2. DASAR HUKUM PUSKESMAS RAMAH ANAK
Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 35 tahun
2014 Tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2002, Pasal 21, Tentang
Perlindungan Anak
2
Meningkatkan persentase
Puskesmas Ramah Anak tiap
tahunnya, dengan mendorong
Puskesmas-Puskesmas yang ada
mengembangkan dan
menjalankan komponen-
komponen yang menjadi syarat
Puskesmas Ramah Anak.
DASAR HUKUM IMPLEMENTASI PASAL 21 AYAT 5
3. MENGAPA PERLU
DIKEMBANGKAN PRA
(PUSKESMAS RAMAH ANAK) ??
3
Penyelenggaraan Puskesmas Ramah Anak, merupakan salah satu
indikator Kabupaten/Kota Layak Anak, yang sampai saat ini baru
diinisiasi di 19 Kab/Kota
2.47 % masyarakat Indonesia ( 15 % anak) menggunakan jasa
Puskesmas jika sakit
Belum tersediannya ruang khusus untuk pelayanan dan konseling
serta ruang bermain bagi anak yang berjarak aman dari ruang
tunggu pasien. Ini terkait dengan rentannya anak tertular penyakit
yang diderita orangtuanya, misal : orangtua yang sedang sakit
mengajak anaknya ke Puskesmas, jika anak tersebut tidak dipisahkan
dengan ruang tunggu pasien, maka anak akan tertular penyakit yang
diderita orangtuanya atau pasien yang ada di ruang tunggu tersebut.
Masih kurangnya pemahaman tenaga medis dan paramedis tentang
KHA
4. PUSKESMAS RAMAH ANAK
PUSKESMAS Ramah Anak (PRA) adalah puskesmas yang dalam menjalankan fungsinya
berdasarkan pemenuhan,perlindungan dan penghargaan atas hak-hak berdasarkan 4 (empat)
prinsip perlindungan anak, yaitu non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak untuk
hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan serta penghargaan terhadap pendapat anak
4
5. INDIKATOR PUSKESMAS RAMAH ANAK
9
NO INDIKATOR PUSKESMAS RAMAH ANAK ADA
BELUM
ADA
RENCANA
PENGEMBANGAN
INDIKATOR KELEMBAGAAN
1 Ada penanggung jawab pengembangan PRA;
2 Lebih dari 50% tenaga telah terlatih tentang hak asasi anak;
3 Tersedia data tentangpemenuhan hak anak terpilah sesuai usia, jenis kelamin dan permasalahan
kesehatan anak;
INDIKATOR SARANA PRASARANA
4 Ada ruang khusus untuk pelayanan dan konseling serta bermain bagi anak yang aman dari ruang tunggu
pasien
5 Tersedia media tentang hak kesehatan anak
6 Memiliki ruang laktasi dan melaksanakan IMD untuk Puskesmas yang memberi pelayanan persalinan;
7 Merupakan kawasan tanpa rokok;
8 Sanitasi Lingkungan PUSKESMAS memenuhi ketentuan standar;
9 Ada tempat atau sarana bermain anak ketika menunggu pemeriksaan
INDIKATOR HASIL
1 Lebih dari 50% sekolah di wilayah kerja UKSnya minimal mencapai klasifikasi standar
2 UKBM terkait pemenuhan hak anak di wilayah kerja sebagian besar aktif seperti posyandu diatas 50%
atau minimal mencapai level pratama;
3 Cakupan pelayanan terhadap anak terpenuhi sesuai target meliputi cakupan ASI, Imunisasi Dasar lengkap,
Gizi, Anak dengan HIV AIDS, air bersih, anak sakit atau yang mengalami kekerasan.
4 Terwujudnya kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ditandai dengan
hidup berperilaku sehat dan dalam lingkungan sehat yang secara tidak langsung dapat menurunkan
angka kesakitan bagi anak.
6. Tahap awal dari penyelenggaraan PRA adalah
Inisiasi PRA di mana harus memenuhi 8 dari
15 indikator. Kedelapan indikator tersebut
seyogyanya memenuhi komponen Pelayanan
Ramah Anak yang meliputi:
1. sumber daya manusia (SDM);
2. sarana prasarana dan lingkungan;
3. pelayanan;
4. pengelolaan;
5. partisipasi anak;
6. serta pemberdayaan masyarakat
6
TAHAPAN PERWUJUDAN PRA
( PUSKESMAS RAMAH ANAK )
7. TAHAP PENYELENGGARAAN PRA
7
TAHAP PERTAMA ( 1 )
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
a. Tersedia sarana dan media KIE [Komunikasi Informasi
dan Eduaksi] terkait kesehatan anak), b. Ruang tunggu dan
bermain anak aman dan berjarak dari ruang tunggu pasien
umum, c. Tersedia ruang laktasi, d. Terdapat tanda
peringatan dilarang merokok atau kawasan bebas rokok, e.
Terdapat sanitasi lingkungan pskesmas yang sesuai
standar, f. Tersedia sarana prasarana bagi anak
penyandang disabilitas
TAHAP KEDUA ( 2 )
SARANA PRASARANA DAN LINGKUNGAN
Dari segi SDM, harus ada tenaga yang dipersiapkan
dilatih KHA (Konvensi Hak Anak). Pelatihan KHA adalah
pelatihan khusus yang memenuhi standar materi KHA,
tidak termasuk kegiatan advokasi, sosialisasi, KIE, dan
lain-lain. Dalam satu Puskesmas dengan Pelayanan
Ramah Anak pada tahap awal diharapkan terdapat
minimal 2 tenaga medis yang telah terlatih.
8. TAHAP PENYELENGGARAAN PRA
a. Pemenuhan hak anak dan kesehatan anak
dijadikan prioritas program sesuai kebijakan
Departemen Kesehatan dan Daerah, b. Tersedia
data anak yang meperoleh pelayanan kesehatan
anak, c. Puskesmas menjadi pusat informasi atas
hak-hak anak dan kesehatan)
8
TAHAP KETIGA ( 3 )
PENGELOLAAN
Diharapkan terdapat upaya untuk menampung aspirasi
dan suara anak atas kebutuhannya, baik melalui forum
UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), Forum Pembinaan
Kesehatan dan Reproduksi Remaja, kotak saran,
maupun forum lain untuk manjadi media memberikan
masukan dalam pertimbangan penyusunan program
kesehatan puskesmas.
TAHAP KEEMPAT ( 4 )
PARTISIPASI ANAK
9. TAHAP PENYELENGGARAAN PRA
9
TAHAP KETIGA ( 5 )
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Pelayanan kesehatan khusus untuk anak
2. Tempat konseling anak
TAHAP KEENAM ( 6 )
PELAYANAN KESEHATAN ANAK
Pemberdayaan masyarakat:
1. UKS
2. Posyandu Mandiri
10. DELAPAN INDIKATORYANGWAJIBTERPENUHI
10
Cakupan tenaga kesehatan
dilatih Konvensi Hak Anak.
SDM
Tersedia Pusat Informasi
Hak Anak atas Kesehatan.
SARPRAS
Tersedia ruang
tunggu/bermain bagi anak
yang berjarak aman dari
ruang tunggu pasien.
RUANGTUNGGU &
BERMAIN
Pelayanan penjangkauan
kesehatan anak di Sekolah,
Lembaga Kesejahteraan Sosial
Anak (LKSA), Lembaga
Pembinaan Khusus Anak
(LPKA) dan Pengembangan
Anak Usia Dini Holistik
Integratif atau PAUD-HI
(Integrasi Posyandu, PAUD dan
BKB)
INTEGRASI
KESEHATANANAK
11. DELAPAN INDIKATORYANGWAJIBTERPENUHI
11
Menyelenggarakan Tata
Laksana Kasus Kekerasan
Terhadap Anak (KTA).
KONSELING DAN
PERLINDUNGANANAK
Tersedia Ruang ASI dan
dimanfaatkan
RUANG ASI
Terdapat tanda peringatan
“Dilarang Merokok”
sebagai Kawasan Tanpa
Rokok
KAWASANTANPA
ROKOK
Tersedia sanitasi
lingkungan Puskesmas
yang sesuai standard
SANITASI
LINGKUNGAN