Teks tersebut membahas tentang tujuan mata kuliah etika profesi di bidang teknologi informasi yaitu memperkenalkan pentingnya etika dalam dunia kerja IT. Teks tersebut juga menjelaskan pengertian etika, etika profesi, jenis-jenis etika, serta prinsip-prinsip etika.
Materi ini mempelajari mengenai pengertian etika, profesi dan profesionalisme dalam bidang teknologi informasi. Setelah mempelajari materi ini, diharapkan para pembaca sekalian dapat memahami dan mengerti tentang perbedaan etika, profesi dan profesionalisme.
Materi ini mempelajari mengenai pengertian etika, profesi dan profesionalisme dalam bidang teknologi informasi. Setelah mempelajari materi ini, diharapkan para pembaca sekalian dapat memahami dan mengerti tentang perbedaan etika, profesi dan profesionalisme.
Pengertian Etika Profesi
Etika profesi merupakan pedoman profesionalisme bagi seorang pekerja dalam dunia kerja. Pedoman ini mengatur cara berbicara, bertindak, dan mengambil keputusan secara profesional selama bekerja.
Etika profesi tidak sama dengan kode etik, meskipun sering dianggap sama. Etika profesi berlaku secara menyeluruh untuk semua profesi, tidak seperti kode etik yang mengatur perilaku anggota suatu profesi, contohnya dokter, pengacara, jurnalis, dan sebagainya.
Pekerja yang baik perlu mengingat etika profesi agar bisa bekerja secara profesional. Mereka juga perlu menjaga sikap yang pantas sesuai etika demi menjalin hubungan baik dengan semua orang dalam suatu perusahaan.
Tujuan Etika Profesi
Banyak orang beranggapan bahwa etika profesi bertujuan untuk membantu seorang pekerja agar lebih profesional dalam bekerja. Nyatanya, tujuan etika profesi lebih dari itu. Etika profesi menjaga kesejahteraan setiap orang yang berada dalam pekerjaan tersebut. Contohnya, seorang pasien akan mendapatkan pemeriksaan yang aman apabila dokter menjalankan etika profesinya.
Etika profesi juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu profesi. Orang yang bertindak, membuat keputusan, dan menjaga perilaku sesuai etika akan menghasilkan mutu kerja yang baik. Organisasi profesi tertentu bisa menetapkan standar baku yang tepat dalam etika profesi setelah melihat peningkatan mutunya.
Baca Juga: Kode Etik Profesi: Pengertian, Tujuan dan Fungsinya
Intinya, pekerja mana pun harus memegang teguh etika profesi sebagai pedomannya. Etika profesi tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi berguna untuk organisasi dan setiap orang yang terlibat dalam suatu profesi.
4 Prinsip Etika Profesi
Ada empat prinsip etika profesi yang menjadi landasan bagi seorang profesional ketika melaksanakan pekerjaannya. Prinsip tersebut terdiri dari prinsip otonomi, integritas moral, keadilan, dan tanggung jawab. Lihat penjelasan masing-masing prinsip etika profesi di bawah ini.
1. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi berarti setiap pekerja memiliki kebebasan dalam bertindak dan menyatakan pendapat sesuai bidang profesinya. Mereka berhak untuk tidak mengikuti etika profesi yang telah berlaku apabila ada poin yang tidak sesuai dengan seharusnya. Intinya, pekerja dianggap sebagai orang dewasa sehingga mereka bebas dalam bekerja asalkan sesuai etika profesi.
2. Prinsip Integritas Moral
Integritas moral berarti setiap pekerja wajib memiliki kejujuran dan moral selama menunaikan pekerjaannya. Mereka harus senantiasa mementingkan profesi dan memperhatikan kepentingan masyarakat. Prinsip ini menjaga eksistensi sebuah profesi agar tidak punah hanya karena tidak ada orang yang percaya pada pekerjaan tersebut karena ada praktik kecurangan.
3. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut setiap pekerja agar selalu memberikan pelayanan kepada siapa pun yang berhak tanpa memandang statusnya. Apalagi profesi tersebut bergerak di bidang pelayanan masyarakat, prinsip keadilan harus ditegakkan.
Pengertian Etika Profesi
Etika profesi merupakan pedoman profesionalisme bagi seorang pekerja dalam dunia kerja. Pedoman ini mengatur cara berbicara, bertindak, dan mengambil keputusan secara profesional selama bekerja.
Etika profesi tidak sama dengan kode etik, meskipun sering dianggap sama. Etika profesi berlaku secara menyeluruh untuk semua profesi, tidak seperti kode etik yang mengatur perilaku anggota suatu profesi, contohnya dokter, pengacara, jurnalis, dan sebagainya.
Pekerja yang baik perlu mengingat etika profesi agar bisa bekerja secara profesional. Mereka juga perlu menjaga sikap yang pantas sesuai etika demi menjalin hubungan baik dengan semua orang dalam suatu perusahaan.
Tujuan Etika Profesi
Banyak orang beranggapan bahwa etika profesi bertujuan untuk membantu seorang pekerja agar lebih profesional dalam bekerja. Nyatanya, tujuan etika profesi lebih dari itu. Etika profesi menjaga kesejahteraan setiap orang yang berada dalam pekerjaan tersebut. Contohnya, seorang pasien akan mendapatkan pemeriksaan yang aman apabila dokter menjalankan etika profesinya.
Etika profesi juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu profesi. Orang yang bertindak, membuat keputusan, dan menjaga perilaku sesuai etika akan menghasilkan mutu kerja yang baik. Organisasi profesi tertentu bisa menetapkan standar baku yang tepat dalam etika profesi setelah melihat peningkatan mutunya.
Baca Juga: Kode Etik Profesi: Pengertian, Tujuan dan Fungsinya
Intinya, pekerja mana pun harus memegang teguh etika profesi sebagai pedomannya. Etika profesi tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi berguna untuk organisasi dan setiap orang yang terlibat dalam suatu profesi.
4 Prinsip Etika Profesi
Ada empat prinsip etika profesi yang menjadi landasan bagi seorang profesional ketika melaksanakan pekerjaannya. Prinsip tersebut terdiri dari prinsip otonomi, integritas moral, keadilan, dan tanggung jawab. Lihat penjelasan masing-masing prinsip etika profesi di bawah ini.
1. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi berarti setiap pekerja memiliki kebebasan dalam bertindak dan menyatakan pendapat sesuai bidang profesinya. Mereka berhak untuk tidak mengikuti etika profesi yang telah berlaku apabila ada poin yang tidak sesuai dengan seharusnya. Intinya, pekerja dianggap sebagai orang dewasa sehingga mereka bebas dalam bekerja asalkan sesuai etika profesi.
2. Prinsip Integritas Moral
Integritas moral berarti setiap pekerja wajib memiliki kejujuran dan moral selama menunaikan pekerjaannya. Mereka harus senantiasa mementingkan profesi dan memperhatikan kepentingan masyarakat. Prinsip ini menjaga eksistensi sebuah profesi agar tidak punah hanya karena tidak ada orang yang percaya pada pekerjaan tersebut karena ada praktik kecurangan.
3. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut setiap pekerja agar selalu memberikan pelayanan kepada siapa pun yang berhak tanpa memandang statusnya. Apalagi profesi tersebut bergerak di bidang pelayanan masyarakat, prinsip keadilan harus ditegakkan.
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxFORTRESS
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Pintu Aluminium Kaca di Kuta Selatan, Pintu Aluminium Minimalis di Bangli, Daun Pintu Aluminium di Jembrana, Pintu Kamar Aluminium di Pekutatan.
ALUMINOS FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura, Kab Bangli, Kab Buleleng-Singaraja, Kab Gianyar, Kab Jembrana-Negara, Kab Karangasem-Amlapura, Kab Klungkung-Semarapura, Kab Tabanan, Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintukacaaluminiumdibuleleng #pintualuminiumkacadikutaselatan #pintualuminiumminimalisdibangli #daunpintualuminiumdijembrana #pintukamaraluminiumdipekutatan
Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Toko Pintu Aluminium Terdekat di Kuta Utara, Pintu Kusen Aluminium di Kintamani, Pintu Wc Aluminium di Melaya, Kusen Dan Pintu Aluminium di Blahbatuh.
2. Tujuan dari mata kuliah etika profesi adalah
memperkenalkan pentingnya etika dalam kehidupan,
terutama dalam dunia kerja yang berhubungan dengan
Teknologi Informasi.
Bahan kajian :
Profesi-profesi IT, profesional IT, Etika berprofesi dalam
bidang IT, Cyber Crime, UU ITE, HAKI, pendirian badan usaha
IT, sertifikasi di bidang IT
3. Etik atau etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang
berarti karakter, watak, kesusilaan atau adat. Etika akan
berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakan itu :
BENAR atau SALAH
BAIK atau BURUK
Etika memberikan semacam standar yang mengatur bagaimana
seharusnya seseorang melakukan suatu tindakan
5. 1. Mengambil sikap yang wajar dalam suasana perbedaan
2. Memahami adanya perbedaan (suku, budaya, agama,
prinsip, dll)
3. Mampu menyesuaikan dengan dampak modernisasi yang
membawa perubahan yang berbeda
4. Penuntun kehidupan
6. 1. Prinsip Keindahan
etika manusia berkaitan dengan nilai-nilai keindahan
2. Prinsip Persamaan
hakekat manusia menghendaki adanya persamaan antara manusia satu dengan yang lain.
3. Prinsip Kebaikan
segala sesuatu yang menimbulkan pujian. Manusia kebaikan tatanan sosial, ilmu pengetahuan, agama dll
4. Prinsip Keadilan
adanya kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya.
5. Prinsip Kebebasan
menginginkan keleluasaan bertindak berdasarkan pilihan.
6. Prinsip Kebenaran
segala sesuatu harus dapat dibuktikan kebenarannya
7. 1. Etika Deskriptif
Merupakan etika yang berbicara mengenai fakta yaitu nilai dan pola prilaku yang
membudaya di masyarakat
Berkaitan dengan membuat/ mengambil keputusan
2. Etika Normatif
Merupakan etika yang memberikan penilaian atau himbauan tentang bagaimana harus
bertindak sesuai dengan norma yang berlaku
Berkaitan dengan tindakan untuk melakukan atau tidak melakukan
8. Etiket adalah sopan santun, misal bertutur kata yang
lembut.
Contoh : Ada pejabat yang bertutur kata lembut. Tapi
ternyata melakukan tindak pidana korupsi. Pejabat
itu beretiket baik karena tutur katanya lembut,
namun tidak mempunyai etika karena melakukan
tindak korupsi.
9. • Berasal dari bahasa Yunani
“Ethos” yang artinya
watak/karakter/adat kebiasaan
• Menyangkut suatu perbuatan
boleh atau tidak, benar atau
salah
• Berlaku kapan saja
• Absolut
• Memandang manusia secara
lahir dan bathin
• Berasal dari Bahasa Inggris
“Ethics” dan Perancis “Etiquette”
yang artinya sopan santun
• Menyangkut cara melakukan
sesuatu kepada orang lain
• Berlaku jika ada saksi
• Relatif
• Hanya memandang lahirnya saja
12. PEKERJAAN
Suatu aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
PROFESI
1. Pekerjaan yang mengharuskan pelakunya memiliki pengetahuan yang
diperoleh dari pendidikan formal, keahlian dan ketrampilan tertentu
yang diperoleh melalui praktek dan pengalaman kerja pada orang yang
terlebih dahulu menguasai keahlian tersebut.
2. Profesi adalah bagian dari pekerjaan.
3. Tidak semua pekerjaan adalah profesi.
4. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yg membedakannya dari
pekerjaan lainnya.
13. Etika
Profesi
Profesional
isme
Berasal dari Bahasa
Yunani “Ethos” yang
berarti watak
kesusilaan, karakter,
atau adat kebiasaan
Merupakan suatu jabatan
atau pekerjaan yang
menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya
“Profesionalisme”
adalah sebutan yang
mengacu kepada
sikap mental dalam
bentuk komitmen
dari para anggota
suatu profesi untuk
senantiasa
mewujudkan dan
meningkatkan
kualitas
profesionalnya