SlideShare a Scribd company logo
Aksi, Interaksi dan
Kepunahan serta
analisis Extintc
Metric
Naldi Candra
Konten Pembahasan
1. Pengertian Aksi dan Interaksi ?
2. Jenis-jenis Interaksi dalam Ekosistem ?
3. Pengertian Kepunahan ?
4. Bagaimana Metode Analisis Kepunahan ?
5. Bagaimana metode UNP Extinc Metric?
Aksi dan Interaksi dalam Ekosistem
Interaksi
Aksi
gerakan,
tindakan,
sikap yang
dibuat
jenis tindakan,
gerakan yang
terjadi ketika dua
atau lebih objek
saling
mempengaruhi
atau memiliki efek
satu sam lain
Dalam kajian ekologi meliputi hubungan atau
Interkasi antarorganisme. Interaksi antar makhluk
hidup terdiri dari Interaksi antar organisme atau
interkasi antar spesies (intraspesies) dan Interkasi
dengan spesies lain (Interspesies). Selain itu, ekologi
juga membahas tentang hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
Jenis-Jenis Interaksi dalam ekosistem
1.Interaksi
Komponen
Abiotik dengan
Komponen Biotik
• Biotik
• Abiotik
1.Interaksi
antarkomponen
Abiotik
• Abiotik
• Abiotik
1.Interaksi
antarkomponen
Biotik
• Biotik
• Biotik
Interaksi
a. Interaksi antarorganisme
b. Interaksi Antar Populasi
c. Interaksi Antar Komunitas
1.Interaksi
antarorganisme
• Interaksi dalam
ekosistem yang
dilakukan oleh antar
individu dari spesies
yang berbeda
1.Interaksi
Antar Populasi
• Interaksi antar
populasi dapat
melibatkan dua atau
lebih populasi makhluk
hidup.
1.Interaksi
Antar
Komunitas
• kumpulan beberapa
populasi berbeda yang
saling berinteraksi di
suatu wilayah yang
sama
Interaksi
antar
Komponen
Biotik
Interaksi Antar komponen Biotik
 Netralisme
 Predasi
 Simbiosis
1) Mutualisme
2) Komensalisme
3) Parasitisme
 Kompetisi
 Alelopati
Intraspesifik
Intrespesifik
Interaksi antarorganisme
Interaksi dalam ekosistem yang dilakukan oleh
antar individu dari spesies yang berbeda. Interaksi
interspesifik dikategorikan ke dalam beberapa
bentuk yaitu:
1. Netralisme
Netralisme adalah interaksi antara dua jenis
organisme yang tidak saling mempengaruhi
kambing dengan kupu-kupu dan Capung dengan
Kerbau
2 Predasi
Predasi (predatorisme) atau disebut juga pemangsa
adalah interaksi antara pemangsa (predator) dan mangsa
(preis). Pada umumnya pemangsa lebih besar dari pada
mangsa. Contoh singa dengan mangsanya seperti kijang
dan rusa.
3. Simbiosis
Simbiosis merupakan interaksi dalam kehidupan bersama antar
dua atau lebih organisme yang berbeda spesies. Simbiosis
dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu:
Simbiosis
Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. . Misalnya
simbiosis antara Rhizobium dengan akar tanaman
Leguminosa. Bakteri Rhizobium membantu
menambatkan nitrogen dari udara untuk kebutuhan
unsur hara tanaman, sedangkan tanaman
menyediakan senyawa organik sebagai makanan
bagi si bakteri.
Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi
yang menguntungkan satu pihak, namun pihak
lainnya tidak dirugikan. Misalnya simbiosis antara
tanaman sirih dan tanaman penaungnya.
Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan interaksi yang
menguntungkan salah satu pihak tapi merugikan pihak lainnya.
Contohnya interaksi antara benalu dengan tanaman inang dan
cacing pita dengan inangnya. Kerbau vs Kutu.
Interaksi Antar Populasi
A. Kompetisi
Kompetisi melibatkan dua atau lebih populasi yang
membutuhkan (menggunakan) sumber daya yang
sama atau kepentingan yang sama.
1) Kompetisi Intraspesifik
• Kompetisi intraspesifik adalah kompetisi yang
terjadi atas organisme dengan spesies yang
sama.
• Contoh: anjing vs anjing dalam berebut
makanan atau pasangan; contoh lain,
tumbuhan mangga vs tumbuhan mangga,
dalam satu bidang pohon untuk berebut
nutrisi, air, cahaya, dan sebagainya.
2. Kompetisi Interspesifik
Kompetisi interspesifik adalah kompetisi yang terjadi
antara organisme dengan yang terjadi antara organisme
dengan spesies yang berbeda. Contoh: singa vs harimau
dalam berebut mangsa di hutan; contoh lain, tumbuhan
mangga dengan durian dalam satu bidang lahan untuk
berebut nutrisi, air, cahaya, dan sebagainya.
B. Alelopati
Interaksi antarpopulasi bila populasi yang satu
menghasil zat dapat mengahalangi tumbuhnya
populasi lain. Contoh tumbuhan wanut jarang
ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
mengahsilkan toksik atau racun. Contoh lain
jamur Penicillium sp. Dapat menghasilkan
antibioika yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri tertentu.
Interaksi Antar Komunitas
• Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi berbeda yang saling berinteraksi di suatu wilayah yang
sama sebagai contoh adalah komunitas padang rumput yang dihuni oleh beberapa populasi diantaranya
kuda, banteng, ular, belalang, singa, macan, serigala dan lainlain.
• Contoh komunitas lainnya adalah komunitas sungai yang terdiri atas beberapa populasi seperti buaya,
kuda nil, ular, ikan , plankton, dan lain-lain. Antara komunitas padang rumput dan sungai terjadi
interaksi berupa peredaran organisme dari kedua komunitas tersebut. Kuda, banteng dapat menjadi
sumber makanan bagi buaya, sebaliknya di sungai, ikan dapat menjadi makanan bagi macan.
Kepunahan
Punah menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah habis semua tidak
ada yang tersisa atau benar-benar
binasa
Menurut IUCN (International
Union for Concervation of
Nature) Kepunahan didefinisikan
sebagai ukuran populasi yang
mencapai nol. Ukuran populasi,
untuk tujuan mendefinisikan
kepunahan, adalah jumlah semua
individu takson (tidak hanya
individu dewasa). Dalam
beberapa kasus, kepunahan dapat
didefinisikan sebagai ukuran
populasi yang mencapai angka
lebih besar dari nol.
Pengertian Kepunahan
Untuk kriteria Kepunahan, risiko kepunahan harus
dihitung hingga tiga periode waktu:
1).10 tahun atau tiga generasi, mana yang lebih lama
(hingga maksimal 100 tahun),
2). 20 tahun atau lima generasi, mana yang lebih lama
(hingga maksimal 100 tahun) ,
3). 100 tahun
Kepunahan merupakan ancaman nyata bagi makhluk hidup.
Sayangnya, Kepunahan yang menimpa dunia kebanyakan bukan
karena saleksi alam, dimana yang kuat akan menang
Metode Analisis Kepunahan
Menurut IUCN
(International Union for
Concervation of Nature)
Salah satu teknik analisis
kuantitatif yang umum
digunakan
analisis viabilitas populasi
(PVA)
kumpulan metode
untuk mengevaluasi
ancaman yang
dihadapi populasi
spesies, risiko
kepunahan atau
penurunannya, dan
peluangnya untuk
pulih, berdasarkan
spesies- data dan
model tertentu
• Struktur model dan asumsi harus realistis
sehubungan dengan ekologi spesies.
Dokumentasi harus mencantumkan semua
asumsi (bahkan yang paling jelas) terkait
dengan struktur model, parameter, dan
ketidakpastian. Dalam kasus di mana data yang
tersedia dan ekologi spesies memungkinkan
lebih dari satu jenis model, pemodelan
komparatif (misalnya, Kindvall 2000; Brook et
al. 2000) dan jenis validasi lainnya (McCarthy
et al. 2001) dapat memperkuat kesimpulan.
• Apapun metode yang digunakan,
analisisnya harus numerik (yaitu,
penilaian kualitatif seperti
"probabilitas kepunahan yang
tinggi" tidak cukup).
Jenis data yang dapat digunakan dalam penilaian
meliputi distribusi spasial habitat yang sesuai,
populasi atau individu lokal, pola hunian dan
kepunahan di patch habitat, data keberadaan-
ketidakhadiran, hubungan habitat, perkiraan
kelimpahan dari survei dan sensus, tingkat vital
(perkiraan kesuburan dan kelangsungan hidup dari
sensus dan studi mark-recapture, serta variasi
temporal dan kovarianasi spasial dalam parameter ini
UNP Extinct Metric
• UNP Extinc Metric Merupakan pendekatan dan
metode baru untuk menghitung kondisi
kepunahan satwa liar (Abdul Razak, dkk). Hal
ini terjadi karena adanya perbedaan habitat dan
kebiasaan satwa serta perbedaan kepentingan
manusia, metode atau metode IUCN seringkali
terlambat tanpa analisis kuantitatif, oleh karena
itu harus ada cara pencegahan agar kepunahan
satwa dapat diantisipasi sedini mungkin
• EXTINCT METRIC UNP (EMUNP)
menawarkan 10 kriteria yang akan dipastikan
melalui penelitian yang didanai oleh semua
negara anggota yang meratifikasi IUCN.
Metode ini menawarkan solusi bagaimana
mengukur dan menganalisis tingkat risiko
kepunahan suatu spesies.
Kriteria UNP Extinct Metric
1. Eksploitasi berlebih dilambangkan dengan faktor 1
dilambangkan = F1
2. Habitat Tidak Terganggu / Rusak dilambangkan dengan
Faktor 2 dilambangkan = F2
3. Sulit / belum dapat dibudidayakan dilambangkan dengan
faktor 3 denoter = F3
4. Produksi / edndemik keras dilambangkan dengan Faktor
4 dilambangkan = F4
5. Habitat belum dilindungi dilambangkan dengan Faktor 5
dilambangkan = F5
6. Deforestasi = F6
7. Perubahan iklim = F7
8. Polusi Habitat yang rusak dapat disebabkan oleh aktivitas
manusia seperti pencemaran atau pencemaran = F8
9. Spesies invasif = F9
10. Pendapat ahli = F10
• Scoring Pemberian skor dengan range 1 sampai dengan 5.
Range ini dibuat agar range skor tersebut stabil atau sama
dengan 2. Setiap faktor mulai dari faktor 1 sampai 10 juga
dianggap sama pentingnya agar yang dihasilkan linearitas
karena masing-masing faktor memberikan kontribusi yang
sama. ALIRAN SKOR = 1 -5
• 1. = Kecil
• 3. = Sedang
• 5. = Besar
• Jika skor total di atas 30 maka kondisinya terancam dan
memerlukan tindakan penelitian yang mendalam untuk konservasi
Selanjutnya, 7 kriteria diberikan sebagai berikut:
1. Perhatian paling sedikit adalah 10-19
2. Hampir terancam (terancam berat) 20 = 29
3. Rentan (rentan) berbobot 30-39
4. Bobot Genting (terancam punah) 40-49
5. Bobot terancam kritis 50
6. Punah di alam liar (punah di alam liar) bobot di
atas 51-55
7. Bobot punah (punah) 56-60
Hasil perhitungan ini menunjukkan
bahwa ikan Bilih sudah mencapai tahap
terancam punah. Pasalnya, picky fish
ini sudah mencapai level kritis atau
berbahaya namun belum masuk dalam
daftar IUCN
Kesimpulan Berdasarkan analisis dan
pembahasan di atas, EM UNP dapat
digunakan untuk analisis kuantitatif
tingkat kepunahan ikan terpilih. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa ikan
asinan harus segera diawetkan agar
tidak punah.
UNP EXTINCT METRIC (UNP EM)
= F1 + F2 + F3 + F4 + F5 + F6 + F7 + F8 + F9 + 2F10
Contoh perhitungan: (UNP EM) = F1 (5) + F2 (3) + F3 (5)
+ F4 (5) + F5 (5) + F6 (3) + F7 (3) + F8 (5) + F9 ( 5) +2
F10 (5) = 49
Abdul Razak1,3 *, Ganefri2, Eri Barlian3 dan Indang Dewata
Penelitian
Terima Kasih
Salam Sehat

More Related Content

What's hot

Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Makhluk Hidup dan LingkungannyaMakhluk Hidup dan Lingkungannya
Makhluk Hidup dan LingkungannyaIntan Irawati
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemTitoSelaluEnjoy
 
Budidaya Lebah Madu
Budidaya Lebah MaduBudidaya Lebah Madu
Budidaya Lebah MaduFauzia1112
 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidupagungsyahputra
 
laporan prakerin pembenihan rajungan
 laporan prakerin pembenihan rajungan laporan prakerin pembenihan rajungan
laporan prakerin pembenihan rajunganAbd Taj Khalwatiyah
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahagronomy
 
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...SMAN5PATAMPANUA
 
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Syarifah Algadri
 
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Ig Fandy Jayanto
 
Interaksi antar komponen ekosistem
Interaksi antar komponen ekosistemInteraksi antar komponen ekosistem
Interaksi antar komponen ekosistemRina Anggraeni
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiridloWAE
 

What's hot (20)

Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Makhluk Hidup dan LingkungannyaMakhluk Hidup dan Lingkungannya
Makhluk Hidup dan Lingkungannya
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Ppt biomon
Ppt biomonPpt biomon
Ppt biomon
 
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
 
Powerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang EkosistemPowerpoint tentang Ekosistem
Powerpoint tentang Ekosistem
 
Budidaya Lebah Madu
Budidaya Lebah MaduBudidaya Lebah Madu
Budidaya Lebah Madu
 
Diptera
DipteraDiptera
Diptera
 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
 
laporan prakerin pembenihan rajungan
 laporan prakerin pembenihan rajungan laporan prakerin pembenihan rajungan
laporan prakerin pembenihan rajungan
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
 
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...
 
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
 
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
 
konsep biodiversitas
konsep biodiversitaskonsep biodiversitas
konsep biodiversitas
 
Komunitas
KomunitasKomunitas
Komunitas
 
Keanekaragaman hewan
Keanekaragaman hewanKeanekaragaman hewan
Keanekaragaman hewan
 
Interaksi antar komponen ekosistem
Interaksi antar komponen ekosistemInteraksi antar komponen ekosistem
Interaksi antar komponen ekosistem
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
PERILAKU HEWAN.pptx
PERILAKU HEWAN.pptxPERILAKU HEWAN.pptx
PERILAKU HEWAN.pptx
 
Aliran energi ekosistem i
Aliran energi ekosistem iAliran energi ekosistem i
Aliran energi ekosistem i
 

Similar to Aksi, interaksi dan kepunahan serta analisis extinc

makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdf
makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdfmakalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdf
makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdfAgathaHaselvin
 
Ppt hilaliyah hilda ningsih-uas
Ppt  hilaliyah hilda ningsih-uasPpt  hilaliyah hilda ningsih-uas
Ppt hilaliyah hilda ningsih-uashildacanmiz
 
Laporan praktikum 3 proses Penemuan dominan
Laporan praktikum 3 proses Penemuan dominanLaporan praktikum 3 proses Penemuan dominan
Laporan praktikum 3 proses Penemuan dominanKukuh Tetapsemangat
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiatiMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiatiSeptian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiatiMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiatiOperator Warnet Vast Raha
 
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdf
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdfedoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdf
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdfAgathaHaselvin
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniSeptian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupSeptian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaSeptian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Aksi, interaksi dan kepunahan serta analisis extinc (20)

makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdf
makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdfmakalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdf
makalah-POPULASI-160428044647.pdf-makalah-POPULASI-160428044647.pdf
 
Ekologi Hewan
Ekologi HewanEkologi Hewan
Ekologi Hewan
 
Ppt hilaliyah hilda ningsih-uas
Ppt  hilaliyah hilda ningsih-uasPpt  hilaliyah hilda ningsih-uas
Ppt hilaliyah hilda ningsih-uas
 
1 Pendahuluan Ekologi Hewan.pptx
1 Pendahuluan Ekologi Hewan.pptx1 Pendahuluan Ekologi Hewan.pptx
1 Pendahuluan Ekologi Hewan.pptx
 
Laporan praktikum 3 proses Penemuan dominan
Laporan praktikum 3 proses Penemuan dominanLaporan praktikum 3 proses Penemuan dominan
Laporan praktikum 3 proses Penemuan dominan
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiatiMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiatiMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nawiati
 
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdf
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdfedoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdf
edoc.site_makalah-ekologi-hewan-edoc.site_makalah-ekologi-hewan.pdf.pdf
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 
07 rpp kls vii 9
07 rpp kls vii 907 rpp kls vii 9
07 rpp kls vii 9
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Pemodelan 2 species
Pemodelan 2 speciesPemodelan 2 species
Pemodelan 2 species
 

Aksi, interaksi dan kepunahan serta analisis extinc

  • 1. Aksi, Interaksi dan Kepunahan serta analisis Extintc Metric Naldi Candra
  • 2. Konten Pembahasan 1. Pengertian Aksi dan Interaksi ? 2. Jenis-jenis Interaksi dalam Ekosistem ? 3. Pengertian Kepunahan ? 4. Bagaimana Metode Analisis Kepunahan ? 5. Bagaimana metode UNP Extinc Metric?
  • 3. Aksi dan Interaksi dalam Ekosistem Interaksi Aksi gerakan, tindakan, sikap yang dibuat jenis tindakan, gerakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek saling mempengaruhi atau memiliki efek satu sam lain Dalam kajian ekologi meliputi hubungan atau Interkasi antarorganisme. Interaksi antar makhluk hidup terdiri dari Interaksi antar organisme atau interkasi antar spesies (intraspesies) dan Interkasi dengan spesies lain (Interspesies). Selain itu, ekologi juga membahas tentang hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
  • 4. Jenis-Jenis Interaksi dalam ekosistem 1.Interaksi Komponen Abiotik dengan Komponen Biotik • Biotik • Abiotik 1.Interaksi antarkomponen Abiotik • Abiotik • Abiotik 1.Interaksi antarkomponen Biotik • Biotik • Biotik Interaksi a. Interaksi antarorganisme b. Interaksi Antar Populasi c. Interaksi Antar Komunitas
  • 5. 1.Interaksi antarorganisme • Interaksi dalam ekosistem yang dilakukan oleh antar individu dari spesies yang berbeda 1.Interaksi Antar Populasi • Interaksi antar populasi dapat melibatkan dua atau lebih populasi makhluk hidup. 1.Interaksi Antar Komunitas • kumpulan beberapa populasi berbeda yang saling berinteraksi di suatu wilayah yang sama Interaksi antar Komponen Biotik Interaksi Antar komponen Biotik  Netralisme  Predasi  Simbiosis 1) Mutualisme 2) Komensalisme 3) Parasitisme  Kompetisi  Alelopati Intraspesifik Intrespesifik
  • 6. Interaksi antarorganisme Interaksi dalam ekosistem yang dilakukan oleh antar individu dari spesies yang berbeda. Interaksi interspesifik dikategorikan ke dalam beberapa bentuk yaitu: 1. Netralisme Netralisme adalah interaksi antara dua jenis organisme yang tidak saling mempengaruhi kambing dengan kupu-kupu dan Capung dengan Kerbau 2 Predasi Predasi (predatorisme) atau disebut juga pemangsa adalah interaksi antara pemangsa (predator) dan mangsa (preis). Pada umumnya pemangsa lebih besar dari pada mangsa. Contoh singa dengan mangsanya seperti kijang dan rusa. 3. Simbiosis Simbiosis merupakan interaksi dalam kehidupan bersama antar dua atau lebih organisme yang berbeda spesies. Simbiosis dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu:
  • 7. Simbiosis Mutualisme Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. . Misalnya simbiosis antara Rhizobium dengan akar tanaman Leguminosa. Bakteri Rhizobium membantu menambatkan nitrogen dari udara untuk kebutuhan unsur hara tanaman, sedangkan tanaman menyediakan senyawa organik sebagai makanan bagi si bakteri. Komensalisme Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi yang menguntungkan satu pihak, namun pihak lainnya tidak dirugikan. Misalnya simbiosis antara tanaman sirih dan tanaman penaungnya. Parasitisme Simbiosis parasitisme adalah hubungan interaksi yang menguntungkan salah satu pihak tapi merugikan pihak lainnya. Contohnya interaksi antara benalu dengan tanaman inang dan cacing pita dengan inangnya. Kerbau vs Kutu.
  • 8. Interaksi Antar Populasi A. Kompetisi Kompetisi melibatkan dua atau lebih populasi yang membutuhkan (menggunakan) sumber daya yang sama atau kepentingan yang sama. 1) Kompetisi Intraspesifik • Kompetisi intraspesifik adalah kompetisi yang terjadi atas organisme dengan spesies yang sama. • Contoh: anjing vs anjing dalam berebut makanan atau pasangan; contoh lain, tumbuhan mangga vs tumbuhan mangga, dalam satu bidang pohon untuk berebut nutrisi, air, cahaya, dan sebagainya. 2. Kompetisi Interspesifik Kompetisi interspesifik adalah kompetisi yang terjadi antara organisme dengan yang terjadi antara organisme dengan spesies yang berbeda. Contoh: singa vs harimau dalam berebut mangsa di hutan; contoh lain, tumbuhan mangga dengan durian dalam satu bidang lahan untuk berebut nutrisi, air, cahaya, dan sebagainya. B. Alelopati Interaksi antarpopulasi bila populasi yang satu menghasil zat dapat mengahalangi tumbuhnya populasi lain. Contoh tumbuhan wanut jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini mengahsilkan toksik atau racun. Contoh lain jamur Penicillium sp. Dapat menghasilkan antibioika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
  • 9. Interaksi Antar Komunitas • Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi berbeda yang saling berinteraksi di suatu wilayah yang sama sebagai contoh adalah komunitas padang rumput yang dihuni oleh beberapa populasi diantaranya kuda, banteng, ular, belalang, singa, macan, serigala dan lainlain. • Contoh komunitas lainnya adalah komunitas sungai yang terdiri atas beberapa populasi seperti buaya, kuda nil, ular, ikan , plankton, dan lain-lain. Antara komunitas padang rumput dan sungai terjadi interaksi berupa peredaran organisme dari kedua komunitas tersebut. Kuda, banteng dapat menjadi sumber makanan bagi buaya, sebaliknya di sungai, ikan dapat menjadi makanan bagi macan.
  • 10. Kepunahan Punah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah habis semua tidak ada yang tersisa atau benar-benar binasa Menurut IUCN (International Union for Concervation of Nature) Kepunahan didefinisikan sebagai ukuran populasi yang mencapai nol. Ukuran populasi, untuk tujuan mendefinisikan kepunahan, adalah jumlah semua individu takson (tidak hanya individu dewasa). Dalam beberapa kasus, kepunahan dapat didefinisikan sebagai ukuran populasi yang mencapai angka lebih besar dari nol.
  • 11. Pengertian Kepunahan Untuk kriteria Kepunahan, risiko kepunahan harus dihitung hingga tiga periode waktu: 1).10 tahun atau tiga generasi, mana yang lebih lama (hingga maksimal 100 tahun), 2). 20 tahun atau lima generasi, mana yang lebih lama (hingga maksimal 100 tahun) , 3). 100 tahun Kepunahan merupakan ancaman nyata bagi makhluk hidup. Sayangnya, Kepunahan yang menimpa dunia kebanyakan bukan karena saleksi alam, dimana yang kuat akan menang
  • 12. Metode Analisis Kepunahan Menurut IUCN (International Union for Concervation of Nature) Salah satu teknik analisis kuantitatif yang umum digunakan analisis viabilitas populasi (PVA) kumpulan metode untuk mengevaluasi ancaman yang dihadapi populasi spesies, risiko kepunahan atau penurunannya, dan peluangnya untuk pulih, berdasarkan spesies- data dan model tertentu
  • 13. • Struktur model dan asumsi harus realistis sehubungan dengan ekologi spesies. Dokumentasi harus mencantumkan semua asumsi (bahkan yang paling jelas) terkait dengan struktur model, parameter, dan ketidakpastian. Dalam kasus di mana data yang tersedia dan ekologi spesies memungkinkan lebih dari satu jenis model, pemodelan komparatif (misalnya, Kindvall 2000; Brook et al. 2000) dan jenis validasi lainnya (McCarthy et al. 2001) dapat memperkuat kesimpulan. • Apapun metode yang digunakan, analisisnya harus numerik (yaitu, penilaian kualitatif seperti "probabilitas kepunahan yang tinggi" tidak cukup). Jenis data yang dapat digunakan dalam penilaian meliputi distribusi spasial habitat yang sesuai, populasi atau individu lokal, pola hunian dan kepunahan di patch habitat, data keberadaan- ketidakhadiran, hubungan habitat, perkiraan kelimpahan dari survei dan sensus, tingkat vital (perkiraan kesuburan dan kelangsungan hidup dari sensus dan studi mark-recapture, serta variasi temporal dan kovarianasi spasial dalam parameter ini
  • 14. UNP Extinct Metric • UNP Extinc Metric Merupakan pendekatan dan metode baru untuk menghitung kondisi kepunahan satwa liar (Abdul Razak, dkk). Hal ini terjadi karena adanya perbedaan habitat dan kebiasaan satwa serta perbedaan kepentingan manusia, metode atau metode IUCN seringkali terlambat tanpa analisis kuantitatif, oleh karena itu harus ada cara pencegahan agar kepunahan satwa dapat diantisipasi sedini mungkin • EXTINCT METRIC UNP (EMUNP) menawarkan 10 kriteria yang akan dipastikan melalui penelitian yang didanai oleh semua negara anggota yang meratifikasi IUCN. Metode ini menawarkan solusi bagaimana mengukur dan menganalisis tingkat risiko kepunahan suatu spesies.
  • 15. Kriteria UNP Extinct Metric 1. Eksploitasi berlebih dilambangkan dengan faktor 1 dilambangkan = F1 2. Habitat Tidak Terganggu / Rusak dilambangkan dengan Faktor 2 dilambangkan = F2 3. Sulit / belum dapat dibudidayakan dilambangkan dengan faktor 3 denoter = F3 4. Produksi / edndemik keras dilambangkan dengan Faktor 4 dilambangkan = F4 5. Habitat belum dilindungi dilambangkan dengan Faktor 5 dilambangkan = F5 6. Deforestasi = F6 7. Perubahan iklim = F7 8. Polusi Habitat yang rusak dapat disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran atau pencemaran = F8 9. Spesies invasif = F9 10. Pendapat ahli = F10
  • 16. • Scoring Pemberian skor dengan range 1 sampai dengan 5. Range ini dibuat agar range skor tersebut stabil atau sama dengan 2. Setiap faktor mulai dari faktor 1 sampai 10 juga dianggap sama pentingnya agar yang dihasilkan linearitas karena masing-masing faktor memberikan kontribusi yang sama. ALIRAN SKOR = 1 -5 • 1. = Kecil • 3. = Sedang • 5. = Besar • Jika skor total di atas 30 maka kondisinya terancam dan memerlukan tindakan penelitian yang mendalam untuk konservasi Selanjutnya, 7 kriteria diberikan sebagai berikut: 1. Perhatian paling sedikit adalah 10-19 2. Hampir terancam (terancam berat) 20 = 29 3. Rentan (rentan) berbobot 30-39 4. Bobot Genting (terancam punah) 40-49 5. Bobot terancam kritis 50 6. Punah di alam liar (punah di alam liar) bobot di atas 51-55 7. Bobot punah (punah) 56-60
  • 17. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa ikan Bilih sudah mencapai tahap terancam punah. Pasalnya, picky fish ini sudah mencapai level kritis atau berbahaya namun belum masuk dalam daftar IUCN Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas, EM UNP dapat digunakan untuk analisis kuantitatif tingkat kepunahan ikan terpilih. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ikan asinan harus segera diawetkan agar tidak punah. UNP EXTINCT METRIC (UNP EM) = F1 + F2 + F3 + F4 + F5 + F6 + F7 + F8 + F9 + 2F10 Contoh perhitungan: (UNP EM) = F1 (5) + F2 (3) + F3 (5) + F4 (5) + F5 (5) + F6 (3) + F7 (3) + F8 (5) + F9 ( 5) +2 F10 (5) = 49 Abdul Razak1,3 *, Ganefri2, Eri Barlian3 dan Indang Dewata Penelitian