Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di dalam arteri yang dapat dibagi menjadi hipertensi esensial dan sekunder. Faktor risikonya meliputi genetik, obat-obatan, dan kelainan organ. Gejalanya bervariasi dari tanpa gejala hingga gangguan organ target. Pengobatannya meliputi pendekatan farmakologis dan non-farmakologis untuk mencegah komplikasinya seperti penyakit jantung dan ginjal.
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
HIPERTENSI DAN HIPOTENSI
*HIPERTENSI
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih. Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik
* HIPOTENSI
Dalam fisiologi dan obat-obatan, hipotensi adalah tekanan darah normal rendah. Hal ini paling baik dipahami sebagai negara fisiologis, bukan penyakit. Hal ini sering dikaitkan dengan syok, meskipun tidak selalu menunjukkan hal itu. Hipotensi adalah kebalikan dari hipertensi, yang merupakan tekanan darah tinggi.
-pembagian
-penyebab
-tanda dan gejala
-pencegahan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
More Related Content
Similar to Asuhan_Keperawatan_pada_pasien_Hipertens.ppt
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
HIPERTENSI DAN HIPOTENSI
*HIPERTENSI
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih. Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik
* HIPOTENSI
Dalam fisiologi dan obat-obatan, hipotensi adalah tekanan darah normal rendah. Hal ini paling baik dipahami sebagai negara fisiologis, bukan penyakit. Hal ini sering dikaitkan dengan syok, meskipun tidak selalu menunjukkan hal itu. Hipotensi adalah kebalikan dari hipertensi, yang merupakan tekanan darah tinggi.
-pembagian
-penyebab
-tanda dan gejala
-pencegahan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pengertian
suatu peningkatan darah di dalam arteri
suatu penyakit dimana terjadi
penignkatan tekanan darah, sehingga
tekanan sistolik lebih dari dari 140 mmHg
dan tekanan diastolic lebih besar dari 90
mmHg(Dalimartha, 2008
3. Tekanan darah tinggi ada 2:
Hipertensi essential
tidak diketahui penyebabnya atau tanpa
tanda-tanda kelainan alat di dalam tubuh.
ada hubungan erat dengan kacaunya sistem
pengendalian TD melalui syaraf, humoral
dan hemodinamik.
Hipertensi sekunder
penyebabnya dapat diidentifikasiakan.
disebabkan oleh peny ginjal, endokrin, obat,
stress,dll.
4. KLASIFIKASI HIPERTENSI
JNC 7
(The seventh report of the Joint National Committee on prevention, detection, evaluation and
treatment of high blood pressure, 2003)
Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik
Normal Di bawah 130 mmHg Di bawah 85 mmHg
Normaltinggi/ PRE
HYPERTENSI
130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1 (hipertensi
ringan)
140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2 (hipertensi
sedang)
160-179 mmHg 100-109 mmHg
Stadium 3 (hipertensi berat) 180-209 mmHg 110-119 mmHg
5. Factor genetic
factor luar
Kelainan organic seperti penyakit ginjal,
kelainan pada kortex adrenalis,
feokromositoma dan toksemia
gravidarum
pemakaian obat-obatan sejenis dengan
kortikosteroid
6. Patofisiologi
Medula system saraf simpatis ke
ganglia simpatis neuron preganglion
melepaskan asetilkolin yang akan
merangsang serabut saraf kontriksi
pembuluh darah penurunan darah
ke ginjal pelepasan renin
angiotensin II sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal
7. Gejala Klinis
Meningkatnya tekanan darah
sakit kepala, pusing, migrain
Mimisan
Kadang-kadang tanpa gejala dan baru
timbul gejala setelah terjadi komplikasi
pada organ sasaran seperti ginjal, mata,
otak, dan jantung. ( Mansjoer, 2009)
8. BAHAYA DAN KOMPLIKASI
Retinopati hipertensif
Penyakit jantung dan pembuluh darah
Penyakit hipertensi serebrovaskular
Ensefalopati hipertensi
9. PENCEGAHAN
–Pendekatan psikologis
–Mengubah cara dan kebiasaan hidup
–Berusaha menghentikan pemakaian
obat-obatan yang cenderung dapat
meningkatkan TD, seperti
kortikosteroiod, kontrasepsi oral ,
NSAID, simpatomimetik (nasal
decongestan), antidepresan.
11. Pengobatan Nonfarmakologis(Gunawan, 2005)
Mengurangi Konsumsi Garam
Menghindari Kegemukan
Membatasi Konsumsi Lemak
Olah Raga teratur
Makan Banyak Buah dan Sayur
Tidak Merokok dan Tidak Minum Alkohol
Latihan Relaksasi
Berusaha Membina Hidup Yang Positif
12.
13. N
O
DATA DASAR GEJALA TANDA
AKTIVITAS/ISTIRAHAT Kelemahan, letih, nafas
pendek, hidup monoton
Frekwensi jantung meningkat, perubahan
irama jantung, takipneu
SIRKULASI Riwayat hipertensi,
atherosklerosisi,
penyakit jantung
koroner/katup dan
penyakit
cerebrovaskuler
Kenaikan tekanan darah,distensi vena
jugularis, denyutan nadi jelas dari karotis,
jugularis, radialis, perubahan warna kulit,
suhu dingin, pengisian kapiler mungkin
lambat, kulit pucat, sianosis dan diaforesis.
ELIMINASI Gangguan ginjal saat ini
atau riwayat penyakit ginjal
masa lalu
Pengkajian(Gunawan, 2005)
14. N
O
DATA DASAR GEJALA TANDA
NUTRISI &
CAIRAN
Makanan yang disukai, makanan tinggi
garam, tinggi lemak, tinggi cholesterol,
tinggi kalori, tinggi gula, mual, muntah,
perubahan BB akhir-akhir ini, riwayat
penggunaan diueretik
BB normal atau obesitas, adanya
edema, kongesti vena, glikosuria, DVJ
NEUROSENSORI Keluhan pening/pusing, sakit kepala
subokpital, gangguan penglihatan, episode
epistaksis
status mental : perubahan orientasi,
pola bicara/isi bicara, afek, proses
pikir, gangguan ingatan. Penurunan
kekuatan genggaman tangan atau reflek
tendon dalam.
NYERI Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai,
sakit kepala oksipital berat, nyeri abdomen
atau ada
RESPIRASI Dispnea yang berkaitan dengan
aktifitas/kerja, takipnea, ortopnea, batuk
dengan atau tanpa sputum, riwayat
merokok.
Distress respirasi, penggunaan otot
aksesoris respirasi, bunyi nafas
tambahan, sianosis