Sistem pertahanan tubuh terdiri dari sistem pertahanan nonspesifik dan spesifik. Sistem pertahanan nonspesifik meliputi kulit, sel fagosit, protein antimikroba, dan respon peradangan. Sistem pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi. Kekebalan dapat berupa aktif atau pasif, sedangkan disfungsi kekebalan meliputi alergi, autoimunitas, dan AIDS.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang prinsip dasar sistem imun yang terdiri dari 3 kalimat:
1) Sistem imun terdiri dari komponen innate dan adaptive yang bekerja bersama untuk melawan patogen.
2) Komponen innate memberikan pertahanan awal sementara komponen adaptive bereaksi secara spesifik terhadap antigen.
3) Sel T dan sel B merupakan komponen utama dari kekebalan tubuh yang diperantarai sel.
Dokumen tersebut merangkum prinsip dasar sistem imun, yang terdiri dari imunitas bawaan dan diperoleh. Imunitas bawaan melibatkan elemen seperti sel fagosit dan faktor larut untuk membentuk pertahanan awal, sedangkan imunitas diperoleh melibatkan limfosit B dan T serta antibodi untuk memberikan respon yang spesifik terhadap antigen. Keduanya bekerja sama untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi.
Sistem imun terdiri dari sel dan jaringan yang membentuk kekebalan tubuh terhadap infeksi. Sistem ini meliputi pertahanan tubuh alami dan sel darah putih. Pertahanan alami terdiri atas pertahanan fisik, mekanik, kimia, dan biologis. Sedangkan pertahanan sel darah putih dilakukan oleh neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Sistem imun memberikan respon non-spesifik dan spesifik terhadap patogen melalui infl
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari sistem pertahanan nonspesifik dan spesifik. Sistem pertahanan nonspesifik meliputi kulit, sel fagosit, protein antimikroba, dan respon peradangan. Sistem pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi. Kekebalan dapat berupa aktif atau pasif, sedangkan disfungsi kekebalan meliputi alergi, autoimunitas, dan AIDS.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang prinsip dasar sistem imun yang terdiri dari 3 kalimat:
1) Sistem imun terdiri dari komponen innate dan adaptive yang bekerja bersama untuk melawan patogen.
2) Komponen innate memberikan pertahanan awal sementara komponen adaptive bereaksi secara spesifik terhadap antigen.
3) Sel T dan sel B merupakan komponen utama dari kekebalan tubuh yang diperantarai sel.
Dokumen tersebut merangkum prinsip dasar sistem imun, yang terdiri dari imunitas bawaan dan diperoleh. Imunitas bawaan melibatkan elemen seperti sel fagosit dan faktor larut untuk membentuk pertahanan awal, sedangkan imunitas diperoleh melibatkan limfosit B dan T serta antibodi untuk memberikan respon yang spesifik terhadap antigen. Keduanya bekerja sama untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi.
Sistem imun terdiri dari sel dan jaringan yang membentuk kekebalan tubuh terhadap infeksi. Sistem ini meliputi pertahanan tubuh alami dan sel darah putih. Pertahanan alami terdiri atas pertahanan fisik, mekanik, kimia, dan biologis. Sedangkan pertahanan sel darah putih dilakukan oleh neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Sistem imun memberikan respon non-spesifik dan spesifik terhadap patogen melalui infl
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
Bab ini membahas tentang sistem imun dan rekayasa genetika. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari patogen melalui sistem imun spesifik dan nonspesifik. Rekayasa genetika adalah teknik pemindahan gen antar organisme menggunakan plasmid dan enzim untuk mendapatkan produk baru.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan sistem imun. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan pertama tubuh melalui kulit, sel darah putih, dan molekul antimikroba. Sedangkan sistem imun spesifik melibatkan sel B dan sel T beserta antibodi yang dihasilkan untuk memberikan respon yang lebih spesifik terhadap antigen.
Imunitas adalah sistem mekanisme yang melindungi tubuh dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini terdiri dari pertahanan fisik, sistem imun bawaan, dan sistem imun adaptif yang lebih spesifik. Imunisasi merangsang sistem kekebalan tubuh dengan memasukkan virus atau bakteri untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit.
Sistem imun melindungi tubuh dari invasi patogen dan menghilangkan sel dan jaringan yang rusak. Terdiri dari sistem kekebalan alami dan spesifik, yang bekerja melalui sel fagosit, sitokin, antibodi, dan sel T untuk mendeteksi dan menghancurkan patogen serta membersihkan debris sel. Gangguan sistem imun dapat berupa kekurangan respon, respon yang salah menyerang jaringan sendiri, atau respon berlebihan menyebabkan alergi.
Sistem imun melindungi tubuh dari invasi patogen dan menghilangkan sel dan jaringan yang rusak. Terdiri atas sistem kekebalan alami dan spesifik, yang bekerja melalui sel fagosit, sitokin, antibodi, dan sel T untuk mendeteksi dan menghancurkan patogen serta membersihkan debris sel. Gangguan sistem imun dapat berupa kekurangan respon, respon yang salah menyerang jaringan sendiri, atau respon berlebihan menyebabkan alergi.
Dokumen tersebut membahas tentang respon imun adaptif (spesifik) yang melibatkan aktivasi sel B dan sel T terhadap antigen serta proses pembentukan antibodi dan pematangan sel B dan sel T. Respon imun adaptif membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap patogen tetapi memberikan perlindungan jangka panjang setelah terpapar sebelumnya.
Sistem pertahanan tubuh terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, kimiawi, dan seluler seperti fagositosis. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kelainan sistem kekebalan tubuh dapat terjadi akibat autoimunitas, alergi, atau penurunan daya tahan tubuh.
Makalah tekayasa genetika dan sistem imunMJM Networks
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan rekayasa genetika. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas pertahanan non-spesifik dan spesifik yang bekerja bersama melindungi tubuh dari patogen. Rekayasa genetika adalah manipulasi DNA untuk mengisolasi gen tertentu guna memproduksi protein atau mengubah organisme.
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari sel darah putih, sistem makrofag jaringan, dan jaringan limfoid untuk mencegah infeksi dengan menghancurkan agen penyerang dan membentuk antibodi. Sistem ini terdiri dari respon imun spesifik dan non-spesifik yang melibatkan berbagai sel seperti sel B, T, makrofag, dan sel NK beserta sitokin sebagai mediator.
Sistem imunologi merupakan kesatuan fungsional sel dan molekul yang terlibat dalam melawan infeksi dan mempertahankan keseimbangan tubuh. Terdiri atas imunitas alami dan induksi, imunitas alami bersifat nonspesifik sedangkan induksi bersifat spesifik dan menghasilkan memori. Komponen kunci sistem imun meliputi sel darah putih, antibodi, sitokin, dan respon inflamasi untuk melawan patogen.
Sistem imun adaptif atau sistem imun perolehan (bahasa Inggris: adaptive immune system, acquired immune system) adalah mekanisme pertahanan tubuh berupa perlawanan terhadap antigen tertentu.
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
Bab ini membahas tentang sistem imun dan rekayasa genetika. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari patogen melalui sistem imun spesifik dan nonspesifik. Rekayasa genetika adalah teknik pemindahan gen antar organisme menggunakan plasmid dan enzim untuk mendapatkan produk baru.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan sistem imun. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan pertama tubuh melalui kulit, sel darah putih, dan molekul antimikroba. Sedangkan sistem imun spesifik melibatkan sel B dan sel T beserta antibodi yang dihasilkan untuk memberikan respon yang lebih spesifik terhadap antigen.
Imunitas adalah sistem mekanisme yang melindungi tubuh dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini terdiri dari pertahanan fisik, sistem imun bawaan, dan sistem imun adaptif yang lebih spesifik. Imunisasi merangsang sistem kekebalan tubuh dengan memasukkan virus atau bakteri untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit.
Sistem imun melindungi tubuh dari invasi patogen dan menghilangkan sel dan jaringan yang rusak. Terdiri dari sistem kekebalan alami dan spesifik, yang bekerja melalui sel fagosit, sitokin, antibodi, dan sel T untuk mendeteksi dan menghancurkan patogen serta membersihkan debris sel. Gangguan sistem imun dapat berupa kekurangan respon, respon yang salah menyerang jaringan sendiri, atau respon berlebihan menyebabkan alergi.
Sistem imun melindungi tubuh dari invasi patogen dan menghilangkan sel dan jaringan yang rusak. Terdiri atas sistem kekebalan alami dan spesifik, yang bekerja melalui sel fagosit, sitokin, antibodi, dan sel T untuk mendeteksi dan menghancurkan patogen serta membersihkan debris sel. Gangguan sistem imun dapat berupa kekurangan respon, respon yang salah menyerang jaringan sendiri, atau respon berlebihan menyebabkan alergi.
Dokumen tersebut membahas tentang respon imun adaptif (spesifik) yang melibatkan aktivasi sel B dan sel T terhadap antigen serta proses pembentukan antibodi dan pematangan sel B dan sel T. Respon imun adaptif membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap patogen tetapi memberikan perlindungan jangka panjang setelah terpapar sebelumnya.
Sistem pertahanan tubuh terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, kimiawi, dan seluler seperti fagositosis. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kelainan sistem kekebalan tubuh dapat terjadi akibat autoimunitas, alergi, atau penurunan daya tahan tubuh.
Makalah tekayasa genetika dan sistem imunMJM Networks
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan rekayasa genetika. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas pertahanan non-spesifik dan spesifik yang bekerja bersama melindungi tubuh dari patogen. Rekayasa genetika adalah manipulasi DNA untuk mengisolasi gen tertentu guna memproduksi protein atau mengubah organisme.
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari sel darah putih, sistem makrofag jaringan, dan jaringan limfoid untuk mencegah infeksi dengan menghancurkan agen penyerang dan membentuk antibodi. Sistem ini terdiri dari respon imun spesifik dan non-spesifik yang melibatkan berbagai sel seperti sel B, T, makrofag, dan sel NK beserta sitokin sebagai mediator.
Sistem imunologi merupakan kesatuan fungsional sel dan molekul yang terlibat dalam melawan infeksi dan mempertahankan keseimbangan tubuh. Terdiri atas imunitas alami dan induksi, imunitas alami bersifat nonspesifik sedangkan induksi bersifat spesifik dan menghasilkan memori. Komponen kunci sistem imun meliputi sel darah putih, antibodi, sitokin, dan respon inflamasi untuk melawan patogen.
Sistem imun adaptif atau sistem imun perolehan (bahasa Inggris: adaptive immune system, acquired immune system) adalah mekanisme pertahanan tubuh berupa perlawanan terhadap antigen tertentu.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
07. Topik 3 Imunologi.pptx
1.
2. Kita hidup didunia yang dipenuhi oleh mikroba, dan tubuh kita terus menerus
terpapar dengan bakteri, fungi, parasite dan berbagai virus.
Pertahanan tubuh kita terhadap serangan mikroba tersebut mirip dengan
pertahanan yang dilakukan oleh tentara didalam suatu negara.
Mekanisme pertahanan pertama adalah benteng seperti kulit, yang menahan
masuknya agensia asing. Jika benteng ini berhasil dilalui atau mikroba tersebut
berhasil masuk, maka “tentara” lokal seperti (sel-sel pembunuh, netrofil dan
sel-sel pemakan/ makrofaga) akan dengan cepat menghadapi agnesia yang
menyusup tersebut dan memberikan perlawanan.
Pada akhirnya, jika hal inipun kurang efektif, alat pertahanan selanjutnya akan
diarahkan untuk membendung agensia penyusup tersebut (antibodi dan sel
Limfosit T/Sel T).
Pengetahuan tentang sifat-sifat musuh (antigen) sebelum serangan
memungkinkan untuk membentuk respon tubuh yang lebih efektif dan cepat
(aktivasi sel memori yaitu sel B dan sel T pada serangan berikutnya).
3. A. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN
Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh melawan
penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, sel-sel
yang malfungsi dan partikel asing.
Sistem ini cukup rumit, yang terdiri dari beberapa tipe dari
sel-sel yang menetap, melekat pada jaringan atau yang
mampu bergerak (mobile) yang berinteraksi didalam
jaringan getah bening (jaringan limfoid) yang tersebar
diseluruh tubuh.
Fungsinya adalah untuk mengusir /melenyapkan mikroba
atau benda asing tersebut.
4. Ada 2 macam kekebalan atau imunitas pada tubuh manusia,
yaitu :
Kekebalan alamiah (innate, native immunity)
1) Bersifat nonspesifik dan sudah ada sejak lahir
2) Mencakup factor-faktor protektif yang terdapat pada
individu yang tidak tergantung pada rangsangan
antigen (misalnya : kulit, selaput mukosa, sekresi lemak,
fagositosis atau peristiwa sel darah putih makan
bakteri/mikroba yang masuk kedalam tubuh)
3) Ini adalah sistem pengenalan awal yang cepat untuk
mendeteksi patogen
5. Kekebalan didapat atau Imunitas adaptif (adaptive
immunity)
1)Bersifat spesifik
2)Didapat secara aktif setelah seseorang terkena
infeksi atau divaksinasi.
3) Didapat secara pasif dengan penyaluran melalui
plasenta dan suntikan antibodi yang spesifik
6. B. BARIS PERTAHANAN PERTAMA TERHADAP
INFEKSI
Kulit dan membran mukosa adalah benteng bagi
kebanyakan mikroba yang infeksius.
7.
8. C. BARIS PERTAHANAN KEDUA (RESPON ANTI
BAKTERI )
Bila mikroba bisa melalui baris pertahanan pertama,
maka akan ada serangkaian respon proteksi melawan
bakteri.
Proteksi diawali oleh aktivasi imunitas alamiah di
lokasi masuknya bakteri pada fase akut dan akan
dilanjutkan dengan respon spesifik terhadap antigen
tersebut pada skala sistemiknya.
9.
10. Aktivasi respon yang cepat yaitu melalui tiga mekanisme
dibawah ini.
1. Inflamasi akut
Inflamasi akut adalah mekanisme pertahanan untuk
menahan infeksi, yang mencegah penyebarannya pada
lokasi awalnya dan memberi sinyal untuk respon imun
spesifik berikutnya.
Respon inflamasi itu menguntungkan, tetapi di lain
pihak juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan
bisa membuat symptom sakit.
Sel tubuh yang terluka akan mengeluarkan bahan kimia
yang dinamakan Histamin, dan akan memulai respon
inflamasi
11. Ada 3 peristiwa utama pada inflamasi akut, yaitu :
(1) pelebaran pembuluh kapiler untuk meningkatkan
aliran darah kejaringan yang luka (terlihat sebagai
rash atau kemerahan);
(2)meningkatnya permeabilitas struktur pembuluh
darah kapiler yang memungkinkan keluarnya cairan,
protein plasma dan lekosit dari sirkulasi darah (ini
adalah penyebab jaringan yang sedang radang terlihat
bengkak/odem); dan
(3) keluarnya sel-sel darah putih atau lekosit dari
pembuluh darah kapiler dan terlokalisir di jaringan
yang mengalami luka).
12. 5 gejala khas inflamasi akut yaitu:
(1) rubor artinya warna jaringan kemerahan,
(2) kalor, yaitu suhu tubuh disekitar luka maupun
secara sistemik akan meningkat,
(3) Dolor, rasa sakit,
(4) tumor, yaitu jaringan menjadi bengkak karena
odem, dan
(5) fungsio lesa, yaitu jaringan atau organ yang
terkena akan mengalami gangguan fungsi. Untuk
memperjelas gambaran radang, dapat terlihat pada
gambar berikut.
13. 2. Sistem Komplemen
Komponen dinding sel bakteri adalah aktivator utama
bagi respon proteksi bagi antigen yang bersifat non-
spesifik.
Yang teraktivasi disini adalah sistem pertahanan tubuh
yang disebut sistem komplemen. Sistem komplemen
akan merangsang sel-sel mast untuk melepaskan
histamine, yang dapat meningkatkan permeabilitas
pembuluh darah kapiler.
Sistem komplemen juga akan menarik sel-sel netrofil
dan makrofag ke jaringan yang mengalami radang.
14. 3. Fagositosis
Fagositosis adalah proses sel-sel netrofil dan
makrofaga memakan bakteri.
Fagositosis berlangsung dalam 3 tahap, yaitu:
proses perlekatan pada bakteri,
memasukkan bakteri kedalam badan sel netrofil atau
makrofaga dan
mencerna / membunuh bakteri.
15.
16.
17. D. PERTAHANAN TUBUH MELAWAN INFEKSI VIRUS
Respon imun adalah cara terbaik untuk mengontrol infeksi
virus.
Timbulnya demam dan stimulasi sistem kekebalan adalah
dua macam efek sistemiknya
Peningkatan suhu tubuh dan demam dapat
menghambat replikasi dan menurunkan stabilitas
virus
Interferon adalah pertahanan paling penting
terhadap infeksi, tetapi interferon juga menjadi
penyebab rasa lelah, sakit pada otot-otot, menggigil
dan demam (yang merupakan gejala mirip influenza
yang non spesifik) yang banyak dijumpai pada
infeksi virus.
18. E. RESPON IMUN SELULER DAN RESPON IMUN HUMORAL
Didalam tubuh berlangsung 2 macam respon imun, yaitu
respon imun seluler
respon imun humoral.
Respon imun seluler adalah sistem kekebalan yang diperantarai
oleh sel-sel darah putih sebagai sel-sel pertahanan tubuh. Yang
dideskripsikan pada bagian terdahulu, seperti upaya sel-sel
makrofaga dan sel-sel netrofil memfagosit bakteri, juga
bagaimana sel-sel “natural killer” mengenal sel-sel tubuh inang
yang sudah terinfeksi virus dan kemudian membunuh sel-sel
target tersebut, semuanya termasuk dalam kategori respon imun
seluler.
Respon imun humoral adalah sistem kekebalan yang dikontrol
oleh antibodi. Hal ini termasuk baris pertahanan ketiga dalam
sistem imun.
19. F. BARIS PERTAHANAN KETIGA TERHADAP INFEKSI
1. Antibodi
Sebagian besar infeksi dapat melewati baris
pertahanan pertama dan kedua. Infeksi demikian yang
dapat memicu produksi dan pelepasan antibodi.
Antibodi disebut juga imunoglobulin (Ig) atau serum
protein globulin, yaitu suatu substansi kimia berupa
glikoprotein dengan struktur tertentu yang dihasilkan
oleh sel-sel kekebalan tubuh sebagai respon terhadap
keberadaan benda-benda asing atau antigen yang
masuk kedalam tubuh.
20. 2. Mekanisme Respon Imun Humoral
Antibodi dapat menyebabkan kekebalan karena :
Antibodi menghasilkan antitoksin ( anti racun).
Toksin yang dihasilkan bakteri akan dinetralisir oleh
antibodi.
Antibodi akan menempel pada dinding sel bakteri
maupun pada pecahan bakteri (pada tempat
perlekatan antigennya), sehingga : a) bakteri bisa
difagositosis, b) bakteri tidak bisa melekat pada sel
tubuh manusia (= sel target) dan c) antibodi juga akan
mengaktifkan sistem kekebalan komplemen yang
akan membunuh bakteri (bakteri lisis).
21. 3. Pembentukan Antibodi
Antibodi dihasilkan oleh sel-sel Limfosit B.
Jika ada mikroorganisme asing (bakteri atau virus)
masuk kedalam tubuh karena berhasil menembus
baris pertahanan pertama, maka mikroorganisme
asing tersebut akan dimakan (difagosit) oleh sel darah
putih
22. G. SEL-SEL PERTAHANAN PADA SISTEM IMUN
Seluruh jenis sel pada sistem imun berasal dari
regenerasi stem cell (sel induk) sel darah
(hematopetik) yang terdapat di berkembang dalam 2
seri yaitu sari myeloid dan seri lymphoid.
23. I. ORGAN LIMFOID
Tempat utama pembentukan Limfosit adalah sumsum tulang
dan thymus.
Limfosit yang belum matang dihasilkan oleh stem sel di
sumsum tulang dan melanjutkan pematangannya di sumsum
tulang tersebut (Limfosit B dan sel thymus dan berkembang
menjadi Limfosit T. karena merupakan tempat pembentukan
awal dan tempat pematangan, maka thymus dan sumsum
tulang disebut sebagai organ limfoid primer.
Setelah mengalami pematangan, sel dan pembuluh limfa ke
organ limfoid sekunder.
Organ limfoid sekunder meliputi limpa, nodus limfatikus dan
jaringan limfoid didalam mukosa (MALT) di saluran
pencernaan, saluran pernafasan, dan saluran urogenital.
Disini limfosit menghadapi antigen dari sel efektor yang aktif
pada sistem imun.
24. Limfa bertindak sebagai filter (penyaring ) darah dan
merupakan tempat utama untuk membersihkan
partikel-partikel yang dimakan oleh sel penting
produksi antibodi untuk melawan antigen yang masuk
kedalam pembuluh darah