Penelitian ini menggunakan metode Ant Colony Optimization untuk mengoptimalkan operasi sistem kelistrikan 150 kV Sulbagsel dengan mempertimbangkan biaya pembangkit dan losses transmisi serta integrasi pembangkit listrik tenaga angin. Fungsi biaya dan batasan daya pembangkit termal diidentifikasi untuk menentukan biaya minimum operasi sistem. Hasil penelitian menunjukkan biaya operasi minimum yang dapat dicapai dengan metode ini.
1. Dokumen ini membahas analisis karakteristik voltage sag pada jaringan distribusi 20 kV akibat berbagai kondisi gangguan menggunakan simulasi ATP-EMTP. Metode proteksi yang berbeda dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui efek koordinasinya terhadap karakteristik voltage sag.
2. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode keempat yang menggunakan fuse F3B dan recloser memberikan durasi gangguan terpendek dan kinerja ter
Dokumen tersebut membahas tentang generator set (genset) sebagai sumber listrik cadangan. Secara singkat, genset terdiri atas mesin diesel sebagai penggerak utama dan generator. Genset berfungsi menghasilkan listrik jika terjadi gangguan pasokan listrik dari PLN. Panel otomatis ATS dan AMF digunakan untuk memindahkan beban listrik secara otomatis dari PLN ke genset ketika terjadi gangguan listrik. Kapasitas genset ditentukan berdasarkan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breakerbernadus lokaputra
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari prinsip kerja sistem kendali pemutus tenaga (PMT) melalui tiga percobaan: (1) menentukan tegangan dan arus untuk mengaktifkan relay, (2) menghitung lilitan sensor arus PMT, dan (3) menguji sensor arus PMT. Hasilnya adalah tegangan relay 162,5 V dan arus 0,157 mA, serta semakin tinggi arus PMT maka lilitan primer sensor akan semakin sedikit.
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Ringkasan artikel ini membahas tentang sistem pelacakan titik daya maksimum berbasis FPGA untuk sistem photovoltaik secara real-time. Metode yang diusulkan mengubah ukuran langkah algoritma konduktansi inkremental secara adaptif berdasarkan kemiringan kurva daya-tegangan sel surya. Simulasi menunjukkan metode ini mampu memperbaiki waktu pelacakan dan mengurangi osilasi sekitar titik daya maksimum dibandingkan metode
Penelitian ini menggunakan metode Ant Colony Optimization untuk mengoptimalkan operasi sistem kelistrikan 150 kV Sulbagsel dengan mempertimbangkan biaya pembangkit dan losses transmisi serta integrasi pembangkit listrik tenaga angin. Fungsi biaya dan batasan daya pembangkit termal diidentifikasi untuk menentukan biaya minimum operasi sistem. Hasil penelitian menunjukkan biaya operasi minimum yang dapat dicapai dengan metode ini.
1. Dokumen ini membahas analisis karakteristik voltage sag pada jaringan distribusi 20 kV akibat berbagai kondisi gangguan menggunakan simulasi ATP-EMTP. Metode proteksi yang berbeda dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui efek koordinasinya terhadap karakteristik voltage sag.
2. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode keempat yang menggunakan fuse F3B dan recloser memberikan durasi gangguan terpendek dan kinerja ter
Dokumen tersebut membahas tentang generator set (genset) sebagai sumber listrik cadangan. Secara singkat, genset terdiri atas mesin diesel sebagai penggerak utama dan generator. Genset berfungsi menghasilkan listrik jika terjadi gangguan pasokan listrik dari PLN. Panel otomatis ATS dan AMF digunakan untuk memindahkan beban listrik secara otomatis dari PLN ke genset ketika terjadi gangguan listrik. Kapasitas genset ditentukan berdasarkan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breakerbernadus lokaputra
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari prinsip kerja sistem kendali pemutus tenaga (PMT) melalui tiga percobaan: (1) menentukan tegangan dan arus untuk mengaktifkan relay, (2) menghitung lilitan sensor arus PMT, dan (3) menguji sensor arus PMT. Hasilnya adalah tegangan relay 162,5 V dan arus 0,157 mA, serta semakin tinggi arus PMT maka lilitan primer sensor akan semakin sedikit.
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Ringkasan artikel ini membahas tentang sistem pelacakan titik daya maksimum berbasis FPGA untuk sistem photovoltaik secara real-time. Metode yang diusulkan mengubah ukuran langkah algoritma konduktansi inkremental secara adaptif berdasarkan kemiringan kurva daya-tegangan sel surya. Simulasi menunjukkan metode ini mampu memperbaiki waktu pelacakan dan mengurangi osilasi sekitar titik daya maksimum dibandingkan metode
Berdasarkan simulasi, pemasangan kapasitor 2 MVA dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro 2x800 kVA memberikan perbaikan terbaik pada profil tegangan saluran OK-4. Analisis ekonomi menunjukkan bahwa pemasangan kapasitor memiliki masa bayar kembali tercepat yaitu kurang dari satu tahun, sedangkan pembangkit listrik dan penggantian kabel memiliki masa bayar kembali di bawah tiga tahun. Semua alternat
FPGA-based real time incremental conductance maximum power point tracking con...YogoParantoAji
Maximum power point tracking (MPPT) atau Pelacakan titik daya maksimum adalah masalah penting dalam sistem photovoltaic (PV). Oleh sebeb itu, kita perlu mendesain sistem yang efisien dan hemat biaya yang mampu mentransfer daya maksimum yang diterima dari sel PV ke beban. Menurut model dinamis PV, kriteria disajikan dengan memodifikasi algoritma asli, variabel adaptif langkah ukuran algoritma INC direalisasikan dan efisien diimplementasikan pada XILINX XC3S400 bidang array gerbang deprogram (FPGA). Pada awalnya, karakteristik model PV dan algoritma yang diusulkan dengan persamaan matematika dimodelkan dan disimulasikan menggunakan lingkungan 'MATLAB / Simulink-system generator'; kemudian kinerja sistem diperiksa.
Dokumen tersebut membahas tentang variasi tegangan dan frekuensi pada sistem listrik, termasuk voltage sag, voltage swell, dan variasi frekuensi. Voltage sag dan swell merupakan penurunan atau kenaikan tegangan sementara yang dapat merusak peralatan, sedangkan variasi frekuensi dapat mempengaruhi kecepatan motor dan kualitas produk. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab dan teknik mitigasi seperti penggunaan DVR, D-
Dokumen tersebut membahas kesimpulan dan saran dari analisis potensi bahaya di Sulfur Recovery Unit. Ada beberapa potensi bahaya dengan risiko tinggi seperti tes kebocoran dan proses oxygen freeing dan steam blowing. Penyebabnya adalah masalah peralatan seperti sensor, alarm, dan kesalahan manusia. Saran untuk memperbaiki peralatan kendali tekanan.
Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...Rivaldy Fachrul Armando
Ringkasan artikel mengenai sistem pelacakan titik daya maksimum berbasis FPGA untuk sistem fotovoltaik. Artikel menjelaskan algoritma incremental conductance yang diimplementasikan pada FPGA untuk mengontrol rasio siklus tugas MOSFET secara cepat dan akurat dalam melacak titik daya maksimum sel surya. Simulasi menunjukkan pengontrol yang diusulkan mampu melacak titik daya maksimum dalam 2,5 ms dengan fluktuasi minimum.
Dokumen ini memperkenalkan cyclo-converter sebagai jenis pengendali daya yang mengkonversi tegangan bolak-balik pada frekuensi pasokan langsung menjadi tegangan bolak-balik pada frekuensi beban tanpa tahap tengah DC. Cyclo-converter menggunakan banyak thyristor dan sirkuit kontrolnya kompleks, sehingga lebih ekonomis untuk kapasitas di atas 20 kVA. Frekuensi keluarannya terbatas pada sepertiga d
Dokumen tersebut membahas perhitungan daya kebutuhan trafo dan pemilihan spesifikasi trafo untuk pabrik dengan daya kebutuhan total 7,5 MVA. Berdasarkan perhitungan, dipilih 3 trafo Schneider Electric Minera 2500 kVA yang akan dioperasikan secara paralel untuk memenuhi kebutuhan daya 7,2 MVA. Dokumen juga membahas perhitungan arus dan pemilihan kabel serta busbar untuk sistem distribusi tegangan menengah.
Praktikum ini melibatkan desain sistem kontrol laju motor DC secara terbuka. Mahasiswa membuat beberapa rangkaian untuk mengatur arah motor, membangkitkan sinyal gigi gergaji, mengkondisikan sinyal, dan mengkonversikannya menjadi sinyal PWM untuk mengontrol laju motor. Hasilnya menunjukkan rangkaian berfungsi sesuai harapan.
Praktikum ini melibatkan desain sistem kontrol laju motor DC secara terbuka. Mahasiswa membuat beberapa rangkaian untuk mengatur arah motor, membangkitkan sinyal gigi gergaji, mengkondisikan sinyal, dan mengkonversikannya menjadi sinyal PWM untuk mengontrol laju motor. Hasilnya menunjukkan rangkaian berfungsi sesuai harapan.
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimumuad12
Dokumen ini membahas implementasi algoritma tambahan konduktansi (INC) untuk pelacakan titik daya maksimum pada sistem fotovoltaik berbasis FPGA. Penelitian ini memodelkan karakteristik sel surya dan algoritma INC dengan variabel ukuran langkah menggunakan MATLAB/Simulink. Hasil simulasi menunjukkan algoritma yang diusulkan mampu mentransfer daya dari PV ke beban dengan cepat dan mengurangi fluktuasi daya keluaran. Algoritma kemudian di
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas perhitungan pengaruh pengurangan unit pembangkit terhadap keandalan sistem.
2) Diberikan contoh perhitungan matematis pengaruh pengurangan satu unit pembangkit 450 MW terhadap kemungkinan beban yang terputus.
3) Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kemungkinan beban yang terputus meningkat setelah pengurangan unit pembangkit.
Berdasarkan simulasi, pemasangan kapasitor 2 MVA dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro 2x800 kVA memberikan perbaikan terbaik pada profil tegangan saluran OK-4. Analisis ekonomi menunjukkan bahwa pemasangan kapasitor memiliki masa bayar kembali tercepat yaitu kurang dari satu tahun, sedangkan pembangkit listrik dan penggantian kabel memiliki masa bayar kembali di bawah tiga tahun. Semua alternat
FPGA-based real time incremental conductance maximum power point tracking con...YogoParantoAji
Maximum power point tracking (MPPT) atau Pelacakan titik daya maksimum adalah masalah penting dalam sistem photovoltaic (PV). Oleh sebeb itu, kita perlu mendesain sistem yang efisien dan hemat biaya yang mampu mentransfer daya maksimum yang diterima dari sel PV ke beban. Menurut model dinamis PV, kriteria disajikan dengan memodifikasi algoritma asli, variabel adaptif langkah ukuran algoritma INC direalisasikan dan efisien diimplementasikan pada XILINX XC3S400 bidang array gerbang deprogram (FPGA). Pada awalnya, karakteristik model PV dan algoritma yang diusulkan dengan persamaan matematika dimodelkan dan disimulasikan menggunakan lingkungan 'MATLAB / Simulink-system generator'; kemudian kinerja sistem diperiksa.
Dokumen tersebut membahas tentang variasi tegangan dan frekuensi pada sistem listrik, termasuk voltage sag, voltage swell, dan variasi frekuensi. Voltage sag dan swell merupakan penurunan atau kenaikan tegangan sementara yang dapat merusak peralatan, sedangkan variasi frekuensi dapat mempengaruhi kecepatan motor dan kualitas produk. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab dan teknik mitigasi seperti penggunaan DVR, D-
Dokumen tersebut membahas kesimpulan dan saran dari analisis potensi bahaya di Sulfur Recovery Unit. Ada beberapa potensi bahaya dengan risiko tinggi seperti tes kebocoran dan proses oxygen freeing dan steam blowing. Penyebabnya adalah masalah peralatan seperti sensor, alarm, dan kesalahan manusia. Saran untuk memperbaiki peralatan kendali tekanan.
Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...Rivaldy Fachrul Armando
Ringkasan artikel mengenai sistem pelacakan titik daya maksimum berbasis FPGA untuk sistem fotovoltaik. Artikel menjelaskan algoritma incremental conductance yang diimplementasikan pada FPGA untuk mengontrol rasio siklus tugas MOSFET secara cepat dan akurat dalam melacak titik daya maksimum sel surya. Simulasi menunjukkan pengontrol yang diusulkan mampu melacak titik daya maksimum dalam 2,5 ms dengan fluktuasi minimum.
Dokumen ini memperkenalkan cyclo-converter sebagai jenis pengendali daya yang mengkonversi tegangan bolak-balik pada frekuensi pasokan langsung menjadi tegangan bolak-balik pada frekuensi beban tanpa tahap tengah DC. Cyclo-converter menggunakan banyak thyristor dan sirkuit kontrolnya kompleks, sehingga lebih ekonomis untuk kapasitas di atas 20 kVA. Frekuensi keluarannya terbatas pada sepertiga d
Dokumen tersebut membahas perhitungan daya kebutuhan trafo dan pemilihan spesifikasi trafo untuk pabrik dengan daya kebutuhan total 7,5 MVA. Berdasarkan perhitungan, dipilih 3 trafo Schneider Electric Minera 2500 kVA yang akan dioperasikan secara paralel untuk memenuhi kebutuhan daya 7,2 MVA. Dokumen juga membahas perhitungan arus dan pemilihan kabel serta busbar untuk sistem distribusi tegangan menengah.
Praktikum ini melibatkan desain sistem kontrol laju motor DC secara terbuka. Mahasiswa membuat beberapa rangkaian untuk mengatur arah motor, membangkitkan sinyal gigi gergaji, mengkondisikan sinyal, dan mengkonversikannya menjadi sinyal PWM untuk mengontrol laju motor. Hasilnya menunjukkan rangkaian berfungsi sesuai harapan.
Praktikum ini melibatkan desain sistem kontrol laju motor DC secara terbuka. Mahasiswa membuat beberapa rangkaian untuk mengatur arah motor, membangkitkan sinyal gigi gergaji, mengkondisikan sinyal, dan mengkonversikannya menjadi sinyal PWM untuk mengontrol laju motor. Hasilnya menunjukkan rangkaian berfungsi sesuai harapan.
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimumuad12
Dokumen ini membahas implementasi algoritma tambahan konduktansi (INC) untuk pelacakan titik daya maksimum pada sistem fotovoltaik berbasis FPGA. Penelitian ini memodelkan karakteristik sel surya dan algoritma INC dengan variabel ukuran langkah menggunakan MATLAB/Simulink. Hasil simulasi menunjukkan algoritma yang diusulkan mampu mentransfer daya dari PV ke beban dengan cepat dan mengurangi fluktuasi daya keluaran. Algoritma kemudian di
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas perhitungan pengaruh pengurangan unit pembangkit terhadap keandalan sistem.
2) Diberikan contoh perhitungan matematis pengaruh pengurangan satu unit pembangkit 450 MW terhadap kemungkinan beban yang terputus.
3) Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kemungkinan beban yang terputus meningkat setelah pengurangan unit pembangkit.
2. PENDAHULUAN
01
METODE PENELITIAN
02
HASIL YANG DICAPAI
03
RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA
04
KESIMPULAN
05
SIMULASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN TURBIN ANGIN - HIBRID
PADA SUB SISTEM BAKARU
3. PENDAHULUAN 01
PEMANASAN GLOBAL
Integrasi pembangkit listrik terbarukan
ANGIN
TENAGA SURYA
BATERAI
MIKROGRID
Operasi
GRID CONNECTED
ISLANDED
HYBRID MODES
4. PENDAHULUAN 01
ANGIN DAN DIESEL
Optimal
Efisiensi ekonomi pembangkit
tinggi
Keandalan pembangkit tinggi
Terpenuhinya permintaan
beban akan energi listrik
Stabilitas Hilangnya Grid
Hubung Singkat
Hilangnya koneksi PLTA G2
Hilangnya Turbin Angin
Hilangnya Generator Diesel
Hubung Singkat
5. METODE PENELITIAN 02
Kestabilan Sistem
Input
Data impedansi Sub
Sistem Bakaru
Respon
Tegangan
Respon
Frekuensi
Data Beban Sub
Sistem Bakaru
1. Analisis Transien ketika
kehilangan koneksi jaringan
PLN
2. Analisis Transien ketika
kehilangan tenaga angin
3. Analisis Transien ketika
kehilangan tenaga diesel
4. Analisis Transien ketika
terjadi hubung singkat
9. HASIL YANG DICAPAI 05
Mulai
Pemodelan Sistem pada Single Line Diagram dengan
Menggunakan Software Etap 12.6
Simulasi dan Analisis Power Flow sebagai acuan menentukan
studi kasus dan menganalisa skema operasi
Simulasi dan Analisis Gangguan Analisis Transien antara lain lepasnya jaringan PLN,
lepasnya koneksi Turbin Angin, lepasnya koneksi Generator Diesel, dan Gangguan
Hubung Singkat.
Respon Sistem Stabil
Pelepasan Beban
(Load Shedding)
Selesai
Pengumpulan Data Single Line Diagram Sub Sistem Bakaru
Tidak
Ya
√
√
√
√
√ √
14. HASIL YANG DICAPAI 05
No. Kasus Operasi Pembangkitan Keterangan
1. PLTA Bakaru G2 Off 5 PLTA Bakaru G2 outage dari sistem
2. Wind Turbine Off 5 Wind Turbine outage dari sistem
3. Generator Diesel Off 5 Generator Diesel outage dari sistem
15. HASIL YANG DICAPAI 05
Analisis Transien
• Bus Bakaru merupakan bus yang
mewakili tegangan 150 kV
• Bus 1 merupakan bus yang mewakili
tegangan 12 kV di Plant 1
• Bus 7 merupakan bus yang mewakili
tegangan 20 kV di Plant 2
• Bus 14 merupakan bus yang mewakili
tegangan 8 kV di Plant 3
Respon Frekuensi
Respon Tegangan
16. HASIL YANG DICAPAI 05
Respon Frekuensi
Respon Tegangan
PLTA Bakaru G2 Off
Penurunan frekuensi terendah mencapai 95% pada detikk ke 2.5 s.
Sistem Kembali steady state pada 99.8% dari frekuensi
normalPenurunan frekuensi masih diperkenankan pada kondisi 99.8%
Ketika steady state. Kondisi ini masih aman berdasarkan pada standar
ANSI/IEEE C37.106-1987.
Respon tegangan di Bus 1 tidak mengalami drop tegangan, sedangkan
pada masing-masing parameter bus lainnya mengalami drop tegangan
yaitu menjadi sebesar 90% pada Bus Bakaru, 85% pada Bus 7, dan 83%
pada Bus 14. Penurunan tegangan terjadi disebabkan karena beban-beban
pada system tidak tersuplay secara penuh.
17. HASIL YANG DICAPAI 05
Respon Frekuensi
Respon Tegangan
Wind Turbine Off
Respon tegangan pada masing-masing parameter bus
tegangan mengalami drop tegangan yaitu menjadi
sebesar 99% pada Bus 1, 95% pada Bus Bakaru, 89.5%
pada Bus 7, dan 87.5% pada Bus 14. Penurunan
tegangan terjadi disebabkan karena beban-beban pada
system tidak tersuplay secara penuh.
Penurunan frekuensi terendah mencapai 95.4% pada detikk ke 2 s.
dan frekuensi tertinggi mencapai 105.2% dari frekeunsi normal.
Fluktuasi terjadi dari detik ke-1 s hingga sistem kembali steady state
pada 98% dari frekuensi normal pada detik ke-15 s. Kondisi frekuensi
masih diperkenankan pada kondisi 98% ketika steady state. Kondisi ini
masih aman berdasarkan pada standar ANSI/IEEE C37.106-1987.
18. HASIL YANG DICAPAI 05
Respon Frekuensi Respon Tegangan
Generator Diesel Off
respon frekuensi ketika terjadi pelepasan Generator Diesel, sistem terjadi
osilasi tetapi frekuensi sistem atau bus dapat kembali ke nilai awal dan
steady state pada 50 Hz dan diketahui berdasarkan standar ANSI/IEEE
C37.106-1987 frekuensi sistem masih stabil dalam range yang aman yaitu
99.8 %. Penurunan frekuensi yang terjadi pada studi kasus ini masih
diperkenankan ANSI/IEEE C37.106-1987.
respon tegangan pada masing-masing parameter bus tegangan
mengalami drop tegangan yaitu sebesar 99% pada Bus 1, 94% pada
Bus Bakaru, 87.5% pada Bus 7, dan 86.5% pada Bus 14. Penurunan
tegangan terjadi disebabkan karena beban-beban pada system tidak
tersuplay secara penuh.
19. HASIL YANG DICAPAI 05
Respon Frekuensi Respon Tegangan
Hubung Singkat
Penurunan frekuensi terendah mencapai 95.5% pada detik ke-6 s
dan frekuensi tertinggi sebasar 106%. Namun, sistem kembali
steady state ke frekuensi normal pada range 98%. Berdasarkan
kepada standar ANSI/IEEE C37.106-95 1987 frekuensi yang
terjadi pada studi kasus ini masih diperkenankan.
Penurunan frekuensi terendah mencapai 95.5% pada detik ke-6
s dan frekuensi tertinggi sebasar 106%. Namun, sistem
kembali steady state ke frekuensi normal pada range 98%.
Berdasarkan kepada standar ANSI/IEEE C37.106-95 1987
frekuensi yang terjadi pada studi kasus ini masih
diperkenankan.
20. Rekapitulasi simulasi 4 kasus
f V
Bus 1 64 100 √
Bakaru 42.1 90 √
Bus 7 40 85 X
Bus 14 40 83 X
Bus 1 64 99 √
Bakaru 47 95 √
Bus 7 44.2 89.5 X
Bus 14 44 87.5 X
Bus 1 64 99 √
Bakaru 46.2 94 √
Bus 7 44.1 87.5 X
Bus 14 44 86.5 X
Bus 1 93.1 100 √
Bakaru 87 95 √
Bus 7 82 90 √
Bus 14 80.2 87.5 X
√
√
√
√
99.8
98
99
98
PLTA G2 out
Wind Turbine out
Diesel out
Hubung Singkat
95.6
95.4
99.8
95.5
Kondisi
Kasus f min (%)
f steady
state (%)
V steady
state (%)
ID Bus Vmin (%)
21. KESIMPULAN 06
1. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa untuk kasus lepasnya generator, lepasnya satu pembangkit tidak
menyebabkan sistem lepas sinkron. Karena ketika generator lepas, daya supply yang hilang dapat
dibackup oleh sistem interkoneksi.
2. Dari ketiga kasus yang telah disimulasikan, keempatnya mengalami drop frekuensi namun masih range
aman sesuai standar standar ANSI/IEEE C37.106-1987 yaitu 95.6%, 95.4%, 99.8% dan 95.5%.
3. Untuk respon tegangan dari ketiga kasus di atas, keempat kasus tersebut mengalami penurunan tegangan
hingga yang terendah 83%. Untuk itu perlu dilakukan setting rele pengaman under voltage.
KESIMPULAN