Dokumen tersebut membandingkan bahan zincalume dan galvanis yang digunakan sebagai material atap. Zincalume diproduksi dengan proses pelapisan panas yang mengandung campuran aluminium dan seng, sehingga lebih tahan korosi dibanding galvanis. Perubahan iklim berdampak pada peningkatan kelembaban yang menyebabkan korosi pada baja lebih cepat. Oleh karena itu, zincalume lebih efektif digunakan sebagai material atap k
1. Surface hardening atau case hardening adalah proses heat treatment untuk mengeraskan hanya lapisan permukaan baja saja agar memiliki kekerasan yang lebih tinggi dibanding bagian dalamnya. 2. Terdapat 5 cara surface hardening yaitu carburizing, nitriding, cyaniding/carbonitriding, flame hardening, dan induction hardening. 3. Carburizing adalah metode paling umum yang menambahkan karbon pada permukaan baja melalui proses difusi untuk membentuk martensit dan peningkatan kekerasan
Dokumen tersebut membahas tentang proses heat treatment pada baja paduan, khususnya proses hardening dan tempering. Proses hardening digunakan untuk meningkatkan kekerasan baja dengan memanaskan ke suhu tertentu lalu mendinginkan secara cepat, sementara proses tempering dilakukan setelahnya untuk mengurangi kekerasan dan tegangan sambil memperbaiki struktur baja. Kedua proses tersebut penting untuk memperoleh sifat-sifat
Cold extrusion adalah proses membentuk logam dengan mendorongnya melalui rongga pada suhu bilik untuk menghasilkan profil berkeratan rentas. Proses ini menghasilkan permukaan halus dan dimensi tepat serta meningkatkan kekuatan logam tanpa perlu memanaskannya. Cold extrusion penting bagi industri kerana mampu menghasilkan bentuk rumit dengan mengurangkan bahan mentah, meningkatkan produktiviti, dan mengoptimumkan kitar pengeluaran
Dokumen tersebut membandingkan bahan zincalume dan galvanis yang digunakan sebagai material atap. Zincalume diproduksi dengan proses pelapisan panas yang mengandung campuran aluminium dan seng, sehingga lebih tahan korosi dibanding galvanis. Perubahan iklim berdampak pada peningkatan kelembaban yang menyebabkan korosi pada baja lebih cepat. Oleh karena itu, zincalume lebih efektif digunakan sebagai material atap k
1. Surface hardening atau case hardening adalah proses heat treatment untuk mengeraskan hanya lapisan permukaan baja saja agar memiliki kekerasan yang lebih tinggi dibanding bagian dalamnya. 2. Terdapat 5 cara surface hardening yaitu carburizing, nitriding, cyaniding/carbonitriding, flame hardening, dan induction hardening. 3. Carburizing adalah metode paling umum yang menambahkan karbon pada permukaan baja melalui proses difusi untuk membentuk martensit dan peningkatan kekerasan
Dokumen tersebut membahas tentang proses heat treatment pada baja paduan, khususnya proses hardening dan tempering. Proses hardening digunakan untuk meningkatkan kekerasan baja dengan memanaskan ke suhu tertentu lalu mendinginkan secara cepat, sementara proses tempering dilakukan setelahnya untuk mengurangi kekerasan dan tegangan sambil memperbaiki struktur baja. Kedua proses tersebut penting untuk memperoleh sifat-sifat
Cold extrusion adalah proses membentuk logam dengan mendorongnya melalui rongga pada suhu bilik untuk menghasilkan profil berkeratan rentas. Proses ini menghasilkan permukaan halus dan dimensi tepat serta meningkatkan kekuatan logam tanpa perlu memanaskannya. Cold extrusion penting bagi industri kerana mampu menghasilkan bentuk rumit dengan mengurangkan bahan mentah, meningkatkan produktiviti, dan mengoptimumkan kitar pengeluaran
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Alen Pepa
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang aluminium dan paduannya, khususnya aluminium 5083, yang merupakan paduan aluminium dengan magnesium yang memiliki sifat daya tahan korosi yang baik.
2. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengaruh suhu interpass pada saat pengelasan multipass terhadap kualitas hasil las dan struktur mikro material.
3. Penelitian akan menguji pengaruh 3
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaserOsamaOsama30
Dokumen tersebut membahas pengaruh proses hardening dan tempering terhadap kekerasan dan struktur mikro pada baja karbon sedang jenis SNCM 447. Penelitian ini menguji baja SNCM 447 dengan proses hardening pada suhu 900°C dan tempering pada suhu 300-500°C. Hasilnya menunjukkan peningkatan kekerasan pada baja yang dihardening dan didinginkan dengan air.
Manfaat dan masalah yang timbul pada pemuaianJoan Patricia
Dokumen tersebut membahas manfaat dan masalah yang timbul akibat pemuaian pada berbagai konstruksi dan peralatan. Pemuaian dapat dimanfaatkan untuk memasang jembatan dan kabel listrik, namun juga dapat menyebabkan masalah seperti ban meledak, kabel longgar, rel dan jembatan keretakan, serta komponen mesin otomotif menyempit. Untuk menghindari masalah tersebut, diperlukan pengaturan celah ekspansi p
Teks tersebut membahas penelitian tentang pengaruh waktu celup terhadap sifat adhesive, ketebalan, dan ketahanan korosi lapisan pada baja API 5L Grade B dengan metode hot dip galfan (Zn-5%Al). Penelitian ini menganalisis sifat lapisan hasil pelapisan dengan variasi waktu celup 1,5,9, dan 13 menit menggunakan berbagai pengujian seperti SEM, metallographi, XRD, tes ketebalan, kekuatan adhesive, dan
Laporan ini membahas tentang uji hardenability baja AISI 1045 dan 4140 dengan metode Jominy test. Tujuannya adalah untuk mengetahui nilai kekerasan, struktur mikro, dan hardenability kedua baja tersebut serta membandingkan hasilnya dengan perhitungan metode Grossman dan Field. Parameter yang mempengaruhi hardenability antara lain komposisi kimia dan ukuran butir austenit."
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Alen Pepa
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang aluminium dan paduannya, khususnya aluminium 5083, yang merupakan paduan aluminium dengan magnesium yang memiliki sifat daya tahan korosi yang baik.
2. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengaruh suhu interpass pada saat pengelasan multipass terhadap kualitas hasil las dan struktur mikro material.
3. Penelitian akan menguji pengaruh 3
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaserOsamaOsama30
Dokumen tersebut membahas pengaruh proses hardening dan tempering terhadap kekerasan dan struktur mikro pada baja karbon sedang jenis SNCM 447. Penelitian ini menguji baja SNCM 447 dengan proses hardening pada suhu 900°C dan tempering pada suhu 300-500°C. Hasilnya menunjukkan peningkatan kekerasan pada baja yang dihardening dan didinginkan dengan air.
Manfaat dan masalah yang timbul pada pemuaianJoan Patricia
Dokumen tersebut membahas manfaat dan masalah yang timbul akibat pemuaian pada berbagai konstruksi dan peralatan. Pemuaian dapat dimanfaatkan untuk memasang jembatan dan kabel listrik, namun juga dapat menyebabkan masalah seperti ban meledak, kabel longgar, rel dan jembatan keretakan, serta komponen mesin otomotif menyempit. Untuk menghindari masalah tersebut, diperlukan pengaturan celah ekspansi p
Teks tersebut membahas penelitian tentang pengaruh waktu celup terhadap sifat adhesive, ketebalan, dan ketahanan korosi lapisan pada baja API 5L Grade B dengan metode hot dip galfan (Zn-5%Al). Penelitian ini menganalisis sifat lapisan hasil pelapisan dengan variasi waktu celup 1,5,9, dan 13 menit menggunakan berbagai pengujian seperti SEM, metallographi, XRD, tes ketebalan, kekuatan adhesive, dan
Laporan ini membahas tentang uji hardenability baja AISI 1045 dan 4140 dengan metode Jominy test. Tujuannya adalah untuk mengetahui nilai kekerasan, struktur mikro, dan hardenability kedua baja tersebut serta membandingkan hasilnya dengan perhitungan metode Grossman dan Field. Parameter yang mempengaruhi hardenability antara lain komposisi kimia dan ukuran butir austenit."
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi” Oleh : B. HERRY PR...
Bab 5
1. 72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut kesimpulan yang
dapat disampaikan :
1. Besarnya temperatur dan waktu tahan preheating menyebabkan perubahan
sifat mekanis aluminium menjadi lebih keras, kuat dan ulet, karena semakin besar
temperatur akan mengurangi cacat, garis interface dan porositas pada logam.
Temperatur 450 oC selama 4 jam merupakan temperatur yang mampu
meningkatkan kekerasan aluminium 1100 yang paling optimal yaitu mencapai
81,9% dari kekerasan awalnya. Sedangkan Temperatur 450 oC selama 3 jam
merupakan temperatur yang mampu meningkatkan kuat tarik dan persen elongasi
aluminium 1100 yang paling optimal yaitu mencapai 22% dari kuat tarik awalnya
dan 160% dari persen elongasi awalnya.
2. Besarnya temperatur dan waktu tahan preheating tidak mempengaruhi
ketebalan garis interface karena adanya beberapa faktor seperti kurangnya beban
deformasi serta proses degreasing yang tidak baik sehingga ketebalan interface
mengalami fluktuatif. Ketebalan garis interface terbaik diraih pada temperatur 450
oC selama 4 jam karena memiliki ikatan yang sempurna.
3. Besarnya persen porositas dipengaruhi oleh kenaikan temperatur dan
waktu tahan preheating yang menyebabkan semakin rendah nya persen porositas
2. 73
seiring dengan bertambahnya temperatur dan waktu tahan akibat logam yang
semakin padat setelah dideformasi pada keadaan lunak. Persen porositas terbaik
diraih pada temperatur 450 oC selama 3 jam.
4. Aluminium 1100 menggunakan proses RPRF dengan variasi temperatur
preheating 450 oC dengan waktu tahan selama 3 jam, mampu menghasilkan sifat
mekanis yang setara dengan sifat mekanis aluminium seri 3003.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang diberikan untuk
penelitian selanjutnya adalah :
1. Menggunakan proes RPRF dengan variasi temperatur dan waktu
tahan preheating untuk digunakan pada logam jenis lain.
2. Menambah siklus RPRF agar menghasilkan logam dengan sifat
mekanis yang lebih tinggi
3. Menggunakan penguat untuk menghasilkan metal matrix
composites (MMC) pada proses RPRF.