SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
c. bahwa berdasarkan       pertimbangan sebagaimana
                                                                                         dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
                    PERATURAN GUBERNUR/                                                  Peraturan Bupati tentang Pedoman Penyusunan
                 BUPATI/WALIKOTA …………………                                                 Standar Operasional Prosedur Penyelenggaraan
                    NOMOR … . TAHUN ........                                             Pemerintahan di Lingkungan Pemerintah Daerah;
                             TENTANG                                     Mengingat   : 1. Undang-Undang Nomor …. Tahun ….             tentang
                                                                                          Pembentukan Daerah-Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota;;
  PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR                                      2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
     PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN                                           Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi,
                 PEMERINTAH DAERAH                                                        Kolusi dan Nepotisme;
                                                                                       3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
            DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA                                             Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
                                                                                          beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor
            GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ……………..,                                             12 Tahun 2008;
                                                                                       4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektifitas,                    Pelayanan Publik;
               transparansi dan      akuntabilitas penyelenggaraan                     6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
               pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, perlu                        Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
               ditetapkan     Standar      Operasional     Prosedur                    7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
               penyelenggaraan pemerintahan pada Satuan Kerja                             Negara     Nomor     Per/21/M.PAN/11/2008   tentang
               Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah;                          Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
            b. bahwa dalam rangka penyusunan Standar Operasional                          (SOP) Administrasi Pemerintahan;
               Prosedur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
               diperlukan pedoman;                                                                       MEMUTUSKAN :

                                                                         Menetapkan : PERATURAN    GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
                                                                                                   TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
                                                                                      STANDAR        OPERASIONAL        PROSEDUR
                                                                                      PENYELENGGARAAN       PEMERINTAHAN      DI
                                                                                      LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH.




                                                                    1    2
BAB I KETENTUAN                                                  BAB II MAKSUD DAN

                     UMUM Pasal 1                                                   TUJUAN Pasal 2

                                                                  (1)      Maksud      disusunnya     Peraturan   Gubernur/
Dalam Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota          ini yang              Bupati/Walikota ini adalah dalam rangka memberikan
dimaksud dengan :                                                               pedoman bagi              SKPD dalam
1. Daerah adalah Provinsi/Kabupaten/Kota …….                            mengidentifikasi,    merumuskan,     menyusun    dan
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur/Bupat/Walikota                     mengembangkan SOP sesuai dengan tugas pokok dan
   dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara                     fungsinya.
   Pemerintahan Daerah.
3. G u b e r n u r / Bupati/Walikota adalah      Gubernur/        (2) Tujuan disusunnya Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota
   Bupati/Walikota …………….                                         ini adalah :
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya                      a. membantu SKPD dalam penyusunan SOP;
   disingkat SKPD adalah SKPD di lingkungan Pemerintah                 b. meningkatkan tertib administrasi dan akuntabilitas
   Daerah.                                                                dalam penyelenggaraan pemerintahan;
5. Unit Kerja adalah bagian dari struktur organisasi SKPD              c. menyempurnakan        proses     penyelenggaraan
   yang melaksanakan kegiatan.                                            pemerintahan; dan
6. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya                       d. meningkatkan     kualitas    pelayanan    kepada
   disingkat SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang               masyarakat.
   dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
   pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan                                        BAB III
   dimana dan oleh siapa dilakukan.
7. Penyelenggaraan Pemerintahan adalah segala bentuk                    PRINSIP PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN SOP
   kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.
8. Pelayanan Internal adalah berbagai jenis pelayanan                                   Bagian Kesatu
   yang dilakukan SKPD kepada seluruh unit atau pegawai
   yang berada dalam lingkungan internal sesuai dengan                             Prinsip Penyusunan SOP
   tugas pokok dan fungsinya.
9. Pelayanan Eksternal adalah berbagai jenis pelayanan                                      Pasal 3
   yang dilaksanakan oleh SKPD kepada masyarakat atau
   kepada instansi pemerintah lainnya sesuai dengan               Prinsip penyusunan SOP meliputi :
   tugas pokok dan fungsinya.                                     a. kemudahan dan kejelasan;
                                                                  b. efisiensi dan efektivitas;
                                                                  c. keselarasan;
                                                                  d. keterukuran;
                                                                  e. dinamis;
                                                                  f. berorientasi pada pengguna;


                                                         3    4
g. kepatuhan hukum; dan                                          (8) Prinsip kepastian hukum sebagaimana dimaksud dalam
h. kepastian hukum.                                                  Pasal 3 huruf h, maksudnya bahwa prosedur yang
                                                                     distandarkan harus ditetapkan oleh pimpinan sebagai
                         Pasal 4                                     sebuah produk hukum yang ditaati, dilaksanakan dan
                                                                     menjadi instrumen untuk melindungi pegawai dari
(1) Prinsip kemudahan dan kejelasan sebagaimana                      kemungkinan tuntutan hukum.
    dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, maksudnya bahwa
    prosedur yang distandarkan harus dapat dengan mudah                           Bagian Kedua Prinsip
    dimengerti dan diterapkan oleh semua pegawai.
                                                                                Pelaksanaan SOP Pasal 5
(2) Prinsip efisiensi dan efektivitas sebagaimana dimaksud
    dalam Pasal 3 huruf b, maksudnya bahwa prosedur              Prinsip pelaksanaan SOP meliputi :
    yang distandarkan harus merupakan prosedur yang              a. konsisten;
    paling efisien dan efektif dalam pelaksanaan tugas.          b. komitmen;
                                                                 c. perbaikan berkelanjutan;
(3) Prinsip keselarasan sebagaimana dimaksud dalam               d. mengikat;
    Pasal 3 huruf c, maksudnya bahwa prosedur yang               e. seluruh unsur memiliki peran penting; dan
    distandarkan harus selaras dengan prosedur standar           f. terdokumentasi dengan baik.
    lain yang terkait.
                                                                                          Pasal 6
(4) Prinsip keterukuran sebagaimana dimaksud dalam
    Pasal 3 huruf d, maksudnya bahwa output dari prosedur        (1) Prinsip konsisten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
    yang distandarkan mengandung standar kualitas (mutu)             huruf a, maksudnya bahwa SOP harus dilaksanakan
    tertentu yang dapat diukur pencapaian keberhasilannya.           secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun
                                                                     dan dalam kondisi apapun oleh seluruh pegawai.
(5) Prinsip dinamis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
    huruf e, maksudnya bahwa prosedur yang distandarkan          (2) Prinsip komitmen sebagaimana dimaksud dalam Pasal
    harus dengan cepat dapat disesuaikan dengan                      5 huruf b, maksudnya bahwa SOP harus dilaksanakan
    kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan.                        dengan komitmen seluruh jajaran organisasi, dari level
                                                                     terendah sampai tertinggi.
(6) Prinsip berorientasi pada Pengguna sebagaimana
    dimaksud dalam Pasal 3 huruf f, maksudnya bahwa              (3) Prinsip perbaikan berkelanjutan sebagaimana dimaksud
    prosedur yang distandarkan harus mempertimbangkan                dalam Pasal 5 huruf c, maksudnya bahwa pelaksanaan
    kebutuhan pengguna.                                              SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan-
                                                                     penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang
(7) Prinsip kepatuhan hukum sebagaimana dimaksud                     benar-benar efisien dan efektif.
    dalam Pasal 3 huruf g, maksudnya bahwa prosedur
    yang distandarkan harus memenuhi ketentuan/
    peraturan perundang-undangan.

                                                        5    6
(4) Prinsip mengikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5                                BAB V
    huruf d, maksudnya bahwa SOP harus mengikat
    pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai                                PENYUSUNAN SOP
    dengan prosedur standar yang telah ditetapkan.
                                                                                   Bagian Kesatu
(5) Prinsip seluruh unsur memiliki peran penting
    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e,                                      Penyusun
    maksudnya bahwa seluruh pegawai memiliki peran
    tertentu dalam setiap prosedur yang distandarkan dan                              Pasal 8
    jika pegawai tertentu tidak melaksanakan perannya
    dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan              (1) SKPD wajib menyusun SOP pada setiap kegiatan
    proses, yang akhirnya berdampak pada proses; dan               sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(6) Prinsip terdokumentasi dengan baik sebagaimana             (2) Penyusunan SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
    dimaksud dalam Pasal 5 huruf f, maksudnya bahwa                dilaksanakan oleh Unit Kerja.
    seluruh prosedur yang telah distandarkan harus
    didokumentasikan dengan baik, sehingga selalu dapat        (3) Proses penyusunan SOP pada SKPD ditentukan
    dijadikan referensibagi setiap mereka          yang            sebagai berikut :
    memerlukan.                                                    a. pada Sekretariat Daerah dikoordinir oleh Kepala
                                                                      Bagian Organisasi dan pada masing-masing Bagian
                        BAB IV                                        dikoordinir oleh Kepala Sub Bagian yang
                                                                      membidangi Ketatausahaan;
                RUANG LINGKUP SOP                                  b. pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
                                                                      dikoordinir oleh Kepala Bagian Umum;
                        Pasal 7                                    c. pada Dinas, Badan, Inspektorat Daerah, Kecamatan
                                                                      dan Kelurahan dikoordinir oleh Sekretaris;
Ruang     lingkup   SOP     meliputi seluruh  proses               d. pada Rumah Sakit Umum Daerah ……. dikoordinir
penyelenggaraan pemerintahan dan pemberian pelayanan                  oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan; dan
internal maupun eksternal SKPD.                                    e. pada Kantor, Satuan Polisi Pamong Praja, dan
                                                                      Badan Penanggulangan Bencana Daerah dikoordinir
                                                                      oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

                                                               (4) SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
                                                                   dengan Keputusan Kepala SKPD.




                                                      7    8
Bagian Kedua                                                           BAB VI


                            Syarat                                         PEMANTAUAN, EVALUASI, PENGEMBANGAN
                                                                                    DAN PENGAWASAN
                            Pasal 9
                                                                                              Pasal 11
Syarat SOP meliputi :

a.   mengacu kepada peraturan perundang-undangan;                     (1) Kepala SKPD/Unit Kerja wajib melakukan pemantauan,
b.   mengacu pada penjabaran tugas pokok dan fungsi;                      evaluasidan   pengawasan     internal  terhadap
c.   memperhatikan identifikasi kebutuhan SOP;                            pelaksanaan SOP.
d.   memperhatikan SOP yang telah dibakukan;
e.   melibatkan minimal 2 (dua) orang atau pihak; dan                 (2) Kepala   SKPD/Unit       Kerja    dapat    melakukan
f.   menghasilkan paling sedikit 1 (satu) output tertentu.                pengembangan SOP         sesuai    ketentuan/peraturan
                                                                          perundang-undangan.
                        Bagian Ketiga
                                                                                              Pasal 12
                    Tahapan Penyusunan
                                                                      (1) Dalam rangka efisiensi dan efektivitas atas pelaksanaan
                           Pasal 10                                       SOP, dilakukan evaluasi secara berkala paling sedikit 1
                                                                          (satu) kali dalam 1 (satu) tahun oleh unit organisasi
(1) Tahapan Penyusunan SOP meliputi :                                     penyelenggara kegiatan.
    a. persiapan;
    b. penilaian kebutuhan;                                           (2) Evaluasi SOP dapat dilakukan oleh Bagian Organisasi
    c. pengembangan;                                                      Sekretariat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
    d. penerapan; dan                                                     …………………. atau lembaga independen yang diminta
    e. pemantauan dan evaluasi                                            bantuannya oleh Pemerintah Daerah.

(2) Uraian tahapan penyusunan SOP, format, cara
    pengisian dan contoh SOP sebagaimana tercantum
    dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan
    Gubernur/Bupati/Walikota ini.




                                                             9   10
BAB VII KETENTUAN

                  PENUTUP Pasal 13

Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan.




                                                       9   10
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
          pengundangan             Peraturan  Gubernur/Bupati/Walikota
          ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
          P r o v i n s i / Kabupaten/Kota …………….

                                         Ditetapkan di …….
                                           pada tanggal ……….

                                        GUBERNUR/BUPATI/WALI
                                        KOTA …………………..,

                                                 Cap/ttd

                                       ……………………………….
                                             .

Diundangkan di ………
pada tanggal ……………

   SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
     ………………….,

        Cap/ttd

     …………………




                                                                   11    12
LAMPIRAN : PERATURAN
            GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ………………
                  NOMOR ….. TAHUN ………

                              TENTANG

  PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
     PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN
                 PEMERINTAH DAERAH


A. TAHAPAN PENYUSUNAN SOP
   Tahapan Penyusunan SOP meliputi :
   1. Persiapan
      a. Menginformasikan kepada seluruh unit kerja tentang kegiatan
         penyusunan SOP.
      b. Mengumpulkan data dan melakukan analisis terhadap prosedur
         yang sudah berjalan.
   2. Penilaian Kebutuhan
      a. Penilaian kebutuhan SOP yang akan disusun dan perubahan-
         perubahan yang diperlukan dengan mempertimbangkan :
         1) Lingkungan organisasi dalam melaksanakan operasinya
              seperti komposisi unit-unit kerja, jumlah pegawai, jumlah
              pelayanan yang dilaksanakan, sumber-sumber daya yang
              dibutuhkan, tugas pokok dan fungsi yang dijalankan sarana
              dan prasarana, dan lainnya.
         2) Peraturan-peraturan      yang     memberi pengaruh dalam
              penyusunan SOP.
      b. Menyusun rencana tindak penilaian kebutuhan sehingga perlu
         disusun sebuah rencana dan target-target yang jelas.
      c. Melakukan penilaian kebutuhan terhadap SOP dalam rangka
         penyempurnaan SOP dan mengevaluasi SOP yang sudah ada.
      d. Membuat daftar SOP yang akan dikembangkan.
      e. Membuat daftar dokumen penilaian kebutuhan SOP.
   3. Pengembangan SOP
      a. Mengumpulkan informasi dan identifikasi Alternatif SOP.
         Berdasarkan penilaian kebutuhan dapat ditentukan berbagai
         informasi yang dibutuhkan untuk pengembangan SOP. Jika
         identifikasi berbagai informasi sudah dilakukan maka langkah
         selanjutnya adalah memilih teknik pengumpulan datanya.
                                                                     11   12
Adapun teknik pengumpulan informasi yang dapat                     5) Teknik benchmark
digunakan untuk mengembangkan SOP sebagai berikut :                           Dilakukan jika penyusun memandang bahwa terdapat
1) Teknik brainstorming                                                       banyak unit sejenis yang sudah memiliki SOP dapat
    Dilakukan pada kondisi penyusun tidak memiliki cukup                      dijadikan contoh untuk pengembangan SOP. Teknik ini
    informasi yang diperlukan dalam pengembangan SOP.                         harus direncanakan dengan baik, pada tahap perencanaan,
    Keberhasilan teknik ini terletak pada siapa yang menjadi                  ditentukan pemilihan unit yang akan dijadikan benchmark,
    peserta dan kemampuan pimpinan diskusi dalam memandu                      informasi yang akan dicari, metode pengumpulan data, dan
    brainstorming. Dalam teknik ini sebaiknya juga disusun term               jadwal pelaksanaannya. Keberhasilan teknik ini terletak
    of reference yang memuat antara lain : latar belakang                     pada pemilihan unit yang akan dijadikan benchmark dan
    dilakukannya diskusi, tujuan dan sasaran diskusi, siapa                   identifikasi informasi yang akan dicari ketika dilakukan
    yang menjadi peserta, jadwal dan lainnya.                                 benchmark.
2) Teknik focus group discusion                                           6) Telaahan dokumen
    Dilakukan jika penyusun telah memiliki informasi prosedur-                Dilakukan untuk memperoleh informasi sekunder dari
    prosedur yang akan distandarkan tetapi ingin lebih                        dokumen-dokumen pemerintah berkaitan dengan peraturan
    mendalaminya dari orang-orang yang dianggap menguasai                     perundang-undangan yang terkait dengan prosedur yang
    secara teknis berkaitan dengan informasi tersebut. Focus                  akan distandarkan. Agar telaahan dokumen dapat dilakukan
    group discussion akan bermanfaat dalam menentukan                         secara cepat dan efisien maka perlu ditetapkan suatu
    prosedur-prosedur yang dianggap efisien cepat dan tepat.                  pedoman telaahan dokumen. Ketelitian penelaahan
3) Teknik wawancara                                                           dokumen akan sangat membantu tim dalam merumuskan
    Dilakukan jika penyusun ingin mendapatkan informasi                       SOP yang sejalan dengan peraturan perundang-undangan
    secara mendalam dari seorang key informant yaitu orang                    yang berlaku.
    yang menguasai secara teknis berkaitan dengan prosedur-            b. Analisis dan pemilihan alternatif
    prosedur yang akan distandarkan. Keberhasilan teknik ini              Analisis terhadap alternatif-alternatif prosedur yang berhasil
    tergantung dari instrumen yang digunakan pemilihan key                diidentifikasi untuk dibuatkan standarnya dilakukan setelah
    informant (nara sumber) yang benar-benar tepat dan                    berbagai informasi terkumpul. Proses analisis ini akan
    pewawancara. Instrumen yang digunakan untuk melakukan                 menghasilkan prosedur-prosedur yang telah dipilih, baik berupa
    wawancara adalah pedoman wawancara.                                   penyempurnaan prosedur-prosedur           yang   sudah    ada
4) Teknik survey                                                          sebelumnya, pembuatan prosedur yang sudah ada namun
    Dilakukan jika penyusun ingin memperoleh informasi dari               belum distandarkan, atau prosedur-prosedur yang belum ada
    sejumlah besar orang yang terkait dengan pelayanan                    sama sekali/baru.
    melalui representasinya yang dipilih secara acak yang              c. Penulisan SOP
    kemudian disebut responden. Teknik ini dilakukan untuk                Penulisan SOP dengan format yang berlaku.
    memperoleh gambaran mengenai kualitas pelayanan apa                d. Pengujian dan riviu SOP
    yang diinginkan oleh masyarakat/pelanggan. Keberhasilan               Proses pengujian dan riviu kemungkinan akan memaksa
    teknik ini terletak pada instrumen yang akan disebarkan               penyusun untuk kembali pada proses-proses pengumpulan
    kepada responden. Kuesioner harus memenuhi kriteria valid             data dan analisis, karena masih memerlukan informasi-
    dan reliabel.                                                         informasi terbaru/tambahan yang sebelumnya tidak dipikirkan
                                                                          sebelumnya. Langkah-langkah pengujian dan riviu dilakukan
                                                                          sebagai berikut :

                                                            13    14
1) Sebelum dilakukan pengujian, hasil penulisan SOP                         3) Siapa          yang menjadi        target penerapan?
          dikirimkan kepada pihak-pihak yang secara langsung                              Setiap    SOP dirumuskan akan menunjukkan siapa
          terlibat dalam prosedur dimaksud, untuk memperoleh                          yang akan berperan dalam melaksanakan prosedur
          masukan-masukan.                                                            tersebut, apa tugas masing- masing individu dan waktu
      2) Melakukan simulasi-simulasi untuk melihat sejauhmana                         pelaksanaan prosedur dan target yang akan dicapai.
          SOP yang telah dirumuskan akan dapat berjalan sesuai                    4) Informasi apa yang akan disampaikan kepada target
          dengan kondisi senyatanya.                                                  penerapan SOP?
      3) Proses simulasi akan menghasilkan berbagai masukan                       5) Cara apa yang efektif dilakukan dalam menyebarluaskan
          yang harus ditindaklanjuti oleh penyusun pengembangan.                      informasi mengenai        SOP/perubahan    SOP     dalam
   e. Pengesahan SOP                                                                  organisasi?
      Proses pengesahan merupakan tindakan pengambilan                            6) Apakah diperlukan pelatihan untuk memastikan bahwa
      keputusan oleh Kepala SKPD. Proses ini meliputi penelitian                      pegawai akan memiliki kompetensi yang diperlukan dalam
      ulang terhadap prosedur yang distandarkan, Kepala SKPD                          penerapan SOP yang baru?
      akan mengambil keputusan yang mungkin mengharuskan                          7) Sejauhmana dibutuhkan pegawai baru dalam proses
      penyusun bekerja kembali untuk merumuskan sesuai dengan                         penerapan SOP?
      keputusan yang telah diambil atau seluruh prosedur yang telah               8) Bagaimana caranya memantau dan meningkatkan kinerja
      dirumuskan disetujui oleh Kepala SKPD.                                          organisasi?
4. Penerapan                                                                      9) Apakah SOP akan lebih efektif diterapkan bila
   a. Perencanaan penerapan                                                           menggunakan perubahan secara terbuka dan sekaligus
      Dilakukan dengan cara mempelajari dan memahami banyaknya                        atau menggunakan perubahan secara bertahap dalam satu
      SOP yang perlu diterapkan, konsekuensi penerapan SOP,                           periode tertentu?
      target penerapan dan kompetensi pegawai dalam penerapan                  b. Pemberitahuan
      SOP dan pemantauan SOP. Pertanyaan yang dapat dijadikan                     Penyebarluasan informasi perubahan meliputi tahapan-tahapan
      alat bantu dalam menentukan langkah-langkah penyusunan                      sistematis mulai dari langkah memperkenalkan SOP/sosialisasi,
      rencana adalah :                                                            pengumuman dalam rapat-rapat pelaksana sampai dengan
      1) Berapa banyak SOP yang perlu diterapkan atau seberapa                    pengintegrasian SOP.
          besar perubahan yang terjadi terhadap SOP yang telah ada             c. Distribusi dan aksesibilitas.
          selama ini. Makin banyak SOP yang akan diterapkan makin                 Penggunaan SOP oleh pegawai sesuai dengan tugas dan
          rumit proses penerapannya. Oleh karena itu perlu disusun                fungsi sehingga dapat diakses oleh pengguna dan penanggung
          prioritas terhadap SOP mana yang akan diterapkan terlebih               jawab SOP dimaksud.
          dahulu, di unit-unit mana saja SOP yang akan diterapkan,             d. Pelatihan pemahaman (apabila diperlukan)
          dan siapa yang akan bertanggungjawab dalam proses                       Pelatihan yang dilakukan dalam bentuk formal dan informal
          penerapannya.                                                           agar SOP dapat diterapkan dengan baik, pada akhir pelatihan
      2) Apa saja yang dapat menjadi konsekuensi/akibat bila SOP                  diperlukan adanya supervisi sampai SOP benar-benar dikuasai
          ini tidak dapat diterapkan secara cepat dan efektif? Dalam              oleh para pelaksana.
          pertanyaan ini perlu dipertimbangkan dampak yang                  5. Monitoring dan Evaluasi
          diakibatkan bila SOP yang akan diterapkan tidak                      a. Monitoring
          diimplementasikan secara cepat dan dampak yang bila                     Proses ini diarahkan untuk membandingkan dan memastikan
          SOP diimplementasikan secara cepat.                                     kinerja pelaksana sesuai dengan maksud dan tujuan yang

                                                                 15    16
tercantum dalam SOP           yang baru, mengidentifikasi                         c) Sejauh mana tim-tim yang telah dibentuk mampu
   permasalahan yang mungkin timbul, dan menentukan cara                                bekerja secara efektif dari mulai proses penilaian
   untuk meningkatkan hasil penerapan. Proses monitoring ini                            kebutuhan sampai pada proses monitoring?
   dapat berupa observasi supervisor, interview dengan                               d) Sejauh mana mekanisme supervisi mampu berjalan
   pelaksana, diskusi kelompok kerja, pengarahan dan                                    dengan baik?
   pelaksanaan.                                                                      e) Sejauh mana pelatihan-pelatihan diberikan kepada para
b. Evaluasi                                                                             pelaksana      secara    benar    sehingga    mampu
   Merupakan sebuah analisis yang sistematis terhadap                                   memperlancar proses penerapan?
   serangkaian proses operasi dan aktivitas yang telah dibakukan                     f) Sejauhmana resiko-resiko akibat perubahan SOP dapat
   dalam bentuk SOP dari sebuah organisasi dalam rangka                                 ditangani secara baik?
   menentukan efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi                           Keberhasilan evaluasi tidak hanya terletak pada bagaimana
   organisasi secara keseluruhan.                                                informasi dikumpulan sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan di
   1. Dari sisi substansi, evaluasi dilakukan dengan mengacu                     atas, namun juga ditentukan pada siapa yang melakukan
       kepada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:                             evaluasi (evaluator). Evaluasi SOP setidaknya dilakukan oleh
       1) Sejauhmana SOP yang diterapkan dapat mendorong                         penyusun SOP tersebut, karena keterlibatannya sejak awal,
          peningkatan kinerja individual, unit kerja dan organisasi              dipandang dapat memperhatikan detail-detail yang termuat
          secara keseluruhan?                                                    dalam SOP tersebut, sehingga mampu melihat mana detail
       2) Sejauhmana SOP yang diterapkan mampu dipahami                          yang perlu dirubah, disempurnakan ataupun dibuatkan yang
          dan dilaksanakan dengan baik oleh pelaksana?                           baru.
       3) Sejauh mana setiap orang yang ditugasi melaksanakan
          prosedur tertentu sudah mampu melaksanakannya               B. FORMAT IDENTIFIKASI KEBUTUHAN STANDAR OPERASIONAL
          dengan baik?                                                   PROSEDUR
       4) Sejauh       mana      diperlukan       penyempurnaan-
          penyempurnaan terhadap SOP yang telah diterapkan
          atau bahkan sejauh mana diperlukan SOP yang baru?                No.         Kegiatan yang       Judul SOP yang        Perkiraan
                                                                                   dilaksanakan sesuai        diusulkan       output/keluaran
       5) Sejauh mana SOP yang diterapkan mampu mengatasi
                                                                                        uraian tugas
          berbagai masalah yang akan dipecahkan melalui                     1.
          penerapan SOP?                                                    2.
       6) Sejauh mana SOP yang diterapkan mampu menjawab                    3.
          tantangan perubahan lingkungan organisasi?                        4.
       7) Sejauh mana SOP yang diterapkan dapat berjalan                    5.
          secara sinergis satu dengan yang lainnya?                         6.
   2. Dari sisi proses penerapan, pertanyaan-pertanyaan yang                7.
       dapat diajukan dalam melakukan evaluasi sebagai berikut :            8.
       a) Sejauh mana strategi penerapan yang telah dilakukan                    Contoh :                Pelayanan Cuti      Dokumen/Surat
          berhasil mendorong penerapan SOP secara benar?                         Menyelenggarakan        Pegawai             Cuti Pegawai
       b) Sejauh mana tingkat penerimaan para pelaksana                          pelayanan kepegawaian
          terhadap SOP yang telah diterapkan?


                                                                17    18
C. CONTOH FORMAT, CARA PENGISIAN STANDAR OPERASIONAL                                      Cara Pengisian :
   PROSEDUR                                                                               (1)   Nomor STANDAR           Diisi dengan nomor yang di STANDAR
                                                                                                OPERASIONAL             OPERASIONAL PROSEDUR kan, yaitu (No
  1. Halaman Judul                                                                              PROSEDUR                Komponen, Unit Kerja, Bagian, No STANDAR
                                                                                                                        OPERASIONAL PROSEDUR).
                                                                                          (2)   Tanggal Pembuatan       Diisi dengan tanggal pengesahan STANDAR
                                                                                                                        OPERASIONAL PROSEDUR.
                                                     SKPD
                                                                                          (3)   Tanggal revisi          Diisi    dengan      Tanggal      STANDAR
                                                                                                                        OPERASIONAL PROSEDUR di revisi.
                       PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN
                                                                                          (4)   Tanggal pengesahan      Diisi dengan Tanggal mulai berlaku.
                       STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
                                                                                          (5)   Disahkan oleh           Disahkan oleh Kepala SKPD.
                                                                                          (6)   Nama STANDAR            Diisi dengan nama prosedur yang akan di
                                                                                                OPERASIONAL             STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR kan.
                       JUDUL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR                                       PROSEDUR
                                                                                          (7)   Dasar hukum             Diisi dengan perundang-undangan yang
                                                                                                                        mendasari prosedur.
                                                                                          (8)   Kualifikasi pelaksana   Diisi dengan penjelasan mengenai kualifikasi
  2. Informasi Prosedur yang akan distandarkan
                                                                                                                        pegawai       yang      dibutuhkan       dalam
                                                         Nomor SOP        …………………
                                                                                                                        melaksanakan perannya pada prosedur yang
                            Nama SKPD                    Tgl Pembuatan    …………………                                       distandarkan.
                                                                                          (9)   Keterkaitan             Diisi dengan penjelasan mengenai keterkaitan
                                                         Tgl Revisi       …………………
                                                                                                                        prosedur yang distandarkan dengan prosedur
                                                         Tgl Pengesahan   …………………                                       lain yang distandarkan.
                                                                                          (10) Peralatan/perlengkap     Diisi dengan penjelasan mengenai daftar
                                                         Disahkan Oleh    …………………
                                                                                               an                       peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
                                                         Nama SOP         …………………         (11) Peringatan               Diisi dengan :
   Dasar Hukum                  Kualifikasi Pelaksana                                                                    - Penjelasan mengenai kemungkinan–
                                                                                                                            kemungkinan yang terjadi ketika prosedur
   1. ……………..                   ......................                                                                      dilaksanakan atau tidak dilaksanakan
   2. ……………..                   ......................                                                                   - Peringatan memberikan indikasi berbagai
                                                                                                                            permasalahan yang mungkin muncul dan
   Keterkaitan                  Peralatan/Perlengkapan                                                                      berada diluar kendali pelaksana ketika
   1. ………………                    1. ......................                                                                   prosedur dilaksanakan dan berbagai
                                                                                                                            dampak yang ditimbulkan.
   2. ……………….                   2. ......................                                                                - Dalam hal ini dijelaskan pula bagaimana
   Peringatan                   Pencatatan dan Pendataan                                                                    cara mengatasinya.
                                                                                          (12) Pencatatan dan           Diisi dengan penjelasan mengenai berbagai
   1. .......................   .....................................                          pendataan                hal yang perlu didata, dicatat atau diparaf oleh
                                                                                                                        setiap pegawai               yang
   2. .......................   .....................................
                                                                                                                                  berperan dalam           pelaksanaan
                                                                                                                                  prosedur           yang          telah
                                                                                                                        distandarkan.


                                                                                19   20
3. Uraian Prosedur                                                                      SIMBOL                      DEFINISI

                              Pelaksana                  Mutu Baku         Ket                    Mulai/berakhir (terminator)
         Uraian                                                                                   Simbol ini digunakan untuk menggambarkan awal
        Prosedur      Pelaks 1 Pelaks 2 Pelaks 3 Persyr/ Waktu Output                             dan akhir suatu bagan alir.
                                                  Klkpn

    1        2           3        4         5        6       7       8       9                    Proses
    1                                                                                             Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
    2                                                                                             proses pelaksanaan kegiatan.
    3
                                                                                                  Pengambilan Keputusan
   Cara Pengisian :                                                                               Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
    (1)    Uraian         Diisi dengan proses sejak dari mulai sampai                             keputusan yang harus dibuat dalam proses
           Prosedur       dihasilkannya sebuah output untuk setiap STANDAR                        pelaksanaan kegiatan.
                          OPERASIONAL PROSEDUR sesuai dengan tugas
                          pokok dan fungsi kegiatan masing-masing unit
                          organisasi yang bersangkutan.                                           Dokumen
    (2)    Pelaksana      Diisi dengan pelaksana kegiatan yang bersangkutan,                      Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
                          mulai dari jabatan tertinggi sampai dengan jabatan                      semua jenis dokumen sebagai bukti pelaksanaan
                          terendah (fungsional umum/staf)                                         kegiatan.
    (3)    Persyaratan    Diisi dengan penjelasan mengenai daftar peralatan dan
                          perlengkapan yang dibutuhkan.
                                                                                                  Penggandaan Dokumen
    (4)    Waktu          Diisi dengan lama waktu yang dibutuhkan dalam
                                                                                                  Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
                          melakukan suatu proses/kegiatan.
                                                                                                  penggandaan dari semua jenis dokumen.
    (5)    Output         Diisi dengan hasil/keluaran dari suatu proses/kegiatan.
    (6)    Keterangan     Diisi apabila diperlukan penjelasan
                                                                                                  Arsip Manual
4. Simbol – Simbol                                                                                Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
   Penyusunan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR pada akhirnya                                          semua jenis pengarsipan dokumen dalam bentuk
   akan mengarah pada terbentuknya diagram alur yang menggambarkan                                kertas/manual.
   aliran aktivitas atau kegiatan masing-masing unit organisasi. Untuk
   menggambarkan aliran aktivitas tersebut, digunakan simbol sebagai                              File
   berikut :                                                                                      Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
                                                                                                  semua jenis penyimpanan dalam bentuk data/file.


                                                                                                  Konektor
                                                                                                  Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
                                                                                                  perpindahan aktivitas dalam satu halaman.



                                                                              21    22
MEMUTUSKAN :
                            Konektor
                            Simbol ini digunakan untuk menggambarkan        Menetapkan :     KEPUTUSAN KEPALA SKPD TENTANG.................................
                            perpindahan aktivitas dalam halaman yang
                            berbeda.                                        KESATU    :    ………………………………………………………………….………

                                                                            KEDUA     :    .....................................................................................................

                                                                            KETIGA    :    ……………………………………………………………….…………
                            Garis alir
                            Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arah
                            proses pelaksanaan kegiatan.
                                                                                                                                                        Ditetapkan di ...................
                                                                                                                                                        Pada tanggal ...................
                                                                                                                                                        KEPALA SKPD

E. CONTOH LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN

                                                                                                                                                        NAMA
                      KEPUTUSAN KEPALA SKPD                                                                                                             PANGKAT
                       NOMOR : ........TAHUN .........                                                                                                  NIP

                                TENTANG                                                                                                           ………., ……………
                                                                                                                                                  GUBERNUR/BUPATI/
            STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA SKPD                                                                                                   WALIKOTA
                                                                                                                                                    …………………

                                                                                                                                                              Cap/ttd

                                                                                                                                                 ………………………..

                              KEPALA SKPD,

Menimbang   :   a.   bahwa………………………………………………………….;
                b.   bahwa………………..........…………………………………. ;
                c.   dan seterusnya;
            :   1.   Undang-Undang …………………………………………..…;
Mengingat       2.   Peraturan Pemerintah ……………………………………….;
                3.   dan seterusnya;




                                                                      23    24

More Related Content

What's hot

6 sop seksi fisik dan prasarana
6 sop seksi fisik dan prasarana6 sop seksi fisik dan prasarana
6 sop seksi fisik dan prasaranabedhoo
 
7 sop seksi trantib
7 sop seksi trantib7 sop seksi trantib
7 sop seksi trantibbedhoo
 
Permendagri no.4 tahun2010
Permendagri no.4 tahun2010Permendagri no.4 tahun2010
Permendagri no.4 tahun2010Parja Negara
 
Kode etik direktorat jenderal pajak
Kode etik direktorat jenderal pajakKode etik direktorat jenderal pajak
Kode etik direktorat jenderal pajakCodename Mfsyah
 
Perda Provinsi Lampung Nomor 3 tahun 2014
Perda  Provinsi Lampung Nomor 3 tahun 2014Perda  Provinsi Lampung Nomor 3 tahun 2014
Perda Provinsi Lampung Nomor 3 tahun 2014santoni toni
 
Pergub Provinsi Lampung Nomor 33 thn2010_ Tupoksi bappeda
Pergub Provinsi Lampung Nomor 33 thn2010_ Tupoksi bappedaPergub Provinsi Lampung Nomor 33 thn2010_ Tupoksi bappeda
Pergub Provinsi Lampung Nomor 33 thn2010_ Tupoksi bappedasantoni toni
 
4 perbup no.76 2020 tupoksi basis data -perencanaan - salin
4 perbup no.76  2020 tupoksi basis data -perencanaan - salin4 perbup no.76  2020 tupoksi basis data -perencanaan - salin
4 perbup no.76 2020 tupoksi basis data -perencanaan - salinACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Perda Nomor 04 Tahun 2014
Perda Nomor  04  Tahun  2014  Perda Nomor  04  Tahun  2014
Perda Nomor 04 Tahun 2014 santoni toni
 
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010Billy Buhaiba
 
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaanACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenPermen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenDeki Zulkarnain
 
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain
Perda Nomor  5  2014  lembaga lain Perda Nomor  5  2014  lembaga lain
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain santoni toni
 
Edit lakip
Edit lakipEdit lakip
Edit lakip54tri4
 
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritasDokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritasilhamwijaya11
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Ye Si
 

What's hot (18)

6 sop seksi fisik dan prasarana
6 sop seksi fisik dan prasarana6 sop seksi fisik dan prasarana
6 sop seksi fisik dan prasarana
 
7 sop seksi trantib
7 sop seksi trantib7 sop seksi trantib
7 sop seksi trantib
 
Permendagri no.4 tahun2010
Permendagri no.4 tahun2010Permendagri no.4 tahun2010
Permendagri no.4 tahun2010
 
Kode etik direktorat jenderal pajak
Kode etik direktorat jenderal pajakKode etik direktorat jenderal pajak
Kode etik direktorat jenderal pajak
 
Perda Provinsi Lampung Nomor 3 tahun 2014
Perda  Provinsi Lampung Nomor 3 tahun 2014Perda  Provinsi Lampung Nomor 3 tahun 2014
Perda Provinsi Lampung Nomor 3 tahun 2014
 
Pergub Provinsi Lampung Nomor 33 thn2010_ Tupoksi bappeda
Pergub Provinsi Lampung Nomor 33 thn2010_ Tupoksi bappedaPergub Provinsi Lampung Nomor 33 thn2010_ Tupoksi bappeda
Pergub Provinsi Lampung Nomor 33 thn2010_ Tupoksi bappeda
 
4 perbup no.76 2020 tupoksi basis data -perencanaan - salin
4 perbup no.76  2020 tupoksi basis data -perencanaan - salin4 perbup no.76  2020 tupoksi basis data -perencanaan - salin
4 perbup no.76 2020 tupoksi basis data -perencanaan - salin
 
Perda Nomor 04 Tahun 2014
Perda Nomor  04  Tahun  2014  Perda Nomor  04  Tahun  2014
Perda Nomor 04 Tahun 2014
 
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
 
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan3 perbup 30  tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
3 perbup 30 tahun 2017 tupoksi disperkim lampung utara basis data -perencanaan
 
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenPermen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
 
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan pemukiman
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan  pemukimanTupoksi dinas perumahan dan kawasan  pemukiman
Tupoksi dinas perumahan dan kawasan pemukiman
 
10.tata naskah dinas mbs
10.tata naskah dinas mbs10.tata naskah dinas mbs
10.tata naskah dinas mbs
 
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain
Perda Nomor  5  2014  lembaga lain Perda Nomor  5  2014  lembaga lain
Perda Nomor 5 2014 lembaga lain
 
Edit lakip
Edit lakipEdit lakip
Edit lakip
 
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba tolng perbaiki
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba  tolng perbaikiMakalah penyesuaian ijazah....cobacoba  tolng perbaiki
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba tolng perbaiki
 
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritasDokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012
 

Viewers also liked

Lampiran ii sop daerah pmd522011
Lampiran ii sop daerah pmd522011Lampiran ii sop daerah pmd522011
Lampiran ii sop daerah pmd522011PA Rianto
 
Lampiran i sop daerah pmd522011
Lampiran i sop daerah pmd522011Lampiran i sop daerah pmd522011
Lampiran i sop daerah pmd522011PA Rianto
 
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)M. Rojana Hamdan
 
Standar operasional prosedur
Standar operasional prosedurStandar operasional prosedur
Standar operasional prosedurimanbachtiarsamad
 
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...PA Rianto
 
standar operasional prosedur I SOP
 standar operasional prosedur I SOP standar operasional prosedur I SOP
standar operasional prosedur I SOPHaliamsah Purba
 
SOP Administrasi Pemerintahan
SOP Administrasi Pemerintahan SOP Administrasi Pemerintahan
SOP Administrasi Pemerintahan Kacung Abdullah
 
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIK
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIKStandar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIK
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIKIkbal Fauzi
 
SURAT JEMPUTAN KE MAJLIS ANUGERAH CEMERLANG
SURAT JEMPUTAN KE MAJLIS ANUGERAH CEMERLANGSURAT JEMPUTAN KE MAJLIS ANUGERAH CEMERLANG
SURAT JEMPUTAN KE MAJLIS ANUGERAH CEMERLANGizanizal
 
Standar operasional prosedur (sop) perusahaan
Standar operasional prosedur (sop) perusahaanStandar operasional prosedur (sop) perusahaan
Standar operasional prosedur (sop) perusahaanAswel Darussamin
 

Viewers also liked (18)

Lampiran sop terpadu
Lampiran sop terpaduLampiran sop terpadu
Lampiran sop terpadu
 
Lampiran ii sop daerah pmd522011
Lampiran ii sop daerah pmd522011Lampiran ii sop daerah pmd522011
Lampiran ii sop daerah pmd522011
 
Pedoman Penyusunan SOP
Pedoman Penyusunan SOPPedoman Penyusunan SOP
Pedoman Penyusunan SOP
 
CONTOH SOP SDM Perusahaan (Best Practise)
CONTOH SOP SDM Perusahaan (Best Practise)CONTOH SOP SDM Perusahaan (Best Practise)
CONTOH SOP SDM Perusahaan (Best Practise)
 
Lampiran i sop daerah pmd522011
Lampiran i sop daerah pmd522011Lampiran i sop daerah pmd522011
Lampiran i sop daerah pmd522011
 
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)
 
Urgensi dan Teknik Penyusunan SOP AP-Kota Balikpapan 2013
Urgensi dan Teknik Penyusunan SOP AP-Kota Balikpapan 2013Urgensi dan Teknik Penyusunan SOP AP-Kota Balikpapan 2013
Urgensi dan Teknik Penyusunan SOP AP-Kota Balikpapan 2013
 
Standar operasional prosedur
Standar operasional prosedurStandar operasional prosedur
Standar operasional prosedur
 
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
 
standar operasional prosedur I SOP
 standar operasional prosedur I SOP standar operasional prosedur I SOP
standar operasional prosedur I SOP
 
Kasubag umum
Kasubag umumKasubag umum
Kasubag umum
 
SOP Administrasi Pemerintahan
SOP Administrasi Pemerintahan SOP Administrasi Pemerintahan
SOP Administrasi Pemerintahan
 
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIK
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIKStandar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIK
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIK
 
Sop prl kkp
Sop prl kkpSop prl kkp
Sop prl kkp
 
SURAT JEMPUTAN KE MAJLIS ANUGERAH CEMERLANG
SURAT JEMPUTAN KE MAJLIS ANUGERAH CEMERLANGSURAT JEMPUTAN KE MAJLIS ANUGERAH CEMERLANG
SURAT JEMPUTAN KE MAJLIS ANUGERAH CEMERLANG
 
CONTOH SOP ACCOUNTING
CONTOH SOP ACCOUNTINGCONTOH SOP ACCOUNTING
CONTOH SOP ACCOUNTING
 
Standar operasional prosedur (sop) perusahaan
Standar operasional prosedur (sop) perusahaanStandar operasional prosedur (sop) perusahaan
Standar operasional prosedur (sop) perusahaan
 
Sop rs
Sop rsSop rs
Sop rs
 

Similar to Contoh perkada ttg sop pemda

Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...Joy Irman
 
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPermen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPenataan Ruang
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...ppbkab
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Ye Si
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Penataan Ruang
 
Rpjp daerah kota mataram
Rpjp daerah kota mataramRpjp daerah kota mataram
Rpjp daerah kota mataramPenataan Ruang
 
POKOK PENJELASAN MODEL ASSESMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...
POKOK PENJELASAN MODEL ASSESMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS  PEMERINTAH ...POKOK PENJELASAN MODEL ASSESMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS  PEMERINTAH ...
POKOK PENJELASAN MODEL ASSESMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...Mus kamal
 
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem intern
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem internNo. 7 Tentang penyelenggaraan sistem intern
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem internkabupaten_pakpakbharat
 
Presentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesPresentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesrioyotto
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Penataan Ruang
 
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...jamestravolta
 
OPTIMALISASI FUNGSI PENGAWASAN DPRD DLM PENGELOLAAN KEUDA.ppt
OPTIMALISASI FUNGSI PENGAWASAN DPRD DLM PENGELOLAAN KEUDA.pptOPTIMALISASI FUNGSI PENGAWASAN DPRD DLM PENGELOLAAN KEUDA.ppt
OPTIMALISASI FUNGSI PENGAWASAN DPRD DLM PENGELOLAAN KEUDA.pptalpin14
 
1. Teknik Menyusun RPT.pptx
1. Teknik Menyusun RPT.pptx1. Teknik Menyusun RPT.pptx
1. Teknik Menyusun RPT.pptxangelinspektorat
 
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilik
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilikPermenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilik
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilikNandang Sukmara
 
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilik
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilikPermenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilik
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilikNandang Sukmara
 
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptxWakhyudi
 

Similar to Contoh perkada ttg sop pemda (20)

PPT SOP BMD(1).pptx
PPT SOP BMD(1).pptxPPT SOP BMD(1).pptx
PPT SOP BMD(1).pptx
 
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
 
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPermen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Materi sosialisasi Saber Pungli dan Pengawasan
Materi sosialisasi Saber Pungli dan PengawasanMateri sosialisasi Saber Pungli dan Pengawasan
Materi sosialisasi Saber Pungli dan Pengawasan
 
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...
Perbup nomor-7a-tahun-2011-tentang-penyelenggaraan-sistem-pengendalian-intern...
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
 
Fungsi dprd slide
Fungsi dprd slideFungsi dprd slide
Fungsi dprd slide
 
Rpjp daerah kota mataram
Rpjp daerah kota mataramRpjp daerah kota mataram
Rpjp daerah kota mataram
 
POKOK PENJELASAN MODEL ASSESMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...
POKOK PENJELASAN MODEL ASSESMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS  PEMERINTAH ...POKOK PENJELASAN MODEL ASSESMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS  PEMERINTAH ...
POKOK PENJELASAN MODEL ASSESMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH ...
 
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem intern
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem internNo. 7 Tentang penyelenggaraan sistem intern
No. 7 Tentang penyelenggaraan sistem intern
 
Presentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yesPresentasi pedoman 2012 yes
Presentasi pedoman 2012 yes
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
 
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
 
OPTIMALISASI FUNGSI PENGAWASAN DPRD DLM PENGELOLAAN KEUDA.ppt
OPTIMALISASI FUNGSI PENGAWASAN DPRD DLM PENGELOLAAN KEUDA.pptOPTIMALISASI FUNGSI PENGAWASAN DPRD DLM PENGELOLAAN KEUDA.ppt
OPTIMALISASI FUNGSI PENGAWASAN DPRD DLM PENGELOLAAN KEUDA.ppt
 
1. Teknik Menyusun RPT.pptx
1. Teknik Menyusun RPT.pptx1. Teknik Menyusun RPT.pptx
1. Teknik Menyusun RPT.pptx
 
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilik
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilikPermenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilik
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilik
 
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilik
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilikPermenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilik
Permenpan2009 012 pedoman penilaian penyelenggaraan pelayanan pubilik
 
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
 

Contoh perkada ttg sop pemda

  • 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan PERATURAN GUBERNUR/ Peraturan Bupati tentang Pedoman Penyusunan BUPATI/WALIKOTA ………………… Standar Operasional Prosedur Penyelenggaraan NOMOR … . TAHUN ........ Pemerintahan di Lingkungan Pemerintah Daerah; TENTANG Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor …. Tahun …. tentang Pembentukan Daerah-Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota;; PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi, PEMERINTAH DAERAH Kolusi dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA …………….., 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektifitas, Pelayanan Publik; transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan 6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, perlu Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; ditetapkan Standar Operasional Prosedur 7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur penyelenggaraan pemerintahan pada Satuan Kerja Negara Nomor Per/21/M.PAN/11/2008 tentang Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah; Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur b. bahwa dalam rangka penyusunan Standar Operasional (SOP) Administrasi Pemerintahan; Prosedur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah diperlukan pedoman; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH. 1 2
  • 2. BAB I KETENTUAN BAB II MAKSUD DAN UMUM Pasal 1 TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud disusunnya Peraturan Gubernur/ Dalam Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ini yang Bupati/Walikota ini adalah dalam rangka memberikan dimaksud dengan : pedoman bagi SKPD dalam 1. Daerah adalah Provinsi/Kabupaten/Kota ……. mengidentifikasi, merumuskan, menyusun dan 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur/Bupat/Walikota mengembangkan SOP sesuai dengan tugas pokok dan dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara fungsinya. Pemerintahan Daerah. 3. G u b e r n u r / Bupati/Walikota adalah Gubernur/ (2) Tujuan disusunnya Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota Bupati/Walikota ……………. ini adalah : 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya a. membantu SKPD dalam penyusunan SOP; disingkat SKPD adalah SKPD di lingkungan Pemerintah b. meningkatkan tertib administrasi dan akuntabilitas Daerah. dalam penyelenggaraan pemerintahan; 5. Unit Kerja adalah bagian dari struktur organisasi SKPD c. menyempurnakan proses penyelenggaraan yang melaksanakan kegiatan. pemerintahan; dan 6. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya d. meningkatkan kualitas pelayanan kepada disingkat SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang masyarakat. dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan BAB III dimana dan oleh siapa dilakukan. 7. Penyelenggaraan Pemerintahan adalah segala bentuk PRINSIP PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN SOP kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. 8. Pelayanan Internal adalah berbagai jenis pelayanan Bagian Kesatu yang dilakukan SKPD kepada seluruh unit atau pegawai yang berada dalam lingkungan internal sesuai dengan Prinsip Penyusunan SOP tugas pokok dan fungsinya. 9. Pelayanan Eksternal adalah berbagai jenis pelayanan Pasal 3 yang dilaksanakan oleh SKPD kepada masyarakat atau kepada instansi pemerintah lainnya sesuai dengan Prinsip penyusunan SOP meliputi : tugas pokok dan fungsinya. a. kemudahan dan kejelasan; b. efisiensi dan efektivitas; c. keselarasan; d. keterukuran; e. dinamis; f. berorientasi pada pengguna; 3 4
  • 3. g. kepatuhan hukum; dan (8) Prinsip kepastian hukum sebagaimana dimaksud dalam h. kepastian hukum. Pasal 3 huruf h, maksudnya bahwa prosedur yang distandarkan harus ditetapkan oleh pimpinan sebagai Pasal 4 sebuah produk hukum yang ditaati, dilaksanakan dan menjadi instrumen untuk melindungi pegawai dari (1) Prinsip kemudahan dan kejelasan sebagaimana kemungkinan tuntutan hukum. dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, maksudnya bahwa prosedur yang distandarkan harus dapat dengan mudah Bagian Kedua Prinsip dimengerti dan diterapkan oleh semua pegawai. Pelaksanaan SOP Pasal 5 (2) Prinsip efisiensi dan efektivitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, maksudnya bahwa prosedur Prinsip pelaksanaan SOP meliputi : yang distandarkan harus merupakan prosedur yang a. konsisten; paling efisien dan efektif dalam pelaksanaan tugas. b. komitmen; c. perbaikan berkelanjutan; (3) Prinsip keselarasan sebagaimana dimaksud dalam d. mengikat; Pasal 3 huruf c, maksudnya bahwa prosedur yang e. seluruh unsur memiliki peran penting; dan distandarkan harus selaras dengan prosedur standar f. terdokumentasi dengan baik. lain yang terkait. Pasal 6 (4) Prinsip keterukuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d, maksudnya bahwa output dari prosedur (1) Prinsip konsisten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang distandarkan mengandung standar kualitas (mutu) huruf a, maksudnya bahwa SOP harus dilaksanakan tertentu yang dapat diukur pencapaian keberhasilannya. secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun dan dalam kondisi apapun oleh seluruh pegawai. (5) Prinsip dinamis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e, maksudnya bahwa prosedur yang distandarkan (2) Prinsip komitmen sebagaimana dimaksud dalam Pasal harus dengan cepat dapat disesuaikan dengan 5 huruf b, maksudnya bahwa SOP harus dilaksanakan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan. dengan komitmen seluruh jajaran organisasi, dari level terendah sampai tertinggi. (6) Prinsip berorientasi pada Pengguna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f, maksudnya bahwa (3) Prinsip perbaikan berkelanjutan sebagaimana dimaksud prosedur yang distandarkan harus mempertimbangkan dalam Pasal 5 huruf c, maksudnya bahwa pelaksanaan kebutuhan pengguna. SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan- penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang (7) Prinsip kepatuhan hukum sebagaimana dimaksud benar-benar efisien dan efektif. dalam Pasal 3 huruf g, maksudnya bahwa prosedur yang distandarkan harus memenuhi ketentuan/ peraturan perundang-undangan. 5 6
  • 4. (4) Prinsip mengikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 BAB V huruf d, maksudnya bahwa SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai PENYUSUNAN SOP dengan prosedur standar yang telah ditetapkan. Bagian Kesatu (5) Prinsip seluruh unsur memiliki peran penting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e, Penyusun maksudnya bahwa seluruh pegawai memiliki peran tertentu dalam setiap prosedur yang distandarkan dan Pasal 8 jika pegawai tertentu tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan (1) SKPD wajib menyusun SOP pada setiap kegiatan proses, yang akhirnya berdampak pada proses; dan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (6) Prinsip terdokumentasi dengan baik sebagaimana (2) Penyusunan SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksud dalam Pasal 5 huruf f, maksudnya bahwa dilaksanakan oleh Unit Kerja. seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan dengan baik, sehingga selalu dapat (3) Proses penyusunan SOP pada SKPD ditentukan dijadikan referensibagi setiap mereka yang sebagai berikut : memerlukan. a. pada Sekretariat Daerah dikoordinir oleh Kepala Bagian Organisasi dan pada masing-masing Bagian BAB IV dikoordinir oleh Kepala Sub Bagian yang membidangi Ketatausahaan; RUANG LINGKUP SOP b. pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dikoordinir oleh Kepala Bagian Umum; Pasal 7 c. pada Dinas, Badan, Inspektorat Daerah, Kecamatan dan Kelurahan dikoordinir oleh Sekretaris; Ruang lingkup SOP meliputi seluruh proses d. pada Rumah Sakit Umum Daerah ……. dikoordinir penyelenggaraan pemerintahan dan pemberian pelayanan oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan; dan internal maupun eksternal SKPD. e. pada Kantor, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dikoordinir oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha. (4) SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala SKPD. 7 8
  • 5. Bagian Kedua BAB VI Syarat PEMANTAUAN, EVALUASI, PENGEMBANGAN DAN PENGAWASAN Pasal 9 Pasal 11 Syarat SOP meliputi : a. mengacu kepada peraturan perundang-undangan; (1) Kepala SKPD/Unit Kerja wajib melakukan pemantauan, b. mengacu pada penjabaran tugas pokok dan fungsi; evaluasidan pengawasan internal terhadap c. memperhatikan identifikasi kebutuhan SOP; pelaksanaan SOP. d. memperhatikan SOP yang telah dibakukan; e. melibatkan minimal 2 (dua) orang atau pihak; dan (2) Kepala SKPD/Unit Kerja dapat melakukan f. menghasilkan paling sedikit 1 (satu) output tertentu. pengembangan SOP sesuai ketentuan/peraturan perundang-undangan. Bagian Ketiga Pasal 12 Tahapan Penyusunan (1) Dalam rangka efisiensi dan efektivitas atas pelaksanaan Pasal 10 SOP, dilakukan evaluasi secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun oleh unit organisasi (1) Tahapan Penyusunan SOP meliputi : penyelenggara kegiatan. a. persiapan; b. penilaian kebutuhan; (2) Evaluasi SOP dapat dilakukan oleh Bagian Organisasi c. pengembangan; Sekretariat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota d. penerapan; dan …………………. atau lembaga independen yang diminta e. pemantauan dan evaluasi bantuannya oleh Pemerintah Daerah. (2) Uraian tahapan penyusunan SOP, format, cara pengisian dan contoh SOP sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ini. 9 10
  • 6. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 9 10
  • 7. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah P r o v i n s i / Kabupaten/Kota ……………. Ditetapkan di ……. pada tanggal ………. GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA ………………….., Cap/ttd ………………………………. . Diundangkan di ……… pada tanggal …………… SEKRETARIS DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA …………………., Cap/ttd ………………… 11 12
  • 8. LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ……………… NOMOR ….. TAHUN ……… TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH A. TAHAPAN PENYUSUNAN SOP Tahapan Penyusunan SOP meliputi : 1. Persiapan a. Menginformasikan kepada seluruh unit kerja tentang kegiatan penyusunan SOP. b. Mengumpulkan data dan melakukan analisis terhadap prosedur yang sudah berjalan. 2. Penilaian Kebutuhan a. Penilaian kebutuhan SOP yang akan disusun dan perubahan- perubahan yang diperlukan dengan mempertimbangkan : 1) Lingkungan organisasi dalam melaksanakan operasinya seperti komposisi unit-unit kerja, jumlah pegawai, jumlah pelayanan yang dilaksanakan, sumber-sumber daya yang dibutuhkan, tugas pokok dan fungsi yang dijalankan sarana dan prasarana, dan lainnya. 2) Peraturan-peraturan yang memberi pengaruh dalam penyusunan SOP. b. Menyusun rencana tindak penilaian kebutuhan sehingga perlu disusun sebuah rencana dan target-target yang jelas. c. Melakukan penilaian kebutuhan terhadap SOP dalam rangka penyempurnaan SOP dan mengevaluasi SOP yang sudah ada. d. Membuat daftar SOP yang akan dikembangkan. e. Membuat daftar dokumen penilaian kebutuhan SOP. 3. Pengembangan SOP a. Mengumpulkan informasi dan identifikasi Alternatif SOP. Berdasarkan penilaian kebutuhan dapat ditentukan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk pengembangan SOP. Jika identifikasi berbagai informasi sudah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah memilih teknik pengumpulan datanya. 11 12
  • 9. Adapun teknik pengumpulan informasi yang dapat 5) Teknik benchmark digunakan untuk mengembangkan SOP sebagai berikut : Dilakukan jika penyusun memandang bahwa terdapat 1) Teknik brainstorming banyak unit sejenis yang sudah memiliki SOP dapat Dilakukan pada kondisi penyusun tidak memiliki cukup dijadikan contoh untuk pengembangan SOP. Teknik ini informasi yang diperlukan dalam pengembangan SOP. harus direncanakan dengan baik, pada tahap perencanaan, Keberhasilan teknik ini terletak pada siapa yang menjadi ditentukan pemilihan unit yang akan dijadikan benchmark, peserta dan kemampuan pimpinan diskusi dalam memandu informasi yang akan dicari, metode pengumpulan data, dan brainstorming. Dalam teknik ini sebaiknya juga disusun term jadwal pelaksanaannya. Keberhasilan teknik ini terletak of reference yang memuat antara lain : latar belakang pada pemilihan unit yang akan dijadikan benchmark dan dilakukannya diskusi, tujuan dan sasaran diskusi, siapa identifikasi informasi yang akan dicari ketika dilakukan yang menjadi peserta, jadwal dan lainnya. benchmark. 2) Teknik focus group discusion 6) Telaahan dokumen Dilakukan jika penyusun telah memiliki informasi prosedur- Dilakukan untuk memperoleh informasi sekunder dari prosedur yang akan distandarkan tetapi ingin lebih dokumen-dokumen pemerintah berkaitan dengan peraturan mendalaminya dari orang-orang yang dianggap menguasai perundang-undangan yang terkait dengan prosedur yang secara teknis berkaitan dengan informasi tersebut. Focus akan distandarkan. Agar telaahan dokumen dapat dilakukan group discussion akan bermanfaat dalam menentukan secara cepat dan efisien maka perlu ditetapkan suatu prosedur-prosedur yang dianggap efisien cepat dan tepat. pedoman telaahan dokumen. Ketelitian penelaahan 3) Teknik wawancara dokumen akan sangat membantu tim dalam merumuskan Dilakukan jika penyusun ingin mendapatkan informasi SOP yang sejalan dengan peraturan perundang-undangan secara mendalam dari seorang key informant yaitu orang yang berlaku. yang menguasai secara teknis berkaitan dengan prosedur- b. Analisis dan pemilihan alternatif prosedur yang akan distandarkan. Keberhasilan teknik ini Analisis terhadap alternatif-alternatif prosedur yang berhasil tergantung dari instrumen yang digunakan pemilihan key diidentifikasi untuk dibuatkan standarnya dilakukan setelah informant (nara sumber) yang benar-benar tepat dan berbagai informasi terkumpul. Proses analisis ini akan pewawancara. Instrumen yang digunakan untuk melakukan menghasilkan prosedur-prosedur yang telah dipilih, baik berupa wawancara adalah pedoman wawancara. penyempurnaan prosedur-prosedur yang sudah ada 4) Teknik survey sebelumnya, pembuatan prosedur yang sudah ada namun Dilakukan jika penyusun ingin memperoleh informasi dari belum distandarkan, atau prosedur-prosedur yang belum ada sejumlah besar orang yang terkait dengan pelayanan sama sekali/baru. melalui representasinya yang dipilih secara acak yang c. Penulisan SOP kemudian disebut responden. Teknik ini dilakukan untuk Penulisan SOP dengan format yang berlaku. memperoleh gambaran mengenai kualitas pelayanan apa d. Pengujian dan riviu SOP yang diinginkan oleh masyarakat/pelanggan. Keberhasilan Proses pengujian dan riviu kemungkinan akan memaksa teknik ini terletak pada instrumen yang akan disebarkan penyusun untuk kembali pada proses-proses pengumpulan kepada responden. Kuesioner harus memenuhi kriteria valid data dan analisis, karena masih memerlukan informasi- dan reliabel. informasi terbaru/tambahan yang sebelumnya tidak dipikirkan sebelumnya. Langkah-langkah pengujian dan riviu dilakukan sebagai berikut : 13 14
  • 10. 1) Sebelum dilakukan pengujian, hasil penulisan SOP 3) Siapa yang menjadi target penerapan? dikirimkan kepada pihak-pihak yang secara langsung Setiap SOP dirumuskan akan menunjukkan siapa terlibat dalam prosedur dimaksud, untuk memperoleh yang akan berperan dalam melaksanakan prosedur masukan-masukan. tersebut, apa tugas masing- masing individu dan waktu 2) Melakukan simulasi-simulasi untuk melihat sejauhmana pelaksanaan prosedur dan target yang akan dicapai. SOP yang telah dirumuskan akan dapat berjalan sesuai 4) Informasi apa yang akan disampaikan kepada target dengan kondisi senyatanya. penerapan SOP? 3) Proses simulasi akan menghasilkan berbagai masukan 5) Cara apa yang efektif dilakukan dalam menyebarluaskan yang harus ditindaklanjuti oleh penyusun pengembangan. informasi mengenai SOP/perubahan SOP dalam e. Pengesahan SOP organisasi? Proses pengesahan merupakan tindakan pengambilan 6) Apakah diperlukan pelatihan untuk memastikan bahwa keputusan oleh Kepala SKPD. Proses ini meliputi penelitian pegawai akan memiliki kompetensi yang diperlukan dalam ulang terhadap prosedur yang distandarkan, Kepala SKPD penerapan SOP yang baru? akan mengambil keputusan yang mungkin mengharuskan 7) Sejauhmana dibutuhkan pegawai baru dalam proses penyusun bekerja kembali untuk merumuskan sesuai dengan penerapan SOP? keputusan yang telah diambil atau seluruh prosedur yang telah 8) Bagaimana caranya memantau dan meningkatkan kinerja dirumuskan disetujui oleh Kepala SKPD. organisasi? 4. Penerapan 9) Apakah SOP akan lebih efektif diterapkan bila a. Perencanaan penerapan menggunakan perubahan secara terbuka dan sekaligus Dilakukan dengan cara mempelajari dan memahami banyaknya atau menggunakan perubahan secara bertahap dalam satu SOP yang perlu diterapkan, konsekuensi penerapan SOP, periode tertentu? target penerapan dan kompetensi pegawai dalam penerapan b. Pemberitahuan SOP dan pemantauan SOP. Pertanyaan yang dapat dijadikan Penyebarluasan informasi perubahan meliputi tahapan-tahapan alat bantu dalam menentukan langkah-langkah penyusunan sistematis mulai dari langkah memperkenalkan SOP/sosialisasi, rencana adalah : pengumuman dalam rapat-rapat pelaksana sampai dengan 1) Berapa banyak SOP yang perlu diterapkan atau seberapa pengintegrasian SOP. besar perubahan yang terjadi terhadap SOP yang telah ada c. Distribusi dan aksesibilitas. selama ini. Makin banyak SOP yang akan diterapkan makin Penggunaan SOP oleh pegawai sesuai dengan tugas dan rumit proses penerapannya. Oleh karena itu perlu disusun fungsi sehingga dapat diakses oleh pengguna dan penanggung prioritas terhadap SOP mana yang akan diterapkan terlebih jawab SOP dimaksud. dahulu, di unit-unit mana saja SOP yang akan diterapkan, d. Pelatihan pemahaman (apabila diperlukan) dan siapa yang akan bertanggungjawab dalam proses Pelatihan yang dilakukan dalam bentuk formal dan informal penerapannya. agar SOP dapat diterapkan dengan baik, pada akhir pelatihan 2) Apa saja yang dapat menjadi konsekuensi/akibat bila SOP diperlukan adanya supervisi sampai SOP benar-benar dikuasai ini tidak dapat diterapkan secara cepat dan efektif? Dalam oleh para pelaksana. pertanyaan ini perlu dipertimbangkan dampak yang 5. Monitoring dan Evaluasi diakibatkan bila SOP yang akan diterapkan tidak a. Monitoring diimplementasikan secara cepat dan dampak yang bila Proses ini diarahkan untuk membandingkan dan memastikan SOP diimplementasikan secara cepat. kinerja pelaksana sesuai dengan maksud dan tujuan yang 15 16
  • 11. tercantum dalam SOP yang baru, mengidentifikasi c) Sejauh mana tim-tim yang telah dibentuk mampu permasalahan yang mungkin timbul, dan menentukan cara bekerja secara efektif dari mulai proses penilaian untuk meningkatkan hasil penerapan. Proses monitoring ini kebutuhan sampai pada proses monitoring? dapat berupa observasi supervisor, interview dengan d) Sejauh mana mekanisme supervisi mampu berjalan pelaksana, diskusi kelompok kerja, pengarahan dan dengan baik? pelaksanaan. e) Sejauh mana pelatihan-pelatihan diberikan kepada para b. Evaluasi pelaksana secara benar sehingga mampu Merupakan sebuah analisis yang sistematis terhadap memperlancar proses penerapan? serangkaian proses operasi dan aktivitas yang telah dibakukan f) Sejauhmana resiko-resiko akibat perubahan SOP dapat dalam bentuk SOP dari sebuah organisasi dalam rangka ditangani secara baik? menentukan efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi Keberhasilan evaluasi tidak hanya terletak pada bagaimana organisasi secara keseluruhan. informasi dikumpulan sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan di 1. Dari sisi substansi, evaluasi dilakukan dengan mengacu atas, namun juga ditentukan pada siapa yang melakukan kepada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: evaluasi (evaluator). Evaluasi SOP setidaknya dilakukan oleh 1) Sejauhmana SOP yang diterapkan dapat mendorong penyusun SOP tersebut, karena keterlibatannya sejak awal, peningkatan kinerja individual, unit kerja dan organisasi dipandang dapat memperhatikan detail-detail yang termuat secara keseluruhan? dalam SOP tersebut, sehingga mampu melihat mana detail 2) Sejauhmana SOP yang diterapkan mampu dipahami yang perlu dirubah, disempurnakan ataupun dibuatkan yang dan dilaksanakan dengan baik oleh pelaksana? baru. 3) Sejauh mana setiap orang yang ditugasi melaksanakan prosedur tertentu sudah mampu melaksanakannya B. FORMAT IDENTIFIKASI KEBUTUHAN STANDAR OPERASIONAL dengan baik? PROSEDUR 4) Sejauh mana diperlukan penyempurnaan- penyempurnaan terhadap SOP yang telah diterapkan atau bahkan sejauh mana diperlukan SOP yang baru? No. Kegiatan yang Judul SOP yang Perkiraan dilaksanakan sesuai diusulkan output/keluaran 5) Sejauh mana SOP yang diterapkan mampu mengatasi uraian tugas berbagai masalah yang akan dipecahkan melalui 1. penerapan SOP? 2. 6) Sejauh mana SOP yang diterapkan mampu menjawab 3. tantangan perubahan lingkungan organisasi? 4. 7) Sejauh mana SOP yang diterapkan dapat berjalan 5. secara sinergis satu dengan yang lainnya? 6. 2. Dari sisi proses penerapan, pertanyaan-pertanyaan yang 7. dapat diajukan dalam melakukan evaluasi sebagai berikut : 8. a) Sejauh mana strategi penerapan yang telah dilakukan Contoh : Pelayanan Cuti Dokumen/Surat berhasil mendorong penerapan SOP secara benar? Menyelenggarakan Pegawai Cuti Pegawai b) Sejauh mana tingkat penerimaan para pelaksana pelayanan kepegawaian terhadap SOP yang telah diterapkan? 17 18
  • 12. C. CONTOH FORMAT, CARA PENGISIAN STANDAR OPERASIONAL Cara Pengisian : PROSEDUR (1) Nomor STANDAR Diisi dengan nomor yang di STANDAR OPERASIONAL OPERASIONAL PROSEDUR kan, yaitu (No 1. Halaman Judul PROSEDUR Komponen, Unit Kerja, Bagian, No STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR). (2) Tanggal Pembuatan Diisi dengan tanggal pengesahan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR. SKPD (3) Tanggal revisi Diisi dengan Tanggal STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR di revisi. PROSEDUR BAKU PELAKSANAAN KEGIATAN (4) Tanggal pengesahan Diisi dengan Tanggal mulai berlaku. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) (5) Disahkan oleh Disahkan oleh Kepala SKPD. (6) Nama STANDAR Diisi dengan nama prosedur yang akan di OPERASIONAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR kan. JUDUL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSEDUR (7) Dasar hukum Diisi dengan perundang-undangan yang mendasari prosedur. (8) Kualifikasi pelaksana Diisi dengan penjelasan mengenai kualifikasi 2. Informasi Prosedur yang akan distandarkan pegawai yang dibutuhkan dalam Nomor SOP ………………… melaksanakan perannya pada prosedur yang Nama SKPD Tgl Pembuatan ………………… distandarkan. (9) Keterkaitan Diisi dengan penjelasan mengenai keterkaitan Tgl Revisi ………………… prosedur yang distandarkan dengan prosedur Tgl Pengesahan ………………… lain yang distandarkan. (10) Peralatan/perlengkap Diisi dengan penjelasan mengenai daftar Disahkan Oleh ………………… an peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan. Nama SOP ………………… (11) Peringatan Diisi dengan : Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana - Penjelasan mengenai kemungkinan– kemungkinan yang terjadi ketika prosedur 1. …………….. ...................... dilaksanakan atau tidak dilaksanakan 2. …………….. ...................... - Peringatan memberikan indikasi berbagai permasalahan yang mungkin muncul dan Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan berada diluar kendali pelaksana ketika 1. ……………… 1. ...................... prosedur dilaksanakan dan berbagai dampak yang ditimbulkan. 2. ………………. 2. ...................... - Dalam hal ini dijelaskan pula bagaimana Peringatan Pencatatan dan Pendataan cara mengatasinya. (12) Pencatatan dan Diisi dengan penjelasan mengenai berbagai 1. ....................... ..................................... pendataan hal yang perlu didata, dicatat atau diparaf oleh setiap pegawai yang 2. ....................... ..................................... berperan dalam pelaksanaan prosedur yang telah distandarkan. 19 20
  • 13. 3. Uraian Prosedur SIMBOL DEFINISI Pelaksana Mutu Baku Ket Mulai/berakhir (terminator) Uraian Simbol ini digunakan untuk menggambarkan awal Prosedur Pelaks 1 Pelaks 2 Pelaks 3 Persyr/ Waktu Output dan akhir suatu bagan alir. Klkpn 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Proses 1 Simbol ini digunakan untuk menggambarkan 2 proses pelaksanaan kegiatan. 3 Pengambilan Keputusan Cara Pengisian : Simbol ini digunakan untuk menggambarkan (1) Uraian Diisi dengan proses sejak dari mulai sampai keputusan yang harus dibuat dalam proses Prosedur dihasilkannya sebuah output untuk setiap STANDAR pelaksanaan kegiatan. OPERASIONAL PROSEDUR sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kegiatan masing-masing unit organisasi yang bersangkutan. Dokumen (2) Pelaksana Diisi dengan pelaksana kegiatan yang bersangkutan, Simbol ini digunakan untuk menggambarkan mulai dari jabatan tertinggi sampai dengan jabatan semua jenis dokumen sebagai bukti pelaksanaan terendah (fungsional umum/staf) kegiatan. (3) Persyaratan Diisi dengan penjelasan mengenai daftar peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan. Penggandaan Dokumen (4) Waktu Diisi dengan lama waktu yang dibutuhkan dalam Simbol ini digunakan untuk menggambarkan melakukan suatu proses/kegiatan. penggandaan dari semua jenis dokumen. (5) Output Diisi dengan hasil/keluaran dari suatu proses/kegiatan. (6) Keterangan Diisi apabila diperlukan penjelasan Arsip Manual 4. Simbol – Simbol Simbol ini digunakan untuk menggambarkan Penyusunan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR pada akhirnya semua jenis pengarsipan dokumen dalam bentuk akan mengarah pada terbentuknya diagram alur yang menggambarkan kertas/manual. aliran aktivitas atau kegiatan masing-masing unit organisasi. Untuk menggambarkan aliran aktivitas tersebut, digunakan simbol sebagai File berikut : Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis penyimpanan dalam bentuk data/file. Konektor Simbol ini digunakan untuk menggambarkan perpindahan aktivitas dalam satu halaman. 21 22
  • 14. MEMUTUSKAN : Konektor Simbol ini digunakan untuk menggambarkan Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA SKPD TENTANG................................. perpindahan aktivitas dalam halaman yang berbeda. KESATU : ………………………………………………………………….……… KEDUA : ..................................................................................................... KETIGA : ……………………………………………………………….………… Garis alir Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arah proses pelaksanaan kegiatan. Ditetapkan di ................... Pada tanggal ................... KEPALA SKPD E. CONTOH LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN NAMA KEPUTUSAN KEPALA SKPD PANGKAT NOMOR : ........TAHUN ......... NIP TENTANG ………., …………… GUBERNUR/BUPATI/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA SKPD WALIKOTA ………………… Cap/ttd ……………………….. KEPALA SKPD, Menimbang : a. bahwa………………………………………………………….; b. bahwa………………..........…………………………………. ; c. dan seterusnya; : 1. Undang-Undang …………………………………………..…; Mengingat 2. Peraturan Pemerintah ……………………………………….; 3. dan seterusnya; 23 24