Persediaan barang dagang dengan pendekatan ikhtisar laba rugi (b.ing & b.indo)Fitri Wulandari
Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan digunakan. Persediaan ini dapat dicatat dengan dua sistem yaitu:
Sistem Periodik
Sistem Perpetual
Persediaan barang dagang dengan pendekatan ikhtisar laba rugi (b.ing & b.indo)Fitri Wulandari
Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan digunakan. Persediaan ini dapat dicatat dengan dua sistem yaitu:
Sistem Periodik
Sistem Perpetual
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. DEFINISI PERUSAHAAN
DAGANG
Perusahaan yang membeli
barang untuk tujuan menjualnya
kembali tanpa mengubah bentuk
atau sifat barang secara berarti.
---- Wibowo dan Abubakar Arif ----
3. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
DAGANG
1. Memperoleh laba dengan jalan menjual barang dagangan
yang melebihi harga pokok penjualan dan biaya penjualan,
sehingga sumber pendapatan utama perusahaan dagang
adalah pendapatan penjualan.
2. Membeli barang untuk tujuan menjualnya kembali tanpa
mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti.
3. Barang dagangan berupa barang konsumsi atau barang
produksi dan bahan baku untuk produksi.
4. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
DAGANG
4. Kegiatan perusahaan ini terutama adalah pembelian dan
penjualan barang berwujud fisik dengan spesifikasi (berat,
volume, atau ukuran fisik lainnya) yang jelas.
5. Adanya barang dagangan yang menimbulkan pos beban
operasi yang disebut harga pokok penjualan dan biasanya
beban ini merupakan porsi yang cukup besar dibandingkan
dengan seluruh beban yang terjadi.
5. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
DAGANG
6. Siklus operasi perusahaan dagang :
Tagihan
Dikirimkan
Kas
Barang
Dikirim
Piutang
Usaha
Persediaan
Barang
Dagangan
Barang
diterima
Menerima Kas Membeli Persediaan
Penjualan Persediaan
Penjualan Kredit
Penagihan
6. PERBEDAAN PERUSAHAAN DAGANG DAN
PERUSAHAAN JASA
Keterangan Perusahaan Dagang Perusahaan Jasa
Wujud Barang Berwujud Fisik Berwujud Non Fisik
Akun dalam Laporan
Keuangan
- Akun Persediaan Barang Dagangan
(Neraca)
- Akun Beban Pokok Penjualan (Laporan
Laba Rugi)
- Tidak terdapat akun Persediaan Barang
Dagang (Neraca)
- Tidak terdapat akun Beban Pokok
Penjualan (Laporan Laba Rugi)
Siklus Operasi
Kas
Hasil
Pekerjaan
Piutang
Usaha
Tagihan
Dikirimkan
Tagihan
Dikirimkan
Kas
Barang
diterima
Persediaan
Barang
Dagangan
Barang
Dikirim
Piutang
Usaha
7. PERBEDAAN PERUSAHAAN DAGANG DAN
PERUSAHAAN JASA
Keterangan Perusahaan Dagang Perusahaan Jasa
Kegiatan Utama Membeli dan menjual
barang dagangan dari
pemasok
Memberikan jasa
kepada pengguna jasa
Persediaan Memiliki persediaan
barang jadi
Tidak memiliki
persediaan barang jadi
Penentuan Harga
pokok barang
Relatif Mudah Tidak perlu menentukan
harga pokok barang
8. REKENING-REKENING DALAM PERUSAHAAN DAGANG
a. Pembelian
Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah harga beli
barang dagangan yang dibeli selama satu periode.
b. Retur Pembelian
Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah harga barang
yang dikembalikan kepada pemasok karena alasan tertentu.
c. Potongan pembelian
Akun ini dipergunakan untuk mencatat potongan harga yang
diterima dari penjual karena perusahaan membayar harga
barang dalam masa potongan.
d. Beban angkut pembelian
Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah biaya angkut
barang-barang yang dibeli jika ditanggung oleh perusahaan.
9. REKENING-REKENING DALAM PERUSAHAAN DAGANG
e. Penjualan
Akun ini dipergunakan untuk mencatat pendapatan dari
penjualan barang dagangan.
f. Retur penjualan
Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah harga barang
yang diterima kembali dari pelanggan karena alasan tertentu.
g. Potongan penjualan
Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah potongan tunai
atau cash discount yang diberikan kepada pelanggan karena
dia membayar dalam masa potongan sebagaimana tertera
dalam syarat pembayaran.
h. Beban angkut penjualan
Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah beban
pengangkutan barang-barang yang dijual yang ditanggung
perusahaan.
10. REKENING-REKENING DALAM PERUSAHAAN DAGANG
i. Utang dagang
Akun ini digunakan untuk mencatat timbulnya
utang dagang dan pelunasan kewajiban atas
pembelian secara kredit.
i. Piutang dagang
Akun ini digunakan untuk mencatat timbulnya
piutang dagang dan penerimaan pelunasan
piutang atas penjualan secara kredit.
11. MENCATAT TRANSAKSI KE BUKU
JURNAL UMUM
Penjualan Tunai
Pencatatan transaksi :
Kas XXXX
Penjualan XXXX
Penjualan Kredit
Pencatatan transaksi :
Piutang Dagang XXXX
Penjualan XXXX
Potongan Penjualan
Pencatatan transaksi :
Kas XXXX
Potongan Penjualan XXXX
Piutang Dagang XXXX
Retur Penjualan secara kredit
Pencatatan transaksi :
12. MENCATAT TRANSAKSI KE BUKU
JURNAL UMUM
Retur Penjualan secara tunai
Pencatatan transaksi :
Retur Penjualan XXXX
Kas XXXX
Pembelian Tunai
Pencatatan transaksi :
Pembelian XXXX
Kas XXXX
Pembelian Kredit
Pencatatan transaksi :
Pembelian XXXX
Utang Dagang XXXX
Potongan Pembelian
Utang Dagang XXXX
Potongan pembelian XXXX
Kas XXXX
13. MENCATAT TRANSAKSI KE BUKU
JURNAL UMUM
Retur Pembelian secara kredit
Pencatatan transaksi :
Utang Dagang XXXX
Retur Pembelian XXXX
Retur Pembelian secara tunai
Pencatatan transaksi :
Kas XXXX
Retur Pembelian XXXX
Beban Angkut Pembelian secara kredit
Pencatatan transaksi :
Pembelian XXXX
Beban Angkut Pembelian XXXX
Utang Dagang XXXX
14. MENCATAT TRANSAKSI KE BUKU
JURNAL UMUM
Pelunasan Utang Dagang
Pencatatan transaksi :
Utang Dagang XXXX
Kas XXXX
Penyetoran uang tunai dan barang dagangan ke Modal
Pencatatan transaksi :
Kas XXXX
Persediaan XXXX
Modal XXXX
Pengambilan barang dagangan untuk kepentingan pribadi :
Pencatatan transaksi :
Prive XXXX
Persediaan XXXX
15. MENCATAT TRANSAKSI KE BUKU
JURNAL UMUM
Pembayaran Beban Angkut Penjualan secara tunai
Pencatatan transaksi :
Beban Angkut Penjualan XXXX
Kas XXXX
16. SALDO NORMAL REKENING
PERUSAHAAN DAGANG
Tipe Perkiraan Bertambah Berkurang Saldo Normal
Harta Debet Kredit Debet
Utang Kredit Debet Kredit
Modal Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Beban Debet Kredit Debet
Prive Debet Kredit Debet
18. JURNAL
PENYESUAIAN
•Setelah neraca saldo disusun, dibuat jurnal penyesuaian.
•Prosedur penyesuaian merupakan prosedur pada akhir periode
untuk menyesuaikan akun-akun yang belum menyajikan informasi
yang paling up to date.
•Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
memastikan bahwa:
a. Pendapatan diakui pada periode terhimpunnya pendapatan
tersebut.
b. Beban diakui pada periode terjadinya.
19. REKENING-REKENING YANG HARUS
DIBUAT JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang meliputi
penyesuaian seperti pada perusahaan jasa ditambah dengan
penyesuaian untuk mencatat beban pokok penjualan.
Selain dengan pendekatan beban pokok penjualan, ada
alternatif lain untuk membuat jurnal penyesuaian yaitu
menyesuaikan akun “Persediaan”.
20. PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN
(HPP)
Beban Pokok Penjualan XXXX
Persediaan XXXX
(untuk membebankan biaya perolehan persediaan
awal ke beban pokok penjualan)
Beban Pokok Penjualan XXXX
Pembelian XXXX
(untuk membebankan biaya perolehan persediaan
yang dibeli ke beban pokok penjualan)
21. PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN
(HPP)
Beban Pokok Penjualan XXXX
Pengangkutan Pembelian XXXX
(untuk membebankan biaya angkut persediaan
yang dibeli ke beban pokok penjualan)
Potongan Pembelian XXXX
Beban Pokok Penjualan XXXX
(untuk mengakui potongan pembelian
persediaan sebagai pengurang beban pokok
penjualan)
22. PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN
(HPP)
Persediaan XXXX
Beban Pokok Penjualan XXXX
(untuk mencatat biaya perolehan persediaan
akhir dan mengakuinya sebagai pengurang
beban pokok penjualan)
Retur Pembelian XXXX
Beban Pokok Penjualan XXXX
(untuk mengakui retur pembelian persediaan
sebagai pengurang beban pokok penjualan)
23. PENCATATAN JURNAL
PENYESUAIAN (JURNAL
PENUTUP)
Ikhtisar Laba Rugi XXXX
Persediaan awal XXXX
(untuk membebankan biaya perolehan
persediaan awal sebagai beban yang nantinya
akan ditutup ke akun “Ikhtisar Laba Rugi)
Persediaan akhir XXXX
Ikhtisar Laba rugi XXXX
(untuk mencatat biaya perolehan persediaan
akhir dan mengakui sebagai pengurang beban
pokok penjualan)
24. JURNAL PENUTUP
Setelah laporan keuangan disusun, selanjutnya membuat
jurnal penutup.
Jurnal penutup dilakukan untuk menutup akun temporer
bersaldo debit, untuk menutup akun penjualan, dan untuk
menutup saldo laba ke akun modal.
Setelah jurnal penutup diposting, semua akun nominal
menjadi saldo nol. Hanya akun aset, kewajiban, dan modal
yang masih bersaldo karena akun-akun tersebut tidak ditutup.
25. PENCATATAN
Ikhtisar Laba Rugi XXXX
Potongan penjualan XXXX
Beban pokok penjualan XXXX
Beban angkut penjualan XXXX
Beban penyusutan gedung kantor XXXX
Beban gaji dan komisi XXXX
Beban bunga XXXX
(untuk menutup akun temporer bersaldo debit)
26. PENCATATAN
Penjualan XXXX
Ikhtisar laba rugi XXXX
(untuk menutup akun penjualan)
Ikhtisar Laba Rugi XXXX
Modal Tuan Jaya XXXX
(untuk menutup saldo laba ke akun modal)
28. FREIGHT TERM
FOB shipping point : adalah pembeli menanggung biaya
transportasi. : Hak milik atas barang dagang bisa beralih
kepada pembeli saat penjual menyerahkan barang tersebut
ke perusahaan pengangkut.
FOB destination :adalah penjual yang menanggung biaya
transportasi.Hak milik atas barang dagang bisa beralih ke
pembeli pada saat pembeli menerima barang tersebut.
www.themegallery.com