Dokumen tersebut membahas berbagai aspek yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, termasuk nilai-nilai budaya lokal yang mendukung pelestarian lingkungan serta dampak pandemi Covid-19 terhadap perubahan perilaku masyarakat yang lebih ramah lingkungan."
Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial ...INSISTPress
Judul: Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial di Indonesia: Sebuah Kajian Kepustakaan
Penulis: Deni Bram, Mumu Muhajir, dan Melly Setiawati
Penyunting: Mumu Muhajir
Penerbit: Epistema Institute
ISBN: 978-602-19461-5-2
Edisi: 2013
Tebal: 17,5x25cm; v + 109 hlm.
Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial ...INSISTPress
Judul: Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial di Indonesia: Sebuah Kajian Kepustakaan
Penulis: Deni Bram, Mumu Muhajir, dan Melly Setiawati
Penyunting: Mumu Muhajir
Penerbit: Epistema Institute
ISBN: 978-602-19461-5-2
Edisi: 2013
Tebal: 17,5x25cm; v + 109 hlm.
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...An Nisa Rizki Yulianti
An Nisa Rizki Yulianti (Mahasiswi Universitas Mercu Buana) 2019
NIM : 43218010031
Jakarta, Indonesia
PROF.DR.IR HAPZI ALI,MM,CMA (Dosen Pengampu)
Hukum Bisnis dan Lingkungan (Studi Kasus Pt Gudang Garam)
di dalam makalah ini menjelaskan:
1.Bagaimana pandangan Islam tentang kebersihan lingkungan ?
2. Apa hubungan kota dengan lingkungan ?
3. Apa pentingnya sumber energi
Abstract
Pengaruh pelestarian lingkungan akan berdampak pada sistem penyelenggaraan pendidikan secara simultan, baik dalam lingkungan pendidikan sekolah maupun lingkungan luar sekolah. yakni pada jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Apabila ketiga jalur lingkungan pendidikan dipadukan dalam mengembangkan konsep dan pemenuhan domain pembelajaran yang berperspektif lingkungan, maka akan menghasilkan kondisi yang harmonis, ramah lingkungan dan syarat dengan nilai-nilai edukatif dalam melestarikan lingkungan hidup secara global. Olehnya itu, tulisan ini menganilisis adanya pengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai konservasi lingkungan merupakan sebuah kemutlakan di dalam setiap jenis dan tingkatan lembaga pendidikan. Upaya pengembangan secara sistemik dan aktual tentang lingkungan memberikan capaian maksimal dalam capaian domain pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan yang berbasis lingkungan hidup dengan metode dan materi penyajian yang variatif dengan tetap memperhatikan substansi pembelajaran. Lembaga pendidikan yang ditunjang oleh kondisi lingkungan pembelajaran yang berperspektif lingkungan hidup, baik dari materi dan metodologi pembelajarannya pada dasarnya sebagai wahana keilmuan yang paripurna.
3, be & gg, gunawan adam, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercu ...Gunawan Adam
“ENVIROMENTAL ETHICS”
Gunawan adam, ST(1) , Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA(2)
1. Penulis
2. Dosen Pengampu
Environmental Ethics” dengan sub tema:
• Environmental philosophy,
• Role of stakeholders,
• Partnerships.
Etika masyarakat pedalaman dalam pembangunanSuhadi Rembang
Terbukanya pintu gerbang krisis mutlidimensional dapat dilihat diantaranya ledakan penduduk tidak terkendali, pemukiman semakin padat, banyaknya polutan di muka bumi, krisis air, pemanasan global, hingga kehidupan banyak mengalami tekanan/stress merupakan pertanda problem sosial dari proses pembangunan. Untuk itu perlu dilakukan refleksi dari tujuan pembangunan dan nilai-nilai dalam wacana pembangunan, yang didalamnya termaktub etika pembangunan agar pembangunan ini tidak serta merta gagal. Diversitas etika masyarakat pedalaman dapat dijadikan instrumen dalam meracik mentalitas pembangunan di Indonesia. Etika masyarakat Baduy misalnya; memegang teguh karakter sosial yang diversitas ini guna mengembangkan pilar-pilar nilai budaya nasional, skenario pembangunan ekologi yang ketat, ketahanan pangan, kemandirian gaya hidup, mengedepankan kepentingan masyarakat, fokus dalam menjalankan proyek-proyek, dan menjauhi transaksi politik ekonomi dan kekuasaan dalam pembangunan. Namun disisi lain terdapat gejala penghancuran etika masyarakat pedalaman dengan dalih pembangunan ramah lingkungan yang datang dari dalam dan luar. Suatu persolan penting yang patut kita dahulukan.
Prinsip Tanggung JawabTanggung jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya.
Prinsip SolidaritasYaitu prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan makluk hidup lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan.
Prinsip Kasih Sayang dan KepedulianPrinsip satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...An Nisa Rizki Yulianti
An Nisa Rizki Yulianti (Mahasiswi Universitas Mercu Buana) 2019
NIM : 43218010031
Jakarta, Indonesia
PROF.DR.IR HAPZI ALI,MM,CMA (Dosen Pengampu)
Hukum Bisnis dan Lingkungan (Studi Kasus Pt Gudang Garam)
di dalam makalah ini menjelaskan:
1.Bagaimana pandangan Islam tentang kebersihan lingkungan ?
2. Apa hubungan kota dengan lingkungan ?
3. Apa pentingnya sumber energi
Abstract
Pengaruh pelestarian lingkungan akan berdampak pada sistem penyelenggaraan pendidikan secara simultan, baik dalam lingkungan pendidikan sekolah maupun lingkungan luar sekolah. yakni pada jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Apabila ketiga jalur lingkungan pendidikan dipadukan dalam mengembangkan konsep dan pemenuhan domain pembelajaran yang berperspektif lingkungan, maka akan menghasilkan kondisi yang harmonis, ramah lingkungan dan syarat dengan nilai-nilai edukatif dalam melestarikan lingkungan hidup secara global. Olehnya itu, tulisan ini menganilisis adanya pengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai konservasi lingkungan merupakan sebuah kemutlakan di dalam setiap jenis dan tingkatan lembaga pendidikan. Upaya pengembangan secara sistemik dan aktual tentang lingkungan memberikan capaian maksimal dalam capaian domain pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan yang berbasis lingkungan hidup dengan metode dan materi penyajian yang variatif dengan tetap memperhatikan substansi pembelajaran. Lembaga pendidikan yang ditunjang oleh kondisi lingkungan pembelajaran yang berperspektif lingkungan hidup, baik dari materi dan metodologi pembelajarannya pada dasarnya sebagai wahana keilmuan yang paripurna.
3, be & gg, gunawan adam, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercu ...Gunawan Adam
“ENVIROMENTAL ETHICS”
Gunawan adam, ST(1) , Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA(2)
1. Penulis
2. Dosen Pengampu
Environmental Ethics” dengan sub tema:
• Environmental philosophy,
• Role of stakeholders,
• Partnerships.
Etika masyarakat pedalaman dalam pembangunanSuhadi Rembang
Terbukanya pintu gerbang krisis mutlidimensional dapat dilihat diantaranya ledakan penduduk tidak terkendali, pemukiman semakin padat, banyaknya polutan di muka bumi, krisis air, pemanasan global, hingga kehidupan banyak mengalami tekanan/stress merupakan pertanda problem sosial dari proses pembangunan. Untuk itu perlu dilakukan refleksi dari tujuan pembangunan dan nilai-nilai dalam wacana pembangunan, yang didalamnya termaktub etika pembangunan agar pembangunan ini tidak serta merta gagal. Diversitas etika masyarakat pedalaman dapat dijadikan instrumen dalam meracik mentalitas pembangunan di Indonesia. Etika masyarakat Baduy misalnya; memegang teguh karakter sosial yang diversitas ini guna mengembangkan pilar-pilar nilai budaya nasional, skenario pembangunan ekologi yang ketat, ketahanan pangan, kemandirian gaya hidup, mengedepankan kepentingan masyarakat, fokus dalam menjalankan proyek-proyek, dan menjauhi transaksi politik ekonomi dan kekuasaan dalam pembangunan. Namun disisi lain terdapat gejala penghancuran etika masyarakat pedalaman dengan dalih pembangunan ramah lingkungan yang datang dari dalam dan luar. Suatu persolan penting yang patut kita dahulukan.
Prinsip Tanggung JawabTanggung jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya.
Prinsip SolidaritasYaitu prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan makluk hidup lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan.
Prinsip Kasih Sayang dan KepedulianPrinsip satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
3. 2 ideologi besar etika lingkungan : Kapitalisme versus Sosialisme
Aspek
Kelompok
Kapitalisme Sosialisme
Ideologi Liberatarianisme Utilitarianisme
Etika Lingkungan anthropocentrism Ecocentrict (bioethic)
Karakter individu Menganut kebebasan individu
atau selfish (mementingkan
diri sendiri).
Menganut kepedulian sosial
atau altruisme
(mementingkan orang lain)
Jargon Freedom (liberty) The greatest number for the
greatest people
Moral etik Individualis. Bermoral jika
tidak mengganggu kebebasan
individu lain. Anti pajak
Charity. Bermoral jika
bermanfaat bagi orang lain.
Pro pajak
4. Anatomi Modal Sosial
3 unsur modal Sosial (Putnam, 1998)
Norm: tata aturan umum formal dan non formal
Trust: suasana batin yang membuat individu atau kelompok berani untuk
mengabaikan resiko.
Network: deskripsi intensitas hubungan antara individu dengan individu
lain ataupun dengan kelompok.
Tiga Jenis Modal Social dapat dicirikan oleh jenis trust yang terbangun:
(i) bonding social capital satu keluarga atau kelompok
(ii) bridging social capital seasal, se etinis, segolongan
(iii) linking social capital Adanya hubungan struktural
5. Pengelolaan Layanan Publik (Infrastruktur
Lingkungan): Pemerintah vs Masyarakat
Penanggung Jawab:
• Local Community jika ada kelembagaan yang efektif dan Modal Sosial Kuat
• Pemerintah jika Local institution lemah
Kapabilitas
Masyarakat
Sifat Layanan
Strategis Kurang Strategis
Cakap Melaksanakan Dilaksanakan oleh pemerintah bersama
masyarakat.
Contoh: Pendidikan, transportasi,
kesehatan, dll.
Diserahkan kepada
masyarakat.
Contoh: Pertekstilan, mi
instan, UMKM, dll
Tidak Cakap
Melaksanakan
Pemerintah
Contoh: Persenjataan, penyediaan
bendungan, dll
Dibiarkan
Contoh: Jasa Pak Ogah
6.
7. • Ketersediaan energi
kader parpol yang berbeda
pemerintah dan pemerintah
nasional dan daerah
Aspek ekonomi
• Dinamika laju inflasi dan
Nilai tukar
• Daya serap tenaga kerja
• Pertumbuhan ekonomi
• Infrastruktur daerah
Aspek sosial dan
budaya
• Keterjangkauan masyarakat
miskin terhadap fasilitas
pendidikan, kesehatan,
• Perbedaan tradisi/budaya
Aspek pertahanan
keamanan
• Stabilitas keamanan
Aspek ideologi
• Belum sepenuhnya
pengamalan nilai-nilai
Pancasila dalam kebijakan
pembangunan di daerah
Kemiskinan Juga
Dipengaruhi Oleh Berbagai
Faktor Eksternal Di Luar
Kebijakan Penanggulangan
Kemiskinan
Aspek politik
• Kepemimpinan daerah oleh
• Kurang sinkronnya kebijakan
daerah
Aspek geografi
• Perubahan iklim
• Potensi bencana alam
• Kondisi geografis yang sulit
terjangkau
Aspek demografi
• Tingginya pertumbuhan
penduduk
• Kualitas penduduk yang
rendah
• Persebaran pddk tak merata
Aspek sumber
kekayaan alam
• Sulitnya akses air bersih
• Konflik perebutan SDA
8. Tujuan
Pembangunan
Berkelanjutan
Pilar Sosial
1. Tanpa Kemiskinan
2. Tanpa Kelaparan
3. Kehidupan Sehat & Sejahtera
4. Pendidikan Berkualitas
5. Kesetaraan Gender
Pilar Lingkungan
6. Air Bersih & Sanitasi Layak
11. Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab
13. Penanganan Perubahan Iklim
14. Ekosistem Lautan
15. Ekosistem Daratan
Pilar Ekonomi
7. Energi Bersih & Terjangkau
8. Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi
9. Industri, Inovasi, & Infrastruktur
10. Berkurangnya Kesenjangan
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Pilar Hukum & Tata
Kelola
16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh
LINGKUNGAN
EKONOMI
SOSIAL
9. Kebijakan & Strategi
Meningkatnya Nilai dan Fungsi
Lingkungan Hidup
Kota Berwawasan Lingkungan
Turunnya Beban Pencemar
Meningkatnya kualitas Sungai dan Danau
Pemulihan Hutan dan Lahan
Daya dukung Pesisir dan Laut
Partisipasi
Masyarakat
Posisi
Internasional
Energi ramah lingkungan & berkelanjutan
Supremasi Hukum Lingkungan
10. menuding agama-agama
monoteisme
Agama Yahudi
Worldviews atau Paradigma
Etika Lingkungan Hidup
Agama Islam
בל
תשחית خليفة
Bal tashchit Khalifah
Filsafat Lingkungan
Henryk Skolimowski
Para ahli Barat
Al-An’aam 163
Penyebab kerusakan
lingkungan
Keliru
Manusia
diperkenankan
untuk
memanfaatkan
alam pada batas
yang wajar yang
tidak
mengganggu
keserasian
sistem ekologi
Al-Quran
Tanack
Sama sekali tidak menganjurkan tindakan eksploitatif
terhadap alam dan sumber-sumbernya
Devarim (Ulangan)
20:19-20
Alkitab
Kejadian 1 & 2
Agama Kristen
Stewardship
11. KETERKAITAN MASALAH LINGKUNGAN
PEMBANGUNAN EKONOMI SELAMA INI CENDERUNG MENGEKSPLOITASI SUMBER
DAYAALAM DAN MENGAKIBATKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
POPULASI MANUSIA
Overpopulasi
Overkonsumsi
Penyebaran
Kesenjangan NMI* & NSB**
Krisis politik-ekonomi-sosial
SUMBER DAYA ALAM
Keterbatasan & kualitas/kondisi
Pemborosan
Anggapan bahwa teknologi dapat
memecahkan semua masalah
PENCEMARAN
& KERUSAKAN
LINGKUNGAN
*NMI = Negara Maju Industri
**NSB = Negara Sedang Berkembang
14. 6 Dimensi kearifan lokal (Mitchell, 2003):
1. Dimensi keterampilan lokal
Cara mempertahankan kehidupan manusia yang bergantung
dengan alam mulai dari cara berburu, meramu, bercocok tanam,
hingga industri rumah tangga.
2. Dimensi sumber daya lokal
Dimensi pengetahuan masyarakat dalam menggunakan sumber
daya. Kearifan masyarakat dalam ekstrasi dan eksploitasi baik untuk
kebutuhan subsistennya maupun kepentingan komersial.
15. 3. Dimensi mekanisme pengambilan keputusan lokal
Setiap masyarakat pada dasarnya memiliki pemerintahan lokal
sendiri dikenal pula dengan pemerintahan kesukuan (institusi sosial).
Sehingga melalui kesatuan hukum tersebut terdapat “peraturan”
yang dapat mengatur warganya.
4. Dimensi solidaritas kelompok lokal
Sebagai mahluk sosial manusia membutuhkan bantuan orang lain
dalam melakukan pekerjaannya. Konsep ini yang kemudian
berkembang dalam kemampuan gotong-royong dalam menjaga
lingkungan sekitarnya.
16. Pendekatan human ecology terkait interkasi manusia dengan lingkungannya
(Suhartini, 2009):
1. Politik ekologi (Political Ecology).
Politik ekologi sebagai suatu pendekatan yang mengkaji sebab akibat
perubahan lingkungan yang lebih kompleks daripada sekedar sistem biofisik,
karena juga menyangkut distribusi kekuasaan pada suatu kelompok masyarakat.
2. Human Welfare Ecology
Menekankan bahwa kelestarian lingkungan tidak akan terwujud apabila tidak
terjamin keadilan lingkungan, yaitu keterjaminan kesejahteraan masyarakat
secara berkelanjutan.
3. Perspektif Antropologi.
Secara historis, perspektif dimulai dari determinisme alam (geographical
determinism) yaitu faktor geografi dan lingkungan sebagai penentu mutlak
karakteristik kebudayaan masyarakat.
17. 4. Perspektif Ekologi Manusia.
Munsi Lampe dalam Andi M, Akhbar dan Syarifuddin (2007) terdapat tiga
perspektif ekologi manusia yang dinilai relefan untuk aspek kearifan lokal,
diantaranya:
(a) pendekatan ekologi politik;
(b) pendekatan ekosistemik melihat komponen-komponen manusia dan
lingkungan sebagai satu kesatuan ekosistem yang seimbang;
(c) paradigma komunalisme dan paternalisme dari perspektif
konstruksionalisme; dan
(d) pendekatan aksi dan konsekuensi.
19. Empat Aspek Penting Dalam Partisipasi
1. Terlibatnya dan ikut sertanya masyarakat sesuai dengan mekanisme proses
politik dalam suatu negara turut menentukan arah, strategi, dan kebijakan
pembangunan yang dilakukan pemerintah.
2. Meningkatkan artikulasi (kemampuan) untuk merumuskan tujuan-tujuan
dan terutama cara-cara dalam merencanakan tujuan yang sebaiknya.
3. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan nyata yang konsisten dengan arah,
strategi, dan rencana yang telah ditentukan dalam proses politik.
4. Adanya perumusan dan pelaksanaan program-program partisipatif dalam
pembangunan yang berencana.
20. Tiga Faktor dalam Partisipasi
1. Kepemimpinan Kualitas kepemimpinan menjadi kata kunci.
2. Komunikasi Gagasan pembangunan akan mendapat sambutan jika
diketahui, dan ini ditentukan oleh komunikasi pembangunan (politik).
3. Pendidikan Kesadaran masyarakat ditentukan oleh pendidikan
masyarakat sebagai faktor penting dalam pengembangan identifikasi
tujuan-tujuan pembangunan.
21. Anomali Ekologi akibat Pandemi
• Provinsi Hubei, Tiongkok : Nitrogen Dioksida turun 40 persen
• Italia lockdown menurunkan tingkat emisi nitrogen dioksida
• Hong Kong penurunan polusi udara hingga sepertiga saat lockdown
• New York, AS lalu-lalang mobil yang berkurang 50 persen
menekan polusi udara akibat karbon monoksida
• Jakarta penurunan polusi udara 14-50 persen
• Laporan Kualitas Udara Dunia 2020: dampak lockdown perubahan
perilaku manusia pada tingkat polusi partikulat global (PM2.5)
• Indonesia: Perilaku belanja online meningkat sampah meningkat
sampah plastik, kardus, styrofoam, dan pembungkus paket
meningkat 27 sampai 36 persen.
22. Perubahan Perilaku Hijau akibat Pandemi
• Pandemi Covid-19 mendorong manusia dari kondisi status quo.
Kondisi nyaman menuju pada kondisi yang belum tentu nyaman
("normal baru“) perubahan adaptasi
• Peter Senge dkk (2008): menjaga keberlanjutan lingkungan bukan lagi
pilihan tapi menjadi sebuah necessary revolution Pandemi Covid-
19 menyempurnakan itu, "memaksa" kita menghentikan sementara
aktivitas dan memberi bumi merawat diri dan memulihkan dirinya
• Anomali ekologi yang positif saat pandemi karena perubahan perilaku
manusia stay at home, work from home, lockdown, dll
23. Nilai Budaya Lingkungan
Jawa
Sultan Agung Hanyakrakusuma Sultan Hamengkubuwono I:
1. Hamengku Buwono: memelihara bumi Satriya: perilaku penuh
tanggung jawab, konsisten, amanah, dinamis, dan obsesif dalam
pembangunan
2. "Hamemayu Hayuning Bawana” : menjaga bumi/alam/lingkungan
agar tetap lestari dan indah yang memberikan keadilan hidup bagi
generasi sekarang dan generasi mendatang dan keadilan hidup
bagi manusia dimanapun berada
3. Hamemayu Hayuning Bawana Gemi Nastiti Ngati-ati (hemat,
cermat dan hati-hati) Ekoefisiensi
24. Melayu
• "Menyimak Alam, Mengkaji Diri“ pembangunan haruslah diawali
melalui kajian yang cermat terhadap SDA dan kemampuan diri (SDM).
• “Membangun Jangan Merosak, Membina Jangan Menyalah”
pembangunan jangan sampai menyalahi ketentuan agama dan
nilai-nilai budaya serta norma-norma sosial masyarakatnya.
• “Tanda orang berbudi pekerti, merusak alam ia jauhi, tanda ingat
kehari tua, laut dijaga bumi dipelihara”
• “Kalau hidup hendak selamat, pelihara laut beserta selat, pelihara
tanah berhutan lebat...”
25. Batak
• Tano: satu kesatuan yang utuh (bumi sama dengan tanah)
menjamin kelangsungan hidup suku Batak itu dari zaman ke zaman
• Raja Ihat Manisia dan Boru Ihat Manisia: perpaduan air tubuh
manusia surgawi putra putri para Dewata air adalah awal
kehidupan jasmani
• Pesan Siboru Deak Parujar kepada keturunannya untuk “memelihara”
bumi dengan segala isinya
• Mulajadi Nabolon : hukuman siapapun yang mencoba merusak bumi
dan segala isinya
26. Bali
Tri Hita Karana Kebahagiaan manusia akan tercapai jika terjadi tiga
hubungan yang harmonis:
1. Parahyangan: unit tempat suci (Pura) yang mencerminkan tentang
Ketuhanan.
2. Pawongan: unit dalam organisasi masyarakat adat sebagai
perwujudan unsur antara sesama manusia.
3. Palemahan: unit atau wilayah tertentu sebagai perwujudan unsur
alam semesta atau lingkungan.
27. Pulau Timor (NTT)
• Konsep segitiga kehidupan “Mansian-Muit-Nasi, Na Bua”:manusia,
ternak, dan hutan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dan saling memiliki ketergantungan.
• Prinsip ekosistem dan jejaring kehidupan yang saling hidup dan
menghidupi sangat dihargai.
• Manusia mengartikan manfaat dari ternak dan hutan, ternak mencari
makan di hutan dan manusia memelihara hutan.
• Jika salah satu dari ketiga unsur ini dipisahkan akan membawa
dampak bagi unsur yang lain.
28. Tantangan Budaya Kontemporer
• Kearifan lokal yang ramah lingkungan dalam kondisi darurat dan
terancam tereliminasi.
• Arus globalisasi bermuatan budaya modern yang semakin tidak
terbendung masuk ke Indonesia.
• Gaya hidup yang materialis-hedonis telah menggeser sikap harmoni
dengan alam (Hardjosoemantri, 2006).
29. Revitalisasi budaya dan kearifan lingkungan
1. Kebijakan pemerintah mesti memperhatikan dinamika lingkungan
dengan program-program konservasinya.
Hamengku Buwono X (2008) permasalahan pembangunan
disebabkan faktor kebijakan yang tidak berlandaskan budaya
sendiri.
Berbagai upaya mendesak dilakukan pemerintah kampanye
budaya ramah lingkungan, festival budaya untuk menjaga
lingkungan, fasilitas ruang publik yang berkarakter budaya, dan
lainnya.
30. 2. Pendidikan kebumian dan lingkungan mesti digencarkan secara
formal maupun non formal.
• Mengenalkan pada generasi muda yang akan mewarisi estafet
pembangunan mengadopsi konsep Pendidikan Pembangunan
Berkelanjutan (Education for Sustainable Development).
• Konsep pendidikan penting memasukkan muatan budaya lokal
yang aplikatif bagi pelestarian lingkungan.
31. 3. Masyarakat diberi informasi dan diajak mengaktualisasikan kearifan
lokal untuk menjaga lingkungannya.
• Prinsipnya agar masyarakat mampu berinteraksi dan beradaptasi
dengan lingkungan serta menjamin keberlanjutan fungsinya.
• Seniman, budayawan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan
semua elemen mesti diberdayakan sebagai penggerak
implementasi budaya ramah lingkungan.
32. 4. Masyarakat penting dikuatkan pegangan fundamentalnya yaitu sisi
spiritualisme.
• Al-Qardhawi (2002): permasalahan lingkungan pada dasarnya
merupakan persoalan moralitas solusi efektifnya dengan
revitalisasi nilai-nilai moral, keadilan, keramahan, dan
sebagainya.
• Spiritualisme hadir sebagai oase bagi dahaga moralitas manusia
modern agama sebagai landasan fundamental dalam
pengelolaan lingkungan (ekospiritualisme).
• Umat penting disadarkan dengan sentuhan spiritual bahwa
menjaga lingkungan adalah bagian dari bukti keimanan.