Dokumen tersebut membahas proses erosi dan sedimentasi. Terdapat beberapa topik utama seperti faktor-faktor yang mempengaruhi erosi, jenis-jenis erosi, proses terjadinya erosi dan sedimentasi, metode pengukuran erosi dan sedimen, serta faktor-faktor yang digunakan dalam persamaan USLE untuk memprediksi tingkat erosi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan erosi tanah untuk memprediksi dan mengevaluasi erosi serta mengidentifikasi strategi pengendalian erosi. Pemodelan erosi penting untuk memahami proses erosi, dampaknya terhadap produktivitas lahan dan polusi, serta menguji kinerja praktik konservasi. Salah satu model yang dikembangkan adalah Universal Soil Loss Equation (USLE) yang digunakan untuk perencanaan konservasi tanah. USLE mempredik
Dokumen tersebut membahas tentang pembahasan tentang pentanahan sistem dan peralatan, termasuk tujuan pentanahan peralatan, pengukuran hambatan jenis tanah, dan teknik perbaikan konduktivitas tanah untuk menurunkan hambatan tanah.
Dokumen tersebut membahas proses erosi dan sedimentasi. Terdapat beberapa topik utama seperti faktor-faktor yang mempengaruhi erosi, jenis-jenis erosi, proses terjadinya erosi dan sedimentasi, metode pengukuran erosi dan sedimen, serta faktor-faktor yang digunakan dalam persamaan USLE untuk memprediksi tingkat erosi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan erosi tanah untuk memprediksi dan mengevaluasi erosi serta mengidentifikasi strategi pengendalian erosi. Pemodelan erosi penting untuk memahami proses erosi, dampaknya terhadap produktivitas lahan dan polusi, serta menguji kinerja praktik konservasi. Salah satu model yang dikembangkan adalah Universal Soil Loss Equation (USLE) yang digunakan untuk perencanaan konservasi tanah. USLE mempredik
Dokumen tersebut membahas tentang pembahasan tentang pentanahan sistem dan peralatan, termasuk tujuan pentanahan peralatan, pengukuran hambatan jenis tanah, dan teknik perbaikan konduktivitas tanah untuk menurunkan hambatan tanah.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
https://www.hubspot.com/state-of-marketing
· Scaling relationships and proving ROI
· Social media is the place for search, sales, and service
· Authentic influencer partnerships fuel brand growth
· The strongest connections happen via call, click, chat, and camera.
· Time saved with AI leads to more creative work
· Seeking: A single source of truth
· TLDR; Get on social, try AI, and align your systems.
· More human marketing, powered by robots
ChatGPT is a revolutionary addition to the world since its introduction in 2022. A big shift in the sector of information gathering and processing happened because of this chatbot. What is the story of ChatGPT? How is the bot responding to prompts and generating contents? Swipe through these slides prepared by Expeed Software, a web development company regarding the development and technical intricacies of ChatGPT!
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
https://www.hubspot.com/state-of-marketing
· Scaling relationships and proving ROI
· Social media is the place for search, sales, and service
· Authentic influencer partnerships fuel brand growth
· The strongest connections happen via call, click, chat, and camera.
· Time saved with AI leads to more creative work
· Seeking: A single source of truth
· TLDR; Get on social, try AI, and align your systems.
· More human marketing, powered by robots
ChatGPT is a revolutionary addition to the world since its introduction in 2022. A big shift in the sector of information gathering and processing happened because of this chatbot. What is the story of ChatGPT? How is the bot responding to prompts and generating contents? Swipe through these slides prepared by Expeed Software, a web development company regarding the development and technical intricacies of ChatGPT!
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
The realm of product design is a constantly changing environment where technology and style intersect. Every year introduces fresh challenges and exciting trends that mold the future of this captivating art form. In this piece, we delve into the significant trends set to influence the look and functionality of product design in the year 2024.
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
Mental health has been in the news quite a bit lately. Dozens of U.S. states are currently suing Meta for contributing to the youth mental health crisis by inserting addictive features into their products, while the U.S. Surgeon General is touring the nation to bring awareness to the growing epidemic of loneliness and isolation. The country has endured periods of low national morale, such as in the 1970s when high inflation and the energy crisis worsened public sentiment following the Vietnam War. The current mood, however, feels different. Gallup recently reported that national mental health is at an all-time low, with few bright spots to lift spirits.
To better understand how Americans are feeling and their attitudes towards mental health in general, ThinkNow conducted a nationally representative quantitative survey of 1,500 respondents and found some interesting differences among ethnic, age and gender groups.
Technology
For example, 52% agree that technology and social media have a negative impact on mental health, but when broken out by race, 61% of Whites felt technology had a negative effect, and only 48% of Hispanics thought it did.
While technology has helped us keep in touch with friends and family in faraway places, it appears to have degraded our ability to connect in person. Staying connected online is a double-edged sword since the same news feed that brings us pictures of the grandkids and fluffy kittens also feeds us news about the wars in Israel and Ukraine, the dysfunction in Washington, the latest mass shooting and the climate crisis.
Hispanics may have a built-in defense against the isolation technology breeds, owing to their large, multigenerational households, strong social support systems, and tendency to use social media to stay connected with relatives abroad.
Age and Gender
When asked how individuals rate their mental health, men rate it higher than women by 11 percentage points, and Baby Boomers rank it highest at 83%, saying it’s good or excellent vs. 57% of Gen Z saying the same.
Gen Z spends the most amount of time on social media, so the notion that social media negatively affects mental health appears to be correlated. Unfortunately, Gen Z is also the generation that’s least comfortable discussing mental health concerns with healthcare professionals. Only 40% of them state they’re comfortable discussing their issues with a professional compared to 60% of Millennials and 65% of Boomers.
Race Affects Attitudes
As seen in previous research conducted by ThinkNow, Asian Americans lag other groups when it comes to awareness of mental health issues. Twenty-four percent of Asian Americans believe that having a mental health issue is a sign of weakness compared to the 16% average for all groups. Asians are also considerably less likely to be aware of mental health services in their communities (42% vs. 55%) and most likely to seek out information on social media (51% vs. 35%).
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
Creative operations teams expect increased AI use in 2024. Currently, over half of tasks are not AI-enabled, but this is expected to decrease in the coming year. ChatGPT is the most popular AI tool currently. Business leaders are more actively exploring AI benefits than individual contributors. Most respondents do not believe AI will impact workforce size in 2024. However, some inhibitions still exist around AI accuracy and lack of understanding. Creatives primarily want to use AI to save time on mundane tasks and boost productivity.
Organizational culture includes values, norms, systems, symbols, language, assumptions, beliefs, and habits that influence employee behaviors and how people interpret those behaviors. It is important because culture can help or hinder a company's success. Some key aspects of Netflix's culture that help it achieve results include hiring smartly so every position has stars, focusing on attitude over just aptitude, and having a strict policy against peacocks, whiners, and jerks.
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
PepsiCo provided a safe harbor statement noting that any forward-looking statements are based on currently available information and are subject to risks and uncertainties. It also provided information on non-GAAP measures and directing readers to its website for disclosure and reconciliation. The document then discussed PepsiCo's business overview, including that it is a global beverage and convenient food company with iconic brands, $91 billion in net revenue in 2023, and nearly $14 billion in core operating profit. It operates through a divisional structure with a focus on local consumers.
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
This document provides an overview of content methodology best practices. It defines content methodology as establishing objectives, KPIs, and a culture of continuous learning and iteration. An effective methodology focuses on connecting with audiences, creating optimal content, and optimizing processes. It also discusses why a methodology is needed due to the competitive landscape, proliferation of channels, and opportunities for improvement. Components of an effective methodology include defining objectives and KPIs, audience analysis, identifying opportunities, and evaluating resources. The document concludes with recommendations around creating a content plan, testing and optimizing content over 90 days.
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
The document provides guidance on preparing a job search for 2024. It discusses the state of the job market, focusing on growth in AI and healthcare but also continued layoffs. It recommends figuring out what you want to do by researching interests and skills, then conducting informational interviews. The job search should involve building a personal brand on LinkedIn, actively applying to jobs, tailoring resumes and interviews, maintaining job hunting as a habit, and continuing self-improvement. Once hired, the document advises setting new goals and keeping skills and networking active in case of future opportunities.
A report by thenetworkone and Kurio.
The contributing experts and agencies are (in an alphabetical order): Sylwia Rytel, Social Media Supervisor, 180heartbeats + JUNG v MATT (PL), Sharlene Jenner, Vice President - Director of Engagement Strategy, Abelson Taylor (USA), Alex Casanovas, Digital Director, Atrevia (ES), Dora Beilin, Senior Social Strategist, Barrett Hoffher (USA), Min Seo, Campaign Director, Brand New Agency (KR), Deshé M. Gully, Associate Strategist, Day One Agency (USA), Francesca Trevisan, Strategist, Different (IT), Trevor Crossman, CX and Digital Transformation Director; Olivia Hussey, Strategic Planner; Simi Srinarula, Social Media Manager, The Hallway (AUS), James Hebbert, Managing Director, Hylink (CN / UK), Mundy Álvarez, Planning Director; Pedro Rojas, Social Media Manager; Pancho González, CCO, Inbrax (CH), Oana Oprea, Head of Digital Planning, Jam Session Agency (RO), Amy Bottrill, Social Account Director, Launch (UK), Gaby Arriaga, Founder, Leonardo1452 (MX), Shantesh S Row, Creative Director, Liwa (UAE), Rajesh Mehta, Chief Strategy Officer; Dhruv Gaur, Digital Planning Lead; Leonie Mergulhao, Account Supervisor - Social Media & PR, Medulla (IN), Aurelija Plioplytė, Head of Digital & Social, Not Perfect (LI), Daiana Khaidargaliyeva, Account Manager, Osaka Labs (UK / USA), Stefanie Söhnchen, Vice President Digital, PIABO Communications (DE), Elisabeth Winiartati, Managing Consultant, Head of Global Integrated Communications; Lydia Aprina, Account Manager, Integrated Marketing and Communications; Nita Prabowo, Account Manager, Integrated Marketing and Communications; Okhi, Web Developer, PNTR Group (ID), Kei Obusan, Insights Director; Daffi Ranandi, Insights Manager, Radarr (SG), Gautam Reghunath, Co-founder & CEO, Talented (IN), Donagh Humphreys, Head of Social and Digital Innovation, THINKHOUSE (IRE), Sarah Yim, Strategy Director, Zulu Alpha Kilo (CA).
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
The search marketing landscape is evolving rapidly with new technologies, and professionals, like you, rely on innovative paid search strategies to meet changing demands.
It’s important that you’re ready to implement new strategies in 2024.
Check this out and learn the top trends in paid search advertising that are expected to gain traction, so you can drive higher ROI more efficiently in 2024.
You’ll learn:
- The latest trends in AI and automation, and what this means for an evolving paid search ecosystem.
- New developments in privacy and data regulation.
- Emerging ad formats that are expected to make an impact next year.
Watch Sreekant Lanka from iQuanti and Irina Klein from OneMain Financial as they dive into the future of paid search and explore the trends, strategies, and technologies that will shape the search marketing landscape.
If you’re looking to assess your paid search strategy and design an industry-aligned plan for 2024, then this webinar is for you.
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
From their humble beginnings in 1984, TED has grown into the world’s most powerful amplifier for speakers and thought-leaders to share their ideas. They have over 2,400 filmed talks (not including the 30,000+ TEDx videos) freely available online, and have hosted over 17,500 events around the world.
With over one billion views in a year, it’s no wonder that so many speakers are looking to TED for ideas on how to share their message more effectively.
The article “5 Public-Speaking Tips TED Gives Its Speakers”, by Carmine Gallo for Forbes, gives speakers five practical ways to connect with their audience, and effectively share their ideas on stage.
Whether you are gearing up to get on a TED stage yourself, or just want to master the skills that so many of their speakers possess, these tips and quotes from Chris Anderson, the TED Talks Curator, will encourage you to make the most impactful impression on your audience.
See the full article and more summaries like this on SpeakerHub here: https://speakerhub.com/blog/5-presentation-tips-ted-gives-its-speakers
See the original article on Forbes here:
http://www.forbes.com/forbes/welcome/?toURL=http://www.forbes.com/sites/carminegallo/2016/05/06/5-public-speaking-tips-ted-gives-its-speakers/&refURL=&referrer=#5c07a8221d9b
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
Everyone is in agreement that ChatGPT (and other generative AI tools) will shape the future of work. Yet there is little consensus on exactly how, when, and to what extent this technology will change our world.
Businesses that extract maximum value from ChatGPT will use it as a collaborative tool for everything from brainstorming to technical maintenance.
For individuals, now is the time to pinpoint the skills the future professional will need to thrive in the AI age.
Check out this presentation to understand what ChatGPT is, how it will shape the future of work, and how you can prepare to take advantage.
The document provides career advice for getting into the tech field, including:
- Doing projects and internships in college to build a portfolio.
- Learning about different roles and technologies through industry research.
- Contributing to open source projects to build experience and network.
- Developing a personal brand through a website and social media presence.
- Networking through events, communities, and finding a mentor.
- Practicing interviews through mock interviews and whiteboarding coding questions.
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
1. Core updates from Google periodically change how its algorithms assess and rank websites and pages. This can impact rankings through shifts in user intent, site quality issues being caught up to, world events influencing queries, and overhauls to search like the E-A-T framework.
2. There are many possible user intents beyond just transactional, navigational and informational. Identifying intent shifts is important during core updates. Sites may need to optimize for new intents through different content types and sections.
3. Responding effectively to core updates requires analyzing "before and after" data to understand changes, identifying new intents or page types, and ensuring content matches appropriate intents across video, images, knowledge graphs and more.
A brief introduction to DataScience with explaining of the concepts, algorithms, machine learning, supervised and unsupervised learning, clustering, statistics, data preprocessing, real-world applications etc.
It's part of a Data Science Corner Campaign where I will be discussing the fundamentals of DataScience, AIML, Statistics etc.
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
Here's my presentation on by proven best practices how to manage your work time effectively and how to improve your productivity. It includes practical tips and how to use tools such as Slack, Google Apps, Hubspot, Google Calendar, Gmail and others.
The six step guide to practical project managementMindGenius
The six step guide to practical project management
If you think managing projects is too difficult, think again.
We’ve stripped back project management processes to the
basics – to make it quicker and easier, without sacrificing
the vital ingredients for success.
“If you’re looking for some real-world guidance, then The Six Step Guide to Practical Project Management will help.”
Dr Andrew Makar, Tactical Project Management
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
5.KTA-Prediksi Erosi.ppt [Compatibility Mode].pdf
1. Metode Penetapan Erosi ada beberapa cara:
A. Prediksi erosi pada Bidang Tanah
Prediksi erosi dari sebidang tanah adalah metode
untuk memperkirakan laju erosi yang akan terjadi dari
tanah yang dipergunakan dalam penggunaan dan
PREDIKSI DAN PENGUKURAN EROSI
tanah yang dipergunakan dalam penggunaan dan
pengelolaan tertentu.
B. Pengukuran erosi
1. Metode petak kecil
2. Metode DAS dg mengukur sedimen
3. Metode survey profil tanah yg tererosi
4. Dg memasang tongkat pengukur
2. Metode ini dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith
(1978) menggunakan persamaan USLE (Universal Soil
Loss Equation) untuk menduga laju rata-rata erosi
suatu bidang tanah tertentu untuk setiap macam
tanaman dan tindakan pengelolaan yang mungkin
dilakukan atau yang sedang dipergunakan.
A. Prediksi Erosi pd Bidang Tanah
Kelemahan USLE adalah (1) hanya dapat memprediksi erosi lembar
dan erosi alur di bawah keadaan tertentu, (2) tidak dapat
memprediksi pengendapan, (3) tidak mempertimbangkan
sedimen erosi parit, tebing sungai dan dasar sungai.(4) erosi
terlalu tinggi dari yang sebenarnya pada lahan yang panjang
lerengnya > 400m. (5) Tdk bisa dilakukan pada tanah
timbunan spt di perusahaan Tambang.
Keunggulan: bisa dilakukan sepanjang waktu (kapan saja,
tidak terpengaruh musim)
3. PERSAMAAN USLE (Wischmeier dan
Smith, 1978)
Persamaan USLE adalah: A = R.K.LS.C.P
Keterangan:
A = Banyaknya tanah yang tererosi (ton/ha/th).
R = Erosivitas hujan
K = Erodibilitas tanah
K = Erodibilitas tanah
L = panjang lereng
S = kemiringan lereng (slope)
C = faktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan
tanaman.
P = faktor tindakan konservasi tanah.
4.
5. Nilai R dapat dihitung dengan beberapa cara tergantung data yang tersedia.
a. Jika penakar hujan otomatik, maka:
EI30 = E. I30. 10-2 dimana E= 210 + 89 log I
b.Jika penakar hujan biasa (non-otomatik), maka:
- LENVAIN (1975): E.I30 = 2,34 R1,98, dimana R=curah hujan tahunan
RM = 2,21 (Rain)m
1,36 , Rain = curah hujan bulanan (cm).
- BOLS (1978): E.I30 Bulanan = 6,119 (RAIN)1,21. (DAYS)-0,47. (MAXP)0,53
Nilai K dapat dicari dengan menggunakan Nomograf erodibilitas tanah atau
Nilai K dapat dicari dengan menggunakan Nomograf erodibilitas tanah atau
dengan rumus:
100 K = 1,292 {2,1 M1,14.10-4 (12-a) + 3,25 (b-2) + 2,5 (c-3)}
Keterangan:
M = (persen pasir sangat halus + debu)(100 - % lempung)
a = % bahan organik.
b = kode struktur tanah (lihat tabel)
c = permeabilitas tanah (lihat tabel)
Nilai L dapat dicari dengan cara menghitung jarak kontur pada peta topografi atau
dengan rumus sbb:
X m
L = {----}
22 X = panjang lereng; m = konstanta
6. debu & pasir sgt halus 53%, pasir kasar 5%, BO 2%,struktur:gumpal membulat (4),permeabilitas: sedang (3);K= 0,35
7. Atau digabung nilai L dengan nilai S sbb:
LS = √ x (0,0138 + 0,00965 S + 0,00138 S2)
x = panjang lereng (m); S= slope (%)
Atau bisa dengan nomograf faktor LS
Nilai C dan P dapat dicari dengan jalan melihat pada table
Nilai C dan P dapat dicari dengan jalan melihat pada table
C dan P.
Dari enam komponen tersebut akan didapatkan A sebagai
erosi aktual, sedangkan jika tanpa faktor tanaman
dan faktor tindakan konservasi (C dan P = 1) maka
disebut erosi potensial.
8. Kemiringan
lereng (%)
Lereng Nilai
LS
0 – 8
8 – 15
15 – 25
Datar
Landai
Curam
0,25
1,20
4,25
Tabel Penilaian Klas Kelerengan (LS)
Sumber : Sarwono Hardjowigeno dan Soleh Sukmana, 1995.
25 – 45
> 45
Agak Curam
Sangat Curam
9,50
12,00
9. No Jenis Tanaman
Abdulrachman et
al (1981)
Hammer (1981)
1 Rumput Brachiaria decumbers tahun I 0,278 0,3
2 Rumput Brachiaria decumbers tahun II 0,002 0,002
3 Kacang tunggak 0,161 -
4 Sorghum 0,242 -
5 Ubi kayu - 0,8
6 Kedelai 0,399 -
7 Serai wangi 0,434 0,4
8 Kacang tanah 0,20 0,2
9 Padi (lahan kering) 0,561 0,5
10 Jagung 0,637 0,7
11 Padi sawah 0,01 0,01
12 Kentang - 0,4
13 Kapas, tembakau 0,5-0,7*) -
14
Nanas dengan penanaman menurut kontur :
a. dengan mulsa dibakar
b. dengan mulsa dibenam
c. dengan mulsa di permukaan
0,2-0,5*)
0,1-0,3*)
0,01- *)
-
-
-
15 Tebu - 0,2
Tabel Nilai Faktor C
dengan Pertanaman
Tunggal
(Abdulrachman,
Sofiyah, dan Undang
Kurnia 1981, Hammer,
1981).
15 Tebu - 0,2
16 Pisang (jarang yang monokultur) - 0,6
17 Talas - 0,86
18 Cabe, jahe, dll - 0,9
19
Kebun campuran rapat
Kebun campuran ubi kayu + kedalai
Kebun campuran gude + kacang tanah (jarang)
-
-
0,495
0,1
0,2
0,5
20 Ladang berpindah - 0,4
21 Tanah kosong diolah 1,0 1,0
22 Tanah kosong tak diolah - 0,95
23 Hutan tak terganggu 0,001 -
24 Semak tak terganggu sebagian rumput
0,01
0,10
-
25 Alang-alang permanen 0,02 -
26 Alang-alang dibakar 1 kali 0,70 -
27 Semak lantana 0,51 -
28 Albiziah dengan semak campuran 0,012 -
29 Albizia bersih tanpa semak dan tanpa seresah 1,0 -
30 Pohon tanpa semak 0,32 -
31 Kentang ditanam searah lereng 1,0 -
10. No Teknik Konservasi Tanah Nilai P
1
Teras bangku
a. Sempurna
b. Sedang
c. Jelek
0,37
0,04
0,15
0,35
2 Teras tradisional 0,40
3
Padang rumput (permanent grass field)
a. Bagus
b. Jelek
0,04
0,40
4 Hill side ditch atau field pits 0,3
5
Contour cropping
a. dengan kemiringan 0-8 %
b. dengan kemiringan 9-20 %
c. dengan kemiringan > 20 %
0,5
0,75
0,9
6
Limbah jerami yang digunakan
a. 6 ton/ha/tahun
b. 3 ton/ha/tahun
c. 1 ton/ha/tahun
0,3
0,5
0,8
7
Tanaman perkebunan
a. dengan penutup tanah rapat 0,1
Tabel Nilai Faktor
Konservasi Tanah
(Sarwono Hardjowigeno
dan Soleh Sukmana, 1995.
7 a. dengan penutup tanah rapat
b. dengan penutup tanah sedang
0,1
0,5
8 Reboisasi dengan penutup tanah pada tahun awal 0,3
9 Strip cropping jagung - kacang tanah, sisa tanaman dijadikan mulsa 0,050
10 Jagung - kedelai, sisa tanaman dijadikan mulsa 0,087
11 Jagung - mulsa jerami padi 0,008
12 Padi gogo - kedelai, mulsa jerami 4ton/ha 0,193
13 Kacang tanah - kacang hijau 0,730
14 Kacang tanah - kacang hijau - mulsa jerami 0,013
15 Padi gogo – jagung – kacang tanah + mulsa 0,267
16 Jagung + padi gogo + ubi kayu - kacang tanah, sisa tanaman dijadikan mulsa 0,159
17 Teras gulud : padi – jagung 0,013
18 Teras gulud : sorghum - sorghum 0,041
19 Teras gulud : ketela pohon 0,063
20 Teras gulud : Jagung - kacang tanah, mulsa + sisa tanaman dijadikan mulsa 0,006
21 Teras gulud : jagung + kedelai 0,105
22 Teras gulud : padi – jagung –kacang tunggak, kapur 2 ton/ha 0,012
23 Teras bangku : jagung – ubi kayu/kedelai 0,056
24 Teras bangku : sorghum – sorghum 0,024
25 Teras bangku : kacang tanah – kacang tanah 0,009
26 Teras bangku : tanpa tanaman 0,039
11. CONTOH 2: PERHITUNGAN EROSI
Berikut ini data CH, sifat fisik tanah dan penggunaan lahan di wilayah DAS Progo.
1. Curah hujan (mm) th 2005 2. Sifat fisik tanah
Januari 475 -Tekstur: Pasir (0,1 – 2mm) = 60,38 %
Februari 483 Debu (0,002-0,05mm)=17,29 %
Maret 690 Lempung (<0,002mm = 7,93 %
April 320 Pasir sgt halus (0,05-0,1)= 14,40%
Mei 184 - BV = 1,10 g/cm3
Juni 0 - BO = 1,36 %
Juli 0 - Tipe struktur granuler halus
Agustus 0 - Permeabilitas sedang (10,5 cm/jam)
September 0 - Kemiringan lereng 8 %
Oktober 0 3.Penggunaan lahan:
Oktober 0 3.Penggunaan lahan:
November 3 - Sebagai kbn campuran, pola tanam tumpang gilir.
Desember 82 - Teknik konservasi: teras bangku sudah jelek.
R = 1954,08
Pertanyaan:
Berapa ton/ha/th erosi (A) yang terjadi di DAS Progo tersebut dengan menggunakan rumus
persamaan umum kehilangan tanah (USLE). Dengan catatan R menggunakan rumus Lenvain
(dalam Bols,1978); K menggunakan rumus Hammer (1978) dimana nilai M tidak boleh
neggunakan table; LS, C dan P boleh menggunakan table yang sesuai.
NB: 100 K = 1,292 {2,1 M1,14.10-4 (12-a) + 3,25 (b-2) + 2,5 (c-3)}
M = persen pasir sangat halus (Φ 0,05-0,1mm) + debu (100 - % lempung)
a = % bahan organik
b = kode struktur tanah
c = permeabilitas tanah
12. Kedalaman tanah (cm)
Erosi Maksimum (A) - ton/ha/th
I
< 15
II
15 - < 60
III
60 - < 180
IV
180 - < 480
V
≥ 480
Dalam (≥ 90) SR R S B SB
Menengah (60 – < 90) R S B SB SB
Dangkal (30 – < 60) S B SB SB SB
Sangat dangkal (< 30) B SB SB SB SB
Tabel Klasifikasi Tingkat Bahaya Erosi (TBE)
Sumber : Sarwono Hardjowigeno dan Soleh Sukmana, 1995.
Keterangan :
SR : Sangat Rendah
R : Rendah
S : Sedang
B : Berat
SB : Sangat Berat
Kalau sudah di evaluasi akan didapatkan IBE sbb:
Indeks Bahaya Erosi (IBE): jumlah tnh yg tererosi (ton/ha/th) dibagi
jumlah erosi yg diperbolehkan (ton/ha/th).
≤ 1,0 : Rendah
1,01 – 4,0 : Sedang
4,01 – 10,0 : Tinggi
≥ 10,0 : Sangat Tinggi
13.
14. Evaluasi Erosi
Evaluasi Erosi
Evaluasi erosi bertujuan: (1) untuk mengetahui potensi atau bahaya erosi
dari suatu wilayah/bidang tanah sehingga disebut evaluasi potensi
erosi/evaluasi ancaman erosi; (2) untuk mengetahui tingkat/besarnya
erosi yang telah terjadi.
Nilai A yang telah di dapat dari prediksi erosi dibandingkan dengan nilai
Erosi yang dapat ditoleransikan/dibiarkan (T). Nilai T didefinisikan
sebagai laju erosi terbesar yang masih dapat dibiarkan atau
ditoleransikan agar terpelihara suatu kedalaman tanah yang cukup bagi
ditoleransikan agar terpelihara suatu kedalaman tanah yang cukup bagi
pertumbuhan tanaman yang memungkinkan tercapainya produktivitas
yang tinggi secara lestari (mm/th atau ton/ha/th).
Nilai T dapat diperoleh dengan 2 metode yaitu metode HAMMER dan
metode THOMPSON. Metode HAMMER menggunakan konsep:
(1) kedalaman ekivalen adalah kedalaman tanah yang setelah
mengalami erosi produktivitasnya berkurang 60 % dari produktivitas
tanah yang tidak tererosi;
(2) Umur guna adalah jangka waktu yang cukup untuk memelihara
kelestarian tanah (misalnya 100, 200, 400 th).
16. Contoh menghitung nilai T:
- Suatu tanah mempunyai kedalaman efektif (hasil survey):
1250 mm
- Sub-order tanah: Udult dengan BV = 1,2 g/cm3.
- Nilai faktor kedalaman (dengan melihat table): 0,8
- Umur guna: 400 th
Jawab:
- Kedalaman ekivalen: 1250 mm x 0,8 = 1000 mm
- Nilai T = 1.000 mm/400 th = 2,5 mm/th
atau = 0,0025 m/th x 1,2 ton/m3 x 10.000 m2 (=luas 1 ha)
atau = 0,0025 m/th x 1,2 ton/m3 x 10.000 m2 (=luas 1 ha)
T= 30 ton/ha/th
(2) Metode THOMPSON dengan menentukan T maksimum
untuk tanah-tanah yang dalam, dengan lapisan bawah
yang permeable, di atas bahan (substratum) yang telah
melapuk atau tidak terkonsolidasi ditetapkan sebesar 2,5
mm/th dan dengan menggunakan nisbah nilai untuk
berbagai sifat tanah dan substratum misalnya tanah
dangkal di atas bahan yang telah melapuk = 0,8. Pada
wilayah DAS nilai ini bisa diturunkan menjadi lebih kecil.
17. Tabel Pedoman Penetapan Nilai T untuk Tanah-tanah di Indonesia
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sifat Tanah dan Substratum Nilai T (mm/th)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Tanah sangat dangkal di atas batuan ………………………………………….. 0,0
2. Tanah sangat dangkal di atas bahan telah melapuk (tidak terkonsolidasi)…. 0,4
3. Tanah dangkal di atas bahan telah melapuk ………………………………….. 0,8
4. Tanah dengan kedalaman sedang di atas bahan telah melapuk ……………. 1,2
5. Tanah yang dalam dengan lapisan bawah yang kedap air di atas
5. Tanah yang dalam dengan lapisan bawah yang kedap air di atas
substratum yang telah melapuk………………………………………………….. 1,4
6. Tanah yang dalam dengan lapisan bawah berpermeabilitas lambat, di atas
substratum yang telah melapuk ………………………………………………… 1,6
7. Tanah yang dalam dengan lapisan bawah berpermeabilitas sedang, di atas
substratum yang telah melapuk ………………………………………………… 2,0
8. Tanah yang dalam dengan lapisan bawah yang permeabel, di atas
substratum yang telah melapuk ………………………………………………… 2,5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ket: mm/th x BV x 10 = ton/ha/th; sangat dangkal < 25 cm; dangkal 25-50 cm; sedang 50-90 cm
18. Kemudian nilai A dibandingkan dengan nilai T:
1. Jika A < T berarti pengelolaan konservasi tanah dan air secara umum
baik tanaman maupun teknik konservasi di daerah tersebut sudah bagus.
2. Jika A > T berarti pengelolaan tanaman kurang bagus dan pengelolaan
teknik konsevasi juga belum baik.
Contoh 3: Evaluasi Erosi
Dari penelitian di dapatkan nilai masing-masing sbb: R = 1.200, K = 0,32;
L = 1,0; S = 2,2; C= 0,357 dan P =1,0 sehingga nilai A = 301,6 ton/ha/th;
sedangkan nilai T (dari contoh di atas) = 30 ton/ha/th.
Terraces on Bali, Indonesia
Photo: Prinz
Berarti A > T untuk itu nilai C dan P harus dikelola karena yang paling
mudah hanya mengelola C dan P. Cari tanaman yang nilai C kecil misalnya
ditanami rumput bede (C = 0,002), atau dijadikan hutan alam (C = 0,001)
dan seterusnya
Jika tanaman tetap ingin dipertahankan, maka yang dirubah adalah teknik
konservasinya misalnya: dibuat teras bangku (P = 0,04), demikian
seterusnya sampai mendapatkan A < T setelah dihitung dengan rumus
USLE (Coba dihitung sendiri).