This document provides an address for Miftahul Khoir at Villa Mutiara Gading in Rt001 - Rw18. The address includes the street name, neighborhood, and specific house or unit number.
Maulid Al Barzanji - Al Imam Ja'far ibn Hasan Al BarzanjiTeguh Rahardjo
This document appears to be contact information for a villa named "Villa Mutiara Gading" located on route 001, neighborhood 18 in Indonesia. The document lists several numbers, potentially a contact phone number or address for the villa.
This document provides an address for Miftahul Khoir at Villa Mutiara Gading in Rt001 - Rw18. The address includes the street name, neighborhood, and specific house or unit number.
Maulid Al Barzanji - Al Imam Ja'far ibn Hasan Al BarzanjiTeguh Rahardjo
This document appears to be contact information for a villa named "Villa Mutiara Gading" located on route 001, neighborhood 18 in Indonesia. The document lists several numbers, potentially a contact phone number or address for the villa.
PROSES ISLAMISASI DI JAWA SEJAK MASA PASCA KERUNTUHAN MAJAPAHITawan12345
Makalah ini membahas proses islamisasi di Jawa sejak runtuhnya Majapahit pada abad ke-15. Islam masuk ke Jawa melalui para pedagang dan ulama. Proses islamisasi dipengaruhi oleh melemahnya Hindu-Buddha dan munculnya kerajaan-kerajaan Islam di pesisir. Wali Songo berperan besar menyebarkan agama Islam di Jawa melalui ajaran mistik dan hukum Islam. Pesantren kemudian melanjutkan peran
Dokumen tersebut membahas tentang budaya dan khasanah Betawi yang meliputi rumah adat, tarian adat, senjata adat, beladiri adat, baju adat, makanan khas, dan minuman khas Betawi seperti rumah kebaya, tari topeng, senjata golok, silat cingkrik, baju sadariah, kerak telor, serta bir pletok.
Suku Betawi berasal dari perpaduan berbagai suku seperti Sunda, Jawa, Melayu, Tionghoa, Arab, dan Eropa yang hidup di Jakarta sejak masa kolonial. Mereka menganut agama Islam namun terpengaruh budaya berbagai suku sehingga memiliki beragam kesenian seperti lenong, tanjidor, keroncong tugu, rebana, dan tari topeng yang menggabungkan unsur-unsur budaya tersebut.
Grebeg Maulud Surakarta adalah acara rutin setiap tahun di Keraton Surakarta yang memperingati hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Acara ini menampilkan iring-iringan Gunungan Tumpeng Raksasa dari Keraton menuju Masjid Agung Surakarta diikuti ribuan warga. Grebeg Maulud diprakarsai Sunan Kalijaga awalnya sebagai pengajian besar untuk memperingati Maulud Nabi di Masjid Demak.
Dokumen tersebut membahas tentang tradisi Grebeg Maulud di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tradisi ini melambangkan sedekah Sultan untuk rakyat dengan mengadakan prosesi membawa gunungan berisi sayuran dan buah-buahan ke Masjid Gede Kauman. Prosesi ini diikuti oleh beberapa regu prajurit keraton.
Grebeg Besar adalah upacara tradisional tahunan di Kota Demak yang meliputi berbagai ritual keagamaan dan budaya seperti ziarah makam, pasar malam, selamatan tumpeng, sholat Idul Adha, dan penjamasan pusaka untuk mengenang jasa para leluhur dalam menyebarkan agama Islam di Jawa. Upacara ini memberikan makna penting bagi pelestarian nilai-nilai budaya dan keagamaan masyarakat Demak.
1. Skaten dan grebeg adalah tradisi penting dalam Islam Jawa yang melambangkan komunikasi antara raja dan rakyat
2. Nyadran adalah tradisi peringatan hari kematian leluhur dengan membaca doa dan mengingat kehidupan serta kematian
3. Lebaran topat adalah perayaan penutup puasa sunnah syawal di Lombok yang melambangkan makna keagamaan dan sosial
PPT ini adalah praktek belajar siswa terkait dengan power point dengan isi terkait dengan materi yang tidak jauh dari pengetahuan siswa pada mata pelajaran Teknologi Perkantoran dengan guru pengampu Arma Setyo Nugrahani.
Dokumen tersebut memberikan informasi singkat tentang delapan Wali Songo yaitu Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Kudus, dan Sunan Muria yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan indikator pembelajaran sejarah tradisi Islam Nusantara, mencakup seni budaya Islam seperti seni bangunan, kaligrafi, tari, dan musik serta tradisi-tradisi seperti Halal Bihalal, Dugderan, Sekaten, Grebeg Besar, dan Kupatan.
PROSES ISLAMISASI DI JAWA SEJAK MASA PASCA KERUNTUHAN MAJAPAHITawan12345
Makalah ini membahas proses islamisasi di Jawa sejak runtuhnya Majapahit pada abad ke-15. Islam masuk ke Jawa melalui para pedagang dan ulama. Proses islamisasi dipengaruhi oleh melemahnya Hindu-Buddha dan munculnya kerajaan-kerajaan Islam di pesisir. Wali Songo berperan besar menyebarkan agama Islam di Jawa melalui ajaran mistik dan hukum Islam. Pesantren kemudian melanjutkan peran
Dokumen tersebut membahas tentang budaya dan khasanah Betawi yang meliputi rumah adat, tarian adat, senjata adat, beladiri adat, baju adat, makanan khas, dan minuman khas Betawi seperti rumah kebaya, tari topeng, senjata golok, silat cingkrik, baju sadariah, kerak telor, serta bir pletok.
Suku Betawi berasal dari perpaduan berbagai suku seperti Sunda, Jawa, Melayu, Tionghoa, Arab, dan Eropa yang hidup di Jakarta sejak masa kolonial. Mereka menganut agama Islam namun terpengaruh budaya berbagai suku sehingga memiliki beragam kesenian seperti lenong, tanjidor, keroncong tugu, rebana, dan tari topeng yang menggabungkan unsur-unsur budaya tersebut.
Grebeg Maulud Surakarta adalah acara rutin setiap tahun di Keraton Surakarta yang memperingati hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Acara ini menampilkan iring-iringan Gunungan Tumpeng Raksasa dari Keraton menuju Masjid Agung Surakarta diikuti ribuan warga. Grebeg Maulud diprakarsai Sunan Kalijaga awalnya sebagai pengajian besar untuk memperingati Maulud Nabi di Masjid Demak.
Dokumen tersebut membahas tentang tradisi Grebeg Maulud di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tradisi ini melambangkan sedekah Sultan untuk rakyat dengan mengadakan prosesi membawa gunungan berisi sayuran dan buah-buahan ke Masjid Gede Kauman. Prosesi ini diikuti oleh beberapa regu prajurit keraton.
Grebeg Besar adalah upacara tradisional tahunan di Kota Demak yang meliputi berbagai ritual keagamaan dan budaya seperti ziarah makam, pasar malam, selamatan tumpeng, sholat Idul Adha, dan penjamasan pusaka untuk mengenang jasa para leluhur dalam menyebarkan agama Islam di Jawa. Upacara ini memberikan makna penting bagi pelestarian nilai-nilai budaya dan keagamaan masyarakat Demak.
1. Skaten dan grebeg adalah tradisi penting dalam Islam Jawa yang melambangkan komunikasi antara raja dan rakyat
2. Nyadran adalah tradisi peringatan hari kematian leluhur dengan membaca doa dan mengingat kehidupan serta kematian
3. Lebaran topat adalah perayaan penutup puasa sunnah syawal di Lombok yang melambangkan makna keagamaan dan sosial
PPT ini adalah praktek belajar siswa terkait dengan power point dengan isi terkait dengan materi yang tidak jauh dari pengetahuan siswa pada mata pelajaran Teknologi Perkantoran dengan guru pengampu Arma Setyo Nugrahani.
Dokumen tersebut memberikan informasi singkat tentang delapan Wali Songo yaitu Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Kudus, dan Sunan Muria yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan indikator pembelajaran sejarah tradisi Islam Nusantara, mencakup seni budaya Islam seperti seni bangunan, kaligrafi, tari, dan musik serta tradisi-tradisi seperti Halal Bihalal, Dugderan, Sekaten, Grebeg Besar, dan Kupatan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan indikator pembelajaran sejarah tradisi Islam Nusantara, mencakup seni budaya dan tradisi seperti dugderan, sekaten, grebeg besar, dan kupatan. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan prosesi yang dilakukan dalam berbagai tradisi tersebut.
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohimBillaWati
Balai Panjang dan Masjid Baiturrohim merupakan peninggalan Sunan Kalijaga yang dibangun pada tahun 1450. Balai Panjang digunakan untuk musyawarah pembangunan masjid dan syukuran setiap Jumat Legi, tradisi yang masih berlangsung hingga sekarang. Masjid memiliki beberapa peninggalan bersejarah seperti tong besar untuk wudlu dan tongkat khotbah. Masyarakat Desa Jatirejo merayakan Tahun Baru
3. GREBEG MAULUD
Yen ditelisik saking sejarah, tembung “grebeg” asale
teko tembung “gemrebeg” kang duweni arti riuh, ribut,
lan rame. Istilah grebeg kawitane “gerak bareng”
sawise dadi “ jalan maja”,”iring-iringan”.
Upacara grebeg iku upacara seng penting amarga
mengungkapake pada drajad tinggi, yaiku tindakan
raja kang gerakake dunyo.
Grebeg maulud dianakake ing dino ke rolas maulud
saka tanggalan jawa.
Biasae grebeg maulud diadakaken ing Keraton
Surakarta lan halaman Masjid Agung Yogyakarta.
4. Makna saking Grebek
Maulud
Grebek punika asalipun saka
tembung gumrebeg kang madosi arti
ribut , rame . Tembung grebeg awale
madosi arti iring-iringan . Dados
makna saka grebek maulud yaiku
upacara adat ingkang awujud sedekah
ingkang dilakuaken pihak keraton
marang masyarakat Yogyakarta
kangge memperingati lahiripun kanjeng
Nabi Muhammad SAW.
5. ASAL USUL GREBEG MAULUD
• Kala niku, Raja Demak ingkang awal , yaiku
Raden Patah ngadaaken temuan marang Wali
Songo sing terdiri saking Sunan Ampel, Sunan
Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan
Kudus, Sunan Muria, Sunan Kalijaga, Sunan
Drajat, lan Sunan Gunung Jati padinan
mbahas cara nyiaraken agama Islam menyang
Jawa, kelebet ngenalaken dinten-dinten
ageng Islam pada masyarakat Jawa wedal
niku.
6. • Amargi wektu niku wong Jawa demen gamelan, maka
pada Hari Raya Islam, padinan memperingati hari lahire
Nabi Muhammad SAW, ing sekitar masjid diusulaken
dimuniaken gamelan supaya wong-wong pada tertarik
kangge rawuh. Wektuenipun sampunipun wong-wong
rawuh, ajeng diwenehi pelajaran tentang agama Islam.
Usul niku sakwisipun disetujui bawanipun para wali lan
cepet diadaaken . Pada dinten lahire Nabi Muhammad
SAW, yaiku tanggal 12 Mulud penanggalan Jawa utawa
12 Rabi’ul Awal ing penanggalan Islam,ing sekitar
masjid ditabuhaken gamelan. Niku estu, akeh wong sing
duyun-duyun rawuh ingkang masjid padinan kepireng
aken mungel gamelan. Wektu niku ing sela-selan
gamelan ditabuh, para wali gantosipun dakwah
ngajaraken agama Islam menyang wong-wong sing
rawuh niku.
7. URUTAN ACARA ING GREBEG MAULUD
Lan berikut niki yaiku rangkaian acara Sekaten Ing Solo.
Tabuhan Gamelan Pusaka Kyai Guntur Madu lan Kyai Guntur
Sari. Acara niki diadaaken pada tanggal 5 Mulud kang dimulai
marang mindahaken sepasang gamelan niku menyang keraton
ing bangsal Masjid Agung Solo sing selanjute ditabuh secara
gentenan. Acara niki sekaligus gawe acara penanda pembuka
Grebeg Maulud. Sepasang gamelan tersebut kudu terus
ditabuh secara gentenan sampe njelang pelaksanaan Grebeg
Gunungan Sekaten ing sekitar pintu dinten mane.
Jamasan Meriam Pusaka Kyai Setomi. Mbersihaken meriam
pusaka kraton sing terletak ing Bangsal Witono, Sitihinggil
Utara Keraton Kasunanan Surakarta. Acara niki dilakukan 2
dinten sakdurunge Grebeg Gunungan Sekaten.
8. Pengembalian Gamelan Pusaka ing lebet
keraton. Enjing dinten pada dinten puncak
Sekaten sakdurunge pemberian sedekah
Raja, para abdi dalem keraton ngembaliaken
gamelan ing Keraton mane. Gamelan Kyai
Guntur Madu langsung dimelbuaken ing lebet
ruang pusaka, lan Kyai Guntur Sari digawa ing
ngarep Sasana Sewaka lan ditabuh mane
kangge ngiringi Hajad Dalem Gunungan
Sekaten ing Masjid Agung.
9. Pemberian sedekah Raja rupa gunungan saka Masjid
Agung. Acara puncak Grebeg Maulid yaiku tepat pada
dinten kelahirane Nabi Muhammad SAW, yaiku tanggal
12 Mulud pada penanggalan Jawa utawa 12 Rabi’ul Awal
pada penanggalan Islam. Pada dinten niku Raja maringi
sedekah ing rakyate rupa dhaharan tradisional lan hasil
bumi sing disusun lebet bentuk sepasang gunungan, yaiku
gunungan jaler (laki-laki) lan gunungan estri (perempuan).
Gunungan niki diarak menuju Masjid Agung bawanipun
kabeh sentana, abdi dalem, lan para prajurit lan
dididungani bawanipun ulama Keraton ing Masjid Agung
Solo. Sakwise didungani, gunungan niku dibagiaken
menyang kabeh warga. Biasane warga langsung rebutan
mundhutnipun macem-macem hasil bumi .
11. Alat lan bahan ingkang digunakake wonten
acara grebek maulud
1. Gamelan sekaten
2. Sejumlah uang logam
3. Gendhing sekaten
4. Sejumlah bunga kanthil
5. Busana seragam sekaten
6. Samir
7. Naskah riwayat maulud nabi
8. Jamasan meriam pusaka Kyai Setomi
9. Hasil bumi kang disusun mirip karo gunungan