Bhagawadgita merupakan nasihat Krishna kepada Arjuna sebelum perang besar antara Pandawa melawan Korawa dimulai. Krishna menjelaskan bahwa kematian hanyalah perjalanan jiwa menuju tubuh baru, sedangkan jiwa itu sendiri abadi dan tak dapat dibunuh. Ia mengajak Arjuna untuk melaksanakan tugas sebagai ksatria dengan berperang melawan ketidakadilan tanpa memikirkan hasilnya, k
Bahasa Indonesia : Gurindam, Konjungsi, dan Preposisi
Bhagawadgita by artaya honest2
1. BHAGAWADGITA
Nah Arjuna sudah ada di tengah medan perang
Kita sudah berada di lautan pasukan
Memerintah dunia adalah baik
Jika mau mati jadilah pahlawan sejati
Hilangkan kelemehan dari hatimu bersipalah untuk berperang
Bagaimana dapat membunuh guru, ia patut dipuja, ditiru
Tetapi lebih baik mengemis dan meminta-minta
Perang mahabrata bukan perang antar keluarga tetapi perang kebenaran melawan tidak kebenaran
Hidup dan mati di tangan yang maha kuasa
Yang bijaksana tidak berkabung yang sudah tidak ada
Kematian bukan akhir perjalanan jiwa
Kematian hanya tempat wadah kasar
Perjalanan jasmani dari anak, dewasa, tua mati
Perjalanan jiwa pindah dari satu tubuh ke tempat lain
Hidup hanya titipan yang maha kuasa
Jiwa seperti pengembara yang terus berjalan
Hidup harus seperti pahlawan bukan seperti pengecut
Kehancuran tidak dapat menyentuh jiwa
Tubuh atau baju patut ditanggalkan
Roh tidak dapat dilihat mata
Suka dan duka seperti musim yang selalu berubah
Suka dan duka adalah perjalan hidup
Mereka yang tidak mengacuhkan kebahagiaan tak pernah gelisah
Laksanakan tugas dengan baik
Hanya tubuh mati, jiwa ada di luar batas waktu
2. Jiwa tak perhan dilahirkan
Jiwa ada di tepi dan di arus
Jiwa kekal dan tidak dapat dibagi dan tak dapat dihancurkan
Jangan cemas antara dibunuh dan dibunuh, jiwa tak dapat dibunuh
Setiap manusia yang mati tak dapat hidup kembali
Rohnya dapat melihat siapa yang senang dan susah
Orang yang lahir dan mati akan dilahirkan kembali
Bisma dapat karunia menentukan hari kematian sendiri tetapi ia juga akan mati
Akhir hidup adalah kematian dan tidak ada yang dapat menghentikan
Setelah mati kita tidak tahu apa yang baru dan apa yang telah dilewatinya
Tak perlu berkabung untuk kebenaran
Tubuh adalah alat jiwa
Orang harus dapat melaksanakan kewajibannya
Seorang prajurit untuk berperang melawan ketidakadilan dengan mengangkat senjata
Tugas prajurit adalah berperang melawan ketidakadilan
Jika tak melaksanakan tugas keprajuritan, orang tersebut akan hancur
Juga akan menyebutnya pengecut dan tak terhormat
Jika terbunuh dalam perang akan masuk surga dengan kebenaranmu
Kalau menang akan terkenal dan memerintah dunia
Kalah, sedih, senang dan menang anggaplah sama
Perang adalah tantangan berat bagi persaudaraan
Jika saudara kita tak sadar mengapa kita diam, dewa pun tak tenang jika masalah belum selesai
Narayana ada tengah-tengah perang mahabrata
Pertanyaan-pertanyaan Arjuna benar untuk zaman masa lalu, masa kini dan masa mendatang
Jangan seorangpun merasa, pertanyaan itu hanya bagi Arjuna
Setiap zaman akan ada tempat seperti Kurusetra
Pikirkanlah kemenangan, jiwa orang lain dan bertempurlah
3. Lupakan keuntungan dan kerugian bertempurlah
Jika manusia tak memikirkan apapun hanya melaksanakan tugas dialah yang berbahagia
Keuntungan dan kerugian hanya kata-kata
Bangkitlah dari keuntungan dan kerugian, hal itu bukan tujuan dari hidup
Kesedihan tak baik untuk masa kini dan masa depan
Tindakan bermanfaat bagi masyarakat dan berbudi
Jika tindakan dicampur adukan antara kepentingan pribadi dengan masyarakat adalah tidak murni dan
tidak menguntungkan
Tempuhlah tindakan tanpa mengharapkan buahnya
Jangan kecewa akan hasilnya
Hasilnya bukan tanggungjawab kita
Hidup tidak mungkin tanpa tindakan
Kita satu pilihan bertindak atau tak bertindak, tetapi hasilnya bukan jangkauan manusia
Hasilnya dari tindakan adalah berkat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
Tidak sedih dalam kekalahan dan tidak gembira dalam kemenangan disebut Tak Gentar
Lalukan saja dibawah penguasaan (kewajiban)
Yakinlah pada tindakanmu, ketangkasan dari tindakan adalah Yoga
Yoga tindakan adalah kemahiran dari tindakan
Yoga adalah ketenangan
Karma adalah tindakan
Krisna menjelaskan Darma, Rahasia, Tugas dan Filsafat
Bebaskan diri dari hasrat pribadimu
Pertapa yang tak gentar memelihara kebahagiaan dan kesedihan
Pertapa bicara dengan bahasa tindakan
Pertapa dapat menjaga indria ada dibawah indrianya
Pemusatan pada hawa nafsu dapat melemahkan dirinya sendiri
Nafsu tak dipuaskan akan lahir kemarahan
4. Daya nafsu berkembang akan pemikiran akan berantakan
Orang yang tak punya kepandaian bagaimana dapat mencapai kedamaian
Nafsu juga dapat menyesatkan orang pandai
Simpan indria dalam pengusaanmu maka kau tak terjatuh
Pertapa berpikir seimbang = pertapa bagaimana cara menjaga hutan itu
Orang biasa berpikir pokok = orang ingin kayu dengan menebang pohon
Hanya dalam ketenangan matahari timbul kesadaranya
Jika manusia tak berhasil atas tugasnya maka tak tercapai tujuannya
Siang hari bagi orang biasa adalah malam bagi pertapa
Lautan adalah pertapa karena orang berpengatuhan, orang itu adalah yang terbaik
Pertanyaan Arjuna menyulitkan Narayana (Krisna) menjawabnya
Aku sedang mencari jalan kesejahteraan
Wahai Arjuna ada dua macam manusia egois dan tak egois
Manusia egois mencari Tuhan dalam dirinya
Manusia tak egois mencari Tuhan di luar dirinya
Filsafat ada dua yakni filsafat pengetauan dan tindakan
Orang dapat memutuskan dengan pilihan yang ada
Orang berpengetahuan tidak bebas bagi orang pengetahuan
Kebaikan dan keburukan adalah karma
Bertindaklah seperti kurban yang dipersembahkan
Orang yang tak dapat berkorban bagi masyarakat tidak akan dapat kebahagiaan
Orang yang memikirkan untuk kepentingan pribadi adalah dosa
Keluar dari hayalan dan sadar akan tugas
Masyarakat bukan darimu, tetapi kau adalah bagiannya
Yang berguna bagi masyarakat adalah berguna bagimu
Tindakan seorang pemimpin akan menjadi contoh bagi yang lain
Hidup adalah karma maka akan menjalankan tugas sampai selesai
5. Tak ada perbuatannya yang tak bernilai
Hadirkan masa depan dari masa kini
Masa penantian adalah yang terbaik dari raja Dasarata kata Sanjaya
Karma ada dimana-mana
Orang bodoh juga melaksanakan tugasnya tetapi mementingkan dirinya sendiri
Melakukan tugas bukanlah dosa
Jika pertaruhkan hidupnya di medan perang adalah bertuah
Hawa nafsu dan sifat egois yang memaksa orang berdosa
Hawa nafsu seperti membalut kesadaran
Hawa nafsu menghancurkan kebenaran
Hawa nafsu adalah musuh orang pandai
Api memang berbahaya tetapi ada gunanya
Kalau orang tak dikejar nafsu tak akan menyulut api peperangan
Indria lebih tinggi dari yang tanpa hidup
Pikiran lebih mulia dari indria
Orang pandai lebih mulia dari pikiran
Jiwa lebih mulia dari kepandaian
Renungkanlah adalah tentang jiwa
Kita semua tak dapat menentukan karena semua yang ada adalah Yang Maha Kuasa
Telah banyak kelahiran antara dirimu dan AKU
Jangan menyepelekan untuk melaksankan kewajiban
Aku datang untuk menentukan keadilan dan lahir dari Zaman ke Zaman
Keadilan dipertaruhkan karena manusia tidak dapat mengekang egoisme yang melibatkan masyarakat
Bertempurlah untuk masyarakat
Yang mengetahui rahasia Tuhan tak terbelengu dari tindakannya
Jangan bertindak untuk kepentingan diri sendiri yang tak berguna
Bedakan tindakan yang benar dan salah
6. Tindakan yang tak berguna bagi pribadi dan masyarakat adalah salah
Orang pandai tak harapkan hasil dari tindakan
Bara api pengetahuannya membakar amarahnya, kesedihan, kesenangan
Korban adalah bentuk sang pencipta, untuk menyenangkan dewata, menunggalkan jiwa kepada Tuhan,
ada yang mempersembahkan kekayaan
Empat korban sesungguhnya yakni Materi, Tapa Brata, Yoga, dan Ilmu Pengetahuan
Korban ilmu pengetahuan adalah yang tebaik dan dan inti sari mengangkat perbutan dan memabaskan
dari belenggu keinginan
Lautan dosa dapat disebrangi oleh ilmu pengetahuan
Darma adalah suatu kewajiban
Dunia adalah tempat perbuatan
Jangan mencoba menghindari perbuatan
Kewajiban adalah Darmamu
Semua perbuatan adalah perangkap dari keinginan, amarah
Jika terperangkap bagaimana bisa dibimbing untuk mendapatkan kebahagiaan
Jika setiap orang tak bahagia bagaimana masyarakat menjadi bahagia
Hidup adalah titipan
Seluruh dunia tak ada semulia pengetahuan
Orang bodoh tak memiliki kepercayaan
Tinggalkan keraguan dan kesadaran
Jadilah orang terpelajar dan begelimang dalam ilmu pengetahuan
Filsafat tindakan yang terbaik
Orang yang jauh dari kedengkian dialah ia benar mulia
Sesungguhnya tindakan pengorbanan dapat merugikan diri sendiri
Fisafat tindakan memiliki pengetahuan dari segala unsur
Manusia memiliki 9 pintu
Jiwa seseorang yang tak mementingkat diri sendiri sehingga jiwa akan tenang dalam dirinya
7. Alasan kesesatan manusia adalah kebodohan yang menyelubungi kebodohannya
Jika orang pandai mengahancurkan kebodohannya kan menyinarinya
Orang pandai dapat mengetahui tujuan hidupnya dan tak lahir kembali
Pengetahuan adalah cahaya dan raihlah cahaya itu
Jalan menuju kedamaian itu AKU
Bagi mereka yang menerima AKU akan menerima kedamaian
Melarikan diri dari tugas bukan jalan mencapai kedamaian
Hidup ini penuh dengan penderitaan
Manusia tak mau berperang untuk rakyat dialah tak bahagia
Orang selalu sabar akan keadaan merupakan lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa
Kehidupan selalu seimbang
Awasi dan kedalikan indriaku
Jika orang melihat AKU dari segala arah dia akan tak pernah tersesat
Pertapa mengambil suka duka orang lain sebagai suka dukanya dirinya sendiri dialah Yang Maha Besar
Pusatkanlah pikiranmu dan beryoga kepadaku
Jangan membenci siapapun dalam hidup ini
Kebenaran akan selalu memang
Manusia memerlukan penasehat
Segala sesuatu memerlukan kesabaran
Yang kau katakan adalah kebenaran
AKU adalah segalanya untukmu
Anak dan ayahnya adalah hubungan kasih sayang
Hidup ini jangan disia-siakan
Yogi terbaik adalah memusatkan pikirannya kepadaKU
MemujaKU adalah terbaik
PemujaKU tak ada yang bimbang
Dunia penuh kotoran dan dosa
8. Ingatlah karma dan tugas
Penyangkalan diri adalah nama lain pembuangan dari egoisme
Datanglah keperlindinganKU maka akan terbebaskan dari dosa
Jika ingin dipuja jalankan tugasKU
Jika kau menuruti nasehatKU, AKU akan puas dan bangga
Jalankan tugas seluruhnya
Aku akan membebaskan dosa-dosamu
Bakti dan yoga adalah sasaranku
Jangan resah dan percaya padaku
Hai ksatria ambilah gandewamu dan bertempurlah
Dalam Film Mahabrata
By. Artaya Honest