SlideShare a Scribd company logo
Untitled-2.indd 1 8/15/2013 5:19:24 PM
2 3
Ucapan Terima Kasih
Saya berterima kasih kepada Allah SWT atas segala kesempatan
yang diberikan untuk bisa berkarya. Terima kasih karena Engkau
telah mengajarkan suatu hal yang sangat berharga: segala sesuatu
yang diniatkan dan diusahakan dengan baik, pasti akan memberikan
hasil yang baik pula.
Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada orangtua saya, Satto Riyanto dan Erni Yuliani, yang senantiasa
mendorong saya untuk menjadi seorang yang berguna bagi orang
lain dan selalu mendoakan saya dalam mengejar segala impian dan
cita-cita. Adik-adik, Andhita dan Fauzan, yang senantiasa membuat
hari-hari yang dijalani menjadi lebih indah dan menyenangkan. R.
Aprianti, sahabat sekaligus manajer hebat yang tidak bosan-bosannya
mengingatkan segala agenda dan setia menjadi reminder jika hidup
saya mulai tidak seimbang di tengah kepadatan agenda yang ada.
Patresia Kirnandita dan segenap tim GagasMedia, yang
memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi melalui buku
ini. Mentor-mentor dan pebisnis inspiratif yang saya hormati, Haji Alay,
Badroni Yuzirman, Iim Rusyamsi, Rosihan, Fauzi Rachmanto, HafizKhairul
Rijal, Didi Diarsa Adiana, Fauzie Abdullah, Wahyu Indra, Iwan Agustian,
Muadzin Jihad, Kak Beky, Ita Budi Radiyanti, yang selalu memberikan
inspirasi untuk terus memperjuangkan impian dan menebar manfaat
atas apa yang sudah kita miliki.
Teman-teman kelompok mastermind bisnis, Yora Anastasha, Ibnu
Abdul Aziz, Anneke Meganovia, Budi Setyawan, Fitri Nurhidayah, M.
Ridho Alatas, R. Rizki Ahmad, Aprilian, dan Putra Novyantoro. Tidak
Studentpreneur
Penulis: Arry Rahmawan
Penyunting: Patresia Kirnandita, Jumali Ariadinata, Asri Nur Aini
Proofreader: Resita Wahyu
Desain sampul: Putri Amanda Bahraini
Penata letak: Putri Amanda Bahraini
Penyelaras tata letak: Landi A. Handwiko
Ilustrasi isi: Putri Amanda Bahraini
Penerbit:
GagasMedia
Jl. Haji Montong No. 57, Ciganjur–Jagakarsa,
Jakarta Selatan 12630
Telp. (Hunting) (021) 788 83030
Faks (021) 727 0996
Email redaksi@gagasmedia.net
Website www.gagasmedia.net
Distributor tunggal:
TransMedia
Jl. Moh. Kahfi 2 No. 13-14, Cipedak–Jagakarsa
Jakarta Selatan 12640
Telp. (021) 7888 1000
Faks: (021) 7888 2000
Email: pemasaran@transmediapustaka.com
Cetakan pertama, 2013
Hak cipta dilindungi undang-undang
Rahmawan, Arry
Studentpreneur/ Arry Rahmawan; penyunting Patresia Kirnandita, dkk, —
cet.1— Jakarta: GagasMedia, 2013
xxx + xxx hlm; 14 x 21 cm
ISBN 979-780-xxx-x
	
1. Novel. 						I. Judul
II. Patresia Kirnandita, dkk
xxx
Untitled-2.indd 2-3 8/15/2013 5:19:24 PM
4 5
Meirisya, Siska, Reva, Kiki Rachmanissa, Mustafidz, Zakiyyah Ahsanti,
Firdha Hanifah, Umi Yuniati, Azka Lathifa, Wahyu Awaludin, Aditya Rian
Anggoro, dan juga seluruh teman-teman angkatan 2009, terima kasih
sudah banyak sekali membantu dan menghibur saat saya mengalami
masa jatuh sehingga bisa bangkit kembali. Terima kasih sudah mau
mendengarkan cerita-cerita, curhat, dan keluh kesah selama mengalami
banyak kesulitan sewaktu masa-masa kuliah. Thanks for being the best
friends I have ever had.
Terima kasih juga saya ucapkan khusus buat kamu, para pembaca
buku ini, yang telah memotivasi saya tiada henti agar buku ini segera
lahir agar inspirasi dan pelajaran di dalamnya bisa diambil sesegera
mungkin. Semoga buku ini bisa menjadi satu bagian kecil yang
menciptakan sinergi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan
bermartabat melalui jalan kewirausahaan.
Selamat memulai dahsyatnya hidup menjadi studentpreneur.
Arry Rahmawan
lupa saya ucapkan terima kasih kepada Fajar Munich, M Fajar, M
Febrian, dan Ranggi karena telah terus mendorong ke arah yang lebih
baik lagi untuk menjalani kuliah dan juga bisnis dengan seimbang.
Dwiyanto, Fithor Muhammad, Tim Dreamdelion, Hana Fitriani,
Muhammad Hamli, Teddy Bertrand, Yovita Salysa Aulia, yang bersedia
meluangkan waktunya untuk menjadi bagian dari inspirasi dalam buku
ini. Semoga apa yang dituliskan mampu menginspirasi teman-teman
kita lainnya untuk hidup dengan lebih kuat dan mandiri.
Segenap direksi dan tim di CerdasMulia Leadership and Training Center:
Moh. Amar, Khryt Mohamad, Wina Asterina, Fitriyatun Ni’mah, Adlina
Panca, Rizki Ananda, Dien Iqbal, Permadi the storyteller, Renita Putri
Maharani, Retna, Amelya Dwi Astuti, Indra Putranto, Restu, Setiawan
Smilevator, dan juga segenap staf dan trainer yang terus berjuang
bersama-sama untuk menjadikan generasi Indonesia menjadi cerdas
dan mulia.
Pejuang dan Pelayan TDA Kampus, Fatmawati Fauzi, Leni Nurahmi,
Yunia Vivi Kartika, Muhammad Yusuf Mulyana, Pelayan TDA Kampus
Semarang, Dewi Masithoh, Pelayan TDA Kampus Yogyakarta, Rizqi
Akbar dan Seviana, serta segenap pengurus TDA Kampus yang tanpa
lelah memperjuangkan nilai-nilai kewirausahaan di seluruh kampus-
kampus di Indonesia.
Teman-teman seperjuangan sesama mahasiswa, Muhammad
Harisuddin, Tubagus Chair, Dhani Yudhasmoro, Muhammad Riefqi,
Anna Felicia, Sadhu Yunanta, Candra Bangun Wiguna, Diana Wangsa,
Christian Susanto, Irvanu Rahman, Gagas Hariseto, Tegar Septyan,
Tyonardo Cahayadi, Aisyah Iadha, Agus Taufiq, Karina Citra Ninta,
Pringgo Jatmiko, Muhammad Afin, Nanda M, Ardita Septiani, Ednaz
Hermawan, Listy Ayuningtias, Mayendra, Ekania Widiasari, Nanda
Untitled-2.indd 4-5 8/15/2013 5:19:24 PM
6 7
Who Wants to Be a 	 1
Studentpreneur	1
Welcome to Conceptual Era 	 6
Start from Small Things	 9
Break the	 21
Mental Blocks	 21
You Become WhatYou Think About 	 23
Your Biggest Enemy: 	 34
Yourself	34
Believe inYour Creativity	39
Remember When 	 43
You Still a Kid	 43
Advantages to be 	 45
Studentpreneur	45
BeYoung Changemaker with Simple Idea	 49
Notes Before BuildingYour Business	 57
Not Only Profits, But Also CreateValues	 61
Fithor Muhammad	 67
Studentpreneur Starting Guide	 71
FindYour Reason!	 72
	 76
Most Important Capital	 78
Study and Business	 83
Collaboration	83
ManagingYour Time	 85
Think AboutYour Learning Strategy	 90
Daftar Isi
Untitled-2.indd 6-7 8/15/2013 5:19:25 PM
8 9
Buku ini saya dedikasikan kepada seluruh pemuda di
Indonesia yang bertekad kuat untuk memiliki mental
entrepreneur, supaya di masa yang akan datang dapat
menebar jauh lebih banyak manfaat dan inspirasi nyata
untuk Indonesia tercinta.
ExpandYour Network	 95
BuildYour Dream Team	 99
Fitri Nurhidayah	101
PrepareYour Business Plan	 105
How To Get Business Ideas	 113
Calculate Business Risk	 121
CommunicateYour Ideas	129
Its Time for OpenYour Business	 130
Marketing Start-up Plan	 132
StartYour Plan Right Now!	 139
Hana Fitriani	 141
BuildYour Brand	145
Brand is About 	 146
Personality	146
BuildYour BrandVisually	 150
How to CreateYour Own Logo	 152
FindingYour Brand 	 156
Ambassador	156
SpreadYour Brand	 158
ProtectYour Brand	 159
Make A Great Impression	 161
Teddy Bertrand Manurung	 164
MakeYour	 169
Business Sustain	169
Business is AboutValue and Selling	 170
Multiplier Effect	 175
MonitoringYour Cashflow	 177
AllocatingYour Profit	 182
Look Rich Syndrome	 186
Untitled-2.indd 8-9 8/15/2013 5:19:25 PM
Prolog
Who Wants to Be a
Studentpreneur
Untitled-2.indd 10-1 8/15/2013 5:19:25 PM
2 3
Seorang studentpreneur yang baik harus mampu bertanggung jawab
penuh terhadap kehidupan akademis dan bisnisnya sekaligus.
So, akan banyak sekali persiapan dan strategi khusus yang harus
kamu ketahui sebelum terjun menjadi studentpreneur. Mulai dari
cara membagi waktu antara berbisnis dan kuliah, menghancurkan
ketakutan-ketakutan untuk membuka bisnis, membuat business plan
serta produk yang oke, mengelola uang, membangun model dan
keuntungan bisnis, hingga memilih orang-orang terbaik yang bekerja
sama dengan kamu.
Buku ini dibuat untuk membantu mempersiapkan kamu menjadi
seorang studentpreneur yang oke, bisnisnya yang dijalani bisa terus
tumbuh besar dan kuliahnya pun tetap lancar. Tidak hanya untuk yang
baru akan memulai, bagi yang sudah memulai bisnis pun, buku ini bisa
dijadikan salah satu panduan untuk mendongkrak bisnis yang sudah
ada tanpa mengacaukan sekolah atau kuliah kita. Berbagai masalah
dan persoalan yang kerap dialami studentpreneur dikupas di buku ini
sekaligus dengan beberapa cara memecahkannya, termasuk mencari
Masih muda, punya penghasilan sendiri, dan prestasi belajarnya
tinggi. Wuih, siapa yang nggak mau? Bayangkan, ada orang-
orang, yang walaupun masih berstatus sebagai pelajar, sudah bisa
membiayai kuliah sendiri, beli gadget sendiri, dan bisa mengurangi
beban orangtua. Mereka itulah yang disebut sebagai studentpreneur.
Banyak pakar yang menyatakan, agar bisa menjadi bangsa yang
maju, Indonesia butuh pengusaha minimal 2% dari total penduduknya.
Tahun 2012, tercatat total pengusaha Indonesia masih berjumlah 0,17%
dari total seluruh penduduknya. Masih sangat sedikit, kan?
Berbagai program serta komunitas pengembangan kewirausahaan
untuk pelajar dan mahasiswa saat ini sudah merebak. Kemajuan
teknologi juga memungkinkan kita untuk menyerap ilmu dan penge­
tahuan bisnis dengan mudah. Bahkan ada selentingan, seandainya
kita memiliki rencana bisnis yang keren, kita bisa dengan mudah
mendapatkan modal untuk memulai bisnis. Antusiasme untuk menjadi
pengusaha sejak duduk di bangku kuliah pun meningkat pesat.
Mendengar kata pengusaha, mungkin yang terbayang di benak
kita adalah seseorang yang memiliki perusahaan sendiri dengan
kekayaan yang berlimpah. Lebih keren lagi, jika kita mendengar kata
studentpreneur! Seseorang yang kuliahnya tetap lancar, pendapatan
pribadinya besar, cabang usahanya ada di mana-mana, punya
produk yang memecahkan masalah banyak orang, dan bisa membuka
lapangan kerja. Wuih…keren banget, kan?
Menjadi seorang studentpreneur tentu berbeda dari seorang
entrepreneur pada umumnya, yang saat membangun bisnis tidak harus
memikirkan besok itu tanggal Ujian Akhir Semester atau praktikum.
Seorang studentpreneur yang baik harus mampu
bertanggung jawab penuh terhadap kehidupan
akademis dan bisnisnya sekaligus.
Untitled-2.indd 2-3 8/15/2013 5:19:25 PM
I like the idea of working hard now,
so you can earn big later
- Alex Fraiser
4 5
modal, membangun jaringan, mengatur waktu dengan cara yang
beda, sampai cara untuk tetap mendapat nilai A di berbagai mata
kuliah.
So, who wants to be a studentpreneur? Are you ready?
Untitled-2.indd 4-5 8/15/2013 5:19:25 PM
Chapter 1
Student Today,
Entrepreneur Also
Untitled-2.indd 6-7 8/15/2013 5:19:26 PM
8 9
Saya teringat pada sebuah kutipan dari Albert Einstein, bahwa se-
buah masalah tidak bisa dipecahkan dengan pola pikir yang sama
pada saat masalah tersebut tercipta. Artinya nih, setiap masalah yang
muncul dan terus menerus muncul di setiap zaman, dan menuntut
inovasi, ide, dan konsep-konsep kreatif untuk memecahkan masalah
itu. Jadi, dalam tiap masalah yang ada, inovasi menjadi sangat pent-
ing untuk memperbarui cara-cara penyelesaian masalah yang usang.
Saat ini, kita berada di era yang sangat mendukung lahirnya ide dan
inovasi baru. Kemajuan teknologi yang ada sekarang mempermudah
kita mewujudkan dan menyampaikan gagasan yang kita punya ke
seluruh pelosok dunia. Komputer yang keren, software yang powerful,
smartphone yang makin cerdas, dan keberadaan internet membuat
kita mudah bertukar pesan, berkenalan, chatting, menonton video,
ataupun membuat karya lainnya.
Seiring dengan waktu, banyak orang yang mulai melek teknologi.
Idealnya, orang-orang yang melek teknologi itu mampu menciptakan
berbagai inovasi yang membuat mereka sukses di kemudian hari. Na-
mun, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mewujudkan mimpi
itu, yaitu mereka yang memiliki kreativitas.
Jadi di era konseptual ini, mereka yang memiliki ide unik, menarik,
dan diminati oleh banyak orang bisa menjadi orang yang berlimpah.
Apalagi dengan dukungan teknologi dan informasi yang sangat cepat,
semakin besar peluang kita untuk bisa membagi dan ‘menjual’ ide-ide
kreatif kita.
Welcome to Conceptual Era
Ada sebuah fenomena menarik yang saya temukan akhir-akhir
ini. Kalau dulu, kita mungkin berpikir bahwa orang-orang yang
bisa sukses, bisa menjadi kaya, dan hidup berkelimpahan ada-
lah orang-orang yang memang mereka punya modal yang besar.
Modal itu bisa berupa uang yang banyak, keturunan bangsawan
atau pengusaha, warisan, berbagai macam aset, dan lain seba-
gainya. Jadi dulu, hampir mustahil kita bisa jadi sukses dan kaya
kalau kita tidak memiliki modal tersebut.
Kemudian, saya membaca buku The Creative Economy tulisan
John Howkins dan menemukan sebuah fenomena baru, yaitu lahirnya
sebuah era ketika orang-orang menjadi kaya hanya karena mempunyai
konsep kreatif yang sederhana. Hal ini disadari pertama kali pada
tahun 1996, saat ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai
nilai penjualan sebesar 60,18 miliar dolar AS, jauh melampaui otomotif,
pertanian, bahkan pesawat terbang.
Kalau kita membicarakan tentang hak cipta, tentu kita akan mem-
bicarakan inovasi dan kreativitas. Fakta ini tentu menunjukkan adanya
sebuah pergeseran pola pikir, yaitu “menjadi sukses membutuhkan
modal materi yang besar” ke “menjadi sukses membutuhkan modal
ide dan konsep kreatif”. Dan dengan adanya pergeseran pola pikir
itu, sekarang kita telah sampai di era konseptual; sebuah masa ke-
tika dorongan ide dan konsep kreatif membuat kita bisa menghasilkan
uang sendiri. Yang menyenangkan adalah, ide dan konsep kreatif ada-
lah modal yang dimiliki oleh setiap orang.
Untitled-2.indd 8-9 8/15/2013 5:19:26 PM
You’ll become what you think about!
Mitos
Fakta
Saya tidak mungkin berbisnis.
Saya tidak punya ilmu-ilmu berbisnis
Banyak pengusaha justru muncul dari
jurusan nonbisnis dan mereka berhasil
Banyak orang menemukan jalan
suksesnya setelah melewati ratusan
kegagalan
Saya sudah gagal berkali-kali, sepertinya
saya tidak bisa sukses
Myth/Fact?
Sering kali orang berpikir bahwa kesuksesan
hanya untuk orang tertentu dan hal itu
dijadikan pembenaran atas suatu kemalasan
Mitos
Fakta
Mitos
Fakta
11
Start from Small Things
Kalau dulu, jika kita punya ide kreatif tetapi tidak memiliki modal
atau kenalan, maka bisa jadi ide itu mati dan tidak terwujud.
Sementara sekarang, kalau kamu punya ide unik, direkam, dan
diunggah ke YouTube, kamu bisa menjadi seorang artis dalam
waktu singkat!
Kreatif tidak melulu menciptakan ide yang benar-benar
baru, tapi bisa melalui cara Amati-Tiru-Modifikasi (ATM).
Maksudnya, amati sebuah fenomena, tiru kelebihannya,
buang kekurangannya, kemudian tambahkan atau
modifikasi dengan kreativitas kita.
Satu hal yang perlu diingat, ATM tidak sama dengan
menjiplak atau plagiat, lho. Meski ide awal bukan
berasal dari kamu, tetap ada hal baru yang kamu
sertakan di karyamu.
Untitled-2.indd 10-11 8/15/2013 5:19:26 PM
12 13
Mengapa sekarang kamu bisa sukses dengan lebih mudah?
Karena kunci utama kesuksesan adalah kreativitas, termasuk dalam
hal memanfaatkan teknologi. Pengetahuan tentang teknologi yang
dielaborasikan dengan ide-ide kreatif akan melahirkan berbagai
konsep baru yang bukan tidak mungkin diminati banyak orang di
kemudian hari.
Masih ingat gangnam style ala Psy yang mendunia di YouTube?
Keunggulan Psy yang membuatnya populer adalah kreativitasnya yang
mampu menggeser paradigma umum: yang namanya K-Pop identik
dengan cowok ganteng, atletis, bisa menari akrobatis dan susah ditiru.
Dari dalam negeri pun pernah ada hal serupa, misalnya video “Keong
Racun” dan “Chaiya-Chaiya”-nya Norman Kamaru. Mereka mencoba
menyajikan hal yang ‘segar’ dan berbeda dan hal itulah yang membuat
mereka dikenal orang banyak.
Kreatif tidak melulu menciptakan ide yang benar-benar baru, tapi
bisa melalui cara Amati-Tiru-Modifikasi (ATM). Maksudnya, amati
sebuah fenomena, tiru kelebihannya, buang kekurangannya, kemudian
tambahkan atau modifikasi dengan kreativitas kita. Satu hal yang perlu
diingat, ATM tidak sama dengan menjiplak atau plagiat, lho. Meski ide
awal bukan berasal dari kamu, tetap ada hal baru yang kamu sertakan
di karyamu.
Umumnya seorang studentpreneur memiliki banyak sekali
keterbatasan-keterbatasan ketika ingin memulai bisnis sendiri. Banyak
sekali yang beralasan tentang ketiadaan modal dan minimnya jaringan
yang dimiliki. Namun, selama kita masih memiliki ide yang kreatif, maka
kita bisa memulai menjadi seorang pengusaha walaupun kita masih
sekolah ataupun kuliah. Hal yang paling penting bukanlah menemukan
ide yang revolusioner dan seolah susah diwujudkan, melainkan
bagaimana kita berani untuk mewujudkan ide tersebut. Mungkin
ada orang yang akan mencibir, mengejek, atau menganggap lucu
ide yang kita miliki. Namun siapa tahu, ide sederhana yang kita miliki
akan menjadi gagasan besar di masa yang akan datang. Misalnya,
kita melihat mungkin anak-anak kecil sangat suka bermain boneka,
itu sudah biasa. Tetapi ternyata, anak kecil juga sering membuat
boneka mereka menjadi bantal untuk tidur. Kalau kita jeli, pasti akan
muncul sebuah ide, bagaimana jika kita membuat bantal-bantal lucu
berbentuk boneka yang nyaman? Ide kecil inilah yang kemudian siapa
tahu justru bisa menjadi peluang sukses kita. Yang penting kita berani
mewujudkannya.
Untitled-2.indd 12-13 8/15/2013 5:19:28 PM
14 15
Dia kemudian mengamati sekitar dan melihat sebuah sandal. Apa
yang ada di pikiran kita kalau melihat sandal? Sebuah alas kaki yang
terbuat dari karet, bukan? Dia berpikir lain. Dari keresahannya tentang
kebersihan kamar kos, muncullah ide membuat sebuah “sandal pel”;
sebuah sandal yang dirancang sedemikian rupa sehingga bisa dipakai
sebagai alas kaki sekaligus untuk menyapu dan mengepel lantai.
Walaupun masih dalam tahap pengembangan, sudah banyak orang
berminat menjadi investor untuk produksi massalnya, lho!
Dua contoh di atas menunjukkan kepada kita bahwa tidak cukup
kalau kita hanya pintar dan sekadar tahu. Kita juga perlu memiliki
kreativitas dan inovasi dalam menghasilkan konsep baru untuk
memecahkan masalah. Masalah akan terus berdatangan, tidak akan
bisa dipecahkan dengan sudut pandang yang usang. Kita semua
bisa memilih, mau ikut jadi pemain yang bertarung dengan ide dan
kreativitas, atau sekadar menonton kesuksesan teman kita? Dalam
era konseptual, mereka yang lebih dihargai adalah mereka yang tidak
hanya pintar dan cerdas, tetapi juga kreatif dan penuh inovasi. Saya
pilih jadi pemain, bagaimana dengan kamu?
Ide-ide kreatif bisa muncul dari keseharian atau problem yang
biasa kamu temui di sekitar. Sebagai contoh, saya punya teman yang
mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, apa pun mata
pelajarannya. Setelah mengobrol dengannya, saya menangkap bahwa
dia tidak tahu cara belajar yang efektif. Mayoritas sekolah memang
tidak mengajarkan hal ini kepada murid-muridnya. Dari sinilah saya
melihat peluang untuk membagi teknik-teknik belajar yang pernah
saya gunakan untuk membantu teman-teman saya yang kesulitan
dalam belajar sesuai dengan potensi dasar mereka. Teknik yang
digunakan antara lain membuat catatan dengan mind mapping,
mengingat pelajaran dengan menggunakan flashcard, dan teknik
membangun motivasi belajar. Saya mulai menulis, membuat modul-
modul, dan memberikan pelatihan bagi pelajar yang memiliki masalah
dalam belajar. Lahirlah kemudian CerdasMulia Leadership and Training
Center—lembaga pelatihan yang saya pimpin saat ini—yang bergerak di
bidang pengembangan talenta dan keterampilan pelajar.
Ada lagi kisah sukses lain dari Nita Ardini, mahasiswi di Universitas
Trisakti. Dia melihat adanya masalah yang diderita oleh mahasiswa
yang ngekos yaitu tidak sempat membersihkan kamarnya sendiri:
membersihkan kamar
kosnya sendiri! Kira-
kira bagaimana ya,
caranya biar kamar
kos tetap bersih
tanpa harus capek
menyapu kamar?
Starting your own business is like riding a roller
coaster. There are highs and lows and every
turn you take is another twist. The lows are really
low, but the highs can be really high. You have to be
strong, keep your stomach tight, and ride along with
the roller coaster that you started.
-Lindsay Manseau-
Untitled-2.indd 14-15 8/15/2013 5:19:28 PM
My biggest dreams:
Is it possible?
How can I reach them?
If you think you can,
solution will follow you... :)
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Creative Ideas Wall
Kita sering kali bisa berpikir kreatif, tetapi lupa men-
catat ide-ide kita tersebut. Nah, di sini kamu bisa
menuliskan ide-ide kamu, kemudian pilih yang terbaik
untuk dilaksanakan
1st Idea
2nd Idea
3rd Idea
4th Idea
Best idea to be executed :
16
Untitled-2.indd 16-17 8/15/2013 5:19:29 PM
Hal kreatif apa yang
pernah terpikir olehmu?
Sudah
dilakukan
Ditunda Tidak
dilakukan
Are you sure that you
want to be a Studentpreneur?
(check your answer)
Yes I’m ready
No, I want to be
an ordinary student
Benefits/Impact of being Studentpreneur for myself:
1. Get more income
2. Can give much more than others
3. Have a lot of friends/network
4.
5.
6.
7.
8.
Untitled-2.indd 18-19 8/15/2013 5:19:29 PM
Dewi Masithoh
Dewi Masithoh, adalah mahasiswi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro angkatan 2009,
merupakan satu dari sekian orang yang memiliki impian menjadi pengusaha
sukses dan mulia. Dulu, Dewi ingin menjadi dokter atau self employee. Namun,
sejak mahasiswa Dewi merasa tertantang untuk menjadi mahasiswa yang
COMPLETE (Communicator, Professional, Leader Entrepreneur, Thinker, dan
Educator). Akhirnya, ia memutuskan terjun langsung ke dunia kewirausahaan.
Semangat berbaginya pun tidak kalah besar dengan menginisiasi
#GerakanOnePersonOneBook melalui Komunitas Lensa bersama teman-
temannya, Rini, Haning, Qulub, Dian, Anik, dan Nisa.
Dewi memulai bisnis pertamanya berupa dropship jam tangan yang pada
waktu itu sedang ngetren. Namun, pada waktu itu Dewi mendapat kepercayaan
untuk menjadi Kepala Departemen Kewirausahaan di organisasi kampus yang
diikutinya. Dewi akhirnya memilih menghentikan usaha dropship dan ingin
membangun bisnis yang memiliki sistem kuat, tidak hanya sekadar mengikuti
trend saja.
Demi memulai impiannya dengan mengontrak sebuah rumah bercat putih dua
lantai sebagai tempat usaha, dengan nama Rumah Cantik Kanaya (RCK). Dewi
membuat RCK bersama kakak tingkatnya, yaitu
Ririn, Dita, dan Netty. Gebrakan pertama RCK
adalah membuka Kanaya Snack and Catering.
Ternyata tawaran untuk melebarkan bisnis pun
mulai berdatangan, salah satu yang menjanjikan
adalah membuat butik dengan nama Kanaya
Butik. Dengan tagline “Beauty and Syar’i”, Kanaya bekerjasama dengan Wisata
Hati Yusuf Mansur Semarang.
Tepat di bulan Oktober 2011, Kanaya Butik diluncurkan di sebuah gerai mall
di Semarang. Ternyata untuk membuka butik tidak mudah. Setelah tiga bulan
berjalan dan menekuni bidang
fashion, gerai Kanaya Butik
terpaksa ditutup. Tutupnya butik ini
ternyata merambat ke unit bisnis
Kanaya yang lain sehingga pada
waktu itu Kanaya vakum. Dewi
menyebut masa itu adalah masa
untuk belajar dan bangkit kembali dari keterpurukan bisnis dan timnya.
Beberapa kali mengalami kegagalan bisnis tidak membuat Dewi putus asa
dan menyerah. Dewi ingat bahwa selagi masih muda adalah saat terbaik untuk
menghabiskan jatah kegagalannya, demikian prinsip Dewi yang didapat dari Pak
Dahlan Iskan. Tantangan demi tantangan selanjutnya bukan hanya muncul di
bisnis saja, tapi juga dari akademik dan bahkan izin berbisnis dari orangtua.
Namun dari sini Dewi justru bisa belajar bagaimana komunikasi dan negosiasi
yang baik bisa mengatasi hambatan tersebut, khususnya yang terkait dengan
orangtuanya.
Dewi selalu yakin bahwa Tuhan memiliki skenario terbaik, salah satunya
dengan dipertemukannya Dewi dengan komunitas wirausaha mahasiswa TDA
Kampus. Waktu itu dengan modal nekat dan semangat mencari ilmu, Dewi
berangkat ke Jakarta dari Semarang berharap bisa belajar dari Komunitas TDA
Kampus dan menerapkannya ke Semarang. Jerih payahnya tidak sia-sia, sebulan
kemudian Komunitas TDA Kampus Semarang pun terbentuk.
Untitled-2.indd 20-21 8/15/2013 5:19:29 PM
23
Bergabungnya Dewi dengan komunitas ini memberikan dampak kelimpahan
dibanding sebelumnya. Selain bertambah ilmu bisnis, Dewi juga mendapatkan
banyak relasi baru. Bahkan dengan bergabung ke komunitas ini, Dewi memiliki
kelompok mentoring bisnis sendiri, yang membuat bisnisnya makin terarah
dan menjadi lebih baik lagi. Kanaya pun mulai bangkit. Unit bisnis Kanaya yang
dibangkitkan lagi dengan membuka Kanaya Private Course (KPC) dan Kanaya
Kentang Krezzz (K3). Di bawah arahan founder Kindibrand, Kanaya berjuang
bersama teman-teman lain dalam kelompok mentoringnya, diantaranya adalah
pemilik dari bisnis Dipo Milko, Fahra Shirt, Kedai Jagongan, Wani Piro, Saalink
Network, Fish Frozen Food, dan Rumah Catering.
Bagi Dewi, sebagai seorang pengusaha yang masih berstatus mahasiswa
memang dibutuhkan usaha lebih besar untuk bisa fokus. Fokus terhadap studi,
pengembangan bisnis, bahkan organisasi atau kegiatan sosial yang lain. Mengatur
diri secara multitasking ini yang masih terus dipelajari oleh Dewi dan Tim Kanaya,
sehingga nantinya bisa membangun sebuah sistem yang tepat.
Role model bisnis dari Tim Kanaya adalah bisnis yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad. Jadi, apa pun yang dipraktikkan dalam bisnis nabi, maka itulah yang
dicontoh. Mulai dari kejujuran, menghindari riba, hingga ibadah yang tepat
waktu. Sementara untuk tips dalam tim, Tim Kanaya memberlakukan prinsip saling
terbuka, berbagi, dan mengingatkan antara satu anggota dengan yang lain
sehingga tercipta kehangatan dan kenyamanan di tim tersebut.
Tim Kanaya sendiri beberapa kali mengalami bentuk kerugian material
dengan jumlah yang tidak sedikit, tapi inilah yang menjadi investasi untuk
belajar dan mengembangkan bisnis dengan lebih baik lagi untuk ke depannya.
Nikmati prosesnya, terus berbagi, dan menginspirasi karena bagi Dewi sukses
adalah saat kita berhasil bermanfaat dan menyukseskan orang lain.
Untitled-2.indd 22-23 8/15/2013 5:19:30 PM
Chapter 2
Break the
Mental Blocks
Untitled-2.indd 24-25 8/15/2013 5:19:30 PM
26 27
Akhirnya karena bisikan-bisikan itu, kita jadi tidak berani mencoba
dan membuat kamu akhirnya menarik diri untuk mencoba sesuatu.
Fase keraguan untuk mencoba inilah yang dinamakan mental block.
Kalau kamu mengalami hal ini, tidak perlu khawatir karena saya
dan beberapa teman yang sudah memiliki usaha pun awalnya
memiliki mental block yang sangat besar. Awalnya, saya takut sekali
untuk mencoba berbisnis, takut sekali akan gagal di kemudian hari,
dan akhirnya, saya malah menunda untuk segera mencoba membuka
usaha.
Di sini, saya akan berbagi cara menghancurkan mental block yang
menghalangi kita untuk menjadi pengusaha sejak masih muda. Ada
lima kunci yang bisa kamu pegang untuk menaklukan semua kera-
guan untuk memulai bisnis dan segera terjun ke dunia studentpreneur.
Seribu langkah yang sudah ditempuh, pasti akan diawali dari
langkah pertama. Sama seperti membangun bisnis besar,
pasti ada langkah awalnya. Namun, tidak semua orang berani
langsung beraksi menginjakkan langkah yang pertama itu. Begitu
juga dengan memulai langkah menjadi studentpreneur.
Pernahkah kamu mendengar adanya bisikan-bisikan dalam
pikiran kamu saat memutuskan untuk menjadi seorang
studentpreneur? Misalnya seperti ini.
When you want to be a studentpreneur, choose
your thought wisely. As you think, so shall you
become
Untitled-2.indd 26-27 8/15/2013 5:19:33 PM
What I do today is important because
I am exchanging a day of my life for it
-Hugh Mulligan-
28 29
You Become What You
Think About
“Gue mau banget, Ry, buka bisnis, tapi nggak punya waktu!”
Kata-kata itu sering sekali saya terima dari teman atau adik
tingkat saya di kampus. Yap, salah satu tantangan pal-
ing besar menjadi seorang studentpreneur adalah konsekuensi
membagi waktu untuk berbisnis dan juga kuliah. Terdengar tidak
mudah memang, tapi bukan berarti tidak bisa. Yang kita butuhkan
untuk memulai segala sesuatu adalah keyakinan.
Saya kenal dengan beberapa teman yang kesibukannya jauh lebih
padat, tetapi mereka juga bisa terus menjalankan bisnisnya. Bahkan
beberapa dari mereka sempat bercanda, “Ah, masih mahasiswa
aja udah rewel waktunya kurang. Liat tuh Barack Obama sama SBY,
waktunya sama-sama sehari 24 jam, tapi bisa ngurus negara!” Sepintas
memang terdengar seperti sesumbar, tetapi kalau direnungkan, ada
benarnya juga. Setiap orang punya 24 jam dalam sehari dan hanya
orang yang pintar membagi waktu saja yang bisa sukses dalam
berbagai bidang.
Itulah sedikit perbedaan cara berpikir yang ternyata memberi
dampak sangat besar. Orang yang ragu untuk menjadi studentpreneur
melihat waktu sebagai sebuah halangan bisnis dan malah
membuatnya pesimis untuk memulai. Sementara, beberapa teman
saya yang sudah menjalankan bisnis berpikir optimis mereka mampu
menjadi studentpreneur karena melihat banyak orang—yang sama-
sama punya kesibukan dan waktu terbatas—bisa membuktikan mereka
mampu dan sukses pada akhirnya.
Cara berpikir seseorang menuntun orang untuk melakukan aksi
tertentu. Orang yang pertama berpikir ia tidak bisa sehingga ia
menunda untuk membangun bisnisnya. Sebaliknya dengan yang ked-
ua. Berawal dari pikiran, lalu ke perbuatan, selanjutnya
membentuk kebiasaan. Dari kebiasaan inilah diri kita terbentuk
menjadi seperti apa.
Untitled-2.indd 28-29 8/15/2013 5:19:33 PM
30 31
Begitu dahsyatnya kekuatan kata-kata dalam memengaruhi struktur
air, apalagi pikiran kita yang mampu mengingat setiap kata-kata?
Semakin sering mendapat asupan negatif, maka pikiran pun akan
semakin mudah ‘membisikkan’ hal yang negatif kepada diri kita sendiri.
Cara yang biasa saya lakukan dalam meningkatkan asupan positif
untuk pikiran bisa dengan banyak membaca buku yang bersifat positif
dan optimis, bergaul dengan orang yang percaya diri, serta mencoret
kamus kata-kata negatif untuk diucapkan, seperti ‘tidak mungkin’,
‘percuma’, ‘mustahil’, ‘sulit’, dan kata-kata sejenis yang membuat diri
kita kerdil.
Jika kita percaya bahwa kita bisa melakukan sesuatu ketika berpikir
demikian, di saat itu pula pikiran kreatif kita akan mencari bagaimana
jalan keluar atas suatu masalah. Sebaliknya, jika dalam sebuah
perjuangan pikiran kita merasa bahwa kita sudah dikalahkan dan tidak
ada harapan lagi, maka sebenarnya kita mengirimkan sinyal untuk
kalah dan membuat diri menjadi benar-benar lemah. Lebih bahaya
lagi kalau pikiran kita selalu mencari pembuktian yang membenarkan
kenapa segala sesuatu itu tidak mungkin kita capai.
Mungkin suatu hari kamu pernah bergumam, “terang saja dia
berhasil, dia kan anak orang kaya, pendidikannya tinggi, jaringannya
banyak, sementara saya tidak punya apa-apa.” Jika kamu beralasan
seperti ini, semakin menjadi malas diri kamu untuk bergerak dan
semua berawal dari apa yang kita pikirkan.
Pikiran yang sering muncul di kepala kita sering kali dipengaruhi
oleh kata-kata yang kita dengar dan ucapkan. Dalam bukunya, The
Miracle of Water, Dr. Masaru Emoto mengemukakan bahwa struktur
molekul air bisa berubah menjadi sangat jelek jika dilontarkan kata-
kata negatif. Sementara jika air tersebut diucapkan doa, dilontarkan
kata-kata yang baik, struktur airnya menjadi sangat indah dan cantik.
Orang yang memilih menjadi studentpreneur adalah
mereka yang tidak ingin capaian hidupnya biasa-biasa saja.
Jika ingin mencapai sesuatu yang luar biasa, cukup jadikan
cara pikir kamu berbeda dari orang-orang biasa.
Untitled-2.indd 30-31 8/15/2013 5:19:33 PM
“Kak, gue malu banget nih,
diejekin sama temen kalo jualan-
jualan di kampus. Gue mau
berhenti, ah!”
Tenang, kalau nanti kamu
sukses, pasti teman-teman
kamu akan setengah mati
mengaku-ngaku mereka
pernah sekampus dengan
kamu.
“Kak, dari mana gue bisa dapet
ide buat inovasi, ya? Kok ya dari
kemaren ga nemu-nemu?”
Manfaatkan dong, BB,
Android, Laptop, modem,
dan tanya sama si
Mbah Google. Gudang ide
semua tuh, isinya.
Hayo, sebutin ada alasan
apalagi? Hehe... Pikiran
yang lebih suka berala-
san bisa dilatih dengan
menjawabnya melalui
pikiran-pikiran yang be-
sar dan positif.
Berpikirlah dengan bijak-
sana. Ingat kunci pertama untuk meruntuhkan mental
block kamu, You will become what you think about. Jadi-
lah pengendali yang positif atas pikiranmu sendiri.”
“Ry, gue bingung, nih…. Empat
kali bisnis gagal terus. Kayaknya
gue nggak bakat dan nggak
ditakdirkan sukses di bisnis. Gue
quit aja, deh.”
Kalau ternyata kesukses­
an­­­nya itu ada di bisnis
kelima gimana?
“Ry, gue jadi males kuliah nih gara-
gara keasyikan bisnis, ngerasa kalo
kuliah itu ga penting”
Hush, justru dari kuliah itu
kita jadi lebih bijak dalam
bisnis. Dapet banyak relasi
juga. Kalau emang ijazahnya
ga mau dipakai buat nge-
lamar kerja, ya pakai aja
untuk ngelamar mertua,
hehehe...
Q&A
32 33
Impossible is I’m Possible
Menjadi penyandang disabilitas bukanlah menjadi pembatas
jarak kami dari kesuksesan. Justru disabilitas inilah
yang memacu kami untuk terus berkarya, menun-
jukkan kepada mereka bahwa kami ada dan siap bersaing
dengan mereka. Memang tidak dapat dimungkiri, menjadi
penyandang disabilitas tidaklah mudah.”
Kutipan di atas saya ambil dari sebuah blog milik Habibie Afsyah,
seorang penyandang muscular dystrophy progressive tipe Backer,
gangguan motorik karena adanya kelainan saraf di otak kecil. Ia adalah
salah seorang yang berhasil memulai bisnis online dan telah menda-
patkan penghasilan sebesar US$2.000 di usianya ke-21 dari komisi
penjualan Amazon.
Untitled-2.indd 32-33 8/15/2013 5:19:34 PM
34 35
Dalam autobiografinya, Habibie menceritakan bahwa disabilitas
yang disandangnya merupakan cara untuk menerima hidup dengan
keikhlasan. Tantangan terbesarnya adalah kesulitan mendapatkan
perlakuan yang normal seperti layaknya anak-anak lain mulai dari
sekolah-sekolah dan kampus yang menolaknya, dokter yang mem-
prediksi usianya hanya sampai 25 tahun, sedikitnya akses untuk
menikmati liburan di tempat wisata bagi penyandang disabilitas, dan
lain sebagainya. Banyak penolakan yang diterima Habibie hanya ka-
rena ia bergerak dari kursi roda.
Namun di balik kekurangan fisiknya, Habibie mampu menorehkan
prestasi yang bahkan bisa dibilang cukup sulit dicapai oleh orang-orang
yang normal. Untuk mengisi kekosongan waktu, Habibie mengikuti
kursus internet marketing dan mempraktikkannya. Awalnya, dia hanya
mendapat komisi $24 setelah berhasil menjual sebuah Playstation
3. Sebenarnya Habibie rugi, karena pengeluarannya jauh lebih besar
dari itu. Namun, ia tetap mencoba, dan mencoba sampai dia bisa
mendapatkan komisi $124, $500, $1000, dan $2000 dari Amazon di
usianya yang ke-21. Bahkan, sewaktu Habibie berusia 20 tahun, ia su-
dah didaulat sebagai trainer di Eprofitmatrix, sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang pemasaran via internet, bersama gurunya Suwandi
Chow. Semua memerlukan proses belajar dan praktik secara konsisten.
Mungkin nilai itu kecil bagi beberapa orang, tetapi belum tentu nilai itu
bisa diraih oleh pemuda normal berusia 21 tahun.
Saya ingin mengutip dua paragraf terakhir dari bukunya,
Bagaimanapun kondisi kita, kita selalu punya pilihan untuk
melejitkan potensi diri kita atau menidurkannya. Kelema-
han diri, termasuk keterbatasan fisik, tidak harus selalu
berujung pada pelumpuhan diri. Pergulatan sudah pasti
ada, tetapi kelemahan bisa diolah menja­di ke­kuatan.
Kalau saya yang punya keterbatasan seperti ini saja bisa,
Anda pasti bisa! Kemandirian dan kesuksesan adalah kodrat
Anda.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana jika kita berada di posisi se­
perti Habibie? Bagaimana jika kita hanya bisa terduduk di kursi roda
tanpa bisa berjalan bebas sama sekali? Tentu saja kita jauh lebih pu-
nya banyak alasan untuk mengatakan bahwa segalanya menjadi sulit
dan tidak mungkin dicapai. Namun, perjuangan Habibie menunjukkan
bahwa memang tidak ada hal yang tidak mungkin untuk dicapai se-
lama kita masih memiliki mimpi dan cita-cita.
Ironisnya, kadang lingkungan terdekat di sekitar kitalah yang me-
nyebabkan kita tidak berani untuk bermimpi besar dan bercita-cita.
Tidak banyak pastinya yang membayangkan seorang penyandang
disabilitas berusia 21 tahun mampu menghasilkan uang sebesar $2000
dolar dari aktivitas internet marketing? Namun, kenyataan berkata se-
baliknya.
Lantas bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memiliki mimpi-
mimpi besar? Sudahkah kita berani menggambarkan diri kita di masa
yang akan datang? Sudahkah kita, yang ingin menjadi studentpreneur
sukses, membuat blue print terhadap diri kita sendiri?
Untitled-2.indd 34-35 8/15/2013 5:19:34 PM
36 37
“Sudahlah, jangan bermimpi terlalu muluk. Kalau nanti jatuh, bisa
sakit sekali.” Ya, memang jika kita memiliki mimpi yang tinggi, apabila
jatuh akan terasa sakit sekali. Namun, orang-orang yang tidak memiliki
impian hanya membiarkan dirinya dikendalikan oleh keadaan dan tidak
tahu akan mengarah ke mana.
Keyakinan kita dalam memercayai terwujudnya sebuah mimpi me-
mang sebuah pilihan. Saya pernah bertanya dan mewawancarai para
pemenang kompetisi wirausaha mahasiswa. Kebanyakan dari mereka
menjawab seperti ini,
Saya bukanlah orang yang paling berbakat di dunia ini,
tapi saya meyakini satu hal bahwa segalanya adalah
mungkin untuk diraih. Saya belajar, berlatih, dan bekerja
tidak hanya lebih keras, tetapi juga lebih cerdas, ikhlas,
dan tuntas dibandingkan dengan yang lain. Itulah kemudian
yang membuat saya yang tumbuh dan berkembang seperti
saat ini.
Mereka benar-benar memilih untuk meyakini bahwa segala
sesuatunya adalah mungkin. Apalagi setelah kita mengetahui bahwa
masih banyak saudara dan rekan kita yang memiliki lebih banyak
keterbatasan daripada diri kita, tapi ternyata mereka mampu meraih
lebih banyak daripada yang kita raih. Mengapa kita tidak mencoba
untuk menyusun impian yang lebih tinggi?
Keyakinan ini pula yang kemudian saya pegang, bahwa kita
mungkin meraih apa yang kita yakin untuk meraihnya. Dulu saya
adalah orang yang tidak berani bermimpi muluk dan besar. Sampai
akhirnya di awal tahun 2009 saya pernah bermimpi untuk bisa lulus
kuliah dengan predikat cum laude, memiliki lembaga pelatihan motivasi
dan bimbingan akademik, serta aktif dalam komunitas di berbagai
macam kesempatan. Saat buku ini ditulis di awal 2013, saya menginjak
semester 8 dengan IP di atas 3,75, memiliki lembaga pelatihan
yang menghasilkan, dan juga pemimpin di beberapa komunitas
kewirausahaan mahasiswa, baik tingkat kampus maupun nasional.
Mengapa bagi seorang studentpreneur memiliki impian besar itu
penting? Dari pengalaman saya, ketika kita baru memulai sebuah
bisnis, kita benar-benar “dipaksa” untuk mengeluarkan usaha tidak
hanya 100%, tetapi 200% atau bahkan 300%. Tahap awal merupakan
tahap membangun fondasi dan sistem bisnis. Saya memulai lembaga
pelatihan berdua dengan rekan saya, Amar. Hampir setiap pekerjaan
kami lakukan berdua mulai dari membuat modul, strategi marketing,
keuangan, merancang konsep, menawarkan proposal, semua benar-
benar dilakukan sendiri.
Jika kita sudah memiliki impian yang jelas terkait dengan tujuan
kita akan melangkah, semua akan dilalui dengan suka cita. Walaupun
harus bekerja ekstrakeras, kita akan merasa puas di kemudian hari
saat melihat usaha kita berkembang. Waktu saya membangun usaha,
saya menargetkan dalam dua tahun kami sudah memiliki lebih dari
20.000 alumni pelatihan.Bayangkan jika kita tidak memiliki impian,
kita akan menjalani bisnis tanpa spirit. Sekadar ikut-ikutan dan biar
dianggap keren. Hasilnya pasti tidak akan sama dengan yang benar-
benar memimpikan sukses dalam bisnis tertentu.
Untitled-2.indd 36-37 8/15/2013 5:19:34 PM
How to Find the Most
Powerful Business Ideas
Choose things which
you can best at :
Things that you
love when doing
it :
Things that can make money income :
Great Business
Ideas
38 39
Menciptakan impian saja belum cukup untuk mendorong kamu
menjadi sukses. Kamu juga harus yakin dengan impian-impianmu. Jika
masih belum yakin, maka ingatlah kunci kedua untuk meruntuhkan
mental block kamu:
Jika orang yang jauh lebih banyak keterbatasannya saja
mampu mencapai hal yang luar biasa,
kita pasti jauh lebih bisa daripada mereka.
Dare to Dream, start your action.
Untitled-2.indd 38-39 8/15/2013 5:19:34 PM
40 41
Your Biggest Enemy:
Yourself
Sebuah tweet dari kakak senior saya di UI, @dwikigumilar tiba-
tiba lewat di linimasa saya:
Beberapa orang menggunakan kata realistis buat substitusi
kata malas. Kalau mimpi kamu sudah mati, jangan matikan
mimpi orang lain.
Pernah nggak kamu berkata kepada temanmu yang sedang
mengemukakan impian-impian mereka, “Itu tuh nggak realistis!” Atau
justru sebaliknya, mereka berkata demikian saat kamu yang sedang
mengemukakan impianmu untuk menjadi seorang pengusaha sukses?
Saat sedang bersemangat memulai sesuatu, kata-kata tersebut
seolah mementahkan ide-ide yang menurut kita cemerlang. Kamu
pun mengurungkan niat mewujudkan ide tersebut, sampai akhirnya
beberapa bulan kemudian kamu menemukan sebuah berita di surat
kabar bahwa ada seorang mahasiswa yang memiliki ide yang sama
persis dengan kamu, lantas sukses mendapatkan penghargaan
sebagai seorang pengusaha muda kreatif.
Itulah yang pernah terjadi sewaktu saya awal-awal memulai bisnis
pelatihan, pada saat saya duduk di bangku kuliah tingkat satu. Waktu
itu, saya menulis sebuah naskah buku mengenai tip-tip untuk belajar
lebih asyik yang nantinya ingin dijadikan sebuah modul pelatihan belajar
kreatif. Setelah selesai menulis, naskah buku tersebut saya tawarkan
ke beberapa penerbit dan langsung sukses ditolak karena masih
banyak kekurangan di sana-sini. Topiknya tidak menjual, katanya. Saya
pun kemudian memperbaikinya dan tetap saja masih terus-menerus
ditolak.
“Ry, lo tuh nggak bakat nulis. Udah, berhenti nulis aja,” Mulailah ada
bisikan-bisikan yang membuat saya putus asa. Sebenarnya penolakan
naskah buku itu adalah penolakan yang kedua setelah naskah saya
yang pertama, Ngeblog dengan Mobile Blogging. Tentu saja saya jadi
semakin berkecil hati setelah itu.
Impian menjadi seorang penulis best seller sepertinya makin tidak
realistis bagi saya. Harapan untuk menghasilkan uang lewat tulisan
juga sepertinya sudah pupus. Akhirnya, saya simpan dua naskah tadi
di lemari saya dengan rapi. Sampai suatu saat, saya menemukan
Untitled-2.indd 40-41 8/15/2013 5:19:35 PM
42 43
sebuah buku yang topiknya sama dengan saya diterbitkan, yaitu
belajar kreatif! Pada waktu itu memang topik yang membahas tentang
belajar kreatif masih sangat jarang.
Setelah mencari tahu, saya menemukan alasan mengapa naskah
saya ditolak. Saya dianggap masih terlalu muda dan belum layak un-
tuk menulis tentang topik itu. Sejujurnya saya terpukul, apakah memang
untuk bisa berbagi hal yang positif harus menunggu lebih tua? Saya
hanya ingin berbagi tentang apa yang saya lakukan sewaktu masih
duduk di bangku sekolah dulu. Tidak kurang, tidak lebih.
Sewaktu naskah saya ditolak beberapa kali oleh penerbit, saya
bisa saja tidak terima dengan kenyataan. Saya bisa saja pasrah den-
gan keadaan dan mengutuk orang-orang yang tidak menerima ide
saya sampai puas. Namun, saya teringat sebuah pesan dari Mas
Imam Munadi, penulis buku Fight Like Tiger, Win Like a Champion,
bahwa akan selalu ada dua hal yang membentuk sebuah hasil, yaitu
kondisi dan reaksi. Naskah saya ditolak adalah sebuah kondisi dan itu
tidak bisa berubah. Nah, di titik reaksilah hasil akan bergantung. Setiap
orang bisa memilih untuk menyesuaikan dan mengatur reaksinya ter-
hadap kenyataan pahit yang menimpanya.
Setelah tahu bahwa naskah saya ditolak, reaksi yang saya pilih ada-
lah menerbitkan buku sendiri! Itulah yang kemudian saya lakukan ber-
sama beberapa rekan saya. Saya gandeng teman yang bisa mengedit
naskah dan teman yang jago desain untuk menyeting dan membuat
sampul buku saya. Waktu itu, kami menggunakan sistem POD (Print On
Demand) di sebuah percetakan. Dengan modal beberapa juta rupiah
kami membuat buku sendiri. Kemudian, lahirlah buku cetak pertama
saya, 5 Kunci Siswa Hebat. Buku ini sekaligus menjadi panduan wajib
untuk Pelatihan Siswa Hebat Indonesia yang saya bawakan. Saya
senang bukan kepalang rasanya waktu itu. Tidak disangka, buku ini
langsung ludes dalam beberapa bulan saja untuk cetakan pertama.
Dari titik reaksi itulah saya belajar apa yang namanya self publish-
ing, bagaimana menerbitkan buku sendiri dan memasarkannya den-
gan efektif melalui pelatihan dan seminar-seminar yang saya bawakan.
Jujur, buku pertama saya itu secara kondisi fisik masih benar-benar
sangat amatir, tetapi justru dari situ saya bisa belajar dan menerbitkan
buku-buku saya selanjutnya.
Kembali, saya bisa saja menyalahkan kondisi, tetapi reaksi yang
saya pilih justru membawa saya untuk belajar hal-hal baru dan tentu
saja mendapatkan keuntungan lebih. Saya berhasil membeli barang
idaman saya dari uang hasil keuntungan penjualan cetakan pertama
buku tersebut.
Pengalaman itu mengajari saya bahwa reaksi kita yang menen-
tukan hasil yang akan kita dapatkan dalam hidup. Sewaktu berjumpa
dengan Pak Anies Baswedan, beliau pernah mengatakan bahwa lebih
baik kita menyalakan sebuah lilin daripada terus mengutuk kegelapan.
Saya suka sekali dengan pernyataan itu.
Saat kita sudah memutuskan untuk menjadi seorang studentpre-
neur pun, nantinya akan ada banyak kondisi yang seolah membuat
impian dan cita-cita yang sudah kita buat menjadi tidak realistis. Mulai
dari masalah waktu, modal, relasi, koneksi, dan lainnya. Padahal, kita
punya kesempatan penuh untuk mengubah reaksi kita terhadap
kondisi-kondisi yang ada. Reaksi itulah yang justru akan menentukan
hasil akhir yang kita dapatkan.
Untitled-2.indd 42-43 8/15/2013 5:19:36 PM
Kreativitas udah ada, kan?
Sekarang tinggal keberanianmu!
Pikirkan hal (+) untuk meningkatkan
keberanianmu!
Banyak orang kreatif, tapi sedikit yang berani
mewujudkan ide mereka. Bagaimana dengan
kamu?
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
44 45
Tidak perlu menyalahkan siapa pun atas hasil yang kita terima
saat ini. Jika impian-impian kita belum terwujud, coba cek bagaimana
reaksi kita terhadap keadaan-keadaan yang sudah lewat. Apakah kita
hanya menunggu sambil mengeluh agar keadaan membaik, atau kita
memutuskan sendiri untuk segera menciptakan perubahan? Bukanlah
orang-orang di luar sana yang membuat kita ragu, tapi karena diri kita
sendiri yang mengatakan bahwa diri kita tidak perlu berubah.
Kunci ketiga untuk membantumu menghancurkan mental block
yang ada pada dirimu adalah:
Kamu bisa mengubah keadaan apa pun menjadi
seperti yang kamu inginkan, selama kamu
bersedia untuk mengubah diri kamu sendiri.
Untitled-2.indd 44-45 8/15/2013 5:19:36 PM
46 47
Believe in Your Creativity
W
aktu duduk di bangku TK, kita diajari menggambar dengan
cara yang umumnya sama: membuat dua buah gunung,
menarik garis menjadi jalan, membuat awan dan burung-burung, lalu
kita berikan matahari terbit atau terbenam di antara kedua gunung
tersebut. Sisa kertas yang masih putih itu pun kemudian kita jadikan
area persawahan.
Entah bagaimana ceritanya, setiap saya ditantang untuk
menggambar dengan cepat, yang ada di pikiran saya pastilah gunung
tadi. Mungkin bukan cuma saya, tapi juga kamu. Kalau tidak gunung,
mungkin gambar bebek. Dengan kata lain, nggak kreatif banget!
Hingga saat ini, kita masih sering dibiasakan untuk memecahkan
sebuah masalah dengan satu solusi yang dipercaya pasti benar. Salah
satu contohnya ada di ujian-ujian sekolah. Baik soal berbentuk pilihan
ganda, mencocokkan, mencongak, hingga menjodohkan, semua
mengarah pada sebuah jawaban benar yang pasti. Pola seperti itu
sama sekali tidak salah, tetapi jika proporsinya tidak seimbang, bisa-
bisa malah mematikan kreativitas. Pola itu pula yang membuat kita
umumnya lebih cepat menjawab hasil perkalian daripada mengarang
puisi atau menceritakan sesuatu di depan umum secara spontan.
Padahal kalau mau jujur, di era konseptual seperti ini, kita lebih
dituntut untuk bisa melahirkan konsep-konsep baru dalam pemecahan
masalah sebanyak yang kita bisa, sehingga kita bisa memilih mana
solusi terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Begitulah pola pikir
seorang studentpreneur; terus berkreasi, beradaptasi, dan berinovasi.
Saya pernah mendapatkan sebuah cerita menarik dari sebuah
sekolah dasar di Jakarta. Untuk menumbuhkan kreativitas anak didiknya,
guru-guru di sana sering kali memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang terdengar aneh dan selalu mengapresiasi jawaban para murid.
Guru-guru di sekolah tersebut mengetahui bahwa jawaban yang
benar bisa lebih dari satu dan mereka wajib mengapresiasi murid-
murid yang berani berpendapat, apa pun pendapatnya. Salah satu
pertanyaan menarik yang pernah saya dengar adalah bagaimana
membuat tempe menjadi makanan yang disukai di Amerika Serikat?
Anak-anak SD kelas 4-6 itu pun kemudian berlomba-lomba
dengan semangat mengemukakan gagasannya. Jawabannya pun
beragam dan sangat menarik. Uniknya adalah saat saya bertanya
kepada sang guru mengapa memberikan pertanyaan seperti itu, ia
mengatakan tujuannya satu: melatih siswa menjadi lebih kreatif dan
bebas berekspresi dengan gagasannya, tidak melulu gambar gunung
dan bebek yang ada di kepalanya.
Contoh lain soal kreativitas saya temukan saat membawakan
seminar suatu kali. Dalam acara tersebut, saya bertanya kepada
Untitled-2.indd 46-47 8/15/2013 5:19:37 PM
48 49
peserta, “Seandainya saya memberikan kepada Anda seribu sisir,
berapa sisir yang bisa Anda jual selama tiga hari ke sebuah desa
wisata di Bali yang semua penduduknya gundul?” Beragam jawaban
saya dapatkan;
“Nggak bisa lah kita menjual sisir ke penduduk yang gundul, itu
namanya melecehkan mereka.”
“Saya paling hanya bisa menjual sepuluh, tergantung dari berapa
wisatawan yang akan datang ke sana dan tentunya punya rambut, itu
pun kalau rambut mereka berantakan.”
Sampai kemudian, ada peserta yang berhasil menjawabnya
dengan bagus.
“Saya bisa menjual seribu sisir dalam tiga hari. Caranya, saya akan
menemui Kepala Desa. Kebetulan desa itu memiliki corak seni ukir
yang khas, sisir itu bisa diukir sesuai corak desa tersebut sebagai
cinderamata bagi para wisatawan domestik dan mancanegara. Desa
tersebut bisa menjual sisir cinderamata itu dengan harga yang lebih
mahal dan menjadi sumber pendapatan baru bagi desa tersebut.”
Jika membicarakan kreativitas untuk studentpreneur, maka kita
membicarakan salah satu hal paling penting. Seorang studentpreneur
akan melihat sebuah masalah, objek, orang, atau apa pun dari
sudut pandang yang berbeda dari orang pada umumnya. Seorang
studentpreneur dikenal juga sebagai orang yang selalu punya jalan
saat menghadapi hambatan, bahkan menjadi seorang yang anti
dengan kebuntuan.
Maka itu, seorang studentpreneur identik dengan kreativitas. Kreatif
di sini tidak cuma membicarakan masalah produk, lho, tetapi juga
kreatif dalam memecahan masalah. Selalu ada saja idenya. Di luar
kebiasaan, unik, menggebrak.
Saat wisuda, orang biasa memberikan hadiah berupa ­bu­nga.
­@dreamdelion membuat sebuah GraBear, boneka beruang yang
sangat imut untuk hadiah kelulusan. Pilihan yang menarik, bukan?
Saat kebanyakan orang berpikir bahwa sebuah binder yang penting
adalah isinya, @ibnuaaziz dengan Gudang Binder-nya mendapat
ide untuk membuat binder dengan cover-cover unik yang bisa dipilih
sendiri sesuai dengan keinginan. Keuntungannya puluhan juta, lho
dalam sebulan. Saat seseorang berpikir bahwa kaos dengan sablonan
terbalik itu adalah kaos cacat, @mahanagari justru membuat kaos
peta terbalik yang bisa dibaca langsung sama yang memakainya. Laku
keras! Saat melihat banyak orang yang sulit punya rumah, @elang_
gumilang berhasil menjadi developer rumah murah dengan fasilitas
‘wah’. Keuntungannya milyaran! Ada lagi seorang studentpreneur yang
mampu melihat sebuah manfaat dari rempah-rempah. Di saat yang
lain melihat rempah-rempah adalah bumbu masakan biasa, seorang
@fithormuhammad mengubahnya menjadi pupuk cair yang praktis
Untitled-2.indd 48-49 8/15/2013 5:19:38 PM
50 51
dan bermanfaat. Harga jualnya pun naik berkali-kali lipat. Kreatif itu
sederhana, bukan? Kalau kata Mas Saptuari,
Kreatif itu kere tapi aktif. Nggak punya apa-apa tapi
banyak ide itu lebih baik daripada kaya tapi nggak punya ide
dan malas berusaha.
Saya setuju sekali dengan pendapat Mas Saptuari. Seandainya
ada orang yang susah mengeluarkan ide pun bukan berarti dia tidak
kreatif, melainkan hanya tidak berusaha untuk melatih kreativitasnya.
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, ide adalah kombinasi
baru dari unsur-unsur yang sudah ada. So, kalau kamu mau kreatif,
kamu hanya tinggal memperluas wawasan dan pengalaman kamu
saja. Jadi, tidak perlu mewajibkan diri untuk menghasilkan ide murni
yang benar-benar baru untuk bisa kreatif. Tidak ada yang namanya
salah atau gagal dalam melahirkan ide kreatif. Jadi, feel free aja
menuangkan gagasan-gagasanmu!
Berikut hal-hal yang bisa kamu kerjakan untuk melatih kreativitas.
Banyak membaca, browsing, sering jalan-jalan ke tempat-tempat
baru, diskusi, ikut seminar, rajin melakukan studi kasus, ikut kompetisi,
corat-coret ide di kertas.
Kunci keempat untuk membantumu menghancurkan mental block
agar menjadi lebih kreatif adalah:
Remember When
You’re Still a Kid
Pernah lihat bayi yang belajar berjalan? Dimulai dari belajar
untuk bangun, membuat satu langkah pertama, kemudian
jatuh. Apakah dia menyerah? Tidak, dia bangkit lagi dan
menghasilkan dua langkah, kemudian jatuh kembali. Begitu
seterusnya hingga dia akhirnya bisa berjalan.
Sewaktu kita masih kecil, kita begitu berani untuk jatuh-bangun
karena pada waktu itu kita belum mengerti konsep kegagalan. Kita
dulu juga sangat berani untuk bisa bermimpi serta bercita-cita sangat
tinggi, lantas berusaha untuk belajar dan mencoba hingga kita bisa.
Semakin dewasa, banyak dari kita yang merasa semangat semasa
kecil menyurut. Begitu mengenal konsep kegagalan, tak sedikit yang
Menjadiseorangkreatifitutidakmemerlukan
bakat khusus. Semua orang bisa untuk
menjadi kreatif, asalkan konsisten untuk
selalu melatihnya.
Untitled-2.indd 50-51 8/15/2013 5:19:39 PM
52 53
menjadi pesimis untuk bisa mewujudkan cita-citanya sehingga tidak
berani mencoba.
Saya pernah membaca sebuah kolom surat kabar membahas
tentang bagaimana membangun sebuah bisnis yang baik. Dikisahkan
seorang mahasiswa bertanya kepada almarhum Oom Liem (Sudono
Salim), “Bagaimana membangun sebuah bisnis tanpa gagal?”
Saat mendengar pertanyaan itu, Oom Liem hanya tertawa saja.
Beliau kemudian diam. Seperti tidak tahu ingin menjawab apa. Saya
sudah menduga-duga jawaban dari Oom Liem nih. Kemudian beliau
menjawab,
Maaf ya, Dik, saya ini hanya seorang praktisi. Saya tidak
tahu harus menjawab apa terkait bisnis yang antigagal itu
itu. Setahu saya, caranya adalah besarkan untung,
tekan biaya atau pengeluaran, berpegang teguh
pada nilai yang baik dan benar dalam mencapainya,
serta berbagilah kepada orang lain. Itu saja.
Sering kali saya temui mahasiswa yang memiliki mental block
tidak punya latar belakang di dunia bisnis. Ada juga yang bilang tidak
memiliki mentor, awam terhadap dunia usaha, yang pada akhirnya
menjadi alasan bagi mereka untuk tidak terjun ke dunia bisnis.
Padahal, cara belajar bisnis terbaik adalah dengan mencobanya
langsung di lapangan. Kadang kita terlalu banyak berpikir dan
berencana, tetapi akhirnya tidak berani mengambil keputusan.
Perencanaan sangat penting untuk mendukung usaha kita berjalan
sesuai dengan harapan, tetapi terlalu banyak berencana tanpa ada
usaha mewujudkannya justru malah dapat membunuh mimpi dan
cita-cita kita sendiri.
Dalam bisnis, ada sebuah hukum tidak tertulis bahwa kegagalan
itu sebenarnya biaya untuk membayar kesuksesan. Tidak ada bisnis
besar yang dibangun dengan cuma-cuma. Semua membutuhkan
pengorbanan. Yang diperlukan untuk bisa bertahan ketika berusaha
menjalankan bisnis adalah semangat layaknya bayi yang baru belajar
berjalan tadi.
Kalau kamu masih takut untuk terjun ke dunia studentpreneur, ingat
kunci terakhir untuk menghancurkan mental block kamu
Pembelajaran bisnis yang paling ampuh adalah
terjun langsung ke dalamnya. Bukan dari buku,
seminar, apalagi kata-kata orang.
Untitled-2.indd 52-53 8/15/2013 5:19:40 PM
54 55
Advantages to be
­Studentpreneur
To any young entrepreneurs: if you want to do it, do it
now. If you don’t, you’re going to regret it. ­
-Catherine Cook-
Pak Dahlan Iskan, dalam sebuah sesi di Pesta Wirausaha TDA
(TanganDiAtas)2012pernahberpesan,“Setiaporangpunyajatahgagal.
Habiskan jatah kegagalanmu saat masih muda.” Dengan gaya yang
sederhana, beliau mencoba menjelaskan bahwa banyak yang masih
belum menyadari, dalam setiap peluang sukses itu juga ada peluang
gagal. Namun, kebanyakan orang memilih untuk tidak mencoba dan
menghindari kegagalan. Nah, jika kegagalan itu dihabiskan duluan di
masa muda, maka pasti akan menyenangkan di masa tua karena kita
hanya tinggal meraup kesuksesan.
Sadar atau tidak, itulah salah satu keuntungan menjadi seorang
studentpreneur. Usia rata-rata masih muda, di bawah 25 tahun, para
studentpreneur memiliki kesempatan jauh lebih besar untuk sukses
karena mereka sudah mempelajari dan menemukan formula sukses
dan gagal bisnis sewaktu masih muda. Asyiknya menjadi anak muda,
kalau gagal dan belum sukses itu adalah hal yang sangat wajar.
Namun bila sudah tua, orang menuntut kita harus sukses. Nah, kenapa
tidak kita habiskan pembelajaran kita sejak masih mahasiswa biar
nanti kita lebih siap untuk menghadapi dunia yang sebenarnya?
Setidaknya hal inilah yang saya rasakan. Saya beruntung memilih
menjadi studentpreneur karena ternyata saya sudah memiliki
pengalaman-pengalaman yang secara umum memang belum
waktunya untuk saya alami. Saya pernah memilih seorang partner
untuk membangun bisnis pelatihan dan konsultasi. Ternyata, partner
saya ini membawa modul-modul yang saya buat dan menciptakan
lembaga pelatihan sendiri. Pada waktu itu, hasil jerih payah saya
dibawa kabur dengan mudahnya dan merasa kecewa sesaat. Namun,
dari situ saya belajar, agar hal itu tidak terulang, harus dibuat sebuah
perjanjian hitam di atas putih.
Pernah juga seperti yang saya ceritakan sebelumnya. Suatu ketika,
CerdasMulia dipercaya untuk menjadi event organizer dalam pelatihan
kepemimpinan dasar dan kami benar-benar sudah mempersiapkan
semuanya. Tiba-tiba, karena suatu hal, pihak klien membatalkan
secara sepihak karena tidak diizinkan oleh Komite Sekolah. Saya benar-
benar down karena ternyata tidak memiliki MoU yang bisa membuat
mereka mengganti rugi biaya yang sudah kami keluarkan. Memang
mahal, tetapi ternyata pelajaran itu sangat berharga dan saya ber­
syukur mengalaminya di usia muda. Jadi, kalau hal serupa terjadi lagi
di kemudian hari, saya sudah tahu cara menanganinya.
Selain karena faktor usia yang masih sangat muda, keuntungan
menjadi pengusaha sejak masih mahasiswa adalah karena kita belum
memiliki banyak tanggungan. Ya, tanggungan yang ada paling besar
adalah tanggungan untuk biaya hidup sehari-hari. Jarang mahasiswa
yang punya tanggungan sebagai tulang punggung keluarga, membayar
biaya sekolah adik-adiknya, atau memenuhi nafkah istri dan anak-
anaknya. Kebanyakan mahasiswa Indonesia mendapatkan tunjangan
langsung dari orangtuanya.
Untitled-2.indd 54-55 8/15/2013 5:19:40 PM
56 57
Dengan tanggungan yang masih kecil, peluang untuk mencoba
menjadi seorang pengusaha lebih terbuka. Kalau nanti sudah
berkeluarga, sudah punya anak, sudah punya tanggungan banyak,
pasti akan makin takut dan tidak berani. Maka jadilah seorang
studentpreneur sekarang juga sebelum makin takut untuk terjun ke
dunia usaha.
Menjadi seorang studentpreneur juga memberi keuntungan untuk
bisa mengaplikasikan (atau melengkapi) apa yang kamu pelajari di
sekolah dan kuliah dalam kehidupan nyata. Saya mengambil kuliah di
jurusan Teknik Industri, mempelajari bagaimana membuat hubungan
yang baik dan berkelanjutan dengan pelanggan melalui konsep
Customer Relationship Management (CRM). Baru di dunia bisnislah
saya benar-benar mengalami bagaimana menangani pelanggan
yang komplain dan marah-marah.
Pada waktu itu ada sebuah miskomunikasi ketika seharusnya
worksheet yang saya bawakan berjumlah 50, tapi saya hanya
membawa 30. Waktu itu, klien berkata bahwa kami kurang profesional,
tidak teliti, dan bla, bla, bla! Padahal kalau diingat-ingat, ini hal yang
bisa dikatakan sepele.
Di sinilah saya belajar menangani sebuah komplain pelanggan.
Kalau saya tidak sabar, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Saya akhirnya mengaku salah karena terjadi miskomunikasi. Sebagai
kompensasinya, biaya pelatihan saya gratiskan sebagai bentuk
tanggung jawab terhadap pelanggan yang sudah memercayai kami.
Sebuah pembelajaran yang sangat berharga yang tidak saya dapat
saat duduk di kelas, tapi justru hal itulah yang membuat hubungan
saya dengan klien berkelanjutan di masa yang akan datang.
Selagi masih ada kesempatan, yuk coba menjadi pengusaha sejak
masih muda!
Be Young Changemaker
with Simple Idea
Setelah saya terjun di dunia bisnis, saya menyadari satu hal, yaitu
memilih jalan menjadi studentpreneur ternyata mampu menggeser
beberapa pola pikir lama. Misalnya, setelah lulus, ingin mencari
kerja. Sekarang, saya bisa berpikiran setelah lulus ingin menciptakan
lapangan pekerjaan.
Kalau dulu, setelah lulus kuliah, saya ingin gaji sekian dan sekian,
sementara sekarang, setelah lulus, saya ingin bisa menggaji orang
sekian dan sekian. Ternyata memilih menjadi seorang studentpreneur
bisa menjadi salah satu langkah dan solusi nyata untuk sedikit demi
sedikit memberi kontribusi bagi orang-orang atau komunitas di sekitar.
Bahkan, bukan tidak mungkin kita menjadi agen-agen perubahan
yang nyata untuk Indonesia.
Most people live and die with their music
still unplayed. They never dare to try
because they don’t dare to fail.
Untitled-2.indd 56-57 8/15/2013 5:19:40 PM
58 59
untuk terjun langsung mengeksekusi ide mereka. Mungkin banyak
mahasiswa lain yang memiliki ide sama bahkan jauh lebih wah
dari mereka, tetapi yang membedakan, mereka adalah orang yang
berorientasi tindakan sementara yang lain tidak.
Make it happen now, not tomorrow. Tomorrow is a loser’s
excuse.”
-Andrew Fashion-
Kalau kita mau sedikit berpikir lebih jauh, apa yang mereka lakukan
sudah sangat membantu masyarakat, khususnya di Jakarta untuk
menghadapi dua masalah besar. Pertama, masalah lingkungan.
Kedua, akses ke furniture berkualitas dengan harga yang lebih murah.
Penggunaan barang-barang daur ulang akan membuat penghe­matan
bahan baku yang umumnya mengorbankan keseimbangan alam.
Menggunakan barang-barang daur ulang juga mampu mereduksi
sampah yang makin lama makin menggunung. Selain itu, furniture
yang mereka hasilkan juga bagus, berkualitas, dan terjangkau.
They’re a real studentpreneur. Idealisme mereka yang mulia
ini membawa mereka memiliki semangat juang yang tinggi. Atas
keunikan ide dan idealisme mereka yang tinggi, mereka mendapatkan
Bronze Winner dari HSBC Young Entrepreneur Challenge 2012 dan ba­
nyak penghargaan lainnya.
Dari paparan di atas, terbukti bahwa menjadi studentpreneur dapat
mendukung terwujudnya ide dan juga idealisme kamu. Sebagai
mahasiswa, pastinya sedang semangat-semangatnya untuk
Saya terinspirasi oleh tiga orang teman saya di UI, Melinda
Nurimannisa, Randy Saputra, dan Rina Noviyanti yang menurut saya
memiliki upaya nyata bagaimana menjadi seorang studentpreneur
itu bisa menjadi pelopor-pelopor perubahan bangsa walaupun
perubahan itu sederhana. Melalui grup usaha mereka, Pabrik Desain
Hijau (Padiijo), mereka mencoba untuk menciptakan banyak alat
bermanfaat dan bernilai tambah dari bahan-bahan yang sudah tidak
terpakai. Salah satu yang saya sukai adalah produk furniture yang
dibuat dari kardus bekas, tapi memiliki kekuatan yang tidak kalah dari
furniture pada umumnya. Mereka membuat meja, kursi, jam, lampu,
dan banyak alat unik lainnya dari bahan-bahan daur ulang dan ramah
lingkungan.
JikakamumelihatwebsitePadiijo,sebenarnyaadasebuahidealisme
tinggi yang terkandung di dalam tubuh Padiijo ini. Didirikan oleh lima
orang pemuda yang sedang merasa ‘sakit dan lelah’. Sakit karena
mereka melihat kondisi di sekeliling mereka yang memprihatinkan mulai
dari masalah lingkungan, sampah yang bertumpuk, menggunung—
bahkan menelan nyawa manusia, sampai masalah banyaknya sarjana
yang menjadi pengangguran dan tidak tahu ingin kerja sebagai apa.
Lantas, mereka lelah melakukan apa? Mereka lelah mengkritik, lelah
memaki, lelah mengeluh, dan lelah menyadari bahwa mereka belum
memiliki wewenang besar untuk membenahi masalah itu semua.
Namun, mereka memilih untuk tidak berdiam diri alias hanya menjadi
penonton. Mereka memilih untuk berusaha mengobati, walaupun kecil,
dengan ide dan gagasan kreatif mereka agar setiap permasalahan
yang ada sedikit demi sedikit bisa terselesaikan.
Itu yang saya suka, mereka memilih untuk action! Mereka memilih
Untitled-2.indd 58-59 8/15/2013 5:19:40 PM
60 61
mengubah bangsa. Kita sudah tahu bahwa bangsa kita memang
banyak masalah, dan saya suka dengan bagaimana Padiijo bersikap.
Are you ready to be a young changemaker?
Martabatmu bukan ditentukan oleh banyaknya sertifikat dan
bintang jasa di pundak dan dadamu. Tetapi ditentukan oleh se-
berapa kuat namamu ada di hati orang-orang di sekitarmu.
Pujian sejati bukanlah dalam bentuk gemuruh tepuk
tangan tiada henti, tetapi justru ada di dalam hati, ia keluar
dalam bentuk doa di saat-saat sepi.
-Houtman Zainal Arifin-
Dwiyanto
Dwiyanto, adalah pengusaha
muda kelahiran Semarang, 2
Maret 1992. Dwi lahir dari keluarga
sederhana dan pekerja keras. Saat
keluarga lain masih tertidur, ke-
luarga Dwi sudah harus menjemput
rezeki dengan memulai hari setiap
pukul tiga dini hari. Dwi harus bangun
untuk membantu menyiapkan nasi yang akan dijual ibu. Saat ibunya memasak, Dwi di-
beri tugas untuk membungkus lauk. Inilah yang membentuk pribadi Dwi menjadi seorang
yang mandiri dan dipenuhi rasa syukur dalam hidupnya.
Kehidupan yang sederhana membuat Dwi selalu berusaha untuk meringankan be-
ban orang tuanya, terutama terkait beban biaya. Sehingga sewaktu kuliah dia selalu
berupaya keras dan berjuang mendapatkan berbagai macam beasiswa agar dapat
meringankan beban orangtua. Ternyata mendapatkan beasiswa penuh serta uang
saku setiap bulannya membuat Dwi berpikir berbeda dibandingkan dengan mahasiswa
lain.
Saat yang lain mungkin menghabiskan untuk keperluan pribadi, justru Dwi berpikir
bahwa beasiswa yang diterimanya berasal dari hasil pajak masyarakat yang dititip-
kan kepadanya. Sehingga ada sebuah pemikiran bahwa dia pun harus memberikan kon-
tribusi sebagai bentuk terima kasih. Akhirnya dia memberanikan diri membuka usaha
di bidang kuliner yaitu bisnis catering. Usaha tersebut diberi nama Rumah Catering
yang didirikan pada Oktober 2011. Modalnya? Keberanian dan menyisihkan dari uang
beasiswa, dan ternyata usaha itu pun bisa terwujud.
Dwi mengalami masa-masa sulit untuk mengembangkan usaha catering. Bahkan
awal membuka catering, dia kesulitan untuk mendapat order dan meraih kepercayaan
Untitled-2.indd 60-61 8/15/2013 5:19:41 PM
62 63
agar dia dipilih sebagai penyedia makanan suatu acara. Namun, kegigihan untuk terus
bertahan dan tidak menyerah akhirnya membuat dia mendapat satu, dua, atau tiga
order yang akhirnya terus meningkat ke berbagai acara.
	 Banyak yang memesan bukan berarti masalah bisa hilang begitu saja.
Masalahnya pun makin rumit. Apalagi jika makanan yang disajikan tidak sesuai dengan
ekspektasi pelanggan. Komplain pun tidak dapat dihindari. Memang berbisnis tidak akan
bisa terlepas dari berbagai macam batu sandungan.
Dwi selalu terbuka jika memang ada permasalahan yang terjadi, terutama ke-
pada mentor-mentor yang senantiasa membimbing. Sehingga banyak sekali masukan-
masukan yang diterapkan Dwi sehingga bisnisnya lebih baik. Selain itu, untuk menjaga
semangat dan menambah wawasannya, Dwi mengikuti banyak sekali komunitas bisnis.
Bagi Dwi, manusia adalah makhluk yang sangat kekurangan dari segi ilmu, tapi manusia
memiliki kelebihan berupa kemauan menggali ilmu dari berbagai pengalaman yang dimiliki
setiap orang.
Kemauannya untuk terus belajar, belajar, dan belajar di mana saja maupun kapan
saja ini akhirnya membuat Rumah Catering terus tumbuh dan berkembang. Bahkan Ru-
mah Catering sudah diliput di beberapa media antara lain oleh TV KU Semarang saat
program berbagi nasi kotak di Bulan Ramadhan dan Metro TV dalam acara Young On
Top yang sangat inspiratif.
Selain mengelola bisnisnya, Dwiyanto juga tidak menutup mata untuk mengikuti or-
ganisasikemahasiswaanyangadadifakultassertadiuniversitasnya.Sampaisekarang
Dwiyanto dipercaya untuk memegang amanah-amanah penting di berbagai organisasi,
seperti staf perusahaan di Publica Health yang bergerak di bidang media kampus,
Kepala Departemen Kewirausahaan BEM FKM UNDIP, Sekjen TDA Kampus Semarang,
Kepala Divisi Kewirausahaan di Koalisi Muda Kependidikan Jawa Tengah. Posisi terakhir
menjadi Menteri di bidang Ekonomi dan Bisnis BEM KM UNDIP. Hal ini membuktikan
bahwa membuka bisnis tidak selalu membatasi aktivitas untuk bisa berkecimpung di
dunia keorganisasian kampus. Justru dengan berbagai macam amanah tersebut, dia
berusaha mengatur waktunya den-
gan lebih profesional. Sampai tulisan
ini dibuat, Rumah Catering yang dimiliki
Dwiyanto sudah tumbuh omzet 40 juta
per bulan dan memiliki lima orang kar-
yawan.
Bagi Dwiyanto, bisnis bukan hanya
soal uang tapi juga soal kebebasan untuk berbagi. Oleh karena itu, di Rumah Catering
ada program Jumat berkah. Program itu adalah program untuk membagikan nasi kotak
ke panti asuhan dan anak jalanan agar setiap orang dapat makan enak dan menum-
buhkan jiwa untuk berbagi terhadap sesama.
Dwiyanto yakin bahwa sukses di usia muda bisa terwujud jika ada mimpi dan ke-
mauan untuk berubah. Banyak orang takut akan perubahan karena dianggap momok
yang sangat menakutkan. Jika terbiasa nyaman dengan berada di comfort zone yang
akhirnya membatasi kita untuk berpikir kreatif dalam memecahkan masalah.
Sukses di usia muda juga dapat terjadi manakala kita gagal memulai saat orang
baru berpikir untuk berubah dan berusaha mengejar impian. Gagal itu makanan sehari-
hari orang yang berani mencoba, tapi justru dari kegagalan itulah kita semua bisa
belajar betapa nikmat saat keberhasilan sudah dalam genggaman. Baginya, sukses di
usia muda itu bisa!
Untitled-2.indd 62-63 8/15/2013 5:19:41 PM
Chapter 3
Notes Before
Building Your
Business
64
Untitled-2.indd 64-65 8/15/2013 5:19:42 PM
67
Saya punya beberapa tip untuk melatih kita supaya bisa
menghasilkan ide kreatif dengan cara yang asyik. Pertama, membuat
idea bank atau bank ide. Kamu cukup menyediakan sebuah kaleng
seperti celengan, dan setiap kamu sedang melamun, merenung, atau
mendapat inspirasi apa pun itu, segera catat dan kemudian masukkan
ke idea bank. Sewaktu-waktu kamu perlu ide kreatif, ambil dari bank
ide kamu.
Kedua, kamu juga bisa membuat idea wall. Saya suka membuat
idea wall di kamar saya. Cara yang saya lakukan adalah menyediakan
lima pak sticky notes berwarna warni, saya menyediakan waktu
khusus untuk menuangkan ide. Saat ide itu mengalir saya tulis saja di
sticky notes kemudian saya tempel di tembok.
Cobalah untuk berpikir yang tidak biasa. Kalau perlu, think the
opposite. Kamu pernah ke Bali dan mampir ke Joger? Nah, bisa saya
katakan bahwa di Joger itu benar-benar berisi segudang ide yang tidak
terpikirkan banyak orang. Mulai dari kaus, sandal, sampai jam dinding.
Ya, jam dinding yang dibuat Joger adalah jam paling terbalik di dunia.
Mulai dari putarannya hingga susunan angkanya. Saat ide semacam
ini muncul dari temanmu, mungkin kamu akan menganggapnya orang
aneh. Namun nyatanya, jam terbalik produksi Joger ini malah diserbu
orang!
Suatu hari saya pernah ditantang untuk menjawab sebuah
pertanyaan dari dosen saya, “Berapa harga termahal yang
bisa dihasilkan oleh sebatang wortel?” Saya berpikir sejenak,
karena belum pernah mendapatkan pertanyaan seperti ini
sebelumnya. Mungkin sebagian dari kita akan sangat cepat
menjawab pertanyaan perkalian seperti 8 x 9 dan semacamnya.
Tetapi menjawab berapa harga termahal yang bisa dihasilkan
sebatang wortel? Belum tentu bisa secepat itu.
Kebanyakan orang, saat melihat sebatang wortel, hanya
melihatnya benar-benar sebuah umbi berwarna oranye yang biasa
dimasukkan dalam sayur. Di mata seorang studentpreneur, wortel bisa
memiliki harga yang lebih tinggi. Jika sebatang wortel dihargai seribu
rupiah, maka studentpreneur bisa membuatnya menjadi bernilai lebih.
Bagaimana caranya? Dibuat jus wortel, dibuat kripik wortel, bahkan
dibuat kerajinan tangan dari wortel. Dari sebuah wortel berharga seribu
rupiah , disulap menjadi wortel berharga puluhan ribu.
Eit, ternyata harga termahal dari sebatang wortel dapat mencapai
ratusan ribu! Dosen saya kemudian mengatakan bahwa sebuah
wortel bisa dibuat alat musik tiup seperti flute dan ocarina! Saya tidak
percaya bahwa sebatang wortel bisa dibuat menjadi flute sampai
akhirnya saya menemukannya di Youtube dengan memasukkan kata
kunci “Carrot Flute”. Benar-benar tidak terpikirkan!
It is better to have enough ideas for some of them to be
wrong, than to be always right by having no ideas at all.
-Edward de Bono-
Untitled-2.indd 66-67 8/15/2013 5:19:42 PM
68 69
Making a blue print
Walaupun ide memang penting, tapi menjadi seorang
studentpreneur juga perlu memiliki visi yang jelas.
Ibaratnya, kamu harus tahu blue print hidup kamu di masa depan
akan menjadi seperti apa. Setelah kamu bisa menghasilkan ide-
ide kreatif, visi inilah yang nantinya akan mengarahkan kamu
mengambil keputusan-keputusan penting di masa yang akan
datang untuk melanjutkan ide kamu. Layaknya arsitek yang ingin
membangun sebuah rumah, dia harus punya konsep, kemudian
menggambar rumah yang ingin dibangun. Bahkan kalau perlu,
dibuat sedetail mungkin agar tidak terjadi kesalahan saat
membangun rumah tersebut.
Membangun bisnis pun demikian. Kebanyakan studentpreneur
masih belum bisa menjawab akan seperti apa bisnis dan kuliahnya
dalam setahun, dua tahun, atau tiga tahun ke depan. “Mengalir sajalah
seperti air,” kata mereka. Filosofi mengalir seperti air bisa jadi justru
akan membawa kamu pada tempat yang tidak kamu inginkan. Jika
kamu terus mengalir mengikuti arus tanpa punya perencanaan yang
matang, bisa jadi kamu mau berakhir di laut, di danau, atau bahkan
di septic tank sekalipun. Apa iya kamu mau menjadi seperti air yang
mengalir menuju septic tank? Maka dari itu buatlah blueprint secara
umum: apa sih, yang nantinya ingin kamu capai?
Sebagai contoh, dalam setahun kamu punya target bisnis, yakni
sudah memiliki tiga outlet yang tersebar di kota kamu. Sementara dari
kuliah, kamu punya target mencapai IP 3.8. Catat target-targetmu itu,
kalau perlu buat poster berisi blue print dan visi kamu. Gunakan gambar
dan warna lebih baik. Setelah jadi, tempel di dinding kamar atau kalau
perlu langit-langit kamar. Jadi, saat bangun tidur kamu langsung
“disambut” dengan kalimat-kalimat visi kamu yang tertulis. Buatlah
target yang jelas, terukur, agar nanti kamu tahu akan seperti apa kuliah
dan bisnismu. Kuliah lancar, bisnis pun menjadi besar. Tapi ingat, yang
tidak kalah penting adalah komitmen kamu untuk mewujudkan setiap
visi yang sudah kamu tuliskan.
Vision without action is merely a dream. Action without
vision just passes the time. Vision with action can change the
world.
-Joel Arthur Barker-
Oh iya, satu lagi! Secara statistik, 80% pengusaha gagal di tahun
pertamanya. Saya punya beberapa teman yang “galau” menentukan
pilihan bisnisnya. Baru dua bulan bisnis, sudah ganti. Baru mulai tiga
Untitled-2.indd 68-69 8/15/2013 5:19:42 PM
70 71
bulan, ganti lagi. Ada yang sudah mulai bisnis hingga satu tahun,
kemudian berhenti karena kekurangan semangat. Padahal, salah satu
tantangan bagi pengusaha muda adalah membuat usahanya tetap
eksis hingga tahun pertama.
Think about your passion! Coba tanya kembali kepada dirimu,
“Apa sebenarnya passion saya?” Apakah memang benar-benar
ingin menjadi seorang pengusaha? Apakah memang benar-benar
ingin menjadi seorang studentpreneur? Kemudian coba tanyakan lagi,
“Apakah memang bidang yang kamu tekuni sesuai dengan hati nurani
kamu?”
Biasanya studentpreneur memiliki semangat membara di masa-
masa awal, tapi makin lama semangat itu makin meredup. Saatnya
bertanya, apakah ini passion kamu? Apakah menjadi studentpreneur
memberikan nilai tambah dalam hidup kamu? Apakah dengan menjadi
seorang studentpreneur itu kamu mendapatkan meaning atau makna
hidup? Jika semua jawabannya adalah ya, berarti kamu happy memilih
jalan sebagai seorang studentpreneur. Lanjut dan fokuskan!
Kalau kamu senang dengan apa yang kamu kerjakan, cinta dengan
apa yang kamu jalani, bangga dengan pilihan kamu, maka hasil terbaik
pun akan muncul. Sebagai bocoran, pengusaha-pengusaha sukses
berani memperjuangkan usaha mereka karena memang mereka
punya passion yang besar di dunia wirausaha. I’m happy and proud to
be Studentpreneur, are you?
Not Only Profits, But Also
Create Values
Apa yang paling penting dari sebuah bisnis? Saya bertanya
kepada banyak pengusaha muda dan banyak dari mereka
yang menjawab: profit! Ya, profit merupakan aspek paling penting
dalam sebuah bisnis. Jika sebuah bisnis tidak menghasilkan
profit, sudah jelas bahwa bisnis itu tidak sehat dan berada
di ujung tanduk. Namun, apakah memang hanya profit yang
menjadi pertimbangan terpenting? Apakah kita, pengusaha
hanya berfokus pada uang, uang, dan uang?
Great result comes from great work.
A great work comes ffrom doing your
passion.
Untitled-2.indd 70-71 8/15/2013 5:19:43 PM
72 73
Pertama kali memulai bisnis, saya benar-benar terobsesi pada
profit. Waktu SMA, saya membuka jasa pembuatan website bersama
teman. Keuntungan turun sedikit, sensitif sekali rasanya. Langsung
ingin segera mencari tahu, kenapa ya keuntungan bisa turun? Kan
gawat kalau turun terus, bisa-bisa bisnis tidak lanjut lagi. Padahal
kalau berada di bisnis jasa, profit margin1
cukup besar karena kita tidak
mengeluarkan biaya-biaya seperti yang ditanggung bisnis berbasis
produk. Benar saja, dalam enam bulan, usaha pembuatan web kami
gulung tikar.
Pada waktu itu, saya berpikir bahwa menjadi pengusaha adalah
“jalan pintas” untuk cepat kaya. Saya terpengaruh dengan berbagai
macam seminar dan diskusi yang mengatakan bahwa jika kita ingin
cepat kaya, merdeka secara finansial, punya banyak uang, jadilah pe­
ngusaha sejak masih muda. Pada waktu itu, saya memang benar-
benar hanya berfokus pada uangnya. Bayaran yang didapat pada
waktu itu memang cukup besar untuk tambahan uang saku, tapi ter­
nyata saya sendiri merasa bekerja tanpa memiliki spirit atau semangat
yang bertahan lama. Akhirnya, performa bisnis pun turun dan akhirnya
ditutuplah dengan sukses.
Pak Nukman Luthfie, salah satu tokoh wirausaha Indonesia, pernah
mengatakan bahwa dalam bisnis, profit dan uang adalah fokus
jangka pendek. Kenapa? Karena untuk menjadi seorang pebisnis itu
perlu visi jangka panjang. Jika ingin cepat kaya, banyak kok jalannya,
mulai dari menipu, mencuri, merampok, korupsi, hingga menjadi ren­
1	 Profit margin adalah persentase keuntungan yang diperoleh dari total
omzet atau pendapatan yang dicapai. Keuntungan dapat dihitung dari total pen-
dapatan dikurangi biaya, sementara profit margin dihitung dari keuntungan dibagi
pendapatan, lalu dikalikan 100%.
tenir, tetapi perlu diketahui bahwa sebenarnya semua hal tersebut tidak
memiliki value.
Saya setuju dengan pernyataan beliau. Maka itu, saya tidak
percaya jika ada seminar-seminar yang mengatakan bisa membawa
pesertanya sukses secara instan, kaya dalam lima menit, dan semacam
itulah. Bisnis itu bukan hanya soal uang, tetapi juga memberikan nilai
manfaat bagi orang yang membutuhkan. Jika berbisnis hanya karena
ingin cepat kaya, umumnya akan cepat tutup juga (pengalaman pri­
badi, hehehe).
Perlu waktu dua tahun sejak saya terjun ke dunia wirausaha dan
menyimpulkan bahwa ada dua hal yang paling penting diciptakan
oleh setiap pebisnis: profit dan value. Profit, artinya keuntungan usaha,
sementara value adalah nilai tambah. Kalau kata Ciputra (Pak Cik),
seorang pengusaha adalah mereka yang mampu mengubah sampah
menjadi emas! Ini adalah sebuah pernyataan yang sangat populer.
Can you make gold from garbage?
Jika kita berfokus pada value, maka bisnis kita akan lebih lama
bertahan. Value tidak memiliki batasan untuk terus ditingkatkan, bukan?
Makin banyak value yang diciptakan, makin banyak manfaat yang bisa
diberikan, dan tentu saja, kita akan mendapat keuntungan yang jauh
lebih besar nantinya. Dari nilai yang terus muncul itulah baru kemudian
profit datang mengejar.
Saya punya sebuah ilustrasi sederhana. Misalkan kamu memiliki
satu kilogram besi seharga dua puluh ribu, sekilo besi itu bisa dihargai
ratusan kali lipat hanya karena berubah bentuknya menjadi per jam
Rolex. Inilah value yang dimaksud. Jadi, menjalankan bisnis ini memang
bukan semata-mata karena profit, tetapi juga tentang menciptakan
Untitled-2.indd 72-73 8/15/2013 5:19:43 PM
74 75
value. Mudahnya, jika kamu berfokus pada value, profit otomatis akan
mengejar, tetapi hal sebaliknya belum tentu berlaku.
Lalu, bagaimana kalau usaha kamu di bidang komoditas atau
bahan-bahan mentah (misalnya, menjual buah-buahan)? Berikan value
dari pelayanan standar kamu seperti ketepatan waktu pembayaran
ke supplier, tidak mengingkari janji, selalu ramah kepada pelanggan,
memberikan ganti jika produk rusak, dan lain sebagainya.
Saya suka sekali dengan pernyataan dari kakak kelas saya di SMAN
1 Bogor, Elang Gumilang, yang mengatakan bahwa jika derajat emas
itu diukur dari karatnya, maka derajat manusia itu diukur dari
manfaatnya. Dia tidak hanya berkata, tetapi juga menunjukkan dalam
kiprah bisnisnya di bidang properti yang value oriented. Dahsyat!
Kalau ada sahabat yang membaca profilnya di majalah Pengusaha
tahun 2008, saat masih menjadi mahasiswa dan berusia 22 tahun pada
waktu itu, A’ Elang (saya panggil aa’) memutuskan untuk membangun
perumahan bagi rakyat kecil. Padahal, pada waktu itu umumnya
perumahan diperuntukkan bagi orang-orang kaya dan berada, jarang
sekali developer yang tertarik untuk membuat perumahan yang
terjangkau oleh rakyat miskin.
Akhirnya beliau mengakuisisi tanah di desa Cinangka, Kecamatan
Ciampea. Bayangkan, dengan adanya perumahan murah tersebut,
seorang pemulung pun berpeluang mendapatkan tempat tinggal
yang layak. Tidak lupa A’ Elang menyisihkan 10% dari keuntungan
untuk disedekahkan. Menurut beliau, bersedekah tidak perlu besar,
yang penting konsisten (padahal saya yakin 10% keuntungan beliau
itu cukup besar untuk developer perumahan). Jika kamu mencari tahu
informasi tentang A’ Elang Gumilang sekarang, bisa dikatakan beliau
adalah raja properti di usianya yang baru 27 tahun.
Jadi, selain mendatangkan keuntungan berupa materi, menjadi
studentpreneur juga bisa membuat kita menjadi orang yang lebih
bahagia karena bisa bermanfaat untuk banyak orang. Bukankah
sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi
sesamanya?
Siapa yang tidak mau menjadi seorang yang bisa bermanfaat
untuk banyak orang?
“Hidupmu dikatakan hebat kalau kau bisa menghebatkan
orang-orang lemah. Doa mereka tiada bersekat, oleh karena
itulah kau harus mendekat.  Kebahagiaan di dalam dirimu, itu
ada di dalam hati dan pikiranmu. Sementara di luar dirimu,
kebahagiaan itu ada tatkala kau dekat dengan
orang-orang yang perlu kau berdayakan.”
- Houtman Zainal Arifin
Untitled-2.indd 74-75 8/15/2013 5:19:43 PM
Create Values
Segala sesuatu yang umum ditemukan dan ditawarkan
adalah standar. Nilai tambah adalah saat produk/jasa kita
memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain.
Standar yang
ada :
Inovasi kamu : Nilai Tambah :
Kebab isinya
daging sapi
Kebab dengan isi
buah-buahan
Membuat kebab
dengan aneka
rasabuah segar
76 77
Fithor Muhammad
Fithor Muhammad, adalah
mahasiswa Fakultas Teknik
angkatan 2011. Mahasiswa kelahiran
21 April 1993 ini, memiliki kepribadian
yang tegas. Ia kerap berbicara
panjang lebar terkait dengan
mimpi-mimpinya menjadi seorang
pengusaha muda. Bersama rekannya,
Wiguno Abadi, Fithor membuktikan bahwa menjadi pengusaha saat menjadi mahasiswa
itu sangat mungkin.
Fithor memiliki dua perusahaan legal, yaitu CV Widya Karya Nusantara dan CV.
PuteraKaryaTunasBangsa.Linibisnisyangdimilikinyaantaralainproduksidanpenjualan
pupuk organik (Forward Plast), Herbal Manure, daur ulang plastik, dan penanaman cabai
rawit merah seluas 10 hektar.
Semualiniusahanyabukanlangsungterbentukbegitusaja.Banyaksekalitantangan
yang harus dihadapi terkait pengembangan bisnisnya. Bisnis adalah sebuah proses.
Ketika gagal, maka sebenarnya itu adalah proses, ketika berhasil pun itu adalah proses.
Karena itulah semuanya bisa dinikmati dan diambil hikmahnya. Menurutnya, kunci utama
membuka bisnis adalah berfokus pada proses dan menikmati proses tersebut.
Apalagi jika kita masih mahasiswa, maka kesulitan terbesar dalam berbisnis adalah
waktu. Membagi waktu antara kuliah, organisasi, dan bisnis merupakan tantang
tersendiri bagi pengusaha muda yang juga mahasiswa. Walaupun membagi waktu itu
sulit, tetapi hal tersebut bukanlah hal yang mustahil.
Kenyataannya, kini banyak mahasiswa yang bisa mencapai lebih banyak dari apa
yang kita capai, padahal waktu yang dimiliki sama. Fithor saat ini aktif sebagai Wakil
Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa di Center for Entrepreneurship Development and
Untitled-2.indd 76-77 8/15/2013 5:19:43 PM
78 79
Studies (CEDS) Universitas Indonesia periode 2013, disertai dengan kewajiban
akademiknya sebagai mahasiswa Teknik, dan ketiga bisnis utamanya bukan di Depok.
Seperti misalnya pertanian di Tegal, pupuk di Pekalongan, dan pengolahan plastik di
Semarang.
Ternyata jika memang kita yakin
kita bisa untuk membagi waktu dan
segala sesuatu yang sulit itu mungkin,
maka kita bisa melaksanakannya. Just
believe and do it! Kalau tidak percaya,
tanyakan pada semua orang besar di
dunia yang bisa menjadi besar karena
proses, karena mereka mau untuk
belajar dan bertindak. Persiapan
dan berpikir memang perlu, tapi harus
diiringi dengan memulai untuk melangkah, berjalan, dan berlari. Jika gagal, menangis
boleh, tapi yang paling penting adalah bangkit kembali dan menikmati prosesnya.
Halkeduayangperludiperhatikanadalahkerjasamadanmembanguntimyangkuat
dalam bisnis. Dunia ini diisi oleh milyaran manusia dengan karakternya yang berbeda.
Perbedaan ini ibarat puzzle. Keping puzzle ini bisa disatukan menjadi sebuah gambar
yang indah dan utuh. Bayangkan jika kita hanya mengandalkan diri sendiri, maka kita
hanya bisa melihat sebuah kepingan dari berbagai macam potongan puzzle lain yang
bisa membentuk gambar indah. Puzzle yang terbentuk ini kemudian akan terkumpul dan
saling melengkapi membentuk sebuah bisnis yang kuat. Kalau ingin membentuk kerajaan
bisnis, maka bangunlah bisnis dengan kerjasama dan membentuk tim.
Walaupun banyak yang mengatakan bahwa pengusaha tidak akan sukses sebelum
jatuh dan mengalami kegagalan, tapi menurut Fithor selama seseorang bisa belajar
dari banyak pengalaman orang lain maka kita bisa menghindarinya. Berdasarkan
pengalamannya, Fithor suka bekerjasama dengan orang-orang yang pernah jatuh
dan gagal. Karena berada dalam satu tim, maka setiap pengalaman dari anggota
dapat menjadi pelajaran bagi anggota yang lainnya. Jika memang kita bisa belajar
dari ke­gagalan orang dan terhindar dari kegagalan, maka tidak perlu kita mengulangi
kegagalan yang sama.
Kunci terakhir agar usaha kita terus tumbuh dan berkembang adalah pada saat
kita meniatkan bisnis itu untuk beribadah. Memang hal ini terdengar klise, atau mungkin
tujuan ini “terlalu mulia”. Tetapi bisnis itu adalah area abu-abu. Hari ini bisa untung besar,
tapi bisa jadi besok bisnis mengalami rugi besar. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi
dengan pasti dalam dunia bisnis. Namun, jika bisnis itu memang dilandasi dengan iman,
kita akan bersyukur atas segala apapun yang terjadi. Umumnya, orang yang melandasi
bisnis untuk ibadah justru lebih tumbuh dan berkembang. Perbaiki urusan kita dengan
Tuhan, maka Tuhan akan membantu dan memperbaiki setiap urusan kita.
Untitled-2.indd 78-79 8/15/2013 5:19:44 PM
Chapter 4
Studentpreneur
Starting Guide
80
Untitled-2.indd 80-81 8/15/2013 5:19:45 PM
83
Kenapa sih, kamu memilih menjadi studentpreneur? Pertanyaan itu
sebenarnyasingkat,tapiinilahpertanyaanyangakansangatmembantu
kamu untuk gigih berjuang. Ini terkait dengan motivasi terdalam kamu
kenapa memilih menjadi seorang mahasiswa sekaligus pengusaha.
Saya mendapatkan beberapa jawaban pertanyaan tersebut dari
peserta seminar studentpreneurship yang saya bawakan. Umumnya
mereka ingin menambah uang saku, menjadi mahasiswa yang mandiri
secara finansial, bisa membuka lapangan kerja, atau biar terlihat lebih
keren. Ada juga yang menjawab ingin menjadi orang yang bermanfaat
dan merasa bahwa pilihan menjadi pengusaha memiliki banyak
kesempatan untuk selalu mengembangkan diri.
Dulu, saat memulai bisnis, saya memiliki banyak banget alasan,
terutama karena ingin mencari uang untuk membeli gadget-gadget
baru. Dulu saya tidak terlalu memikirkan pentingnya alasan kenapa
memulai berbisnis. Akhirnya, setelah mendapatkan gadget yang saya
inginkan, bisnis saya pun mandek. Ini terjadi sewaktu saya membuka
usaha self publishing. Sewaktu membuka usaha itu, saya cepat
mendapat uang, tapi bisnisnya cepat menguap juga.
Sampai akhirnya, saya memulai bisnis dengan serius didasari
sebuah peristiswa. Waktu itu, saya sedang terlilit utang. Saya pernah
meminjam handphone baru teman dan tanpa sengaja handphone
tersebut hilang (sepertinya terjatuh dari saku saya). Harga handphone
yang saya pinjam sangat mahal saat itu karena terhitung baru. Jujur
saya panik, terlebih waktu itu teman saya marah-marah meminta
handphone-nya kembali. Saya mau bilang apa? Akhirnya saya
memutar otak mencari cara untuk menghasilkan uang dengan segera.
Saya benar-benar bekerja keras untuk bisa membayar apa yang
sudah saya hilangkan.
Bagian ini khusus ditulis untuk kamu yang ingin memulai menjadi
studentpreneur agar bisa seimbang dari segi bisnis dan akademik.
Semoga kamu bisa terinspirasi untuk menghasilkan strategi-strategi
menarik buat menyiasati bisnis dan kuliah kamu.
Find Your Reason!
Saya melihat entrepreneur hebat memiliki
satu kesamaan: mereka memiliki alasan
kuat kenapa harus merintis jalan untuk
berwirausaha.
Untitled-2.indd 82-83 8/15/2013 5:19:46 PM
84 85
Saya sempat menjadi makelar guru privat setelah peristiwa
kehilangan handphone tersebut. Waktu itu, saya mengumpulkan
teman-teman saya yang butuh murid untuk diajar, saya carikan murid-
muridnya, lalu terjadilah ‘bagi hasil’ yang saling menguntungkan. Bagi
hasil ini terjadi setelah klien membayar di muka dan saya janjikan
bahwa guru-guru yang akan mengajar anak-anak mereka adalah
orang-orang yang berkualitas. Akhirnya saya selamat, dalam satu
pekan terkumpul uang hasil makelar yang dapat dikatakan lumayan.
Ditambah dengan uang tabungan, saya pun bisa menggantikan
handphone teman yang hilang. Dari situ saya belajar, bahkan jadi
makelar pun bisa menghasilkan uang. Model seperti ini masih
digunakan di salah satu unit bisnis CerdasMulia, yaitu penyalur guru
privat pelajaran dan pengembangan diri yang berkualitas.
Ternyata, untuk membuat usaha kita berkembang, kita butuh situasi
terdesak sebagai alasan. Sebagai seorang studentpreneur, mungkin
kamu cenderung merasa aman karena masih memiliki orangtua yang
bisa memberikan uang bulanan kepada kamu dan tidak memiliki
tanggungan kecuali diri kita sendiri. Karena merasa masih terjamin
itulah, kadang seorang studentpreneur suka menunda-nunda bergerak
dan merasa bisnis adalah prioritas nomor sekian dibandingkan kuliah
atau yang lainnya.
Pada umumnya, orang mencari nikmat dan menghindari sengsara
ketika menetapkan suatu tujuan. Alasan yang lebih kuat adalah alasan
menghindari sengsara. Sering kali, karena kita sudah merasa nyaman
dengan kondisi kita, kita tidak punya pendorong berupa kesengsaraan
atau keterbatasan. Untuk kasus saya, kehilangan kepercayaan teman
karena telah menghilangkan barangnya adalah hal yang ingin saya
hindari.
Salah satu pelajaran terkait hal ini saya dapatkan dari Mas @
andinata, pengusaha muda di bidang penggemukan domba. Ia
mendapat kabar dari orangtuanya di kampung yang mengatakan
ayahnya butuh dana besar untuk operasi. Inilah kemudian yang
membuat Mas Andi benar-benar memperjuangkan usahanya untuk
membiayai biaya operasi tersebut. Mas Andi mencoba menghindari
kesengsaraan yang lebih besar: kehilangan ayahnya.
Jadi, untuk mengawali studentpreneur starting guide kita kali ini,
kamuperlumenemukanalasan-alasankuat,ataubahkanketerdesakan
yang membuat kamu harus memulai usaha sejak masih mahasiswa.
Cari pemicu atau keresahan yang membuatmu lebih bersemangat
dan gesit untuk memulai bisnis. Misalnya, kamu bisa berlari 100 meter
paling cepat 25 detik. Namun, jika dikejar anjing galak bisa jadi naik
menjadi 20 detik.
Manusia diciptakan dengan potensi yang
luar biasa dahsyat. Sering kali potensi
dahsyat ini keluar ketika manusia berada
dalam kondisi terdesak tanpa pilihan.
Untitled-2.indd 84-85 8/15/2013 5:19:46 PM
86 87
Bagaimana jika alasan itu tidak ada? Bagaimana jika hidup kita saat
ini sudah berkecukupan? Bagaimana jika tidak ada hal-hal mendesak
yang membuat kita bergerak untuk mengembangkan usaha kita?
Mau contoh? Mulai saat ini, kamu bisa berkomitmen, kemudian
menelpon orangtua kamu di rumah, “Ma, mulai hari ini nggak usah
kirimin uang bulanan lagi, ya. Atau uangnya ditabung saja untuk
biaya kuliah.” Mantap, tuh. Mungkin orangtua kamu kaget banget.
Seandainya memang masih dikirimkan, coba kamu simpan ATM-
mu sendiri, buat rekening baru yang tidak diketahui orangtuamu dan
simpan uang pendapatanmu sendiri di sana.
Kamu cuma boleh memakai uang dari rekening bank kamu
yang baru dan menitipkan buku tabungan dan ATM yang diketahui
orangtuamu kepada teman yang bisa kamu percaya. Katakan bahwa
buku tabungan dan ATM itu akan kamu ambil tiga tahun kemudian.
Kalau mau lebih nekat lagi, transfer semua kiriman uang orangtua ke
panti asuhan. Nekat juga bisa sambil sedekah, lho.
Cara-cara tersebut intinya mendesak kamu kenapa harus memulai
sekarang juga, memaksa kamu mengeluarkan potensi terbaik dari
dalam diri. Saya dulu nyantai banget sewaktu mengembangkan bisnis.
Pendapatan naik turun pun tidak masalah. Namun, sejak membuat
kondisi terdesak, semua berubah. Bulan ini harus ada pendapatan,
bahkan harus naik dari yang kemarin. Pikiran yang dicurahkan pun
makin banyak dan kita dituntut makin kreatif untuk mengembangkan
bisnis.
Kondisi terdesak semacam ini terus saya aplikasikan bahkan setelah
saya masuk komunitas TDA Kampus. Setiap bulan ada mentoring
evaluasi bisnis. Setiap peserta mentoring harus mengerjakan target-
target bisnis dan jika tidak tercapai, siap-siap denda mulai dari ratusan
ribu hingga jutaan rupiah menghantui. Paling sedikit, peserta mentoring
harus mengeluarkan dana untuk menraktir makan anggota kelompok
mentoring di restoran makan sepuasnya.
Jadi, apa yang membuat kamu terdesak untuk memulai bisnis?
Bisa jadi kita memiliki sejuta mimpi indah yang ingin
kita capai. Itu bagus karena mengarahkan ke mana
kita akan menuju. Tetapi kondisi terpaksa yang sering
kali mendorong kita untuk bergerak mewujudkan
mimpi-mimpi indah itu.
Untitled-2.indd 86-87 8/15/2013 5:19:47 PM
Jadi, apa yang membuat
kepepet untuk memulai bisnis?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Grow a
spirit
Pastikan kamu memiliki alasan yang
kuat untuk terus membuat bisnismu
maju.
89
Most Important Capital
N
amanya mahasiswa atau pelajar pasti identik sekali sama yang
namanya hidup sederhana. Kalau cari makan, biasanya di tempat
yang murah-murah. Begitu tahu tempat makan yang murah, rasanya
bangga. Begitu pula kalau membeli buku atau alat-alat pelajaran,
lebih suka yang murah-murah atau kalau bisa pinjam punya senior.
Saat ada seminar pun, biasanya mereka memilih yang HTM-nya bisa
disesuaikan dengan status mahasiswanya sehingga hanya perlu
membayar 50% saja.
Kesederhanaan ini pula yang sering banget dijadikan alasan
ampuh kegalauan mahasiswa untuk memulai usaha. “Modalnya dari
mana, dong? Gue bingung banget, nih, gimana cara mulai bisnisnya.
Gue nggak punya modal.” Ini adalah alasan dan tameng paling ampuh
yang dipakai mahasiswa yang galau memulai bisnis.
Sehubungan dengan permodalan dalam berbisnis, saya teringat
tweet Mas @Saptuari, pemiliki Kedai Digital di Yogyakarta. Suatu kali,
beliau pernah nge-tweet khusus tentang permodalan bisnis. Sering
kali kita beralasan tidak punya uang, tidak punya pengalaman,
dan tidak punya apa pun saat mau memulai bisnis. Namun, beliau
berpendapat bahwa hal-hal sekecil apa pun yang kita miliki sekarang
justru sebenarnya merupakan modal kita!
Yap, saya setuju sekali. Bayangkan saja, sekarang kita punya
berbagai macam alat yang canggih dan keren. Kalau kamu punya
smartphone yang bisa akses internet, itu bisa dikatakan sebagai modal.
Begitu juga dengan laptop, teman-teman atau network di kampus,
sahabat yang mendukung kamu, akses ke perpustakaan kampus, atau
Untitled-2.indd 88-89 8/15/2013 5:19:48 PM
90 91
dosen yang available buat membimbing kamu. Eits, jangan lupa, akun
Facebook dan Twitter yang kamu miliki pun bisa dikatakan sebagai
modal. Lewat akun social media itulah kamu bisa memasarkan produk
atau melakukan branding nantinya.
Jadi, buat saya agak aneh jika mahasiswa sekarang masih berkutat
di masalah modal karena sebenarnya akses dan modal yang kita
miliki sekarang jauh lebih baik dibanding mahasiswa zaman dulu saat
hendak berbisnis.
“Oke Arry, tapi gue butuh fresh money!”
Hehe.. Oke, deh. Memang modal uang itu sangat penting. Namun,
yang lebih penting lagi bagaimana mengelola uang tersebut. Saya
punya pengalaman seorang teman yang mendapat suntikan modal
yang sangat besar tapi tidak pandai mengelolanya hingga akhirnya
harus mengaku kalah bersaing dari teman saya yang mendapat
modal lebih sedikit tapi dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Dulu sewaktu saya mengumpulkan modal uang pertama kalinya,
saya menabung sedikit demi sedikit. Waktu itu saya memberikan
pengajaran privat untuk anak SMP dan SMA. Penghasilannya saya
tabung. Saya juga mengikuti berbagai macam lomba baik tingkat
nasional maupun internasional. Biasanya saya mendapatkan dana
akomodasi, dan jika menang, uang hadiah dan uang akomodasinya
saya tabung. Beberapa kali tulisan saya dimuat di media massa
dan saya pun menabung uang hasil tulisan saya itu untuk modal
usaha. Saya juga pernah mendapatkan beberapa beasiswa prestasi,
sebagian saya sisihkan untuk dijadikan modal usaha.
Ada berbagai macam cara mencari fresh money untuk menambah
modal usaha kita. Kamu bisa mulai mencari uang dengan magang
di suatu perusahaan, sekaligus belajar budaya bisnis di perusahaan
tersebut.Siapatahubisakamumengadopsinyakebisniskamunantinya.
Atau kalau mau cara yang lebih risk free, kamu bisa meminjam uang
dari orangtua atau keluarga lainnya seperti om dan tante, tapi jangan
lupa mengembalikannya ya, untuk menunjukkan kamu bisa mandiri
dan bertanggung jawab di kemudian hari. Kamu juga bisa mencoba
mempresentasikan prospek bisnis kamu ke dosen-dosen di kampus,
siapa tahu ada yang mau menyumbangkan modalnya untuk kamu.
Mantap, kan?
Di samping modal materi yang harus kita siapkan untuk memulai
bisnis, ada satu nasihat dari seorang pengusaha yang saya hormati,
H. Nuzli Arismal yang akrab disapa Haji Alay, yang patut saya share
di sini. Menurut beliau, dalam membangun usaha, yang paling ­penting
Untitled-2.indd 90-91 8/15/2013 5:19:48 PM
Check Your Capital
Lingkari modal-modal yang sudah kamu miliki
untuk memulai bisnis :
Good Parents
Mentor
Great Books
Courage
Action
Oriented
Internet
Seminar/Workshop
Materials
Fresh Money
Trustworthy
Parners
Library Access
Offce/Building
Knowledge
Great
Ideas
Social Media
Accounts
Cool Gadget
92
adalah ide. Saya sepakat dengan apa yang beliau katakan. Walau kita
memiliki banyak modal berlimpah, ada modal utama di balik semua
modal, yaitu kreativitas dan keberanian untuk melaksanakan ide
yang kita miliki.
Kreativitas dan keberanian, keduanya ada dalam diri setiap orang.
Hanya sedikit orang yang melatih dan bisa mengeluarkannya. Melalui
kreativitas, kita bisa memecahkan setiap masalah yang dihadapi. Saat
berhenti karena tidak punya modal uang untuk mengembangkan
usaha,makakreativitas yangakanmemunculkancara-carabagaimana
kita mendapat uang, mulai dari benar-benar mencari, bahkan hingga
meminjam. Saat kita merasa takut bahwa gagasan itu tidak berhasil,
maka keberanianlah yang akan membuktikannya. Dua modal ini yang
menurut saya sangat penting untuk dimiliki studentpreneur, tapi justru
dua hal ini yang sering dilupakan.
Jadi, sekarang kamu tahu kamu sudah punya modal, kan?
Manfaatkan sebaik-baiknya!
Untitled-2.indd 92-93 8/15/2013 5:19:49 PM
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook
Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook

More Related Content

What's hot

BAB III PENUTUP
BAB III PENUTUPBAB III PENUTUP
BAB III PENUTUP
Iez Risma Nursida
 
KKN Salawati UGM
KKN Salawati UGMKKN Salawati UGM
KKN Salawati UGM
Rian Yuntoharjo
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
bkandrisaputra
 
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutanTugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutanIssuchii Liescahyani
 
Laporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiLaporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisi
AdeWahyudin13
 
DESAIN PRODUK.pptx
DESAIN PRODUK.pptxDESAIN PRODUK.pptx
DESAIN PRODUK.pptx
RickyRambe
 
CONTOH KONSEP RAPAT BISNIS - RAPAT PELUNCURAN PRODUK BARU
CONTOH KONSEP RAPAT BISNIS - RAPAT PELUNCURAN PRODUK BARUCONTOH KONSEP RAPAT BISNIS - RAPAT PELUNCURAN PRODUK BARU
CONTOH KONSEP RAPAT BISNIS - RAPAT PELUNCURAN PRODUK BARU
rensynsr
 
PETA PEMETAAN MODUL 1.pdf
PETA PEMETAAN MODUL 1.pdfPETA PEMETAAN MODUL 1.pdf
PETA PEMETAAN MODUL 1.pdf
Lukmanulhusnahusna
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Wahyuda5
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Cut Endang Kurniasih
 
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...
Delima Ross
 
Makalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesiaMakalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptnPentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptnKetut Swandana
 
Artificial intelligence
Artificial intelligenceArtificial intelligence
Artificial intelligence
SiintaEllisa68
 
contoh laporan KKN
contoh laporan KKNcontoh laporan KKN
contoh laporan KKN
Sherlyta Alexandra
 
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARMAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARBiyah Djauhar
 
Contoh Power Point Pengenalan Diri
Contoh Power Point Pengenalan DiriContoh Power Point Pengenalan Diri
Contoh Power Point Pengenalan Diri
Prayogozero
 

What's hot (20)

BAB III PENUTUP
BAB III PENUTUPBAB III PENUTUP
BAB III PENUTUP
 
KKN Salawati UGM
KKN Salawati UGMKKN Salawati UGM
KKN Salawati UGM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutanTugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
 
Laporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiLaporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisi
 
DESAIN PRODUK.pptx
DESAIN PRODUK.pptxDESAIN PRODUK.pptx
DESAIN PRODUK.pptx
 
Kunjungan wirausaha
Kunjungan wirausahaKunjungan wirausaha
Kunjungan wirausaha
 
CONTOH KONSEP RAPAT BISNIS - RAPAT PELUNCURAN PRODUK BARU
CONTOH KONSEP RAPAT BISNIS - RAPAT PELUNCURAN PRODUK BARUCONTOH KONSEP RAPAT BISNIS - RAPAT PELUNCURAN PRODUK BARU
CONTOH KONSEP RAPAT BISNIS - RAPAT PELUNCURAN PRODUK BARU
 
PETA PEMETAAN MODUL 1.pdf
PETA PEMETAAN MODUL 1.pdfPETA PEMETAAN MODUL 1.pdf
PETA PEMETAAN MODUL 1.pdf
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
 
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...
 
Makalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesiaMakalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesia
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptnPentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
Pentingnya melanjutkan sekolah ke ptn
 
Wawasan nusantara-bagian-2
Wawasan nusantara-bagian-2Wawasan nusantara-bagian-2
Wawasan nusantara-bagian-2
 
Artificial intelligence
Artificial intelligenceArtificial intelligence
Artificial intelligence
 
contoh laporan KKN
contoh laporan KKNcontoh laporan KKN
contoh laporan KKN
 
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARMAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
 
Contoh Power Point Pengenalan Diri
Contoh Power Point Pengenalan DiriContoh Power Point Pengenalan Diri
Contoh Power Point Pengenalan Diri
 

Similar to Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook

The Coconut Principles: Prinsip sederhana menciptakan solusi di kantor kita (...
The Coconut Principles: Prinsip sederhana menciptakan solusi di kantor kita (...The Coconut Principles: Prinsip sederhana menciptakan solusi di kantor kita (...
The Coconut Principles: Prinsip sederhana menciptakan solusi di kantor kita (...
Gede Manggala
 
Winning Women Indonesia Founder Profile
Winning Women Indonesia Founder ProfileWinning Women Indonesia Founder Profile
Winning Women Indonesia Founder Profile
Laila Asri
 
Proposal Pembicara Seminar Inhouse Training Pensiun
Proposal Pembicara Seminar Inhouse Training PensiunProposal Pembicara Seminar Inhouse Training Pensiun
Proposal Pembicara Seminar Inhouse Training Pensiun
Bambang Suharno
 
Kelas Inspirasi 2012
Kelas Inspirasi 2012Kelas Inspirasi 2012
Kelas Inspirasi 2012Kiki Ahmadi
 
Yummy! community profile
Yummy! community profileYummy! community profile
Yummy! community profile
Aditya Rian
 
Rz magz Edisi Januari 2014
Rz magz  Edisi Januari 2014Rz magz  Edisi Januari 2014
Rz magz Edisi Januari 2014Rumah Zakat
 
Brosur penerimaan siswa baru tahun ajar 2024/2025
Brosur penerimaan siswa baru tahun ajar 2024/2025Brosur penerimaan siswa baru tahun ajar 2024/2025
Brosur penerimaan siswa baru tahun ajar 2024/2025
MiscoTamaela1
 
Komunitas Memberi
Komunitas MemberiKomunitas Memberi
Komunitas Memberi
memberi
 
Entrepreneurship.naneth.simpel
Entrepreneurship.naneth.simpelEntrepreneurship.naneth.simpel
Entrepreneurship.naneth.simpel
Naneth A. Ekopriyono
 
Sim, elsa sri yulianti, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. laf...
Sim, elsa sri yulianti, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. laf...Sim, elsa sri yulianti, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. laf...
Sim, elsa sri yulianti, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. laf...
elsasriyulianti1
 
Company profile gsi 30 oktober 2017
Company profile gsi 30 oktober 2017Company profile gsi 30 oktober 2017
Company profile gsi 30 oktober 2017
RainalvioPrasetya
 
Profile company
Profile companyProfile company
Profile company
ferry irawan
 
UC Onliner 3
UC Onliner 3UC Onliner 3
UC Onliner 3
UCEO
 
Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014
Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014
Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014
Universitas Ciputra Entrepreneurship Online
 
Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014
Nur Agustinus
 
Kti muhammad alfi-10114361_kwu-7
Kti muhammad alfi-10114361_kwu-7Kti muhammad alfi-10114361_kwu-7
Kti muhammad alfi-10114361_kwu-7
muhammadAlfiii
 
Indonesia Student Leadership Camp 2020
Indonesia Student Leadership Camp 2020Indonesia Student Leadership Camp 2020
Indonesia Student Leadership Camp 2020
Dadang Solihin
 
Training born to be winners sukses ujian nasional (un) 2018 2019
Training born to be winners sukses ujian nasional (un) 2018 2019Training born to be winners sukses ujian nasional (un) 2018 2019
Training born to be winners sukses ujian nasional (un) 2018 2019
MAKHMUD KUNCAHYO
 

Similar to Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook (20)

The Coconut Principles: Prinsip sederhana menciptakan solusi di kantor kita (...
The Coconut Principles: Prinsip sederhana menciptakan solusi di kantor kita (...The Coconut Principles: Prinsip sederhana menciptakan solusi di kantor kita (...
The Coconut Principles: Prinsip sederhana menciptakan solusi di kantor kita (...
 
Winning Women Indonesia Founder Profile
Winning Women Indonesia Founder ProfileWinning Women Indonesia Founder Profile
Winning Women Indonesia Founder Profile
 
Proposal Pembicara Seminar Inhouse Training Pensiun
Proposal Pembicara Seminar Inhouse Training PensiunProposal Pembicara Seminar Inhouse Training Pensiun
Proposal Pembicara Seminar Inhouse Training Pensiun
 
Kelas Inspirasi 2012
Kelas Inspirasi 2012Kelas Inspirasi 2012
Kelas Inspirasi 2012
 
Yummy! community profile
Yummy! community profileYummy! community profile
Yummy! community profile
 
Rz magz Edisi Januari 2014
Rz magz  Edisi Januari 2014Rz magz  Edisi Januari 2014
Rz magz Edisi Januari 2014
 
Brosur penerimaan siswa baru tahun ajar 2024/2025
Brosur penerimaan siswa baru tahun ajar 2024/2025Brosur penerimaan siswa baru tahun ajar 2024/2025
Brosur penerimaan siswa baru tahun ajar 2024/2025
 
Komunitas Memberi
Komunitas MemberiKomunitas Memberi
Komunitas Memberi
 
Entrepreneurship.naneth.simpel
Entrepreneurship.naneth.simpelEntrepreneurship.naneth.simpel
Entrepreneurship.naneth.simpel
 
Sim, elsa sri yulianti, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. laf...
Sim, elsa sri yulianti, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. laf...Sim, elsa sri yulianti, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. laf...
Sim, elsa sri yulianti, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. laf...
 
Company profile gsi 30 oktober 2017
Company profile gsi 30 oktober 2017Company profile gsi 30 oktober 2017
Company profile gsi 30 oktober 2017
 
Profile company
Profile companyProfile company
Profile company
 
UC Onliner 3
UC Onliner 3UC Onliner 3
UC Onliner 3
 
Gsi
GsiGsi
Gsi
 
Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014
Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014
Majalah UC Onliner # 3, Maret 2014
 
Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014
 
Kti muhammad alfi-10114361_kwu-7
Kti muhammad alfi-10114361_kwu-7Kti muhammad alfi-10114361_kwu-7
Kti muhammad alfi-10114361_kwu-7
 
Indonesia Student Leadership Camp 2020
Indonesia Student Leadership Camp 2020Indonesia Student Leadership Camp 2020
Indonesia Student Leadership Camp 2020
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Training born to be winners sukses ujian nasional (un) 2018 2019
Training born to be winners sukses ujian nasional (un) 2018 2019Training born to be winners sukses ujian nasional (un) 2018 2019
Training born to be winners sukses ujian nasional (un) 2018 2019
 

More from Arry Rahmawan

Workshop Business Model Canvas Universitas Indonesia oleh Arry Rahmawan
Workshop Business Model Canvas Universitas Indonesia oleh Arry RahmawanWorkshop Business Model Canvas Universitas Indonesia oleh Arry Rahmawan
Workshop Business Model Canvas Universitas Indonesia oleh Arry Rahmawan
Arry Rahmawan
 
Contoh Presentasi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Mata Kuliah Pemodelan Sistem
Contoh Presentasi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Mata Kuliah Pemodelan SistemContoh Presentasi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Mata Kuliah Pemodelan Sistem
Contoh Presentasi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Mata Kuliah Pemodelan Sistem
Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Arry Rahmawan
 
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiContoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
Arry Rahmawan
 
Pelatihan Membuat Blog Memukau - Super Productive Blogger
Pelatihan Membuat Blog Memukau - Super Productive BloggerPelatihan Membuat Blog Memukau - Super Productive Blogger
Pelatihan Membuat Blog Memukau - Super Productive Blogger
Arry Rahmawan
 
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time Management
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time ManagementPelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time Management
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time Management
Arry Rahmawan
 
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals Planning
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals PlanningPentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals Planning
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals Planning
Arry Rahmawan
 
Baca Online Buku Sekeping Cinta by CerdasMulia Institute
Baca Online Buku Sekeping Cinta by CerdasMulia InstituteBaca Online Buku Sekeping Cinta by CerdasMulia Institute
Baca Online Buku Sekeping Cinta by CerdasMulia Institute
Arry Rahmawan
 
Tugas Besar Simulasi Industri - Studi Kasus Model Rantai Pasokan Ikan tangkap...
Tugas Besar Simulasi Industri - Studi Kasus Model Rantai Pasokan Ikan tangkap...Tugas Besar Simulasi Industri - Studi Kasus Model Rantai Pasokan Ikan tangkap...
Tugas Besar Simulasi Industri - Studi Kasus Model Rantai Pasokan Ikan tangkap...
Arry Rahmawan
 
Panduan Merancang Business Plan
Panduan Merancang Business PlanPanduan Merancang Business Plan
Panduan Merancang Business Plan
Arry Rahmawan
 
Young Trainer Circle Manual - Panduan Menggunakan CerdasMulia Young Trainer C...
Young Trainer Circle Manual - Panduan Menggunakan CerdasMulia Young Trainer C...Young Trainer Circle Manual - Panduan Menggunakan CerdasMulia Young Trainer C...
Young Trainer Circle Manual - Panduan Menggunakan CerdasMulia Young Trainer C...
Arry Rahmawan
 
Essential Financial Tips for Entrepreneurs
Essential Financial Tips for EntrepreneursEssential Financial Tips for Entrepreneurs
Essential Financial Tips for Entrepreneurs
Arry Rahmawan
 
How to be a YOUng Entrepreneur - CerdasMulia
How to be a YOUng Entrepreneur - CerdasMuliaHow to be a YOUng Entrepreneur - CerdasMulia
How to be a YOUng Entrepreneur - CerdasMulia
Arry Rahmawan
 
Slide Design Skill #2 - CerdasMulia TFT
Slide Design Skill #2 - CerdasMulia TFTSlide Design Skill #2 - CerdasMulia TFT
Slide Design Skill #2 - CerdasMulia TFT
Arry Rahmawan
 
Let's Talk About SLIDE DESIGN
Let's Talk About SLIDE DESIGN Let's Talk About SLIDE DESIGN
Let's Talk About SLIDE DESIGN
Arry Rahmawan
 
Leader in Me - CerdasMulia Inspirational Sharing
Leader in Me - CerdasMulia Inspirational SharingLeader in Me - CerdasMulia Inspirational Sharing
Leader in Me - CerdasMulia Inspirational Sharing
Arry Rahmawan
 

More from Arry Rahmawan (20)

Workshop Business Model Canvas Universitas Indonesia oleh Arry Rahmawan
Workshop Business Model Canvas Universitas Indonesia oleh Arry RahmawanWorkshop Business Model Canvas Universitas Indonesia oleh Arry Rahmawan
Workshop Business Model Canvas Universitas Indonesia oleh Arry Rahmawan
 
Contoh Presentasi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Mata Kuliah Pemodelan Sistem
Contoh Presentasi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Mata Kuliah Pemodelan SistemContoh Presentasi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Mata Kuliah Pemodelan Sistem
Contoh Presentasi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Mata Kuliah Pemodelan Sistem
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
 
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal SkripsiContoh Presentasi Proposal Skripsi
Contoh Presentasi Proposal Skripsi
 
Pelatihan Membuat Blog Memukau - Super Productive Blogger
Pelatihan Membuat Blog Memukau - Super Productive BloggerPelatihan Membuat Blog Memukau - Super Productive Blogger
Pelatihan Membuat Blog Memukau - Super Productive Blogger
 
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time Management
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time ManagementPelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time Management
Pelatihan Manajemen Waktu - ProductiveME® Time Management
 
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals Planning
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals PlanningPentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals Planning
Pentingnya Merencanakan Hidup - LifeGoals Planning
 
Baca Online Buku Sekeping Cinta by CerdasMulia Institute
Baca Online Buku Sekeping Cinta by CerdasMulia InstituteBaca Online Buku Sekeping Cinta by CerdasMulia Institute
Baca Online Buku Sekeping Cinta by CerdasMulia Institute
 
Tugas Besar Simulasi Industri - Studi Kasus Model Rantai Pasokan Ikan tangkap...
Tugas Besar Simulasi Industri - Studi Kasus Model Rantai Pasokan Ikan tangkap...Tugas Besar Simulasi Industri - Studi Kasus Model Rantai Pasokan Ikan tangkap...
Tugas Besar Simulasi Industri - Studi Kasus Model Rantai Pasokan Ikan tangkap...
 
Panduan Merancang Business Plan
Panduan Merancang Business PlanPanduan Merancang Business Plan
Panduan Merancang Business Plan
 
Young Trainer Circle Manual - Panduan Menggunakan CerdasMulia Young Trainer C...
Young Trainer Circle Manual - Panduan Menggunakan CerdasMulia Young Trainer C...Young Trainer Circle Manual - Panduan Menggunakan CerdasMulia Young Trainer C...
Young Trainer Circle Manual - Panduan Menggunakan CerdasMulia Young Trainer C...
 
Essential Financial Tips for Entrepreneurs
Essential Financial Tips for EntrepreneursEssential Financial Tips for Entrepreneurs
Essential Financial Tips for Entrepreneurs
 
How to be a YOUng Entrepreneur - CerdasMulia
How to be a YOUng Entrepreneur - CerdasMuliaHow to be a YOUng Entrepreneur - CerdasMulia
How to be a YOUng Entrepreneur - CerdasMulia
 
Slide Design Skill #2 - CerdasMulia TFT
Slide Design Skill #2 - CerdasMulia TFTSlide Design Skill #2 - CerdasMulia TFT
Slide Design Skill #2 - CerdasMulia TFT
 
Let's Talk About SLIDE DESIGN
Let's Talk About SLIDE DESIGN Let's Talk About SLIDE DESIGN
Let's Talk About SLIDE DESIGN
 
Leader in Me - CerdasMulia Inspirational Sharing
Leader in Me - CerdasMulia Inspirational SharingLeader in Me - CerdasMulia Inspirational Sharing
Leader in Me - CerdasMulia Inspirational Sharing
 

Recently uploaded

Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
humancapitalfcs
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 

Recently uploaded (8)

Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 

Baca Online Buku Studentpreneur Guidebook

  • 2. 2 3 Ucapan Terima Kasih Saya berterima kasih kepada Allah SWT atas segala kesempatan yang diberikan untuk bisa berkarya. Terima kasih karena Engkau telah mengajarkan suatu hal yang sangat berharga: segala sesuatu yang diniatkan dan diusahakan dengan baik, pasti akan memberikan hasil yang baik pula. Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orangtua saya, Satto Riyanto dan Erni Yuliani, yang senantiasa mendorong saya untuk menjadi seorang yang berguna bagi orang lain dan selalu mendoakan saya dalam mengejar segala impian dan cita-cita. Adik-adik, Andhita dan Fauzan, yang senantiasa membuat hari-hari yang dijalani menjadi lebih indah dan menyenangkan. R. Aprianti, sahabat sekaligus manajer hebat yang tidak bosan-bosannya mengingatkan segala agenda dan setia menjadi reminder jika hidup saya mulai tidak seimbang di tengah kepadatan agenda yang ada. Patresia Kirnandita dan segenap tim GagasMedia, yang memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi melalui buku ini. Mentor-mentor dan pebisnis inspiratif yang saya hormati, Haji Alay, Badroni Yuzirman, Iim Rusyamsi, Rosihan, Fauzi Rachmanto, HafizKhairul Rijal, Didi Diarsa Adiana, Fauzie Abdullah, Wahyu Indra, Iwan Agustian, Muadzin Jihad, Kak Beky, Ita Budi Radiyanti, yang selalu memberikan inspirasi untuk terus memperjuangkan impian dan menebar manfaat atas apa yang sudah kita miliki. Teman-teman kelompok mastermind bisnis, Yora Anastasha, Ibnu Abdul Aziz, Anneke Meganovia, Budi Setyawan, Fitri Nurhidayah, M. Ridho Alatas, R. Rizki Ahmad, Aprilian, dan Putra Novyantoro. Tidak Studentpreneur Penulis: Arry Rahmawan Penyunting: Patresia Kirnandita, Jumali Ariadinata, Asri Nur Aini Proofreader: Resita Wahyu Desain sampul: Putri Amanda Bahraini Penata letak: Putri Amanda Bahraini Penyelaras tata letak: Landi A. Handwiko Ilustrasi isi: Putri Amanda Bahraini Penerbit: GagasMedia Jl. Haji Montong No. 57, Ciganjur–Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630 Telp. (Hunting) (021) 788 83030 Faks (021) 727 0996 Email redaksi@gagasmedia.net Website www.gagasmedia.net Distributor tunggal: TransMedia Jl. Moh. Kahfi 2 No. 13-14, Cipedak–Jagakarsa Jakarta Selatan 12640 Telp. (021) 7888 1000 Faks: (021) 7888 2000 Email: pemasaran@transmediapustaka.com Cetakan pertama, 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang Rahmawan, Arry Studentpreneur/ Arry Rahmawan; penyunting Patresia Kirnandita, dkk, — cet.1— Jakarta: GagasMedia, 2013 xxx + xxx hlm; 14 x 21 cm ISBN 979-780-xxx-x 1. Novel. I. Judul II. Patresia Kirnandita, dkk xxx Untitled-2.indd 2-3 8/15/2013 5:19:24 PM
  • 3. 4 5 Meirisya, Siska, Reva, Kiki Rachmanissa, Mustafidz, Zakiyyah Ahsanti, Firdha Hanifah, Umi Yuniati, Azka Lathifa, Wahyu Awaludin, Aditya Rian Anggoro, dan juga seluruh teman-teman angkatan 2009, terima kasih sudah banyak sekali membantu dan menghibur saat saya mengalami masa jatuh sehingga bisa bangkit kembali. Terima kasih sudah mau mendengarkan cerita-cerita, curhat, dan keluh kesah selama mengalami banyak kesulitan sewaktu masa-masa kuliah. Thanks for being the best friends I have ever had. Terima kasih juga saya ucapkan khusus buat kamu, para pembaca buku ini, yang telah memotivasi saya tiada henti agar buku ini segera lahir agar inspirasi dan pelajaran di dalamnya bisa diambil sesegera mungkin. Semoga buku ini bisa menjadi satu bagian kecil yang menciptakan sinergi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat melalui jalan kewirausahaan. Selamat memulai dahsyatnya hidup menjadi studentpreneur. Arry Rahmawan lupa saya ucapkan terima kasih kepada Fajar Munich, M Fajar, M Febrian, dan Ranggi karena telah terus mendorong ke arah yang lebih baik lagi untuk menjalani kuliah dan juga bisnis dengan seimbang. Dwiyanto, Fithor Muhammad, Tim Dreamdelion, Hana Fitriani, Muhammad Hamli, Teddy Bertrand, Yovita Salysa Aulia, yang bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi bagian dari inspirasi dalam buku ini. Semoga apa yang dituliskan mampu menginspirasi teman-teman kita lainnya untuk hidup dengan lebih kuat dan mandiri. Segenap direksi dan tim di CerdasMulia Leadership and Training Center: Moh. Amar, Khryt Mohamad, Wina Asterina, Fitriyatun Ni’mah, Adlina Panca, Rizki Ananda, Dien Iqbal, Permadi the storyteller, Renita Putri Maharani, Retna, Amelya Dwi Astuti, Indra Putranto, Restu, Setiawan Smilevator, dan juga segenap staf dan trainer yang terus berjuang bersama-sama untuk menjadikan generasi Indonesia menjadi cerdas dan mulia. Pejuang dan Pelayan TDA Kampus, Fatmawati Fauzi, Leni Nurahmi, Yunia Vivi Kartika, Muhammad Yusuf Mulyana, Pelayan TDA Kampus Semarang, Dewi Masithoh, Pelayan TDA Kampus Yogyakarta, Rizqi Akbar dan Seviana, serta segenap pengurus TDA Kampus yang tanpa lelah memperjuangkan nilai-nilai kewirausahaan di seluruh kampus- kampus di Indonesia. Teman-teman seperjuangan sesama mahasiswa, Muhammad Harisuddin, Tubagus Chair, Dhani Yudhasmoro, Muhammad Riefqi, Anna Felicia, Sadhu Yunanta, Candra Bangun Wiguna, Diana Wangsa, Christian Susanto, Irvanu Rahman, Gagas Hariseto, Tegar Septyan, Tyonardo Cahayadi, Aisyah Iadha, Agus Taufiq, Karina Citra Ninta, Pringgo Jatmiko, Muhammad Afin, Nanda M, Ardita Septiani, Ednaz Hermawan, Listy Ayuningtias, Mayendra, Ekania Widiasari, Nanda Untitled-2.indd 4-5 8/15/2013 5:19:24 PM
  • 4. 6 7 Who Wants to Be a 1 Studentpreneur 1 Welcome to Conceptual Era 6 Start from Small Things 9 Break the 21 Mental Blocks 21 You Become WhatYou Think About 23 Your Biggest Enemy: 34 Yourself 34 Believe inYour Creativity 39 Remember When 43 You Still a Kid 43 Advantages to be 45 Studentpreneur 45 BeYoung Changemaker with Simple Idea 49 Notes Before BuildingYour Business 57 Not Only Profits, But Also CreateValues 61 Fithor Muhammad 67 Studentpreneur Starting Guide 71 FindYour Reason! 72 76 Most Important Capital 78 Study and Business 83 Collaboration 83 ManagingYour Time 85 Think AboutYour Learning Strategy 90 Daftar Isi Untitled-2.indd 6-7 8/15/2013 5:19:25 PM
  • 5. 8 9 Buku ini saya dedikasikan kepada seluruh pemuda di Indonesia yang bertekad kuat untuk memiliki mental entrepreneur, supaya di masa yang akan datang dapat menebar jauh lebih banyak manfaat dan inspirasi nyata untuk Indonesia tercinta. ExpandYour Network 95 BuildYour Dream Team 99 Fitri Nurhidayah 101 PrepareYour Business Plan 105 How To Get Business Ideas 113 Calculate Business Risk 121 CommunicateYour Ideas 129 Its Time for OpenYour Business 130 Marketing Start-up Plan 132 StartYour Plan Right Now! 139 Hana Fitriani 141 BuildYour Brand 145 Brand is About 146 Personality 146 BuildYour BrandVisually 150 How to CreateYour Own Logo 152 FindingYour Brand 156 Ambassador 156 SpreadYour Brand 158 ProtectYour Brand 159 Make A Great Impression 161 Teddy Bertrand Manurung 164 MakeYour 169 Business Sustain 169 Business is AboutValue and Selling 170 Multiplier Effect 175 MonitoringYour Cashflow 177 AllocatingYour Profit 182 Look Rich Syndrome 186 Untitled-2.indd 8-9 8/15/2013 5:19:25 PM
  • 6. Prolog Who Wants to Be a Studentpreneur Untitled-2.indd 10-1 8/15/2013 5:19:25 PM
  • 7. 2 3 Seorang studentpreneur yang baik harus mampu bertanggung jawab penuh terhadap kehidupan akademis dan bisnisnya sekaligus. So, akan banyak sekali persiapan dan strategi khusus yang harus kamu ketahui sebelum terjun menjadi studentpreneur. Mulai dari cara membagi waktu antara berbisnis dan kuliah, menghancurkan ketakutan-ketakutan untuk membuka bisnis, membuat business plan serta produk yang oke, mengelola uang, membangun model dan keuntungan bisnis, hingga memilih orang-orang terbaik yang bekerja sama dengan kamu. Buku ini dibuat untuk membantu mempersiapkan kamu menjadi seorang studentpreneur yang oke, bisnisnya yang dijalani bisa terus tumbuh besar dan kuliahnya pun tetap lancar. Tidak hanya untuk yang baru akan memulai, bagi yang sudah memulai bisnis pun, buku ini bisa dijadikan salah satu panduan untuk mendongkrak bisnis yang sudah ada tanpa mengacaukan sekolah atau kuliah kita. Berbagai masalah dan persoalan yang kerap dialami studentpreneur dikupas di buku ini sekaligus dengan beberapa cara memecahkannya, termasuk mencari Masih muda, punya penghasilan sendiri, dan prestasi belajarnya tinggi. Wuih, siapa yang nggak mau? Bayangkan, ada orang- orang, yang walaupun masih berstatus sebagai pelajar, sudah bisa membiayai kuliah sendiri, beli gadget sendiri, dan bisa mengurangi beban orangtua. Mereka itulah yang disebut sebagai studentpreneur. Banyak pakar yang menyatakan, agar bisa menjadi bangsa yang maju, Indonesia butuh pengusaha minimal 2% dari total penduduknya. Tahun 2012, tercatat total pengusaha Indonesia masih berjumlah 0,17% dari total seluruh penduduknya. Masih sangat sedikit, kan? Berbagai program serta komunitas pengembangan kewirausahaan untuk pelajar dan mahasiswa saat ini sudah merebak. Kemajuan teknologi juga memungkinkan kita untuk menyerap ilmu dan penge­ tahuan bisnis dengan mudah. Bahkan ada selentingan, seandainya kita memiliki rencana bisnis yang keren, kita bisa dengan mudah mendapatkan modal untuk memulai bisnis. Antusiasme untuk menjadi pengusaha sejak duduk di bangku kuliah pun meningkat pesat. Mendengar kata pengusaha, mungkin yang terbayang di benak kita adalah seseorang yang memiliki perusahaan sendiri dengan kekayaan yang berlimpah. Lebih keren lagi, jika kita mendengar kata studentpreneur! Seseorang yang kuliahnya tetap lancar, pendapatan pribadinya besar, cabang usahanya ada di mana-mana, punya produk yang memecahkan masalah banyak orang, dan bisa membuka lapangan kerja. Wuih…keren banget, kan? Menjadi seorang studentpreneur tentu berbeda dari seorang entrepreneur pada umumnya, yang saat membangun bisnis tidak harus memikirkan besok itu tanggal Ujian Akhir Semester atau praktikum. Seorang studentpreneur yang baik harus mampu bertanggung jawab penuh terhadap kehidupan akademis dan bisnisnya sekaligus. Untitled-2.indd 2-3 8/15/2013 5:19:25 PM
  • 8. I like the idea of working hard now, so you can earn big later - Alex Fraiser 4 5 modal, membangun jaringan, mengatur waktu dengan cara yang beda, sampai cara untuk tetap mendapat nilai A di berbagai mata kuliah. So, who wants to be a studentpreneur? Are you ready? Untitled-2.indd 4-5 8/15/2013 5:19:25 PM
  • 9. Chapter 1 Student Today, Entrepreneur Also Untitled-2.indd 6-7 8/15/2013 5:19:26 PM
  • 10. 8 9 Saya teringat pada sebuah kutipan dari Albert Einstein, bahwa se- buah masalah tidak bisa dipecahkan dengan pola pikir yang sama pada saat masalah tersebut tercipta. Artinya nih, setiap masalah yang muncul dan terus menerus muncul di setiap zaman, dan menuntut inovasi, ide, dan konsep-konsep kreatif untuk memecahkan masalah itu. Jadi, dalam tiap masalah yang ada, inovasi menjadi sangat pent- ing untuk memperbarui cara-cara penyelesaian masalah yang usang. Saat ini, kita berada di era yang sangat mendukung lahirnya ide dan inovasi baru. Kemajuan teknologi yang ada sekarang mempermudah kita mewujudkan dan menyampaikan gagasan yang kita punya ke seluruh pelosok dunia. Komputer yang keren, software yang powerful, smartphone yang makin cerdas, dan keberadaan internet membuat kita mudah bertukar pesan, berkenalan, chatting, menonton video, ataupun membuat karya lainnya. Seiring dengan waktu, banyak orang yang mulai melek teknologi. Idealnya, orang-orang yang melek teknologi itu mampu menciptakan berbagai inovasi yang membuat mereka sukses di kemudian hari. Na- mun, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mewujudkan mimpi itu, yaitu mereka yang memiliki kreativitas. Jadi di era konseptual ini, mereka yang memiliki ide unik, menarik, dan diminati oleh banyak orang bisa menjadi orang yang berlimpah. Apalagi dengan dukungan teknologi dan informasi yang sangat cepat, semakin besar peluang kita untuk bisa membagi dan ‘menjual’ ide-ide kreatif kita. Welcome to Conceptual Era Ada sebuah fenomena menarik yang saya temukan akhir-akhir ini. Kalau dulu, kita mungkin berpikir bahwa orang-orang yang bisa sukses, bisa menjadi kaya, dan hidup berkelimpahan ada- lah orang-orang yang memang mereka punya modal yang besar. Modal itu bisa berupa uang yang banyak, keturunan bangsawan atau pengusaha, warisan, berbagai macam aset, dan lain seba- gainya. Jadi dulu, hampir mustahil kita bisa jadi sukses dan kaya kalau kita tidak memiliki modal tersebut. Kemudian, saya membaca buku The Creative Economy tulisan John Howkins dan menemukan sebuah fenomena baru, yaitu lahirnya sebuah era ketika orang-orang menjadi kaya hanya karena mempunyai konsep kreatif yang sederhana. Hal ini disadari pertama kali pada tahun 1996, saat ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar 60,18 miliar dolar AS, jauh melampaui otomotif, pertanian, bahkan pesawat terbang. Kalau kita membicarakan tentang hak cipta, tentu kita akan mem- bicarakan inovasi dan kreativitas. Fakta ini tentu menunjukkan adanya sebuah pergeseran pola pikir, yaitu “menjadi sukses membutuhkan modal materi yang besar” ke “menjadi sukses membutuhkan modal ide dan konsep kreatif”. Dan dengan adanya pergeseran pola pikir itu, sekarang kita telah sampai di era konseptual; sebuah masa ke- tika dorongan ide dan konsep kreatif membuat kita bisa menghasilkan uang sendiri. Yang menyenangkan adalah, ide dan konsep kreatif ada- lah modal yang dimiliki oleh setiap orang. Untitled-2.indd 8-9 8/15/2013 5:19:26 PM
  • 11. You’ll become what you think about! Mitos Fakta Saya tidak mungkin berbisnis. Saya tidak punya ilmu-ilmu berbisnis Banyak pengusaha justru muncul dari jurusan nonbisnis dan mereka berhasil Banyak orang menemukan jalan suksesnya setelah melewati ratusan kegagalan Saya sudah gagal berkali-kali, sepertinya saya tidak bisa sukses Myth/Fact? Sering kali orang berpikir bahwa kesuksesan hanya untuk orang tertentu dan hal itu dijadikan pembenaran atas suatu kemalasan Mitos Fakta Mitos Fakta 11 Start from Small Things Kalau dulu, jika kita punya ide kreatif tetapi tidak memiliki modal atau kenalan, maka bisa jadi ide itu mati dan tidak terwujud. Sementara sekarang, kalau kamu punya ide unik, direkam, dan diunggah ke YouTube, kamu bisa menjadi seorang artis dalam waktu singkat! Kreatif tidak melulu menciptakan ide yang benar-benar baru, tapi bisa melalui cara Amati-Tiru-Modifikasi (ATM). Maksudnya, amati sebuah fenomena, tiru kelebihannya, buang kekurangannya, kemudian tambahkan atau modifikasi dengan kreativitas kita. Satu hal yang perlu diingat, ATM tidak sama dengan menjiplak atau plagiat, lho. Meski ide awal bukan berasal dari kamu, tetap ada hal baru yang kamu sertakan di karyamu. Untitled-2.indd 10-11 8/15/2013 5:19:26 PM
  • 12. 12 13 Mengapa sekarang kamu bisa sukses dengan lebih mudah? Karena kunci utama kesuksesan adalah kreativitas, termasuk dalam hal memanfaatkan teknologi. Pengetahuan tentang teknologi yang dielaborasikan dengan ide-ide kreatif akan melahirkan berbagai konsep baru yang bukan tidak mungkin diminati banyak orang di kemudian hari. Masih ingat gangnam style ala Psy yang mendunia di YouTube? Keunggulan Psy yang membuatnya populer adalah kreativitasnya yang mampu menggeser paradigma umum: yang namanya K-Pop identik dengan cowok ganteng, atletis, bisa menari akrobatis dan susah ditiru. Dari dalam negeri pun pernah ada hal serupa, misalnya video “Keong Racun” dan “Chaiya-Chaiya”-nya Norman Kamaru. Mereka mencoba menyajikan hal yang ‘segar’ dan berbeda dan hal itulah yang membuat mereka dikenal orang banyak. Kreatif tidak melulu menciptakan ide yang benar-benar baru, tapi bisa melalui cara Amati-Tiru-Modifikasi (ATM). Maksudnya, amati sebuah fenomena, tiru kelebihannya, buang kekurangannya, kemudian tambahkan atau modifikasi dengan kreativitas kita. Satu hal yang perlu diingat, ATM tidak sama dengan menjiplak atau plagiat, lho. Meski ide awal bukan berasal dari kamu, tetap ada hal baru yang kamu sertakan di karyamu. Umumnya seorang studentpreneur memiliki banyak sekali keterbatasan-keterbatasan ketika ingin memulai bisnis sendiri. Banyak sekali yang beralasan tentang ketiadaan modal dan minimnya jaringan yang dimiliki. Namun, selama kita masih memiliki ide yang kreatif, maka kita bisa memulai menjadi seorang pengusaha walaupun kita masih sekolah ataupun kuliah. Hal yang paling penting bukanlah menemukan ide yang revolusioner dan seolah susah diwujudkan, melainkan bagaimana kita berani untuk mewujudkan ide tersebut. Mungkin ada orang yang akan mencibir, mengejek, atau menganggap lucu ide yang kita miliki. Namun siapa tahu, ide sederhana yang kita miliki akan menjadi gagasan besar di masa yang akan datang. Misalnya, kita melihat mungkin anak-anak kecil sangat suka bermain boneka, itu sudah biasa. Tetapi ternyata, anak kecil juga sering membuat boneka mereka menjadi bantal untuk tidur. Kalau kita jeli, pasti akan muncul sebuah ide, bagaimana jika kita membuat bantal-bantal lucu berbentuk boneka yang nyaman? Ide kecil inilah yang kemudian siapa tahu justru bisa menjadi peluang sukses kita. Yang penting kita berani mewujudkannya. Untitled-2.indd 12-13 8/15/2013 5:19:28 PM
  • 13. 14 15 Dia kemudian mengamati sekitar dan melihat sebuah sandal. Apa yang ada di pikiran kita kalau melihat sandal? Sebuah alas kaki yang terbuat dari karet, bukan? Dia berpikir lain. Dari keresahannya tentang kebersihan kamar kos, muncullah ide membuat sebuah “sandal pel”; sebuah sandal yang dirancang sedemikian rupa sehingga bisa dipakai sebagai alas kaki sekaligus untuk menyapu dan mengepel lantai. Walaupun masih dalam tahap pengembangan, sudah banyak orang berminat menjadi investor untuk produksi massalnya, lho! Dua contoh di atas menunjukkan kepada kita bahwa tidak cukup kalau kita hanya pintar dan sekadar tahu. Kita juga perlu memiliki kreativitas dan inovasi dalam menghasilkan konsep baru untuk memecahkan masalah. Masalah akan terus berdatangan, tidak akan bisa dipecahkan dengan sudut pandang yang usang. Kita semua bisa memilih, mau ikut jadi pemain yang bertarung dengan ide dan kreativitas, atau sekadar menonton kesuksesan teman kita? Dalam era konseptual, mereka yang lebih dihargai adalah mereka yang tidak hanya pintar dan cerdas, tetapi juga kreatif dan penuh inovasi. Saya pilih jadi pemain, bagaimana dengan kamu? Ide-ide kreatif bisa muncul dari keseharian atau problem yang biasa kamu temui di sekitar. Sebagai contoh, saya punya teman yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, apa pun mata pelajarannya. Setelah mengobrol dengannya, saya menangkap bahwa dia tidak tahu cara belajar yang efektif. Mayoritas sekolah memang tidak mengajarkan hal ini kepada murid-muridnya. Dari sinilah saya melihat peluang untuk membagi teknik-teknik belajar yang pernah saya gunakan untuk membantu teman-teman saya yang kesulitan dalam belajar sesuai dengan potensi dasar mereka. Teknik yang digunakan antara lain membuat catatan dengan mind mapping, mengingat pelajaran dengan menggunakan flashcard, dan teknik membangun motivasi belajar. Saya mulai menulis, membuat modul- modul, dan memberikan pelatihan bagi pelajar yang memiliki masalah dalam belajar. Lahirlah kemudian CerdasMulia Leadership and Training Center—lembaga pelatihan yang saya pimpin saat ini—yang bergerak di bidang pengembangan talenta dan keterampilan pelajar. Ada lagi kisah sukses lain dari Nita Ardini, mahasiswi di Universitas Trisakti. Dia melihat adanya masalah yang diderita oleh mahasiswa yang ngekos yaitu tidak sempat membersihkan kamarnya sendiri: membersihkan kamar kosnya sendiri! Kira- kira bagaimana ya, caranya biar kamar kos tetap bersih tanpa harus capek menyapu kamar? Starting your own business is like riding a roller coaster. There are highs and lows and every turn you take is another twist. The lows are really low, but the highs can be really high. You have to be strong, keep your stomach tight, and ride along with the roller coaster that you started. -Lindsay Manseau- Untitled-2.indd 14-15 8/15/2013 5:19:28 PM
  • 14. My biggest dreams: Is it possible? How can I reach them? If you think you can, solution will follow you... :) 1. 2. 3. 1. 2. 3. Creative Ideas Wall Kita sering kali bisa berpikir kreatif, tetapi lupa men- catat ide-ide kita tersebut. Nah, di sini kamu bisa menuliskan ide-ide kamu, kemudian pilih yang terbaik untuk dilaksanakan 1st Idea 2nd Idea 3rd Idea 4th Idea Best idea to be executed : 16 Untitled-2.indd 16-17 8/15/2013 5:19:29 PM
  • 15. Hal kreatif apa yang pernah terpikir olehmu? Sudah dilakukan Ditunda Tidak dilakukan Are you sure that you want to be a Studentpreneur? (check your answer) Yes I’m ready No, I want to be an ordinary student Benefits/Impact of being Studentpreneur for myself: 1. Get more income 2. Can give much more than others 3. Have a lot of friends/network 4. 5. 6. 7. 8. Untitled-2.indd 18-19 8/15/2013 5:19:29 PM
  • 16. Dewi Masithoh Dewi Masithoh, adalah mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro angkatan 2009, merupakan satu dari sekian orang yang memiliki impian menjadi pengusaha sukses dan mulia. Dulu, Dewi ingin menjadi dokter atau self employee. Namun, sejak mahasiswa Dewi merasa tertantang untuk menjadi mahasiswa yang COMPLETE (Communicator, Professional, Leader Entrepreneur, Thinker, dan Educator). Akhirnya, ia memutuskan terjun langsung ke dunia kewirausahaan. Semangat berbaginya pun tidak kalah besar dengan menginisiasi #GerakanOnePersonOneBook melalui Komunitas Lensa bersama teman- temannya, Rini, Haning, Qulub, Dian, Anik, dan Nisa. Dewi memulai bisnis pertamanya berupa dropship jam tangan yang pada waktu itu sedang ngetren. Namun, pada waktu itu Dewi mendapat kepercayaan untuk menjadi Kepala Departemen Kewirausahaan di organisasi kampus yang diikutinya. Dewi akhirnya memilih menghentikan usaha dropship dan ingin membangun bisnis yang memiliki sistem kuat, tidak hanya sekadar mengikuti trend saja. Demi memulai impiannya dengan mengontrak sebuah rumah bercat putih dua lantai sebagai tempat usaha, dengan nama Rumah Cantik Kanaya (RCK). Dewi membuat RCK bersama kakak tingkatnya, yaitu Ririn, Dita, dan Netty. Gebrakan pertama RCK adalah membuka Kanaya Snack and Catering. Ternyata tawaran untuk melebarkan bisnis pun mulai berdatangan, salah satu yang menjanjikan adalah membuat butik dengan nama Kanaya Butik. Dengan tagline “Beauty and Syar’i”, Kanaya bekerjasama dengan Wisata Hati Yusuf Mansur Semarang. Tepat di bulan Oktober 2011, Kanaya Butik diluncurkan di sebuah gerai mall di Semarang. Ternyata untuk membuka butik tidak mudah. Setelah tiga bulan berjalan dan menekuni bidang fashion, gerai Kanaya Butik terpaksa ditutup. Tutupnya butik ini ternyata merambat ke unit bisnis Kanaya yang lain sehingga pada waktu itu Kanaya vakum. Dewi menyebut masa itu adalah masa untuk belajar dan bangkit kembali dari keterpurukan bisnis dan timnya. Beberapa kali mengalami kegagalan bisnis tidak membuat Dewi putus asa dan menyerah. Dewi ingat bahwa selagi masih muda adalah saat terbaik untuk menghabiskan jatah kegagalannya, demikian prinsip Dewi yang didapat dari Pak Dahlan Iskan. Tantangan demi tantangan selanjutnya bukan hanya muncul di bisnis saja, tapi juga dari akademik dan bahkan izin berbisnis dari orangtua. Namun dari sini Dewi justru bisa belajar bagaimana komunikasi dan negosiasi yang baik bisa mengatasi hambatan tersebut, khususnya yang terkait dengan orangtuanya. Dewi selalu yakin bahwa Tuhan memiliki skenario terbaik, salah satunya dengan dipertemukannya Dewi dengan komunitas wirausaha mahasiswa TDA Kampus. Waktu itu dengan modal nekat dan semangat mencari ilmu, Dewi berangkat ke Jakarta dari Semarang berharap bisa belajar dari Komunitas TDA Kampus dan menerapkannya ke Semarang. Jerih payahnya tidak sia-sia, sebulan kemudian Komunitas TDA Kampus Semarang pun terbentuk. Untitled-2.indd 20-21 8/15/2013 5:19:29 PM
  • 17. 23 Bergabungnya Dewi dengan komunitas ini memberikan dampak kelimpahan dibanding sebelumnya. Selain bertambah ilmu bisnis, Dewi juga mendapatkan banyak relasi baru. Bahkan dengan bergabung ke komunitas ini, Dewi memiliki kelompok mentoring bisnis sendiri, yang membuat bisnisnya makin terarah dan menjadi lebih baik lagi. Kanaya pun mulai bangkit. Unit bisnis Kanaya yang dibangkitkan lagi dengan membuka Kanaya Private Course (KPC) dan Kanaya Kentang Krezzz (K3). Di bawah arahan founder Kindibrand, Kanaya berjuang bersama teman-teman lain dalam kelompok mentoringnya, diantaranya adalah pemilik dari bisnis Dipo Milko, Fahra Shirt, Kedai Jagongan, Wani Piro, Saalink Network, Fish Frozen Food, dan Rumah Catering. Bagi Dewi, sebagai seorang pengusaha yang masih berstatus mahasiswa memang dibutuhkan usaha lebih besar untuk bisa fokus. Fokus terhadap studi, pengembangan bisnis, bahkan organisasi atau kegiatan sosial yang lain. Mengatur diri secara multitasking ini yang masih terus dipelajari oleh Dewi dan Tim Kanaya, sehingga nantinya bisa membangun sebuah sistem yang tepat. Role model bisnis dari Tim Kanaya adalah bisnis yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Jadi, apa pun yang dipraktikkan dalam bisnis nabi, maka itulah yang dicontoh. Mulai dari kejujuran, menghindari riba, hingga ibadah yang tepat waktu. Sementara untuk tips dalam tim, Tim Kanaya memberlakukan prinsip saling terbuka, berbagi, dan mengingatkan antara satu anggota dengan yang lain sehingga tercipta kehangatan dan kenyamanan di tim tersebut. Tim Kanaya sendiri beberapa kali mengalami bentuk kerugian material dengan jumlah yang tidak sedikit, tapi inilah yang menjadi investasi untuk belajar dan mengembangkan bisnis dengan lebih baik lagi untuk ke depannya. Nikmati prosesnya, terus berbagi, dan menginspirasi karena bagi Dewi sukses adalah saat kita berhasil bermanfaat dan menyukseskan orang lain. Untitled-2.indd 22-23 8/15/2013 5:19:30 PM
  • 18. Chapter 2 Break the Mental Blocks Untitled-2.indd 24-25 8/15/2013 5:19:30 PM
  • 19. 26 27 Akhirnya karena bisikan-bisikan itu, kita jadi tidak berani mencoba dan membuat kamu akhirnya menarik diri untuk mencoba sesuatu. Fase keraguan untuk mencoba inilah yang dinamakan mental block. Kalau kamu mengalami hal ini, tidak perlu khawatir karena saya dan beberapa teman yang sudah memiliki usaha pun awalnya memiliki mental block yang sangat besar. Awalnya, saya takut sekali untuk mencoba berbisnis, takut sekali akan gagal di kemudian hari, dan akhirnya, saya malah menunda untuk segera mencoba membuka usaha. Di sini, saya akan berbagi cara menghancurkan mental block yang menghalangi kita untuk menjadi pengusaha sejak masih muda. Ada lima kunci yang bisa kamu pegang untuk menaklukan semua kera- guan untuk memulai bisnis dan segera terjun ke dunia studentpreneur. Seribu langkah yang sudah ditempuh, pasti akan diawali dari langkah pertama. Sama seperti membangun bisnis besar, pasti ada langkah awalnya. Namun, tidak semua orang berani langsung beraksi menginjakkan langkah yang pertama itu. Begitu juga dengan memulai langkah menjadi studentpreneur. Pernahkah kamu mendengar adanya bisikan-bisikan dalam pikiran kamu saat memutuskan untuk menjadi seorang studentpreneur? Misalnya seperti ini. When you want to be a studentpreneur, choose your thought wisely. As you think, so shall you become Untitled-2.indd 26-27 8/15/2013 5:19:33 PM
  • 20. What I do today is important because I am exchanging a day of my life for it -Hugh Mulligan- 28 29 You Become What You Think About “Gue mau banget, Ry, buka bisnis, tapi nggak punya waktu!” Kata-kata itu sering sekali saya terima dari teman atau adik tingkat saya di kampus. Yap, salah satu tantangan pal- ing besar menjadi seorang studentpreneur adalah konsekuensi membagi waktu untuk berbisnis dan juga kuliah. Terdengar tidak mudah memang, tapi bukan berarti tidak bisa. Yang kita butuhkan untuk memulai segala sesuatu adalah keyakinan. Saya kenal dengan beberapa teman yang kesibukannya jauh lebih padat, tetapi mereka juga bisa terus menjalankan bisnisnya. Bahkan beberapa dari mereka sempat bercanda, “Ah, masih mahasiswa aja udah rewel waktunya kurang. Liat tuh Barack Obama sama SBY, waktunya sama-sama sehari 24 jam, tapi bisa ngurus negara!” Sepintas memang terdengar seperti sesumbar, tetapi kalau direnungkan, ada benarnya juga. Setiap orang punya 24 jam dalam sehari dan hanya orang yang pintar membagi waktu saja yang bisa sukses dalam berbagai bidang. Itulah sedikit perbedaan cara berpikir yang ternyata memberi dampak sangat besar. Orang yang ragu untuk menjadi studentpreneur melihat waktu sebagai sebuah halangan bisnis dan malah membuatnya pesimis untuk memulai. Sementara, beberapa teman saya yang sudah menjalankan bisnis berpikir optimis mereka mampu menjadi studentpreneur karena melihat banyak orang—yang sama- sama punya kesibukan dan waktu terbatas—bisa membuktikan mereka mampu dan sukses pada akhirnya. Cara berpikir seseorang menuntun orang untuk melakukan aksi tertentu. Orang yang pertama berpikir ia tidak bisa sehingga ia menunda untuk membangun bisnisnya. Sebaliknya dengan yang ked- ua. Berawal dari pikiran, lalu ke perbuatan, selanjutnya membentuk kebiasaan. Dari kebiasaan inilah diri kita terbentuk menjadi seperti apa. Untitled-2.indd 28-29 8/15/2013 5:19:33 PM
  • 21. 30 31 Begitu dahsyatnya kekuatan kata-kata dalam memengaruhi struktur air, apalagi pikiran kita yang mampu mengingat setiap kata-kata? Semakin sering mendapat asupan negatif, maka pikiran pun akan semakin mudah ‘membisikkan’ hal yang negatif kepada diri kita sendiri. Cara yang biasa saya lakukan dalam meningkatkan asupan positif untuk pikiran bisa dengan banyak membaca buku yang bersifat positif dan optimis, bergaul dengan orang yang percaya diri, serta mencoret kamus kata-kata negatif untuk diucapkan, seperti ‘tidak mungkin’, ‘percuma’, ‘mustahil’, ‘sulit’, dan kata-kata sejenis yang membuat diri kita kerdil. Jika kita percaya bahwa kita bisa melakukan sesuatu ketika berpikir demikian, di saat itu pula pikiran kreatif kita akan mencari bagaimana jalan keluar atas suatu masalah. Sebaliknya, jika dalam sebuah perjuangan pikiran kita merasa bahwa kita sudah dikalahkan dan tidak ada harapan lagi, maka sebenarnya kita mengirimkan sinyal untuk kalah dan membuat diri menjadi benar-benar lemah. Lebih bahaya lagi kalau pikiran kita selalu mencari pembuktian yang membenarkan kenapa segala sesuatu itu tidak mungkin kita capai. Mungkin suatu hari kamu pernah bergumam, “terang saja dia berhasil, dia kan anak orang kaya, pendidikannya tinggi, jaringannya banyak, sementara saya tidak punya apa-apa.” Jika kamu beralasan seperti ini, semakin menjadi malas diri kamu untuk bergerak dan semua berawal dari apa yang kita pikirkan. Pikiran yang sering muncul di kepala kita sering kali dipengaruhi oleh kata-kata yang kita dengar dan ucapkan. Dalam bukunya, The Miracle of Water, Dr. Masaru Emoto mengemukakan bahwa struktur molekul air bisa berubah menjadi sangat jelek jika dilontarkan kata- kata negatif. Sementara jika air tersebut diucapkan doa, dilontarkan kata-kata yang baik, struktur airnya menjadi sangat indah dan cantik. Orang yang memilih menjadi studentpreneur adalah mereka yang tidak ingin capaian hidupnya biasa-biasa saja. Jika ingin mencapai sesuatu yang luar biasa, cukup jadikan cara pikir kamu berbeda dari orang-orang biasa. Untitled-2.indd 30-31 8/15/2013 5:19:33 PM
  • 22. “Kak, gue malu banget nih, diejekin sama temen kalo jualan- jualan di kampus. Gue mau berhenti, ah!” Tenang, kalau nanti kamu sukses, pasti teman-teman kamu akan setengah mati mengaku-ngaku mereka pernah sekampus dengan kamu. “Kak, dari mana gue bisa dapet ide buat inovasi, ya? Kok ya dari kemaren ga nemu-nemu?” Manfaatkan dong, BB, Android, Laptop, modem, dan tanya sama si Mbah Google. Gudang ide semua tuh, isinya. Hayo, sebutin ada alasan apalagi? Hehe... Pikiran yang lebih suka berala- san bisa dilatih dengan menjawabnya melalui pikiran-pikiran yang be- sar dan positif. Berpikirlah dengan bijak- sana. Ingat kunci pertama untuk meruntuhkan mental block kamu, You will become what you think about. Jadi- lah pengendali yang positif atas pikiranmu sendiri.” “Ry, gue bingung, nih…. Empat kali bisnis gagal terus. Kayaknya gue nggak bakat dan nggak ditakdirkan sukses di bisnis. Gue quit aja, deh.” Kalau ternyata kesukses­ an­­­nya itu ada di bisnis kelima gimana? “Ry, gue jadi males kuliah nih gara- gara keasyikan bisnis, ngerasa kalo kuliah itu ga penting” Hush, justru dari kuliah itu kita jadi lebih bijak dalam bisnis. Dapet banyak relasi juga. Kalau emang ijazahnya ga mau dipakai buat nge- lamar kerja, ya pakai aja untuk ngelamar mertua, hehehe... Q&A 32 33 Impossible is I’m Possible Menjadi penyandang disabilitas bukanlah menjadi pembatas jarak kami dari kesuksesan. Justru disabilitas inilah yang memacu kami untuk terus berkarya, menun- jukkan kepada mereka bahwa kami ada dan siap bersaing dengan mereka. Memang tidak dapat dimungkiri, menjadi penyandang disabilitas tidaklah mudah.” Kutipan di atas saya ambil dari sebuah blog milik Habibie Afsyah, seorang penyandang muscular dystrophy progressive tipe Backer, gangguan motorik karena adanya kelainan saraf di otak kecil. Ia adalah salah seorang yang berhasil memulai bisnis online dan telah menda- patkan penghasilan sebesar US$2.000 di usianya ke-21 dari komisi penjualan Amazon. Untitled-2.indd 32-33 8/15/2013 5:19:34 PM
  • 23. 34 35 Dalam autobiografinya, Habibie menceritakan bahwa disabilitas yang disandangnya merupakan cara untuk menerima hidup dengan keikhlasan. Tantangan terbesarnya adalah kesulitan mendapatkan perlakuan yang normal seperti layaknya anak-anak lain mulai dari sekolah-sekolah dan kampus yang menolaknya, dokter yang mem- prediksi usianya hanya sampai 25 tahun, sedikitnya akses untuk menikmati liburan di tempat wisata bagi penyandang disabilitas, dan lain sebagainya. Banyak penolakan yang diterima Habibie hanya ka- rena ia bergerak dari kursi roda. Namun di balik kekurangan fisiknya, Habibie mampu menorehkan prestasi yang bahkan bisa dibilang cukup sulit dicapai oleh orang-orang yang normal. Untuk mengisi kekosongan waktu, Habibie mengikuti kursus internet marketing dan mempraktikkannya. Awalnya, dia hanya mendapat komisi $24 setelah berhasil menjual sebuah Playstation 3. Sebenarnya Habibie rugi, karena pengeluarannya jauh lebih besar dari itu. Namun, ia tetap mencoba, dan mencoba sampai dia bisa mendapatkan komisi $124, $500, $1000, dan $2000 dari Amazon di usianya yang ke-21. Bahkan, sewaktu Habibie berusia 20 tahun, ia su- dah didaulat sebagai trainer di Eprofitmatrix, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran via internet, bersama gurunya Suwandi Chow. Semua memerlukan proses belajar dan praktik secara konsisten. Mungkin nilai itu kecil bagi beberapa orang, tetapi belum tentu nilai itu bisa diraih oleh pemuda normal berusia 21 tahun. Saya ingin mengutip dua paragraf terakhir dari bukunya, Bagaimanapun kondisi kita, kita selalu punya pilihan untuk melejitkan potensi diri kita atau menidurkannya. Kelema- han diri, termasuk keterbatasan fisik, tidak harus selalu berujung pada pelumpuhan diri. Pergulatan sudah pasti ada, tetapi kelemahan bisa diolah menja­di ke­kuatan. Kalau saya yang punya keterbatasan seperti ini saja bisa, Anda pasti bisa! Kemandirian dan kesuksesan adalah kodrat Anda. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana jika kita berada di posisi se­ perti Habibie? Bagaimana jika kita hanya bisa terduduk di kursi roda tanpa bisa berjalan bebas sama sekali? Tentu saja kita jauh lebih pu- nya banyak alasan untuk mengatakan bahwa segalanya menjadi sulit dan tidak mungkin dicapai. Namun, perjuangan Habibie menunjukkan bahwa memang tidak ada hal yang tidak mungkin untuk dicapai se- lama kita masih memiliki mimpi dan cita-cita. Ironisnya, kadang lingkungan terdekat di sekitar kitalah yang me- nyebabkan kita tidak berani untuk bermimpi besar dan bercita-cita. Tidak banyak pastinya yang membayangkan seorang penyandang disabilitas berusia 21 tahun mampu menghasilkan uang sebesar $2000 dolar dari aktivitas internet marketing? Namun, kenyataan berkata se- baliknya. Lantas bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memiliki mimpi- mimpi besar? Sudahkah kita berani menggambarkan diri kita di masa yang akan datang? Sudahkah kita, yang ingin menjadi studentpreneur sukses, membuat blue print terhadap diri kita sendiri? Untitled-2.indd 34-35 8/15/2013 5:19:34 PM
  • 24. 36 37 “Sudahlah, jangan bermimpi terlalu muluk. Kalau nanti jatuh, bisa sakit sekali.” Ya, memang jika kita memiliki mimpi yang tinggi, apabila jatuh akan terasa sakit sekali. Namun, orang-orang yang tidak memiliki impian hanya membiarkan dirinya dikendalikan oleh keadaan dan tidak tahu akan mengarah ke mana. Keyakinan kita dalam memercayai terwujudnya sebuah mimpi me- mang sebuah pilihan. Saya pernah bertanya dan mewawancarai para pemenang kompetisi wirausaha mahasiswa. Kebanyakan dari mereka menjawab seperti ini, Saya bukanlah orang yang paling berbakat di dunia ini, tapi saya meyakini satu hal bahwa segalanya adalah mungkin untuk diraih. Saya belajar, berlatih, dan bekerja tidak hanya lebih keras, tetapi juga lebih cerdas, ikhlas, dan tuntas dibandingkan dengan yang lain. Itulah kemudian yang membuat saya yang tumbuh dan berkembang seperti saat ini. Mereka benar-benar memilih untuk meyakini bahwa segala sesuatunya adalah mungkin. Apalagi setelah kita mengetahui bahwa masih banyak saudara dan rekan kita yang memiliki lebih banyak keterbatasan daripada diri kita, tapi ternyata mereka mampu meraih lebih banyak daripada yang kita raih. Mengapa kita tidak mencoba untuk menyusun impian yang lebih tinggi? Keyakinan ini pula yang kemudian saya pegang, bahwa kita mungkin meraih apa yang kita yakin untuk meraihnya. Dulu saya adalah orang yang tidak berani bermimpi muluk dan besar. Sampai akhirnya di awal tahun 2009 saya pernah bermimpi untuk bisa lulus kuliah dengan predikat cum laude, memiliki lembaga pelatihan motivasi dan bimbingan akademik, serta aktif dalam komunitas di berbagai macam kesempatan. Saat buku ini ditulis di awal 2013, saya menginjak semester 8 dengan IP di atas 3,75, memiliki lembaga pelatihan yang menghasilkan, dan juga pemimpin di beberapa komunitas kewirausahaan mahasiswa, baik tingkat kampus maupun nasional. Mengapa bagi seorang studentpreneur memiliki impian besar itu penting? Dari pengalaman saya, ketika kita baru memulai sebuah bisnis, kita benar-benar “dipaksa” untuk mengeluarkan usaha tidak hanya 100%, tetapi 200% atau bahkan 300%. Tahap awal merupakan tahap membangun fondasi dan sistem bisnis. Saya memulai lembaga pelatihan berdua dengan rekan saya, Amar. Hampir setiap pekerjaan kami lakukan berdua mulai dari membuat modul, strategi marketing, keuangan, merancang konsep, menawarkan proposal, semua benar- benar dilakukan sendiri. Jika kita sudah memiliki impian yang jelas terkait dengan tujuan kita akan melangkah, semua akan dilalui dengan suka cita. Walaupun harus bekerja ekstrakeras, kita akan merasa puas di kemudian hari saat melihat usaha kita berkembang. Waktu saya membangun usaha, saya menargetkan dalam dua tahun kami sudah memiliki lebih dari 20.000 alumni pelatihan.Bayangkan jika kita tidak memiliki impian, kita akan menjalani bisnis tanpa spirit. Sekadar ikut-ikutan dan biar dianggap keren. Hasilnya pasti tidak akan sama dengan yang benar- benar memimpikan sukses dalam bisnis tertentu. Untitled-2.indd 36-37 8/15/2013 5:19:34 PM
  • 25. How to Find the Most Powerful Business Ideas Choose things which you can best at : Things that you love when doing it : Things that can make money income : Great Business Ideas 38 39 Menciptakan impian saja belum cukup untuk mendorong kamu menjadi sukses. Kamu juga harus yakin dengan impian-impianmu. Jika masih belum yakin, maka ingatlah kunci kedua untuk meruntuhkan mental block kamu: Jika orang yang jauh lebih banyak keterbatasannya saja mampu mencapai hal yang luar biasa, kita pasti jauh lebih bisa daripada mereka. Dare to Dream, start your action. Untitled-2.indd 38-39 8/15/2013 5:19:34 PM
  • 26. 40 41 Your Biggest Enemy: Yourself Sebuah tweet dari kakak senior saya di UI, @dwikigumilar tiba- tiba lewat di linimasa saya: Beberapa orang menggunakan kata realistis buat substitusi kata malas. Kalau mimpi kamu sudah mati, jangan matikan mimpi orang lain. Pernah nggak kamu berkata kepada temanmu yang sedang mengemukakan impian-impian mereka, “Itu tuh nggak realistis!” Atau justru sebaliknya, mereka berkata demikian saat kamu yang sedang mengemukakan impianmu untuk menjadi seorang pengusaha sukses? Saat sedang bersemangat memulai sesuatu, kata-kata tersebut seolah mementahkan ide-ide yang menurut kita cemerlang. Kamu pun mengurungkan niat mewujudkan ide tersebut, sampai akhirnya beberapa bulan kemudian kamu menemukan sebuah berita di surat kabar bahwa ada seorang mahasiswa yang memiliki ide yang sama persis dengan kamu, lantas sukses mendapatkan penghargaan sebagai seorang pengusaha muda kreatif. Itulah yang pernah terjadi sewaktu saya awal-awal memulai bisnis pelatihan, pada saat saya duduk di bangku kuliah tingkat satu. Waktu itu, saya menulis sebuah naskah buku mengenai tip-tip untuk belajar lebih asyik yang nantinya ingin dijadikan sebuah modul pelatihan belajar kreatif. Setelah selesai menulis, naskah buku tersebut saya tawarkan ke beberapa penerbit dan langsung sukses ditolak karena masih banyak kekurangan di sana-sini. Topiknya tidak menjual, katanya. Saya pun kemudian memperbaikinya dan tetap saja masih terus-menerus ditolak. “Ry, lo tuh nggak bakat nulis. Udah, berhenti nulis aja,” Mulailah ada bisikan-bisikan yang membuat saya putus asa. Sebenarnya penolakan naskah buku itu adalah penolakan yang kedua setelah naskah saya yang pertama, Ngeblog dengan Mobile Blogging. Tentu saja saya jadi semakin berkecil hati setelah itu. Impian menjadi seorang penulis best seller sepertinya makin tidak realistis bagi saya. Harapan untuk menghasilkan uang lewat tulisan juga sepertinya sudah pupus. Akhirnya, saya simpan dua naskah tadi di lemari saya dengan rapi. Sampai suatu saat, saya menemukan Untitled-2.indd 40-41 8/15/2013 5:19:35 PM
  • 27. 42 43 sebuah buku yang topiknya sama dengan saya diterbitkan, yaitu belajar kreatif! Pada waktu itu memang topik yang membahas tentang belajar kreatif masih sangat jarang. Setelah mencari tahu, saya menemukan alasan mengapa naskah saya ditolak. Saya dianggap masih terlalu muda dan belum layak un- tuk menulis tentang topik itu. Sejujurnya saya terpukul, apakah memang untuk bisa berbagi hal yang positif harus menunggu lebih tua? Saya hanya ingin berbagi tentang apa yang saya lakukan sewaktu masih duduk di bangku sekolah dulu. Tidak kurang, tidak lebih. Sewaktu naskah saya ditolak beberapa kali oleh penerbit, saya bisa saja tidak terima dengan kenyataan. Saya bisa saja pasrah den- gan keadaan dan mengutuk orang-orang yang tidak menerima ide saya sampai puas. Namun, saya teringat sebuah pesan dari Mas Imam Munadi, penulis buku Fight Like Tiger, Win Like a Champion, bahwa akan selalu ada dua hal yang membentuk sebuah hasil, yaitu kondisi dan reaksi. Naskah saya ditolak adalah sebuah kondisi dan itu tidak bisa berubah. Nah, di titik reaksilah hasil akan bergantung. Setiap orang bisa memilih untuk menyesuaikan dan mengatur reaksinya ter- hadap kenyataan pahit yang menimpanya. Setelah tahu bahwa naskah saya ditolak, reaksi yang saya pilih ada- lah menerbitkan buku sendiri! Itulah yang kemudian saya lakukan ber- sama beberapa rekan saya. Saya gandeng teman yang bisa mengedit naskah dan teman yang jago desain untuk menyeting dan membuat sampul buku saya. Waktu itu, kami menggunakan sistem POD (Print On Demand) di sebuah percetakan. Dengan modal beberapa juta rupiah kami membuat buku sendiri. Kemudian, lahirlah buku cetak pertama saya, 5 Kunci Siswa Hebat. Buku ini sekaligus menjadi panduan wajib untuk Pelatihan Siswa Hebat Indonesia yang saya bawakan. Saya senang bukan kepalang rasanya waktu itu. Tidak disangka, buku ini langsung ludes dalam beberapa bulan saja untuk cetakan pertama. Dari titik reaksi itulah saya belajar apa yang namanya self publish- ing, bagaimana menerbitkan buku sendiri dan memasarkannya den- gan efektif melalui pelatihan dan seminar-seminar yang saya bawakan. Jujur, buku pertama saya itu secara kondisi fisik masih benar-benar sangat amatir, tetapi justru dari situ saya bisa belajar dan menerbitkan buku-buku saya selanjutnya. Kembali, saya bisa saja menyalahkan kondisi, tetapi reaksi yang saya pilih justru membawa saya untuk belajar hal-hal baru dan tentu saja mendapatkan keuntungan lebih. Saya berhasil membeli barang idaman saya dari uang hasil keuntungan penjualan cetakan pertama buku tersebut. Pengalaman itu mengajari saya bahwa reaksi kita yang menen- tukan hasil yang akan kita dapatkan dalam hidup. Sewaktu berjumpa dengan Pak Anies Baswedan, beliau pernah mengatakan bahwa lebih baik kita menyalakan sebuah lilin daripada terus mengutuk kegelapan. Saya suka sekali dengan pernyataan itu. Saat kita sudah memutuskan untuk menjadi seorang studentpre- neur pun, nantinya akan ada banyak kondisi yang seolah membuat impian dan cita-cita yang sudah kita buat menjadi tidak realistis. Mulai dari masalah waktu, modal, relasi, koneksi, dan lainnya. Padahal, kita punya kesempatan penuh untuk mengubah reaksi kita terhadap kondisi-kondisi yang ada. Reaksi itulah yang justru akan menentukan hasil akhir yang kita dapatkan. Untitled-2.indd 42-43 8/15/2013 5:19:36 PM
  • 28. Kreativitas udah ada, kan? Sekarang tinggal keberanianmu! Pikirkan hal (+) untuk meningkatkan keberanianmu! Banyak orang kreatif, tapi sedikit yang berani mewujudkan ide mereka. Bagaimana dengan kamu? (+) (+) (+) (+) (+) (+) (+) 44 45 Tidak perlu menyalahkan siapa pun atas hasil yang kita terima saat ini. Jika impian-impian kita belum terwujud, coba cek bagaimana reaksi kita terhadap keadaan-keadaan yang sudah lewat. Apakah kita hanya menunggu sambil mengeluh agar keadaan membaik, atau kita memutuskan sendiri untuk segera menciptakan perubahan? Bukanlah orang-orang di luar sana yang membuat kita ragu, tapi karena diri kita sendiri yang mengatakan bahwa diri kita tidak perlu berubah. Kunci ketiga untuk membantumu menghancurkan mental block yang ada pada dirimu adalah: Kamu bisa mengubah keadaan apa pun menjadi seperti yang kamu inginkan, selama kamu bersedia untuk mengubah diri kamu sendiri. Untitled-2.indd 44-45 8/15/2013 5:19:36 PM
  • 29. 46 47 Believe in Your Creativity W aktu duduk di bangku TK, kita diajari menggambar dengan cara yang umumnya sama: membuat dua buah gunung, menarik garis menjadi jalan, membuat awan dan burung-burung, lalu kita berikan matahari terbit atau terbenam di antara kedua gunung tersebut. Sisa kertas yang masih putih itu pun kemudian kita jadikan area persawahan. Entah bagaimana ceritanya, setiap saya ditantang untuk menggambar dengan cepat, yang ada di pikiran saya pastilah gunung tadi. Mungkin bukan cuma saya, tapi juga kamu. Kalau tidak gunung, mungkin gambar bebek. Dengan kata lain, nggak kreatif banget! Hingga saat ini, kita masih sering dibiasakan untuk memecahkan sebuah masalah dengan satu solusi yang dipercaya pasti benar. Salah satu contohnya ada di ujian-ujian sekolah. Baik soal berbentuk pilihan ganda, mencocokkan, mencongak, hingga menjodohkan, semua mengarah pada sebuah jawaban benar yang pasti. Pola seperti itu sama sekali tidak salah, tetapi jika proporsinya tidak seimbang, bisa- bisa malah mematikan kreativitas. Pola itu pula yang membuat kita umumnya lebih cepat menjawab hasil perkalian daripada mengarang puisi atau menceritakan sesuatu di depan umum secara spontan. Padahal kalau mau jujur, di era konseptual seperti ini, kita lebih dituntut untuk bisa melahirkan konsep-konsep baru dalam pemecahan masalah sebanyak yang kita bisa, sehingga kita bisa memilih mana solusi terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Begitulah pola pikir seorang studentpreneur; terus berkreasi, beradaptasi, dan berinovasi. Saya pernah mendapatkan sebuah cerita menarik dari sebuah sekolah dasar di Jakarta. Untuk menumbuhkan kreativitas anak didiknya, guru-guru di sana sering kali memberikan pertanyaan-pertanyaan yang terdengar aneh dan selalu mengapresiasi jawaban para murid. Guru-guru di sekolah tersebut mengetahui bahwa jawaban yang benar bisa lebih dari satu dan mereka wajib mengapresiasi murid- murid yang berani berpendapat, apa pun pendapatnya. Salah satu pertanyaan menarik yang pernah saya dengar adalah bagaimana membuat tempe menjadi makanan yang disukai di Amerika Serikat? Anak-anak SD kelas 4-6 itu pun kemudian berlomba-lomba dengan semangat mengemukakan gagasannya. Jawabannya pun beragam dan sangat menarik. Uniknya adalah saat saya bertanya kepada sang guru mengapa memberikan pertanyaan seperti itu, ia mengatakan tujuannya satu: melatih siswa menjadi lebih kreatif dan bebas berekspresi dengan gagasannya, tidak melulu gambar gunung dan bebek yang ada di kepalanya. Contoh lain soal kreativitas saya temukan saat membawakan seminar suatu kali. Dalam acara tersebut, saya bertanya kepada Untitled-2.indd 46-47 8/15/2013 5:19:37 PM
  • 30. 48 49 peserta, “Seandainya saya memberikan kepada Anda seribu sisir, berapa sisir yang bisa Anda jual selama tiga hari ke sebuah desa wisata di Bali yang semua penduduknya gundul?” Beragam jawaban saya dapatkan; “Nggak bisa lah kita menjual sisir ke penduduk yang gundul, itu namanya melecehkan mereka.” “Saya paling hanya bisa menjual sepuluh, tergantung dari berapa wisatawan yang akan datang ke sana dan tentunya punya rambut, itu pun kalau rambut mereka berantakan.” Sampai kemudian, ada peserta yang berhasil menjawabnya dengan bagus. “Saya bisa menjual seribu sisir dalam tiga hari. Caranya, saya akan menemui Kepala Desa. Kebetulan desa itu memiliki corak seni ukir yang khas, sisir itu bisa diukir sesuai corak desa tersebut sebagai cinderamata bagi para wisatawan domestik dan mancanegara. Desa tersebut bisa menjual sisir cinderamata itu dengan harga yang lebih mahal dan menjadi sumber pendapatan baru bagi desa tersebut.” Jika membicarakan kreativitas untuk studentpreneur, maka kita membicarakan salah satu hal paling penting. Seorang studentpreneur akan melihat sebuah masalah, objek, orang, atau apa pun dari sudut pandang yang berbeda dari orang pada umumnya. Seorang studentpreneur dikenal juga sebagai orang yang selalu punya jalan saat menghadapi hambatan, bahkan menjadi seorang yang anti dengan kebuntuan. Maka itu, seorang studentpreneur identik dengan kreativitas. Kreatif di sini tidak cuma membicarakan masalah produk, lho, tetapi juga kreatif dalam memecahan masalah. Selalu ada saja idenya. Di luar kebiasaan, unik, menggebrak. Saat wisuda, orang biasa memberikan hadiah berupa ­bu­nga. ­@dreamdelion membuat sebuah GraBear, boneka beruang yang sangat imut untuk hadiah kelulusan. Pilihan yang menarik, bukan? Saat kebanyakan orang berpikir bahwa sebuah binder yang penting adalah isinya, @ibnuaaziz dengan Gudang Binder-nya mendapat ide untuk membuat binder dengan cover-cover unik yang bisa dipilih sendiri sesuai dengan keinginan. Keuntungannya puluhan juta, lho dalam sebulan. Saat seseorang berpikir bahwa kaos dengan sablonan terbalik itu adalah kaos cacat, @mahanagari justru membuat kaos peta terbalik yang bisa dibaca langsung sama yang memakainya. Laku keras! Saat melihat banyak orang yang sulit punya rumah, @elang_ gumilang berhasil menjadi developer rumah murah dengan fasilitas ‘wah’. Keuntungannya milyaran! Ada lagi seorang studentpreneur yang mampu melihat sebuah manfaat dari rempah-rempah. Di saat yang lain melihat rempah-rempah adalah bumbu masakan biasa, seorang @fithormuhammad mengubahnya menjadi pupuk cair yang praktis Untitled-2.indd 48-49 8/15/2013 5:19:38 PM
  • 31. 50 51 dan bermanfaat. Harga jualnya pun naik berkali-kali lipat. Kreatif itu sederhana, bukan? Kalau kata Mas Saptuari, Kreatif itu kere tapi aktif. Nggak punya apa-apa tapi banyak ide itu lebih baik daripada kaya tapi nggak punya ide dan malas berusaha. Saya setuju sekali dengan pendapat Mas Saptuari. Seandainya ada orang yang susah mengeluarkan ide pun bukan berarti dia tidak kreatif, melainkan hanya tidak berusaha untuk melatih kreativitasnya. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur yang sudah ada. So, kalau kamu mau kreatif, kamu hanya tinggal memperluas wawasan dan pengalaman kamu saja. Jadi, tidak perlu mewajibkan diri untuk menghasilkan ide murni yang benar-benar baru untuk bisa kreatif. Tidak ada yang namanya salah atau gagal dalam melahirkan ide kreatif. Jadi, feel free aja menuangkan gagasan-gagasanmu! Berikut hal-hal yang bisa kamu kerjakan untuk melatih kreativitas. Banyak membaca, browsing, sering jalan-jalan ke tempat-tempat baru, diskusi, ikut seminar, rajin melakukan studi kasus, ikut kompetisi, corat-coret ide di kertas. Kunci keempat untuk membantumu menghancurkan mental block agar menjadi lebih kreatif adalah: Remember When You’re Still a Kid Pernah lihat bayi yang belajar berjalan? Dimulai dari belajar untuk bangun, membuat satu langkah pertama, kemudian jatuh. Apakah dia menyerah? Tidak, dia bangkit lagi dan menghasilkan dua langkah, kemudian jatuh kembali. Begitu seterusnya hingga dia akhirnya bisa berjalan. Sewaktu kita masih kecil, kita begitu berani untuk jatuh-bangun karena pada waktu itu kita belum mengerti konsep kegagalan. Kita dulu juga sangat berani untuk bisa bermimpi serta bercita-cita sangat tinggi, lantas berusaha untuk belajar dan mencoba hingga kita bisa. Semakin dewasa, banyak dari kita yang merasa semangat semasa kecil menyurut. Begitu mengenal konsep kegagalan, tak sedikit yang Menjadiseorangkreatifitutidakmemerlukan bakat khusus. Semua orang bisa untuk menjadi kreatif, asalkan konsisten untuk selalu melatihnya. Untitled-2.indd 50-51 8/15/2013 5:19:39 PM
  • 32. 52 53 menjadi pesimis untuk bisa mewujudkan cita-citanya sehingga tidak berani mencoba. Saya pernah membaca sebuah kolom surat kabar membahas tentang bagaimana membangun sebuah bisnis yang baik. Dikisahkan seorang mahasiswa bertanya kepada almarhum Oom Liem (Sudono Salim), “Bagaimana membangun sebuah bisnis tanpa gagal?” Saat mendengar pertanyaan itu, Oom Liem hanya tertawa saja. Beliau kemudian diam. Seperti tidak tahu ingin menjawab apa. Saya sudah menduga-duga jawaban dari Oom Liem nih. Kemudian beliau menjawab, Maaf ya, Dik, saya ini hanya seorang praktisi. Saya tidak tahu harus menjawab apa terkait bisnis yang antigagal itu itu. Setahu saya, caranya adalah besarkan untung, tekan biaya atau pengeluaran, berpegang teguh pada nilai yang baik dan benar dalam mencapainya, serta berbagilah kepada orang lain. Itu saja. Sering kali saya temui mahasiswa yang memiliki mental block tidak punya latar belakang di dunia bisnis. Ada juga yang bilang tidak memiliki mentor, awam terhadap dunia usaha, yang pada akhirnya menjadi alasan bagi mereka untuk tidak terjun ke dunia bisnis. Padahal, cara belajar bisnis terbaik adalah dengan mencobanya langsung di lapangan. Kadang kita terlalu banyak berpikir dan berencana, tetapi akhirnya tidak berani mengambil keputusan. Perencanaan sangat penting untuk mendukung usaha kita berjalan sesuai dengan harapan, tetapi terlalu banyak berencana tanpa ada usaha mewujudkannya justru malah dapat membunuh mimpi dan cita-cita kita sendiri. Dalam bisnis, ada sebuah hukum tidak tertulis bahwa kegagalan itu sebenarnya biaya untuk membayar kesuksesan. Tidak ada bisnis besar yang dibangun dengan cuma-cuma. Semua membutuhkan pengorbanan. Yang diperlukan untuk bisa bertahan ketika berusaha menjalankan bisnis adalah semangat layaknya bayi yang baru belajar berjalan tadi. Kalau kamu masih takut untuk terjun ke dunia studentpreneur, ingat kunci terakhir untuk menghancurkan mental block kamu Pembelajaran bisnis yang paling ampuh adalah terjun langsung ke dalamnya. Bukan dari buku, seminar, apalagi kata-kata orang. Untitled-2.indd 52-53 8/15/2013 5:19:40 PM
  • 33. 54 55 Advantages to be ­Studentpreneur To any young entrepreneurs: if you want to do it, do it now. If you don’t, you’re going to regret it. ­ -Catherine Cook- Pak Dahlan Iskan, dalam sebuah sesi di Pesta Wirausaha TDA (TanganDiAtas)2012pernahberpesan,“Setiaporangpunyajatahgagal. Habiskan jatah kegagalanmu saat masih muda.” Dengan gaya yang sederhana, beliau mencoba menjelaskan bahwa banyak yang masih belum menyadari, dalam setiap peluang sukses itu juga ada peluang gagal. Namun, kebanyakan orang memilih untuk tidak mencoba dan menghindari kegagalan. Nah, jika kegagalan itu dihabiskan duluan di masa muda, maka pasti akan menyenangkan di masa tua karena kita hanya tinggal meraup kesuksesan. Sadar atau tidak, itulah salah satu keuntungan menjadi seorang studentpreneur. Usia rata-rata masih muda, di bawah 25 tahun, para studentpreneur memiliki kesempatan jauh lebih besar untuk sukses karena mereka sudah mempelajari dan menemukan formula sukses dan gagal bisnis sewaktu masih muda. Asyiknya menjadi anak muda, kalau gagal dan belum sukses itu adalah hal yang sangat wajar. Namun bila sudah tua, orang menuntut kita harus sukses. Nah, kenapa tidak kita habiskan pembelajaran kita sejak masih mahasiswa biar nanti kita lebih siap untuk menghadapi dunia yang sebenarnya? Setidaknya hal inilah yang saya rasakan. Saya beruntung memilih menjadi studentpreneur karena ternyata saya sudah memiliki pengalaman-pengalaman yang secara umum memang belum waktunya untuk saya alami. Saya pernah memilih seorang partner untuk membangun bisnis pelatihan dan konsultasi. Ternyata, partner saya ini membawa modul-modul yang saya buat dan menciptakan lembaga pelatihan sendiri. Pada waktu itu, hasil jerih payah saya dibawa kabur dengan mudahnya dan merasa kecewa sesaat. Namun, dari situ saya belajar, agar hal itu tidak terulang, harus dibuat sebuah perjanjian hitam di atas putih. Pernah juga seperti yang saya ceritakan sebelumnya. Suatu ketika, CerdasMulia dipercaya untuk menjadi event organizer dalam pelatihan kepemimpinan dasar dan kami benar-benar sudah mempersiapkan semuanya. Tiba-tiba, karena suatu hal, pihak klien membatalkan secara sepihak karena tidak diizinkan oleh Komite Sekolah. Saya benar- benar down karena ternyata tidak memiliki MoU yang bisa membuat mereka mengganti rugi biaya yang sudah kami keluarkan. Memang mahal, tetapi ternyata pelajaran itu sangat berharga dan saya ber­ syukur mengalaminya di usia muda. Jadi, kalau hal serupa terjadi lagi di kemudian hari, saya sudah tahu cara menanganinya. Selain karena faktor usia yang masih sangat muda, keuntungan menjadi pengusaha sejak masih mahasiswa adalah karena kita belum memiliki banyak tanggungan. Ya, tanggungan yang ada paling besar adalah tanggungan untuk biaya hidup sehari-hari. Jarang mahasiswa yang punya tanggungan sebagai tulang punggung keluarga, membayar biaya sekolah adik-adiknya, atau memenuhi nafkah istri dan anak- anaknya. Kebanyakan mahasiswa Indonesia mendapatkan tunjangan langsung dari orangtuanya. Untitled-2.indd 54-55 8/15/2013 5:19:40 PM
  • 34. 56 57 Dengan tanggungan yang masih kecil, peluang untuk mencoba menjadi seorang pengusaha lebih terbuka. Kalau nanti sudah berkeluarga, sudah punya anak, sudah punya tanggungan banyak, pasti akan makin takut dan tidak berani. Maka jadilah seorang studentpreneur sekarang juga sebelum makin takut untuk terjun ke dunia usaha. Menjadi seorang studentpreneur juga memberi keuntungan untuk bisa mengaplikasikan (atau melengkapi) apa yang kamu pelajari di sekolah dan kuliah dalam kehidupan nyata. Saya mengambil kuliah di jurusan Teknik Industri, mempelajari bagaimana membuat hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan pelanggan melalui konsep Customer Relationship Management (CRM). Baru di dunia bisnislah saya benar-benar mengalami bagaimana menangani pelanggan yang komplain dan marah-marah. Pada waktu itu ada sebuah miskomunikasi ketika seharusnya worksheet yang saya bawakan berjumlah 50, tapi saya hanya membawa 30. Waktu itu, klien berkata bahwa kami kurang profesional, tidak teliti, dan bla, bla, bla! Padahal kalau diingat-ingat, ini hal yang bisa dikatakan sepele. Di sinilah saya belajar menangani sebuah komplain pelanggan. Kalau saya tidak sabar, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saya akhirnya mengaku salah karena terjadi miskomunikasi. Sebagai kompensasinya, biaya pelatihan saya gratiskan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelanggan yang sudah memercayai kami. Sebuah pembelajaran yang sangat berharga yang tidak saya dapat saat duduk di kelas, tapi justru hal itulah yang membuat hubungan saya dengan klien berkelanjutan di masa yang akan datang. Selagi masih ada kesempatan, yuk coba menjadi pengusaha sejak masih muda! Be Young Changemaker with Simple Idea Setelah saya terjun di dunia bisnis, saya menyadari satu hal, yaitu memilih jalan menjadi studentpreneur ternyata mampu menggeser beberapa pola pikir lama. Misalnya, setelah lulus, ingin mencari kerja. Sekarang, saya bisa berpikiran setelah lulus ingin menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau dulu, setelah lulus kuliah, saya ingin gaji sekian dan sekian, sementara sekarang, setelah lulus, saya ingin bisa menggaji orang sekian dan sekian. Ternyata memilih menjadi seorang studentpreneur bisa menjadi salah satu langkah dan solusi nyata untuk sedikit demi sedikit memberi kontribusi bagi orang-orang atau komunitas di sekitar. Bahkan, bukan tidak mungkin kita menjadi agen-agen perubahan yang nyata untuk Indonesia. Most people live and die with their music still unplayed. They never dare to try because they don’t dare to fail. Untitled-2.indd 56-57 8/15/2013 5:19:40 PM
  • 35. 58 59 untuk terjun langsung mengeksekusi ide mereka. Mungkin banyak mahasiswa lain yang memiliki ide sama bahkan jauh lebih wah dari mereka, tetapi yang membedakan, mereka adalah orang yang berorientasi tindakan sementara yang lain tidak. Make it happen now, not tomorrow. Tomorrow is a loser’s excuse.” -Andrew Fashion- Kalau kita mau sedikit berpikir lebih jauh, apa yang mereka lakukan sudah sangat membantu masyarakat, khususnya di Jakarta untuk menghadapi dua masalah besar. Pertama, masalah lingkungan. Kedua, akses ke furniture berkualitas dengan harga yang lebih murah. Penggunaan barang-barang daur ulang akan membuat penghe­matan bahan baku yang umumnya mengorbankan keseimbangan alam. Menggunakan barang-barang daur ulang juga mampu mereduksi sampah yang makin lama makin menggunung. Selain itu, furniture yang mereka hasilkan juga bagus, berkualitas, dan terjangkau. They’re a real studentpreneur. Idealisme mereka yang mulia ini membawa mereka memiliki semangat juang yang tinggi. Atas keunikan ide dan idealisme mereka yang tinggi, mereka mendapatkan Bronze Winner dari HSBC Young Entrepreneur Challenge 2012 dan ba­ nyak penghargaan lainnya. Dari paparan di atas, terbukti bahwa menjadi studentpreneur dapat mendukung terwujudnya ide dan juga idealisme kamu. Sebagai mahasiswa, pastinya sedang semangat-semangatnya untuk Saya terinspirasi oleh tiga orang teman saya di UI, Melinda Nurimannisa, Randy Saputra, dan Rina Noviyanti yang menurut saya memiliki upaya nyata bagaimana menjadi seorang studentpreneur itu bisa menjadi pelopor-pelopor perubahan bangsa walaupun perubahan itu sederhana. Melalui grup usaha mereka, Pabrik Desain Hijau (Padiijo), mereka mencoba untuk menciptakan banyak alat bermanfaat dan bernilai tambah dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai. Salah satu yang saya sukai adalah produk furniture yang dibuat dari kardus bekas, tapi memiliki kekuatan yang tidak kalah dari furniture pada umumnya. Mereka membuat meja, kursi, jam, lampu, dan banyak alat unik lainnya dari bahan-bahan daur ulang dan ramah lingkungan. JikakamumelihatwebsitePadiijo,sebenarnyaadasebuahidealisme tinggi yang terkandung di dalam tubuh Padiijo ini. Didirikan oleh lima orang pemuda yang sedang merasa ‘sakit dan lelah’. Sakit karena mereka melihat kondisi di sekeliling mereka yang memprihatinkan mulai dari masalah lingkungan, sampah yang bertumpuk, menggunung— bahkan menelan nyawa manusia, sampai masalah banyaknya sarjana yang menjadi pengangguran dan tidak tahu ingin kerja sebagai apa. Lantas, mereka lelah melakukan apa? Mereka lelah mengkritik, lelah memaki, lelah mengeluh, dan lelah menyadari bahwa mereka belum memiliki wewenang besar untuk membenahi masalah itu semua. Namun, mereka memilih untuk tidak berdiam diri alias hanya menjadi penonton. Mereka memilih untuk berusaha mengobati, walaupun kecil, dengan ide dan gagasan kreatif mereka agar setiap permasalahan yang ada sedikit demi sedikit bisa terselesaikan. Itu yang saya suka, mereka memilih untuk action! Mereka memilih Untitled-2.indd 58-59 8/15/2013 5:19:40 PM
  • 36. 60 61 mengubah bangsa. Kita sudah tahu bahwa bangsa kita memang banyak masalah, dan saya suka dengan bagaimana Padiijo bersikap. Are you ready to be a young changemaker? Martabatmu bukan ditentukan oleh banyaknya sertifikat dan bintang jasa di pundak dan dadamu. Tetapi ditentukan oleh se- berapa kuat namamu ada di hati orang-orang di sekitarmu. Pujian sejati bukanlah dalam bentuk gemuruh tepuk tangan tiada henti, tetapi justru ada di dalam hati, ia keluar dalam bentuk doa di saat-saat sepi. -Houtman Zainal Arifin- Dwiyanto Dwiyanto, adalah pengusaha muda kelahiran Semarang, 2 Maret 1992. Dwi lahir dari keluarga sederhana dan pekerja keras. Saat keluarga lain masih tertidur, ke- luarga Dwi sudah harus menjemput rezeki dengan memulai hari setiap pukul tiga dini hari. Dwi harus bangun untuk membantu menyiapkan nasi yang akan dijual ibu. Saat ibunya memasak, Dwi di- beri tugas untuk membungkus lauk. Inilah yang membentuk pribadi Dwi menjadi seorang yang mandiri dan dipenuhi rasa syukur dalam hidupnya. Kehidupan yang sederhana membuat Dwi selalu berusaha untuk meringankan be- ban orang tuanya, terutama terkait beban biaya. Sehingga sewaktu kuliah dia selalu berupaya keras dan berjuang mendapatkan berbagai macam beasiswa agar dapat meringankan beban orangtua. Ternyata mendapatkan beasiswa penuh serta uang saku setiap bulannya membuat Dwi berpikir berbeda dibandingkan dengan mahasiswa lain. Saat yang lain mungkin menghabiskan untuk keperluan pribadi, justru Dwi berpikir bahwa beasiswa yang diterimanya berasal dari hasil pajak masyarakat yang dititip- kan kepadanya. Sehingga ada sebuah pemikiran bahwa dia pun harus memberikan kon- tribusi sebagai bentuk terima kasih. Akhirnya dia memberanikan diri membuka usaha di bidang kuliner yaitu bisnis catering. Usaha tersebut diberi nama Rumah Catering yang didirikan pada Oktober 2011. Modalnya? Keberanian dan menyisihkan dari uang beasiswa, dan ternyata usaha itu pun bisa terwujud. Dwi mengalami masa-masa sulit untuk mengembangkan usaha catering. Bahkan awal membuka catering, dia kesulitan untuk mendapat order dan meraih kepercayaan Untitled-2.indd 60-61 8/15/2013 5:19:41 PM
  • 37. 62 63 agar dia dipilih sebagai penyedia makanan suatu acara. Namun, kegigihan untuk terus bertahan dan tidak menyerah akhirnya membuat dia mendapat satu, dua, atau tiga order yang akhirnya terus meningkat ke berbagai acara. Banyak yang memesan bukan berarti masalah bisa hilang begitu saja. Masalahnya pun makin rumit. Apalagi jika makanan yang disajikan tidak sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Komplain pun tidak dapat dihindari. Memang berbisnis tidak akan bisa terlepas dari berbagai macam batu sandungan. Dwi selalu terbuka jika memang ada permasalahan yang terjadi, terutama ke- pada mentor-mentor yang senantiasa membimbing. Sehingga banyak sekali masukan- masukan yang diterapkan Dwi sehingga bisnisnya lebih baik. Selain itu, untuk menjaga semangat dan menambah wawasannya, Dwi mengikuti banyak sekali komunitas bisnis. Bagi Dwi, manusia adalah makhluk yang sangat kekurangan dari segi ilmu, tapi manusia memiliki kelebihan berupa kemauan menggali ilmu dari berbagai pengalaman yang dimiliki setiap orang. Kemauannya untuk terus belajar, belajar, dan belajar di mana saja maupun kapan saja ini akhirnya membuat Rumah Catering terus tumbuh dan berkembang. Bahkan Ru- mah Catering sudah diliput di beberapa media antara lain oleh TV KU Semarang saat program berbagi nasi kotak di Bulan Ramadhan dan Metro TV dalam acara Young On Top yang sangat inspiratif. Selain mengelola bisnisnya, Dwiyanto juga tidak menutup mata untuk mengikuti or- ganisasikemahasiswaanyangadadifakultassertadiuniversitasnya.Sampaisekarang Dwiyanto dipercaya untuk memegang amanah-amanah penting di berbagai organisasi, seperti staf perusahaan di Publica Health yang bergerak di bidang media kampus, Kepala Departemen Kewirausahaan BEM FKM UNDIP, Sekjen TDA Kampus Semarang, Kepala Divisi Kewirausahaan di Koalisi Muda Kependidikan Jawa Tengah. Posisi terakhir menjadi Menteri di bidang Ekonomi dan Bisnis BEM KM UNDIP. Hal ini membuktikan bahwa membuka bisnis tidak selalu membatasi aktivitas untuk bisa berkecimpung di dunia keorganisasian kampus. Justru dengan berbagai macam amanah tersebut, dia berusaha mengatur waktunya den- gan lebih profesional. Sampai tulisan ini dibuat, Rumah Catering yang dimiliki Dwiyanto sudah tumbuh omzet 40 juta per bulan dan memiliki lima orang kar- yawan. Bagi Dwiyanto, bisnis bukan hanya soal uang tapi juga soal kebebasan untuk berbagi. Oleh karena itu, di Rumah Catering ada program Jumat berkah. Program itu adalah program untuk membagikan nasi kotak ke panti asuhan dan anak jalanan agar setiap orang dapat makan enak dan menum- buhkan jiwa untuk berbagi terhadap sesama. Dwiyanto yakin bahwa sukses di usia muda bisa terwujud jika ada mimpi dan ke- mauan untuk berubah. Banyak orang takut akan perubahan karena dianggap momok yang sangat menakutkan. Jika terbiasa nyaman dengan berada di comfort zone yang akhirnya membatasi kita untuk berpikir kreatif dalam memecahkan masalah. Sukses di usia muda juga dapat terjadi manakala kita gagal memulai saat orang baru berpikir untuk berubah dan berusaha mengejar impian. Gagal itu makanan sehari- hari orang yang berani mencoba, tapi justru dari kegagalan itulah kita semua bisa belajar betapa nikmat saat keberhasilan sudah dalam genggaman. Baginya, sukses di usia muda itu bisa! Untitled-2.indd 62-63 8/15/2013 5:19:41 PM
  • 38. Chapter 3 Notes Before Building Your Business 64 Untitled-2.indd 64-65 8/15/2013 5:19:42 PM
  • 39. 67 Saya punya beberapa tip untuk melatih kita supaya bisa menghasilkan ide kreatif dengan cara yang asyik. Pertama, membuat idea bank atau bank ide. Kamu cukup menyediakan sebuah kaleng seperti celengan, dan setiap kamu sedang melamun, merenung, atau mendapat inspirasi apa pun itu, segera catat dan kemudian masukkan ke idea bank. Sewaktu-waktu kamu perlu ide kreatif, ambil dari bank ide kamu. Kedua, kamu juga bisa membuat idea wall. Saya suka membuat idea wall di kamar saya. Cara yang saya lakukan adalah menyediakan lima pak sticky notes berwarna warni, saya menyediakan waktu khusus untuk menuangkan ide. Saat ide itu mengalir saya tulis saja di sticky notes kemudian saya tempel di tembok. Cobalah untuk berpikir yang tidak biasa. Kalau perlu, think the opposite. Kamu pernah ke Bali dan mampir ke Joger? Nah, bisa saya katakan bahwa di Joger itu benar-benar berisi segudang ide yang tidak terpikirkan banyak orang. Mulai dari kaus, sandal, sampai jam dinding. Ya, jam dinding yang dibuat Joger adalah jam paling terbalik di dunia. Mulai dari putarannya hingga susunan angkanya. Saat ide semacam ini muncul dari temanmu, mungkin kamu akan menganggapnya orang aneh. Namun nyatanya, jam terbalik produksi Joger ini malah diserbu orang! Suatu hari saya pernah ditantang untuk menjawab sebuah pertanyaan dari dosen saya, “Berapa harga termahal yang bisa dihasilkan oleh sebatang wortel?” Saya berpikir sejenak, karena belum pernah mendapatkan pertanyaan seperti ini sebelumnya. Mungkin sebagian dari kita akan sangat cepat menjawab pertanyaan perkalian seperti 8 x 9 dan semacamnya. Tetapi menjawab berapa harga termahal yang bisa dihasilkan sebatang wortel? Belum tentu bisa secepat itu. Kebanyakan orang, saat melihat sebatang wortel, hanya melihatnya benar-benar sebuah umbi berwarna oranye yang biasa dimasukkan dalam sayur. Di mata seorang studentpreneur, wortel bisa memiliki harga yang lebih tinggi. Jika sebatang wortel dihargai seribu rupiah, maka studentpreneur bisa membuatnya menjadi bernilai lebih. Bagaimana caranya? Dibuat jus wortel, dibuat kripik wortel, bahkan dibuat kerajinan tangan dari wortel. Dari sebuah wortel berharga seribu rupiah , disulap menjadi wortel berharga puluhan ribu. Eit, ternyata harga termahal dari sebatang wortel dapat mencapai ratusan ribu! Dosen saya kemudian mengatakan bahwa sebuah wortel bisa dibuat alat musik tiup seperti flute dan ocarina! Saya tidak percaya bahwa sebatang wortel bisa dibuat menjadi flute sampai akhirnya saya menemukannya di Youtube dengan memasukkan kata kunci “Carrot Flute”. Benar-benar tidak terpikirkan! It is better to have enough ideas for some of them to be wrong, than to be always right by having no ideas at all. -Edward de Bono- Untitled-2.indd 66-67 8/15/2013 5:19:42 PM
  • 40. 68 69 Making a blue print Walaupun ide memang penting, tapi menjadi seorang studentpreneur juga perlu memiliki visi yang jelas. Ibaratnya, kamu harus tahu blue print hidup kamu di masa depan akan menjadi seperti apa. Setelah kamu bisa menghasilkan ide- ide kreatif, visi inilah yang nantinya akan mengarahkan kamu mengambil keputusan-keputusan penting di masa yang akan datang untuk melanjutkan ide kamu. Layaknya arsitek yang ingin membangun sebuah rumah, dia harus punya konsep, kemudian menggambar rumah yang ingin dibangun. Bahkan kalau perlu, dibuat sedetail mungkin agar tidak terjadi kesalahan saat membangun rumah tersebut. Membangun bisnis pun demikian. Kebanyakan studentpreneur masih belum bisa menjawab akan seperti apa bisnis dan kuliahnya dalam setahun, dua tahun, atau tiga tahun ke depan. “Mengalir sajalah seperti air,” kata mereka. Filosofi mengalir seperti air bisa jadi justru akan membawa kamu pada tempat yang tidak kamu inginkan. Jika kamu terus mengalir mengikuti arus tanpa punya perencanaan yang matang, bisa jadi kamu mau berakhir di laut, di danau, atau bahkan di septic tank sekalipun. Apa iya kamu mau menjadi seperti air yang mengalir menuju septic tank? Maka dari itu buatlah blueprint secara umum: apa sih, yang nantinya ingin kamu capai? Sebagai contoh, dalam setahun kamu punya target bisnis, yakni sudah memiliki tiga outlet yang tersebar di kota kamu. Sementara dari kuliah, kamu punya target mencapai IP 3.8. Catat target-targetmu itu, kalau perlu buat poster berisi blue print dan visi kamu. Gunakan gambar dan warna lebih baik. Setelah jadi, tempel di dinding kamar atau kalau perlu langit-langit kamar. Jadi, saat bangun tidur kamu langsung “disambut” dengan kalimat-kalimat visi kamu yang tertulis. Buatlah target yang jelas, terukur, agar nanti kamu tahu akan seperti apa kuliah dan bisnismu. Kuliah lancar, bisnis pun menjadi besar. Tapi ingat, yang tidak kalah penting adalah komitmen kamu untuk mewujudkan setiap visi yang sudah kamu tuliskan. Vision without action is merely a dream. Action without vision just passes the time. Vision with action can change the world. -Joel Arthur Barker- Oh iya, satu lagi! Secara statistik, 80% pengusaha gagal di tahun pertamanya. Saya punya beberapa teman yang “galau” menentukan pilihan bisnisnya. Baru dua bulan bisnis, sudah ganti. Baru mulai tiga Untitled-2.indd 68-69 8/15/2013 5:19:42 PM
  • 41. 70 71 bulan, ganti lagi. Ada yang sudah mulai bisnis hingga satu tahun, kemudian berhenti karena kekurangan semangat. Padahal, salah satu tantangan bagi pengusaha muda adalah membuat usahanya tetap eksis hingga tahun pertama. Think about your passion! Coba tanya kembali kepada dirimu, “Apa sebenarnya passion saya?” Apakah memang benar-benar ingin menjadi seorang pengusaha? Apakah memang benar-benar ingin menjadi seorang studentpreneur? Kemudian coba tanyakan lagi, “Apakah memang bidang yang kamu tekuni sesuai dengan hati nurani kamu?” Biasanya studentpreneur memiliki semangat membara di masa- masa awal, tapi makin lama semangat itu makin meredup. Saatnya bertanya, apakah ini passion kamu? Apakah menjadi studentpreneur memberikan nilai tambah dalam hidup kamu? Apakah dengan menjadi seorang studentpreneur itu kamu mendapatkan meaning atau makna hidup? Jika semua jawabannya adalah ya, berarti kamu happy memilih jalan sebagai seorang studentpreneur. Lanjut dan fokuskan! Kalau kamu senang dengan apa yang kamu kerjakan, cinta dengan apa yang kamu jalani, bangga dengan pilihan kamu, maka hasil terbaik pun akan muncul. Sebagai bocoran, pengusaha-pengusaha sukses berani memperjuangkan usaha mereka karena memang mereka punya passion yang besar di dunia wirausaha. I’m happy and proud to be Studentpreneur, are you? Not Only Profits, But Also Create Values Apa yang paling penting dari sebuah bisnis? Saya bertanya kepada banyak pengusaha muda dan banyak dari mereka yang menjawab: profit! Ya, profit merupakan aspek paling penting dalam sebuah bisnis. Jika sebuah bisnis tidak menghasilkan profit, sudah jelas bahwa bisnis itu tidak sehat dan berada di ujung tanduk. Namun, apakah memang hanya profit yang menjadi pertimbangan terpenting? Apakah kita, pengusaha hanya berfokus pada uang, uang, dan uang? Great result comes from great work. A great work comes ffrom doing your passion. Untitled-2.indd 70-71 8/15/2013 5:19:43 PM
  • 42. 72 73 Pertama kali memulai bisnis, saya benar-benar terobsesi pada profit. Waktu SMA, saya membuka jasa pembuatan website bersama teman. Keuntungan turun sedikit, sensitif sekali rasanya. Langsung ingin segera mencari tahu, kenapa ya keuntungan bisa turun? Kan gawat kalau turun terus, bisa-bisa bisnis tidak lanjut lagi. Padahal kalau berada di bisnis jasa, profit margin1 cukup besar karena kita tidak mengeluarkan biaya-biaya seperti yang ditanggung bisnis berbasis produk. Benar saja, dalam enam bulan, usaha pembuatan web kami gulung tikar. Pada waktu itu, saya berpikir bahwa menjadi pengusaha adalah “jalan pintas” untuk cepat kaya. Saya terpengaruh dengan berbagai macam seminar dan diskusi yang mengatakan bahwa jika kita ingin cepat kaya, merdeka secara finansial, punya banyak uang, jadilah pe­ ngusaha sejak masih muda. Pada waktu itu, saya memang benar- benar hanya berfokus pada uangnya. Bayaran yang didapat pada waktu itu memang cukup besar untuk tambahan uang saku, tapi ter­ nyata saya sendiri merasa bekerja tanpa memiliki spirit atau semangat yang bertahan lama. Akhirnya, performa bisnis pun turun dan akhirnya ditutuplah dengan sukses. Pak Nukman Luthfie, salah satu tokoh wirausaha Indonesia, pernah mengatakan bahwa dalam bisnis, profit dan uang adalah fokus jangka pendek. Kenapa? Karena untuk menjadi seorang pebisnis itu perlu visi jangka panjang. Jika ingin cepat kaya, banyak kok jalannya, mulai dari menipu, mencuri, merampok, korupsi, hingga menjadi ren­ 1 Profit margin adalah persentase keuntungan yang diperoleh dari total omzet atau pendapatan yang dicapai. Keuntungan dapat dihitung dari total pen- dapatan dikurangi biaya, sementara profit margin dihitung dari keuntungan dibagi pendapatan, lalu dikalikan 100%. tenir, tetapi perlu diketahui bahwa sebenarnya semua hal tersebut tidak memiliki value. Saya setuju dengan pernyataan beliau. Maka itu, saya tidak percaya jika ada seminar-seminar yang mengatakan bisa membawa pesertanya sukses secara instan, kaya dalam lima menit, dan semacam itulah. Bisnis itu bukan hanya soal uang, tetapi juga memberikan nilai manfaat bagi orang yang membutuhkan. Jika berbisnis hanya karena ingin cepat kaya, umumnya akan cepat tutup juga (pengalaman pri­ badi, hehehe). Perlu waktu dua tahun sejak saya terjun ke dunia wirausaha dan menyimpulkan bahwa ada dua hal yang paling penting diciptakan oleh setiap pebisnis: profit dan value. Profit, artinya keuntungan usaha, sementara value adalah nilai tambah. Kalau kata Ciputra (Pak Cik), seorang pengusaha adalah mereka yang mampu mengubah sampah menjadi emas! Ini adalah sebuah pernyataan yang sangat populer. Can you make gold from garbage? Jika kita berfokus pada value, maka bisnis kita akan lebih lama bertahan. Value tidak memiliki batasan untuk terus ditingkatkan, bukan? Makin banyak value yang diciptakan, makin banyak manfaat yang bisa diberikan, dan tentu saja, kita akan mendapat keuntungan yang jauh lebih besar nantinya. Dari nilai yang terus muncul itulah baru kemudian profit datang mengejar. Saya punya sebuah ilustrasi sederhana. Misalkan kamu memiliki satu kilogram besi seharga dua puluh ribu, sekilo besi itu bisa dihargai ratusan kali lipat hanya karena berubah bentuknya menjadi per jam Rolex. Inilah value yang dimaksud. Jadi, menjalankan bisnis ini memang bukan semata-mata karena profit, tetapi juga tentang menciptakan Untitled-2.indd 72-73 8/15/2013 5:19:43 PM
  • 43. 74 75 value. Mudahnya, jika kamu berfokus pada value, profit otomatis akan mengejar, tetapi hal sebaliknya belum tentu berlaku. Lalu, bagaimana kalau usaha kamu di bidang komoditas atau bahan-bahan mentah (misalnya, menjual buah-buahan)? Berikan value dari pelayanan standar kamu seperti ketepatan waktu pembayaran ke supplier, tidak mengingkari janji, selalu ramah kepada pelanggan, memberikan ganti jika produk rusak, dan lain sebagainya. Saya suka sekali dengan pernyataan dari kakak kelas saya di SMAN 1 Bogor, Elang Gumilang, yang mengatakan bahwa jika derajat emas itu diukur dari karatnya, maka derajat manusia itu diukur dari manfaatnya. Dia tidak hanya berkata, tetapi juga menunjukkan dalam kiprah bisnisnya di bidang properti yang value oriented. Dahsyat! Kalau ada sahabat yang membaca profilnya di majalah Pengusaha tahun 2008, saat masih menjadi mahasiswa dan berusia 22 tahun pada waktu itu, A’ Elang (saya panggil aa’) memutuskan untuk membangun perumahan bagi rakyat kecil. Padahal, pada waktu itu umumnya perumahan diperuntukkan bagi orang-orang kaya dan berada, jarang sekali developer yang tertarik untuk membuat perumahan yang terjangkau oleh rakyat miskin. Akhirnya beliau mengakuisisi tanah di desa Cinangka, Kecamatan Ciampea. Bayangkan, dengan adanya perumahan murah tersebut, seorang pemulung pun berpeluang mendapatkan tempat tinggal yang layak. Tidak lupa A’ Elang menyisihkan 10% dari keuntungan untuk disedekahkan. Menurut beliau, bersedekah tidak perlu besar, yang penting konsisten (padahal saya yakin 10% keuntungan beliau itu cukup besar untuk developer perumahan). Jika kamu mencari tahu informasi tentang A’ Elang Gumilang sekarang, bisa dikatakan beliau adalah raja properti di usianya yang baru 27 tahun. Jadi, selain mendatangkan keuntungan berupa materi, menjadi studentpreneur juga bisa membuat kita menjadi orang yang lebih bahagia karena bisa bermanfaat untuk banyak orang. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya? Siapa yang tidak mau menjadi seorang yang bisa bermanfaat untuk banyak orang? “Hidupmu dikatakan hebat kalau kau bisa menghebatkan orang-orang lemah. Doa mereka tiada bersekat, oleh karena itulah kau harus mendekat.  Kebahagiaan di dalam dirimu, itu ada di dalam hati dan pikiranmu. Sementara di luar dirimu, kebahagiaan itu ada tatkala kau dekat dengan orang-orang yang perlu kau berdayakan.” - Houtman Zainal Arifin Untitled-2.indd 74-75 8/15/2013 5:19:43 PM
  • 44. Create Values Segala sesuatu yang umum ditemukan dan ditawarkan adalah standar. Nilai tambah adalah saat produk/jasa kita memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Standar yang ada : Inovasi kamu : Nilai Tambah : Kebab isinya daging sapi Kebab dengan isi buah-buahan Membuat kebab dengan aneka rasabuah segar 76 77 Fithor Muhammad Fithor Muhammad, adalah mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2011. Mahasiswa kelahiran 21 April 1993 ini, memiliki kepribadian yang tegas. Ia kerap berbicara panjang lebar terkait dengan mimpi-mimpinya menjadi seorang pengusaha muda. Bersama rekannya, Wiguno Abadi, Fithor membuktikan bahwa menjadi pengusaha saat menjadi mahasiswa itu sangat mungkin. Fithor memiliki dua perusahaan legal, yaitu CV Widya Karya Nusantara dan CV. PuteraKaryaTunasBangsa.Linibisnisyangdimilikinyaantaralainproduksidanpenjualan pupuk organik (Forward Plast), Herbal Manure, daur ulang plastik, dan penanaman cabai rawit merah seluas 10 hektar. Semualiniusahanyabukanlangsungterbentukbegitusaja.Banyaksekalitantangan yang harus dihadapi terkait pengembangan bisnisnya. Bisnis adalah sebuah proses. Ketika gagal, maka sebenarnya itu adalah proses, ketika berhasil pun itu adalah proses. Karena itulah semuanya bisa dinikmati dan diambil hikmahnya. Menurutnya, kunci utama membuka bisnis adalah berfokus pada proses dan menikmati proses tersebut. Apalagi jika kita masih mahasiswa, maka kesulitan terbesar dalam berbisnis adalah waktu. Membagi waktu antara kuliah, organisasi, dan bisnis merupakan tantang tersendiri bagi pengusaha muda yang juga mahasiswa. Walaupun membagi waktu itu sulit, tetapi hal tersebut bukanlah hal yang mustahil. Kenyataannya, kini banyak mahasiswa yang bisa mencapai lebih banyak dari apa yang kita capai, padahal waktu yang dimiliki sama. Fithor saat ini aktif sebagai Wakil Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa di Center for Entrepreneurship Development and Untitled-2.indd 76-77 8/15/2013 5:19:43 PM
  • 45. 78 79 Studies (CEDS) Universitas Indonesia periode 2013, disertai dengan kewajiban akademiknya sebagai mahasiswa Teknik, dan ketiga bisnis utamanya bukan di Depok. Seperti misalnya pertanian di Tegal, pupuk di Pekalongan, dan pengolahan plastik di Semarang. Ternyata jika memang kita yakin kita bisa untuk membagi waktu dan segala sesuatu yang sulit itu mungkin, maka kita bisa melaksanakannya. Just believe and do it! Kalau tidak percaya, tanyakan pada semua orang besar di dunia yang bisa menjadi besar karena proses, karena mereka mau untuk belajar dan bertindak. Persiapan dan berpikir memang perlu, tapi harus diiringi dengan memulai untuk melangkah, berjalan, dan berlari. Jika gagal, menangis boleh, tapi yang paling penting adalah bangkit kembali dan menikmati prosesnya. Halkeduayangperludiperhatikanadalahkerjasamadanmembanguntimyangkuat dalam bisnis. Dunia ini diisi oleh milyaran manusia dengan karakternya yang berbeda. Perbedaan ini ibarat puzzle. Keping puzzle ini bisa disatukan menjadi sebuah gambar yang indah dan utuh. Bayangkan jika kita hanya mengandalkan diri sendiri, maka kita hanya bisa melihat sebuah kepingan dari berbagai macam potongan puzzle lain yang bisa membentuk gambar indah. Puzzle yang terbentuk ini kemudian akan terkumpul dan saling melengkapi membentuk sebuah bisnis yang kuat. Kalau ingin membentuk kerajaan bisnis, maka bangunlah bisnis dengan kerjasama dan membentuk tim. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa pengusaha tidak akan sukses sebelum jatuh dan mengalami kegagalan, tapi menurut Fithor selama seseorang bisa belajar dari banyak pengalaman orang lain maka kita bisa menghindarinya. Berdasarkan pengalamannya, Fithor suka bekerjasama dengan orang-orang yang pernah jatuh dan gagal. Karena berada dalam satu tim, maka setiap pengalaman dari anggota dapat menjadi pelajaran bagi anggota yang lainnya. Jika memang kita bisa belajar dari ke­gagalan orang dan terhindar dari kegagalan, maka tidak perlu kita mengulangi kegagalan yang sama. Kunci terakhir agar usaha kita terus tumbuh dan berkembang adalah pada saat kita meniatkan bisnis itu untuk beribadah. Memang hal ini terdengar klise, atau mungkin tujuan ini “terlalu mulia”. Tetapi bisnis itu adalah area abu-abu. Hari ini bisa untung besar, tapi bisa jadi besok bisnis mengalami rugi besar. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan pasti dalam dunia bisnis. Namun, jika bisnis itu memang dilandasi dengan iman, kita akan bersyukur atas segala apapun yang terjadi. Umumnya, orang yang melandasi bisnis untuk ibadah justru lebih tumbuh dan berkembang. Perbaiki urusan kita dengan Tuhan, maka Tuhan akan membantu dan memperbaiki setiap urusan kita. Untitled-2.indd 78-79 8/15/2013 5:19:44 PM
  • 47. 83 Kenapa sih, kamu memilih menjadi studentpreneur? Pertanyaan itu sebenarnyasingkat,tapiinilahpertanyaanyangakansangatmembantu kamu untuk gigih berjuang. Ini terkait dengan motivasi terdalam kamu kenapa memilih menjadi seorang mahasiswa sekaligus pengusaha. Saya mendapatkan beberapa jawaban pertanyaan tersebut dari peserta seminar studentpreneurship yang saya bawakan. Umumnya mereka ingin menambah uang saku, menjadi mahasiswa yang mandiri secara finansial, bisa membuka lapangan kerja, atau biar terlihat lebih keren. Ada juga yang menjawab ingin menjadi orang yang bermanfaat dan merasa bahwa pilihan menjadi pengusaha memiliki banyak kesempatan untuk selalu mengembangkan diri. Dulu, saat memulai bisnis, saya memiliki banyak banget alasan, terutama karena ingin mencari uang untuk membeli gadget-gadget baru. Dulu saya tidak terlalu memikirkan pentingnya alasan kenapa memulai berbisnis. Akhirnya, setelah mendapatkan gadget yang saya inginkan, bisnis saya pun mandek. Ini terjadi sewaktu saya membuka usaha self publishing. Sewaktu membuka usaha itu, saya cepat mendapat uang, tapi bisnisnya cepat menguap juga. Sampai akhirnya, saya memulai bisnis dengan serius didasari sebuah peristiswa. Waktu itu, saya sedang terlilit utang. Saya pernah meminjam handphone baru teman dan tanpa sengaja handphone tersebut hilang (sepertinya terjatuh dari saku saya). Harga handphone yang saya pinjam sangat mahal saat itu karena terhitung baru. Jujur saya panik, terlebih waktu itu teman saya marah-marah meminta handphone-nya kembali. Saya mau bilang apa? Akhirnya saya memutar otak mencari cara untuk menghasilkan uang dengan segera. Saya benar-benar bekerja keras untuk bisa membayar apa yang sudah saya hilangkan. Bagian ini khusus ditulis untuk kamu yang ingin memulai menjadi studentpreneur agar bisa seimbang dari segi bisnis dan akademik. Semoga kamu bisa terinspirasi untuk menghasilkan strategi-strategi menarik buat menyiasati bisnis dan kuliah kamu. Find Your Reason! Saya melihat entrepreneur hebat memiliki satu kesamaan: mereka memiliki alasan kuat kenapa harus merintis jalan untuk berwirausaha. Untitled-2.indd 82-83 8/15/2013 5:19:46 PM
  • 48. 84 85 Saya sempat menjadi makelar guru privat setelah peristiwa kehilangan handphone tersebut. Waktu itu, saya mengumpulkan teman-teman saya yang butuh murid untuk diajar, saya carikan murid- muridnya, lalu terjadilah ‘bagi hasil’ yang saling menguntungkan. Bagi hasil ini terjadi setelah klien membayar di muka dan saya janjikan bahwa guru-guru yang akan mengajar anak-anak mereka adalah orang-orang yang berkualitas. Akhirnya saya selamat, dalam satu pekan terkumpul uang hasil makelar yang dapat dikatakan lumayan. Ditambah dengan uang tabungan, saya pun bisa menggantikan handphone teman yang hilang. Dari situ saya belajar, bahkan jadi makelar pun bisa menghasilkan uang. Model seperti ini masih digunakan di salah satu unit bisnis CerdasMulia, yaitu penyalur guru privat pelajaran dan pengembangan diri yang berkualitas. Ternyata, untuk membuat usaha kita berkembang, kita butuh situasi terdesak sebagai alasan. Sebagai seorang studentpreneur, mungkin kamu cenderung merasa aman karena masih memiliki orangtua yang bisa memberikan uang bulanan kepada kamu dan tidak memiliki tanggungan kecuali diri kita sendiri. Karena merasa masih terjamin itulah, kadang seorang studentpreneur suka menunda-nunda bergerak dan merasa bisnis adalah prioritas nomor sekian dibandingkan kuliah atau yang lainnya. Pada umumnya, orang mencari nikmat dan menghindari sengsara ketika menetapkan suatu tujuan. Alasan yang lebih kuat adalah alasan menghindari sengsara. Sering kali, karena kita sudah merasa nyaman dengan kondisi kita, kita tidak punya pendorong berupa kesengsaraan atau keterbatasan. Untuk kasus saya, kehilangan kepercayaan teman karena telah menghilangkan barangnya adalah hal yang ingin saya hindari. Salah satu pelajaran terkait hal ini saya dapatkan dari Mas @ andinata, pengusaha muda di bidang penggemukan domba. Ia mendapat kabar dari orangtuanya di kampung yang mengatakan ayahnya butuh dana besar untuk operasi. Inilah kemudian yang membuat Mas Andi benar-benar memperjuangkan usahanya untuk membiayai biaya operasi tersebut. Mas Andi mencoba menghindari kesengsaraan yang lebih besar: kehilangan ayahnya. Jadi, untuk mengawali studentpreneur starting guide kita kali ini, kamuperlumenemukanalasan-alasankuat,ataubahkanketerdesakan yang membuat kamu harus memulai usaha sejak masih mahasiswa. Cari pemicu atau keresahan yang membuatmu lebih bersemangat dan gesit untuk memulai bisnis. Misalnya, kamu bisa berlari 100 meter paling cepat 25 detik. Namun, jika dikejar anjing galak bisa jadi naik menjadi 20 detik. Manusia diciptakan dengan potensi yang luar biasa dahsyat. Sering kali potensi dahsyat ini keluar ketika manusia berada dalam kondisi terdesak tanpa pilihan. Untitled-2.indd 84-85 8/15/2013 5:19:46 PM
  • 49. 86 87 Bagaimana jika alasan itu tidak ada? Bagaimana jika hidup kita saat ini sudah berkecukupan? Bagaimana jika tidak ada hal-hal mendesak yang membuat kita bergerak untuk mengembangkan usaha kita? Mau contoh? Mulai saat ini, kamu bisa berkomitmen, kemudian menelpon orangtua kamu di rumah, “Ma, mulai hari ini nggak usah kirimin uang bulanan lagi, ya. Atau uangnya ditabung saja untuk biaya kuliah.” Mantap, tuh. Mungkin orangtua kamu kaget banget. Seandainya memang masih dikirimkan, coba kamu simpan ATM- mu sendiri, buat rekening baru yang tidak diketahui orangtuamu dan simpan uang pendapatanmu sendiri di sana. Kamu cuma boleh memakai uang dari rekening bank kamu yang baru dan menitipkan buku tabungan dan ATM yang diketahui orangtuamu kepada teman yang bisa kamu percaya. Katakan bahwa buku tabungan dan ATM itu akan kamu ambil tiga tahun kemudian. Kalau mau lebih nekat lagi, transfer semua kiriman uang orangtua ke panti asuhan. Nekat juga bisa sambil sedekah, lho. Cara-cara tersebut intinya mendesak kamu kenapa harus memulai sekarang juga, memaksa kamu mengeluarkan potensi terbaik dari dalam diri. Saya dulu nyantai banget sewaktu mengembangkan bisnis. Pendapatan naik turun pun tidak masalah. Namun, sejak membuat kondisi terdesak, semua berubah. Bulan ini harus ada pendapatan, bahkan harus naik dari yang kemarin. Pikiran yang dicurahkan pun makin banyak dan kita dituntut makin kreatif untuk mengembangkan bisnis. Kondisi terdesak semacam ini terus saya aplikasikan bahkan setelah saya masuk komunitas TDA Kampus. Setiap bulan ada mentoring evaluasi bisnis. Setiap peserta mentoring harus mengerjakan target- target bisnis dan jika tidak tercapai, siap-siap denda mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah menghantui. Paling sedikit, peserta mentoring harus mengeluarkan dana untuk menraktir makan anggota kelompok mentoring di restoran makan sepuasnya. Jadi, apa yang membuat kamu terdesak untuk memulai bisnis? Bisa jadi kita memiliki sejuta mimpi indah yang ingin kita capai. Itu bagus karena mengarahkan ke mana kita akan menuju. Tetapi kondisi terpaksa yang sering kali mendorong kita untuk bergerak mewujudkan mimpi-mimpi indah itu. Untitled-2.indd 86-87 8/15/2013 5:19:47 PM
  • 50. Jadi, apa yang membuat kepepet untuk memulai bisnis? 1. 2. 3. 4. 5. 6. Grow a spirit Pastikan kamu memiliki alasan yang kuat untuk terus membuat bisnismu maju. 89 Most Important Capital N amanya mahasiswa atau pelajar pasti identik sekali sama yang namanya hidup sederhana. Kalau cari makan, biasanya di tempat yang murah-murah. Begitu tahu tempat makan yang murah, rasanya bangga. Begitu pula kalau membeli buku atau alat-alat pelajaran, lebih suka yang murah-murah atau kalau bisa pinjam punya senior. Saat ada seminar pun, biasanya mereka memilih yang HTM-nya bisa disesuaikan dengan status mahasiswanya sehingga hanya perlu membayar 50% saja. Kesederhanaan ini pula yang sering banget dijadikan alasan ampuh kegalauan mahasiswa untuk memulai usaha. “Modalnya dari mana, dong? Gue bingung banget, nih, gimana cara mulai bisnisnya. Gue nggak punya modal.” Ini adalah alasan dan tameng paling ampuh yang dipakai mahasiswa yang galau memulai bisnis. Sehubungan dengan permodalan dalam berbisnis, saya teringat tweet Mas @Saptuari, pemiliki Kedai Digital di Yogyakarta. Suatu kali, beliau pernah nge-tweet khusus tentang permodalan bisnis. Sering kali kita beralasan tidak punya uang, tidak punya pengalaman, dan tidak punya apa pun saat mau memulai bisnis. Namun, beliau berpendapat bahwa hal-hal sekecil apa pun yang kita miliki sekarang justru sebenarnya merupakan modal kita! Yap, saya setuju sekali. Bayangkan saja, sekarang kita punya berbagai macam alat yang canggih dan keren. Kalau kamu punya smartphone yang bisa akses internet, itu bisa dikatakan sebagai modal. Begitu juga dengan laptop, teman-teman atau network di kampus, sahabat yang mendukung kamu, akses ke perpustakaan kampus, atau Untitled-2.indd 88-89 8/15/2013 5:19:48 PM
  • 51. 90 91 dosen yang available buat membimbing kamu. Eits, jangan lupa, akun Facebook dan Twitter yang kamu miliki pun bisa dikatakan sebagai modal. Lewat akun social media itulah kamu bisa memasarkan produk atau melakukan branding nantinya. Jadi, buat saya agak aneh jika mahasiswa sekarang masih berkutat di masalah modal karena sebenarnya akses dan modal yang kita miliki sekarang jauh lebih baik dibanding mahasiswa zaman dulu saat hendak berbisnis. “Oke Arry, tapi gue butuh fresh money!” Hehe.. Oke, deh. Memang modal uang itu sangat penting. Namun, yang lebih penting lagi bagaimana mengelola uang tersebut. Saya punya pengalaman seorang teman yang mendapat suntikan modal yang sangat besar tapi tidak pandai mengelolanya hingga akhirnya harus mengaku kalah bersaing dari teman saya yang mendapat modal lebih sedikit tapi dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dulu sewaktu saya mengumpulkan modal uang pertama kalinya, saya menabung sedikit demi sedikit. Waktu itu saya memberikan pengajaran privat untuk anak SMP dan SMA. Penghasilannya saya tabung. Saya juga mengikuti berbagai macam lomba baik tingkat nasional maupun internasional. Biasanya saya mendapatkan dana akomodasi, dan jika menang, uang hadiah dan uang akomodasinya saya tabung. Beberapa kali tulisan saya dimuat di media massa dan saya pun menabung uang hasil tulisan saya itu untuk modal usaha. Saya juga pernah mendapatkan beberapa beasiswa prestasi, sebagian saya sisihkan untuk dijadikan modal usaha. Ada berbagai macam cara mencari fresh money untuk menambah modal usaha kita. Kamu bisa mulai mencari uang dengan magang di suatu perusahaan, sekaligus belajar budaya bisnis di perusahaan tersebut.Siapatahubisakamumengadopsinyakebisniskamunantinya. Atau kalau mau cara yang lebih risk free, kamu bisa meminjam uang dari orangtua atau keluarga lainnya seperti om dan tante, tapi jangan lupa mengembalikannya ya, untuk menunjukkan kamu bisa mandiri dan bertanggung jawab di kemudian hari. Kamu juga bisa mencoba mempresentasikan prospek bisnis kamu ke dosen-dosen di kampus, siapa tahu ada yang mau menyumbangkan modalnya untuk kamu. Mantap, kan? Di samping modal materi yang harus kita siapkan untuk memulai bisnis, ada satu nasihat dari seorang pengusaha yang saya hormati, H. Nuzli Arismal yang akrab disapa Haji Alay, yang patut saya share di sini. Menurut beliau, dalam membangun usaha, yang paling ­penting Untitled-2.indd 90-91 8/15/2013 5:19:48 PM
  • 52. Check Your Capital Lingkari modal-modal yang sudah kamu miliki untuk memulai bisnis : Good Parents Mentor Great Books Courage Action Oriented Internet Seminar/Workshop Materials Fresh Money Trustworthy Parners Library Access Offce/Building Knowledge Great Ideas Social Media Accounts Cool Gadget 92 adalah ide. Saya sepakat dengan apa yang beliau katakan. Walau kita memiliki banyak modal berlimpah, ada modal utama di balik semua modal, yaitu kreativitas dan keberanian untuk melaksanakan ide yang kita miliki. Kreativitas dan keberanian, keduanya ada dalam diri setiap orang. Hanya sedikit orang yang melatih dan bisa mengeluarkannya. Melalui kreativitas, kita bisa memecahkan setiap masalah yang dihadapi. Saat berhenti karena tidak punya modal uang untuk mengembangkan usaha,makakreativitas yangakanmemunculkancara-carabagaimana kita mendapat uang, mulai dari benar-benar mencari, bahkan hingga meminjam. Saat kita merasa takut bahwa gagasan itu tidak berhasil, maka keberanianlah yang akan membuktikannya. Dua modal ini yang menurut saya sangat penting untuk dimiliki studentpreneur, tapi justru dua hal ini yang sering dilupakan. Jadi, sekarang kamu tahu kamu sudah punya modal, kan? Manfaatkan sebaik-baiknya! Untitled-2.indd 92-93 8/15/2013 5:19:49 PM