Makalah ini membahas tentang haji dan umrah dengan menjelaskan pengertian, syarat, rukun, dan tahapan pelaksanaan masing-masing ibadah. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup, sedangkan umrah adalah ibadah sunnah. Kedua ibadah tersebut memerlukan pemenuhan syarat-syarat dan pelaksanaan rukun-rukun tertentu agar sah.
Makalah ini membahas tentang haji dan umrah dengan menjelaskan pengertian, syarat, rukun, dan tahapan pelaksanaan masing-masing ibadah. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup, sedangkan umrah adalah ibadah sunnah. Kedua ibadah tersebut memerlukan pemenuhan syarat-syarat dan pelaksanaan rukun-rukun tertentu agar sah.
Ibadah haji dan umrah merupakan salah satu rukun Islam yang penting. Haji wajib bagi yang mampu secara fisik dan keuangan, sedangkan umrah boleh dilakukan kapan saja. Keduanya memiliki syarat, rukun, dan larangan yang harus dipenuhi untuk menjadi haji yang sah, seperti memakai pakaian ihram, thawaf, sa'i, dan berdiam di Arafah.
Cara melaksanakan ibadah haji terdiri dari beberapa tahapan mulai dari berniat ihram, melakukan wukuf di Arafah, melakukan tawaf dan sa'i, serta melontar jamrah. Pelaksanaan haji harus mengikuti aturan dan urutan yang ditetapkan untuk memenuhi rukun-rukun dan kewajiban haji.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan bimbingan pelaksanaan ibadah haji, termasuk rukun-rukun dan wajib-wajib haji serta tata cara melaksanakannya.
2. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar jamrah, tawaf, sa'i, dan hal-hal lainnya.
3. Dokumen
Definisi Haji dan Umrah memberikan definisi haji dan umrah secara etimologi dan terminologi. Dokumen ini juga membahas syarat wajib dan syarat sah haji dan umrah, rukun dan wajib haji dan umrah, larangan-larangan dan hal-hal yang membatalkan haji dan umrah, serta perbedaan antara haji dan umrah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, dasar hukum, syarat-syarat, dan tata urutan pelaksanaan haji dan umrah. Haji adalah menyengaja mengunjungi Ka'bah untuk mengerjakan ibadah tertentu pada waktu yang ditentukan, sedangkan umrah adalah menziarahi Ka'bah dengan niat beribadah kepada Allah. Kedua ibadah tersebut bersumber dari al-Qur'an dan al-Hadits,
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, dasar hukum, syarat-syarat, dan tata urutan pelaksanaan haji dan umrah. Haji adalah menyengaja mengunjungi Ka'bah untuk mengerjakan ibadah tertentu pada waktu yang ditentukan, sedangkan umrah adalah menziarahi Ka'bah dengan niat beribadah kepada Allah. Kedua ibadah tersebut bersumber dari al-Qur'an dan al-Hadits,
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan ketentuan-ketentuan pelaksanaan ibadah haji dan umrah menurut agama Islam, meliputi penjelasan mengenai rukun-rukun, syarat-syarat, dan tata cara melaksanakan ibadah haji seperti ihram, wukuf di Arafah, thawaf, sa'i, dan tahallul.
Dokumen tersebut membahas tentang haji dan umrah. Haji merupakan ibadah wajib bagi muslim yang mampu sekali seumur hidup, sedangkan umrah bisa dilaksanakan kapan saja. Kedua ibadah tersebut memiliki rukun, syarat, dan larangan yang harus dipenuhi. Ibadah haji dan umrah mengandung banyak hikmah bagi individu maupun umat Islam secara keseluruhan.
Ibadah haji dan umrah merupakan salah satu rukun Islam yang penting. Haji wajib bagi yang mampu secara fisik dan keuangan, sedangkan umrah boleh dilakukan kapan saja. Keduanya memiliki syarat, rukun, dan larangan yang harus dipenuhi untuk menjadi haji yang sah, seperti memakai pakaian ihram, thawaf, sa'i, dan berdiam di Arafah.
Cara melaksanakan ibadah haji terdiri dari beberapa tahapan mulai dari berniat ihram, melakukan wukuf di Arafah, melakukan tawaf dan sa'i, serta melontar jamrah. Pelaksanaan haji harus mengikuti aturan dan urutan yang ditetapkan untuk memenuhi rukun-rukun dan kewajiban haji.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan bimbingan pelaksanaan ibadah haji, termasuk rukun-rukun dan wajib-wajib haji serta tata cara melaksanakannya.
2. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar jamrah, tawaf, sa'i, dan hal-hal lainnya.
3. Dokumen
Definisi Haji dan Umrah memberikan definisi haji dan umrah secara etimologi dan terminologi. Dokumen ini juga membahas syarat wajib dan syarat sah haji dan umrah, rukun dan wajib haji dan umrah, larangan-larangan dan hal-hal yang membatalkan haji dan umrah, serta perbedaan antara haji dan umrah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, dasar hukum, syarat-syarat, dan tata urutan pelaksanaan haji dan umrah. Haji adalah menyengaja mengunjungi Ka'bah untuk mengerjakan ibadah tertentu pada waktu yang ditentukan, sedangkan umrah adalah menziarahi Ka'bah dengan niat beribadah kepada Allah. Kedua ibadah tersebut bersumber dari al-Qur'an dan al-Hadits,
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, dasar hukum, syarat-syarat, dan tata urutan pelaksanaan haji dan umrah. Haji adalah menyengaja mengunjungi Ka'bah untuk mengerjakan ibadah tertentu pada waktu yang ditentukan, sedangkan umrah adalah menziarahi Ka'bah dengan niat beribadah kepada Allah. Kedua ibadah tersebut bersumber dari al-Qur'an dan al-Hadits,
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan ketentuan-ketentuan pelaksanaan ibadah haji dan umrah menurut agama Islam, meliputi penjelasan mengenai rukun-rukun, syarat-syarat, dan tata cara melaksanakan ibadah haji seperti ihram, wukuf di Arafah, thawaf, sa'i, dan tahallul.
Dokumen tersebut membahas tentang haji dan umrah. Haji merupakan ibadah wajib bagi muslim yang mampu sekali seumur hidup, sedangkan umrah bisa dilaksanakan kapan saja. Kedua ibadah tersebut memiliki rukun, syarat, dan larangan yang harus dipenuhi. Ibadah haji dan umrah mengandung banyak hikmah bagi individu maupun umat Islam secara keseluruhan.
3. NIAT & IHROM DI MIQOT
Ihrom: “Niat untuk memulai ibadah haji atau umroh”
“Kondisi sesorang dalam melaksanakan ibadah haji atau umroh”
Miqot : “Ketentuan batas tempat untuk memulai ihram umroh”.
NIAT UMROH
4. BAGI YANG BERIHROM
SUNNAT LARANGAN
KHUSUS LAKI-LAKI:
• Memakai pakaian yang berjahit & Membentuk anggota
tubuh
• Memakai penutup Kepala
• Memakai Alas kaki yang menutup mata kaki
KHUSUS UNTUK WANITA
• Memakai penutup muka dan sarung tangan
UNTUK LAKI – LAKI DAN WANITA
• Memakai wewangian
• Memotong Rambut/ bercukur/Kuku dg sengaja
• Melakukan akad nikah
• Melakukan Hubungan badan
• Membunuh binatang buruan yang halal dimakan
• JAUHI RAFAST, FUSUQA, JIDAL
Mandi sebelum niat ihrom
Memakai wangi-wangian
sebelum niat ihrom
Memotong dan merapikan
rambut
Shalat sunnat ihrom
Membaca Talbiyah
SUNNAH & LARANGAN
5. X
X X
X
X X
IHRAM : adalah ibadah dengan niat melakukan Haji atau Umrah atau
kedua-duanya dan dengan menjauhi hal-hal yang dilarang karena
ihram
X X
X
X
X
Larangan-larangan Ihram
Larangan Khusus Pria:
1.Pakaian Berjahit
2.Penutup Kepala
3.Alas Kaki Tertutup
Larangan Wanita:
1.Penutup Wajah
2.Sarung Tangan
Larangan Pria & Wanita:
1.Wewangian
2.Menggunting Kuku
3.Memotong Bulu Tubuh
4.Akad Nikah
5.Berjimak
6.Berburu & Menebang
8. Kurang Lebih 450 m
PERJALANAN 7 KALI ANTARA SOFA
DAN MARWA. MENEMPUH JARAK
TOTAL SEKITAR 3,5 KM
ARAH KIBLAT
BERJALAN ATAU LARI DARI SHAFA MENUJU MARWAH TUJUH KALI PUTARAN
10. Kalau tidak
dikerjakan,
tidak Sah
Hajinya
Kalau tidak
dikerjakan,
tetap Sah
Hajinya,
dan tidak
kena DAM
Kalau tidak
dikerjakan,
tetap Sah
Hajinya,
namun kena
DAM
HAJI
WAJIB SUNNAH
1.IHRAM
2.WUKUF
3.THAWAF
4.SAI
5.TAHALLUL
6.TERTIB
RUKUN
HAJI
RUKUN
HAJI
1.Niat di Miqot
2.Mabit di Muzdalifah
3.Mabit di Mina
4.Jumroh Aqobah
5.Tiga Jumroh
6.Tawaf Wada
HAJI
WAJIB
1.Mandi
2.Bersuci
3.Shalat Ihram
4.Talbiyah
5.Doa
6.Dll
SUNNAH
Ulama Madzhab Fiqih Mengelompokkan Amalan Haji
AMALAN IBADAH HAJI
11. Amalan-amalan Haji yang termasuk Rukun adalah:
I. IHRAM : adalah ibadah dengan niat melakukan Haji atau Umrah atau kedua-
duanya dan dengan menjauhi hal-hal yang dilarang karena ihram.
Hal-hal yang terlarang karena Ihram:
a. Bagi laki-laki:
Memakai pakaian berjahit seperti baju,celana sarung dan sebagainya, memakai
penutup kepala, memakai alas kaki yang menutup mata kaki
b. Bagi wanita:
-Memakai penutup muka, memakai penutup tangan.
c. Bagi laki-laki dan wanita:
-Memakai wewangian.
-Memotong rambut atau mencukur rambut sebelum waktu tahalul
-Melakukan akad nikah atau menikahkan
-Melakukan hubungan suami istri.
-Berbuat dosa dengan sengaja dan sadar akan ihramnya.
-Berburu binatang buruan
12. Dalil :
1. Sabda Nabi Saw. : Seorang yang berihram tidak boleh memakai baju, sorban,
penutup kepala, celana, baju yang terkena wewangian (Waras dan Zafran), dan
tidak pula sepatu kecuali tidak mendapati dua sendal maka hendaklah ia
memotong sepatunya sampai batas dibawah mata kaki (Muttafaq ‘alaih)
2. Sabda Nabi Saw. : Seorang wanita (yang berihram) tidak boleh memakai
penutup wajah, dan tidak boleh memakai sarung tangan. (HR. Bukhari)
3. Sabda Nabi Saw. : Seorang yang berihram tidak boleh menikah dan dinikahkan,
tidak boleh pula meminang. (HR. Muslim)
4. Firman Allah SWT. : Dan janganlah kamu mencukur kepalamu sebelum hewan
sembelihan sampai di tempat penyembelihan (QS. Al Baqarah : 196)
5. Firman Allah SWT. : Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
membunuh binatang buruan ketika kamu sedang ihram (QS. Al Maidah : 95)
6. Firman Allah SWT. : Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu
akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik, dan berbantah-
bantahan dalam mengerjakan haji. (QS. Al Baqarah: 197)
13. II. WUKUF DI ARAFAH
Wukuf di Arafah artinya hadir di Arafah pada waktunya yaitu antara
setelah matahari tergelincir ke Barat pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai
terbit fajar di malam hari tanggal 10 Dzulhijjah
Dalil : Sabda Nabi Saw. : Haji itu adalah Arafah, barangsiapa mendapatkan
(wukuf) Arafah ia telah mendapatkan haji (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan
Hakim)
14. III. THAWAF : yaitu berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran dimulai
dari sudut Hajat Aswad dan berakhit di sudut yang sama.
Dalil : Firman Allah SWT. : Dan hendaklah mereka berthawaf di rumah
kuno (Ka’bah) (QS. Ibrahim : 29)
THAWAF DI BAITULLAH :
• MENDAPAT 60 RAHMAT ALLAH
• MEMBEBASKAN SEORANG BUDAK
• SETIAP LANGKAH MENDAPAT SATU KEBAIKAN DAN DIAMPUNI SATU
KESALAHAN
HR. Tirmidzi dan Thabrani
ْ
نَم
َْافَط
اَذَهِب
ِْتيَبال
ًاعوُبسُأ
َْصحَأَف
ْ
ُها
ََْانك
ِْقتِعَك
ْ
ةَبَقَر
َْو
ْ
ُهُتعِمَس
ْ
ُلوُقَي
َْ
ل
ُْعَضَي
اًمَدَق
َْ
لَو
ُْعَفرَي
َْرخُأ
ى
َْ
لِإ
ْ
َطَح
ْ
ُ َ
ّللا
ْ
ُهَنع
ِْطَخ
ْ
ًةَئي
َْبَتَكَو
ْ
ُهَل
اَهِب
ْ
ًةَنَسَح
15. IV. SA’I : yaitu berjalan dari bukit Shafa menuju ke bukit Marwah sebanyak 7 kali,
dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwah.
Dalil : Firman Allah SWT. : Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian
syiar agama Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke baitullah atau berumrah,
tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. (QS. Al Baqarah : 158)
V.TAHALUL : adalah perbuatan yang menandai keluar dari keadaan ihram ke
keadaan halal dengan cara Memotong rambut atau mencukur rambut
Dalil : Sabda Nabi Saw. : Ketika Nabi Saw. masuk ke dalam kota Mekkah beliau
memerintahkan para shahabatnya untuk berthawaf di sekitar Ka’bah, bersa’i
antara shafa dan Marwah, lalu mereka bertahallul, mereka mencukur atau
memendekkan rambut. (HR. Bukhari)
16. Amalan amalan Haji yang termasuk Wajib adalah:
- Niat dari Miqot
- Mabit di Muzdalifah
- Mabit di Mina
17. Amalan-amalan yang termasuk Sunnah
- Mandi dan bersuci
- Shalat sunat Ihram
- Membaca Talbiyah pada waktu ber Ihram
- Berdoa
- Melontar 3 Jumrah ( Ula, Wusta, Aqobah )
- Meninggalkan hal-hal yang dilarang.
- Tawaf Wada
18. • MABIT : Yaitu bermalam atau berhenti sejenak pada waktu malam hari di tempat yang
ditentukan ( Mina dan Muzdalifah ) untuk melaksanakan wajib haji.
• BADAL HAJI : Adalah “Amanah Haji” yaitu menghajikan orang lain yang sudah meninggal
dan masih memikul kewajiban hajiatau belum menunaikan ibadah haji semasa hidupnya
yang telah diikrarkannya.
• WUKUF : Yaitu berdiam diri / mengasingkan / mengantarkan diri di Padang Arafah
sebagai “ Panggung reflika Padang Masyhar “ untuk melakukan ibadah, shalat, zikir dan
memanjatkan do’a.
Wukuf merupakan Rukun Haji, sehingga apabila seseorang tidak Wukuf maka hajinya
tidak sah.
ISTILAH-ISTILAH DALAM HAJI
19. • DAM : Denda atau tebusan bagi mereka yang menunaikan ibadah haji / umrah tetapi
melakukan pelanggaran ketentuan atau peraturan yang telah ditetapkan. Misalnya
melakukan larangan ihram atau tidak dapat menyempurnakan wajib haji seperti : tidak
mabit di Mina, tidak mabit di Muzdalifah, tidak Ihram dari Miqat, tidak melontar jumrah,
tidak melakukan tawaf Wada.
Pelanggaran lainnya untuk jamaah haji yaitu melakukan Haji Tamatu atau Qiran.
• MIQOT : Ketentuan garis batas antara boleh dan tidak atau perintah mulai dan berhenti,
yaitu kapan mengucapkan niat dan maksud melintasi batas antara tanah biasa dengan
tanah suci.
Sewaktu memasuki tanah suci itulah semua jemaah harus berpakaian Ihram.
Miqot ada 2 macam :
1. Miqot Zamani yaitu ketentuan batas waktu, kapan dan bulan apa hitungan haji itu.
2. Miqot Makani yaitu miqot berdasarkan tempat / batas tanah geografis, tempat
seseorang harus memulai niat Ihram melintas batas tanah suci dengan berniat
hendak melakukan ibadah Umrah atau Haji
21. “…….Telah berkata ibn Abbas rodliallahu ‘anhu, bahwa :
Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW telah menetapkan
batas tempat orang memulai ihram. Bagi penduduk
Madinah di Dzulhulaifah, bagi penduduk Syam di Juhfa.
Dan bagi penduduk Najd di Qarnul Manazil. Sedangkan
bagi penduduk Yaman di Yalamlam. Semua tempat –
tempat itu adalah tempat ihram bagi penduduk tempat
tersebut, dan juga bagi penduduk lain yang datang ke
tempat-tempat itu yang bermaksud untuk mengerjakan
ibadah Haji/Umrah. Bagi orang – orang yang bertempat
di area tersebut maka supaya ber-ihram dari tempat
masing-masing. Sehingga bagi penduduk Makkah maka
berihram dari Makkah”.
(HR. BUKHORI)
22. 1. MEMOTONG/MENCABUT 3 HELAI
RAMBUT ATAU LEBIH
2. MEMOTONG 3 JARI KUKU BERTURUT-
TURUT
3. MEMAKAI WANGI-WANGIAN
4. MELAKUKAN PENDAHULUAN JIMAK
5. MEMAKAI PAKAIAN BERJAHIT
6. MENUTUP KEPALA & MUKA
MENYEMBELIH SEEKOR KAMBING
ATAU
MEMBAYAR FIDYAH
ATAU
PUASA 3 HARI
23. BERBURU BINATANG
1. MENYEMBELIH BINATANG YANG SEBANDING
DENGAN YANG DIBURU.
2. ATAU MEMBERI MAKAN FAKIR MISKIN
SENILAI DENGAN BINATANG YANG DIBURU
3. ATAU PUASA SEBANYAK MUD YANG DAPAT
MEMBELI BINATANG YANG DIBURU
MEMOTONG/MENCABUT
PEPOHONAN
DAMNYA SAMA DENGAN DAM BERBURU
DENGAN MEMBANDINGKAN BESAR
KECILNYA KAYU YANG DIPOTONG
KAYU BESAR = LEMBU
KAYU KECIL = KAMBING
KAYU YANG KECIL SEKALI = SENILAINYA
24. HUBUNGAN SUAMI - ISTERI
1. Menyembelih seekor unta / lembu.
2. Atau diganti dengan 7 ekor kambing.
3. Atau puasa selama 10 hari.
4. Wajib menqadho’ haji tahun
berikutnya
25. Karena Rasulullah tidak menjelaskan hukum amalan-amalan Haji
dan Umrah, lalu para ulama Madzhab Fikih mengkelompokan
amalan-amalan itu kedalam:
1. Kelompok amalan amalan Rukun:
Artinya amalan yang kalau tidak dikerjakan, maka tidak syah haji atau
umrahnya itu.
2. Kelompok amalan amalan Wajib:
Artinya amalan yang harus dikerjakan, tapi apabila tidak dikerjakan haji
dan umrahnya itu tetap sah, tetapi harus membayar Dam atau denda.
3. Kelompok amalan-amalan Sunnah:
Artinya amalan yang dianjurkan untuk diamalkan, tapi kalau tidak
dikerjakan haji dan umrahnya tetap syah dan tidak harus membayar dam
atau denda.