Recommended
More Related Content
Recently uploaded
Recently uploaded (17)
Featured
Featured (20)
1. Masalah, Kebijakan, dan Berpikir Sistem-1 Komentar.pptx
- 1. Masalah, Kebijakan, dan Berpikir Sistem
- 2. Belum Mampu Berpikir Secara Sistem, Artinya : 1. Gagal memahami kompleksitas dalam sebuah system, 2. Gagal melakukan strukturisasi persoalan dalam sebuah system, dan 3. Tidak mampu melihat umpan balik penyeimbang diantara banyaknya reinforcing
- 3. • Kebijakan sebagai suatu sistem • Kompleksitas dan ketidakpastian
- 4. • Di dunia seolah tidak pernah ada solusi total yang murni yang dapat mengatasi persoalan secara hakiki. • Masalah dalam system tidak berdiri sendiri, ia adalah rangkaian mekanisme teratur, pahami saja dulu dinamikanya baru kemudian detailnya.
- 5. • Sebagai pengambil keputusan, berpikir system menjadi wajib, memahami seluas mungkin kompleksitas, menstrukturisasi persoalan dan mendapatkan pola keterhubungan di dalamnya secara dinamis. • Kebijakan adalah suatu system, system yang diikat oleh suatu masalah. Dan di dalam system, masalah adalah mekanisme kompleks yang teratur, kita hanya perlu menemukan dinamikanya untuk mengantisipasi dan menemukan solusi atas masalah itu
- 6. Terimakasih
Editor's Notes
- Ketika anda gagal memahami kompleksitas dalam sebuah system, gagal melakukan strukturisasi persoalan dalam sebuah system, dan tidak mampu melihat umpan balik penyeimbang diantara banyaknya reinforcing, maka anda belum mampu berpikir secara system. System tidak hanya tentang kaitan antara sub system. System tidak hanya tentang dimana input diproses menjadi output. System tidak hanya tentang batas-batas internal dan eksternal. Dan didalam system, berpikir linear akan menyesatkan anda kepada kenyataan yang anda tidak mungkin pahami.
- Saya ingin berbicara tentang kebijakan sebagai suatu system. Kebijakan adalah system yang diikat oleh suatu persoalan rumit di masyarakat, atau kadang hanya oleh hasrat yang dibahasakan sebagai target. Di dalamnya ada masalah, ada upaya yang dianggap solusi, ada resistensi, ada dukungan, ada sumberdaya, dan lain sebagainya. Semuanya sangat dinamis, hingga menjadi ketidakpastian yang harus diperhatikan dengan seksama. Kompleksitas dan ketidakpastian memojokan kita semua pada cara berpikir system. Karena sebelumnya kita terlena oleh alur pikir linier, dimana logikanya sudah dibiasakan sejak pertama kali kita mengenal matematika dan bahasa. "Kalau begini maka begitu", sangat sederhana, mudah dimengerti, dan gampang dituliskan. Namun sayangnya, ketika kita bertemu dengan kompleksitas dan sahabatnya yang Bernama "ketidakpastian" (uncertainity), maka semua menjadi rumit. Begitulah persoalan sosial saat ini, persoalan yang dihadapi oleh seluruh pengambil keputusan di seluruh dunia di semua tingkatan kewenangan.
- Dalam himpitan kompleksitas dan ketidakpastian, masalah menjadi semakin rumit untuk dipahami, lebih lebih untuk dicarikan solusinya. Di dunia seolah tidak pernah ada solusi total yang murni yang dapat mengatasi persoalan secara hakiki. Semua solusi hanya akan menghadirkan masalah lain yang baru. Semua solusi kadang hanya memberikan tempat secara bergiliran untuk isu atau masalah lainnya mengemuka. Seolah semua hanya pilihan yang given ditangan para pengambil kebijakan. Dan memang begitulah adanya. Sehingga wajar bila kadang kebijakan hanyalah keputusan yang paling mungkin dilakukan dengan segala keterbatasannya. Masalah dalam system tidak berdiri sendiri, ia adalah rangkaian mekanisme teratur, pahami saja dulu dinamikanya baru kemudian detailnya. Mencari detail secara penuh, memang sangat sulit. Ketika anda mendapati masalah sebagai mekanisme yang tidak teratur, maka sesungguhnya anda belum menemukan hal penting yang membuatnya menjadi teratur. Dan memahami dinamika akan memberikankesempatan anda untuk mengisi kekosongan berbagai detail persoalan dengan bantuan persamaan untuk menggali apa yang tidak terbayangkan sebelumnya.
- Sebagai pengambil keputusan, berpikir system menjadi wajib, memahami seluas mungkin kompleksitas, menstrukturisasi persoalan dan mendapatkan pola keterhubungan di dalamnya secara dinamis. Sebagai pengambil keputusan harus mampu memasukan fungsi (f) waktu dalam pertimbangannya. Mencari hal hal terjauh dalam pemikiran tentang system untuk mencari persoalan mana yang paling relevan untuk diintervensi. Sebab, terkadang isu besar dipermukaan bukanlah persoalan sesungguhnya, bahkan sangat jauh. Kadang kita menyebutnya sebagai leverage, yang dihitung sebagai variabel paling sensitif. Sekali lagi, kebijakan adalah suatu system, system yang diikat oleh suatu masalah. Dan di dalam system, masalah adalah mekanisme kompleks yang teratur, kita hanya perlu menemukan dinamikanya untuk mengantisipasi dan menemukan solusi atas masalah itu