Terapi Endovaskuler, Standar Baru Manajemen Stroke Iskemik Akut? Ersifa Fatimah
Konon, plenary pertama International Stroke Conference (ISC) 2015 yang digelar di Nashville, Tennessee bulan Februari lalu merupakan sesi ISC terseru selama beberapa tahun terakhir. Sebagaimana diberitakan dalam Medscape (Hughes, 2015), para presenter terpaksa memberi jeda beberapa saat untuk menyambut applause dari audiens. Suatu kejadian langka dalam partemuan saintifik. Adalah MR CLEAN, ESCAPE, EXTEND-IA, dan SWIFT PRIME yang menjadi topik hangat lantaran keempat studi ini dirilis dengan hasil yang positif dramatis hingga diprediksi bakal menjadikan terapi endovascular sebagai standar baru dalam manajemen stroke iskemik akut. Sehebat apakah 4 studi yang “menyejarah” dalam tatalaksana stroke iskemik akut ini? Bagaimana bila studi-studi ini diadopsi dan diaplikasikan dalam praktik sehari-hari di sentra kita?
Note: Esai ini ditulis saat SWIFT PRIME fulltext belum published (akhir Maret-awal April 2015). Update & beberapa revisi dibuat menjelang presentasi tanggal 18 Mei 2015.
Effect of Blood Pressure Lowering in Early Ischemic Stroke, Time to Change Pr...Ersifa Fatimah
Seorang rekan residen neuro sampai mengirim (via e-mail) sebuah jurnal yang baru ditelaahnya di larut malam. Kepada si cip, dia menyatakan bagaimana jurnal ini membuat pikirannya bergejolak, “Seperti dipaksa untuk menerima sebuah pemikiran baru yang melawan apa yang telah kita yakini bersama dalam proses belajar kita selama 5 tahun terakhir ini!”
Artikel itu berjudul Effect of Blood Pressure Lowering in Early Ischemic Stroke: Meta-Analysis oleh Lee et al., dan dipublikasi dalam jurnal Stroke Juli 2015.
SISCOM may help differentiate PNES from epileptic seizures by showing changes in brain perfusion during seizures in epileptic seizures but not PNES. However, its diagnostic accuracy is limited and normal findings do not rule out epileptic seizures. Overall, EEG monitoring remains the gold standard for differentiating the two.
Ischemic Stroke Subclassification, An Asian ViewpointErsifa Fatimah
Pada awalnya, sistem klasifikasi stroke diderivasi dari temuan autopsi yang dikaitkan dengan klinis pasien. Seiring dengan berkembangnya modalitas imaging & investigasi vaskular, klasifikasi stroke yang pada awalnya menitikberatkan pada sindroma klinis beralih menjadi suatu proses decision-making berdasarkan data klinis-radiologis-laboratoris.
Menariknya lagi, proporsi subtipe stroke ini pun berubah, sesuai sistem & kriteria yang digunakan...
Hmmm, bagaimana dengan klasifikasi dan proporsi tipe stroke di Asia?
Choosing the right antiseizure medication for epilepsy Ersifa Fatimah
The document discusses choosing the right antiseizure medication for epilepsy. It covers several key points:
1) Antiseizure medications (ASMs) are the first-line treatment for epilepsy, and many patients can achieve seizure freedom with the appropriate drug. However, the number of ASM options has increased and not all work for every seizure type or patient.
2) Choosing the right ASM involves considering factors like seizure type, patient characteristics, tolerability, and potential for drug interactions to select the most suitable option. The goal is to tailor treatment to the individual.
3) Successful treatment requires not only selecting the right ASM but also properly managing dosage, monitoring for side effects and
"..The proposed definition, therefore, is not intended to be prescriptive but represents a working framework. Clinicians and researchers should exercise their judgment in interpreting the principles described in this report when applying the definition to diverse settings.."
-- Kwan P, et al, 2017
Klasifikasi tipe kejang terbaru tahun 2017 oleh ILAE didasarkan pada "onset" kejangnya. Focal atau General. Kenapa kita harus tahu tipe kejang yang diderita ini focal atau general? Bagaimana kita tahu suatu kejang ini focal atau general? Apakah hanya berdasarkan "onset"-nya saja? Seberapa spesifik kah "focal" yang diperlukan untuk menentukan keputusan klinis kita? Apakah "focal" itu cukup sebatas mengetahui hemisfer kanan/kiri, atau sampai menentukan lobus yang terkait, atau gyrus, atau area yang lebih spesifik? Apa gold standar diagnosis topis sumber kejang? Apakah semiologi masih relevan dengan begitu berkembangnya teknologi imaging, EEG, genetika?
Sebenernya "filosofi" merupakan topik yang "ketinggian" buat si cip yang masih berada dalam stage mengasah "teknik" interpretasi. Dalam perjalanannya, sang guru sudah menanamkan filosofi ke dalam benak si cip, bahkan sejak hari pertama. "Bad EEG is worse than no EEG at all". Dan beliau tidak bosan-bosannya mengulang.
Mungkin, hikmah yang terpenting dari mempelajari "filosofi" interpretasi EEG sejak awal adalah membuat kita menyadari limitasi diri kita dan instrumen yang kita gunakan, menjadi pengingat agar tidak berhenti belajar, dan kemudian dengan cara yang terbaik mendayagunakan seluruh knowledge, skill & technique yang kita punya..
Terapi Endovaskuler, Standar Baru Manajemen Stroke Iskemik Akut? Ersifa Fatimah
Konon, plenary pertama International Stroke Conference (ISC) 2015 yang digelar di Nashville, Tennessee bulan Februari lalu merupakan sesi ISC terseru selama beberapa tahun terakhir. Sebagaimana diberitakan dalam Medscape (Hughes, 2015), para presenter terpaksa memberi jeda beberapa saat untuk menyambut applause dari audiens. Suatu kejadian langka dalam partemuan saintifik. Adalah MR CLEAN, ESCAPE, EXTEND-IA, dan SWIFT PRIME yang menjadi topik hangat lantaran keempat studi ini dirilis dengan hasil yang positif dramatis hingga diprediksi bakal menjadikan terapi endovascular sebagai standar baru dalam manajemen stroke iskemik akut. Sehebat apakah 4 studi yang “menyejarah” dalam tatalaksana stroke iskemik akut ini? Bagaimana bila studi-studi ini diadopsi dan diaplikasikan dalam praktik sehari-hari di sentra kita?
Note: Esai ini ditulis saat SWIFT PRIME fulltext belum published (akhir Maret-awal April 2015). Update & beberapa revisi dibuat menjelang presentasi tanggal 18 Mei 2015.
Effect of Blood Pressure Lowering in Early Ischemic Stroke, Time to Change Pr...Ersifa Fatimah
Seorang rekan residen neuro sampai mengirim (via e-mail) sebuah jurnal yang baru ditelaahnya di larut malam. Kepada si cip, dia menyatakan bagaimana jurnal ini membuat pikirannya bergejolak, “Seperti dipaksa untuk menerima sebuah pemikiran baru yang melawan apa yang telah kita yakini bersama dalam proses belajar kita selama 5 tahun terakhir ini!”
Artikel itu berjudul Effect of Blood Pressure Lowering in Early Ischemic Stroke: Meta-Analysis oleh Lee et al., dan dipublikasi dalam jurnal Stroke Juli 2015.
SISCOM may help differentiate PNES from epileptic seizures by showing changes in brain perfusion during seizures in epileptic seizures but not PNES. However, its diagnostic accuracy is limited and normal findings do not rule out epileptic seizures. Overall, EEG monitoring remains the gold standard for differentiating the two.
Ischemic Stroke Subclassification, An Asian ViewpointErsifa Fatimah
Pada awalnya, sistem klasifikasi stroke diderivasi dari temuan autopsi yang dikaitkan dengan klinis pasien. Seiring dengan berkembangnya modalitas imaging & investigasi vaskular, klasifikasi stroke yang pada awalnya menitikberatkan pada sindroma klinis beralih menjadi suatu proses decision-making berdasarkan data klinis-radiologis-laboratoris.
Menariknya lagi, proporsi subtipe stroke ini pun berubah, sesuai sistem & kriteria yang digunakan...
Hmmm, bagaimana dengan klasifikasi dan proporsi tipe stroke di Asia?
Choosing the right antiseizure medication for epilepsy Ersifa Fatimah
The document discusses choosing the right antiseizure medication for epilepsy. It covers several key points:
1) Antiseizure medications (ASMs) are the first-line treatment for epilepsy, and many patients can achieve seizure freedom with the appropriate drug. However, the number of ASM options has increased and not all work for every seizure type or patient.
2) Choosing the right ASM involves considering factors like seizure type, patient characteristics, tolerability, and potential for drug interactions to select the most suitable option. The goal is to tailor treatment to the individual.
3) Successful treatment requires not only selecting the right ASM but also properly managing dosage, monitoring for side effects and
"..The proposed definition, therefore, is not intended to be prescriptive but represents a working framework. Clinicians and researchers should exercise their judgment in interpreting the principles described in this report when applying the definition to diverse settings.."
-- Kwan P, et al, 2017
Klasifikasi tipe kejang terbaru tahun 2017 oleh ILAE didasarkan pada "onset" kejangnya. Focal atau General. Kenapa kita harus tahu tipe kejang yang diderita ini focal atau general? Bagaimana kita tahu suatu kejang ini focal atau general? Apakah hanya berdasarkan "onset"-nya saja? Seberapa spesifik kah "focal" yang diperlukan untuk menentukan keputusan klinis kita? Apakah "focal" itu cukup sebatas mengetahui hemisfer kanan/kiri, atau sampai menentukan lobus yang terkait, atau gyrus, atau area yang lebih spesifik? Apa gold standar diagnosis topis sumber kejang? Apakah semiologi masih relevan dengan begitu berkembangnya teknologi imaging, EEG, genetika?
Sebenernya "filosofi" merupakan topik yang "ketinggian" buat si cip yang masih berada dalam stage mengasah "teknik" interpretasi. Dalam perjalanannya, sang guru sudah menanamkan filosofi ke dalam benak si cip, bahkan sejak hari pertama. "Bad EEG is worse than no EEG at all". Dan beliau tidak bosan-bosannya mengulang.
Mungkin, hikmah yang terpenting dari mempelajari "filosofi" interpretasi EEG sejak awal adalah membuat kita menyadari limitasi diri kita dan instrumen yang kita gunakan, menjadi pengingat agar tidak berhenti belajar, dan kemudian dengan cara yang terbaik mendayagunakan seluruh knowledge, skill & technique yang kita punya..
Stroke iskemik memiliki risiko kematian, disabilitas, dan serangan ulang yang berbeda-beda menurut subtipe yang didasarkan pada mekanisme penyebab stroke. Identifikasi penyebab stroke merupakan elemen penting dalam praktik klinis sehari-hari untuk memandu keputusan terapi, menentukan prognosis, dan mencegah kekambuhan stroke setiap pasien.
Kejadian stroke hemodinamik diperkirakan sekitar 10% dari seluruh infark otak. Pasien dengan stroke hemodinamik umumnya memiliki gejala ringan dibandingkan dengan subtipe stroke infark lainnya. Stroke hemodinamik jarang bersifat fatal sehingga kurang diperhitungkan. Padahal, pasien stroke hemodinamik sering disertai stenosis berat arteri mayor. Stroke hemodinamik berkaitan dengan peningkatan risiko perburukan neurologis, kekambuhan stroke, dan risiko kardiovaskular lainnya. Namun, stroke hemodinamik dapat dideteksi dengan gejala klinis tertentu & pemeriksaan radiologis. Pengenalan tentang adanya hipoperfusi sebagai faktor penyebab stroke iskemik akan membawa konsekuensi penting dalam perawatan dan manajemen pasien stroke..
Keunikan anatomi small vessel of the brain dan neurovascular unit, kontroversi peran stganasi vena dalam patofisiologi, klasifikasi small vessel disease, variasi kriteria diagnostik, pitfall dalam neuroimaging, pilihan antiplatelet untuk prevensi sekundar, dampaknya bagi outcome pasien, hubungannya dengan gangguan fungsi kognitif.
Hmm, apa lagi nih yang baru?
Blood-Pressure Management in Patients with Acute Cerebral Hemorrhage
Kontroversi hasil studi ATACH-2 dan dampaknya dalam manajemen hipertensi pada stroke perdarahan intraserebral akut.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan yang holistik dan pendekatan ekologi kesehatan untuk mencapai kondisi sehat secara menyeluruh. Pendekatan ini melihat kesehatan tidak hanya sebagai absensi penyakit tetapi kondisi seimbang secara fisik, mental dan sosial yang bergantung pada lingkungan hidup yang bersih dan lestari. Lingkungan hidup yang rusak dan tercemar dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan
Teruntuk Perempuan Indonesia,
Waspada risikonya dan cegah STROKE sejak dini.
*from NEUROLOGISTS, with LOVE.
Hari Stroke Dunia, 29 Oktober 2015 : Saya Perempuan.
Kapan aneurysma yang belum ruptur memerlukan intervensi?
"In the decision-making process, the PHASES score may be considered for predicting a patient’s risk of aneurysm rupture."
1) A 56-year-old male presented with a history of decreased consciousness and parkinsonism symptoms including shaking of his right hand, difficulty walking, and falling.
2) His symptoms began in 2013 and have progressively worsened over time, with additional symptoms of forgetfulness, difficulty calculating and reading, slowed movement, and hallucinations.
3) His neurological examination was inconsistent at times but showed signs of parkinsonism including rigidity, tremor, and decreased motor function as well as decreased gag reflex.
Microsurgery for cerebral AVM, Theofanis et al, Neurosurg Focus, 2014Ersifa Fatimah
Microsurgery for cerebral AVM: postoperative outcomes & predictors of complications in 264 cases, by Theofanis et al, from Neurosurg Focus, 2014
--Topik journal reading-ku pas stase Neurosurgery..
Stroke prevention for nonvalvular AF, summary of evidence-based guidelinesErsifa Fatimah
Ternyata... guideline yang ngebahas prevensi stroke pada nonvalvular AF tu banyak banget! Yang dirilis komunitas Neuro maupun Cardio, yang internasional maupun yang lokal. Dan pertanyaan besarnya tetep: What's the best strategy?
*Bonus special issue: manajemen prevensi stroke infark dengan antikoagulan pasca brain hemorrhage.
This 3-panel comic provides a brief daily schedule for Ramadan, showing the main activities of suhoor, praying, and breaking fast at sunset. It depicts a Muslim family waking up before dawn to eat suhoor together, then going to the mosque to pray. In the evening, the family is gathered around an iftar meal, breaking their fast at sunset.
HINTS of Stroke, Bedside Eye Exam Outperforms MRI in Identifying StrokeErsifa Fatimah
1. HINTS merupakan tes bedside yang dapat membedakan stroke sentral dan penyebab vestibular perifer pada pasien dengan keluhan sindroma vestibular akut.
2. Tes ini meliputi penilaian nistagmus, tes kepala dorong, dan tes skew mata. Ketiga tes ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam mendiagnosis stroke.
3. Pemeriksaan HINTS lebih praktis dibandingkan MRI dan dapat membantu mendiagnosis awal stroke
bagaimana hubungan nyeri kepala dengan epilepsi? epilepsi menyebabkan nyeri kepala? nyeri kepala menyebabkan epilepsi? epilepsi yang manifestasinya nyeri kepala? kapan kita curiga suatu nyeri kepala merupakan bentuk kejang?
Seizures & Epilepsy, chapt. #1: Diagnosis, at a glance, for beginnersErsifa Fatimah
di-request adek2 Dokter Muda buat nentir ttg kejang, so, yang singkat n praktis2 aja dalam diagnosis kejang.. (sambil bertanya-tanya, ujian bakal kayak apa ya?)
met belajar!^^v
This document summarizes key issues and guidelines for the management of intracerebral hemorrhage (ICH). It discusses debates around blood pressure management, timing of clot removal, use of ICP monitoring, and role of surgery. The guidelines note that while increased blood pressure may be necessary, it could also be harmful. Clot removal within 7 hours may be useful but is not significantly beneficial at later time points. ICP monitoring is not generally useful for most ICH patients but could be considered for those with GCS 8 or lower and signs of herniation or hydrocephalus. The role of surgery is uncertain and early craniotomy may be harmful. In conclusion, guidelines provide admissions that more evidence is still needed
Banyak pasien neuro dengan keluhan gangguan motorik, terutama kelemahan anggota badan. Tapi ternyata gangguan motorik tu nggak cuma "parese" aja.. ada banyak macemnya! (Ada yg pernah bikin stats-nya??)
File ini cuma menceritakan sekelumit tentang gangguan motorik, dan si desainer ppt ini pun cuma sempet baca sedikit. Tapi dari yang sedikit ini, rasanya bikin pengen belajar lebih banyak lagi! (karena itu dikasi subtitle "Appetizer"..)
Menarik banget cerita tentang jenis2 gangguan motorik ini, lokasi lesi-nya, ciri2 khususnya, n penyebabnya..
Oia, insyaAllah ppt ini akan selalu dilengkapi & diupdate sesuai referensi yg sanggup dibaca si desainer^^v
(Tugas modul ini pun digarap dengan sangat senang hati, hehehehe..)
Pneumonia is a common complication after spontaneous intracerebral hemorrhage (sICH) and is associated with increased morbidity and mortality. This study of 290 patients with sICH found that 13.9% developed pneumonia. Factors that significantly increased the risk of pneumonia in both univariate and multivariate analysis included mechanical ventilation, tube feeding, dysphagia, and tracheostomy. Pneumonia was also associated with longer hospital stays and higher mortality rates. Strict adherence to protocols aimed at preventing pneumonia, such as good oral care and minimizing ventilation time, may help reduce the occurrence of pneumonia and its consequences in patients with sICH.
Here are the key mechanisms by which pathogens can cross the blood-brain barrier:
1. Transcellular transport - Pathogens actively invade and cross through brain endothelial cells. This involves receptor-mediated endocytosis or pathogen-induced disruption of tight junctions.
2. Paracellular transport - Pathogens exploit or induce openings between brain endothelial cells by disrupting tight junction proteins. This allows the paracellular space to be used for transport.
3. Trojan horse mechanism - Pathogens are transported across the blood-brain barrier inside infected leukocytes such as monocytes and macrophages that have the ability to migrate through the endothelial layer. The pathogens then exit the leukocytes on the brain side.
This study compared the clinical manifestations of 71 patients with ocular myasthenia gravis (MG) to those with generalized MG. Patients with generalized MG had a higher rate of other autoimmune diseases and required long-term steroid treatment more often than those with ocular MG alone. Both groups experienced similar ophthalmic symptoms. The study recommends regular eye exams for all MG patients due to risks from autoimmune diseases and long-term steroid use.
Stroke iskemik memiliki risiko kematian, disabilitas, dan serangan ulang yang berbeda-beda menurut subtipe yang didasarkan pada mekanisme penyebab stroke. Identifikasi penyebab stroke merupakan elemen penting dalam praktik klinis sehari-hari untuk memandu keputusan terapi, menentukan prognosis, dan mencegah kekambuhan stroke setiap pasien.
Kejadian stroke hemodinamik diperkirakan sekitar 10% dari seluruh infark otak. Pasien dengan stroke hemodinamik umumnya memiliki gejala ringan dibandingkan dengan subtipe stroke infark lainnya. Stroke hemodinamik jarang bersifat fatal sehingga kurang diperhitungkan. Padahal, pasien stroke hemodinamik sering disertai stenosis berat arteri mayor. Stroke hemodinamik berkaitan dengan peningkatan risiko perburukan neurologis, kekambuhan stroke, dan risiko kardiovaskular lainnya. Namun, stroke hemodinamik dapat dideteksi dengan gejala klinis tertentu & pemeriksaan radiologis. Pengenalan tentang adanya hipoperfusi sebagai faktor penyebab stroke iskemik akan membawa konsekuensi penting dalam perawatan dan manajemen pasien stroke..
Keunikan anatomi small vessel of the brain dan neurovascular unit, kontroversi peran stganasi vena dalam patofisiologi, klasifikasi small vessel disease, variasi kriteria diagnostik, pitfall dalam neuroimaging, pilihan antiplatelet untuk prevensi sekundar, dampaknya bagi outcome pasien, hubungannya dengan gangguan fungsi kognitif.
Hmm, apa lagi nih yang baru?
Blood-Pressure Management in Patients with Acute Cerebral Hemorrhage
Kontroversi hasil studi ATACH-2 dan dampaknya dalam manajemen hipertensi pada stroke perdarahan intraserebral akut.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan yang holistik dan pendekatan ekologi kesehatan untuk mencapai kondisi sehat secara menyeluruh. Pendekatan ini melihat kesehatan tidak hanya sebagai absensi penyakit tetapi kondisi seimbang secara fisik, mental dan sosial yang bergantung pada lingkungan hidup yang bersih dan lestari. Lingkungan hidup yang rusak dan tercemar dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan
Teruntuk Perempuan Indonesia,
Waspada risikonya dan cegah STROKE sejak dini.
*from NEUROLOGISTS, with LOVE.
Hari Stroke Dunia, 29 Oktober 2015 : Saya Perempuan.
Kapan aneurysma yang belum ruptur memerlukan intervensi?
"In the decision-making process, the PHASES score may be considered for predicting a patient’s risk of aneurysm rupture."
1) A 56-year-old male presented with a history of decreased consciousness and parkinsonism symptoms including shaking of his right hand, difficulty walking, and falling.
2) His symptoms began in 2013 and have progressively worsened over time, with additional symptoms of forgetfulness, difficulty calculating and reading, slowed movement, and hallucinations.
3) His neurological examination was inconsistent at times but showed signs of parkinsonism including rigidity, tremor, and decreased motor function as well as decreased gag reflex.
Microsurgery for cerebral AVM, Theofanis et al, Neurosurg Focus, 2014Ersifa Fatimah
Microsurgery for cerebral AVM: postoperative outcomes & predictors of complications in 264 cases, by Theofanis et al, from Neurosurg Focus, 2014
--Topik journal reading-ku pas stase Neurosurgery..
Stroke prevention for nonvalvular AF, summary of evidence-based guidelinesErsifa Fatimah
Ternyata... guideline yang ngebahas prevensi stroke pada nonvalvular AF tu banyak banget! Yang dirilis komunitas Neuro maupun Cardio, yang internasional maupun yang lokal. Dan pertanyaan besarnya tetep: What's the best strategy?
*Bonus special issue: manajemen prevensi stroke infark dengan antikoagulan pasca brain hemorrhage.
This 3-panel comic provides a brief daily schedule for Ramadan, showing the main activities of suhoor, praying, and breaking fast at sunset. It depicts a Muslim family waking up before dawn to eat suhoor together, then going to the mosque to pray. In the evening, the family is gathered around an iftar meal, breaking their fast at sunset.
HINTS of Stroke, Bedside Eye Exam Outperforms MRI in Identifying StrokeErsifa Fatimah
1. HINTS merupakan tes bedside yang dapat membedakan stroke sentral dan penyebab vestibular perifer pada pasien dengan keluhan sindroma vestibular akut.
2. Tes ini meliputi penilaian nistagmus, tes kepala dorong, dan tes skew mata. Ketiga tes ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam mendiagnosis stroke.
3. Pemeriksaan HINTS lebih praktis dibandingkan MRI dan dapat membantu mendiagnosis awal stroke
bagaimana hubungan nyeri kepala dengan epilepsi? epilepsi menyebabkan nyeri kepala? nyeri kepala menyebabkan epilepsi? epilepsi yang manifestasinya nyeri kepala? kapan kita curiga suatu nyeri kepala merupakan bentuk kejang?
Seizures & Epilepsy, chapt. #1: Diagnosis, at a glance, for beginnersErsifa Fatimah
di-request adek2 Dokter Muda buat nentir ttg kejang, so, yang singkat n praktis2 aja dalam diagnosis kejang.. (sambil bertanya-tanya, ujian bakal kayak apa ya?)
met belajar!^^v
This document summarizes key issues and guidelines for the management of intracerebral hemorrhage (ICH). It discusses debates around blood pressure management, timing of clot removal, use of ICP monitoring, and role of surgery. The guidelines note that while increased blood pressure may be necessary, it could also be harmful. Clot removal within 7 hours may be useful but is not significantly beneficial at later time points. ICP monitoring is not generally useful for most ICH patients but could be considered for those with GCS 8 or lower and signs of herniation or hydrocephalus. The role of surgery is uncertain and early craniotomy may be harmful. In conclusion, guidelines provide admissions that more evidence is still needed
Banyak pasien neuro dengan keluhan gangguan motorik, terutama kelemahan anggota badan. Tapi ternyata gangguan motorik tu nggak cuma "parese" aja.. ada banyak macemnya! (Ada yg pernah bikin stats-nya??)
File ini cuma menceritakan sekelumit tentang gangguan motorik, dan si desainer ppt ini pun cuma sempet baca sedikit. Tapi dari yang sedikit ini, rasanya bikin pengen belajar lebih banyak lagi! (karena itu dikasi subtitle "Appetizer"..)
Menarik banget cerita tentang jenis2 gangguan motorik ini, lokasi lesi-nya, ciri2 khususnya, n penyebabnya..
Oia, insyaAllah ppt ini akan selalu dilengkapi & diupdate sesuai referensi yg sanggup dibaca si desainer^^v
(Tugas modul ini pun digarap dengan sangat senang hati, hehehehe..)
Pneumonia is a common complication after spontaneous intracerebral hemorrhage (sICH) and is associated with increased morbidity and mortality. This study of 290 patients with sICH found that 13.9% developed pneumonia. Factors that significantly increased the risk of pneumonia in both univariate and multivariate analysis included mechanical ventilation, tube feeding, dysphagia, and tracheostomy. Pneumonia was also associated with longer hospital stays and higher mortality rates. Strict adherence to protocols aimed at preventing pneumonia, such as good oral care and minimizing ventilation time, may help reduce the occurrence of pneumonia and its consequences in patients with sICH.
Here are the key mechanisms by which pathogens can cross the blood-brain barrier:
1. Transcellular transport - Pathogens actively invade and cross through brain endothelial cells. This involves receptor-mediated endocytosis or pathogen-induced disruption of tight junctions.
2. Paracellular transport - Pathogens exploit or induce openings between brain endothelial cells by disrupting tight junction proteins. This allows the paracellular space to be used for transport.
3. Trojan horse mechanism - Pathogens are transported across the blood-brain barrier inside infected leukocytes such as monocytes and macrophages that have the ability to migrate through the endothelial layer. The pathogens then exit the leukocytes on the brain side.
This study compared the clinical manifestations of 71 patients with ocular myasthenia gravis (MG) to those with generalized MG. Patients with generalized MG had a higher rate of other autoimmune diseases and required long-term steroid treatment more often than those with ocular MG alone. Both groups experienced similar ophthalmic symptoms. The study recommends regular eye exams for all MG patients due to risks from autoimmune diseases and long-term steroid use.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.