan Belanda dalam Perjanjian
Sumatera
1889-1908
Yang
Dipertuan
Besar Syarif
Hasyim
Abdul Jalil
Saifuddin]
Sultan Syarif
Hasyim
Meresmikan Istana Siak Sri Inderapura
1915-1945
Yang
Dipertuan
Besar Syarif
Kasyim
Abdul Jalil
Saifuddin
Sultan Syarif
Kasim II
Menyerahkan kerajaannya pada pemerintah Republik
Indonesia
Catatan:
* Berdasarkan catatan Belanda, Raja Ismail lebih dikenal sebagai bajak laut.
** Berdasarkan Syair Perang Siak