Tumbuhan paku merupakan divisi tumbuhan yang memiliki tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun. Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri seperti memiliki jaringan pengangkut, reproduksi aseksual dan seksual, dua jenis daun, dan mengalami metagenesis. Terdapat beberapa kelas tumbuhan paku seperti Psilophytinae, Lycopodinae, Equisetinae, dan Filicinae.
Pelajaran Biologi kelas VIII (8) BAB Pertumbuhan dan Perkembangan, khususnya Perkembangan pada Tumbuhan, Hewan dan Manusia.
MAAF JIKA PENJELASANNYA TIDAK LENGKAP. INI POWERPOINT PERTAMA SAYA.
Tugas kelompok biologi SMA
Pteridophyta:
- Ciri umum
- Cara hidup & habitat
- Fase hidup pteridophyta : sporofit dan gametofit
- Sporofit
- Gametofit
- Reproduksi pteridophyta ada 3 macam
- Klasifikasi
Pelajaran Biologi kelas VIII (8) BAB Pertumbuhan dan Perkembangan, khususnya Perkembangan pada Tumbuhan, Hewan dan Manusia.
MAAF JIKA PENJELASANNYA TIDAK LENGKAP. INI POWERPOINT PERTAMA SAYA.
Tugas kelompok biologi SMA
Pteridophyta:
- Ciri umum
- Cara hidup & habitat
- Fase hidup pteridophyta : sporofit dan gametofit
- Sporofit
- Gametofit
- Reproduksi pteridophyta ada 3 macam
- Klasifikasi
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.
Kingdom Animalia
A. Ciri Umum Animalia (Dunia Hewan)
Bila kita identifikasi, umumnya hewan memiliki karakter atau menunjukkan ciri sebagai berikut :
1. Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.
2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.
3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
B. Tahap Perkembangan Animalia
Tubuh hewan mengalami perkembangan dalam bentuk embrio, beberapa mengalami metamorfosis di tahap kehidupan selanjutya.
1. Fase Embrionik
Fase embrionik ditandai oleh beberapa fase, yaitu :
a. Fase morula, yaitu fase yang dimulai dari terbentuknya zigot, kemudian membalah menjadi sel anakan secara mitosis.
b. Fase blastula, yaitu fase pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub. Fase ini ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan dan disebut blastosol.
c. Fase gastrula, yaitu fase saat embrio mengalami diferensiasi berupa pembentukan endodermis dalam sel blastodermis.
d. Fase morfogenesis, yaitu fase terjadinya perkembangan organ atau jaringan.
e. Fase diferensiasi, yaitu fase terjadinya diferensiasi struktur dan fungsi sel.
f. Fase imbasembrionik, yaitu fase terjadinya difarensiasi pada endoderm hingga terbentuknya sel saraf.
g. Fase organogenesis, yaitu fase pembentukan organ menjadi lebih kompleks.
2. Fase Pascaembrionik
Setelah tubuh hewan mengalami perkembangan dalam fase embrionik, selanjutnya beberapa tubuh hewan mengalami perkembangan dalam fase pascaembrionik, yaitu :
a. Metamorfosis, yaitu perubahan bentuk dari stadium tertentu ke stadium berikutnya menuju dewasa. Metamorfosis dibagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna yang dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis dengan tahap yang dilalui adalah telur – larva – pupa – dewasa dan metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya berbeda pada salah satu fase metamorfosis dengan tahap yang dilalui adalah telur – nimfa – dewasa. Nimfa memiliki bentuk tubuh yang sama dengan serangga dewasa, tetapi memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil.
b. Regenerasi, yaitu proses perbaikan tubuh yang luka atau rusak. Pada organisme yang berkembangbiak secara aseksual regenerasi berarti juga proses reproduksi.
C. Keanekaragaman Animalia
1. Penggolongan Animalia
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.
Kingdom Animalia
A. Ciri Umum Animalia (Dunia Hewan)
Bila kita identifikasi, umumnya hewan memiliki karakter atau menunjukkan ciri sebagai berikut :
1. Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.
2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.
3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
B. Tahap Perkembangan Animalia
Tubuh hewan mengalami perkembangan dalam bentuk embrio, beberapa mengalami metamorfosis di tahap kehidupan selanjutya.
1. Fase Embrionik
Fase embrionik ditandai oleh beberapa fase, yaitu :
a. Fase morula, yaitu fase yang dimulai dari terbentuknya zigot, kemudian membalah menjadi sel anakan secara mitosis.
b. Fase blastula, yaitu fase pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub. Fase ini ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan dan disebut blastosol.
c. Fase gastrula, yaitu fase saat embrio mengalami diferensiasi berupa pembentukan endodermis dalam sel blastodermis.
d. Fase morfogenesis, yaitu fase terjadinya perkembangan organ atau jaringan.
e. Fase diferensiasi, yaitu fase terjadinya diferensiasi struktur dan fungsi sel.
f. Fase imbasembrionik, yaitu fase terjadinya difarensiasi pada endoderm hingga terbentuknya sel saraf.
g. Fase organogenesis, yaitu fase pembentukan organ menjadi lebih kompleks.
2. Fase Pascaembrionik
Setelah tubuh hewan mengalami perkembangan dalam fase embrionik, selanjutnya beberapa tubuh hewan mengalami perkembangan dalam fase pascaembrionik, yaitu :
a. Metamorfosis, yaitu perubahan bentuk dari stadium tertentu ke stadium berikutnya menuju dewasa. Metamorfosis dibagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna yang dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis dengan tahap yang dilalui adalah telur – larva – pupa – dewasa dan metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya berbeda pada salah satu fase metamorfosis dengan tahap yang dilalui adalah telur – nimfa – dewasa. Nimfa memiliki bentuk tubuh yang sama dengan serangga dewasa, tetapi memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil.
b. Regenerasi, yaitu proses perbaikan tubuh yang luka atau rusak. Pada organisme yang berkembangbiak secara aseksual regenerasi berarti juga proses reproduksi.
C. Keanekaragaman Animalia
1. Penggolongan Animalia
Similar to Biodiversitas Tumbuhan: Pteridophyta (Tumbuhan Paku) (20)
2. Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah
jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata
dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar,
batang, dan daun. (Tjitrosoepomo, 2009)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
3. Ciri-ciri:
1. Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
2. Sudah memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem)
3. Reproduksi aseksual: spora, rizom
4. Reproduksi seksual: fertilisasi ovum dan spematozoid
5. 2 jenis daun: daun fertil (sporofil); daun steril (tropofil)
6. Spora dihasilkan oleh sporofil
7. Mengalami metagenesis (Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit)
8. Dapat tumbuh di berbagai habitat
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
6. Metagenesis tanaman paku
Fern sperm use flagella
to swim from the antheridia
to eggs in the archegonia.
4
Sporangia release spores.
Most fern species produce a single
type of spore that gives rise to a
bisexual gametophyte.
1 The fern spore
develops into a small,
photosynthetic gametophyte.
2 Although this illustration
shows an egg and sperm
from the same gametophyte,
a variety of mechanisms
promote cross-fertilization
between gametophytes.
3
On the underside
of the sporophyte‘s
reproductive leaves
are spots called sori.
Each sorus is a
cluster of sporangia.
6
A zygote develops into a new
sporophyte, and the young plant
grows out from an archegonium
of its parent, the gametophyte.
5
MEIOSIS
Sporangium
Sporangium
Mature
sporophyte
New
sporophyte
Zygote
FERTILIZATION
Archegonium
Egg
Haploid (n)
Diploid (2n)
Spore Young
gametophyte
Fiddlehead
Antheridium
Sperm
Gametophyte
Key
Sorus
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
7. • Tempat lembap (higrofit) Marsilea sp
• Air (hidrofit) Salvinia natans
• Permukaan tanah Adiantum cuneatum
• Menempel (epifit) pada kulit pohon Platycerium bifurcatum
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
8. Dalam taksonomi, Pteridophyta dibedakan dalam
beberapa kelas:
1. Psilophytinae (paku purba)
2. Lycopodinae (paku rambat atau paku kawat)
3. Equisetinae (paku ekor kuda)
4. Filicinae (paku sejati)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
9. 1. Psilophytinae (paku purba)
• Paku purba meliputi jenis-jenis tumbuhan paku yang sebagian besar telah punah
• Struktur tubuh masih sederhana
• Anggotanya merupakan paku telanjang (tidak berdaun) atau hanya memiliki daun-daun kecil
(mikrofil)
• Batang bercabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang
• Bersifat homospor
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
13. 2. Lycopodinae (paku kawat)
• Memiliki daun yang berukuran kecil (mikrofil)
• Batang seperti kawat
• Pada ujung cabang batang ada strobilus (kumpulan sporofil yang berbentuk kerucut)
• Ada yang homospora Lycopodium sp, ada yang heterospora Selaginella sp
• Banyak tumbuh di hutan-hutan tropis, di tanah, dan epifit di kulit pohon
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
16. 3. Equisetinae (paku ekor kuda)
• Memiliki daun mikrofil atau bentuk sisik, warnanya agak transparan
• Memiliki percabangan yang khas berbentuk ulir lingkaran menyerupai ekor kuda
• Spora dihasilkan oleh strobilus. Sporangium peralihan: Ukuran sama namun ada jantan ada
betina
• Batang berongga dan beruas-ruas, keras mengandung silika
• Hidup di daerah sub tropis, terutama di rawa
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
20. 4. Filicinae (paku sejati)
• Sering disebut pakis
• Ukuran batang bervariasi: ada yang kecil- besar seperti pohon
• Memiliki rizom
• Ukuran daun lebih besar dibanding ketiga lainnya (makrofil) dan majemuk. Ada sporofil, ada
tropofil
• Daun mudanya tumbuh menggulung (circinatus)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
29. Selain mempunyai peranan yang menguntungkan, ada pula
tanaman paku yang merugikan:
• Salvinia molesta Gulma tanaman padi
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti