SlideShare a Scribd company logo
Pemrog. Berorientasi Objek **, Pertemuan Ke-4
Noviyanto, ST Halaman 1
Array
Pengantar
Program yang cukup kompleks membutuhkan variabel dalam jumlah besar. Kita
mungkin saja mendeklarasikan variabel-variabel tersebut satu per satu. Andaikan
sebuah program membutuhkan 5 (lima) variabel bertipe int, kita bisa saja
mendeklarasikan kelima variabel tersebut dengan cara biasa:
int a, b, c, d, e;
Persoalan akan timbul jika kita membutuhkan variabel dalam jumlah cukup besar,
100 misalnya. Bagaimana kita mendeklarasikan seluruh variabel tersebut: apakah
dengan cara mengetik satu persatu atau melakukan trik copy-and-paste Manapun
cara yang anda tempuh, cara tersebut akan menghabiskan waktu cukup banyak.
Selain masalah waktu, kita juga akan menemui masalah sulitnya mencari nama
yang benar-benar unik. Ingat bahwa tidak boleh ada dua variabel atau lebih
dengan nama sama. Atau anda ingin menggunakan cara seperti ini :
int x1, x2, x3, dst.
Java menawarkan konsep array untuk solusi mendeklarasikan sejumlah besar
variabel secara cepat. Pemakaian variabel array akan menghemat waktu
penyebutan nama variabel. Sebuah variabel array sesungguhnya adalah sejumlah
variabel berbeda dengan nama sama, namun memiliki nomor indeks yang unik
untuk membedakan setiap variabel tersebut.
0 1 2 3
Indeks adalah sebuah angka yang menyatakan urutan sebuah elemen pada suatu
variabel array. Karena seluruh kotak memiliki nama yang sama, maka untuk
membedakannya diperlukan suatu cara yaitu dengan memberi nomor urut. Ibarat
deretan rumah pada sebuah jalan, untuk membedakan antara rumah yang satu
dengan rumah yang lain maka setiap rumah diberi nomor unik yang berbeda
antara rumah satu dengan rumah lainnya.
Nomor indeks variabel array selalu dimulai dari 0 (nol), sehingga nomor indeks
bagi elemen terakhir adalah sebesar (N-1), dimana N adalah jumlah total elemen.
Kita bisa mengakses setiap elemen dalam variabel array dengan mengacu pada
nomor indeksnya. Awalan nol untuk nomor indeks array sering menimbulkan
kerancuan bagi kita yang terbiasa dengan awalan angka 1.
Pemrog. Berorientasi Objek **, Pertemuan Ke-4
Noviyanto, ST Halaman 2
Deklarasi Variabel Array
Bentuk umum pendeklarasian variabel array di Java adalah:
tipeData[] namaVariabel [= new tipeData[jumlahElemen] ];
TipeData bisa berupa salah satu dari berbagai tipe data seperti int, long, double
maupun nama class; baik class standar Java atau class buatan kita sendiri
1. Mendeklarasikan variabel array tanpa menyebutkan berapa jumlah elemen
yang diperlukan.
int[] angka;
Variabel angka kita deklarasikan sebagai variabel array dimana setiap elemennya
akan menyimpan data bertipe int. Kita tidak menyebutkan berapa jumlah elemen
dari variabel angka. Kita harus menuliskan di salah satu baris program instruksi
untuk memesan jumlah elemen ini. Sebelum terjadi pemesanan jumlah elemen,
kita tidak bisa menggunakan variabel array ini untuk menyimpan data.
2. Mendeklarasikan variabel array dengan menyebutkan jumlah elemen yang
diperlukan.
int[] angka = new int[5];
Variabel angka kita deklarasikan sebagai variabel array dimana setiap elemennya
akan menyimpan data bertipe int. Pada saat mendeklarasikan ini kita langsung
memesan 5 elemen array yang kita perlukan
3. Mendeklarasikan variabel array secara otomatis.
Kita tidak menyebutkan jumlah elemen secara tegas, namun kita mendefinisikan
sejumlah data secara terurut.
int[] angka = {5, 3, 23, 99, 2};
Variabel angka kita deklarasikan sebagai variabel array dimana setiap elemennya
akan menyimpan data bertipe int. Kita tidak menyebutkan berapa elemen yang kita
pesan, tetapi kita langsung menentukan nilai setiap elemen. Karena jumlah data
yang kita berikan ada 5, maka komputer akan mengetahui bahwa jumlah elemen
yang kita butuhkan adalah 5.
Pemrog. Berorientasi Objek **, Pertemuan Ke-4
Noviyanto, ST Halaman 3
Menghitung Jumlah Elemen Variabel Array
Kita bisa menggunakan instruksi length untuk mengetahui jumlah elemen dari
sebuah variabel array. Pernyataan angka.length akan menghasilkan berapa jumlah
elemen dari variabel array yang bernama angka. Entah dengan cara bagaimana
kita mendeklarasikan sebuah variabel array, Java tetap dapat melaporkan jumlah
elemen variabel tersebut melalui instruksi length.
Contoh Program Menghitung Elemen Array
class JumlahElemenArray
{
public static void main (String[] args)
{
int[] angka;
angka = new int[5];
System.out.println ("Jumlah elemen = " + angka.length);
}
}
Output Program
Pemrog. Berorientasi Objek **, Pertemuan Ke-4
Noviyanto, ST Halaman 4
Array Dua Dimensi
Materi diatas adalah tentang pembahasan array satu dimensi. Istilah satu dimensi
mengacu kepada jumlah bilangan yang digunakan sebagai indeks. Penulisan
seperti ini
System.out.println(angka[3]);
merupakan penulisan untuk array satu dimensi. Perhatikan bahwa bilangan yang
kita gunakan sebagai nomor indeks array hanya satu, tidak perduli berapa jumlah
digitnya. Angka 100 merupakan sebuah bilangan, walaupun jumlah digitnya ada 3.
Pada beberapa kondisi diperlukan penulisan variabel array yang menggunakan
nomor indeks dua bilangan, misalnya pada aplikasi matrik. Data pada suatu matrik
diketahui berdasarkan nilai baris dan kolomnya. Baris adalah sebuah bilangan dan
kolom adalah sebuah bilangan juga. Tanpa adanya salah satu dari keduanya kita
tidak bisa mengetahui data mana yang dimaksud, jika kita ingin mengambil sebuah
data individu.
Bentuk umum pendeklarasian variabel array dua dimensi di Java adalah:
tipeData[][] nama_variabel[=new tipeData[jumlah_baris] [jumlah_kolom]];
Untuk memudahkan pemahaman, bentuk array dua dimensi bisa dihambarkan
dalam bentuk petak-petak sebagai berikut:
N adalah nilai yang menyatakan jumlah baris dari array, sedangkan M menyatakan
jumlah kolom dari array. Sama seperti array satu dimensi, penomoran indeks untuk
array dua dimensi juga dimulai dari 0 untuk baris maupun kolomnya. Tidak ada
aturan yang mengatakan bahwa urutan untuk nomor indeks adalah baris dulu baru
kolom
N
M
Pemrog. Berorientasi Objek **, Pertemuan Ke-4
Noviyanto, ST Halaman 5
Contoh Program Array 2 Dimensi
class ArrayDuaDimensi
{
public static void main (String[] args)
{
int[][] angka = new int[5][3];
for (int i=0; i<angka.length; i++)
for (int j=0; j<angka[i].length; j++)
angka[i][j] = (int)(Math.random()*100);
System.out.println("Data array dua dimensi:n");
for (int i=0; i<angka.length; i++)
{
for (int j=0; j<angka[i].length; j++)
System.out.print(angka[i][j] + " ");
System.out.println();
}
}
}
Output

More Related Content

Similar to 4_Array.pdf

Chapter 3 array
Chapter 3   arrayChapter 3   array
Chapter 3 array
Muhammad Najib
 
Array [Larik]
Array [Larik]Array [Larik]
Materi array
Materi arrayMateri array
Materi array
trifilern
 
03.33 JAVA SE_multidimensional arays
03.33 JAVA SE_multidimensional arays03.33 JAVA SE_multidimensional arays
03.33 JAVA SE_multidimensional arays
Jefri Fahrian
 
Array C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptxArray C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptx
KemangKres
 
05. array
05. array05. array
05. array
Zimey Azhan
 
Part 21 Array Dinamis
Part 21 Array DinamisPart 21 Array Dinamis
Part 21 Array Dinamis
Syaiful Ahdan
 
Array
ArrayArray
A rray..
A rray..A rray..
A rray..
Fadlil Mantoeng
 
Makalah array
Makalah arrayMakalah array
Makalah arrayAnanda II
 
Laporan praktikum modul v
Laporan praktikum modul vLaporan praktikum modul v
Laporan praktikum modul v
Devi Apriansyah
 
Array objek yang digunakan untuk menyimpan banyak data
Array objek yang digunakan untuk menyimpan banyak dataArray objek yang digunakan untuk menyimpan banyak data
Array objek yang digunakan untuk menyimpan banyak data
yudiyc09
 
Array.pptx
Array.pptxArray.pptx
Array.pptx
IkfaniDifangga
 
Array
ArrayArray
Pertemuan 9 Array (Larik)
Pertemuan 9 Array (Larik)Pertemuan 9 Array (Larik)
Pertemuan 9 Array (Larik)
Endang Retnoningsih
 
Visual basic dasar
Visual basic dasarVisual basic dasar
Visual basic dasar
Rio Candra Gunawan
 
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATABAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
Iez Risma Nursida
 
ALgoritma - Chapter 3
ALgoritma - Chapter 3ALgoritma - Chapter 3
ALgoritma - Chapter 3
beiharira
 
Algoritma - Array
Algoritma - ArrayAlgoritma - Array
Algoritma - Array
Melina Krisnawati
 

Similar to 4_Array.pdf (20)

Chapter 3 array
Chapter 3   arrayChapter 3   array
Chapter 3 array
 
Array [Larik]
Array [Larik]Array [Larik]
Array [Larik]
 
Materi array
Materi arrayMateri array
Materi array
 
03.33 JAVA SE_multidimensional arays
03.33 JAVA SE_multidimensional arays03.33 JAVA SE_multidimensional arays
03.33 JAVA SE_multidimensional arays
 
Array C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptxArray C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptx
 
05. array
05. array05. array
05. array
 
Part 21 Array Dinamis
Part 21 Array DinamisPart 21 Array Dinamis
Part 21 Array Dinamis
 
Array
ArrayArray
Array
 
A rray..
A rray..A rray..
A rray..
 
Makalah array
Makalah arrayMakalah array
Makalah array
 
Laporan praktikum modul v
Laporan praktikum modul vLaporan praktikum modul v
Laporan praktikum modul v
 
Materi 7. array
Materi 7. arrayMateri 7. array
Materi 7. array
 
Array objek yang digunakan untuk menyimpan banyak data
Array objek yang digunakan untuk menyimpan banyak dataArray objek yang digunakan untuk menyimpan banyak data
Array objek yang digunakan untuk menyimpan banyak data
 
Array.pptx
Array.pptxArray.pptx
Array.pptx
 
Array
ArrayArray
Array
 
Pertemuan 9 Array (Larik)
Pertemuan 9 Array (Larik)Pertemuan 9 Array (Larik)
Pertemuan 9 Array (Larik)
 
Visual basic dasar
Visual basic dasarVisual basic dasar
Visual basic dasar
 
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATABAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
 
ALgoritma - Chapter 3
ALgoritma - Chapter 3ALgoritma - Chapter 3
ALgoritma - Chapter 3
 
Algoritma - Array
Algoritma - ArrayAlgoritma - Array
Algoritma - Array
 

More from Jurnal IT

Belajar Java Dasar
Belajar Java DasarBelajar Java Dasar
Belajar Java Dasar
Jurnal IT
 
12_Sinkronisasi.pdf
12_Sinkronisasi.pdf12_Sinkronisasi.pdf
12_Sinkronisasi.pdf
Jurnal IT
 
11_GUI Pada Java.pdf
11_GUI Pada Java.pdf11_GUI Pada Java.pdf
11_GUI Pada Java.pdf
Jurnal IT
 
9_Multithreading.pdf
9_Multithreading.pdf9_Multithreading.pdf
9_Multithreading.pdf
Jurnal IT
 
8_Penangan Eksepsi.pdf
8_Penangan Eksepsi.pdf8_Penangan Eksepsi.pdf
8_Penangan Eksepsi.pdf
Jurnal IT
 
7_Packages.pdf
7_Packages.pdf7_Packages.pdf
7_Packages.pdf
Jurnal IT
 
6_String.pdf
6_String.pdf6_String.pdf
6_String.pdf
Jurnal IT
 
5_Pewarisan.pdf
5_Pewarisan.pdf5_Pewarisan.pdf
5_Pewarisan.pdf
Jurnal IT
 
4_Array.pdf
4_Array.pdf4_Array.pdf
4_Array.pdf
Jurnal IT
 
3_Pengertian_Class_Object_Method.pdf
3_Pengertian_Class_Object_Method.pdf3_Pengertian_Class_Object_Method.pdf
3_Pengertian_Class_Object_Method.pdf
Jurnal IT
 
2_Struktur_kontrol.pdf
2_Struktur_kontrol.pdf2_Struktur_kontrol.pdf
2_Struktur_kontrol.pdf
Jurnal IT
 
1_Pengenalan_Java.pdf
1_Pengenalan_Java.pdf1_Pengenalan_Java.pdf
1_Pengenalan_Java.pdf
Jurnal IT
 
delphi part 13.pdf
delphi part 13.pdfdelphi part 13.pdf
delphi part 13.pdf
Jurnal IT
 
delphi part 11.pdf
delphi part 11.pdfdelphi part 11.pdf
delphi part 11.pdf
Jurnal IT
 
delphi part 8 new.pdf
delphi part 8 new.pdfdelphi part 8 new.pdf
delphi part 8 new.pdf
Jurnal IT
 
delphi part 7 new.pdf
delphi part 7 new.pdfdelphi part 7 new.pdf
delphi part 7 new.pdf
Jurnal IT
 
delphi part 6.pdf
delphi part 6.pdfdelphi part 6.pdf
delphi part 6.pdf
Jurnal IT
 
delphi part 5.pdf
delphi part 5.pdfdelphi part 5.pdf
delphi part 5.pdf
Jurnal IT
 
delphi part 4.pdf
delphi part 4.pdfdelphi part 4.pdf
delphi part 4.pdf
Jurnal IT
 
delphi part 3.pdf
delphi part 3.pdfdelphi part 3.pdf
delphi part 3.pdf
Jurnal IT
 

More from Jurnal IT (20)

Belajar Java Dasar
Belajar Java DasarBelajar Java Dasar
Belajar Java Dasar
 
12_Sinkronisasi.pdf
12_Sinkronisasi.pdf12_Sinkronisasi.pdf
12_Sinkronisasi.pdf
 
11_GUI Pada Java.pdf
11_GUI Pada Java.pdf11_GUI Pada Java.pdf
11_GUI Pada Java.pdf
 
9_Multithreading.pdf
9_Multithreading.pdf9_Multithreading.pdf
9_Multithreading.pdf
 
8_Penangan Eksepsi.pdf
8_Penangan Eksepsi.pdf8_Penangan Eksepsi.pdf
8_Penangan Eksepsi.pdf
 
7_Packages.pdf
7_Packages.pdf7_Packages.pdf
7_Packages.pdf
 
6_String.pdf
6_String.pdf6_String.pdf
6_String.pdf
 
5_Pewarisan.pdf
5_Pewarisan.pdf5_Pewarisan.pdf
5_Pewarisan.pdf
 
4_Array.pdf
4_Array.pdf4_Array.pdf
4_Array.pdf
 
3_Pengertian_Class_Object_Method.pdf
3_Pengertian_Class_Object_Method.pdf3_Pengertian_Class_Object_Method.pdf
3_Pengertian_Class_Object_Method.pdf
 
2_Struktur_kontrol.pdf
2_Struktur_kontrol.pdf2_Struktur_kontrol.pdf
2_Struktur_kontrol.pdf
 
1_Pengenalan_Java.pdf
1_Pengenalan_Java.pdf1_Pengenalan_Java.pdf
1_Pengenalan_Java.pdf
 
delphi part 13.pdf
delphi part 13.pdfdelphi part 13.pdf
delphi part 13.pdf
 
delphi part 11.pdf
delphi part 11.pdfdelphi part 11.pdf
delphi part 11.pdf
 
delphi part 8 new.pdf
delphi part 8 new.pdfdelphi part 8 new.pdf
delphi part 8 new.pdf
 
delphi part 7 new.pdf
delphi part 7 new.pdfdelphi part 7 new.pdf
delphi part 7 new.pdf
 
delphi part 6.pdf
delphi part 6.pdfdelphi part 6.pdf
delphi part 6.pdf
 
delphi part 5.pdf
delphi part 5.pdfdelphi part 5.pdf
delphi part 5.pdf
 
delphi part 4.pdf
delphi part 4.pdfdelphi part 4.pdf
delphi part 4.pdf
 
delphi part 3.pdf
delphi part 3.pdfdelphi part 3.pdf
delphi part 3.pdf
 

Recently uploaded

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 

4_Array.pdf

  • 1. Pemrog. Berorientasi Objek **, Pertemuan Ke-4 Noviyanto, ST Halaman 1 Array Pengantar Program yang cukup kompleks membutuhkan variabel dalam jumlah besar. Kita mungkin saja mendeklarasikan variabel-variabel tersebut satu per satu. Andaikan sebuah program membutuhkan 5 (lima) variabel bertipe int, kita bisa saja mendeklarasikan kelima variabel tersebut dengan cara biasa: int a, b, c, d, e; Persoalan akan timbul jika kita membutuhkan variabel dalam jumlah cukup besar, 100 misalnya. Bagaimana kita mendeklarasikan seluruh variabel tersebut: apakah dengan cara mengetik satu persatu atau melakukan trik copy-and-paste Manapun cara yang anda tempuh, cara tersebut akan menghabiskan waktu cukup banyak. Selain masalah waktu, kita juga akan menemui masalah sulitnya mencari nama yang benar-benar unik. Ingat bahwa tidak boleh ada dua variabel atau lebih dengan nama sama. Atau anda ingin menggunakan cara seperti ini : int x1, x2, x3, dst. Java menawarkan konsep array untuk solusi mendeklarasikan sejumlah besar variabel secara cepat. Pemakaian variabel array akan menghemat waktu penyebutan nama variabel. Sebuah variabel array sesungguhnya adalah sejumlah variabel berbeda dengan nama sama, namun memiliki nomor indeks yang unik untuk membedakan setiap variabel tersebut. 0 1 2 3 Indeks adalah sebuah angka yang menyatakan urutan sebuah elemen pada suatu variabel array. Karena seluruh kotak memiliki nama yang sama, maka untuk membedakannya diperlukan suatu cara yaitu dengan memberi nomor urut. Ibarat deretan rumah pada sebuah jalan, untuk membedakan antara rumah yang satu dengan rumah yang lain maka setiap rumah diberi nomor unik yang berbeda antara rumah satu dengan rumah lainnya. Nomor indeks variabel array selalu dimulai dari 0 (nol), sehingga nomor indeks bagi elemen terakhir adalah sebesar (N-1), dimana N adalah jumlah total elemen. Kita bisa mengakses setiap elemen dalam variabel array dengan mengacu pada nomor indeksnya. Awalan nol untuk nomor indeks array sering menimbulkan kerancuan bagi kita yang terbiasa dengan awalan angka 1.
  • 2. Pemrog. Berorientasi Objek **, Pertemuan Ke-4 Noviyanto, ST Halaman 2 Deklarasi Variabel Array Bentuk umum pendeklarasian variabel array di Java adalah: tipeData[] namaVariabel [= new tipeData[jumlahElemen] ]; TipeData bisa berupa salah satu dari berbagai tipe data seperti int, long, double maupun nama class; baik class standar Java atau class buatan kita sendiri 1. Mendeklarasikan variabel array tanpa menyebutkan berapa jumlah elemen yang diperlukan. int[] angka; Variabel angka kita deklarasikan sebagai variabel array dimana setiap elemennya akan menyimpan data bertipe int. Kita tidak menyebutkan berapa jumlah elemen dari variabel angka. Kita harus menuliskan di salah satu baris program instruksi untuk memesan jumlah elemen ini. Sebelum terjadi pemesanan jumlah elemen, kita tidak bisa menggunakan variabel array ini untuk menyimpan data. 2. Mendeklarasikan variabel array dengan menyebutkan jumlah elemen yang diperlukan. int[] angka = new int[5]; Variabel angka kita deklarasikan sebagai variabel array dimana setiap elemennya akan menyimpan data bertipe int. Pada saat mendeklarasikan ini kita langsung memesan 5 elemen array yang kita perlukan 3. Mendeklarasikan variabel array secara otomatis. Kita tidak menyebutkan jumlah elemen secara tegas, namun kita mendefinisikan sejumlah data secara terurut. int[] angka = {5, 3, 23, 99, 2}; Variabel angka kita deklarasikan sebagai variabel array dimana setiap elemennya akan menyimpan data bertipe int. Kita tidak menyebutkan berapa elemen yang kita pesan, tetapi kita langsung menentukan nilai setiap elemen. Karena jumlah data yang kita berikan ada 5, maka komputer akan mengetahui bahwa jumlah elemen yang kita butuhkan adalah 5.
  • 3. Pemrog. Berorientasi Objek **, Pertemuan Ke-4 Noviyanto, ST Halaman 3 Menghitung Jumlah Elemen Variabel Array Kita bisa menggunakan instruksi length untuk mengetahui jumlah elemen dari sebuah variabel array. Pernyataan angka.length akan menghasilkan berapa jumlah elemen dari variabel array yang bernama angka. Entah dengan cara bagaimana kita mendeklarasikan sebuah variabel array, Java tetap dapat melaporkan jumlah elemen variabel tersebut melalui instruksi length. Contoh Program Menghitung Elemen Array class JumlahElemenArray { public static void main (String[] args) { int[] angka; angka = new int[5]; System.out.println ("Jumlah elemen = " + angka.length); } } Output Program
  • 4. Pemrog. Berorientasi Objek **, Pertemuan Ke-4 Noviyanto, ST Halaman 4 Array Dua Dimensi Materi diatas adalah tentang pembahasan array satu dimensi. Istilah satu dimensi mengacu kepada jumlah bilangan yang digunakan sebagai indeks. Penulisan seperti ini System.out.println(angka[3]); merupakan penulisan untuk array satu dimensi. Perhatikan bahwa bilangan yang kita gunakan sebagai nomor indeks array hanya satu, tidak perduli berapa jumlah digitnya. Angka 100 merupakan sebuah bilangan, walaupun jumlah digitnya ada 3. Pada beberapa kondisi diperlukan penulisan variabel array yang menggunakan nomor indeks dua bilangan, misalnya pada aplikasi matrik. Data pada suatu matrik diketahui berdasarkan nilai baris dan kolomnya. Baris adalah sebuah bilangan dan kolom adalah sebuah bilangan juga. Tanpa adanya salah satu dari keduanya kita tidak bisa mengetahui data mana yang dimaksud, jika kita ingin mengambil sebuah data individu. Bentuk umum pendeklarasian variabel array dua dimensi di Java adalah: tipeData[][] nama_variabel[=new tipeData[jumlah_baris] [jumlah_kolom]]; Untuk memudahkan pemahaman, bentuk array dua dimensi bisa dihambarkan dalam bentuk petak-petak sebagai berikut: N adalah nilai yang menyatakan jumlah baris dari array, sedangkan M menyatakan jumlah kolom dari array. Sama seperti array satu dimensi, penomoran indeks untuk array dua dimensi juga dimulai dari 0 untuk baris maupun kolomnya. Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa urutan untuk nomor indeks adalah baris dulu baru kolom N M
  • 5. Pemrog. Berorientasi Objek **, Pertemuan Ke-4 Noviyanto, ST Halaman 5 Contoh Program Array 2 Dimensi class ArrayDuaDimensi { public static void main (String[] args) { int[][] angka = new int[5][3]; for (int i=0; i<angka.length; i++) for (int j=0; j<angka[i].length; j++) angka[i][j] = (int)(Math.random()*100); System.out.println("Data array dua dimensi:n"); for (int i=0; i<angka.length; i++) { for (int j=0; j<angka[i].length; j++) System.out.print(angka[i][j] + " "); System.out.println(); } } } Output