Dokumen tersebut membahas tiga jenis jaringan otot utama pada hewan, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot rangka berfungsi sebagai alat gerak aktif dan berkonsentrasi untuk menggerakkan tulang dan tubuh. Otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan mengembankan darah. Sedangkan otot polos melaksanakan gerak di luar kehendak seperti pada saluran pencernaan.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan otot pada manusia, mencakup definisi otot, jenis-jenis jaringan otot, ciri-ciri otot polos, lurik dan jantung, bagian-bagian otot, karakteristik dan kerja otot, serta gangguan yang dapat terjadi pada otot.
Ada empat jaringan utama pada hewan yaitu epitel, ikat, otot, dan saraf. Jaringan epitel menutup dan melapisi permukaan organ tubuh serta memiliki fungsi khusus seperti absorpsi, sekresi, sensoris, dan kontraktil. Jaringan ikat mengikat berbagai jaringan dan organ tubuh untuk menopang dan melindungi. Jaringan otot berperan untuk gerak dan lokomosi. Jaringan saraf bertugas merespons rangsangan.
Este documento describe los tres métodos por los cuales las fibras musculares producen ATP: 1) fosfocreatina, 2) respiración anaeróbica, y 3) respiración aeróbica. También describe los tipos de fibras musculares (oxidativas lentas, oxidativas glucolíticas rápidas, y glucolíticas rápidas), así como factores que contribuyen a la fatiga muscular como la acumulación de ácido láctico. Finalmente, explica contracciones isotónicas e isométricas y el proceso de recl
Analisis visualisasi darah dapat memberikan informasi tentang kondisi kesehatan seseorang. Darah normal akan terlihat tidak menggumpal dan terpisah, sedangkan adanya variasi bentuk sel darah merah, peningkatan jumlah sel darah putih tertentu, atau munculnya benda-benda asing dapat menunjukkan kondisi kesehatan yang tidak normal seperti anemia, infeksi, atau gangguan organ tertentu.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis jaringan otot utama pada hewan, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot rangka berfungsi sebagai alat gerak aktif dan berkonsentrasi untuk menggerakkan tulang dan tubuh. Otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan mengembankan darah. Sedangkan otot polos melaksanakan gerak di luar kehendak seperti pada saluran pencernaan.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan otot pada manusia, mencakup definisi otot, jenis-jenis jaringan otot, ciri-ciri otot polos, lurik dan jantung, bagian-bagian otot, karakteristik dan kerja otot, serta gangguan yang dapat terjadi pada otot.
Ada empat jaringan utama pada hewan yaitu epitel, ikat, otot, dan saraf. Jaringan epitel menutup dan melapisi permukaan organ tubuh serta memiliki fungsi khusus seperti absorpsi, sekresi, sensoris, dan kontraktil. Jaringan ikat mengikat berbagai jaringan dan organ tubuh untuk menopang dan melindungi. Jaringan otot berperan untuk gerak dan lokomosi. Jaringan saraf bertugas merespons rangsangan.
Este documento describe los tres métodos por los cuales las fibras musculares producen ATP: 1) fosfocreatina, 2) respiración anaeróbica, y 3) respiración aeróbica. También describe los tipos de fibras musculares (oxidativas lentas, oxidativas glucolíticas rápidas, y glucolíticas rápidas), así como factores que contribuyen a la fatiga muscular como la acumulación de ácido láctico. Finalmente, explica contracciones isotónicas e isométricas y el proceso de recl
Analisis visualisasi darah dapat memberikan informasi tentang kondisi kesehatan seseorang. Darah normal akan terlihat tidak menggumpal dan terpisah, sedangkan adanya variasi bentuk sel darah merah, peningkatan jumlah sel darah putih tertentu, atau munculnya benda-benda asing dapat menunjukkan kondisi kesehatan yang tidak normal seperti anemia, infeksi, atau gangguan organ tertentu.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penampakan darah normal dan tidak normal pada mikroskop. Darah normal akan menampakkan sel darah merah yang terpisah satu sama lain dengan bentuk bulat, sedangkan darah tidak normal akan menampakkan sel darah merah yang melekat satu sama lain atau adanya parasit, bekuan darah, atau jaringan mati. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran dan penampakan sel darah putih secara normal.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manifestasi klinis, etiologi, diagnosis, patofisiologi, klasifikasi dan penyebab-penyebab anemia. Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan hemoglobin dalam darah kurang dari normal, yang dapat menyebabkan gejala seperti lemah dan lesu. Terdapat berbagai penyebab anemia seperti kekurangan zat besi, perdarahan, dan gangguan pada pembuatan sel darah merah
Sistem sirkulasi bertugas mengangkut zat-zat ke seluruh tubuh melalui darah. Komponen utamanya adalah darah, jantung, dan pembuluh darah. Darah terdiri atas plasma dan tiga jenis sel darah. Sistem ini berfungsi untuk mengangkut oksigen, nutrisi, dan membuang produk metabolisme sel serta melindungi tubuh dari infeksi.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem transportasi darah pada manusia, meliputi komponen darah seperti plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit. Juga dijelaskan tentang golongan darah, transfusi darah, jantung, peredaran darah, pembuluh darah, sistem peredaran limfa, dan penyakit yang berkaitan dengan sistem transportasi darah seperti anemia dan aterosklerosis.
1. Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah sistem organ yang mengedarkan zat dari dan ke sel tubuh melalui darah, jantung, dan pembuluh darah.
2. Darah terdiri atas plasma dan tiga jenis sel darah: sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida, sementara sel darah putih dan keping darah berperan dalam kekebalan dan pembekuan darah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian darah dan bagiannya. Darah dijelaskan sebagai jaringan cair yang beredar dalam pembuluh darah dan memiliki fungsi sebagai alat transportasi zat dan pembakaran serta pertahanan tubuh. Darah terdiri atas sel-sel darah seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit serta plasma darah yang mengangkut zat organik dan anorganik.
1) Dokumen tersebut membahas gangguan sistem peredaran darah seperti trombus, emboli, syok, dan penyakit jantung seperti stroke dan penyakit jantung koroner.
Gangguan sistem peredaran darah dapat terjadi akibat trombus, emboli, atau stroke yang menyebabkan penyumbatan aliran darah. Faktor risiko gangguan ini meliputi usia lanjut, hipertensi, diabetes, dan gaya hidup yang kurang sehat. Pencegahan penting melalui pola makan seimbang, olahraga rutin, dan mengendalikan faktor risiko penyakit.
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah untuk mengangkut oksigen dan zat gizi serta membuang karbon dioksida dan limbah. Darah terdiri atas sel darah merah, putih, platelet, dan plasma. Sistem ini penting untuk menjaga homeostatis tubuh.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penampakan darah normal dan tidak normal pada mikroskop. Darah normal akan menampakkan sel darah merah yang terpisah satu sama lain dengan bentuk bulat, sedangkan darah tidak normal akan menampakkan sel darah merah yang melekat satu sama lain atau adanya parasit, bekuan darah, atau jaringan mati. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran dan penampakan sel darah putih secara normal.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manifestasi klinis, etiologi, diagnosis, patofisiologi, klasifikasi dan penyebab-penyebab anemia. Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan hemoglobin dalam darah kurang dari normal, yang dapat menyebabkan gejala seperti lemah dan lesu. Terdapat berbagai penyebab anemia seperti kekurangan zat besi, perdarahan, dan gangguan pada pembuatan sel darah merah
Sistem sirkulasi bertugas mengangkut zat-zat ke seluruh tubuh melalui darah. Komponen utamanya adalah darah, jantung, dan pembuluh darah. Darah terdiri atas plasma dan tiga jenis sel darah. Sistem ini berfungsi untuk mengangkut oksigen, nutrisi, dan membuang produk metabolisme sel serta melindungi tubuh dari infeksi.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem transportasi darah pada manusia, meliputi komponen darah seperti plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit. Juga dijelaskan tentang golongan darah, transfusi darah, jantung, peredaran darah, pembuluh darah, sistem peredaran limfa, dan penyakit yang berkaitan dengan sistem transportasi darah seperti anemia dan aterosklerosis.
1. Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah sistem organ yang mengedarkan zat dari dan ke sel tubuh melalui darah, jantung, dan pembuluh darah.
2. Darah terdiri atas plasma dan tiga jenis sel darah: sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida, sementara sel darah putih dan keping darah berperan dalam kekebalan dan pembekuan darah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian darah dan bagiannya. Darah dijelaskan sebagai jaringan cair yang beredar dalam pembuluh darah dan memiliki fungsi sebagai alat transportasi zat dan pembakaran serta pertahanan tubuh. Darah terdiri atas sel-sel darah seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit serta plasma darah yang mengangkut zat organik dan anorganik.
1) Dokumen tersebut membahas gangguan sistem peredaran darah seperti trombus, emboli, syok, dan penyakit jantung seperti stroke dan penyakit jantung koroner.
Gangguan sistem peredaran darah dapat terjadi akibat trombus, emboli, atau stroke yang menyebabkan penyumbatan aliran darah. Faktor risiko gangguan ini meliputi usia lanjut, hipertensi, diabetes, dan gaya hidup yang kurang sehat. Pencegahan penting melalui pola makan seimbang, olahraga rutin, dan mengendalikan faktor risiko penyakit.
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah untuk mengangkut oksigen dan zat gizi serta membuang karbon dioksida dan limbah. Darah terdiri atas sel darah merah, putih, platelet, dan plasma. Sistem ini penting untuk menjaga homeostatis tubuh.
1. RUMAH SEHAT SEJAHTERA SEJAHTERA
EXTRA ALKALI
ANALISA KESEHATAN
MELALUI VISUALISASI
DARAH
2. ANALISA KEAKTIFAN SEL DARAH MERAH
Darah Sehat
- Tidak menggumpal
- Tidak mengelompok
- Terpisah-pisah
- Bergerak
- Penuh energi
- Bentuk, besar/kecil normal
- Tidak berbentuk macam
macam
Sel darah merah sehat memiliki permukaan luas untuk membawa oksigen, shg oksigen
bisa dengan cepat dan efektif diedarkan ke seluruh tubuh
3. Sel darah merah rantai pendek
Kurang aktif & darah
kental tingkat ringan
3-5 sel darah merah
membentuk seuntai
rantai
Disebabkan kelainan
protein
Darah agak kental, sel
darah merah perlahan
kehilangan energi
4. Sel darah merah rantai panjang
Kurang aktif & darah
kental tingkat menengah
Darah kental, pada
dasarnya sel darah
merah telah kehilangan
energi
Disebabkan
metabolisme protein
yang kacau
Permukaan sel darah merah yang efektif membawa oksigen berkurang drastis
sehingga sirkulasi oksigen terhambat. Jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, maka
penderita akan cepat merasa lelah, lemah, sering ngantuk
5. Sel darah merah menggumpal
Kurang aktif &
darah kental
tingkat berat
Disebabkan kadar
lemak tinggi
Sel darah merah sama sekali kehilangan energi, tidak saja membatasi sirkulasi
oksigen tapi juga mengurangi jumlah sirkulasi darah melalui pembuluh darah halus.
Jika tidak segera diperbaiki, maka akan mudah membentuk gumpalan darah yg besar
6. ANALISA KADAR LEMAK DALAM DARAH
Butiran lacteal
Butiran (titik-titik) putih kabur seperti
salju yang berada di antara sel darah
Butiran lacteal terbentuk dari
trigliserida, kolesterol, dan lapisan
luarnya terbentuk dari phospholipid,
kolesterol & lipoprotein
Dalam jumlah sedikit normal, tapi jika
sering terlihat dalam jumlah banyak,
berarti fungsi organ tubuh terganggu
atau rusak (terutama liver, empedu,
batu empedu, limpa, pankreas). Juga
bisa disebabkan karena usia tua,
struktur makan/minum yang salah,
kekurangan enzim tertentu.
Tanda-tanda penyakit
hiperlipoprotein, yang bisa
menyebabkan jantung koroner,
arteriosklerosis, pembengkakan liver
& limpa, toleransi glukosa terganggu
7. Kristal kolesterol
Kadar kolesterol normal:
Setelah makan: normal jika terlihat 2-3
kristal kolesterol kecil per tampilan.
Sebelum makan: seharusnya tiap 2-3
tampilan hanya ada 1-2 kristal
kolesterol kecil.
Makin besar & persegi bentuk kristal
kolesterol maka dinding arteri makin
mudah terluka
Kolesterol:
Sejenis sterol yang bisa terbentuk
dalam liver
Salah satu komposisi utama batu
empedu
Faktor penyebab penyakit jantung &
arteriosclerosis
8. Asam lemak
Berbentuk tongkat
panjang
Berarti kadar lemak darah
tinggi
9. Flek lemak
Bentuk agak besar,
tidak bening
Flek yang terbentuk dari
lipid peroksida pada
dinding pembuluh
darah, lalu terkikis oleh
aliran darah sehingga
masuk ke darah
Berarti kadar lemak
darah tinggi,
metabolisme lemak
kacau
Gejala awal
arteriosclerosis
10. Flek arteriosclerosis
lebih terang dari hal-hal
lainnya yang terlihat di
bawah mikroskop
bagian kecil dari flek
pengerasan pada dinding
pembuluh arteri yang
terlepas dan masuk ke
dalam darah
Tumpukan flek ini akan
menyumbat pembuluh
darah dan mengakibatkan
arteriosclerosis, gagal
jantung
berarti kolesterol yang
menempel pada dinding
pembuluh darah berada
pada stadium akhir,
pembuluh darah sudah
mengeras
11. ANALISA SIRKULASI / SUBSTANSI BERACUN
Penggumpalan trombosit
Di mikroskop terlihat sbg bongkahan agak
besar berwarna darah, di tepi bongkahan
ada trombosit yg terburai
Ukurannya kecil (1/3 sel darah merah),
bulat/seperti telur, saling terpisah, tak
bergerak, tapi karena Brownian Motion
(gerak acak) & efek cahaya maka terlihat
bergerak
Jumlah trombosit mudah berubah
tergantung berbagai kondisi (mis: pada
winter>summer, pada hari ke-1
menstruasi akan berkurang, mulai hari ke-
3 baru bertahap naik lagi, meningkat jk
olah raga berat, mendaki) shg kurang
berarti dalam uji klinis
Dlm sirkulasi darah normal, trombosit
saling terpisah, jk sel/pembuluh darah
terluka, trombosit akan mengumpul
Terlalu banyak lemak bisa mengakibatkan
trombosit menggumpal & bisa menyumbat
pembuluh darah, mempengaruhi sirkulasi
darah, mengakibatkan stroke & serangan
jantung.
12. Benda seperti jarum
Mutasi trombosit
dari bentuk bulat
menjadi jarum
Berarti liver
teriritasi karena
terlalu banyak
makan obat,
alkohol, atau
melemahnya fungsi
liver karena
akumulasi lemak
13. Pembekuan dalam darah
Terlalu banyak
akan
menghambat
sirkulasi mikro.
Mengakibatkan
penyumbatan
pada jantung
atau otak
14. Benda hitam/ coklat tua
Racun dalam
usus, fungsi
metabolisme
dan
penyerapan
kacau.
15. Benda merah / oranye
Disebabkan oleh
actinomycin (sejenis
antibiotik, dihasilkan
dari berbagai macam
streptomycin)
Berarti penggumpalan
obat yg meninggalkan
residu antibiotik dalam
tubuh
16. Asam urat
Mudah
menyebabkan
rematik, sakit di
persendian
Kurangi makan
kacang-
kacangan
17. ANALISA SISTEM IMUNITAS
Keaktifan sel darah putih
Neutrofil Neutrofil butiran sedikit
Dilihat dari pergerakan & jumlah butiran dalam cairan sel darah putih
Keaktifan sel darah putih jadi salah satu standar yang bisa diandalkan
dalam menilai kinerja sistem imunitas
Keaktifan sel darah putih: >70% = imunitas baik, >50% = normal,
<50% = buruk
18. Eosinophil (butiran sel bersifat asam)
bertambah banyak
- Butiran besar kasar, bersinar,
2 inti
- Normal = <2%
- Jumlah akan bertambah saat
alergi (asma, hay fever/ rinitis
alergi musiman, alergi
makanan), infeksi parasit
- Jumlahnya berbanding lurus
dengan kondisi (ringan/parah)
penyakit
Eosinofil terlalu banyak - Berarti tubuh bersifat alergi
atau ada infeksi bakteri
19. Basofil (butiran sel bersifat basa)
bertambah banyak
Bentuknya lebih kecil
sedikit dari sel berinti
tunggal
Dalam cairan darah ada
sedikit jumlah basofil yg
agak besar, di dalamnya
mengandung histamine.
jika ada antigen &
antibodi, sel basa akan
melepas histamine ke
darah.
Inti selnya ada irisan/
cekung
palpitasi (jantung
berdebar), sedang
bergairah, diare bisa
Basofil terlalu banyak menyebabkan
meningkatnya jumlah
basofil
20. Neutrophilic Granulocyte (butiran sel
bersifat netral) dgn banyak sublobular
Sel darah putih bertambah banyak Sel darah putih berkurang
Berarti inti sel memiliki terlalu banyak sublobular, kadang sampai 6-10
lobular, telah kehilangan fungsi imunitasnya, muncul karena anemia yg
berbahaya, kurang asam folat/ vit B12, juga mungkin karena bawaan lahir.
Sublobular dalam inti sel terlalu banyak: anemia
>3 per tampilan: peradangan
1 per beberapa tampilan: menurunnya fungsi imunitas
21. Mycoplasma
Mikroba kecil (kuman &
racun)
Tidak punya dinding sel
Punya ekor seperti
kunang-kunang
Bergerak di antara sel-
sel
Jika jumlah banyak akan
mengakibatkan radang
persendian, infeksi paru-
paru, penyakit pada
organ reproduksi,
saluran kencing, saraf
Mycoplasma, bakteri pada sel darah merah
22. Sel getah bening
- Paling kecil di antara sel darah
- Abu-abu
- Ada butiran dalam cairannya,
- Intinya berbentuk bulat/ seperti telur, sedikit cekung, letaknya
di tengah/ di tepi sel, chromatin agak padat
- Jika bertambah banyak berarti belakangan ini terinfeksi virus,
infeksi kronis, mis: TB, hepatitis yang menular, sifilis bawaan.
23. Sel berinti tunggal
Sel inti tunggal getah bening
terlalu kecil
- Lebih besar dari sel getah bening
- Cairan sel lebih kaya
- Dalam cairan sel mudah terlihat gelembung
- Inti sel berbentuk seperti ginjal, intinya bisa terbagi menjadi 2-3 lobular
- Jumlahnya meliputi -+ 4% dr seluruh sel darah putih
- Jika jumlah bertambah banyak, berarti terinfeksi kuman tertentu, mis:
TB,
subacute endocarditis, infeksi protozoa, infeksi Rickettsia.
25. ANALISA VARIASI BENTUK SEL DARAH MERAH
Besar sel darah merah tidak merata
- Normal 7 mikron
- Kecil <5 mikron, kadar
hemoglobin lebih sedikit
- Besar >10 mikron
- Banyak sel kecil: anemia
karena kurang zat besi
(iron deficiency anemia)
- Banyak sel besar di bagian
pinggir lingkaran darah:
Sel darah merah besar, kecil, &
berbentuk telur hemolytic anemia
26. Sel darah merah berbentuk oval
- Mudah ditemui pada darah
penderita hereditary elliptocytosis,
jumlahnya bisa mencapai 80-90%,
sel darah merah lebih rapuh.
- Jumlah normal <10%
- Jika bertambah banyak berarti
anemia karena kurang zat besi
Sel darah merah besar, kecil, &
berbentuk telur
27. Sel darah merah berbentuk target
- Ukuran lebih besar
- Tengahnya lebih gelap
- Berarti menderita
thalassanemia (mediterranean
anemia), anemia karena
kurang zat besi, limpanya
diangkat, obstructive jaundice
(sakit kuning)
28. Sel darah merah berduri
Mirip dgn sel darah
merah berbentuk gigi
gergaji, tp durinya lebih
tajam, lebih menonjol
Karena kekurangan B-
lipoprotein, shg
mengurangi pertukaran
kolesterol antara serum
darah dgn membran sel
darah merah, shg
membran sel darah
merah berubah bentuk
Berarti ada gangguan
liver atau limpa
29. Sel darah merah berbentuk gigi gergaji
Sel darah merah
kehilangan bentuk
normalnya yg
sedikit cekung di
kedua sisinya,
muncul duri pendek
pada membran sel
Tingkat PH darah
tidak seimbang,
perubahan pada
daya tembusnya
30. Sel darah merah yang mengkerut
- Bola darah merah rapuh
- Membran pecah
- Isinya keluar
- Berarti kekurangan
mikroelemen
31. Sel darah merah berbentuk lemon
Sel darah merah berbentuk lemon Membran protein sel darah merah
saling menyambung
Protein antara sel darah merah saling menyambung
membentuk lemon, karena pengaruh pada faktor di
dalam sel darah merah
Berarti terlalu banyak protein atau gangguan fungsi
usus lambung, pencernaan & penyerapan terganggu
33. ANALISA DARAH KERING
Darah normal
Bongkahan darah
merah dikelilingi
jaringan serat protein
warna hitam
Tidak ada kotoran,
substansi setengah
bening, benda lain yang
tidak dikenal, atau
warna lain
34. Yang diamati adalah:
Besar/kecil, jumlah, warna,
struktur
hadirnya ROTS (Reactive
Oxygen Toxic Species):
- Jaringan hitam melemah,
berkurang, pecah
- Perubahan warna pada
bongkahan merah
- Muncul area yang kosong,
terutama area setengah
bening (ROTS)
35. 0=sehat
4=stadium akhir kekacauan metabolisme
0: tidak ada area setangah bening (ROTS)
1: <=10% area bongkahan merah digantikan oleh ROTS
2: 10-20% area bongkahan merah digantikan oleh ROTS
3: 20-30% area bongkahan merah digantikan oleh ROTS
4: >30% area bongkahan merah digantikan oleh ROTS,
jaringan hitam hapir tidak tersisa
36. terlalu kecil terlalu ditekan terlalu besar titik 1 terlalu tebal
tetesan darah normal
6 titik darah
1-2: masa akut (urgent)
3-4: masa sub-akut
5-6: masa kronis
41. Polusi lingkungan:
Warna di batas
pinggir
bertambah gelap
Ada lingkaran
hitam
Mungkin karena
rokok/ logam
berat
42. Suplai darah ke otak tidak cukup: di pinggiran
ada tonjolan/ lubang/ irisan
43. Penyakit leher:
Pinggirannya menonjol
berbentuk oval
Jaringan serat
menonjol dari dalam ke
arah luar
Jaringan serat
bertambah hitam
Jaringan serat punya
inti atau inti warna putih
48. Gangguan getah bening: Kelelahan:
Jaringan serat hitam pecah-pecah ROTS bertambah banyak
secara mendatar
Infeksi di sekitar bahu:
-Pada tonjolan di pinggiran ada titik hitam
-Jaringan hitam pada R2 menonjol ke R1
50. Jaringan serat putus/
ROTS bertambah banyak, tampak seperti
tidak saling menyambung:
awan tebal: hipertiroid
Fungsi kelenjar tiroid menurun
Kerusakan akibat radikal bebas Terdapat bentuk awan tipis di daerah
bertambah banyak: ROTS:
Kekacauan sistem endokrin TOleransi terhadap gula menurun
52. Rangsangan pada jantung: Jantung kurang darah:
Jaringan serat tambah tebal & merah membentuk seperti kelopak mawar
Iritasi saluran pernapasan: Hiperplasia pada payudara:
Garis/tekstur jaringan serat bertambah Besar ROTS tidak sama
kasar
54. Infeksi lambung ringan
(superfisial gastritis):
ROTS seperti luka tembak
Infeksi usus lambung:
Ada area lingkaran putih pada bongkahan
serat
Liver berlemak:
ROTS berbentuk kotak, ada perubahan
bentuk seperti awan/ kabut
55. Gagal ginjal:
Infeksi virus: ROTS berbentuk panjang
Jembatan hitam antar bongkahan serat
Gangguan pada reflux asam cairan empedu: Beban liver berat:
-serat menggumpal -bongkahan serat
-lingkaran hitam -pinggirannya panjang & tajam
-ada lingkaran kantung empedu -menonjol
57. Pendarahan usus: Kekacauan bakteri pada usus:
-jarigan serat menggumpal -warna hitam
-pinggirannya dikelilingi warna -di tengah ada ROTS berbentuk
merah/ oranye seperti luka tembak
Luka pada otot pinggang: Perubahan patologis pada tulang
-garis pendek warna hitam/ putih belakang pinggang:
-titik hitam pada lapisan vit C
62. LAIN - LAIN
Gangguan persendian: Kurang kalsium:
ROTS berbentuk seperti huruf ’C’ gumpalan serat membentuk garis-
garis seperti sinar radiasi
Hematin menurun:
Kurang nutrisi: Warna bola darah merah memudar
Jaringan serat protein pecah-pecah karena berkurangnya hemoglobin
63. Kelelahan kronis, infeksi Komplikasi penyakit akibat
virus: Bongkahan serat kelelahan:
menyempit dan panjang Di sekeliling tetesan darah ada
(sirkulasi mikro tidak lancar) lingkaran putih
Pembatuan: Pengerasan pembuluh darah otak:
Kepingan ROTS berbentuk Pinggiran tajam & menonjol
lingkaran kecil, terang, bening.
64. Butiran asam sialat (sialic acid): berkilau, seperti lingkaran
cahaya hijau muda di antara gumpalan ROTS & sel darah
merah. ROTS & asam sialat pada serum darah akan
bertambah banyak pada darah penderita kanker, akan
muncul banyak butiran asam sialat pada tampilan darah
keringnya. Menurut penelitian, kadar asam sialat pada
serum darah penderita kanker paru-paru meningkat 60%.
Kanker bisa mengaktifkan asam sialat, sehingga dikeluarkan dari sel dan protein.
Setelah fibrinogen berubah menjadi fibrin, darah hidup akan mengental, & pada darah
kering akan muncul banyak gumpalan ROTS & banyak butiran asam sitrat. ROTS
pada penderita kanker akan menutupi seluruh tampilan darah secara merata >20-30%
(dari tetes ke-1 s/d ke-6). Biasanya pd penderita kanker paru-paru akan muncul warna
kekuningan.
Kanker liver: Leukemia: Kanker rectum:
Gumpalan besar Pecahan ROTS yang kecil- Di area usus ada
ROTS memenuhi kecil memenuhi tetesan kerusakan ROTS yang
>30% tetesan darah darah di atas 20-30% luas
65. Kanker lambung:
Di area lambung ada kerusakan ROTS yang luas
Kacaunya fungsi saraf otonomik:
Muncul lingkaran tahunan dan terjadi
perubahan.
Pneumonia, bronkitis, asma:
Banyak gumpalan kecil ROTS yang tidak
teratur