1. BAB II . KK2
SETTING ULANG PC & PERBAIKAN
2.1. Pemeriksaan PC Melalui Diagnosa Sistem
Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa.
Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :
a. POST (Power-On Self-Test)
b. Diagnosa umum (routine)
c. Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
2.2. POST
Kondisi dimana PC melakukan pengecekan fungsi-fungsi komponennya ini
disebut dengan POST (Power On Self Test). POST ini akan memberikan
peringatan kepada pengguna computer sehingga pengguna dapat mengetahui
masalah apa yang terjadi dan dapat melakukan perbaikan sehingga computer
dapat bekerja dengan baik. POST ini melakukan test terhadap Power supply,
BIOS beserta isinya, CMOS, pengecekan CPU, Timer, Kendali memori akses
langsung, memori bus dan memori module, pengecekan space memori sebesar
16KB (harus ada dan bisa dibaca dan ditulis) sebagai media untuk penyimpanan
kode POST, dan juga pengecekan I/O controller dan bus controller termasuk VGA
card yang terhubung dengan monitor. Apabila proses POST tadi tidak berhasil
dilalui berarti memang ada masalah dengan computer , dan biasanya computer
akan memberikan pesan kesalahan dalam proses POST sebagai berikut :
1. CPU dan monitor tidak menyala dan tidak terdengar bunyi beep berarti ada
masalah dengan Power Supply.
2. CPU hidup namum Monitor Mati dan tidak terdengar suara beep berarti ini
ada masalah dengan koneksi kabel dari VGA card ke Monitor.
3. CPU hidup namun monitor mati dan terdengar bunyi beep biasanya harus
disesuaikan dengan bunyi beep yang terdenger.
12
2. Post memungkinkan user untuk dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan
dan menemukan kesalahan sehinga dapat memperbaiki penyimpangan /
kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk
PC atau motherboard yang tersimpan didalam ROM tatu Flash ROM BIOS. Secara
umum proses danm prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk
motherboard sama. Terdapat beberapa yang menjadikan ciri dari produk
motherboard tertentu tetapi pada dasarnya tetap sama
2.3. Langkah-langkah POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan
langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan
menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem,
suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa :
pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya
masalah sewaktu POST dinyatakan :
a. Kode kesalahan : dua sampai lima digit angka
b. Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa
pesan yang menunjukkan problemnya)
c. Kode beep : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS
maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang
sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya
perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard. Pengujian semua
memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari
besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak
mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.
A. langkah-langkah POST adalah sebagai berikut :
1. Tes CPU : interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan
register internal
2. Test checksum ROM BIOS : pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil
checksum LSB harus nol.
13
3. 3. Tes Timer 1 : Timer 1 8253 diprogram pada operasi mode 2,
pengecekan pada akses dasar pencacah, pengecekan pada pencacah.
4. Tes DMAC : pengetesan pada semua saluran register alamat dan
register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1,
memulai siklus memori refresh.
5. Tes 16 KB DRAM : pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH,
55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
6. Inisialisasi Interrupt controller : control word dikirim untuk inisialisasi
mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
7. Tes Interrupt controller : seting dan pengesetan ulang register interupsi,
menempat-kan stack-stack kesalahan interupsi.
8. Inisialisasi Timer 0 : timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek
timer 0.
9. Tes CRT controller : inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek
sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si,
pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
10. Tes DRAM di atas 16KB : pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH,
55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan
ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
11. Tes Keyboard : cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek
penekanan kunci pada keyboard.
12. Tes Disk drive : cek semua card adapter disket dan disk drive yang
terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.
14
4. 2.4. Pesan Kesalahan Selama POST
1. Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara
beep, walaupun kursor mungkin nampak.
2. Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu
suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.
3. Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara
beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya.
4. Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode
kesalahan.
5. Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode
kesalahan.
6. Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang
menunjukkan kode kesalahan.
2.5. Troubleshooting motherboard
Gambar 2.1 Komponen MotherBoard
A. Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply,
floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung
melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan
berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-
15
5. kadang mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu
memecahkan masalah.
1. Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
2. Cek sambungan kabel keyboard.
3. Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
4. Cek konfigurasi setting CMOS
5. Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
6. Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot
I/O
7. Cek sambungan saklar reset
8. Cek posisi kunci keyboard
9. Cek semua IC yang terpasang
10. Cek disket boot di drive A
11. Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari
pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan
diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada
motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot
I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua
signal CPU terhubung ke slot I/O.
B. Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
a. Cek Power Supply
b. Cek level tegangan power supply pada slot I/O
Diagnosa
a. Apakah card utama tersambung dengan baik ?
b. Apakah kipas power supply berputar ?
c. Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power
supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki
power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
16
6. 2.6. Diagnosa MotherBoard
1. Cek Signal clock
2. Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin
slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
a. Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit
clock.
b. Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power
on reset dan kondisi saklar reset manual.
c. Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa semua
daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada
motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah
motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
1. Cek CPU dan DMA
2. Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe
atau osiloskope.
Diagnosa
a. Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek
motherboard bagian CPU
1. Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
2. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan
motherboard yang baru.
3. Cek Cek Keyboard
4. Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
5. Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada
jalur data keyboard
Diagnosa
Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur
motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut
dengan motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari
keyboard kerusakan ada pada keyboard.
17
7. 2.7. Troubleshooting power supply
Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1. Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada
soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal
power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat
kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
2. Untuk jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam,
semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol,
kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby.
Jika pin 14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka
kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan
memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan
voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati
0V ketika power dihidupkan.
3. Kemungkinan Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran
tidak stabil Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan keluaran +12V
drop Tidak ada tegangan keluaran +5V Tidak ada signal tegangan pada power
good
18
8. 2.8. Diagnosa Power Supply
Gambar 2.2. Komponen PSU
1. Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti
kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu hingga
hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
2. Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus
sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan
berikutnya.
3. Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
4. Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas
tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika
tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
5. Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika
baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.
6. Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik
(komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor,
kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.
7. Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator
elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
8. Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada
kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
19
9. 9. Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda
penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
10. Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian
power good berupa kerusakan kondensator
elektrolit/diode/transistor/resistor.
2.9. Troubleshooting Keyboard
Gambar 2.3. Komponen keyboard
1. Beberapa model keyboard, yaitu :
a. 83-Key PC Keyboard
b. 84-Key AT Keyboard
c. 84-Key Space-Saving Keyboard
d. 101-Key Keyboard
e. Other Keyboard Styles
2. Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal :
a. Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup kunci
b. Kode karakter dari setiap karakter penutup kunci
c. Kuncinya kode pembacaan
d. Angka desimal tempat kunci
3. Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
a. tersumbat kotoran
b. per atau plat saklarnya lemah
c. jalurnya putus
d. rusaknya chip yang ada didalamnya
Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara :
20
10. 1. menghindari masuk nya kotoran dan binatang ke keyboard
2. memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard Jika terjadi
gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
a. melepas penutup kunci
b. membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya
c. memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
d. menutup kembali penutup kunci seperti semula
2.10. Pemakaian Software Diagnostik
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA plus, PC
tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah
pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.
2.11. Mendiagnosa kerusakan CPU
1. CPU dan Monitor mati, tidak ada beep
a. Instalasi fidik ke tegangan listrik AC 110/220V
b. Power Supply
2. CPU hidup, Monitor Mati, Tidak ada beep
b. Instalasi kabel data dari VGA card ke monitor
3. CPU hidup, Monitor mati, ada beep
a. Diseuaikan dengan beep prosedur pada POST yang telah dilakukan
untuk memastikan bahwa unit power.
b. Supply dan monitor bekerja dengan baik. Jika tahap ini dapat dilewati
maka biaos mulai meneruskan POST selanjutnya
c. Adapun hasil dari POST selanjunya ditunjukkan dengan kode beep
apabila ditemukan permasalahan
d. Bunyi kode beep yang ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan.
4. Mati Total
a. Periksa power supply: Dalam keadaan kabel power di lepas dari power
supply, lepaskan socket kabel Atx1 yang terpasang pada Mainboard.
Setelah terlepas, pasangkan kembali kabel power,
21
11. sambungkan/shortkan kabel berwarna hijau dengan kabel berwarna
hitam, periksa apakah kipas di power supply berputar? Kalau berputar
berarti power supply bagus. Lepas kembali kabel sambungan tadi dan
pasang kembali kabel Atx1 ke motherboard. Periksa Jumper Clear CMOS,
apakah di posisi Clear atau Free, biasanya kalau motherboard baru,
posisi jumper CMOS ada pada posisi Clear.
b. Periksa IC Chipset dalam keadaan tersambung dan di Switch On, apakah
panasnya berlebih atau tidak, over heat berarti Chipset tersebut sudah
rusak. Untuk part IC CMOS sampai saat ini tidak dijual bebas. Periksa
juga apakah switch on nya berfungsi. Bongkar Motherboard tersebut
secara hati-hati, coba bersihkan pakai tiner, kalau bisa gunakan tiner
botol jangan yang di kaleng. Setelah bersih keringkan. Ganti IC regulator
yang terletak disekitar soket Power Atx di motherboard. Ganti Elko yang
kapasitasnya 1000 s/d 3300 uf / 10 Volt yang terletak disekitar soket
power Atx di motherboard. Hati-hati untuk bongkar pasang komponen
pastikan kabel power jangan tersambung ke listrik.
5. PC hidup Tapi tidak ada tampilan dilayar
a. coba perhatikan dan dengarkan apakah ada bunyi atau suara bip. Kalau
ada, kerusakan biasanya ada di processor, memory dan VGA.
Periksa Processor, coba pegang pendinginnya apakah panasnya berlebih
atau dingin? Kalau panas berlebih berarti kipas processor tidak bekerja
dengan baik maka ganti, tapi kalau dingin berarti processor tidak
bekerja alias rusak.
Periksa memory, biasanya kalau memory rusak terdengar suara bip pada
speaker sebanyak 3 kali. Dalam keadaan mati, cabut memory bersihkan
pinnya menggunakan penghapus pensil sampai bersih, kemudian pasang
kembali. Kalau masih rusak berarti ada salah satu IC nya yang rusak.
Periksa VGA Card, cabut VGA Card, dalam keadaan mati / off coba tekan,
ada kemungkinan kurang masuk atau coba bersihkan kaki / pin nya. Jika
VGA card menggunakan kipas, bersihkan kipas tersebut.
22
12. b. Kalau masih tidak tampil coba periksa jangan-jangan monitornya yang
tidak nyala, untuk memastikannya yang rusak monitor atau CPU, coba
tekan tuts Numlock pada keyboard, apakah lampu Numlock-nya nyala
atau tidak. Kalau nyala berarti kerusakan pada CPU. Yang menjadi
standar kalau memperbaiki Komputer, selalu membersihkannya dari
debu, apakah itu motherboard, memory, cdrom, floppy disk, dll, karena
hal tersebut sangat berpengaruh apa lagi kalau komputernya dalam
keadaan kotor / lama tidak dibersihkan. Tapi harus hati-hati dalam
pengerjaannya dan jangan terburu-buru.
6. Hang Dan Sering Mati / Merestart (Reset) Sendiri
a. Periksa Power Supply, coba pakai power supply yang lain apakah masih
me-restart sendiri atau hang. Kalau setelah diganti power supply
ternyata normal/ bagus, berarti power supply ada masalah. Ganti saja
karena kalaupun bisa diperbaiki sendiri kurang yakin apakah masih bisa
berfungsi dengan baik, karena power supply merupakan komponen
yang sangat vital. Apalagi untuk saat ini harga power supply sanggat
murah, sarankan ganti saja.
Periksa apakah ada virusnya, program anti virus harus selalu terpasang
dan aktifkan auto protect nya. biasa memakai Norton Anti virus.
harus sering meng-update antivirus karena bila ada virus varian baru,
anti virus akan mendetect sekaligus menghilangkan virusnya.
b. Pada saat hang dan ada pesan blue screen seperti “eror vxd at
address…”, biasanya ada masalah di memory. Bersihkan memory
tersebut seperti langkah diatas. Coba install ulang Windows. Kalau
masih hang / me-restart sendiri coba periksa di motherboard,
perhatikan perubahan fisik komponen terutama elko/kapasitor, yang
bentuknya bulat hitam ada tulisan kapasitasnya antara 1000 uf/10Volt
s/d 3300 uf/10 volt, biasanya terlihat, kalau yang rusak terlihat
kembung / bengkak dan mengeluarkan cairan atau karat. CMOS
23
13. Checksum Failure (Baterai Low).
2.12. Kode beep BIOS
1. Kode Beep AMI BIOS
a. satu beep pendek - DRAM gagal merefresh
b. dua beep pendek - Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity
[sistem memori]
c. tiga beep pendek - BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama.
d. empat beep pendek - Timer pada sistem gagal bekerja
e. lima beep pendek - Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor
f. enam beep pendek - Controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan
baik
g. tujuh beep pendek - Video Mode error
h. delapan beep pendek - Tes memori VGA gagal
i. sembilan beep pendek - Checksum error ROM BIOS bermasalah
j. sepuluh beep pendek - CMOS shutdown read/write mengalami errror
k. sebelas beep pendek - Chache memori error
l. 1 beep panjang 3 beep pendek - Conventional/Extended memori rusak
2. Kode Beep AWARD BIOS
a. satu beep pendek – PC dlam keadaan baik
b. satu beep panjang – Problem di memori
c. satu beep panjang dua beep pendek - kerusakan di modul DRAM parity
d. satu beep panjang tiga beep pendek – kerusakan di bagian VGA
e. Beep terus menerus, kerusakn pada modul memori atau memori video
3. Kode Beep IBM BIOS
a. Tidak ada beep - Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang
b. satu beep pendek - Normal POST dan PC dalam keadaan baik
c. Beep terus menerus - Power supply rusak, card monitor/RAM tidak
terpasang
d. Beep pendek berulang-ulang - Power supply rusak, card monitor/RAM tidak
terpasang
24
14. e. satu beep panjang 1 beep pendek - Masalah Motherboard
f. satu beep panjang 2 beep pendek - Masalah bagian VGA Card (mono)
g. satu beep panjang 3 beep pendek - Masalah bagian VGA Ccard (EGA).
h. tiga beep panjang - Keyboard error
i. satu beep, blank monitor - VGA card sirkuit
2.13. Gejala Dan Solusi Perbaikan Komputer
1. Hardisk
Gejala:
a. Sering muncul pesan error pada saat mencopy file seperti bad sectore.
b. Pada saat booting terdapat pesan “disk error, disk failure” setelah itu
terdapat pesan “press f1 to continue” bila menekan f1 berikutnya akan
muncul pesan “operating system not found”.
Diagnosa:
a. Terdapat banyak sebab terjadinya badsectore seperti voltase yang tidak
stabil yang menyebabkan putusnya arus secara tiba-tiba saat hardisk
membaca. Diagnosa menggunakan software Bad Sector Remover, HDD
Bad Sector Repair dsb.
b. Untuk mendiagnosa kerusakan bad sector phsyical, periksa kabel power
hdd dan kabel data yang terhubung dengan hdd secara langsung.
Cobalah utuk mencabut dan mengencangkan kembali kabel tersebut
dan ganti dengan kabel lain yang masih berfungsi baik. Bila tetap tidak
menyala cobalah bawa harddisk anda ke ahli recovery data untuk
menyelamatkan data anda sebelum membeli harddisk baru.
2. VGA CARD
Gejala:
a. Gambar menunjukkan bayangan / warna warni yang mengganggu
pemandangan (gejala awal)
b. PC menyala tapi monitor tidak ada gambar (lampu LED berkedip)
Diagnosa:
25
15. Cobalah untuk menyalakan PC anda, lalu lepas kabel yang menghubungkan
monitor dengan VGA anda. Umumnya kerusakan pada VGA dapat dikenali
apabila monitor tidak menyala pada saat kabel terhubung dan akan menyala
dengan tulisan “No Signal” pada saat kabel dilepaskan dari VGA.
3. Floppy Disk
Diagnosa:
a. Copy File selalu gagal ditengah (umumnya disebabkan oleh optik
CD/DVD/Floppy yang melemah)
b. Burning CD/DVD memakan waktu yang lebih lama atau gagal ditengah
jalan (gejala awal)
c. Tutup Cover CD/DVD ROM sulit terbuka.
d. Dapat membaca CD/DVD tapi tidak dapat mengkopi atau mengakses isi
CD/DVD. Biasannya komputer akan lama merespon bila file didalamnya
diklik.
Solusi:
a. Periksa kekencangan kabel yang terhubung pada hardware CD/DVD.
b. Periksa pada BIOS, apakah hardware CD/DVD ROM terbaca disana.
c. Bila tutup cover CD/DVD ROM mulai sulit terbuka, maka terjadi
kerusakan / aus pada roda karet yang menggerakkan tutup cover. Anda
dapat menggunakan benda runcing seperti peniti untuk menusuk lubang
kecil pada kanan bawah tutup cover untuk membukanya.
Gejala:
Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update keliru memilih versi Bios,
PC jadi tidak jalan bahkan tidak dapat masuk ke BIOS.
Troublesooting:
Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu
yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS
yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya tinggal
memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di
buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli
telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap
26
16. dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip
BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat lihat di buku manualnya.
Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau
terbalik Posisinya.
Gejala:
CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada
tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.
Troublesooting:
Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi
tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya
kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak
terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi
penyebabnya. Silahkan periksa masalah tersebut.
Gejala :
Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna
yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah,
sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan
konfigurasi Hardware harus di Set ulang.
Solusi :
Segera Ganti Batrainya
Gejala :
CPU yang sering Hang
Solusi :
Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk,
Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard
Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply
tidak stabil. Sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan
berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah
tersebut
Gejala:
27
17. Muncul pesan CMOS failure (Kerusakan pada baterai CMOS, ganti baterai
tersebut)
Solusi:
Setting tanggal, time dan konfigurasi lain di BIOS berubah (Setelah baterai
diganti, lakukan setting ulang pada BIOS).
Gejala:
Komputer sering tampil blue screen
Solusi:
Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari
Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan
blue screen yang ditampilkan.
Gejala:
Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu
lambat
Solusi:
Penyebab komputer prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space
hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan
space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.
2.14. Perbaikan Power Supply
Cara praktis untuk memperbaiki power supply komputer dapat di lakukan
sebagai berikut
1. Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa
rangkaian elektronik dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat lain. Bukalah
kotak power supply sambil memeriksa fisik komponen elektronik, barangkali
ada yang terbakar dapat diketahui.
2. Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE
tersebut dari soketnya dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan ohm-
meter pada posisi X1. Jarum ohm-meter harus menunjukkan nilai sekitar 0 ohm,
yang berarti FUSE tersebut masih baik. Jika ohm-meter menunjukkan angka
28
18. yang tak terhingga, berarti FUSE sudah putus, harus diganti baru. Jangan
melakukan sambungan kawat pada FUSE yang sudah putus, karena batas arus
lelehnya mungkin akan menjadi lebih besar dan akan menyebabkan kerusakan
bagian lain.
3. FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga tidak dapat mengeluarkan
tegangan DC, maka lanjutkan dengan memeriksa transistor power switching
2SC3039 (dua buah) yang bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM.
Lepaskan dua transisitor 2SC3039 tersebut dari PCB dan lakukan pemeriksaan
kondisi masing-masing dengan multimeter. Bila salah satu transistor rusak
untuk menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan transistor baru, agar
karakteristiknya terjamin dan simetris, ketidakseimbangan karateristik dua
transistor ini menyebabkan gangguan stabilitas tegangan DC yang dikeluarkan
power supply.
4. Lepaskan diode brigde atau empat buah diode perata yang langsung
meratakan arus listrik AC pada bagian masukkan, periksalah kondisi diode ini
dengan multimeter. Kadang sering terjadi salah satu diode-nya bocor atau
hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut masuk ke rangkaian switching
dan melumpuhkan power supply secara keseluruhan transistor power akan ikut
rusak, terbakar. Bahkan jika tingkat kebocoran diode ini ini sangat besar, maka
trafo switching akan meleleh, kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat,
kerusakan ini yang paling fatal.
5. Periksa juga transistor pembangkit pulsa "power on reset", juga kapasisitor
dan resistor yang terdapat pada rangkaian basis transistor tersebut. Jika
rangkaian transistor ini bekerja dengan baik, maka seluruh hasil regulasi
tegangan DC akan di reset oleh pembangkit PWM dan akibatnya power supply
tidak mengeluarkan DC sama sekali. Gantilah transistor baru jika dari
pengetesan transistor POR ini ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di
test akan kering, nilainya berubah, maka harus di ganti baru dengan nilai yang
persis sama dengan sebelumnya.
6. Karena Power Supply komputer umunya bekerja dengan temperatur yang
lebih tinggi dari suhu ruangan, maka ada kemungkinan karena panas yang
29
19. berlebihan menyebabkan solderan kaki-kaki komponen atau kabel-kabel ada
yang terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB Power Supply, lebih bagus
lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder ulang dengan
timah yang lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga hubungan kabel atau kaki
komponen yang mungkin longgar dapat di jamin bersambung kembali dan
umumnya power supply akan dapat bekerja normal kembali.
7. Komponen aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan dengan
multimeter adalah ICTL494 yang bertugas sebagai pembangkit PWM untuk
mengendalikan transistor power switching bekerja. IC ini hanya di test dengan
membandingkan terhadap IC yang normal pada power supply yang lain yang
sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak dengan IC pembanding yang
masih bagus.
8. Bila proses pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak sudah
dilakukan secara keseluruhan, maka cobalah power supply dihidupkan dengan
memasang beban berupa disk drine saja. Periksalah apakah kipasnya berputar,
ukur tegangan kabel yang berwarna kuning (+12), merah (+5), biru (-5), biru (-
12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam (ground). Bila parameter
tegangan pada kabel-kabel tersebut sudah benar, matikan power supply dan
gantilah bebannya dengan motherboard atau beban lengkap seperti semula,
cobalah sekali lagi.
30