Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien typhoid dengan gangguan kebutuhan termoregulasi berupa hipertermi. Dokumen menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, dan penatalaksanaan typhoid serta hipertermi. Dokumen juga menjelaskan proses pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien typhoid dengan masalah hip
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum.
2. Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi, salah satu penyebabnya adalah infeksi luka perineum.
3. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan luka perineum.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum. Luka perineum umumnya terjadi saat persalinan normal maupun persalinan dengan alat. Perawatan luka perineum perlu dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan infeksi. Penelitian ini bertujuan memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan luka perineum di BPS Evi Andriani tahun 2015.
Asuhan kebidanan terhadap Ny. N umur 48 tahun dengan kurangnya pengetahuan tentang tanda gejala menopause di Jl Sultan Anom Gg Alpukat Kemiling Bandar Lampung. Tujuannya agar penulis dapat memberikan asuhan kesehatan reproduksi terhadap Ny. N dengan menopause. Hasilnya, ibu sudah bisa mengurangi tanda gejala menopause seperti rasa panas dan keringat dimalam hari serta telah mengkonsumsi makanan yang dianj
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum terhadap Ny. D umur 18 tahun P1 A0 6 jam post partum di BPS Hj. Kartini MS Bandar Lampung tahun 2015. Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi, salah satu penyebabnya adalah komplikasi selama masa nifas seperti infeksi yang dapat timbul dari luka perineum. Oleh karena itu, peraw
Karya tulis ilmiah ini membahas manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan hipotermi ringan di BPM Berkah Kabupaten Muna tahun 2016. Tujuannya adalah mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi tersebut. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan subjek Ny. S yang melahirkan bayi perempuan berumur 1 hari dengan hipotermi ringan. Hasil studi menunjukkan bahwa penanganan dan pend
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum.
2. Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi, salah satu penyebabnya adalah infeksi luka perineum.
3. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan luka perineum.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum. Luka perineum umumnya terjadi saat persalinan normal maupun persalinan dengan alat. Perawatan luka perineum perlu dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan infeksi. Penelitian ini bertujuan memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan luka perineum di BPS Evi Andriani tahun 2015.
Asuhan kebidanan terhadap Ny. N umur 48 tahun dengan kurangnya pengetahuan tentang tanda gejala menopause di Jl Sultan Anom Gg Alpukat Kemiling Bandar Lampung. Tujuannya agar penulis dapat memberikan asuhan kesehatan reproduksi terhadap Ny. N dengan menopause. Hasilnya, ibu sudah bisa mengurangi tanda gejala menopause seperti rasa panas dan keringat dimalam hari serta telah mengkonsumsi makanan yang dianj
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum terhadap Ny. D umur 18 tahun P1 A0 6 jam post partum di BPS Hj. Kartini MS Bandar Lampung tahun 2015. Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi, salah satu penyebabnya adalah komplikasi selama masa nifas seperti infeksi yang dapat timbul dari luka perineum. Oleh karena itu, peraw
Karya tulis ilmiah ini membahas manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan hipotermi ringan di BPM Berkah Kabupaten Muna tahun 2016. Tujuannya adalah mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi tersebut. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan subjek Ny. S yang melahirkan bayi perempuan berumur 1 hari dengan hipotermi ringan. Hasil studi menunjukkan bahwa penanganan dan pend
Dokumen tersebut merupakan karya tulis ilmiah mengenai asuhan keperawatan pada anak berusia 2 bulan dengan diagnosis bronchopneumonia. Tulisan ini mencakup latar belakang, tujuan, metode penelitian, tinjauan teori, dan studi kasus yang dilakukan.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang studi pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna tahun 2016. Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah tersebut berdasarkan hasil survei awal tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang man
Bayi berat lahir rendah merupakan masalah kesehatan global yang berpotensi menyebabkan kematian bayi. Prevalensi bayi berat lahir rendah di Indonesia berkisar antara 9-30% dan merupakan penyebab utama kematian bayi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengaplikasikan asuhan kebidanan optimal bagi bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Kabupaten Muna tahun 2015.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penanganan awal pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Metode yang dig
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan ibu nifas dengan perawatan luka perineum. Luka perineum dapat terjadi akibat proses persalinan alami maupun operasi sesar. Perawatan luka perineum bertujuan mencegah infeksi organ reproduksi yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan dan kematian ibu. Kasus ini melibatkan seorang ibu umur 26 tahun satu hari pasca persalinan di BPS Kartini den
Karya tulis ilmiah ini membahas asuhan keperawatan pada pasien Tn. N yang mengalami gangguan sistem persarafan pasca operasi craniotomy akibat cedera kepala sedang. Terdapat pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan yang dilakukan. Diagnosa keperawatan yang ditemukan antara lain nyeri, mobilitas terhambat, dan resiko infeksi. Setelah rawat inap selama 3 hari, semua diagn
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum. Luka perineum merupakan masalah umum yang dialami ibu setelah melahirkan yang dapat menimbulkan infeksi jika tidak ditangani dengan baik. Penulis melakukan studi kasus pada seorang ibu bernama Ny. M usia 20 tahun yang baru melahirkan dan memiliki luka perineum untuk memberikan asuhan kebidanan dan
Studi kasus ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas 6 jam post partum dengan perawatan luka perineum. Tujuannya adalah memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu tersebut dan mengajarkan perawatan luka perineum. Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa ibu mampu melakukan perawatan luka perineum sesuai penjelasan bidan.
Dokumen tersebut merupakan karya tulis ilmiah mengenai asuhan keperawatan pada anak berusia 2 bulan dengan diagnosis bronchopneumonia. Tulisan ini mencakup latar belakang, tujuan, metode penelitian, tinjauan teori, dan studi kasus yang dilakukan.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang studi pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna tahun 2016. Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah tersebut berdasarkan hasil survei awal tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang man
Bayi berat lahir rendah merupakan masalah kesehatan global yang berpotensi menyebabkan kematian bayi. Prevalensi bayi berat lahir rendah di Indonesia berkisar antara 9-30% dan merupakan penyebab utama kematian bayi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengaplikasikan asuhan kebidanan optimal bagi bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Kabupaten Muna tahun 2015.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penanganan awal pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Metode yang dig
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan ibu nifas dengan perawatan luka perineum. Luka perineum dapat terjadi akibat proses persalinan alami maupun operasi sesar. Perawatan luka perineum bertujuan mencegah infeksi organ reproduksi yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan dan kematian ibu. Kasus ini melibatkan seorang ibu umur 26 tahun satu hari pasca persalinan di BPS Kartini den
Karya tulis ilmiah ini membahas asuhan keperawatan pada pasien Tn. N yang mengalami gangguan sistem persarafan pasca operasi craniotomy akibat cedera kepala sedang. Terdapat pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan yang dilakukan. Diagnosa keperawatan yang ditemukan antara lain nyeri, mobilitas terhambat, dan resiko infeksi. Setelah rawat inap selama 3 hari, semua diagn
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum. Luka perineum merupakan masalah umum yang dialami ibu setelah melahirkan yang dapat menimbulkan infeksi jika tidak ditangani dengan baik. Penulis melakukan studi kasus pada seorang ibu bernama Ny. M usia 20 tahun yang baru melahirkan dan memiliki luka perineum untuk memberikan asuhan kebidanan dan
Studi kasus ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas 6 jam post partum dengan perawatan luka perineum. Tujuannya adalah memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu tersebut dan mengajarkan perawatan luka perineum. Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa ibu mampu melakukan perawatan luka perineum sesuai penjelasan bidan.
Karya tulis ini membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan penatalaksanaan ketidaknyamanan trimester III. Tujuannya adalah memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil usia 27 tahun dengan ketidaknyamanan trimester III di BPS Neni Bandar Lampung tahun 2015. Metode yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder melalui wawancara
Study kasus ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas umur 19 tahun dengan masalah putting susu lecet. Tujuannya adalah memberikan asuhan kebidanan terutama teknik menyusui yang benar untuk mencegah putting susu lecet. Asuhan yang diberikan meliputi pengkajian, diagnosa, tindakan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar.
Study kasus ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas umur 19 tahun dengan masalah putting susu lecet. Tujuannya adalah memberikan asuhan kebidanan terutama teknik menyusui yang benar untuk mencegah putting susu lecet. Asuhan yang diberikan meliputi pengkajian, diagnosa, tindakan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar.
Karya tulis ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum. Luka perineum merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada saat persalinan yang dapat meningkatkan risiko infeksi nifas. Penulis melakukan studi kasus pada ibu nifas bernama Ny. L usia 17 tahun yang mengalami luka perineum pasca persalinan di BPS Mafalda Bandar Lampung. Tujuan penelit
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap bayi Ny. A segera setelah lahir di BPS Dharmini Bandar Lampung tahun 2015. Tujuannya adalah memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan manajemen langkah Varney. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dengan penerapan manajemen asuhan langkah Varney, kondisi bayi menjadi lebih baik
Laporan ini membahas asuhan kebidanan komprehensif yang dilakukan penulis terhadap Ny. P di Puskesmas Balaraja, Tangerang, Banten sejak kehamilan trimester III hingga masa nifas. Laporan ini bertujuan untuk mendokumentasikan asuhan yang diberikan serta manfaatnya bagi pasien, tempat praktik, institusi pendidikan, dan penulis.
Ringkasan studi kasus asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III di BPS Neny Suzannawati:
1. Studi kasus ini membahas asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. P usia 33 tahun dengan kehamilan trimester III.
2. Tujuan studi ini adalah memberikan gambaran dan analisis asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan ketidaknyamanan trimester III.
3. Metode yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dengan subjek Ny.
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas akhir mahasiswa DIII Kebidanan yang membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan masalah puting susu lecet di Klinik An-Nur Husada Daya Murni Tulang Bawang Barat. Laporan ini berisi pengenalan masalah, tinjauan teori mengenai masa nifas, puting susu lecet, teknik menyusui yang benar, dan perawatan payudara serta penatalaksanaan kasus yang dilakuk
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Studi kasus ini membahas asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III bernama Ny. N usia 27 tahun dengan kehamilan 33 minggu 1 hari yang mengalami beberapa ketidaknyamanan fisiologis pada trimester III. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan terhadap ibu tersebut.
Studi kasus ini membahas asuhan kebidanan pada ibu hamil bernama Ny. P umur 24 tahun dengan usia kehamilan 32 minggu 1 hari yang mengalami ketidaknyamanan trimester III. Tujuannya adalah memahami dan memberikan asuhan kebidanan yang tepat kepada ibu tersebut. Penulis melakukan pengkajian data dasar, interpretasi data, antisipasi masalah potensial, tindakan segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi untuk member
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap Bayi Ny.N dengan asfiksia di BPS Kartini Bandar Lampung tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah memberikan asuhan kebidanan sesuai 7 langkah Varney pada bayi tersebut, meliputi pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi asuhan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui studi kasus di BPS Kart
Jual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdfsyifafarma
Jual Soloco Asli Di Samarinda, Agen Permen Soloco Di Samarinda, Obat Kuat Soloco Samarinda, Jual Soloco Samarinda, Apotik Jual Soloco Di Samarinda, Soloco Asli Aus Di Samarinda, Agen Permen Soloco Samarinda
Pemesanan WA: 0813 9857 7786 Untuk Wilayah Kota Samarinda Antar Gratis/COD
jual soloco asli di samarinda
Jual Soloco Asli Di Samarinda
Jual Permen Soloco Asli Di Samarinda, Adalah Produk Yang Sangat Membantu Problem Anda Yang kurang Keras Dan Letoy? Kurang Stamina, Loyo Di Tengah Permainan?
Kembalikan Kepercayaan Diri Anda Dan Buat Pasangan Anda Tersenyum Kembali. Mau Tau RAHASIA-Nya?
SOLOCO Adalah Permen Rasa Coklat Yang Bermanfaat Meningkatkan Stamina Dan Vitalitas Seksual Kaum Pria. Dengan Mengkonsumsi 1 Butir PERMEN SOLOCO Maka Tubuh Dan Penis Anda Akan Lebih Tahan Lama Saat Berhubungan Intim Dengan Pasangan.
SOLOCO Menjadi Permen Fenomenal Saat Ini, Dan Sangat Laris Di Internet!!! Dengan 1 Butir Permen SOLOCO Maka Manfaatnya Dapat Anda Rasakan Hingga 3-4 Hari, Jadi Dalam 1 Minggu Cukup Mengonsumsi 2 Permen SOLOCO Agar Kejantanan Anda Akan Selalu Terjaga Saat Berhubungan Intim Dengan Pasangan. SOLOCO Juga Di Kenal Dengan Sebutan Permen SOLOCO, Coklat SOLOCO, Permen Coklat SOLOCO, Dark Chocolate Dan Solomon SOLOCO.
jual soloco asli di samarinda
Komposisi Permen Soloco :
GINSENG TANAMAN HERBAL : Dari Negara Korea Yang Terbukti Ampuh Menambah Kejantanan Pria.
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfsyifafarma
Jual Viagra Asli Di Makassar Call-Wa : 081280231222 ANTAR GRATIS COD, Agen Obat Viagra Makassar, Obat Kuat Viagra Original Di Makassar, Apotek Viagra Asli Usa Makassar, Harga Obat Viagra Di Makassar, Obat Viagra Di Makassar, Viagra Asli Usa 100Mg Di Makassar, Obat Kuat Viagra Makassar
Apa Itu Obat Viagra Usa 100Mg Di Makassar?
Viagra Asli Makassar adalah obat kuat untuk pria berbentuk tablet berfungsi untuk membuat ereksi pada penis Maka Langsung Tahan Lama, Ereksinya Kuat, Mengatasi Ejakulasi Dini Dan Mengatasi Impotent. Cocok digunakan oleh pria yg frustasi /kehilangan nafsu seksual disfungsi ereksi tetapi ingin melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Obat Kuat Viagra 100mg Asli Usa sildenafil buatan pabrik farmasi pfizer LABS division of pfizer inc, ny, 10017 usa. kemasan 30 tablet ini sangat berkhasiat untuk membuat dan mempercepat proses ereksi secara sempurna. mampu meningkatkan gairah libido anda secara cepat hingga mampu menjadikan penis anda tegang dan keras, tahan lama, serta akan menjadi jreng dan bergairah lagi pada saat seperti usia muda anda. Obat Kuat Viagra 100mg Asli Usa yang terbukti manjur , asli made in amerika serikat dan 100% aman tanpa efek samping.
obat Viagra Asli Diproduksi oleh Pfizer, obat pertama untuk pengobatan disfungsi ereksi dan impotensi. Viagra Asli Usa adalah salah satu jenis obat ketika datang ke pasar. Kebanyakan pria membeli Viagra karena tingkat keberhasilan yang besar, melainkan telah membantu 20.000.000 orang sejak diluncurkan pada tahun 1998.
Fungsi Dan Kelebihan Obat Kuat Viagra USA 100mg :
Sebagai obat kuat alami
Membantu Mengatasi Enjakulasi Dini
Memperlancar Sirkulasi Darah Ke Alat Vital
Menambah Tegang, Kuat, Keras Saat Ereksi
Mendapatkan Orgasme Yang Lebih Nikmat
Menambah Jumlah dan Gerak Sperma
Meningkatkan Stamina Tubuh
Meningkatkan Kadar Oksigen Darah Didalam Alat Vital
Memperlancar Aliran Darah
Menjaga suhu tubuh untuk mendukung perkembangan fungsi-fungsi seksual yang normal
Cepat Memulihkan Kondisi Tubuh Setelah Melakukan Aktifitas Sek sual
Cara Kerja Obat Kuat Viagra :
Cara Kerja Obat Kuat Viagra yaitu dengan cara mengalirkan darah menuju alat kelamin pria dan mejadikannya ereksi dan bertambah keras, kencang dan kuat bertahan lama di atas ranjang. Viagra Asi dikelola oleh pihak pfizer viagra yang merupakan pemilik paten pil disfungsi ereksi. Ada kekurangan tentunya juga ada kelebihan, begitu juga dengan pil disfungsi ereksi yang mempunyai kelemahan atau efek samping diantaranya adalah iritasi perut, penglihatan anda akan kabur, dan kepala terasa pusing. Maka dari itu anda tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi pil disfungsi ereksi karena berbahaya.
Cara Minum Obat Kuat Viagra :
Jika Anda membeli Obat kuat Viagra untuk pertama kalinya, Anda harus membeli dosis terendah 50mg ( Jadi satu 100mg Dibagi Menjadi 2 Bagian) dan kemudian mempertimbangkan untuk meningkatkan dosis obat Viagra Anda jika Sudah terbiasa Memakainya
Jual Permen Hickel Asli Bali 081398577786 - Obat Kuat Hickel Candy.pdfsyifafarma
Hickel Asli Bali, Pesan Cal/wa: 081398577786, Permen Hickel Candy Asli, Hickel Candy , Permen Hickel Asli, Obat Kuat Hickel Candy,
Jual Permen Hickel Original | 081398577786 Antar Gratis / COD
OBAT KUAT PRIA PERMEN HICKEL ORIGINAL
Jual permen Hickel Asli – Obat herbal stamina pria asli mampu bangkitkan alat vital anda dengan Permen hickel original semakin kuat dan tahan lama aman di konsumsi untuk seluruh kalangan masyarakat, dan aman bagi beberapa macam penyakit diabetes,asam urat yang terpenting darah tinggi tidak dianjurkan permen herbal stamina ini sangat di senangi bagi kaum muda Permen hickel original.
New Product To The MAX Level “HICKEL”
– MORE powerful than DoubleCoconut
– MORE powerful than CandybComplex
– MORE powerful than Soloco
Fungsi Herbal Hickel:
1. Mencegah dan menyembuhkan prostat
2. Mencegah sakit jantung
3. Menghasilkan hormon baik
4. Menghilangkan stress dan depresi
5. Menambah perfoma
6. Menambah durasi
7. Mengoptimalkan kerja ginjal
8. Menambah kekebalan tubuh
Penggunaan :
1. buka candy “Hickel” taro dibawa lidah
2. Sebelum kosumsi pastikan perut terisi
3. Setelah kosumsi candy minum banyak air
4. You will strong after 2 hours later
5. Caution: Do not use more than one candy every72 hours. (kosumsi tiap 3 hari saja)
Harga Permen Hickel Original PRODUK HARGA
1 Kotak Hickel Original
Rp. 550.000,-
2 Kotak Hickel Original
Rp. 900.000,-
3 Kotak Hickel Original
Rp. 1.500.000,-
CARA PEMESANAN HUBUNGI TLP / WA : 081398577786 / 08112642476
Format Pemesanan Yang Isinya
Nama Lengkap:
Alamat Lengkap:
Kode Pos:
No Telpon:
Nama Produk Yang Di Pesan:
Transfer Via:
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG DI TOKO ONLINE TOKO KAMI SILAHKAN DI ORDER
KAMI MELAYANI PEMESANAN DI WILAYAH INDONESIA DAN LUAR NEGERI
JUAL PERMEN HICKEL CANDY ASLI DI SUMATERA UTARA
Samosir, Binjai, Gunung Sitoli, Old gunung, kisaran, lima puluh, Medan, Padang Didempuan, Pangururan, Jakarta, Rantau Prapat, Salak, Sibolga, Sibuhuan, Sidikalang, Stabat Tanjung Balai Asahan, paralel, Tebing Tinggi, Teluk Dalam, Pangkalan Brandan, Laguboti, Belawan, Kaputaten Toba Samosir, Nias, Padang Lawas Utara, Asahan, Batubara, Deli Serdang, Mandailing Natal, Simalungun, Labuhan Batu, Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, Tapanuli Tengah, Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Nias Selatan.
JUAL PERMEN HICKEL CANDY ASLI DI D.I ACEH
Banda Aceh, Bireuen, Biangpidie, Kuala Simpang, Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Sigli, Simpang Tiga Redelon, Sinabang, Singkil, Aceh Barat Daya, Aceh Timur, Aceh Besar, Aceh, Aceh Timur, Aceh Jaya, Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Jaya,Aceh.
JUAL PERMEN HICKEL CANDY ASLI DI RIAU
Bangkinang, Bengkalis, Dumai, Pangkalan Kerinci, Pasir Pangaraian, Pekanbaru, Rengat, Siak Indrapura, Teluk Kuantan, Tembilahan, Minas, Rumbai, Marpoyan, Ujung Batu, Duri. Kabupaten Rokan Hilir, Kampar, Bengkalis, Pelalawan, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Siak, Kuantan Singingi, Indragiri Hilir.
JUAL PERMEN HICKEL CANDY ASLI DI SUMATERA BARAT
Batu Sangkar, Bukittinggi, Lubu
1. i
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN THYPOID
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN TERMOREGULASI:
HIPERTERMI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
TIANA INDRAJATI
A01401986
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
2. ii
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN THYPOID DENGAN
GANGGUAN KEBUTUHAN TERMOREGULASI : HIPERTERMI DI RS
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir Program Pendidikan
Diploma III Keperawatan
TIANA INDRAJATI
A01401986
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
TAHUN 2017
7. vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN ORISINALITAS...................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
ABSTRAK..................................................................................................... ix
ABSTRAC ..................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi
DAFTAR ISTILAH ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5
2.1 Tinjauan Pustaka...................................................................................... 5
2.1.1 Thypoid ........................................................................................... 5
1) Definisi ...................................................................................... 5
2) Etiologi ....................................................................................... 5
3) Manifestasi Klinis....................................................................... 6
4) Patofisiologi................................................................................ 7
5) Penatalaksanaan.......................................................................... 7
6) Pemeriksaan Diagnostik ............................................................. 8
2.1.2 Hipertermi ....................................................................................... 9
1) Definisi ...................................................................................... 9
2) Etiologi.......................................................................................... 9
3) Manifestasi klinis.......................................................................... 11
4) Patofisiologi .................................................................................. 12
5) Penatalaksanaan.......................................................................... 12
6) Pemeriksaa Diagnostik ............................................................... 13
2.1.3 Asuhan Keperawatan ...................................................................... 13
1) Pengkajian .................................................................................. 13
2) Diagnosa ..................................................................................... 20
3) Perencanaan................................................................................ 20
2.2 Kerangka Konsep .................................................................................. 24
BAB III METODE STUDI KASUS.............................................................. 25
3.1 Desain Studi Kasus .................................................................................. 25
3.2 Subyek Studi Kasus ................................................................................. 25
8. viii
3.3 Fokus Studi Kasus.................................................................................... 26
3.4 Definisi Operasional................................................................................. 26
3.5 Instrumen Studi Kasus ............................................................................. 27
3.6 Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 27
3.7 Lokasi dan Waktu Studi Kasus ................................................................ 28
3.8 Etika Penelitian Studi kasus..................................................................... 29
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................. 31
4.1 Hasil Studi Kasus..................................................................................... 31
4.1.1 Hasil Pengkajian ............................................................................. 32
4.1.2 Diagnosa Keperawatan ................................................................... 37
4.1.3 Intervensi ........................................................................................ 37
4.1.4 Implementasi................................................................................... 38
4.1.5 Evaluasi........................................................................................... 40
4.2 Pembahasan.............................................................................................. 41
4.2.1 Hasil Pengkajian ............................................................................. 41
4.2.2 Diagnosa Keperawatan ................................................................... 46
4.2.3 Intervensi Keperawatan................................................................... 47
4.2.4 Implementasi Keperawatan............................................................. 49
4.2.5 Evaluasi Keperawatan..................................................................... 50
4.3 Keterbatasan Karya Tulis Ilmiah ............................................................. 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 53
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 53
5.2 Saran......................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9. ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur atas kehadirat Alloh SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan
pengetahuan selama penerapan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ujian konprehensif ini dengan judul “Asuhan
Keperawatan pada Pasien Thypoid dengan Masalah Keperawatan Gangguan
Kebutuhan Termoregulasi:Hipertermi di RS PKU Muhammadiyah Gombong”.
Terwujudnya laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang
setulus-tulusnya kepada:
1. Herniyatun, M.Kep,Sp.Mat selaku ketua STIkes Muhammadiyah
Gombong, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan keperawatan.
2. Nurlaila, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku ketua prodi DIII Keperawatan STIkes
Muhammadiyah Gombong
3. Irmawan Andri N, M.,Kep selaku pembimbing penulisan karya tulis
komprehensif yang telah mendidik penulis.
4. Arnika Dwi Asti, M.Kep selaku penguji dalam studi kasus yang
memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis.
5. Pembimbing ruangan beserta staf medis dan karyawan yang telah
memberikan izin dan tempat untuk melaksanakan ujian akhir.
6. Kedua orang tua dan adik tersayang yang selalu memberikan doa dan
semangat serta pelajaran-pelajaran berharga bagi penulis.
7. Teman-teman seperjuangan penulis dalam menempuh KTI jenjang DIII
Keperawatan yang ikut serta dalam memberikan semangat, doa dan
masukan berharga untuk kelancaran tugas akhir ini
8. Calon imamku yang selalu memberikan semangat dan doa dalam
kelancaran tugas akhir ini.
10. x
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan karya tulis ini, oleh sebab itu saran dan kritik yang
membangun sangat berarti bagi penulis, untuk menjadi lebih baik di masa
mendatang. Semoga laporan ini dapat membawa manfaat bagi
pengembangan dan peningkatan ilmu keperawatan. Terima kasih.
Gombong, 14 Agustus 2017
Penulis
11. xi
Program D III Keperawatan
Sekolah Tinggi llmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2017
Tiana Indrajati¹, Irmawan Andri N²
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN THYPOID DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN TERMOREGULAS: HIPERTERMI DI RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Latar belakang. Demam Thypoid masih menjadi penyakit peringkat ke-3 dari 10
penyakit terbesar di Indonesia. Dikabupaten kebumen, insiden demam Thypoid pada
tahun 2011 mencapai 1379 kasus. Pasien typoid biasanya mengalami gangguan pada
kebutuhan termoregulasi khususnya masalah hipertermi. Maka dari itu, pemberian asuhan
keperawatan yang terbaik perlu dilakukan untuk mengatasi hipertermi pada pasien
typhoid.
Tujuan. Mendeskripsikan asuhan keperawatan pada pasien Thypoid dengan masalah
keperawatan gangguan kebutuhan Termoregulasi: Hipertermi.
Metode. Menggunakan desain studi kasus deskriptif analitik dengan subyek studi kasus 2
orang pasien yang mengalami gangguan kebutuhan Termoregulasi: Hipertermi. Data
yang diperoleh melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi.
Hasil studi kasus. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam, terjadi
penurunan suhu yaitu dari 37,6°c menjadi 36,2°c (pasien I) dan dari 38,3°c menjadi
37,7°c (pasien II).
Kesimpulan. Masalah hipertermi pada kedua pasien typhoid teratasi.
Kata kunci : Thypoid, gangguan termoregulasi, hipertermi, asuhan keperawatan
1. Mahasiswa
2. Dosen pembimbing
12. xii
D3 Program of Nursing Departement
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Scientific Paper, August 2017
Tiana Indrajati¹, Irmawan Andri N²
THE NURSING CARE FOR TYPHOID PATIENTS WITH THERMO-
REGULATION NECESSITY DISORDER: HYPERTHERMIA
IN MUHAMMADIYAH HOSPITAL OF GOMBONG
ABSTRACT
Background: Typhoid fever is still the third rank disease of the top ten diseases in
Indonesia. The incidence of typhoid fever in Kebumen in 2011 was 1379. Typhoid patient
usually has thermoregulation disorder, especially hyperthermia problem. Therefore, best
nursing care has to be provided to overcome hyperthermia of typhoid patients.
Objective: Describing nursing care for typhoid patients having hyperthermia as the effect
of thermoregulation necessity disorder.
Method: This study is an analytical descriptive with a case study approach involving 2
patients with impaired thermoregulation need: hyperthermia. The data were collected
through interview, observation, physical examination, and documentation study.
Result: After having nursing care for 3 x 24 hours, there was a decrease in temperature,
i.e. from 37.6°c to be 36.2°c (patient I), from 38.3°c to be 37.7°c (patient II).
Conclusion: Hyperthermia of both typhoid patients was solvable.
Keywords : Typhoid, thermoregulation necessity disorder, hyperthermia, nursing
care.
1. Student
2. Lecture
13. xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Asuhan keperawatan Thypoid
2. Lembar observasi suhu
3. SOP kompres hangat
4. Format pengkajian
5. Jurnal keperawatan
6. Lembar konsultasi
14. xiv
DAFTAR ISTILAH
1. KLB : Kejadian luar biasa
2. WHO : World health organization
3. SGOT : Serum glutamate oksaloasetat transaminase
4. SGPT : Serum glutamate piruvat transaminase
5. BAB : Buang air besar
6. BAK : Buang air kecil
7. NIC : Nursing intervention classification
8. NOC : Nursing outcomes classification
9. CRT : Capillary refill time
10. TD : Tekanan darah
11. RR : Respirasi rate
12. IGD : Instalasi gawat darurat
13. ICS : Intercosta
14. JVP : Jagularis vena plessure
15. IVFD : Intravenous fluid drop
15. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demam Tifoid adalah salah satu penyakit sistemik yang ditandai dengan
gejala seperti demam dan nyeri abdomen serta penyakit ini disebabkan oleh
penyebaran bakteri salmonella typhi atau salmonella paratyphi. Demam Tifoid
juga merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh salmonella enterica
serovar typhi (S thypi).salmonella enterica serovar parathypi A,B,C juga
dapat menyebabkan infeksi yang disebut paratifoid. Demam dan paratifoid
termasuk kedalam enteric. Pada daerah endemik, sekitar 90% dari demam
enterik adalah demam Tifoid.(Nelwan, 2012).
Penyakit Tifoid disebabkan oleh bakteri salmonella Typhi yang di awali
dengan infeksi pada saluran pencernaan. Gejala demam pada pasien Tifoid
disebabkan oleh endotoksin. Pada kasus yang khas demam berlangsung tiga
minggu, bersifat febris remiten dan suhu tidak terlalu tinggi. Selama minggu
pertama, Suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap hari, Biasanya menurun
pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari. Dalam minggu
kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam. Pada minggu ketiga suhu
berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga
(Susilaningrum, 2013)
Demam Tifoid masih menjadi topik yang sering diperbincangkan. Demam
Tifoid adalah penyakit yang sering menyerang sistem pencernaan. Penyakit ini
berhubungan erat dengan kebersihan diri perorangan yang kurang baik.
misalnya karena sanitasi lingkungan yang tidak baik, contoh tentang
penyediaan air bersih yang kurang memadai, lingkungan yang kotor,
pembuangan sampah, pengawasan makanan dan minuman yang kurang baik.
Di Indonesia kasus demam Tifoid telah tercantum dalam undang-undang
nomor 6 Tahun 1962 tentang wabah kelompok penyakit menular ini
merupakan penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang
16. 2
sehingga dapat menimbulkan wabah. Di Indonesia insidens penyakit Tifoid
tersebut tergolong masih tinggi. (Henry, 2009)
Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan terdapat sekitar 16-33juta
kasus demam tifoid diseluruh dunia dengan angka kejadian 500-600 ribu
perkasus kematian tiap tahun. (R, Aden, 2010)
Insiden penyakit demam Tifoid di amerika serikat dilaporkan pertahun
<0,2 kasus/100.000 populasi, mirip dengan Eropa dan Jepang. WHO
memperkirakan sekurangnya 12,5 juta kasus terjadi pertahun di seluruh dunia,
(Garna, 2012). Di Indonesia pada tahun 2012 untuk kasus demam Tifoid
sejumlah 55.098 jiwa, dengan angka kematian 2,06 % dari jumlah penderita.
Sehingga penyakit demam Tifoid menjadi penyakit peringkat ke-3 dari 10
penyakit terbesar di Indonesia.
Di Jawa Tengah kasus tertinggi demam Tifoid adalah di Kota Semarang,
jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan kasus demam Tifoid di
kabupaten atau kota lain di Jawa Tengah, jumlah kasus keseluruan tertinggi
terjadi di Kota Semarang yaitu sebesar 3.190 kasus sedangkan kasus tertinggi
kedua adalah Kabupaten Sukoharjo yaitu 3.104 kasus dan apabila dijumlah
keseluruhan PTM lain di Kabupaten Sukoharjo adalah 10.990 Kasus ( Dinkes
Jateng. 2011 ).
Demam Tifoid juga masih menjadi masalah kesehatan utama di Kabupaten
Kebumen. Hal ini bisa di lihat kasus KLB Kabupaten Kebumen, data 10 besar
penyakit dan peningkatan kasus demam Typhoid dari tahun ketahun.
Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, Kejadian Luar
Biasa (KLB) demam Tifoid terjadi pada tahun 2007 sampai dengan tahun
2010. Pada tahun 2007 sejumlah 1,42,tahun 2008 1,65,tahun 2009 1,21,tahun
2010 1,36. Pada tahun 2011 data penyakit demam tifoid rawat jalan di Rumah
Sakit Kabupaten Kebumen sejumlah 1379, rawat inap di Rumah Sakit
Kabupaten Kebumen sejumlah 1379.
Penanganan terhadap demam dapat dilakukan dengan tindakan
farmakologis, tindakan non farmakologis maupun kombinasi keduannya.
Tindakan farmakologis yaitu memberikan antipiretik, sedangkan tindakan non
17. 3
farmakologis yaitu tindakan tambahan dalam menurunkan panas setelah
pemberian antipiretik. Tindakan non farmakologis terhadap penurunan panas
seperti memberikan minum yang banyak, ditempatkan dalam ruangan bersuhu
normal, menggunakan pakaian yang tidak tebal dan memberikan kompres
(Kania, 2007)
Kompres hangat adalah tindakan dengan menggunakan kain atau handuk
yang telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentu sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu
tubuh. (Maharani, 2011)
Kompres hangat efektif menurunkan demam pada Typhoid yaitu dengan
pemberian kompres hangat pada pembuluh darah yang besar sehingga dapat
memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang. saat
respektor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, system efektor
mengeluarkan sinyal melalui keringat dan vasodilator perifer. Terjadinya
vasodilator menyebabkan pembuangan panas melalui keringat dan dapat dapat
menurunkan suhu tubuh. (Mohammad, 2012)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2009), di RSUP DR
Wahidin Sudirohusodo Makassar menunjukan bahwa pemberian kompres
hangat pada daerah aksila dan dahi mempunyai efek dalam menurunkan suhu
tubuh pada klien demam. Penurunan suhu tubuh klien yang dikompres hangat
pada daerah aksila rata-rata 0,00933°c sedangkan penurunan suhu tubuh klien
yang dikompres air hangat di daerah dahi rata-rata 0,0378°c.
Berdasarkan pemaparan diatas, demam Tifoid masih tergolongan penyakit
tertinggi,sehingga penanganan demam Tifoid dirumah sakit harus lebih
dimaksimalkan. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan ”Asuhan
Keperawatan pada Pasien Tifoid dengan Masalah Keperawatan Pemenuhan
Kebutuhan Termoregulasi:Hipertermi”
18. 4
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien Tifoid dengan gangguan
kebutuhan Termoregulasi: Hipertermi?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mengambarkan asuhan keperawatan pada pasien Thypoid dengan
masalah keperawatan gangguan kebutuhan Termoregulasi: Hipertermi
1.3.2 Tujuan khusus
1) Mendeskripsikan pengkajian pada pasien Thypoid dengan masalah
keperawatan gangguan kebutuhan termoregulasi: hipertermi
2) Mendeskripsikan Diagnosa keperawatan pada pasien Thypoid
dengan masalah keperawatan gangguan kebutuhan termoregulasi:
hipertermi
3) Mendeskripsikan perencanaan dan pelaksanakan tindakan
keperawatan pada pasien Thypoid dengan masalah keperawatan
gangguan kebutuhan termoregulasi: hipertermi
4) Mendeskripsikan evaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien
Thypoid dengan masalah keperawatan gangguan kebutuhan
termoregulasi: hipertermi
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Masyarakat pengelolaan pasien Thypoid dalam gangguan kebutuhan
termoregulasi:hipertermi agar mampu melakukan penanganan demam
yang benar dengan cara kompres hangat
1.4.2 Manfaat Keilmuan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan dalam bidang
keperawatan pada pasien Thypoid dengan masalah keperawatan
gangguan kebutuhan termoregulasi: hipertermi
1.4.3 Manfaat bagi Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset
keperawatan, khususnya studi kasus pada pasien Thypoid dengan
masalah keperawatan gangguan kebutuhan termoregulasi: hipertermi.
19. DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Muhammad. (2012). Medikal Bedah: Untuk Mahasiswa. Jakarta:
Diva Press.
Asmadi. (2012). Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:EGC.
Bulechek M. Gloria, et al. (2015). Nursing Interventions Clasification (NIC),
Nurjanah Intansari, Roxana D. Tumanggor (2016) (Alih Bahasa),
Yogyakarta: Mocomedia.
Carpenito,( 2007). Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi
IX.Alih Bahasa: Kusrini SEmarwati Kadar. Editor: Eka Anisa Mardella,
Meining Issuryanti.Jakarta:EGC
Dinkes Prop Jateng. (2010). Profil Kesehatan Jawa Tengah Semarang: Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa tengah..
Djuwariyah. (2016). Perbandingan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat dan Tepik
Watersponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak yang Mengalami Demam
di Ruang Alamanda RSUD Dr. H. AbdulL Moeloek Propinsi Lampung Tahun
2015. Jurnal Kesehatan Holistik. Vol 10, No 1.
Henry Santoso. Kajian Rasional Penggunaa Antibiotik pada Kasus DemamTifoid
yang Dirawat pada Bangsal Penyakit Dalam di RSUP Dr.Kariadi
Semarang Tahun 2008. Skripsi: Fakultas Kedokteran. Universitas
Diponegoro. 2009.
Kania, Nia, (2010), Penatalaksanaan Demam Pada Anak,
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/02/penatalaksanaan_de
mam_pada_anak.pdf. Diakses 29 Mei 2017
Lubis, (2009). Prinsip Perawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Maharani, Lindya, perbandingan efektifitaspemberian kompres hangat dan tepid
water sponge terhadap penurunan suhu tubuh balita yang mengalami
demam diPuskesmas Rawat Inap Karya Wanita Rumbai Pesisir, Skripsi,
20. Universitas Riau, (2011), diperoleh tanggal 29 Mei 2017, dari
https://www.scribd.com/doc/73195 543/all-ok.
Mohammad Fatmawati, (2013), Efektifan Kompres Hangat.
http://www.ung.ac.id/efektifitan kompres hangat untuk menurunkan
demam.Diakses pada tanggal 27 Mei 2017
Moorhead Sue, et al. (2015). Nursing Outcome Classification (NOC), Nurjanah
Intansari, Roxana D. Tumanggor (2016) (Alih Bahasa), Yogyakarta:
Mocomedia. NANDA. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2015. Mediaction Jogja.
Nelwan. Tatalaksana Terkini Demam Tifoid. CKD 192. Vol. 39. NO 4. 2012
Nikmatur dan Saiful. (2009). Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.
Nursalam, (2008). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2. Salemba
Medika: Jakarta.
Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika
R, Aden, (2010), Seputar Penyakit dan Gangguan Lain Pada Anak, SIKLUS,
Jogjakarta
Ridha, H. Nabiel. (2014). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta:
PustakaPelajar
Riyadi, S.& Suharso. (2010). Asuhan Keperawatan Anak Sakit, Yogyakarta:
Gosyen Publising
Saraswati, Yuliana. (2010). Menjadi Dokter bagi Anak Anda. Kalibayem.
Yogyakarta. Bahtera Buku.
Shiel, C, W & Stoppler, M, C, (2010). Kamus Kedokteran Webster’s New Wold.
Jakarta:PT Indeks.
Sodikin. (2012). Prinsip Perawatan Demam pada Anak. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
21. Suratun & Lusianah. (2010). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Gastrointestinal, Jakarta:Transs Info Media.
Suriadi dan Yuliana R. (2010). Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi 2.Jakarta:
Percetakan Penebar Swadaya
Susilaningrum Rekawati, (2013), Asuhan KeperawatanBayi dan Anak: untuk
Perawat dan Bidan,Edisi 2, Salemba Medika:Jakarta.
Wahyuni, Perbedaan Efek Teknik Pemberian Kompres Hangat Pada Daerah
Axilla Dan Dahi Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Klien Demam di
Ruang Rawat Inap RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makasar tahun 2009,
Skipsi,Universitas Hasanudin Makasar, 2009, diperoleh tanggal 29 Mei
2017, dari http://www.4shared.com/document/FB9xzrKp/Ika_Skripsi.html
Widagdo, (2012), Masalah dan Tatalaksana Penyakit Anak dengan Demam, CV
Sagung Seto:Jakarta
Widijanto, G. (2011). Nursing: Menafsirkan Tanda-Tanda dan Gejala Penyakit.
PT Indeks Permata Puri Media: Jakarta Barat.
Widodo Djoko. 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta:Fakultas Kedoteran
Universitas Indonesia.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42. LEMBAR OBSERVASI SUHU
SEBELUM DAN SESUDAH KOMPES HANGAT
No Nama Tanggal Jam
Tindakan
Suhu
Sebelum
Tindakan
Suhu
Setelah
Tindakan
Jumlah
Penurunan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Tn.D 8 Juli 2017
9 Juli 2017
10.30
11.00
12.00
18.00
23.00
09.00
10.00
11.00
21.00
37,6°c
37,4°c
37,2°c
37,8°c
37,6°c
37,8°c
37,5°c
37,5°c
37,6°c
37,4°c
37,2°c
37°c
37,7°c
37,3°c
37,5°c
37,5°c
37,4°c
37,4°c
00,02°c
00,02°c
00,02°c
00,01°c
00,03°c
00,03°c
00,00°c
00,01°c
00,02°c
Tn. T 9 Juli 2017
10 Juli 2017
11 Juli 2017
13.30
15.00
20.00
00.15
14.30
20.00
23.00
09.00
37,8°c
37,5°c
37,7°c
38,1°c
37,5°c
37,5°c
37,9°c
37,9°c
37,6°c
37,5°c
37,4°c
37,9°c
36,8°c
37,3°c
37,7°c
37,7°c
00,02°c
00,00°c
00,03°c
00,02°c
00,07°c
00,02°c
00,02°c
00,02°c
43. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KOMPRES HANGAT
PENGERTIAN Tindakan penurunan suhu tubuh dengan cara
mengompres pasien pada daerah dahi, lipatan paha dan
aksila dengan air hangat pada pasien yang mengalami
peningkatan suhu tubuh.
TUJUAN Menurunkan suhu tubuh
KEBIJAKAN Hipertermi dengan suhu 38°c atau lebih
PETUGAS Perawat
ALAT DAN BAHAN 1. Baskom bersih
2. Air hangat (40-46°c)
3. Handuk kecil/waslap bersih
4. Kain pengalas
PROSEDUR
PELAKSANAAN
1. Tahan Pra Interaksi
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
b. Membawa alat dan bahan didekat pasien
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan teurapetik
b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama,
tempat, tanggal lahir pasien (sambil melihat
gelang identitas pasien)
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada
klien dan keluarga
d. Menanyakan kesediaan klien sebelum tindakan
dilakukan
44. 3. Tahap Kerja
a. Membaca tasmiyah
b. Memberikan privasi klien dengan menutup
korden
c. Mencuci tangan
d. Memasang kain pengalas seperti handuk besar
e. Mengisi baskom dengan air hangat sesuai dengan
kebutuhan (40-46°c)
f. Mencelupkan handuk kecil/waslap bersih
kedalam baskom yang berisi air hangat
g. Tempelkan pada daerah dahi, ketiak atau lipatan
paha.
h. Ganti air kompres pada kain kurang lebih setiap 5
menit sekali dengan mencelupkan kain kembali
ke dalam baskom yang berisi air hangat.
i. Mengkaji perubahan suhu setiap 30 menit.
FORMAT PENGKAJIAN
45. A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas pasien
1. Nama
2. Umur
3. Alamat
4. Jenis kelamin
5. Agama
6. Suku bangsa
7. Pekerjaan
8. Pendidikan
9. Diagnosa medis
b. Identitas Penanggug jawab
1. Nama
2. Umur
3. Alamat
4. Jenis kelamin
5. Agama
6. Suku bangsa
7. Pekerjaan
8. Hubungan dengan pasien
2. Keluhan utama
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
6. Pola fungsional menurut Virginia Handerson
46. a. Pola penafasan
b. Pola nutrisi
c. Pola eliminasi
d. Pola istirahat tidut
e. Pola aman& nyaman
f. Pola mempertahankan daya suhu tubuh
g. Pola belajar
h. Pola rekreasi
i. Pola spritual
j. Pola komunikasi
k. Pola berpakaian
l. Pola aktivitas
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. TTV
d. Pemeriksaan Head To Toe
8. Pemeriksaan Penunjang
9. Program Terapi
B. Analisa Data
No Data Fokus Problem Etiologi
Ds :
Do :
47. C. Prioritas Diagnosa Keperawatan yang muncul
1.
2.
3.
D. Intervensi keperawatan
Tanggal ,
jam, hari
No
dx
Tujuan & kriteria hasil Intervensi
E. Implementasi Keperawatan
Tanggal /jam
/hari
No
dx
Implementasi Respon Tanda
tangan dan
nama terang
F. Evaluasi Keperwatan
Tanggal /jam/hari No
dx
Evaluasi TTD
S:
O:
A:
P: