Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014aris munandar
Di Indonesia penemuan kasus HIV/AIDS diperkirakan baru diketahui pada tahun 1987, yang berasal dari seorang turis Belanda.
AIDS di Indonesia ditangani oleh komisi penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan memiliki strategi penanggulangan AIDS Nasional untuk wilayah Indonesia.
Program-program penanggulangan AIDS menekankan pada pencegahan (preventif) melalui perubahan perilaku dan melengkapi upaya pencegahan tersebut dan layanan pengobatan dan perawatan.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDSYakup, Jecko Tamaka
SKRIPSI
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI
WILAYAH KERJA
KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA)
KECAMATAN WAMENA KOTA
KABUPATEN JAYAWIJAYA
TAHUN 2015
Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014aris munandar
Di Indonesia penemuan kasus HIV/AIDS diperkirakan baru diketahui pada tahun 1987, yang berasal dari seorang turis Belanda.
AIDS di Indonesia ditangani oleh komisi penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan memiliki strategi penanggulangan AIDS Nasional untuk wilayah Indonesia.
Program-program penanggulangan AIDS menekankan pada pencegahan (preventif) melalui perubahan perilaku dan melengkapi upaya pencegahan tersebut dan layanan pengobatan dan perawatan.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDSYakup, Jecko Tamaka
SKRIPSI
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI
WILAYAH KERJA
KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA)
KECAMATAN WAMENA KOTA
KABUPATEN JAYAWIJAYA
TAHUN 2015
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
1. ANGKA KEJADIAN INFEKSI HIV DI INDONESIA
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah SIK
Disusun oleh:
Mutiara Alfiani
Rastika Fazria Rianti
Salma Ahsaniawati
Tia Ismayanti
Viny Nurravni
C1AA16066
C1AA16078
C1AA16090
C1AA16104
C1AA16111
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2019
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang terus berkembang dan menjadi
masalah global yang melanda dunia. Menurut data WHO (World Health Organization) tahun 2012,
penemuan kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di dunia pada tahun 2012 mencapai 2,3
juta kasus, dimana sebanyak 1,6 juta penderita meninggal karena AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) dan 210.000 penderita berusia dibawah 15 tahun (WHO, 2012).
Program bersama Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk penanganan AIDS (UNAIDS) mencatat
penyebaran (distribusi) Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia mencapai 49 ribu
atau tumbuh 16% setiap tahunnya, dan menempatkan Indonesia diposisi 3 yang masyarakatnya
menderita HIV setelah Tiongkok dan India. (Katadata.co.id)
Indonesia menyumbang angka 620.000 dari total 5,2 juta jiwa di Asia Pasifik yang
terjangkit HIV/AIDS. Jika dikelompokkan berdasarkan latar belakangnya, penderita HIV/AIDS
datang dari kalangan pekerja seks komersial (5,3 persen), homoseksual (25,8 persen), pengguna
narkoba suntik (28,76 persen), transgender (24,8 persen), dan mereka yang ada di tahanan (2,6
persen). Penderita HIV/AIDS terbanyak terdapat di Kawasan Afrika Timur dan Selatan dengan
angka mencapai 19,6 juta penderita. Selanjutnya di posisi kedua adalah Kawasan Afrika Barat dan
Tengah dengan angka 6,1 juta pengidap.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana data infeksi HIV di Indonesia ?.
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Menurut WHO, HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah retrovirus yang menyerang sel
sel pada sistem kekebalan tubuh manusia, terutama sel darah putih didalam tubuh, yakni Sel
Limfosit T, Sel CD4, dan komponen utama pada sistem imunitas tubuh.
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah jenis dari virus yang menyerang bagian
imunitas tubuh seseorang, sehingga rentan terserang berbagai macam penyakit.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat serangan HIV.
B. Penularan HIV-AIDS
1. Hubungan seksual
Seseorang beresiko tinggi tertular HIV ketika melakukan hubungan seks dengan seseorang
yang terinfeksi HIV. Segala macam aktivitas seksual, vaginal maupun anal, dapat menularkan
HIV dalam hubungan seks heteroseksual, khususnya tanpa kondom. Semua bentuk hubungan
seks oral dianggap berisiko rendah. Meskipun begitu, Anda masih dapat menularkan atau
tertular HIV selama hubungan seks oral, khususnya jika melibatkan ejakulasi di dalam mulut.
2. Berbagi jarum suntik
Berbagi jarum suntik dalam penggunaan obat-obatan terlarang dan tertusuk alat tajam secara
tidak sengaja dalam fasilitas kesehatan merupakan cara lain yang dapat menularkan HIV.
3. Produk darah dan organ tubuh
HIV paling umum disebarkan melalui darah. Transfusi darah secara langsung dari donor darah
yang terinfeksi adalah cara penularan HIV dengan probabilitas tertinggi untuk menjadi
terinfeksi. Meski demikian, langkah pengujian untuk darah yang terinfeksi telah diperketat
sejak 1985. Donasi darah telah dites untuk HIV. Jika ada hanya satu saja donasi yang diketahui
positif, darah tersebut dibuang. Terlepas dari langkah keamanan, risikonya kecil bahwa darah
yang terinfeksi HIV masih digunakan dalam transfusi.
4. 4. Ibu hamil positif HIV ke bayinya
Selain dari darah dan cairan ejakulasi, ketika seorang perempuan terinfeksi oleh HIV, virus
tersebut dapat menular kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan melahirkan,
atau dengan cara menyusui karena HIV dapat ditularkan melalui ASI. Selain itu, HIV juga
dapat ditularkan kepada bayi melalui makanan yang terlebih dulu dikunyahkan oleh ibu atau
perawat yang terinfeksi HIV, meskipun rIsikonya sangatlah rendah.
C. Pencegahan HIV-AIDS
Pencegahan HIV-AIDS dapat disimpulakn menjadi ABCDE menurut Depkes :
1. Abstinance
Artinya absen seks atau tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
2. Be Faithful
Artinya bersikap saling setia pada satu pasangan seksual (tidak berganti ganti pasangan).
3. Use Condom
Artinya menggunakan kondom ketika harus terpaksa melakukan hubungan yang beresiko
4. No Drug
Artinya tidak menggunakan narkoba
5. Education
Artinya mencari informasi yang benar dan tepat mengenai HIV AIDS, cara penularannya,
pengobatan serta pencegahannya.
5. BAB III
TABEL DAN GRAFIK
Berdasarkan hasil data Kemenkes RI tahun 2017 yang dilapirkan oleh SIHA
NO Tahun Jumlah Kasus HIV
1 2013 29037
2 2014 32711
3 2015 30935
4 2016 41250
5 2017 48300
Jumlah 182233
Grafik batang angka kejadian kanker di indonesia menurut Riskesdas 2018
Berdasarkan diagram diatas, menunjukkan bahwa angka kejadian menular HIV AIDS yang paling
terbesar adalah tahun 2017 sebanyak 48.300 kasus, tahun 2016 sebanyak 41.250, tahun 2014
sebanyak 32.711 kasus, tahun 2015 sebanyak 30.935 kasus, dan yang paling terkecil pada tahun
2013 sebanyak 29.037 kasus.
6. BAB IV
ANALISIS
Hasil data yang telah disampaikan pada bab sebelumnya menunjukan bahwa terjadinya
peningkatan setiap tahunnya. Hal ini sesuai dengan teori yang mengungkapkan bahwa angka
kejadian HIV-AIDS seperti gunung es, artinya yang terlihat atau data yang ditemukan hanya
bagian puncaknya saja. Sedangkan data yang tidak termasukan seperti badan es tersebut yang tidak
terlihat. Peningkata yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2015 ke tahun 2016 dimana data
tersebut cenderung meningkat sebesar 10.000 penderita HIV di Indonesia. Oleh karena itu menurut
kelompok kami, Hal ini menunjukkan bahwa pencegahan dan promosi kesehatan tentang HIV
belum tersampaikan secara menyeluruh bagi masyarakat di Indonesia
7. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penyajian data dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Indonesia tidak
dapat informasi mengenai HIV-AIDS sehingga tingginya angka infeksi HIV di masyarakat
Indonesia.
B. Saran
Bagi pembaca diharapkan menggali informasi sedalam-dalamnya menganai HIV-AIDS
mulai dari pengertiannya, pencegahannya, penularannya serta sampai pengobatannya.