SlideShare a Scribd company logo
SISTEM PERNAPASAN
 Bernapas adalah salah satu ciri makhluk hidup.
 Bernapas merupakan upaya makhluk hidup untu
k untuk memasukkan gas oksigen ke dalam tub
uh dan mengeluarkan karbondioksida ke luar tu
buh
 Bernapas adalah proses pertukaran gas antara m
akhluk hidup dengan lingkungannya.
 Respirasi adalah proses penggunaan oksigen dal
am pembakaran makanan untuk menghasilkan e
nergi.
 Peristiwa pembakaran zat makanan di dalam tu
buh dengan oksigen disebut oksidasi biologi ata
u respirasi aerob.
Sistem Pernafasan pada Hewan
 Pernafasan Amoeba atau Paramecium dilakukan
melalui seluruh permukaan selnya
 Oksigen dan karbondioksida masuk dan keluar m
elalui membran sel secara difusi
 Pada Porifera, udara pernafasan dipertukarkan la
ngsung oleh sel-sel permukaan tubuh atau oleh s
el-sel leher yang bersentuhan dengan air
 Coelenterata memiliki alat bantu pernafasan beru
pa lekukan-lekukan lapisan gastrodermal yang b
erada di bawah mulut yang disebut sifonoglifa
 Pada Coelenterata, udara perna
fasan dipertukarkan langsung o
leh sel-sel permukaan tubuh at
au sel sifonoglifa yang bersent
uhan dengan air
 Pada cacing pipih, misalnya Pl
anaria, pernafasan terjadi di se
luruh permukaan tubuh melalui
difusi
 Pada cacing tanah, pernafasan
dilakukan melalui permukaan
kulit yang dibasahi cairan muk
us
bekicot
Bilvavia
• Molusca yang hidup
di darat atau di air be
rnafas dengan paru-p
aru (pulmo) digolon
gkan ordo Pulmonat
a, contoh bekicot
• Molusca yang hidup
di air yakni kelas Bi
lvavia bernafas deng
an insang
 Hewan-hewan echinodermata, misalnya bulu
babi, mentimun laut bernafas menggunakan i
nsang dermal atau insang kulit.
 Arthropoda yang hidup di air, misalnya Crust
acea bernafas dengan insang.
 Arthropoda yang hidup di darat, misalnya ins
ecta, Myriapoda, Arachnida bernafas dengan
paru-paru buku atau dengan trakea.
 Trakea adalah saluran-saluran udara yang ber
guna untuk mengedarkan oksigen ke seluruh t
ubuh.
 Paru-paru buku adalah alat pernafasan yang memp
unyai struktur bertumpuk yang bentuknya mirip bu
ku.
 Lubang-lubang pernafasan di kedua sisi tubuh sera
ngga dinamakan stigma atau spirakel.
 Pada serangga yang hidup di air, misalnya nimfa, te
rdapat trakea insang.
Ikan (Pisces)
 Ikan bernafas dengan insang yang terdapat pada sisi kiri d
an kanan kepala
 Ikan yang bertulang sejati, misalnya ikan mas memiliki tu
tup insang atau operkulum
 Ikan bertulang rawan misalnya ikan pari tidak memiliki o
perkulum
 Insang mempunyai lembaran-lembaran halus yang banya
k mengandung pembuluh-pembuluh kapiler darah
Amphibia (Katak)
 Alat pernafasan katak berupa
:
1. Insang luar dan insang dalam
ketika masih larva
2. Paru-paru, kulit, dan selaput
kulit di rongga mulut, ketika
katak telah dewasa
 Katak mempunyai dua paru-paru yakni paru-paru kanan
dan kiri
 Paru-paru berupa gelembung-gelembung alveolus yang
berdinding tipis dan banyak mengandung kapiler darah
Reptilia
 Pada umumnya hewan kelas Reptilia bernafas dengan pa
ru-paru.
 Pengambilan oksigen pada kura-kura dan penyu selain d
engan paru-paru juga dibantu oleh lapisan kulit tipis den
gan banyak kapiler darah yang ada disekitar kloaka.
 Pada reptil, umumnya udara luar masuk melalui lubang h
idung, trakea, bronkus, paru-paru.
Burung
 Alat pernafasan burung terdiri atas lubang hidung,
trakea, bronkus dan paru-paru.
 Burung memiliki alat bantu pernafasan yang berh
ubungan dengan paru-paru yaitu kantung udara.
 Kantung udara pada burung umumnya berjumlah
sembilan, yaitu dua buah kantung udara leher, seb
uah kantung udara antar tulang selangka, dua buah
kantung udara dada depan, dua buah kantung udar
a dada belakang, dua buah kantung udara perut.
 Kegunaan kantung udara adalah
1. membantu pernafasaan waktu terbang,
2. membantu membesarkan ruang siring sehingga dap
at memperbesar suara,
3. menyelubungi alat-alat dalam rongga tubuh sehingg
a tidak kedinginan,
4. membantu mencegah hilangnya panas badan yang t
erlalu besar
 Pada bagian bawah trakea yaitu pada percabangan t
enggorokan terdapat alat suara atau siring
 Siring memiliki selaput yang akan bergetar dan men
ghasilkan bunyi jika dilewati udara
Sistem Pernafasan Manu
sia
Hidung
 Hidung merupakan temp
at pertama yang dilalui u
dara dari luar.
 Di dalam rongga hidung
terdapat rambut dan sela
put lendir, yang berguna
untuk menyaring udara,
mengatur suhu udara ya
ng masuk ke paru-paru,
dan mengatur kelembaba
n udara.
Pangkal Tenggorok (Laring)
 Setelah melewati hidung, udara masuk
ke faring.
 Faring adalah hulu kerongkongan.
 Faring merupakan persimpangan antar
a rongga mulut ke kerongkongan deng
an rongga hidung ke tenggorokan. Dar
i pangkal tenggorokan (laring) udara
masuk ke batang tenggorokan (trakea).
 Ada suatu katup penutup rongga hidun
g yang disebut anak tekak yang menut
up jika sedang menelan makanan
 Laring terdiri atas kepingan tulang raw
an yang membentuk jakun. Laring dap
at ditutup oleh katup epiglotis.
Batang Tenggorok (Trakea)
 Trakea terletak di daerah leher,
di muka kerongkongan.
 Trakea merupakan pipa yang t
erdiri dari gelang-gelang tulan
g rawan dengan panjang ±10c
m.
 Dinding dalam trakea dilapisi s
elaput lendir dan sel-sel beram
but getar.
 Rambut getar berfungsi untuk
menolak debu atau benda-bend
a asing yang masuk bersama u
dara. Akibat tolakan secara pa
ksa maka kita akan batuk atau
bersin.
Cabang Batang Tenggorok (Bronkus)
 Bronkus bercabang menjadi 2 yait
u bronkus kiri dan kanan.
 Kedua cabang bronkus menuju ke
paru-paru.
 Di dalam paru-paru, bronkus mem
bentuk cabang-cabang lagi yang di
sebut bronkiolus.
 Bronkus kanan bercabang menjadi
3 bronkiolus, sedangkan bronkus k
iri bercabang menjadi 2 bronkiolus
.
 Bronkiolus bercabang-cabang lagi
membentuk pembuluh-pembuluh y
ang halus. Cabang-cabang yang ter
halus dinamakan alveolus.
Paru-paru
 Paru-paru berupa kumpulan alveolus.
 Jumlah alveolus ±300 juta buah dengan luas permukaan se
luruhnya ±80m2 (sama dengan 100 kali luas permukaan tu
buh). Dinding alveousi mengandung kapiler-kapiler darah
sebagai tempat difusi oksigen ke dalam darah.
 Paru-paru terletak di rongga dada tepatnya di atas sekat di
afragma.
 Diafragma adalah sekat rongga badan, yang membatasi ro
ngga dada dan rongga perut.
 Paru-paru terdiri dua bagian yaitu paru-paru kanan dengan
3 gelambir dan paru-paru kiri dengan 2 gelambir.
 Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru (pleura).
 Udara yang masuk ke dalam tubuh bermacam-ma
cam tergantung besar kecilnya paru-paru, kekuata
n bernapas, dan cara bernapas.
 Orang dewasa bernapas secara biasa dengan men
geluarkan dan memasukan udara sebanyak 0,5 lit
er. Udara sebanyak ini disebut udara pernapasan a
tau udara tidal.
 Udara yang dapat masuk ke dalam paru-paru setel
ah kalian menarik napas secara biasa disebut udar
a komplementer.
 Volume udara komplementer pada orang dewasa
adalah 1,5 liter.
 Udara yang dapat dikeluarkan kuat-kuat disebut u
dara suplementer. Volume udara suplementer pada
orang dewasa adalah 2 liter.
 Apabila kalian menarik napas sedalam-dalamnya
dan menghembuskan sekuat-kuatnya, volume yan
g masuk dan keluar sebanyak lebih kurang 3,8-4 li
ter. Volume udara ini disebut kapasitas vital paru-
paru.
 Jumlah volume udara dalam paru-paru ± 5 liter, di
mana 1,2 liternya tetap tinggal di dalam paru-paru.
Volume udara ini disebut udara residu.
Proses Pernafasan
 Proses pernapasan terdiri dari dua kegiatan, yai
tu menghirup udara pernapasan (inspirasi) dan
menghembuskan udara pernapasan (ekspirasi).
 Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kem
bang kempisnya paru-paru, pernapasan dibeda
kan menjadi 2 yaitu pernapasan dada dan pern
apasan perut.
Pernapasan Dada
 Pernapasan dada terjadi karena gerakan otot-otot a
ntartulang rusuk.
 Jika otot antartulang rusuk berkontraksi, maka tula
ng rusuk terangkat.
 Akibatnya volume rongga dada membesar, dan pa
ru-paru mengembang.
 Pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara
di dalam paru-paru lebih rendah daripada tekanan
udara lingkungan, sehingga udara masuk kedalam
paru-paru (inspirasi).
 Ketika otot antartulang rusuk relaksasi, tulan
g rusuk turun.
 Akibatnya rongga dada menyempit dan paru
-paru mengempis.
 Pada saat paru-paru mengempis, tekanan uda
ra di dalam paru-paru lebih tinggi daripada t
ekanan udara di lingkungan, sehingga udara
keluar dari paru-paru (ekspirasi).
Pernapasan Dada
Inspirasi Ekspirasi
Pernapasan Perut
 Pernapasan perut terjadi karena gerakan diafragma
.
 Jika otot diafragma berkontraksi, maka diafragma
akan bergerak turun.
 Akibatnya rongga dada membesar, dan paru-paru
mengembang sehingga perut mengembung.
 Karena paru-paru mengembang, maka tekanan ud
ara di dalam paru-paru turun dan udara masuk ke
dalam paru-paru (inspirasi).
 Ketika otot diafragma relaksasi, diafragma ke
mbali ke keadaan semula (cembung melengk
ung keatas).
 Akibatnya rongga dada menyempit, dan paru-
paru mengempis sehingga udara keluar dari p
aru-paru (ekspirasi).
 Pernapasan perut terjadi terutama pada saat ti
dur.
 Pada waktu bernapas, komposisi udara yang
masuk dan udara yang keluar dari paru-paru a
dalah berbeda.
Pernapasan Perut
Frekuensi Pernafasan
 Frekuensi pernafasan dipengaruhi oleh:
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Suhu Tubuh
4. Posisi Tubuh
5. Kegiatan atau Aktivitas Tubuh
 Irama pernafasan diatur oleh pusat pernafasan ya
ng ada di otak, yang mengeloh implus saraf dari r
eseptor dalam pembuluh darah
Tabel. Komposisi udara keluar masuk paru-paru
Gas
Udara luar sebel
um masuk paru-
paru (%)
Udara yang kel
uar dari paru-p
aru (%)
Nitrogen (N2) 79,07 79,8
Oksigen (O2) 20,9 14,6
Karbondioksida (
CO2)
0,03 5,6
Gas
Udara Atmosfer Udara alveolus
Udara di
darah art
eri
Udara d
i darah
vena
% mmHg % mmHg mmHg mmHg
O2 20,94 159,1 14,2 101 100 40
CO2 0,04 0,3 5,5 39 40 46
N2 79,02 600,6 80,3 573 573
573
Jum-
lah
100,0 760,0 100,0 713 713 659
Tabel Komposisi udara pernafasan dan tekanan parsialnya di masing-m
asing bagian
Proses pertukaran Oksigen (O2) dan Kar
bondioksida (CO2)
 Faktor-faktor yang menentukan difusi gas respira
si melintasi membran alveolus dan kapiler darah
adalah:
1. Tekanan parsial gas tergantung pada persentaseny
a dalam seluruh bagian udara; semakin tinggi tek
anan parsial, semakin cepat proses difusi berlangs
ung
2. Permeabilitas epitel membran respirasi; semakin
permeabel membran, semakin cepat proses difusi
3. Luas permukaan epitel/ memb
ran respirasi; semakin luas, pr
oses difusi semakin cepat
4. Kecepatan sirkulasi darah di p
aru-paru/ insang; semakin cep
at peredaran darah, proses difu
si semakin cepat
5. Kecepatan reaksi kimia yang t
erjadi di dalam darah; semakin
cepat reaksi, proses difusi sem
akin cepat
MODEL PERTUKARAN GAS
Pertukaran udara dalam alveolus
Pemanfaatan Oksigen untuk R
espirasi Dalam Tubuh
 Oksigen digunakan oleh tubuh untuk pembaka
ran bahan makanan di dalam sel tubuh. Proses
pembakaran ini disebut oksidasi biologi
 Proses oksidasi dapat ditulis sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O + 38 ATP
Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Pernap
asan
 Rhenitis allergica  radang pada selaput hidung k
arena alergi debu, bulu,dll.
 Sinusitis  radang pada sinus
 Polyp hidung  spt. Tumor semi transparan di dal
am hidung, penyebabnya alergi.
 Pendarahan hidung (mimisan) pembuluh darah h
idung pecah, karena tekanan darah tinggi.
 Tonsilitis (radang amandel) radang pada jar. Lim
foid kecil di belakang mulut.
 Adenoid radang pada jar. Limfoid kecil di bela
kang langit-langit.
 Radang tonsil dan adenoid menyebabkan kesan w
ajah bodoh (wajah adenoid).
 Asma  otot polos saluran pernapasan berkontra
ksi sehingga pelebarannya terganggu.
 Asidosis  darah terlalu asam.
 Asfiksi  darah kekurangan Oksigen sehingga tu
buh membiru.
 Flek dalam paru-paru- karena nikotin rokok.
- karena polusi - de
bu/jelaga.
 Laringitis  radang pada laring/ pangkal tenggorok.
Terinfeksi kuman Corynebacterium diphteriae  merusak p
ita suara  kadang dibuatkan lubang pada trakea  trakeot
omi.
 Bronkitis  radang pada bronkus
 Pleuritis  radang pada selaput paru-paru
 Radang pada alveolus:
- Pneumonia  karena infeksi kuman Diplococcus
pneumonia
- Tuberkulosis  kerena infeksi kuman Myxobacterium
tuberculosis.
Pencegahan: vaksin BCG.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to BAB 7 SISTEM PERNAPASAN.pptx

sistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptxsistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptx
elvin778761
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
Mutia Nurulita
 
Sistem Respirasi
Sistem Respirasi Sistem Respirasi
Sistem Respirasi
SITISULFIABIRA
 
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASANBIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
dikiiiey
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem Respirasi - Dhea Budiman
Sistem Respirasi - Dhea BudimanSistem Respirasi - Dhea Budiman
Sistem Respirasi - Dhea Budiman
Dhea Budiman
 
Yang betul
Yang betulYang betul
Yang betulmoharifw
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
tita_chubie
 
Sistem pernafasan
Sistem pernafasan Sistem pernafasan
Sistem pernafasan
Anka Rahmi Utami
 
sistem pernapasan
sistem pernapasansistem pernapasan
sistem pernapasan
Fikri Irfandi
 
Sarah depita sistem pernafasan manusia
Sarah depita  sistem pernafasan manusiaSarah depita  sistem pernafasan manusia
Sarah depita sistem pernafasan manusia
Sharah Sharah
 
Sarah depita sistem pernafasan manusia
Sarah depita  sistem pernafasan manusiaSarah depita  sistem pernafasan manusia
Sarah depita sistem pernafasan manusia
Sharah Sharah
 
Materi sistem pernafasan manusia
Materi sistem pernafasan manusiaMateri sistem pernafasan manusia
Materi sistem pernafasan manusia
Sharah Sharah
 
Sarah depita sistem pernafasan manusia
Sarah depita  sistem pernafasan manusiaSarah depita  sistem pernafasan manusia
Sarah depita sistem pernafasan manusia
Sharah Sharah
 
ppt-pbab.pptx
ppt-pbab.pptxppt-pbab.pptx
ppt-pbab.pptx
wijayati1
 
Biologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
Biologi sistem pernapasan Manusia dan HewanBiologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
Biologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
abdullah al- baitsu tenri pada
 
Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
azzahrafatima
 
sistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewansistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewan
dewi munisa
 

Similar to BAB 7 SISTEM PERNAPASAN.pptx (20)

sistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptxsistem pernapasan.pptx
sistem pernapasan.pptx
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem Respirasi
Sistem Respirasi Sistem Respirasi
Sistem Respirasi
 
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASANBIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Sistem Respirasi - Dhea Budiman
Sistem Respirasi - Dhea BudimanSistem Respirasi - Dhea Budiman
Sistem Respirasi - Dhea Budiman
 
Yang betul
Yang betulYang betul
Yang betul
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
 
Sistem pernafasan
Sistem pernafasan Sistem pernafasan
Sistem pernafasan
 
sistem pernapasan
sistem pernapasansistem pernapasan
sistem pernapasan
 
Sarah depita sistem pernafasan manusia
Sarah depita  sistem pernafasan manusiaSarah depita  sistem pernafasan manusia
Sarah depita sistem pernafasan manusia
 
Sarah depita sistem pernafasan manusia
Sarah depita  sistem pernafasan manusiaSarah depita  sistem pernafasan manusia
Sarah depita sistem pernafasan manusia
 
Materi sistem pernafasan manusia
Materi sistem pernafasan manusiaMateri sistem pernafasan manusia
Materi sistem pernafasan manusia
 
Sarah depita sistem pernafasan manusia
Sarah depita  sistem pernafasan manusiaSarah depita  sistem pernafasan manusia
Sarah depita sistem pernafasan manusia
 
ppt-pbab.pptx
ppt-pbab.pptxppt-pbab.pptx
ppt-pbab.pptx
 
Biologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
Biologi sistem pernapasan Manusia dan HewanBiologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
Biologi sistem pernapasan Manusia dan Hewan
 
Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
sistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewansistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewan
 

Recently uploaded

POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 

Recently uploaded (20)

POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 

BAB 7 SISTEM PERNAPASAN.pptx

  • 2.  Bernapas adalah salah satu ciri makhluk hidup.  Bernapas merupakan upaya makhluk hidup untu k untuk memasukkan gas oksigen ke dalam tub uh dan mengeluarkan karbondioksida ke luar tu buh  Bernapas adalah proses pertukaran gas antara m akhluk hidup dengan lingkungannya.  Respirasi adalah proses penggunaan oksigen dal am pembakaran makanan untuk menghasilkan e nergi.  Peristiwa pembakaran zat makanan di dalam tu buh dengan oksigen disebut oksidasi biologi ata u respirasi aerob.
  • 3. Sistem Pernafasan pada Hewan  Pernafasan Amoeba atau Paramecium dilakukan melalui seluruh permukaan selnya  Oksigen dan karbondioksida masuk dan keluar m elalui membran sel secara difusi  Pada Porifera, udara pernafasan dipertukarkan la ngsung oleh sel-sel permukaan tubuh atau oleh s el-sel leher yang bersentuhan dengan air  Coelenterata memiliki alat bantu pernafasan beru pa lekukan-lekukan lapisan gastrodermal yang b erada di bawah mulut yang disebut sifonoglifa
  • 4.  Pada Coelenterata, udara perna fasan dipertukarkan langsung o leh sel-sel permukaan tubuh at au sel sifonoglifa yang bersent uhan dengan air  Pada cacing pipih, misalnya Pl anaria, pernafasan terjadi di se luruh permukaan tubuh melalui difusi  Pada cacing tanah, pernafasan dilakukan melalui permukaan kulit yang dibasahi cairan muk us
  • 5. bekicot Bilvavia • Molusca yang hidup di darat atau di air be rnafas dengan paru-p aru (pulmo) digolon gkan ordo Pulmonat a, contoh bekicot • Molusca yang hidup di air yakni kelas Bi lvavia bernafas deng an insang
  • 6.  Hewan-hewan echinodermata, misalnya bulu babi, mentimun laut bernafas menggunakan i nsang dermal atau insang kulit.  Arthropoda yang hidup di air, misalnya Crust acea bernafas dengan insang.  Arthropoda yang hidup di darat, misalnya ins ecta, Myriapoda, Arachnida bernafas dengan paru-paru buku atau dengan trakea.  Trakea adalah saluran-saluran udara yang ber guna untuk mengedarkan oksigen ke seluruh t ubuh.
  • 7.  Paru-paru buku adalah alat pernafasan yang memp unyai struktur bertumpuk yang bentuknya mirip bu ku.  Lubang-lubang pernafasan di kedua sisi tubuh sera ngga dinamakan stigma atau spirakel.  Pada serangga yang hidup di air, misalnya nimfa, te rdapat trakea insang.
  • 8.
  • 9. Ikan (Pisces)  Ikan bernafas dengan insang yang terdapat pada sisi kiri d an kanan kepala  Ikan yang bertulang sejati, misalnya ikan mas memiliki tu tup insang atau operkulum  Ikan bertulang rawan misalnya ikan pari tidak memiliki o perkulum  Insang mempunyai lembaran-lembaran halus yang banya k mengandung pembuluh-pembuluh kapiler darah
  • 10. Amphibia (Katak)  Alat pernafasan katak berupa : 1. Insang luar dan insang dalam ketika masih larva 2. Paru-paru, kulit, dan selaput kulit di rongga mulut, ketika katak telah dewasa  Katak mempunyai dua paru-paru yakni paru-paru kanan dan kiri  Paru-paru berupa gelembung-gelembung alveolus yang berdinding tipis dan banyak mengandung kapiler darah
  • 11. Reptilia  Pada umumnya hewan kelas Reptilia bernafas dengan pa ru-paru.  Pengambilan oksigen pada kura-kura dan penyu selain d engan paru-paru juga dibantu oleh lapisan kulit tipis den gan banyak kapiler darah yang ada disekitar kloaka.  Pada reptil, umumnya udara luar masuk melalui lubang h idung, trakea, bronkus, paru-paru.
  • 12. Burung  Alat pernafasan burung terdiri atas lubang hidung, trakea, bronkus dan paru-paru.  Burung memiliki alat bantu pernafasan yang berh ubungan dengan paru-paru yaitu kantung udara.  Kantung udara pada burung umumnya berjumlah sembilan, yaitu dua buah kantung udara leher, seb uah kantung udara antar tulang selangka, dua buah kantung udara dada depan, dua buah kantung udar a dada belakang, dua buah kantung udara perut.
  • 13.
  • 14.  Kegunaan kantung udara adalah 1. membantu pernafasaan waktu terbang, 2. membantu membesarkan ruang siring sehingga dap at memperbesar suara, 3. menyelubungi alat-alat dalam rongga tubuh sehingg a tidak kedinginan, 4. membantu mencegah hilangnya panas badan yang t erlalu besar  Pada bagian bawah trakea yaitu pada percabangan t enggorokan terdapat alat suara atau siring  Siring memiliki selaput yang akan bergetar dan men ghasilkan bunyi jika dilewati udara
  • 16. Hidung  Hidung merupakan temp at pertama yang dilalui u dara dari luar.  Di dalam rongga hidung terdapat rambut dan sela put lendir, yang berguna untuk menyaring udara, mengatur suhu udara ya ng masuk ke paru-paru, dan mengatur kelembaba n udara.
  • 17. Pangkal Tenggorok (Laring)  Setelah melewati hidung, udara masuk ke faring.  Faring adalah hulu kerongkongan.  Faring merupakan persimpangan antar a rongga mulut ke kerongkongan deng an rongga hidung ke tenggorokan. Dar i pangkal tenggorokan (laring) udara masuk ke batang tenggorokan (trakea).  Ada suatu katup penutup rongga hidun g yang disebut anak tekak yang menut up jika sedang menelan makanan  Laring terdiri atas kepingan tulang raw an yang membentuk jakun. Laring dap at ditutup oleh katup epiglotis.
  • 18. Batang Tenggorok (Trakea)  Trakea terletak di daerah leher, di muka kerongkongan.  Trakea merupakan pipa yang t erdiri dari gelang-gelang tulan g rawan dengan panjang ±10c m.  Dinding dalam trakea dilapisi s elaput lendir dan sel-sel beram but getar.  Rambut getar berfungsi untuk menolak debu atau benda-bend a asing yang masuk bersama u dara. Akibat tolakan secara pa ksa maka kita akan batuk atau bersin.
  • 19. Cabang Batang Tenggorok (Bronkus)  Bronkus bercabang menjadi 2 yait u bronkus kiri dan kanan.  Kedua cabang bronkus menuju ke paru-paru.  Di dalam paru-paru, bronkus mem bentuk cabang-cabang lagi yang di sebut bronkiolus.  Bronkus kanan bercabang menjadi 3 bronkiolus, sedangkan bronkus k iri bercabang menjadi 2 bronkiolus .  Bronkiolus bercabang-cabang lagi membentuk pembuluh-pembuluh y ang halus. Cabang-cabang yang ter halus dinamakan alveolus.
  • 20. Paru-paru  Paru-paru berupa kumpulan alveolus.  Jumlah alveolus ±300 juta buah dengan luas permukaan se luruhnya ±80m2 (sama dengan 100 kali luas permukaan tu buh). Dinding alveousi mengandung kapiler-kapiler darah sebagai tempat difusi oksigen ke dalam darah.  Paru-paru terletak di rongga dada tepatnya di atas sekat di afragma.  Diafragma adalah sekat rongga badan, yang membatasi ro ngga dada dan rongga perut.  Paru-paru terdiri dua bagian yaitu paru-paru kanan dengan 3 gelambir dan paru-paru kiri dengan 2 gelambir.  Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru (pleura).
  • 21.
  • 22.  Udara yang masuk ke dalam tubuh bermacam-ma cam tergantung besar kecilnya paru-paru, kekuata n bernapas, dan cara bernapas.  Orang dewasa bernapas secara biasa dengan men geluarkan dan memasukan udara sebanyak 0,5 lit er. Udara sebanyak ini disebut udara pernapasan a tau udara tidal.  Udara yang dapat masuk ke dalam paru-paru setel ah kalian menarik napas secara biasa disebut udar a komplementer.  Volume udara komplementer pada orang dewasa adalah 1,5 liter.
  • 23.  Udara yang dapat dikeluarkan kuat-kuat disebut u dara suplementer. Volume udara suplementer pada orang dewasa adalah 2 liter.  Apabila kalian menarik napas sedalam-dalamnya dan menghembuskan sekuat-kuatnya, volume yan g masuk dan keluar sebanyak lebih kurang 3,8-4 li ter. Volume udara ini disebut kapasitas vital paru- paru.  Jumlah volume udara dalam paru-paru ± 5 liter, di mana 1,2 liternya tetap tinggal di dalam paru-paru. Volume udara ini disebut udara residu.
  • 24. Proses Pernafasan  Proses pernapasan terdiri dari dua kegiatan, yai tu menghirup udara pernapasan (inspirasi) dan menghembuskan udara pernapasan (ekspirasi).  Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kem bang kempisnya paru-paru, pernapasan dibeda kan menjadi 2 yaitu pernapasan dada dan pern apasan perut.
  • 25. Pernapasan Dada  Pernapasan dada terjadi karena gerakan otot-otot a ntartulang rusuk.  Jika otot antartulang rusuk berkontraksi, maka tula ng rusuk terangkat.  Akibatnya volume rongga dada membesar, dan pa ru-paru mengembang.  Pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara di dalam paru-paru lebih rendah daripada tekanan udara lingkungan, sehingga udara masuk kedalam paru-paru (inspirasi).
  • 26.  Ketika otot antartulang rusuk relaksasi, tulan g rusuk turun.  Akibatnya rongga dada menyempit dan paru -paru mengempis.  Pada saat paru-paru mengempis, tekanan uda ra di dalam paru-paru lebih tinggi daripada t ekanan udara di lingkungan, sehingga udara keluar dari paru-paru (ekspirasi).
  • 28. Pernapasan Perut  Pernapasan perut terjadi karena gerakan diafragma .  Jika otot diafragma berkontraksi, maka diafragma akan bergerak turun.  Akibatnya rongga dada membesar, dan paru-paru mengembang sehingga perut mengembung.  Karena paru-paru mengembang, maka tekanan ud ara di dalam paru-paru turun dan udara masuk ke dalam paru-paru (inspirasi).
  • 29.  Ketika otot diafragma relaksasi, diafragma ke mbali ke keadaan semula (cembung melengk ung keatas).  Akibatnya rongga dada menyempit, dan paru- paru mengempis sehingga udara keluar dari p aru-paru (ekspirasi).  Pernapasan perut terjadi terutama pada saat ti dur.  Pada waktu bernapas, komposisi udara yang masuk dan udara yang keluar dari paru-paru a dalah berbeda.
  • 31. Frekuensi Pernafasan  Frekuensi pernafasan dipengaruhi oleh: 1. Umur 2. Jenis Kelamin 3. Suhu Tubuh 4. Posisi Tubuh 5. Kegiatan atau Aktivitas Tubuh  Irama pernafasan diatur oleh pusat pernafasan ya ng ada di otak, yang mengeloh implus saraf dari r eseptor dalam pembuluh darah
  • 32. Tabel. Komposisi udara keluar masuk paru-paru Gas Udara luar sebel um masuk paru- paru (%) Udara yang kel uar dari paru-p aru (%) Nitrogen (N2) 79,07 79,8 Oksigen (O2) 20,9 14,6 Karbondioksida ( CO2) 0,03 5,6
  • 33. Gas Udara Atmosfer Udara alveolus Udara di darah art eri Udara d i darah vena % mmHg % mmHg mmHg mmHg O2 20,94 159,1 14,2 101 100 40 CO2 0,04 0,3 5,5 39 40 46 N2 79,02 600,6 80,3 573 573 573 Jum- lah 100,0 760,0 100,0 713 713 659 Tabel Komposisi udara pernafasan dan tekanan parsialnya di masing-m asing bagian
  • 34. Proses pertukaran Oksigen (O2) dan Kar bondioksida (CO2)  Faktor-faktor yang menentukan difusi gas respira si melintasi membran alveolus dan kapiler darah adalah: 1. Tekanan parsial gas tergantung pada persentaseny a dalam seluruh bagian udara; semakin tinggi tek anan parsial, semakin cepat proses difusi berlangs ung 2. Permeabilitas epitel membran respirasi; semakin permeabel membran, semakin cepat proses difusi
  • 35. 3. Luas permukaan epitel/ memb ran respirasi; semakin luas, pr oses difusi semakin cepat 4. Kecepatan sirkulasi darah di p aru-paru/ insang; semakin cep at peredaran darah, proses difu si semakin cepat 5. Kecepatan reaksi kimia yang t erjadi di dalam darah; semakin cepat reaksi, proses difusi sem akin cepat
  • 36. MODEL PERTUKARAN GAS Pertukaran udara dalam alveolus
  • 37. Pemanfaatan Oksigen untuk R espirasi Dalam Tubuh  Oksigen digunakan oleh tubuh untuk pembaka ran bahan makanan di dalam sel tubuh. Proses pembakaran ini disebut oksidasi biologi  Proses oksidasi dapat ditulis sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O + 38 ATP
  • 38. Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Pernap asan  Rhenitis allergica  radang pada selaput hidung k arena alergi debu, bulu,dll.  Sinusitis  radang pada sinus  Polyp hidung  spt. Tumor semi transparan di dal am hidung, penyebabnya alergi.  Pendarahan hidung (mimisan) pembuluh darah h idung pecah, karena tekanan darah tinggi.  Tonsilitis (radang amandel) radang pada jar. Lim foid kecil di belakang mulut.
  • 39.  Adenoid radang pada jar. Limfoid kecil di bela kang langit-langit.  Radang tonsil dan adenoid menyebabkan kesan w ajah bodoh (wajah adenoid).  Asma  otot polos saluran pernapasan berkontra ksi sehingga pelebarannya terganggu.  Asidosis  darah terlalu asam.  Asfiksi  darah kekurangan Oksigen sehingga tu buh membiru.  Flek dalam paru-paru- karena nikotin rokok. - karena polusi - de bu/jelaga.
  • 40.  Laringitis  radang pada laring/ pangkal tenggorok. Terinfeksi kuman Corynebacterium diphteriae  merusak p ita suara  kadang dibuatkan lubang pada trakea  trakeot omi.  Bronkitis  radang pada bronkus  Pleuritis  radang pada selaput paru-paru  Radang pada alveolus: - Pneumonia  karena infeksi kuman Diplococcus pneumonia - Tuberkulosis  kerena infeksi kuman Myxobacterium tuberculosis. Pencegahan: vaksin BCG.