2. Konten Pembahasan
1. Pengertian Aksi dan Interaksi ?
2. Jenis-jenis Interaksi dalam Ekosistem ?
3. Pengertian Kepunahan ?
4. Bagaimana Metode Analisis Kepunahan ?
5. Bagaimana metode UNP Extinc Metric?
3. Aksi dan Interaksi dalam Ekosistem
Interaksi
Aksi
gerakan,
tindakan,
sikap yang
dibuat
jenis tindakan,
gerakan yang
terjadi ketika dua
atau lebih objek
saling
mempengaruhi
atau memiliki efek
satu sam lain
Dalam kajian ekologi meliputi hubungan atau
Interkasi antarorganisme. Interaksi antar makhluk
hidup terdiri dari Interaksi antar organisme atau
interkasi antar spesies (intraspesies) dan Interkasi
dengan spesies lain (Interspesies). Selain itu, ekologi
juga membahas tentang hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
4. Jenis-Jenis Interaksi dalam ekosistem
1.Interaksi
Komponen
Abiotik dengan
Komponen Biotik
• Biotik
• Abiotik
1.Interaksi
antarkomponen
Abiotik
• Abiotik
• Abiotik
1.Interaksi
antarkomponen
Biotik
• Biotik
• Biotik
Interaksi
a. Interaksi antarorganisme
b. Interaksi Antar Populasi
c. Interaksi Antar Komunitas
5. 1.Interaksi
antarorganisme
• Interaksi dalam
ekosistem yang
dilakukan oleh antar
individu dari spesies
yang berbeda
1.Interaksi
Antar Populasi
• Interaksi antar
populasi dapat
melibatkan dua atau
lebih populasi makhluk
hidup.
1.Interaksi
Antar
Komunitas
• kumpulan beberapa
populasi berbeda yang
saling berinteraksi di
suatu wilayah yang
sama
Interaksi
antar
Komponen
Biotik
Interaksi Antar komponen Biotik
Netralisme
Predasi
Simbiosis
1) Mutualisme
2) Komensalisme
3) Parasitisme
Kompetisi
Alelopati
Intraspesifik
Intrespesifik
6. Interaksi antarorganisme
Interaksi dalam ekosistem yang dilakukan oleh
antar individu dari spesies yang berbeda. Interaksi
interspesifik dikategorikan ke dalam beberapa
bentuk yaitu:
1. Netralisme
Netralisme adalah interaksi antara dua jenis
organisme yang tidak saling mempengaruhi
kambing dengan kupu-kupu dan Capung dengan
Kerbau
2 Predasi
Predasi (predatorisme) atau disebut juga pemangsa
adalah interaksi antara pemangsa (predator) dan mangsa
(preis). Pada umumnya pemangsa lebih besar dari pada
mangsa. Contoh singa dengan mangsanya seperti kijang
dan rusa.
3. Simbiosis
Simbiosis merupakan interaksi dalam kehidupan bersama antar
dua atau lebih organisme yang berbeda spesies. Simbiosis
dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu:
7. Simbiosis
Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. . Misalnya
simbiosis antara Rhizobium dengan akar tanaman
Leguminosa. Bakteri Rhizobium membantu
menambatkan nitrogen dari udara untuk kebutuhan
unsur hara tanaman, sedangkan tanaman
menyediakan senyawa organik sebagai makanan
bagi si bakteri.
Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi
yang menguntungkan satu pihak, namun pihak
lainnya tidak dirugikan. Misalnya simbiosis antara
tanaman sirih dan tanaman penaungnya.
Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan interaksi yang
menguntungkan salah satu pihak tapi merugikan pihak lainnya.
Contohnya interaksi antara benalu dengan tanaman inang dan
cacing pita dengan inangnya. Kerbau vs Kutu.
8. Interaksi Antar Populasi
A. Kompetisi
Kompetisi melibatkan dua atau lebih populasi yang
membutuhkan (menggunakan) sumber daya yang
sama atau kepentingan yang sama.
1) Kompetisi Intraspesifik
• Kompetisi intraspesifik adalah kompetisi yang
terjadi atas organisme dengan spesies yang
sama.
• Contoh: anjing vs anjing dalam berebut
makanan atau pasangan; contoh lain,
tumbuhan mangga vs tumbuhan mangga,
dalam satu bidang pohon untuk berebut
nutrisi, air, cahaya, dan sebagainya.
2. Kompetisi Interspesifik
Kompetisi interspesifik adalah kompetisi yang terjadi
antara organisme dengan yang terjadi antara organisme
dengan spesies yang berbeda. Contoh: singa vs harimau
dalam berebut mangsa di hutan; contoh lain, tumbuhan
mangga dengan durian dalam satu bidang lahan untuk
berebut nutrisi, air, cahaya, dan sebagainya.
B. Alelopati
Interaksi antarpopulasi bila populasi yang satu
menghasil zat dapat mengahalangi tumbuhnya
populasi lain. Contoh tumbuhan wanut jarang
ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
mengahsilkan toksik atau racun. Contoh lain
jamur Penicillium sp. Dapat menghasilkan
antibioika yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri tertentu.
9. Interaksi Antar Komunitas
• Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi berbeda yang saling berinteraksi di suatu wilayah yang
sama sebagai contoh adalah komunitas padang rumput yang dihuni oleh beberapa populasi diantaranya
kuda, banteng, ular, belalang, singa, macan, serigala dan lainlain.
• Contoh komunitas lainnya adalah komunitas sungai yang terdiri atas beberapa populasi seperti buaya,
kuda nil, ular, ikan , plankton, dan lain-lain. Antara komunitas padang rumput dan sungai terjadi
interaksi berupa peredaran organisme dari kedua komunitas tersebut. Kuda, banteng dapat menjadi
sumber makanan bagi buaya, sebaliknya di sungai, ikan dapat menjadi makanan bagi macan.
10. Kepunahan
Punah menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah habis semua tidak
ada yang tersisa atau benar-benar
binasa
Menurut IUCN (International
Union for Concervation of
Nature) Kepunahan didefinisikan
sebagai ukuran populasi yang
mencapai nol. Ukuran populasi,
untuk tujuan mendefinisikan
kepunahan, adalah jumlah semua
individu takson (tidak hanya
individu dewasa). Dalam
beberapa kasus, kepunahan dapat
didefinisikan sebagai ukuran
populasi yang mencapai angka
lebih besar dari nol.
11. Pengertian Kepunahan
Untuk kriteria Kepunahan, risiko kepunahan harus
dihitung hingga tiga periode waktu:
1).10 tahun atau tiga generasi, mana yang lebih lama
(hingga maksimal 100 tahun),
2). 20 tahun atau lima generasi, mana yang lebih lama
(hingga maksimal 100 tahun) ,
3). 100 tahun
Kepunahan merupakan ancaman nyata bagi makhluk hidup.
Sayangnya, Kepunahan yang menimpa dunia kebanyakan bukan
karena saleksi alam, dimana yang kuat akan menang
12. Metode Analisis Kepunahan
Menurut IUCN
(International Union for
Concervation of Nature)
Salah satu teknik analisis
kuantitatif yang umum
digunakan
analisis viabilitas populasi
(PVA)
kumpulan metode
untuk mengevaluasi
ancaman yang
dihadapi populasi
spesies, risiko
kepunahan atau
penurunannya, dan
peluangnya untuk
pulih, berdasarkan
spesies- data dan
model tertentu
13. • Struktur model dan asumsi harus realistis
sehubungan dengan ekologi spesies.
Dokumentasi harus mencantumkan semua
asumsi (bahkan yang paling jelas) terkait
dengan struktur model, parameter, dan
ketidakpastian. Dalam kasus di mana data yang
tersedia dan ekologi spesies memungkinkan
lebih dari satu jenis model, pemodelan
komparatif (misalnya, Kindvall 2000; Brook et
al. 2000) dan jenis validasi lainnya (McCarthy
et al. 2001) dapat memperkuat kesimpulan.
• Apapun metode yang digunakan,
analisisnya harus numerik (yaitu,
penilaian kualitatif seperti
"probabilitas kepunahan yang
tinggi" tidak cukup).
Jenis data yang dapat digunakan dalam penilaian
meliputi distribusi spasial habitat yang sesuai,
populasi atau individu lokal, pola hunian dan
kepunahan di patch habitat, data keberadaan-
ketidakhadiran, hubungan habitat, perkiraan
kelimpahan dari survei dan sensus, tingkat vital
(perkiraan kesuburan dan kelangsungan hidup dari
sensus dan studi mark-recapture, serta variasi
temporal dan kovarianasi spasial dalam parameter ini
14. UNP Extinct Metric
• UNP Extinc Metric Merupakan pendekatan dan
metode baru untuk menghitung kondisi
kepunahan satwa liar (Abdul Razak, dkk). Hal
ini terjadi karena adanya perbedaan habitat dan
kebiasaan satwa serta perbedaan kepentingan
manusia, metode atau metode IUCN seringkali
terlambat tanpa analisis kuantitatif, oleh karena
itu harus ada cara pencegahan agar kepunahan
satwa dapat diantisipasi sedini mungkin
• EXTINCT METRIC UNP (EMUNP)
menawarkan 10 kriteria yang akan dipastikan
melalui penelitian yang didanai oleh semua
negara anggota yang meratifikasi IUCN.
Metode ini menawarkan solusi bagaimana
mengukur dan menganalisis tingkat risiko
kepunahan suatu spesies.
15. Kriteria UNP Extinct Metric
1. Eksploitasi berlebih dilambangkan dengan faktor 1
dilambangkan = F1
2. Habitat Tidak Terganggu / Rusak dilambangkan dengan
Faktor 2 dilambangkan = F2
3. Sulit / belum dapat dibudidayakan dilambangkan dengan
faktor 3 denoter = F3
4. Produksi / edndemik keras dilambangkan dengan Faktor
4 dilambangkan = F4
5. Habitat belum dilindungi dilambangkan dengan Faktor 5
dilambangkan = F5
6. Deforestasi = F6
7. Perubahan iklim = F7
8. Polusi Habitat yang rusak dapat disebabkan oleh aktivitas
manusia seperti pencemaran atau pencemaran = F8
9. Spesies invasif = F9
10. Pendapat ahli = F10
16. • Scoring Pemberian skor dengan range 1 sampai dengan 5.
Range ini dibuat agar range skor tersebut stabil atau sama
dengan 2. Setiap faktor mulai dari faktor 1 sampai 10 juga
dianggap sama pentingnya agar yang dihasilkan linearitas
karena masing-masing faktor memberikan kontribusi yang
sama. ALIRAN SKOR = 1 -5
• 1. = Kecil
• 3. = Sedang
• 5. = Besar
• Jika skor total di atas 30 maka kondisinya terancam dan
memerlukan tindakan penelitian yang mendalam untuk konservasi
Selanjutnya, 7 kriteria diberikan sebagai berikut:
1. Perhatian paling sedikit adalah 10-19
2. Hampir terancam (terancam berat) 20 = 29
3. Rentan (rentan) berbobot 30-39
4. Bobot Genting (terancam punah) 40-49
5. Bobot terancam kritis 50
6. Punah di alam liar (punah di alam liar) bobot di
atas 51-55
7. Bobot punah (punah) 56-60
17. Hasil perhitungan ini menunjukkan
bahwa ikan Bilih sudah mencapai tahap
terancam punah. Pasalnya, picky fish
ini sudah mencapai level kritis atau
berbahaya namun belum masuk dalam
daftar IUCN
Kesimpulan Berdasarkan analisis dan
pembahasan di atas, EM UNP dapat
digunakan untuk analisis kuantitatif
tingkat kepunahan ikan terpilih. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa ikan
asinan harus segera diawetkan agar
tidak punah.
UNP EXTINCT METRIC (UNP EM)
= F1 + F2 + F3 + F4 + F5 + F6 + F7 + F8 + F9 + 2F10
Contoh perhitungan: (UNP EM) = F1 (5) + F2 (3) + F3 (5)
+ F4 (5) + F5 (5) + F6 (3) + F7 (3) + F8 (5) + F9 ( 5) +2
F10 (5) = 49
Abdul Razak1,3 *, Ganefri2, Eri Barlian3 dan Indang Dewata
Penelitian